Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211669 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Triwinanta
"Disertasi ini menyoroti tentang upaya pelibatan laki-laki dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan melalui kajian sosiologis. Fakta sosial menunjukkan bahwa angka kekerasan terhadap perempuan (gender oppression) tinggi dan laki-laki merupakan pelakunya, sebagai espektasi patriarki (dominasi laki-laki).
Temuan penting penelitian ini adalah gambaran terjadinya proses rekonstruksi maskulinitas berupa perubahan cara pandang para partisipan “laki-laki sejati” di dalam komunitas pria sejati (KOMPAS). KOMPAS menjadikan komunitasnya sebagai wadah pembinaan kepada pria, khususnya pria-pria yang mempunyai masalah dan tujuannya adalah memaksimalkan kepriaan (maskulinitas) dengan pemulihan karakter, kedewasaan, wawasan pemikiran dan kepemimpinan pria. Melalui aktivitas itu Komunitas membentuk laki-laki untuk mengalami transformasi yaitu perubahan sosio-kultural yang dimulai dari dimensi individu, keluarga (komunitas) dan masyarakat. Transformasi laki-laki ini menyasar pada persoalan privilese dan kekuasan laki-laki untuk membangun tatanan masyarakat yang lebih adil keluar dari keragaman oppresi (gender equality). KOMPAS Jakarta Timur mempunyai anggota ratusan orang dari berbagai masyarakat dan status social, anggotanya berdasarkan siapa saja yang tertarik dan mau melibatkan diri. Perubahan yang dirasakan langsung adalah sebagian besar laki-laki yang menjadi anggotanya telah memilih meninggalkan cara-cara penyelesaian masalah yang menggunakan kekerasan. Perubahan pada kehidupan keluarga, para laki-laki ini menunjukkan perubahan sikap dan perilaku dalam hal berkomunikasi dan menyelesaikan permasalahan keluarga dengan menanggalkan keistimewaan sebagai laki-laki. Penelitian menggunakan kerangka konsep transformasi (perubahan social) dengan mengembangkan teori maskulintas dengan upaya pelibatan laki-laki dalam pencegahan kekerasan. Secara sosiologis peneliti menyadari bahwa filosofi dasar yang melatarbelakangi gerakan social pelibatan laki-laki ini belum secara tuntas mengkritisi inti dari patriarki. Sehingga perubahan cara berfikir, sikap dan perilaku yang terjadi belum merupakan suatu perubahan filosofis dan sosiologis dari budaya Patriarki. Oleh karena itu pada bagian akhir dari tulisan ini, penulis memberikan suatu ulasan sosiologis tentang latarbelakang pemikiran dari Gerakan ini dan menunjukkan sejauhmana suatu perubahan yang terjadi di dalam Komunitas ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa apa yang sudah dilakukan oleh Komunitas ini telah menghasilkan suatu perubahan social positif yang dapat dirasakan secara nyata oleh manusia yang mengalaminya, tetapi Gerakan ini masih perlu mengembangkan kajian yang lebih kritis terhadap dirinya sendiri secara sosiologis, sehingga Gerakan ini akan bisa memberikan kontribusi yang lebih mendasar terhadap kehidupan masyarakat

This dissertation focuses on efforts to involve men in preventing violence against women through sociological studies. Social facts show that the rate of violence against women (gender oppression) is high and men are the perpetrators, as a patriarchal expectation (male domination).
An important finding of this study is a picture of the process of reconstruction of masculinity in the form of changes to the way view of the participants were "men of true" in the community of man true (KOMPAS). KOMPAS makes the community as a container guidance to men, especially men who have the problem and the goal is to maximize manhood (masculinity) with restoration character, maturity, insight into the thinking and leadership of men. Through the activities of the Community of forming men to undergo a transformation that changes in socio-cultural that starts from the dimensions of the individual, the family (community) and the public. Transformation of the male is targeting the issue of privilege and power of men to build the structure of society that is more equitable out of the oppression diversity (gender equality). KOMPAS East Jakarta have members of hundreds of people from various communities and social status, its members based on who's just who are interested and willing to involve themselves.
The changes are felt directly is most great men who become members have opted to leave the ways settlement of the problem that use violence. Changes in the lives of families, the men's shows changes in attitudes and behaviors in terms of communication and resolve the problems of families with stripped privileges as men. Research using the framework of the concept of transformation (change social) to develop a theory of masculinity with the efforts of the involvement of men in the prevention of violence.
