Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195465 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Piping Setyo Handayani
"Studi ini mengestimasi model spesifikasi dinamis permintaan rokok di Indonesia menggunakan model Linear Aproximation Almost Ideal Demand System (LA/AIDS). Tujuannya adalah untuk mengetahui konsumsi rokok pada rumah tangga miskin dan tidak miskin ketika ada peningkatan pendapatan, peningkatan harga rokok, dan konsumsi barang lain yang dikorbankan ketika ada peningkatan harga rokok. Analisis diaplikasikan pada data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Panel 2008-2010. Hasilnya menunjukkan bahwa rokok merupakan barang normal. Permintaan rokok bersifat inelastis baik untuk rumah tangga miskin maupun rumah tangga tidak miskin. Kebijakan harga ternyata tidak efektif menurunkan konsumsi rokok, sehingga harus dikombinasikan dengan kebijakan anti rokok lainnya.

This study estimates a dynamic model specification of demand for cigarette in Indonesia using a model Linear Aproximation Almost Ideal Demand System (LA/AIDS). The objectives are to find the cigarette consumption of poor households and non-poor household when there is an increase in incomes, an increase in the price of cigarettes, and consumption of other goods sacrificed when there is an increase in the price of cigarettes. Analysis of the data was applied to the National Social Economic Survey (NSES) Panel 2008-2010. The results indicate that smoking is a normal good. Demand for cigarettes is inelastic good for the poor and non-poor households. Pricing policy was not effective in decreasing cigarette consumption, so it must be combined with other anti-smoking policy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Halimah
"Kota metropolitan memberikan kemudahan akses bagi antarkota dan antarkabupaten untuk saling terhubung satu sama lain dan hal tersebut memberikan dampak terhadap masyarakat kota untuk melakukan mobilitas non permanen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi seberapa besar pekerja perempuan dalam rumah tangga berkarir ganda terjebak secara spasial dibandingkan laki-laki. Jebakan spasial (spatial entrapment) adalah fenomena terjebaknya perempuan dalam jarak tempuh yang lebih pendek dan waktu tempuh yang lebih singkat. Kajian ini menggunakan data mikro dari Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2018 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS). Pendekatan penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat melalui analisis tabulasi silang. Kemudian, analisis inferensial digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara inferensial. Model analisis inferensial yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi multinomial logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan terperangkap dalam jarak perjalanan yang lebih pendek dan waktu perjalanan yang lebih singkat apabila pendapatan laki-laki lebih tinggi, meskipun ia memiliki status kerja formal di setiap wilayah metropolitan. Pendidikan laki-laki yang lebih tinggi, moda transportasi publik maupun privat yang digunakan perempuan, dan jumlah anggota rumah tangga juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terjebaknya perempuan dalam mobilitas kerja di wilayah metropolitan.

Metropolitan cities provide to easy access for intercity and inter-districts to connect with each other and it has an impact on urban communities to carry out nonpermanent mobility. This study aims to identify how much female workers in double career households are spatially trapped than men. Spatial entrapment is the phenomenon of being trapped by women in shorter distances and shorter travel times. This study uses micro data from the 2018 National Labor Force Survey (SAKERNAS) conducted by the Central Bureau of Statistics (BPS). The research uses quantitative approach, descriptive analysis and inferential analyses. Descriptive analysis to see the relationship between the independent variable and the dependent variable through cross tabulation analysis. Then, inferential analysis is used to determine the effect of the independent variable on the dependent variable inferentially. The inferential analysis model used in this study is multinomial logit regression. The results show that women are trapped in shorter travel distances and shorter travel times when men's income is higher, even though they have formal employment status in each metropolitan areas. The higher education of men, the modes of public or private transportation used by women, and the number of household members also have a significant effect on women's entrapment in work mobility in metropolitan areas."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meigendaris Surtiabadi Putri
"Isu kesenjangan inklusi keuangan antar gender merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian dunia karena inklusi keuangan dapat meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam berbagai aspek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai apakah terdapat asosiasi antara perbedaan gender dan kesenjangan inklusi keuangan di Indonesia dan mengetahui faktor apa yang berkontribusi besar mempengaruhi kesenjangan inklusi keuangan antar gender menggunakan metode dekomposisi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat asosiasi negatif antara kepala rumah tangga perempuan dan inklusi keuangan. Hasil estimasi ini konsisten baik tanpa ataupun dengan menggunakan variabel kontrol karakteristik rumah tangga dan daerah. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan faktor terbesar yang menyebabkan adanya kesenjangan inklusi keuangan antar gender adalah keterbatasan kepala rumah tangga perempuan dalam kepemilikan telepon seluler, partisipasi dalam pasar tenaga kerja formal yang lebih rendah, dan tingkat pendidikan yang lebih rendah.

