Ditemukan 170778 dokumen yang sesuai dengan query
Tri Kurnia Pramita
"Mahasiswa yang telah memiliki keputusan karier di saat menempuh pendidikan tinggi ditemukan mendapatkan kemudahan dalam menjalani kehidupan karier pada tahap selanjutnya karena lebih mudahnya mengenali peluang karier yang hadir setelah menyelesaikan masa studi (Ya'ar & Sunay, 2020). Terlebih lagi, era revolusi industri 4.0 memberikan tantangan karier yang semakin besar kepada para mahasiswa, dimana persaingan kini terjadi pada lingkup global dan kemampuan yang dibutuhkan dari sumber daya manusia menjadi semakin kompleks. Maka dari itu, keputusan karier sangat dibutuhkan sebagai faktor pendukung agar individu dapat bertahan di dunia karier saat ini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melihat pengaruh kepribadian proaktif sebagai moderator dalam hubungan antara peerrelatedness dan keputusan karier. Peneliti menggunakan adaptasi Bahasa Indonesia dari alat ukur The Youth Relatedness Scale untuk mengukur peer-relatedness, Proactive Personality Scale untuk mengukur kepribadian proaktif, dan Career Decision Profile untuk mengukur keputusan karier. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 472 orang mahasiswa S1 pada jenjang tingkat akhir dari berbagai daerah di Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepribadian proaktif memiliki pengaruh yang signifikan dalam memoderasi hubungan antara peer-relatedness dan keputusan karier mahasiswa tingkat akhir (p < 0.05). Hasil dari penelitian ini dapat memberikan implikasi bagi para pembimbing akademis, dosen, maupun mahasiswa mengenai pentingnya menerapkan kepribadian proaktif pada hubungan pertemanan dengan teman sebaya selama proses perencanaan dan penentuan keputusan karier mahasiswa tingkat akhir.
Students who have made career decisions while pursuing universities found easier to live their career life at a later stage because it is easier to recognize career opportunities that come after completing the study period (YaÅar & Sunay, 2020). What's even more, the era of the industrial revolution 4.0 provides a bigger career challenge for students, where competition is now happening on a global scale and the skills needed from human capital is becoming increasingly complex. Therefore, career decidedness is needed as a main factor, so that students can survive in today's career. This research is a quantitative study that aims to see the influence of proactive personality as a moderator in the relationship between peer-relatedness and career decidedness. In this study, researchers used the Indonesian adaptation of The Youth Relatedness Scale to measure peer-relatedness, the Proactive Personality Scale to measure proactive personality, and the Career Decision Profile to measure career decidedness. The sample in this study amounted to 472 final year students from various areas in Indonesia. The results of the data analysis showed that proactive personality had a significant influence in moderating the relationship between peer-relatedness and career decidedness (p <0.05). The results of this study have implications for academic supervisors, lecturers, and students regarding the importance of applying proactive personality for peer relationships during the career planning and career decision making process of final year students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Annisa Andriani
"Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melihat pengaruh self-compassion sebagai mediator dalam hubungan antara peer relatedness dan efikasi diri dalam keputusan karier. Peneliti menggunakan adaptasi Bahasa Indonesia dari alat ukur The Youth Relatedness Scale untuk mengukur peer relatedness, Self-Compassion Scale untuk mengukur self-compassion, dan Career Decision Self-Efficacy Scale-Short Form untuk mengukur efikasi diri dalam keputusan karier. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 650 orang siswa SMA kelas XI dan XII dari berbagai area di Jabodetabek. Hasil analisis menunjukkan bahwa self-compassion memiliki pengaruh yang signifikan dalam memediasi hubungan antara peer relatedness dan efikasi diri dalam keputusan karier siswa SMA (p < 0.05). Hasil dari penelitian ini dapat memberikan implikasi praktis bagi sekolah agar dapat menciptakan iklim kelas dan sekolah yang kompak dan suportif, serta lebih melatih keterampilan sosial siswa agar dapat membangun hubungan pertemanan yang positif yang dapat mendukung perkembangan kariernya.