In sociological researchers realized that the philosophy basis of the underlying movement Involvement of Men of social have not been as thoroughly scrutinize the core of patriarchy. So that changes the way of thinking, attitudes and behaviors that occur not constitute a change in the philosophical and sociological of cultural patriarchy. By because it is the part of the end of writing this, the author gives a review of sociological about the background of thought of the movement of this and show the extent of a change that occurred in the Community's.
The study is concluded that anything that has been done by the Community this has resulted in a change in social positives that can be perceived as real by the man who experienced it, but the movement is still necessary to develop a study that is more critical to his own manner of sociological, so the movement is to be able to give contributions which is more fundamental to people's lives."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Hadya Jayani
"Kerawanan pangan memiliki dampak terhadap kesehatan mental yang buruk dan tekanan psikososial bagi pengasuh/orang tua. Orang tua yang mengalami tekanan mental akibat kerawanan pangan dapat menciptakan konflik dan kekerasan antara anggota keluarga sehingga dapat meningkatkan kekerasan terhadap anak. Tingkat kerawanan pangan dapat dijadikan salah satu ukuran yang dapat mencerminkan stresor ekonomi dalam rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa asosiasi kerawanan pangan terhadap probabilitas kekerasan anak dalam rumah tangga. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik yang menjelaskan asosiasi antara variabel dependen (kekerasan anak dalam rumah tangga) dengan variabel independen (kerawanan pangan) setelah mengontrol beberapa variabel. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan kerawanan pangan memiliki asosiasi yang signifikan terhadap kekerasan pada anak. Berdasarkan analisis dengan menggunakan regresi logistik yang dilakukan, terdapat asosiasi yang signifikan antara tingkat kerawanan pangan dan kekerasan anak dalam rumah tangga. Tingkat kerawanan pangan yang lebih tinggi cenderung berhubungan dengan peningkatan kemungkinan terjadinya kekerasan anak. Namun, terdapat pola yang berbeda pada tingkat kerawanan pangan "Berat", yaitu persentase peningkatan probabilitas kekerasan anak lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kerawanan pangan lainnya.

Food insecurity has adverse effects on poor mental health and psychosocial stress for caregivers/parents. Parents experiencing mental stress due to food insecurity can create conflicts and violence among family members, thereby increasing violence against children. The level of food insecurity can serve as one of the measures reflecting economic stressors within households. This research aims to analyze the association between food insecurity and the probability of domestic violence against children. The study employs logistic regression anaylsis to elucidate the association between the dependent  variable (domestic violence against children) and the independent variable (food insecurity) while controlling for several variables. The findings of this research indicate that food insecurity has a significant association with violence against children. Based on the logistic regression analysis conducted, there is a significant association between the level of food insecurity and domestic violence against children. Higher levels of food insecurity tend to be associated with an increased likelihood of child violence. However, there is a different pattern at the "Severe" food insecurity level, where the percentage increase in the probability of child violence is lower compared to other levels of food insecurity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Hanifa
"ABSTRAK
Program-program pemberdayaan ekonomi perempuan belum mampu melakukan transformasi sosial karena programnya yang women specific. Studi ini mengungkap pengalaman Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita PPSW Pasoendan dalam melibatkan laki-laki sebagai upaya mewujudkan transformasi sosial, terutama transformasi gender yang mana laki-laki sebagai aktor ikut berpartisipasi didalamnya. Temuan dari penelitian ini menunjukkan usaha transformasi PPSW Pasoendan tidak mudah tetapi bisa dilakukan yang ditunjukkan oleh adanya program non spesifik laki-laki dan program spesifik laki-laki yang ternyata berdampak secara internal organisasi dan eksternal masyarakat dampingan . Dampaknya adalah meningkatnya kesadaran dan praktik keterlibatan laki-laki dalam pekerjaan rumah tangga, pengasuhan anak dan juga penghargaan terhadap otonomi tubuh perempuan. Dampak dari pelibatan laki-laki ini, tidak hanya terjadi pada program pemberdayaan ekonomi perempuan tetapi juga pada program kesehatan reproduksi dan kesehatan lingkungan yang dikelola PPSW Pasoendan.