The issue of financial inclusion gap between genders is one important issue that become a global concern because financial inclusion can enhance women's empowerment in many aspects. This study aims to describe whether there is an association between gender differences and financial inclusion in Indonesia. This study also analyze what factors contribute greatly to financial inclusion gap using the decomposition method. The results of this study indicate that there is negative association between female-headed household and financial inclusion. The estimation results are consistent both without and using household characteristics and regions characteristics as control variables. Moreover, this study also shows that the biggest factors causing the gender gap in financial inclusion are the limitations of the female-headed household in owning a mobile phone, lower participation in the formal labor market, and a lower level of education."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yessi Desputri
"Rokok merugikan karena dapat menurunkan produktivitas karena menimbulkan
absenteisme akibat penyakit yang ditimbulkannya. Tesis ini membahas faktorfaktor
yang berkontribusi terhadap keberhasilan stop rokok pada pekerja di
Kecamatan Citeureup dan Gunung Putri tahun 2013. Dari Citeureup diwakili oleh
pekerja pabrik semen X (TKTAR) dan Gunung Putri diwakili oleh berbagai
perusahaan Formal dan Informal (Non TKTAR) yang diwawancarai
menggunakan kuesioner dengan modifikasi skala Likert saat kunjungan berobat
ke BKKM Bogor. Penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross
sectional. Variabel yang diamati adalah karakteristik pekerja, pengetahuan, sikap
dan perilaku sebagai faktor predisposisi; TKTAR, pelatihan stop rokok, kampanye
anti rokok, sarana kesehatan, pendampingan sebagai faktor pemungkin; dukungan
atasan, rekan kerja, tuntutan keluarga, sakit sebagai faktor penguat. Penelitian ini
secara uji statistik belum bisa membuktikan hubungan antara stop rokok dengan
ketiga faktor di atas, namun dari trendnya terlihat ketiga faktor di atas mempunyai
peranan terutama bagi pekerja yang di TKTAR. Disarankan sosialisasi tentang
program TKTAR secara menyeluruh, bukan hanya himbauan, sanksi yang tegas
terhadap yang melanggar, penyuluhan pola hidup sehat, larangan promosi dan
penjualan rokok di tempat kerja, adanya keteladanan dari pimpinan.

Smoking is harmful because it has the negative effect on productivity and
enhances absenteism of smoking related diseases. The aims of this study was to
find out factors which contribute to the progress of stop smoking on workers in
district Citeureup and Gunung Putri 2013. Company with smoke free workplace
program (TKTAR) represented by cement plant X, Non TKTAR companies were
represented by various companies either Formal or Informal. They were
interviewed with a questionnaire that was modified scale of Likert, during their
visit to BKKM Bogor. This study is a cross-sectional survey with analytic
approach, observed variables were worker characteristics, knowledge, attitudes
and behavior as predisposing factors; stop smoking training, anti-smoking
campaigns, health facilities, mentoring as enabling factors; supervisors, coworkers
and family support, and illness as reinforcing factors. This study failed to
prove a relationship between the presence of TKTAR and stop smoking, but
found the trend that the successful quittors were more prevalent in respondents
who worked in TKTAR than non TKTAR. It was Suggested to enhance the
socialization of TKTAR in the company, strict sanctions againts the violation,
banning cigarette promotion and cigarettes selling in the workplace; supervisors
should be the good examples in leadership.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Benazir
"Penyalahgunaan narkoba pada pelajar dan mahasiswa di Indonesia meningkat setiap tahun. Rokok dapat menjadi salah satu awal untuk menyalahgunakan narkoba. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan penyalahgunaan narkoba pada pelajar dan mahasiswa di 16 provinsi di Indonesia tahun 2011. Studi cross-sectional ini merupakan analisis data sekunder Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Pada Kelompok Pelajar dan Mahasiswa di Indonesia Tahun 2011 oleh Puslitkes UI dan Badan Nasional Narkotika Nasional. Hasil penelitian menggambarkan prevalensi penyalahgunaan narkoba pada pelajar dan mahasiswa sebesar 2,3%. Terdapat interaksi antara . Responden  perempuan pernah merokok berpeluang menyalahgunakan narkoba 3,3 kali (95% CI 2,3-4,7), sedangkan  responden perempuan perokok aktif berpeluang menyalahgunakan narkoba 3,4 kali (95% CI 2,1-5,4) dibandingkan laki-laki tidak pernah merokok terhadap kejadian penyalahgunaan narkoba, setelah dikontrol oleh variabel kovariat tingkat pendidikan, pengaruh teman, konsumsi alkohol, dan keharmonisan keluarga. Responden laki-laki perokok aktif berpeluang menyalahgunakan narkoba 2,9 kali (95% CI 1,1-8,2) dibandingkan laki-laki tidak pernah merokok terhadap kejadian penyalahgunaan narkoba setelah dikontrol oleh variabel kovariat jenis kelamin, pengaruh teman, konsumsi alkohol, dan keharmonisan keluarga. Kebiasaan merokok memiliki hubungan signifikan dengan penyalahgunaan narkoba pada pelajar dan mahasiswa, sehingga upaya preventif dan promotif terkait bahaya rokok dan narkoba harus terus ditingkatkan.

