Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157945 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhana Ananda Syahputra
"Polres sebagai kesatuan operasional dasar Polri memiliki peranan sangat strategis
dalam membangun citra positif Polri di mata masyarakat. Polres akan memiliki
nilai yang positif jika memiliki kinerja yang baik. Kinerja Polres merupakan hasil
dari kinerja masing-masing personel Polres. Penelitian ini akan fokus pada kinerja
personel Polres yang ditinjau melalui struktur organisasi dan kepuasan kerja.
Penelitian ini akan menganalisis bagaimana pengaruh struktur organisasi dan
kepuasan kerja terhadap kinerja personel Polres Sintang Kalimantan Barat.
Penelitian ini mengindikasikan bahwa struktur organisasi dan kepuasan kerja
berpengaruh kuat terhadap kinerja personel.

Police Resident as police basic unit has a very strategic role in building a positive
image of the police in the eyes of society. Polres will have a positive value if it
has a good performance. Police performance is the result of the performance of
individual police personnel. This research focuses on the performance of the
police personnel who reviewed through organizational structure and job
satisfaction. This research analyzes how the influence of the organizational
structure and job satisfaction on the performance of police personnel Polres
Sintang, West Kalimantan. This research indicates job satisfaction organizational
structure and strong influence on the performance of personnel.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tavip Yulianto
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menganalisis kondisi administrasi kepolisian Polres Metro Tangerang Kota sekarang, yang berkaitan dengan manajemen operasional dan manajemen pembinaan dalam mencapai tujuan tugas pokoknya pada kondisi pembangunan kota Tangerang saat ini, sehingga bermanfaat bagi pengembangan ilmu kepolisian dan pembenahan kesatuan Polri khususnya Polres sebagai komando operasional dasar (KOD) di waktu yang akan datang.
Perkembangan administrasi kepolisian dipengaruhi oleh lingkungan. Oleh karena itu dalam membahas administrasi kepolisian Polres Metro Tangerang Kota harus pula diperhatikan pula perkembangan lingkungan yang terjadi di kota Tangerang. Administrasi kepolisian Polres Metro Tangerang Kota mensyaratkan bahwa pencapaian tujuan tugas kepolisiannya ditentukan oleh manajemen operasional yang menyangkut tugas pokok, tugas-tugas dan wewenang yang di atur dalam undang-undang, yang dilaksanakan oleh unsur-unsur operasional (Sabhara, Intelkam, Polantas, Reserse, Binmas), dan didukung oleh manajemen pembinaan (sumber daya manusia, material, anggaran dan pengawasan). Paradigma Polri yang berorientasi pada perlindungan dan pelayanan, mengedepankan tugas-tugas pre-emtif dan prefentif sesuai dengan tuntutan masyarakat, dijadikan kerangka berfikir di dalam menganalisis fenomena dan praktek tugas kepolisian di Polres Metro Tangerang Kota.
Penelitian ini dilakukan di Polres Metro Tangerang Kota sebagai unit analisisnya dengan metode kualitatif yang berfokus pada kedalaman mengungkap dan mengekplorasi berbagai fenomena dan praktek tugas bidang operasional dan pembinaan di Polres Metro Tangerang Kota. Oleh sebab itu teknik pengamatan terlibat (complete participant observation) dan wawancara mendalam (indepth-interview) kepada informan kunci, dengan mengandalkan peneliti sebagai instrument penelitian diharapkan mampu mengeksplorasi kedalaman data yang lebih komprehensif. Triangulasi dan pemaknaan terhadap temuan penelitian merupakan pendekatan yang dikedepankan di dalam melakukan analisis.

