Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32193 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Lesson Study in Initial Teacher Education highlights the importance of embedding lesson study within initial teacher education programmes, including building partnerships, making time to carry out collaborative inquiries using lesson study, and frameworks for reporting on lesson study projects."
Bingley: Emerald Publishing, 2019
e20511356
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Entin Suhartini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi guru pada SMK RSBI di Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan unit analisis penelitiannya adalah guru pada SMK RSBI di Kabupaten Indramayu yaitu guru pada SMK Negeri I Indramayu dan SMK Negeri I Losarang. Jumlah responden penelitian adalah 104 dari 124 guru. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis faktor dan analisis regresi ganda dengan metode stepwise. Berdasarkan analisis faktor terhadap 7 variabel penelitian yang diajukan, maka terbentuklah 13 faktor. Faktor yang dijadikan variabel terikat adalah kompetensi guru dan variabel bebasnya adalah Pendidikan dan Pelatihan (X1), Supervisi Pengawas (X2), Motivasi (X3), Kepemimpinan Kepala Sekolah (X4), Kerjasama guru (X5), Profesionalisme Guru (X6), Inovasi (X7), Pengetahuan Pedagogik (X8), Kecerdasan Sosial (X9), Standar Kerja (X10), Pekerjaan Sampingan (X11) dan Iklim Sekolah (X12). Dari hasil analisis regresi ganda ditemukan empat variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap kompetensi guru yaitu motivasi, pedagogik guru, profesionalisme guru dan iklim sekolah. Pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap kompetensi guru sebesar 61,5%. Ada delapan variabel yang tidak berpengaruh terhadap kompetensi guru yaitu supervisi pengawas, diklat, kepemimpinan kepala sekolah, kerjasama guru, inovasi, kecerdasan sosial, standar kerja dan pekerjaan sampingan.

This research is conducted to know factors that influence teacher competency of SMK RSBI in Indramayu. The research applied quantitative approach. The population of the research is teachers at SMK Negeri 1 Indramayu and SMK Negeri 1 Losarang Indramayu. The number of sample is 104 from 124 teachers. The statistic analysis that applied in this research, using factor analysis and multiple regressions analysis by stepwise method. Based on factors analysis of seven research variables emerged 13 factors which have been analyzed. The dependent variable of the research is teacher competency,and the independent variables are Training (X1), The Supervision of school supervisor (X2), Motivation (X3), Leadership of Head Master (X4), Teacher collaboration (X5), Teacher professionalism (X6), Inovation (X7), Teacher Pedagogic (X8), Social Intelligence (X9), Work standard (X10), Part Time Job (X11), School Climate (X12). Multiple regression analysis have proved that there are four variables which contribute significantly in influencing teacher competency : motivation, teacher pedagogic , teacher professionalism, and school climate. Those four variable had significantly influencing teacher competetency 61,5%. There are eight variables which don?t have significantly influence to teacher competency : the supervision of school supervisor, training, leadership of head master , teacher collaboration, innovation, social intelligence, work standard, and part time job."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29787
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yosi Nurira Adriyanto
"Salah satu penyebab kurangnya kesadaran lingkungan adalah ketidakpedulian manusia bahwa pembangunan yang terjadi sekarang berkelanjutan atau tidak. Untuk mencegah berkurangnya fungsi alam, manusia harus mempunyai kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Upaya mendukung keberlanjutan lingkungan hidup melalui pendidikan dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan konsep Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (PPB). Model PPB atau ESD belum banyak dikembangkan untuk mendukung keberlanjutan.
Tujuan riset ini adalah memberikan analisis kesadaran lingkungan ditinjau dari lingkungan belajar dalam upaya mewujudkan pembangunan untuk keberlanjutan di Indonesia dengan evaluasi potensi sekolah di Sekolah Menengah Atas penerima Adiwiyata. Wawancara dilakukan kepada 12 guru termasuk pimpinan sekolah, serta dilakukan kuesioner kepada 417 siswa dari dua SMA penerima Adiwiyata di Jakarta.