Smoking Habit and Drug Abuse Among Student and College Students in 16 Provinces, in Indonesia 2011

 

Drug abuse among students and college students in Indonesia has been increasing each year. Smoking is one of gateway to drug abuse. This study aims to understand the assocation between smoking habit and drug abuse among students and college students in 16 provinces in Indonesia 2011. This is a cross-sectional study using secondary data  from National Survey Development of Drug Abuse and Trafficking on Students and College Students in Indonesia 2011. Perkembangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Pada Kelompok Pelajar dan Mahasiswa di Indonesia Tahun 2011”  by Pusltikes UI and National Anti Narcotic Agency . Result shows prevalence of drug abuse among students and college students are 2,3%. There is association between smoking and drug abuse with sex as modifier. In women, odds ever smoke are 3,3 times (95% CI 2,3-4,7) and odds current smoke are 3,4 times (95% CI 2,1-5,4) than men who never smoke to do drug abuse. In men, odds ever smoke are 0,6 times (95% CI 0,6-3,7) and odds current smoke are 2,9 times (95% CI 1,1-8,2) than men who never smoke to do drug abuse. Smoking habit has asociation with drug abuse among students and college students, therefore  we should do more promotif and preventif action related to danger of smoking and drug abuse."

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nurhidayati
"Indonesia menjadi salah satu negara yang mengkonsumsi rokok tertinggi di dunia. Rokok bukan hanya populer dikalangan remaja maupun dewasa, namun dikalangan lanjut usia juga masih ditemukan. Sebanyak 27,6% penduduk usia lanjut menjadi perokok setiap hari. Intensitas merokok di kalangan lanjut usia pun mengalami kenaikan menjadi 23,5%. Dampak yang ditimbulkan oleh rokok untuk kalangan lanjut usia sangat berisiko pada kesehatan karena menimbulkan komplikasi jangka panjang. Berhenti merokok merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan mengingat Indonesia akan berada dalam fase penuaan penduduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor dominan lansia di Indonesia untuk berhenti merokok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan data IFLS 5 tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang paling mempengaruhi lansia untuk berhenti merokok adalah riwayat penyakit dengan OR 4.160 (95% CI: 3.519 – 4.917). Artinya lansia yang mempunyai riwayat penyakit memiliki peluang 4.160 kali untuk berhenti merokok dibandingkan lansia yang tidak mempunyai riwayat penyakit. Hal ini sejalan dengan penyakit yang mendominasi pada lansia salah satunya adalah penyakit degenerative akibat asap rokok dan penelitian di Turki meneyebutkan salah satu alasan seseorang berhenti merokok adalah karena riwayat penyakit yang dimiliki. Faktor lain yang mempengaruhi adalah usia, pendidikan, pendapatan, kepemilikan asuransi kesehatan, jumlah konsumsi rokok per hari, usia pertama kali merokok, merokok setelah bangun tidur, merokok saat sakit serta dapat menahan merokok di tempat umum. Dari hasil penelitian disarankan bagi pemerintah dapat menambah fasilitas posyandu lansia di setiap puskesmas untuk menjaring data riwayat penyakit yang di derita lansia di Indonesia dan melakukan pendampingan untuk berhenti merokok