This quantitative research aims to see the effect of self-compassion as a mediator in the relationship between peer relatedness and career decision self-efficacy. Researcher used Indonesian adaptation from The Youth Relatedness Scale to measure peer relatedness, Self-Compassion Scale to measure self-compassion, and Career Decision Self-Efficacy Scale-Short Form to measure self-efficacy in career decisions. The sample in this study are 650 high school students in 11th and 12th grade from various areas in Greater Jakarta. The results of the analysis showed that self-compassion had a significant influence in mediating the relationship between high school students peer relatedness and career decision self-efficacy (p <0.05). The results of this study can have practical implications for schools to create a unified and supportive classroom and school climate, and train students social skills better so they could build positive friendships with peers that can support their career development."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Annisa Rizki Farhana Nur
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran adaptabilitas karier dalam memediasi hubungan antara eksplorasi karier dan keyakinan terhadap keputusan karier, sehingga mampu mendukung mahasiswa sarjana tingkat akhir untuk memiliki keyakinan terhadap keputusan karier. Partisipan penelitian merupakan mahasiswa sarjana tingkat akhir yang menempuh studi di perguruan tinggi Indonesia dan sudah memiliki pengalaman eksplorasi karier dalam kurun waktu minimal enam bulan (n = 105). Metode analisis statistik yang digunakan adalah percentile bootstrapping method dengan perangkat lunak PROCESS milik Hayes. Hasil analisis menunjukkan bahwa eksplorasi karier memiliki pengaruh tidak langsung pada keyakinan terhadap keputusan karier melalui adaptabilitas karier sebagai mediator (ab = 0,189, CI = 99%, LLCI = 0,045, ULCI = 0,432). Individu yang telah melaksanakan eksplorasi karier akan memiliki kemampuan adaptabilitas karier dan mereka yang mampu menghadapi tantangan karier dapat merasa yakin pada keputusan karier yang dibuat. Limitasi dari penelitian ini adalah tidak adanya penjelasan konteks spesifik dari eksplorasi karier yang dilakukan oleh partisipan. Hasil penelitian dapat digunakan oleh otoritas perguruan tinggi dan pihak terkait untuk mengimplementasikan kegiatan eksplorasi karier bagi para mahasiswanya sejak semester awal.
Fresh graduates in Indonesia often experience negative impacts of undecidedness toward their career decisions in the last year of their study, such as job hopping and unemployment. This study aims to explain the role of career adaptability in mediating the relationship between career exploration and career decidedness. The participants of this study are Indonesian university’s undergraduates who have engaged in career exploration for six months or more (n = 105). The statistical analysis method used in this study is the percentile bootstrapping method using PROCESS founded by Hayes. The result shows that career exploration has an indirect effect on career decidedness through career adaptability as the mediator (ab = 0,189, CI = 99%, LLCI = 0,045, ULCI = 0,432). Individuals who have done career exploration will have career adaptability, and those who can adapt to their career challenges will feel decided with the career decision they have made. The limitation of this study is the absence of explanation regarding the specific context of the participants' career explorations. This study can be used by higher education institution authorities and related parties to implement career exploration programs for their students that can increase the students’ career adaptability and career decidedness."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Parnanda Dwiko Putra
"Kesiapan kerja menjadi masalah yang dialami oleh mahasiswa tingkat akhir di Indonesia. Eksplorasi karier sebagai faktor yang dapat meningkatkan kesiapan kerja dinilai kurang maksimal dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir di Indonesia. Adanya atribut internal dari dalam diri diharapkan dapat membuat kesiapan kerja mahasiswa tingkat akhir di Indonesia meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran psychological capital sebagai moderator pada hubungan antara eksplorasi karier dan kesiapan kerja. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 159 orang yang merupakan mahasiswa tingkat akhir. Variabel dalam penelitian ini diukur menggunakan Work Readiness Scale, Career Exploration Survey, dan Psychological Capital Questionnaire Short-Form 12. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa psychological capital tidak memiliki peran sebagai moderator dalam hubungan antara eksplorasi karier dan kesiapan kerja (β = 0.07, p = 0.10). Penelitian selanjutnya, dapat menggunakan sampel yang lebih spesifik pada mahasiswa yang memiliki pengalaman kerja sehingga pengukuran psychological capital pada mahasiswa dalam konteks lingkungan kerja menjadi lebih valid.