Hasil wawancara menunjukan bahwa sekolah penerima Adiwiyata mempunyai potensi untuk melaksanakan ESD,  namun kesadaran lingkungan di sekolah tersebut belum menunjukkan hasil yang terbaik. Model ESD yang dikembangkan diharapkan mampu mendukung program ESD untuk kehidupan yang keberlanjutan.

One of the causes of the lack of environmental awareness is human ignorance that the current development is sustainable or not. To prevent the loss of natural functions, humans must have awareness and concern for the environment. Efforts to support environmental sustainability through education are carried out by the United Nations (UN) with the concept of Education for Sustainable Development (PPB). The PPB or ESD model has not developed enough to support sustainability.
The purpose of this research is to provide an environmental awareness analysis in terms of the learning environment to realize development for sustainability in Indonesia by evaluating the potential of schools in Adiwiyata recipient high schools. Interviews were conducted with 12 teachers, including school leaders, and conducted questionnaires with 417 students from two Adiwiyata recipient high schools in Jakarta.
The interview results show that Adiwiyata recipient schools have the potential to implement ESD, but environmental awareness in these schools has not shown the best results. The ESD model developed is expected to be able to support the ESD program for sustainable living. 
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T54730
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiza Meidrina
"Teacher efficacy dan sikap terhadap pendidikan inklusif merupakan salah satu hal yang dianggap akan memengaruhi keberhasilan pendidikan inklusif. Variabel Teacher efficacy maupun sikap guru terhadap pendidikan inklusif juga dipengaruhi oleh faktor lain yaitu pengalaman mengajar guru. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara teacher efficacy dengan sikap terhadap pendidikan inklusif di sekolah dasar inklusif swasta yang ditinjau dari pengalaman mengajar guru. Sebanyak sembilan puluh tujuh guru SD inklusif swasta di Jakarta dan Depok dijadikan sampel dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan alat ukur Teacher's Sense of Efficacy Scale (TSES) untuk mengukur teacher efficacy dan Multidimensional Attitudes Towards Inclusive Education Scale (MATIES). Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan positif antara teacher efficacy dengan sikap guru terhadap pendidikan inklusif (r (97)=321, p<.01). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi keyakinan guru akan kompetensinya sebagai pengajar maka semakin positif sikap guru terhadap pendidikan inklusif. Di sisi lain, hubungan antara kedua variabel ketika ditinjau dari pengalaman mengajar bervariasi. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan teacher efficacy (F(94)= .212, p>.05) maupun sikap guru (F(94)= .335, p>.05) pada guru dengan kelompok pengalaman mengajar yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa guru dengan pengalaman mengajar yang berbeda memiliki keyakinan yang sama akan kompetensinya sebagai pengajar dan memiliki sikap yang sama terhadap pendidikan inklusi.
It has been argued that teacher efficacy and attitude towards inclusive education have positive effect for the successful of inclusive education. Both teacher efficacy and attitude towards inclusive education are influenced by teaching experiences. This study is aimed to analyze the relationship between teacher efficacy and teacher attitude toward inclusive education reviewed by teaching experiences in private elementary school in Jakarta and Depok. 97 private elementary teachers are involve in this research. This quantitative study uses Teacher?s Sense of Efficacy Scale (TSES) to measure teacher efficacy and Multidimensional Attitudes Towards Inclusive Education Scale (MATIES) to measure teachers attitude. The result reveals that there is significant positive correlation between teacher efficacy and teacher attitude towards inclusive education (r (97)=321, p<.01). it shows that when the teachers have high efficacy about their competence so the more positive their attitude towards inclusive education. In the other side, the relationship between two variables when reviewed by teaching experiences are various. This study also shows there is no differences in teacher efficacy (F(94)= .212, p>.05) and teacher attitude (F(94)= .335, p>.05) for the teacher with different teaching experiences. This study reveals that teacher with different teaching experiences have same belief about their competence as a teacher and have same attitude toward inclusive education."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Amalia
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tingkat kepercayaan guru terhadap Disdik Kota Bandung
(studi atas Program BAP) sebagai upaya pengembangan e-learning di Kota
Bandung. Sebagai program baru, dibutuhkan kepercayaan masyarakat sebagai dasar
kesediaan mendukung. Namun, pada tahap implementasinya Disdik Kota Bandung
melakukan tindakan inkonsistensi pelaksanaan tugas sehingga menyebabkan belum
tercapainya target program, yaitu konten ajar digital lebih dari 1.000 dan 30.000
pengguna. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan tingkat kepercayaan guru di
Kota Bandung Provinsi Jawa Barat terhadap Dinas Pendidikan Kota Bandung (studi
atas Program BAP). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
instrumen kuesioner terhadap 100 responden. Tingkat kepercayaan guru diukur
berdasarkan 3 dimensi yang dikemukakan Lijeblad, Borrie, dan Watson, yaitu nilai
dan norma bersama, kesediaan untuk mendukung, dan penilaian kemampuan. Hasil
penelitian menunjukkan tingkat kepercayaan guru di Kota Bandung terhadap Disdik
Kota Bandung (studi atas Program BAP) sebanyak 62% berada pada kategori tinggi.