Indonesia is one of the countries that consume the highest cigarettes in the world. Cigarettes
are not only popular among teenagers and adults, but also among the elderly. As many as 27.6%
of the elderly population become smokers every day. The intensity of smoking among the
elderly also increased to 23.5%. The impact caused by smoking for the elderly is very risky to
health because it causes long-term complications. Quitting smoking is one thing that needs to
be done considering that Indonesia will be in a phase of population aging. The purpose of this
study was to determine the dominant factor in the elderly in Indonesia to stop smoking. This
study is a quantitative study using IFLS 5 2014 data. The results showed that the most
influencing factor for the elderly to quit smoking was a history of disease with an OR of 4.160
(95% CI: 3.519 – 4.917). This means that the elderly who have a history of disease have 4,160
times the opportunity to quit smoking compared to the elderly who do not have a history of the
disease. This is in line with the disease that dominates in the elderly, one of which is
degenerative disease due to cigarette smoke and research in Turkey states that one of the reasons
a person quits smoking is because of the history of the disease they have. Other influencing
factors are age, education, income, ownership of health insurance, number of cigarettes
consumed per day, age at first smoking, smoking after waking up, smoking when sick and being
able to refrain from smoking in public places. From the results of the study, it is suggested that
the government can add posyandu facilities for the elderly in each health center to collect data
on the history of diseases suffered by the elderly in Indonesia and provide assistance to stop
smoking
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfika
"

Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan, meskipun mapan, bersifat heterogen. Sumber heterogenitas tidak hanya berasal dari faktor sosial ekonomi tetapi juga dari struktur pertumbuhan output itu sendiri. Di Indonesia, sektor sekunder tampak inferior dalam mengurangi kemiskinan dibandingkan sektor lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak pertumbuhan sektoral terhadap kemiskinan di Indonesia dengan perhatian khusus pada disagregasi sektor sekunder, dan juga menganalisis sensitivitas relatif terhadap penanggulangan kemiskinan dari sektor padat karya dan non padat karya. Analisis empiris yang digunakan adalah analisis data panel provinsi di Indonesia dari tahun 2003-2018 dengan metode pooled OLS.

Hasil analisis data panel menunjukkan bahwa pertumbuhan sektoral tidak banyak berpengaruh terhadap perbaikan kondisi masyarakat miskin di Indonesia. Namun demikian, menarik kesimpulan langsung dari hasil tersebut berpotensi tinggi untuk tidak tepat sasaran. Kesimpulan yang lebih komprehensif mengenai hubungan pertumbuhan sektoral dan kemiskinan bisa didapatkan jika kondisi provinsi-provinsi yang didorong oleh pertambangan dan non-pertambangan di Indonesia diperhitungkan.

 Di provinsi non-pertambangan, pengaruh sektor sekunder terhadap pengentasan kemiskinan jauh lebih kecil dibandingkan dengan sektor jasa. Disagregasi enam sektor ekonomi (dengan atau tanpa mengontrol efek distribusi melalui intensitas tenaga kerja) menunjukkan bahwa di dalam sektor sekunder, memang tidak semua sub-sektor secara signifikan mengurangi kemiskinan. Subsektor yang secara signifikan mengurangi kemiskinan di provinsi non-pertambangan adalah pertambangan dan konstruksi. Namun, provinsi yang digerakkan oleh pertambangan tidak menunjukkan adanya hubungan pertumbuhan-kemiskinan sektoral. Peran signifikan dari intensitas tenaga kerja dalam menentukan karakteristik pro-poor dari pertumbuhan sektoral menunjukkan bahwa kebijakan yang cenderung membuat bisnis enggan mempekerjakan tenaga kerja tidak disarankan. Sejalan dengan kebijakan yang mendorong lapangan kerja, kebijakan pengembangan keterampilan diperlukan untuk memastikan respons pasar kerja yang tepat terhadap permintaan dari setiap sektor.