Work readiness is an issue faced by final-year students in Indonesia. Career exploration, a factor that can enhance work readiness, is often not maximized by these students. Internal attributes, such as psychological capital, are expected to improve work readiness among final-year students in Indonesia. This study aims to determine the role of psychological capital as a moderator in the relationship between career exploration and work readiness. The participants in this study consisted of 159 final-year students. The variables were measured using the Work Readiness Scale, Career Exploration Survey, and Psychological Capital Questionnaire Short-Form 12. The results showed that psychological capital did not play a moderating role in the relationship between career exploration and work readiness (β = 0.07, p = 0.10). Future research should use a more specific sample of students with work experience to ensure more valid measurement of psychological capital in the context of the work environment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Febri Surya Whardana
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap kegiatan Assessment Center Polri Di lingkungan Polda Kepulauan Bangka Belitung dalam pengembangan karier perwira untuk jabatan Kapolsek dan Kasat Reskrim. Penelitian menggunakan teori assessment center Alvin Lum (2015) yakni Assessment Center itu merupakan suatu cara atau metode untuk mengukur suatu potensi atau kemampuan yang dimiliki oleh manusia dengan memprediksi atau memperkirakan perilakunya di masa depan melalui simulasi dari perilaku yang ditunjukan oleh assessee dalam menangani beban dan tanggung jawab yang akan diberikan nantinya. Permasalahan pokok dari penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan Assessment Center dalam pengembangan karier para perwira di Polda Kepulauan Bangka Belitung. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan post positivist. Pengumpulan data melaui studi dokumentasi dan wawancara mendalam dengan para perwira senior di lingkungan Polda Kepulauam Bangka Belitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses Assessment Center Polri yang dilaksanakan Polda Kepulauan Bangka Belitung belum dilaksanakan sesuai teori dan ditemukan tahapan yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Uniform Guidelines dan Standards and Ethical Considerations for Assessment Center Operation.
This study aims to analyze the activities of the National Police Assessment Center in the Bangka Belitung Islands Regional Police in the career development of officers for the posisions of the head of Police Sector and the head of Criminal Investigations. The study uses the theory of Assessment Center by Alvin Lum (2015), namely the Assessment Center is a method to measure a potential or ability possessed by humans by predicting or predicting their behavior in the future through simulations of the behavior shown by the assessee in dealing with burdens and responsibilities of his or her duties and responsibility that will be given later. The main problem of this research is how the implementation of the assessment center for the career development of police officers at the Bangka Belitung Islands Regional Police. This study uses a post-positivist approach, and data collection through documentation studies and in-depth interviews with senior officers in Regional Police of Bangka Belitung Islands. The research findings showed that the Police Assessment Center processes carried out by the Bangka Belitung Islands Regional Police had not been carried out according theory and it was found that the stages were not yet implemented according to the Uniform Guidelines and Standards and Ethical Considerations for Assessment Center Operations."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Farah Salsabilla Maharani
"Pegawai fungsional memiliki peranan penting dalam pencapaian realisasi pajak. Untuk menunjang pencapaian target, pegawai fungsional di DJP perlu memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pada Kementerian Keuangan, salah satu langkah untuk meningkatkan kompetensi pegawai dilaksanakan dengan pengembangan karir. Akan tetapi, terdapat sejumlah masalah yaitu adanya belum tercapainya target penerimaan pajak selama lima tahun terakhir menyebabkan pentingnya kualitas pegawai fungsional, adanya ketimpangan jumlah pegawai fungsional dan struktural, dan masih terdapat pegawai yang belum memahami dan memiliki perencanaan karir individu. Permasalahan tersebut menjadikan urgensi penelitian pengembangan karir di Kantor Pusat DJP dilakukan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengembangan karir pegawai jabatan fungsional dalam pemenuhan kebutuhan organisasi di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan jenis penelitian deskriptif dan teknik pengumpulan data primer melalui wawancara dan data sekunder melalui studi dokumen. Dalam penelitian ini menggunakan teori Pengembangan Karir dari Gutteridge (1986). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan karir sudah memenuhi kedua variabel dalam teori Gutteridge (1986) dan dilaksanakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan organisasi. Pelaksanaan pengembangan karir pada Kantor Pusat DJP Kementerian Keuangan lebih condong pada peran organisasional. DJP dalam melaksanakan pengembangan karir telah dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan organisasi. Adapun ketimpangan jumlah pegawai fungsional dan struktural masih terjadi karena masih dalam proses rekrutmen terbuka dan pengalihan jabatan. Selain itu, dilihat dari variabel perencanaan karir, terlihat masih ada pegawai yang belum memahami perlunya memiliki perencanaan karir individu. Hal ini disebabkan karena faktor tuntutan tanggung jawab seorang ASN yang harus taat pada aturan organisasi, sehingga pegawai cenderung untuk mengikuti alur karir yang sudah disediakan organisasi.
Functional employees have an important role in achieving tax realization. To support the achievement of targets, functional employees at DGT need to have competencies that match the needs of the organization. At the Ministry of Finance, one of the steps to improve employee competence is carried out by career development. However, there are a number of problems, namely that the tax revenue target has not been achieved during the last five years, causing the importance of the quality of functional employees, an imbalance in the number of functional and structural employees, and there are still employees who do not understand and have individual career plans. These problems make the urgency of career development research at the DGT Head Office. The purpose of this study is to analyze the career development of employees in functional positions in meeting organizational needs at the Head Office of the Directorate General of Taxes. This study used a post-positivist approach with descriptive research and primary data collection techniques through interviews and secondary data through document study. In this study, using the theory of Career Development from Gutteridge (1986). The results of this study indicate that career development has fulfilled the two variables in Gutteridge's (1986) theory and is carried out in order to meet organizational needs. Implementation of career development at the Head Office of the Ministry of Finance DGT is more inclined towards an organizational role. DGT in carrying out career development has been carried out based on an analysis of organizational needs. The imbalance in the number of functional and structural employees still occurs because it is still in the process of open recruitment and transfer of positions. In addition, seen from the career planning variable, it appears that there are still employees who do not understand the need to have an individual career plan. This is due to the demands of the responsibility of a civil servant who must obey organizational rules, so that employees tend to follow the career path that has been provided by the organization"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Theodora Stefany
"Kondisi lingkungan kerja yang tidak dapat diprediksi menjadikan organisasi kurang mampu untuk menyediakan career yang aman bagi karyawannya, yang menyebabkan terganggunya career commitment karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk memperluas pemahaman mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi career commitment karyawan di dunia kerja, yang dimediasi oleh work engagement serta dimoderasi oleh role modelling. Faktor yang diuji antara lain intrinsic career growth, extrinsic career growth dan employee resilience. Studi kuantitatif dengan metode Structural Equation Method (SEM) melalui kuesioner online dilakukan terhadap 415 responden generasi Milenial yang bekerja di sektor Fast Moving Consumer Goods di Indonesia. Hasil penelitian peran mediasi work engagement pada intrinsic career growth dan resilience terhadap career commitment berpengaruh positif dan signifikan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peran role modelling sebagai moderator mampu memperkuat hubungan antara variabel career growth dan resilience dengan career commitment melalui work engagement. Perusahaan FMCG perlu untuk memperhatikan dan meningkatkan organizational career growth dan resilience karyawan yang pada gilirannya akan meningkatkan work engagement karyawan, serta pada akhirnya memengaruhi career commitment karyawan.