ABSTRACT
This thesis discussed about the teacher trust level to Bandung Department of
Education related to the implementation of BAP Program as an effort to develop elearning
in Bandung City. As a new program, it takes willingness of the public trust
as a basis for support. However, at the implementation stage Bandung Education
Department did inconsistencies action causing targets has not been achieved, more
than 1,000 digital teaching content and 30,000 users. Purpose of this study was to
describe teacher trust level to Bandung Department of Education related to the
implementation of BAP Program. Research is done in quantitative with
questionnaire to 100 respondents. Level of teacher trust measured by 3 dimensional
raised Lijeblad, Borrie, dan Watson, namely shared values and norms, willingness to
endorse, and perceived efficacy. The result showed that teacher trust level in
Bandung, West Java Province to Bandung Department of Education (Program BAP
study) 60% at the high category."
2014
S56479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Nurul Asror
"Berbagai program pengembangan kapasitas guru telah dilakukan sebelumnya demi pencapaian pemerataan kualitas guru yang ada di Indonesia.  Oleh karena itu, studi ini berfokus pada program Guru Merdeka Belajar oleh Komunitas Guru Belajar Nasional untuk meninjau lebih lanjut keadaan pelatihan berbasis pengembangan kapasitas guru terkini, yang juga ditinjau dari social network dan Pengembangan kapasitas. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi oleh Reidar Dale yaitu Main Analytical Analysis dengan dengan pengambilan data berupa wawancara mendalam, analisis video serta data sekunder berupa dokumen terkait. Temuan dari penelitian ini adalah tingkat efektivitas, relevansi dan keberlanjutan yang rendah dan dampak yang cukup. Hal ini dikarenakan kurangnya perencanaan yang matang pada program sehingga keberhasilan program pun sulit terukur, sehingga dampak program pun bergantung pada seberapa kreatifnya peserta program dalam mereplikasi materi program ke sekolah masing-masing dan juga konsistensi individu dalam menghadiri program. Saran yang diperlukan adalah pengadaan tujuan.

Various teacher capacity building programs have been carried out previously in order to achieve even distribution of teacher quality in Indonesia. A study conducted by Pitoyo (2011) found that the unpreparedness of existing human resources had an effect on the success of the program and also the lack of independence of program participants because they depended on training, indicating a program that was not sustainable as found in Situmorang (2018). Therefore, this study focuses on the Guru Merdeka Belajar program by the Komunitas Guru Belajar Nusantara to further review the state of the latest teacher capacity building-based training, which is also reviewed from social networks and Pengembangan kapasitas. This study uses the evaluation method by Reidar Dale, namely Main Analytical Analysis, by collecting data in the form of in-depth interviews, video analysis and secondary data in the form of related documents. The findings from this study are low levels of effectiveness, relevance and sustainability and moderate impact. This is due to the lack of careful planning in the program, so that the success of the program is difficult to measure, so that the impact of the program depends on how creative the program participants are in replicating program materials to their respective schools and also individual consistency in attending the program. The advice needed is to provide concrete program objectives so that program achievements can be more easily measured."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pitoyo
"Kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Pemerintah Indonesia selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuan guru untuk meningkatkan keberhasilan siswa. Salah satu usaha pemerintah adalah dengan menerapkan kebijakan program Better Education Through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading (BERMUTU).
Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi kebijakan program BERMUTU di Kabupaten Brebes. Dalam menganalisi obyek penelitian, peneliti menggunakan kajian unsur-unsur yang berperanan dalan implementasi kebijakan publik yang digagas oleh George C. Edwards III yaitu communication, resources, disposition, serta bureaucratic structure.
Pendekatan yang dipakai adalah post-positivisme. Obyek penelitian adalah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris di Kabupaten Brebes dalam mengimplementasikan kebijakan program BERMUTU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam implementasi kebijakan program BERMUTU di Kabupaten Brebes, keempat unsur Edwards III telah dipenuhi oleh pelaksana kebijakan di Kabupaten Brebes, meskipun tidak sempurna. Peneliti menemukan unsur-unsur lain yang mendukung implementasi kebijakan BERMUTU di Kabupaten Brebes yaitu unsur geografis dan unsur beban kerja guru.
Berdasarkan hasil penelitian, untuk meningkatkan kualitas implementasi program BERMUTU direkomendasikan agar pembuat kebijakan (1) memperhatikan kebutuhan riil guru, (2) mengadakan rekrutmen staf, (3) memberikan kelengkapan sarana ICT, dan (4) membentuk kelopok kerja untuk daerah terpencil serta Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes agar mengadakan program pemerataan guru.

The quality of education is determined by the quality of teachers ability in applying the teaching and learning process in class. The Indonesian government always takes some efforts to improve teachers' ability to increase students' achievements. One of the efforts is applying the Better Education Through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading (BERMUTU) program.
The objective of this study is to analyze the implementation of BERMUTU program in Brebes Regency. In analyzing the object of the study the researcher uses the four elements proposed by George C. Edwards namely communication, resources, disposition, and bureaucratic structure.
The researcher uses post-positivism approach. The object of the is Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) of English Subject in Brebes Regency in implementing BERMUTU program. The result of this study shows that the implementation of BERMUTU program in Brebes Regency has fulfill the four elements of Edwards III although it is not really perfect. The researcher foud other elements or factors that support the implementation of the public policy. They are geographical element and teachers' burdens element.
Based on the result of the study, to improve the quality of BERMUTU program implementation, the researcher proposes some recommendations to the policy maker to (1) accommodate teachers needs, (2) apply staff recruitment, (3) fulfill the ICT equipments, (4) form a special group of implementers for the remote area, and to the Brebes Regency Government to take even distribution of teachers to overcome teachers burdens problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29762
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irsyad Farhah
"Hubungan yang baik antara guru dengan siswanya dapat mempengaruhi well-being pada guru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat peran moderasi dari pengalaman guru mengajar pada hubungan kedekatan guru dengan siswanya terhadap well-being guru. Hubungan kedekatan guru-siswadiukur dengan menggunakan Student-Teacher Relationship Scale (STRS) milik Aldrup (2018), sedangkan well-being guru diukur dengan alat ukur Teacher Subjective Well-Being Questionnaire (TSWQ) milik (Renshaw et al., 2015). Responden dalam penelitian ini berjumlah 289 orang yang merupakan guru pada jenjang sekolah menengah (SMP,SMA/Sederajat). Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Hasil uji hipotesis pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat peran dari pengalaman guru mengajar dalam memperlemah atau memperkuat hubungan kedekatan guru-siswaterhadap well-being guru. Namun, hasil uji korelasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara hubungan kedekatan guru-siswa dan well-being guru.