ABSTRAK
Women 39 s economic empowerment programs have not been able to carry out social transformation because of the programs are women specific. This study sought to reveal the experience of Pasoendan Women 39 s Resources Development Center PPSW Pasoendan in involving men, as a social actor, to realize social transformation, especially gender transformation. The findings of this study show that the transformation process of PPSW Pasoendan is not easy, but it is possible as shown by the presence of non men specific program and men specific program that have significant impact both internally organizational and externally assisted community program beneficiaries . The participation of men in women 39 s economic empowerment programs have impacted three areas 1 increase men rsquo s participation in housework, 2 increase men rsquo s participation in childcare and 3 increase men rsquo s respect towards the autonomy of women rsquo s body reproductive rights. Those impacts are due to the involvement of men, not only on women 39 s economic empowerment programs but on other programs such as reproductive health and environmental health managed by PPSW Pasoendan. "
2017
T47942
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febi Rizki Ramadhan
"Penelitian ini mengkaji Aliansi Laki-laki Baru ALB , gerakan pelibatan laki-laki dalam penghapusan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Dengan menggunakan metode etnografi, penelitian ini menunjukkan bahwa ALB sebagai gerakan sosial tidak dapat dipahami sebagai entitas yang homogen dan monolitik karena para partisipan gerakan yang terlibat dalam ALB dapat memiliki pemaknaan yang beragam atas kekerasan terhadap perempuan yang menjadi fokus gerakan. Lebih lanjut, penelitian ini menunjukkan bahwa produksi wacana yang dilakukan oleh ALB mengenai penghapusan kekerasan terhadap perempuan dapat dipahami sebagai tindakan resistensi pada patriarki dan maskulinitas hegemonik yang merupakan kekerasan kultural dan menjadi basis ideologis dari kekerasan terhadap perempuan.

This research examines Aliansi Laki laki Baru ALB as a movement of men's involvement towards the elimination of violence against women in Indonesia. Using ethnographic methods, this research shows that ALB as a social movement can not be understood as a homogeneous and monolithic entity due to the diversity of internalized meaning by movement's participants on violence against women. Furthermore, this research addresses discourse production that was conducted by ALB as an act of resistance to patriarchy and hegemonic masculinity. In this research, I argue that patriarchy and hegemonic masculinity was embodied in cultural violence that functions as ideological basis of violence against women."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S69118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadetta Widyastuti
"ABSTRAK
Fenomena kekerasan seksual terhadap anak tidak hanya melibatkan pelaku
dewasa, melainkan juga pelaku berusia anak yang belum memiliki kapasitas dan
pengetahuan untuk mempertimbangkan risiko yang timbul dalam relasi seksual.
Untuk memahami fenomena tersebut, penulis mencoba menganalisis faktor-faktor
determinan yang mempengaruhi tindakan kekerasan seksual yang dilakukan anak
dengan menggunakan teori integratif dari Marshall dan Barbaree. Penelitian
dilakukan dengan menggunakan metode explanatory sequential dengan subjek
penelitian anak binaan LPKA Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
enam dimensi teori yang digunakan, kekerasan seksual yang dilakukan oleh anak
lebih dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terjadi sebelum pelanggaran, bukan
situasi dan kondisi saat pelanggaran terjadi.

ABSTRACT
The phenomena of sexual violence towards children not only involve adult
perpetrators, but also underage or child perpetrators who don?t have the capacity
and knowledge to examine the risks that could arise from sexual relation. To
understand the phenomena, the writer tries to analyse the determinant factors that
could affect the sexual violence that were done by children using integrative
theory by Marshall and Barbaree. The research was done by using an explanatory
sequential method with child inmates at LPKA Bandung as subjects. The research
showed that from the six dimensions of the theory that were used, sexual violence
that were done by children were more affected by various factors that were
happening before the offense, not from the situation and condition during the
violation."
