Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204228 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faizah
"Chatbot saat ini sedang ramai diperbincangkan. Chatbot dinilai mampu membantu perusahaan untuk melayani pengguna dengan dukungan teknologi artificial intelligence (AI). Salah satu perusahaan yang sudah memanfaatkan chatbot adalah bank. Bank memanfaatkan chatbot sebagai kanal tambahan untuk melayani kebutuhan nasabah. Beberapa bank di Indonesia yang mengimplementasikan chatbot di antaranya BNI, BSI, BCA, Mandiri, BRI, Bank Mega, Danamon, dan Jenius. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keinginan masyarakat Indonesia untuk menggunakan chatbot perbankan. Dalam penelitian ini diteliti faktor-faktor tingkat penilaian masyarakat dari segi kegunaan (utilitarian value) dan kesenangan (hedonic value) dalam penggunaan chatbot perbankan dengan teori perceived value. Penelitian ini juga memperhatikan aspek gender dan usia dalam menilai pengaruh keinginan pengguna untuk menggunakan chatbot perbankan. Penelitian ini dilakukan dengan metode PLS-SEM sebagai penelitian kuantitatif. Data yang berhasil dikumpulkan sebanyak 500 data yang 49 diantaranya tidak valid. Setelah penelitian kuantitatif, dilakukan pula pendekatan kualitatif dengan mewawancarai 10 narasumber. Analisis data kualitatif menggunakan metode content analysis. Berdasarkan analisis tersebut, faktor-faktor relative advantage yang memengaruhi utilitarian value antara lain informativeness, convenience, perceived intelligence, dan responsiveness. Faktor yang memengaruhi hedonic value antara lain convenience, anthropomorphism, perceived intelligence, dan interactivity. Kemudian, utilitarian value dan hedonic value sama-sama memengaruhi intensi pengguna untuk menggunakan chatbot perbankan. Sementara itu, hubungan yang berbeda secara signifikan pada multigroup analysis berdasarkan gender adalah convenience terhadap utilitarian value dan hedonic value terhadap intensi pengguna menggunakan chatbot perbankan. Selanjutnya, pada multigroup berdasarkan usia, hubungan yang berbeda secara signifikan adalah informativeness terhadap hedonic value. Penelitian ini memberikan implikasi teoretis kepada penelitian selanjutnya dan implikasi praktis kepada pihak bank dan pengembang chatbot perbankan.

Chatbots are currently being widely discussed. Chatbots are considered capable of helping companies serve users with the support of artificial intelligence (AI). One company that has used chatbots is a bank. Banks use chatbots as an additional channel to serve customer needs. Some banks in Indonesia that have implemented chatbots are BNI, BSI, BCA, Mandiri, BRI, Bank Mega, Danamon, and Jenius. This research is conducted to analyze the factors that influence people’s intentions to use banking chatbots in Indonesia. This research examines the factors of public perception in terms of utility (utilitarian value) and enjoyment (hedonic value) in the use of banking chatbots using perceived value theory. This research also pays attention to gender and age aspects in assessing the influence of users' intentions to use banking chatbots. This research was conducted using PLS-SEM as a quantitative study and 500 data were collected, 49 of which were invalid. Subsequently, a qualitative approach was conducted by interviewing 10 respondents. Qualitative data analysis was performed using the content analysis method. Based on that analysis, the relative advantage factors that influence utilitarian value include informativeness, convenience, perceived intelligence, and responsiveness. The relative advantage factors that affect hedonic value include convenience, anthropomorphism, perceived intelligence, and interactivity. Then, utilitarian and hedonic values both influence user intentions to use banking chatbots. Meanwhile, the relationship that differs significantly in the multigroup analysis based on gender is convenience to utilitarian values and hedonic values to intention to adopt banking chatbots. Furthermore, in multigroup based on age, informativeness to hedonic values is the relationship that differs significantly. This research provides theoretical implications for further research and practical implications for banks and banking chatbot developers."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Khotimah