In an unpredictable and changing working environment, career and employment disruption has been profoundly affected organizations and employees in multiple industries, such as organizations become unable to provide a safe career for their employees which ultimately lower employee's career commitment. This study aims to expand our understanding of the factors that influence employees' career commitment, as mediated by work engagement, and moderated by role modelling. Factors tested: intrinsic career growth, extrinsic career growth and employee resilience. The quantitative study using online questionnaire, collects data from 415 millennialsin Fast Moving Consumer Goods Industry (FMCG). Structural Equation Modelling (SEM) used to analyze the data and the proposed hypotheses. This study shows that the mediating role of work engagement on intrinsic career growth and resilience to career commitment have a positive and significant effect. The results show role modelling as a moderator is able to strengthen the relationship between career growth and resilience with career commitment through work engagement. FMCG companies need to pay attention and improve organizational career growth and employee resilience which in turn will increase employee work engagement and affect employee career commitment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Petra Jesika
"Dari banyaknya faktor yang memepengaruhi adaptabilitas karier, kepribadian proaktif memiliki peran yang cukup penting. Hal ini dikarenakan ciri kepribadian individu yang berkaitan khusus dengan karier adalah perilaku proaktif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kepribadian proaktif terhadap adaptabilitas karier mahasiswa tingkat akhir. Asumsi yang ditegakkan adalah ketika individu memiliki kepribadian proaktif yang tinggi, maka adaptabilitas kariernya baik. Kepribadian proaktif adalah perilaku yang mempunyai sifat secara langsung mempengaruhi lingkungan. Partisipan penelitian ini adalah 206 mahasiswa tingkat akhir, berusia 18-25 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimantal dengan desain penelitian korelasional. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini ialah incidental sampling menggunakan kuesioner yang disebarkan secara daring dengan alat ukur Career Adapt-Abilities Scale untuk mengukur adaptabilitas karier dan Proactive Personality Scale untuk mengukur kepribadian proaktif. Penelitian ini menggunakan uji statistik regresi linier. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tedapat pengaruh kepribadian proaktif terhadap adaptabilitas karier (r2 = .078, p = .000). Hasil penelitian ini berguna untuk pengembangan ilmu psikologi pendidikan dan memberikan masukan kepada konselor karier maupun pembimbing akademik untuk mempertimbangkan aspek kepribadian proaktif dalam perkembangan karier mahasiswa.
Of the many factors that influence career adaptability, proactive personality has an important role. This is because individual personality traits that are specifically related to career are proactive behavior.This study aims to examine the effect of proactive personality on final-year student career adaptability. The assumption made is when an individual have high proactive personality, then their career adaptability is good. The proactive personality is behavior that directly affects the environment. The study participants were 206 final year students, aged 18-25 years. This research is non-experimental quantitative research with a correlational research design. The data collection technique in this study was incidental sampling distributed online using Career Adapt-Abilities Scale to measure career adaptability and Proactive Personality Scale to measure proactive personality. The results of the study showed that there was an effect of proactive personality on career adaptability (r2 = .078, p = .000). The results of this study are useful for educational psychology’s development and provide input for career counselors and academic counselors to consider proactive personality aspects in college students career development"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Arifiana Nabilah
"Dari sekian banyaknya faktor yang memengaruhi efikasi diri dalam keputusan karir, kepribadian memiliki peran yang cukup penting dalam perkembangan karir individu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepribadian proaktif dan efikasi diri dalam keputusan karir pada mahasiswa. Kepribadian proaktif adalah kemampuan individu untuk menciptakan lingkungan dan situasi yang memberikan pengaruh maupun yang dipengaruhi oleh perilaku individu.
Penelitian ini dilakukan pada 516 mahasiswa semester empat, berusia 18 sampai 25 tahun yang tersebar di seluruh fakultas Universitas Indonesia. Alat yang digunakan untuk mengukur kepribadian proaktif adalah 17-item Proactive Personality Scale (17-item PPS) dan untuk mengukur efikasi diri dalam keputusan karir menggunakan Career Decision Self-Efficacy ? Short Form (CDSE-SF).