The relationship between economic growth and poverty reduction, although well established, is heterogeneous. The source of heterogeneity not only comes from socio economic factors but also from the structure of output growth itself. In Indonesia, secondary sector seemed to be less poverty reducing than other sectors. This study aims to examine the impact sectoral growth on poverty in Indonesia with particular attention to disaggregated secondary sector, and also analyzes the relative sensitivity on poverty reduction from labor intensive sector and non-labor intensive one. The empirical analysis uses provincial panel data of Indonesia from 2003-2018 and employs pooled OLS method. The results show that sectoral growth has little effect to the improvement of the poors condition in Indonesia. Nevertheless, this conclusion has a high potential to be preposterous. A more comprehensible conclusion of sectoral growth-poverty linkage can be found if the condition of mining and nonmining-driven provinces in Indonesia is taken into account. In nonmining-driven provinces, secondary sector pales in comparison to services in alleviating poverty. Six sector disaggregation of the economy (with or without controlling the distributional effect through labor intensity) reveals that within secondary sector, indeed not all the subsectors are significantly poverty reducing. The subsectors that significantly reduce poverty in nonmining-driven provinces are mining and construction. Mining-driven provinces, however, does not display a sectoral growth-poverty linkage. The significant role of labor intensity in determining pro-poor characteristic of sectoral growth suggests that malformation of policies that leans towards discouraging businesses to employ labor is inadvisable. In line with policies that induce labor employment, skill development policy is needed to ensure a correct response of the labor market to the demand from each sector.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irnamanda D H
"Delesi GSTT1 dan GSTM1 mempengaruhi detoksifikasi xenobiotik seperti merkuri dari dalam tubuh. Amalgam merupakan salah satu sumber paparan merkuri pada tubuh manusia.
Tujuan : mengetahui pola distribusi sebaran genotip delesi GSTT1 dan GSTM1 pada populasi Indonesia, menganalisis perbedaan kadar merkuri dalam urin antara subjek dengan dan tanpa amalgam serta keterkaitan antara delesi gen dengan merkuri dari amalgam serta jenis
kelamin.
Metode : Cross-sectional, 264 ekstrak DNA, 50 sampel urin sebagai subjek penelitian.
Hasil dan Kesimpulan : Frekuensi delesi GSTT1 lebih besar dibandingkan GSTM1 pada populasi Indonesia. Tidak terdapat hubungan antara delesi gen dengan kadar merkuri serta jenis kelamin.

Background : GSTT1 and GSTM1 deletion affected xenobiotic detoxification such as mercury from inside the body. Amalgam is one source of mercury exposure on the human body.
Aim : To describe the distribution pattern of of GSTT1 and GSTM1 deletion on the Indonesian population, analyze the differences in urinary mercury levels between subjects with and without amalgam and also the relationship between gene deletions with amalgam?s mercury and gender.
Methods : Cross-sectional study. 264 DNA extracts, 50 urine samples as a research subjects.
Results and Summary : The GSTT1 deletion frequency is bigger than GSTM1 on the Indonesian population. There was no correlation between gene deletions with mercury levels and gender.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Austriana
"Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) tahun 2020 yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 sangat rentan terhadap penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19, karena pada setiap tahapan Pilkada selalu berpotensi menimbulkan interaksi banyak orang dalam jarak dekat dan kerumunan massa. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak pelaksanaan Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) tahun 2020 terhadap banyaknya jumlah kasus positif Covid-19. Studi ini menggunakan pendekatan Difference in Difference untuk menganalisis data rata-rata harian kasus terkonfirmasi Covid-19 dari 257 kabupaten/kota yang menyelenggarakan Pilkada maupun yang tidak menyelenggarakan Pilkada pada periode Juni hingga Desember 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah perkotaan yang menyelenggarakan Pilkada tahun 2020 mengalami penambahan rata-rata harian kasus terkonfirmasi Covid-19 yang lebih tinggi dibandingkan wilayah perdesaan (kabupaten) yang menyelenggarakan Pilkada, maupun kabupaten/kota yang tidak menyelenggarakan Pilkada

The 2020 Regional Elections (Pilkada) held amid the Covid-19 pandemic are very vulnerable to the addition of confirmed Covid-19 cases, because at every stage of the Pilkada there is always the potential to cause interaction of many people close and crowds of crowds. This study aims to analyze the impact of implementing the 2020 Regional Elections (Pilkada) on the large number of positive cases of Covid-19. This study uses the Difference in Difference approach to analyze the daily average data for Covid-19 confirmed cases from 257 districts/cities that held Pilkada and those that did not hold Pilkada in June to December 2020. The results showed that urban areas that held Pilkada in 2020 experienced an increase in the daily average of confirmed Covid-19 cases which was higher than in rural areas (regencies) that held Pilkada and districts/cities that did not hold Pilkada"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hazlewood, Arthur
Oxford ; New York : Pergamon Press, 1982
333.91 HAZ i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>