This study aims to look at and analyze the state metropolitan Tangerang police administration now, relating to the management of operational and management guidance in achieving the main task in the conditions of the current construction of Tangerang city, making it beneficial for the development of police science and the improvement of the unity of the Police, especially police station as basic operational command (cod) in the future.
The development of police administration is influenced by the environment. Therefore, in discussing the metropolitan Tangerang police administration should also be noted also that the environmental developments happening in the city of Tangerang. Metropolitan Tangerang Police Administration requires that the achievement of goals set by management duties policing operations involving the main tasks, duties and powers that be set in legislation, implemented by the operational elements (Sabhara, Intelkam, Traffic Police, Detective, Binmas), and supported by management training (human resources, materials, budget and supervision). Paradigm Police protection and service-oriented, forward tasks and preventive pre-emtif accordance with the demands of society, the framework used in analyzing the phenomenon of thinking and practice of police duties at the police station Metropolitan Tangerang.
The research was conducted at the metropolitan Tangerang police station as the unit of analysis with qualitative methods that focused at a depth of reveal and explore the various phenomena and practices of operational and field coaching duties at the metropolitan Tangerang police station. Therefore, the observation techniques involved complete participant observation and in-depth interviews to key informants, by relying on the researcher as research instrument should be able to explore the depths of the more comprehensive data. Triangulation and interpretation of research findings are put forward approach in conducting the analysis.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30197
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Adhikara
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemimpinan, budaya organisasi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan. Kinerja bersifat penting karena menjadi penentu keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan Kepemimpinan merupakan indikator yang strategis karena menentukan kinerja terutama bagi organisasi yang memiliki sistem hierarki dan bersifat struktural seperti organisasi kepolisian. Demikian pula dengan budaya organisasi yang merupakan nilai-nilai yang terdapat dalam organisasi dan membentuk perilaku individu serta berimplikasi pada kinerja individu tersebut dalam organisasi. Disamping itu, kepuasan kerja merupakan faktor pendorong penyidik Satreskrim yang berkontribusi pada pelaksanaan kerja. Hipotesis awal yang diuji dalam penelitian ini menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif dari ketiga variabel bebas terhadap kinerja. Penelitian ini menjadi penting untuk melihat pengaruh tiga aspek vital tersebut dalam dinamika kinerja penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan. Mix method digunakan dalam penelitian ini. Kuesioner digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dari 59 penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan sebagai responden yang kemudian ditunjang dengan wawancara. Variabel multivarian yang diteliti dianalisis dengan Structural Equation Modeling SEM dan software Partial Least Square PLS untuk menentukan dan menganalisis model pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan, budaya organisasi, dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan dengan variabel kepemimpinan sebagai variabel paling berpengaruh.

The purpose of this thesis was to examined the influence of leadership, organizational culture, job satisfaction, and job performance on Police Investigator of South Jakarta Police Department. Job performance is important to determined the success of organization to achieved their goals. Leadership is a strategic indicator which affected job performance, especially for the organization that having a hierarchical and structural system for instance Police organization. Afterwards, organizational culture is a value that embodied in the organization and configured the individual behaviour and its implication to that individual rsquo s performance in an organization. Furthermore, job satisfaction was an influencing factor on investigator rsquo s performance of South Jakarta Police Department which contributed to work implementation. The initial hypothesis stated that there was a positive influence or correlation of the three variables on the investigator rsquo s performance. Therefore, this study was needed to identified the three vital aspects and its influenced in job performance dynamics on Police Investigator of South Jakarta Police Department. This thesis used a mixed and an explanative methods by questionnaire and also interview to collect the data from 59 investigators of South Jakarta Police Department as a main research subject. More significant, the data obtained were analyzed using Structural Equation Modeling SEM and Partial Least Square PLS software to focused on multi variant variables. Both of tools was used to determined and analyzed influence model of independent variable and dependent variable. The research results were showed that leadership, organizational culture, and job satisfaction had a positive influence on investigators rsquo performance of South Jakarta Police Department while leadership had the highest influence."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T52188
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Surya Saputra
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh organisasi pembelajar, budayaorganisasi dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja anggota kepolisianPolres Metropolitan Jakarta Utara. Organisasi pembelajar merupakan organisasiyang berusaha mentransformasikan dirinya sesuai dengan perkembanganlingkungan organisasi. Budaya organisasi adalah ldquo;shared values rdquo; sebagaiperwujudan nilai-nilai yang dibutuhkan bagi seluruh anggota organisasi untukmendukung keberhasilan tujuan organisasi Polres Metropolitan Jakarta Utara.Budaya organisasi diharapkan dapat membangun komitmen dan kepuasan kerjaanggota untuk mewujudkan tujuan organisasi. Penelitian ini mengambil sampelsecara acak yaitu sebanyak 403 orang anggota polisi yang berada padalingkungan Polres Metropolitan Jakarta Utara dan Polsek jajaran. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji model pengaruh antara independent dan dependentvariabel digunakan analisis SEM Structural Equation Modelling.
Hasil penelitian menemukan bahwa komitmen organisasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja r= 0.512. Selanjutnya organisasi pembelajar mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja r= 0.271. Dalam model SEM ditemukan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh yang cukup kuat dan signifikan dengan organisasi pembelajar r= 0.625. Sedangkan variabel organisasi pembelajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi r= 0.271. Budaya organisasi tidak mempunyai pengaruhyang signifikan baik terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi.
Dari temuan dan analisis hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi pembelajar perlu dikembangkan untuk meningkatkan kepuasan kerjaanggota. Organisasi pembelajar perlu ditansformsikan ke dalam organisasi untuk mendukung kepuasan kerja anggota. Organisasi pembelajar juga perlu ditransformasikan ke dalam organisasi sehingga dapat mewujudkan komitmenanggota terhadap organisasi khususnya dalam membangun budaya belajar dalamorganisasi Polres Metropolitan Jakarta utara.