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepribadian proaktif dan efikasi diri dalam keputusan karir pada mahasiswa. Hasil penelitian ini berguna untuk pengembangan ilmu psikologi pendidikan dan memberikan masukan kepada pembimbing akademik maupun konselor karir untuk mempertimbangkan aspek kepribadian dalam perkembangan karir individu.
One of the factors that influence career decision self-efficacy is personality which has important role in person?s career improvement. This research aims to examine the relationship between proactive personality and career decision self-efficacy among college students. The proactive personality is the individual?s ability to create environments and situations that influence or are influenced by individual?s behavior. This research has 516 college students as participants, which were in the fourth semester, 18-25 years old, and randomly choosen from all faculties in University of Indonesia. The research design which was used to measure proactive personality is 17-item Proactive Personality Scale (17-item PPS) and to measure the career decision self-efficacy is by using Career Decision Self-Efficacy ? Short Form (CDSE-SF). This research shows that there is a positive and significant relationship between proactive personality and career decision self-efficacy in college students. The results of this study are useful for educational psychology?s development and to provide advice for academic counselors and career counselors to consider the aspect of personality in the development of individual careers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S58737
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Atika Rahmania El Barusi
"Masa transisi dari perkuliahan ke dunia kerja merupakan periode yang penuh tantangan bagi mahasiswa tingkat akhir. Masa transisi ini seringkali diwarnai dengan berbagai ketidakpastian dan perubahan, sehingga menuntut individu untuk memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran career decision self-efficacy dalam memediasi hubungan antara parental career-related behavior dan adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian non-eksperimental. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa program sarjana (N=256) dari berbagai universitas di Jabodetabek yang sedang menempuh semester 6 atau lebih. Career Decision Self-Efficacy Scale – Short Form (CDSE-SF), Career Adapt-Abilities Scale (CAAS), Parental Career-Related Behavior Scale (PCB-S) menjadi alat ukur dalam penelitian ini. Pengolahan data dilakukan menggunakan Pearson Correlation dan macro PROCESS dari Hayes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa career decision self-efficacy dapat menjadi variabel mediator parsial dalam hubungan antara support parental career-related behavior dengan adaptabilitas karier, dan menjadi mediator penuh dalam hubungan antara interference dan lack of engagement parental career-related behavior dengan adaptabilitas karier. Penelitian ini memiliki implikasi bahwa peningkatan career decision self-efficacy dan dukungan karier dari orang tua dapat meningkatkan adaptabilitas karier mahasiswa tingkat akhir. Penelitian ini memberikan manfaat bagi pengembangan karier di perguruan tinggi, mahasiswa, dan orang tua.
The transition from college to the workforce is a challenging period for senior year college students. These transitional periods are often colored with a variety of uncertainties and changes, thus demanding that individuals have good adaptability. This study aims to examine the role of career decision self-efficacy in mediating the relationship between parental career-related behavior and career adaptability among senior year college students. This is a quantitative study with a non-experimental research design. Purposive sampling was used to collect data from 256 undergraduate students from various universities in the Jabodetabek area who were in their 6th semester or higher. The research instruments used were the Career Decision Self-Efficacy Scale – Short Form (CDSE-SF), Career Adapt-Abilities Scale (CAAS), and Parental Career-Related Behavior Scale (PCB-S). Data analysis was conducted using Pearson Correlation and Hayes' macro PROCESS. The results of this study showed that career decision self-efficacy can be a partial mediator in the relationship between support parental career-related behavior and career adaptability, and a full mediator in the relationship between interference and lack of engagement parental career-related behavior and career adaptability. This research has implications that improved career decision self-efficacy and support parental career related behavior can improve the career adaptability of senior year college students. This study provides benefits for career development in higher education, students, and parents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library