2017
S65980
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Fara Syahbani
"Kurangnya jumlah pemimpin yang memenuhi kriteria pada posisi yang dibutuhkan seringkali menjadi masalah yang serius bagi organisasi. Salah satu penyebab krisis kepemimpinan ini dikarenakan perubahan cara pandang terhadap organisasi dan pemimpinya serta perbedaan motivasi untuk memimpin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepribadian dark triad [MOU1] dan gender dengan motivasi untuk memimpin. Konstruk Motivasi untuk Memimpin terdiri dari 3 dimensi yaitu, Affective-Identity, Social-Normative, dan Non-Calculative. Lalu variabel dark triad terdiri dari 3 dimensi yaitu, Narcissism, Machiavellianism, dan Psychopathy. Sedangkan variabel gender akan dibagi menjadi laki-laki dan perempuan. Jumlah partisipan penelitian ini adalah 317 orang (147 = laki-laki; 170 = Perempuan) dari beberapa wilayah di Indonesia. Penelitian ini memiliki kriteria partisipan antara lain, umur minimal 18 tahun keatas; WNI; dan tergabung dalam sebuah instansi/lembaga/organisasi/tempat kerja. Variabel Dark Triad akan diukur menggunakan alat ukur Short Dark Triad (SD3). Variabel Motivasi untuk Memimpin menggunakan alat ukur Motivation to Lead (MTL). Analisis dilakukan dengan uji korelasi dan independent sample t-test. Hasil dari penelitian ini menunjukan terdapat hubungan antara dimensi Narcissism dengan dimensi Affective-Identity MTL (r (317) = ,299, p < 0,01); Social-Normative MTL (r (317) = ,395, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,167, p < 0,01). Terdapat hubungan antara dimensi Machiavellianism dengan dimensi Affective-Identity MTL (r (317) = -,199, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,471, p < 0,01). Juga terdapat hubungan antara dimensi Psychopathy dengan dimensi Affective-Identity MTL (r (317) = -,283, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,416, p < 0,01). Hasil lain pada penelitian ini menunjukan laki-laki lebih tinggi pada dimensi Affective-Identity MTL dan Social-Normative MTL dibanding perempuan. Sedangkan perempuan lebih tinggi pada dimensi Non-Calculative MTL. Implikasi dari penelitian ini adalah praktisi Human Capital dapat merekrut pemimpin perusahaan dengan mempertimbangkan Motivasi untuk Memimpin individu. Selain itu, kepribadian dark triad dan gender yang memengaruhi Motivasi untuk Memimpin juga dapat dipertimbangkan untuk menyesuaikan kebutuhan organisasi.

A competent leader’s deficiency to fulfill the criteria of the position needed often becomes a serious issue for the organization. One of the causes of this leadership crisis is because of a change in the perspective of the organization and its leaders and also the difference in motivation to lead. This study aimed to determine the correlation between dark triad and gender in motivation to lead. Motivation to Lead construct consists of 3 dimensions, i.e Affective-Identity, Social-Normative, and Non-Calculative. Then Dark Triad constructs consist of 3 dimensions, i.e Narcissism, Machiavellianism, and Psychopathy. Lastly gender constructs were divided into men and women. The number of participants in the study were 317 people (147 = Men; 170 = Women[MOU1] ) from several regions of Indonesia. This study has participant criteria, including Age minimum 18 or above; Citizen of Indonesia; Joined in institution/ organization/ workplace. The dark triad variable is measured using a short dark triad (SD3) scale. Then the motivation to lead variable is measured using motivation to lead (MTL) scale. The analysis of this study is carried out using correlation test and independent sample t-test. The result from this study showed that there was a relationship between Narcissism dimension with Affective-Identity MTL dimension (r (317) = 0,299, p < 0,01); Social-Normative MTL (r (317) = 0,395, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,167, p < 0,01). There is a relationship between Machiavellianism dimensions with Affective-Identity MTL (r (317) = -,199, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,471, p < 0,01). There is also a relationship between Psychopathy dimension with Affective-Identity MTL (r (317) = -,283, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,416, p < 0,01).Another result from this study showed that men obtain higher scores in Affective-Identity MTL dimension and Social-Normative MTL dimension than women. While women obtain higher scores in Non-Calculative MTL dimension than men. The implication of this research was Human Capital practitioner, can recruit company leaders by considering individual Motivation to Lead. In addition to that, Dark triad and gender that influence Motivation to Lead can also be considered to fit organisational needs."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nugraheni
"Latar Belakang: Laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki LSL merupakan populasi yang sedang berkembang dan memiliki masalah-masalah spesifik, salah satunya gangguan jiwa yang merupakan manifestasi dari psikopatologi. Faktor-faktor yang memengaruhi psikopatologi pada LSL penting untuk diketahui.