This study was to examine the effect of learning organization, organizationalculture, and organizational commitment towards employees job satisfaction ofpolice officers at North Jakarta Metropolitan Resort Police. Learning organizationis an organization which often transforming itself in relation to the environmentalchange. While organizational culture is a shared values of organizational memberto create values which are needed to achieve the organizational success. Organizational culture was expected to build the organizational commitment andthe employees job satisfaction to reach the organization objective. This studyinclude 403 police officers randomly selected from Police Resort and Polsekoffice. To analyse the model of effect especially between independent dandependent variabel , this study used SEM Structural Equation Modelling.
The finding of the study indicated that the effect organizational commitment wassignificant to the employees job satisfaction r 0.512 . In addition, learningorganization had a significant relationship to employee job satisfaction r 0.271 .In SEM model of analysis was also found that organizational commitment wasstrongly significant effect to organizational culture r 0.625 . While, learningorganization was significantly effect the organizational commitment r 0.271 .Organizational culture was not significantly effect the organizational commitmentand employees job satisfaction.
Based on the findings and analysis, the study concluded that organizational commitment, learning organization need to bedeveloped at Police Resort to improve the employee job satisfaction. Learningorganization had to transform into the Polcice Resort to create employee job satisfaction. Learning organization was important to be transform into the PoliceResort to support the employees organizational commitment, especially to buildthe learning and service culture within the police officer at North Metropolitan Police Resort.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezky Nur Harismeihendra
"

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh budaya organisasi, kepuasaan kerja dan kepemimpinan etika terhadap integritas polisi di wilayah hukum Polres Jakarta Pusat. Integritas anggota polisi merupakan unsur yang sangat penting dalam menciptakan kepercayaan publik terhadap kepolisian. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 135 orang yang dipilih secara kluster random sampling dari Polres Jakarta Pusat dan 6 Polsek yang berada di wilayah Polres Jakarta pusat. Dalam Polres dan masing-masing Polsek, responden terdiri dari fungsi satreskrim, satresnarkoba, intelijen, shabara, dan binmas. Teknik analisis data menggunakan Structural Equation Model (SEM) berbasis Partial Least Square (PLS). Temuan penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa dari 9 indikator integritas polisi yang dikembangkan Klockars (2006) terdapat dua indikator yang dinilai rendah. Responden menilai bahwa untuk variabel kepuasan kerja, dimensi instrinsik lebih tinggi dibandingkan dimensi ekstrinsik. Analisis deskriptif untuk variabel kepemimpinan etika menunjukkan bahwa dimensi task behaviour dipersepsikan yang paling tinggi. Dari 12 butir indikator variabel budaya organisasi, ditemukan bahwa indikator memahami tugas utama dalam kepolisian adalah indikator paling tinggi. Hasil analisis SEM menemukan bahwa kepuasan kerja mempengaruhi budaya organisasi secara signifikan (r=0.484;p< 0.05) dan kepuasan kerja juga mempengaruhi integritas polisi secara signifikan (r=0.171;p< 0.05). Selanjutnya, budaya organisasi mempengaruhi integritas secara signifikan (r=0.296; p<0.05). Kepemimpinan etika mempengaruhi integritas anggota polisi secara signifikan (r=0.118; p<005) dan kepemimpinan etika juga mempengaruhi budaya organisasi secara signifikan (r= 0.320; p< 0.05). Kesimpulan bahwa persepsi polisi terhadap integritas yang akan ditentukan oleh budaya organisasi, kepuasan kerja dan kepemimpinan etika. Ketiga faktor tersebut akan menentukan berperilaku yang menunjukkan integritas polisi. Kepuasan kerja dan kepemimpinan etika akan membentuk budaya organisasi sebagai perwujudan norma dan nilai-nilai organisasi Polres Jakarta Pusat. Oleh sebab itu, kepemimpinan etika diharapkan dapat membangun budaya organisasi yang mengedepankan nilai-nilai integritas anggota dalam melaksanakan tugas dilapangan. Kepuasan kerja anggota yang bersifat intrinsik merupakan dimensi yang masih perlu dikembangkan organisasi Polres Jakarta Pusat.