A good relationship between teachers and students can influence the well-being of teachers. This study was conducted to determine whether there is a moderating role of the teaching experience of the teacher in the relationship between the teacher and his students towards the teacher's well-being. The teacher-student closeness relationship was measured using Aldrup's (2018) Student-Teacher Relationship Scale (STRS), while the teachers well-being was measured by the teacher's Subjective Well-Being Questionnaire (TSWQ) measuring instrument (Renshaw et al., 2015). Respondents in this study totaled 289 people who were teachers at the secondary school level (junior high school, high school / equivalent). The analysis technique used is simple regression analysis. The results of hypothesis testing in this study indicate that there is no role of the teaching experience of teachers in weakening or strengthening the close relationship between teacher-student and teacher well-being. However, the results of the correlation test in this study indicate that there is a positive relationship between the teacher-student closeness relationship and the teachers well-being.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emir Haryono Adjie
"Perubahan metode belajar menjadi pembelajaran jarak jauh membuat murid perlu beradaptasi dengan cara yang baru. Proses adaptasi ini menimbulkan permasalahan seperti penurunan motivasi akademis. Penelitian ini menggunakan desain korelasional untuk menguji hubungan antara kelekatan dengan orang tua terhadap motivasi akademis yang dimediasi oleh dukungan guru. Sebanyak 156 murid SMA/SMK mengisi kuesioner daring yang disebarkan melalui platform twitter dan line. Hasil analisis mediasi menunjukkan dukungan guru berperan sebagai mediator, walaupun hanya secara parsial, pada hubungan antara kelekatan dengan orang tua terhadap motivasi akademis (b = .0323, SE = .0164, 95% CI[.0036, .0680]). Hal ini disebabkan efek langsung dari variabel kelekatan dengan orang tua terhadap motivasi akademis lebih besar dibanding menggunakan mediator (b = .1761, SE = .0400, 95% CI[.0970, .2522]. Penelitian ini menunjukkan pentingnya kelekatan dengan orang tua dalam membangun motivasi akademis sehingga murid dapat menjalankan kegiatan belajar dengan optimal. Diskusi dan saran terlampir pada bab terakhir untuk dapat digunakan pada penelitian selanjutnya.

The change in learning methods into distance learning makes students need to adapt in new ways. This adaptation process raises problems such as a decrease in academic motivation. This study used a correlational design to examine the relationship between parental attachment to academic motivation mediated by teacher support. Participants (N = 156) were high school students spread across various regions in Indonesia and filled out an online questionnaire which was distributed through twitter and line. The results of the mediation analysis show that teacher support acts as a mediator, although only partially, on the relationship between attachment to parents and academic motivation (b = .0323, SE = .0164, 95% CI[.0036, .0680]). This is because the direct effect of the parental attachment variable on academic motivation is greater than using a mediator (b = .1761, SE = .0400, 95% CI [.0970, .2522]. This study shows the importance of bonding with parents in building academic motivation so that students can carry out learning activities optimally. Discussions and suggestions related to the results of the research are attached in the last chapter."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Pahala
"kajian evaluasi program ini bertujuan untuk mengetahui dampak program BERMUTU terhadap peningkatan kinerja guru dan prestasi belajar siswa melalui kerangka model Context, Input, Process, Output (CIPP), Populasi merupakan anggota Kelompok Kerja Guru/Musyawaran Guru Mata Pelajaran (KKG/MGMP) penerima Dana Bantuan Langsung (DBL) sebanyak 1701 guru. sampel berjumlah 37 yang terdiri dari 14 anggota KKG/MGMP dan 23 Ketua KKG/MGMP. hasil kajian menunjukkan bahwa program BERMUTU berdampak cukup positif pada tingkat KKG/MGMP. hal ini didukung dengan tiga indikator, yaitu (a). peningkatan kinerja guru dengan indikator angka kredit kumulatif (AKK) sesudah program dibanding dengan sebelumnya. dari uji t sample berpasangan diketahui bahwa peningkatan AKK tersebut secara statistik sangat signifikan pada derajat keyakinan 0,05 dengan nilai t hitung sebesar = 10,274 > t tabel = 2,032, (b) peningkatan prestasi belajar siswa dengan indikastor rerata nilai Ujian Nasional (NUN) sesudah program yang secara statistik signifikan berdasar uji t sampel berpasangan (c) peningkatan persentase guru (sampel) yang bersertifikat dari 27% sebelum program menjadi 54% sesudah program"
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014
507 JDSP 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>