Objektif: Tujuan penelitian ini adalah mencari jenis psikopatologi yang ada pada populasi LSL dan faktor-faktor yang berhubungan di dua lembaga swadaya masyarakat LSM khusus LSL di Jakarata.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi potong lintang. Sampel diambil dengan metode cluster random sampling. Pengukuran data dilakukan menggunakan kuesioner Brief COPE untuk mengukur mekanisme koping, WHOQOL-Bref untuk mengukur kualitas hidup, dan SCL-90 untuk mengukur psikopatologi. Data lain yang diukur adalah data demografik, status seksual, keterbukaan orientasi seksual, HIV/AIDS dan penggunaan NAPZA, dan perilaku seksual berisiko. Analisis data menggunakan uji bivariat menggunakan Pearson chi-square atau Fisher rsquo;s exact test dan dilanjutkan dengan uji multivariat menggunakan regresi logistik.
Hasil: Terdapat 100 sampel yang dimasukkan ke dalam analisis data. Sebagian besar responden mengalami psikopatologi 77. Psikopatologi yang paling banyak ditemukan adalah depresi 29. Analisis multivariat menunjukkan bahwa pernah tidak menggunakan kondom 3 bulan terakhir, membuka orientasi seksual kepada keluarga, dan menggunakan mekanisme koping negatif meningkatkan risiko psikopatologi sebesar 2.9 kali, 2 kali dan 1.4 kali IK 95 =1.0-8.9; IK 95 =0.5-8.2; IK 95 =0.3-5.7.

Background: Men who have sex with men MSM is a growing population with specific problems such as mental disorder, a manifestation of psychopathology. The factors associated with psychology is an important matter to discuss.
Objective: The purpose of this study is to portrait the pychopathology in MSM population and the related factors in two organizations which care about MSM's well being in Jakarta.
Methods: This is a cross sectional study using cluster random sampling. Coping mechanism, psychopathology and quality of life were measured using Brief COPE, SCL 90 and WHOQOL Bref. Demography of the respondents, sexual status, disclosure of sexual orientation, HIV AIDS status, drug use, and risky sexual behavior were also measured. Bivariate analysis using Pearson chi square or Fisher's exact test was continued with multivariate analysis using logistic regression model.
Results: Data from one hundred respondents were analyzed. Most of them have psychopathology 77, especially depression 29. Never use condoms in the last 3 months, disclosing sexual orientation to family member, and negative coping mechanisms increase the risk of psychopathology 2.9 times, 2 times, and 1.4 times 95 CI 1.0 8.9 95 CI 0.5 8.2 95 CI 0.3 5.7 .
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gumgum Gumelar Fajar Rakhman
"Bekerja memiliki pengaruh yang besar pada identitas dan persepsi diri serta harga diri individu (Feldman,1989, Perlmutter dan Hall,1985). Tidak adanya pekerjaan yang dilakukan membuat seseorang kehilangan identitas diri dan aspek lain dalam hidupnya akan terpengaruh secara negatif. Selain itu, konsekuensi terpenting dari situasi menganggur adalah hilangnya harga diri. Melihat pentingnya harga diri dalam proses mencari pekerjaan dan dampak psikologis yang terjadi pada pengangguran terutama kemampuan protektif yang rendah terhadap stres, peneliti ingin melihat gambaran harga diri dan juga hubungannya dengan kemampuan mengatasi keadaan yang menekan (stres) dari kondisi dirinya yang menganggur.Besarnya dampak keadaan tidak memiliki pekerjaan atau menganggur membuat individu atau penganggur akan berada dalam keadaan stres atau tertekan. Salah satu karakteristik individu yang diasumsikan memiliki kaitan yang kuat dengan kondisi stres adalah pola pengendaiian atau disebut locus of control (Parkes, 1994). Perbedaan penghayatan stres antara individu yang memiliki locus of control internal dan individu yang memiliki locus of control eksternal selanjutnya juga mempengaruhi coping atau usaha untuk menghadapi stress. Folkman dan Lazarus (1984) mereka memberikan batasan coping yang lebih luas meliputi strategi kognitif dan tingkah laku mengatasi suatu situasi yang dapat menimbulkan stres (problem-focused coping) dan yang disertai emosi-emosi negatif (emotion-focused coping) (Aldwin & Revenson,1987). Atwater (1983) menyatakan bahwa semakin individu memahami dan mendekatkan situasi stres pada dasar-dasar pemecahan masalah maka semakin besar kesempatannya untuk berhasil pada coping terhadap masalahnya. Dari paparan di atas, peneliti ingin melihat gambaran locus of control yang dimiliki oleh pengangguran tamatan Sekolah Menengah Kejuruan dan