"Chatbot saat ini sedang ramai diperbincangkan. Chatbot dinilai mampu membantu perusahaan untuk melayani pengguna dengan dukungan teknologi artificial intelligence (AI). Salah satu perusahaan yang sudah memanfaatkan chatbot adalah bank. Bank memanfaatkan chatbot sebagai kanal tambahan untuk melayani kebutuhan nasabah. Beberapa bank di Indonesia yang mengimplementasikan chatbot di antaranya BNI, BSI, BCA, Mandiri, BRI, Bank Mega, Danamon, dan Jenius. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keinginan masyarakat Indonesia untuk menggunakan chatbot perbankan. Dalam penelitian ini diteliti faktor-faktor tingkat penilaian masyarakat dari segi kegunaan (utilitarian value) dan kesenangan (hedonic value) dalam penggunaan chatbot perbankan dengan teori perceived value. Penelitian ini juga memperhatikan aspek gender dan usia dalam menilai pengaruh keinginan pengguna untuk menggunakan chatbot perbankan. Penelitian ini dilakukan dengan metode PLS-SEM sebagai penelitian kuantitatif. Data yang berhasil dikumpulkan sebanyak 500 data yang 49 diantaranya tidak valid. Setelah penelitian kuantitatif, dilakukan pula pendekatan kualitatif dengan mewawancarai 10 narasumber. Analisis data kualitatif menggunakan metode content analysis. Berdasarkan analisis tersebut, faktor-faktor relative advantage yang memengaruhi utilitarian value antara lain informativeness, convenience, perceived intelligence, dan responsiveness. Faktor yang memengaruhi hedonic value antara lain convenience, anthropomorphism, perceived intelligence, dan interactivity. Kemudian, utilitarian value dan hedonic value sama-sama memengaruhi intensi pengguna untuk menggunakan chatbot perbankan. Sementara itu, hubungan yang berbeda secara signifikan pada multigroup analysis berdasarkan gender adalah convenience terhadap utilitarian value dan hedonic value terhadap intensi pengguna menggunakan chatbot perbankan. Selanjutnya, pada multigroup berdasarkan usia, hubungan yang berbeda secara signifikan adalah informativeness terhadap hedonic value. Penelitian ini memberikan implikasi teoretis kepada penelitian selanjutnya dan implikasi praktis kepada pihak bank dan pengembang chatbot perbankan."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Triyana
"Chatbot merupakan salah satu aplikasi berupa sarana yang dapat mengoptimalkan distribusi layanan kepada pelanggan dengan meminimalkan komunikasi dengan agen manusia langsung di tingkat pertama. Percakapan chatbot dapat diterapkan melalui teks atau text-to-speech atau suara. Pertumbuhan pasar itu sendiri meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Tujuan utama dari penulisan ini adalah untuk mempertimbangkan platform chatbot terbaik menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) yang dikombinasikan dengan metode Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk pasar di Indonesia. Dengan demikian, pasar dapat memperoleh keunggulan kompetitif dan mencapai kepuasan pelanggan dengan pengiriman layanan responsif yang didukung oleh platform chatbot terpilih.

A chatbot is one of applications which can optimize service distribution to the customer by minimizing the communication with live human agents in the first level. Chatbot’s conversation could be applied via text or text-to-speech or voice. The marketplace growth itself is mounting in past years. The main purpose of this paper is to consider the best chatbot platform using Analytic Hierarchy Process (AHP) combined with Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) methods for the marketplace in Indonesia. Thus, the marketplace could gain a competitive advantage and achieve customer satisfaction with responsive service delivery supported by a selected chatbot platform."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Devita Suci Azzahra
"Riset kuantitatif yang bersifat deskriptif ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi intensi perilaku Generasi X dan Z di Indonesia untuk terus menggunakan layanan mobile banking (continuous use) melalui tinjauan pola penggunaan mobile banking saat ini di kalangan masyarakat Indonesia yang lahir pada tahun 1965-1980 sebagai Generasi X dan 1997-2005 sebagai Generasi Z melalui penyebaran kuesioner. Temuan penelitian ini dapat bermanfaat bagi bank dan institusi yang menyediakan layanan mobile banking untuk lebih memahami faktor-faktor di balik intensi perilaku pengguna dalam rentang usia tertentu (Generasi X dan Z); meliputi manfaat yang dirasakan (perceived usefulness), persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use), norma subjektif (subjective norms), dan risiko COVID-19 (perceived COVID-19 risk). Data dikumpulkan dari 199 responden yang kemudian dianalisis menggunakan metode Partial Least Squares: Structural Equation Modeling (PLS-SEM) melalui software SmartPLS. Berdasarkan temuan dari riset ini, dapat disimpulkan bahwa seluruh faktor memiliki pengaruh langsung terhadap intensi berperilaku untuk terus menggunakan mobile banking, di mana perbedaan yang signifikan antara hasil dari dua generasi hanya ditunjukkan oleh dampak positif subjective norms terhadap behavioral intentions dari Gen X yang tidak selaras dengan hasil dari Gen Z yang negatif. Pada hubungan subjective norms dan behavioral intentions secara keseluruhan pun tidak ditemukan efek mediasi perceived usefulness. Bank dan institusi yang menyediakan layanan mobile banking dapat memanfaatkan faktor-faktor yang terbukti berpengaruh positif terhadap intensi kedua generasi untuk terus menggunakan mobile banking.

This quantitative descriptive study aims to analyze the factors that influence the behavioral intention of “Generation X and Z” of Indonesia in continuously using mobile banking services by reviewing current patterns of continuous mobile banking use among Indonesians born among 1965-1980 (Gen X) and 1997-2005 (Gen Z) through distribution of questionnaires. The findings of this research allow companies within the fintech industry providing mobile banking services to better understand the factors behind the users’ behavioral intention within a certain age range; these factors include perceived usefulness, perceived ease of use, subjective norms, and perceived risks of COVID-19. Data is collected from 199 respondents which is then analyzed using Partial Least Squares: Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method through SmartPLS tool. According to the findings of the research, it is concluded that all factors have a direct influence on behavioral intentions to continuously use mobile banking, yet the result differs only in the area in which subjective norms have a significant positive relationship on behavioral intentions as perceived by Gen X, while it does not appear so for Gen Z. Subjective norms also have no positive impact on the mediator perceived usefulness for both generation, thus, the mediation effect of perceived usefulness between subjective norms and behavioral intentions is not supported by data. Mobile banking providers may take advantages of these factors that are proven to have positive influence on both generations’ intentions to continuously use mobile banking, especially considering that most of the impacts of these factors (subjective norms excluded) are of a similar extent as perceived by both generations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Raihan Saviero Danniswara
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi intensi untuk menggunakan bank digital syariah pada generasi Z di Indonesia dengan menggunakan Technology Acceptance Model. Sampel yang digunakan yaitu penduduk Indonesia beragama Islam yang termasuk dalam generasi Z dan belum pernah menggunakan bank digital syariah. Data yang berhasil dikumpulkan sebanyak 196 responden yang kemudian diolah dengan metode structural equation model-partial least square (SEM-PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa attitude dan features memiliki peran penting terhadap intensi untuk menggunakan bank digital syariah dan attitude memediasi hubungan antara perceived usefulness, perceived ease of use, dan trust dengan intensi untuk menggunakan bank digital syariah.

This study aims to analyse factors that influence intention to use Islamic digital banks in generation Z in Indonesia using the Technology Acceptance Model. The sample used is Indonesian Muslims who belong to generation Z and have never used Islamic digital banks. The data collected were 196 respondents processed using structural equation model-partial least square (SEM-PLS) method. The results of this study indicate that attitude and features have an important role in the intention to use Islamic digital banks and attitude mediates the relationship between perceived usefulness, perceived ease of use, and trust towards intention to use Islamic digital banks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulil Amri Kamili
"Perkembangan teknologi mengakibatkan munculnya satu tren terbaru dalam dunia perbankan, yakni digital banking. Salah satu model pemanfaatan digital banking adalah dengan menggunakan channel mobile, atau dikenal dengan mobile banking. Definisi mobile banking pada penelitian ini adalah layanan atau aplikasi perbankan berbasis perangkat mobile untuk menjalankan berbagai transaksi finansial. Saat ini, mobile banking telah banyak ditawarkan oleh perbankan di Indonesia sebagai salah satu layanan perbankan mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi nasabah perbankan Indonesia dalam menerima layanan mobile banking. Model penelitian dirancang dengan menggunakan beberapa teori penerimaan, yakni Technology Acceptance Model TAM, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT, Internet Banking Usage Model IBUM dan DeLone and McLean Information System Success Model, serta beberapa penelitian sebelumnya yang relevan.