hubungannya dengan kemampuan coping yang dimiliki oleh pengangguran Tamatan Sekolah Menengah Kejuruan. Peneliti juga ingin melihat sumbangan harga diri dan locus of control pada strategi coping pada pengangguran Sekolah Menengah Kejuruan. Untuk menjawab hal tersebut, penulis menyebarkan 200 kuesioner yang terdiri dari alat ukur harga diri dari Rosenberg, alat ukur Locus of Control dari IPC Leverson dan Ways of Coping Scale dari Folkman dan Lazarus dengan menggunakan skala yang memiliki beberapa alternatif pilihan. Dengan menggunakan teknik korelasi diketahui bahwa terdapat hubungan signifikan yang negatif antara harga diri dan locus of control dengan emotion focused coping (r = -0,227 dan ?0,267). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi harga diri dan locus of control yang internal maka subyek semakin rendah menggunakan strategi emotion focused coping. Sumbangan variabel harga diri dan locus of control signifikan terhadap strategi coping."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T17943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naibaho, Tua Maratur
"Skripsi ini membahas mengenai kekerasan yang dialami oleh perempuan Batak Toba, sebagai istri, yang tidak memiliki anak laki-laki. Skripsi ini menggunakan metode studi kasus dengan meneliti kekerasan yang dialami Crosby dan Fanny. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori Interseksionalitas dalam kajian kriminologi feminis dan konsep viktimisasi struktural.
Skripsi ini mencoba melihat mengapa terjadi kekerasan dalam rumah tangga dialami oleh Crosby dan Fanny yang merupakan perempuan Batak Toba yang tidak memiliki anak laki-laki. Dalam hal ini Crosby dan Fanny menjalani berbagai hal yang semakin memperburuk kekerasan dalam rumah tangga yang mereka alami.
Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan feminis untuk dapat melihat permasalahan yang dialami perempuan dari sudut pandang dan dunia perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam, dan penelusuran data-data sekunder lainnya sebagai teknik pengumpulan data.

This Thesis discusses violence against Batak Toba Woman, as a wife, who does not have any son. This Thesis is a case study that analyzes Crosby?s and Fanny?s case. The theory and concept used in this thesis are intersectionality theory from feminist criminology and structural victimization concept.
This thesis sees why domestic violence can happen to Crosby and Fanny, as Batak Toba women that do not have any son. Crosby and Fanny have experienced many things that make the violence against them worse.
This study uses feminist approach to see the problem that happen to women from their points of view and from the women?s world. The method used in this thesis is a qualitative method with in-depth interviews, and secondary data gathering.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanalin Norfirdausi
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara gender role conflict dan psychological well-being pada laki-laki gay dewasa muda. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini ialah Gender Role Conflict Scale Short Form (GRCS-SF) dan Ryff’s Scales of Psychological Well-Being (RPWB). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 99 orang laki-laki berusia 20-40 tahun yang memiliki orientasi seksual homoseksual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gender role conflict dan psychological well-being (R=-0,023; p>0,05). Meskipun demikian, salah satu dimensi gender role conflict yaitu keterbatasan afeksi antar laki-laki menunjukkan korelasi negatif yang siginifikan dengan psychological well-being (R=-0,261; p<0,01.

This research is conducted to find the correlation between gender role conflict and psychological well-being among young adult gay men. This research used the Gender Role Conflict Scale Short Form (GRCS-SF) and Ryff’s Scales of Psychological Well-Being (RPWB). The participants of this research are 99 homosexual self-identified men aged between 20-40 years old.
The result of this research showed that there is no significant correlation between gender role conflict and psychological well-being (R=-0,023; p>0,05). However, one of the gender role’s dimensions, restrictive affectionate behavior between men, showed that there is a significant negative correlation with psychological well-being (R=-0,261; p<0,01).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S57731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>