Metode pengolahan data dilakukan dengan pendekatan Structural Equation Modeling SEM menggunakan bantuan perangkat lunak AMOS v22 sebagai. Proses pengumpulan data memperoleh responden penelitian sebanyak 441 responden, dimana data yang valid sebanyak 440 data. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, terdapat empat faktor yang secara memengaruhi niat untuk menggunakan mobile banking. Keempat faktor tersebut adalah perceived risk, compatibility, perceived usefulness dan service quality.

The development of technology resulting in a new trend in the banking industry, digital banking. One way to utilize digital banking is by using the mobile channel, known as mobile banking. The definition of mobile banking in this research is a mobile based banking application or service that enable any financial transaction through it. Nowadays, a lot of Indonesian bank already provide mobile banking as one of their banking service.
This research purpose is to analyse the factors that influencing Indonesian banking customer to accept mobile banking service. Research model are built from several acceptance theories, the theories are Technology Acceptance Model TAM, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT, Internet Banking Usage Model IBUM dan DeLone and McLean Information System Success Model, also by adding the past relevant researchs.
The data processing method are conducted by using Structural Equation Modeling approach with AMOS v22 software as its tool. The data collecting process successfully collected data from 441 respondents, with the total of valid data are 400 datas. According to the result of data processing and analysis, there are four factors that influence the intention to use. The factors are perceived risk, compatibility, perceived usefulness and service quality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Aulia Putri
"Kegiatan jual-beli saat ini telah banyak dilakukan secara digital atau disebut kegiatan e-commerce. Perkembangan teknologi beserta kemudahan yang diberikan menjadi alasan dari banyaknya kegiatan e-commerce yang terjadi saat ini. Kegiatan e-commerce saat ini pun telah berkembang menjadi bentuk kegiatan e-commerce lainnya, yaitu social commerce. Kegiatan social commerce saat ini juga telah berkembang menjadi berbagai macam bentuk, salah satunya adalah kegiatan community group buying berbasis chat. Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan kegiatan social commerce dengan fokus berupa kegiatan community group buying berbasis chat (chat-based community group buying). Aplikasi media sosial berbasis chat yang menjadi fokus utama penelitian ini adalah aplikasi LINE. Aplikasi LINE dipilih karena kondisi nyata kegiatan chat-based community group buying saat ini sudah dilakukan menggunakan aplikasi LINE beserta dengan pertimbangan lainnya terkait dengan potensi LINE sebagai media sosial berbasis chat yang mampu mengakomodasi kegiatan social commerce berupa chat-based community group buying. Penelitian ini menggunakan pendekatan user-centered design dan menghasilkan rancangan desain prototipe mobile social commerce pada aplikasi LINE yang dapat memfasilitasi chat-based community group buying. Sebanyak total 10 fitur utama dihasilkan berdasarkan riset kebutuhan pengguna, baik dari hasil analisis survei maupun wawancara. Rancangan desain kemudian dievaluasi menggunakan metode usability testing, wawancara kontekstual, kuesioner System Usability Scale (SUS), dan heuristic evaluation. Evaluasi dengan usability testing menghasilkan completion rate untuk mayoritas task sebesar 100%, serta satu task bernilai 33,33% sedangkan sedikit task yang bernilai 66,67%. Sementara itu, rata-rata skor System Usability Scale yang didapatkan dari seluruh partisipan adalah 77,6 atau grade B+. Berdasarkan analisis terhadap hasil evaluasi dari wawancara kontekstual dan heuristic evaluation, didapatkan sebanyak enam label solusi perbaikan dan tujuh label saran perbaikan.

Many buying and selling activities are currently carried out digitally or are called e-commerce activities. Technological developments with the convenience provided are the reasons for the many e-commerce activities that are happening now. Current e-commerce activities have developed into other forms of e-commerce activities, namely social commerce. Nowadays, social commerce activities have also evolved into various forms of activity, one of which is chat-based community group buying activity. This research aims to develop social commerce activities with a focus on chat-based community group buying activities. The chat-based social media application that is the main focus of this research is the LINE application. The LINE application is selected because of the reality of chat-based community group buying activities currently done using the LINE application with other considerations related to LINE's potential as a chat-based social media capable of accommodating social commerce activities in the form of chat-based community group buying. This research uses a user-centered design approach and produces a mobile social commerce prototype design for the LINE application that can facilitate chat-based community group buying. A total of 10 main features were generated based on research on user needs, both from the results of survey analysis and interviews. Then, the designs are evaluated using the usability testing method, contextual interviews, the System Usability Scale questionnaire, and heuristic evaluation. Evaluation with usability testing produces a completion rate for the majority of tasks of 100% with for one task of 33,33%, and for minority tasks of 66.67%. Meanwhile, the average System Usability Scale score obtained from all participants was 77.6, or grade B+. Based on an analysis of the evaluation results from contextual interviews and heuristic evaluations, there are six improvement solution labels and seven improvement suggestion labels."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Kurniawan
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari faktor-faktor pengaruh yang potensial terhadap behavioral intention untuk mengadopsi layanan internet banking. Penelitian menggunakan self-administered survey dengan sampel non-probabilitas dari 212 nasabah bank di Jakarta sebagai responden. Metode pengolahan dan analisis data menggunakan Structural Equation Model (SEM). Hasilnya menunjukkan bahwa secara keseluruhan faktor yang mempengaruhi intensi nasbah untuk mengadops layan internet banking termasuk diantaranya Users’ Informational-Based Readiness, Attitude, Perceived Behavioural Control. Tetapi, adopsi layanan internet banking masihlah sangat rendah.

The purpose of this study was to examine the potential prominent factors relating to the adoption and use of the financial services of Internet banking. The study was carried out using a self-administered survey involving a convenience sample of 212 bank customers as respondents in Jakarta. The data analysis method was using the Structural Equation Model (SEM). The survey revealed that the overall prominent predictors include Users’ Informational-Based Readiness, Attitude, Perceived Behavioral Control. Yet, the adoption of IB financial service is still relatively low."
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melia Gusnita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Chatbot LazzieChat terhadap customer satisfaction, brand-relationship quality pada Lazada, dan continuance chatbot intention di Indonesia. LazzieChat sendiri merupakan chatbot e-commerce artificial intelligence (AI) pertama di Asia Tenggara yang ditenagai oleh teknologi OpenAI Chat GPT dari Azure OpenAI Service. Meningkatnya penggunaan chatbot, membuat Lazada menciptakan inovasi yang berkolaborasi Microsoft Azure Open AI Service untuk menambah daya saing Lazada di industri ­e-commerce. Penelitian kuantitatif ini menggunakan teknik non probability sampling berupa judgmental sampling dengan jumlah 303 responden pengguna Lazada di Indonesia. Analisis pada penelitian ini dilakukan dengan Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk menguji apakah information quality, system quality, experience with chatbot, dan chatbot anthropomorphism berpengaruh terhadap customer satisfaction, brand-relationship quality, dan chatbot continuance intention. Temuan menunjukkan bahwa information quality, system quality, experience with chatbot, dan chatbot anthropomorphism berpengaruh positif terhadap customer satisfaction, customer satisfaction berpengaruh positif terhadap brand-relationship quality dan chatbot continuance intention, dan brand-relationship quality berpengaruh positif terhadap chatbot continuance intention.

This research aims to determine the influence of the LazzieChat chatbot on customer satisfaction, brand-relationship quality at Lazada, and continuance chatbot intention in Indonesia. LazzieChat itself is the first artificial intelligence (AI) e-commerce chatbot in Southeast Asia which is powered by OpenAI Chat GPT technology from Azure OpenAI Service. The increasing use of chatbots has led Lazada to create innovations in collaboration with Microsoft Azure Open AI Service to increase Lazada's competitiveness in the e-commerce industry. This quantitative research uses a non-probability sampling technique in the form of judgmental sampling with 303 Lazada user respondents in Indonesia. The analysis in this research was carried out using Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) to test whether information quality, system quality, experience with chatbot, and chatbot anthropomorphism influence customer satisfaction, brand-relationship quality, and chatbot continuance intention. The findings show that information quality, system quality, experience with chatbot, and chatbot anthropomorphism have a positive effect on customer satisfaction, customer satisfaction has a positive effect on brand-relationship quality and chatbot continuance intention, and brand-relationship quality has a positive effect on chatbot continuance intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>