This research is to investigate the effect of job satisfaction, organizational culture and ethical leadership towards the police integrity at Central Jakarta Police District. Police integrity is an important element to build trust to police. The total sample of the research was 135 that selected using cluster random sampling from 6 sub police districts within the jurisdiction of police district office. Within the Police Sub District, the respondents consisted of criminal investigation unit; police patrol unit; community police unit; intelligent unit and police traffic unit. Data Analysis employed Structural Equation Model (SEM) based on Partial Least Square (PLS) procedure of analysis. Using descriptive analysis,the research found that there were two indicators out of 9 police indicators developed by Klockars (2006) with low average score. The respondents perceived that intrinsic dimension was more important important as dimension of job satisfaction. While, task behaviour has the higher average score among the five dimension of ethical behaviour variabel. Understanding the main role and function of the police has the higher average score among the organizational culture indicators. The research found that job satisfaction effect the organizational culture significantly (r=0.484; p< 0.05) and job satisfaction effect the police integrity significantly (r= 0.171; p< 0.05). In addition, organizational culture affect the police integrity significantly (r= 0.296; p< 0.05). The ethical leadership affecting the police integrity significantly (r= 0.118; p< 0.05) and ethical leadership also affecting the organizational culture significantly (r= 0.320; p< 0.05). The research concluded that the perception of the police towards integrity was determined by organizational culture, job satisfaction and ethical behaviour. Those three factors will determine the behaviour which indicated the police integrity. Job satisfaction and ethical leadership will form the organizational culture as the manifestation of norms and values for Central Jakarta Police District office. Hence, ethical leadership was expected to build organizational culture which emphasized the values of police integrity in implementing their tasks in the field. Intrinsic dimension of job satisfaction need for further developed within the Central Jakarta Police District and sub district office.

"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiyono
"Tesis ini tentang pelayanan dan perlindungan kepolisian oleh Polres Metro Jakarta Barat dalam menangani kegiatan massa. Kegiatan massa yang dimaksudkan adalah suatu kegiatan yang melibatkan massa dalam jumlah yang besar, baik yang berijin maupun yang tidak berijin, kegiatan massa yang sifatnya rutin maupun insidentil.
Perhatian utama tesis ini adalah manajemen pelayanan dan perlindungan kepolisian yang dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Barat dalam menangani kegiatan massa khususnya yang bersifat insidentil, dengan fokus pada kesimpangsiuran dan overlapping dalam kegiatan pelayanan dan perlindungan kepolisian. Dalam kajian tesis ini, kegiatan pelayanan dan perlindungan kepolisian dilihat dari perspektif rangkaian kegiatan dalam proses manajemen maupun peran petugas kepolisian dalam kegiatan massa disesuaikan dengan fungsinya.
Penelitian dilakukan di wilayah Polres Metro Jakarta Barat karena berdasarkan data yang di dapat bahwa, di wilayah tersebut seringkali dijadikan sebagai tempat atau lokasi untuk kegiatan massa, baik yang bersifat lokal maupun nasional.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode etnografi dengan menggunakan tehnik pengamatan, wawancara dengan pedoman, serta pengamatan terlibat guna mencari dan mengumpulkan data serta informasi yang berhubungan dengan kegiatan pelayanan dan perlindungan kepolisian dalam menangani kegiatan massa khususnya yang besifat insidentil.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada kejelasan dalam hal pemberian pelayanan perijinan atau overlapping dalam pemberian pelayanan kepolisian serta tindakan tanpa proses manajemen dalam hal pemberian perlindungan kepolisian khususnya dalam menangani kegiatan massa, baik itu oleh Polda, Polres, atau pun Polsek. sehingga, seringkali dijadikan lahan atau dimanfaatkan oleh anggota dilapangan untuk mencari keuntungan pribadi. Kegiatan perlindungan kepolisian lebih didasarkan pada kebiasaan yang seringkali telah dilakukan atau berdasarkan pada petunjuk lapangan, petunjuk pelaksanaan maupun petunjuk tehnis yang seringkali kurang-relevan untuk dijadikan patokan. Sehingga, hal tersebut akan menimbulkan penyalahgunaan kewenangan oleh anggota di lapangan. Khususnya jika tidak ada dana atau anggaran dalam kegiatan perlindungan kepolisian tersebut."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11004
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chryshnanda Dwi Laksana
"Dalam disertasi ini saya ingin menunjukan pola-pola pemolisian di Polres Batang adalah produk saling mempengaruhi secara timbal balik antara polisi dengan corak masyarakat dan kebudayaannya yang didorong adanya kekuatan polisi untuk melaksanakan pemolisian maupun adanya dorongan masyarakat untuk mendapatkan rasa aman atau keamanan; dan corak pemo1isiannya bervariasi antara satu masyarakat dengan masyarakat Iainnya di wilayah Kabupaten Batang Propinsi Jawa Tengah.
Suatu masyarakat dapat bertahan dan berkembang bila ada produktititas. Yaitu warganya dapat menghasilkan sesuatu produk atau setidak-tidaknya dapat menghidupi dirinya sendiri. Dan bagi yang tidak produktif akan menjadi benalu. Dalam proses produktivitas tersebut ada berbagai ancaman, gangguan yang dapai mengganggu bahkan mematikan produktivitas. Untuk melindungi atau menjaga warga masyarakat dalam melaksanakan produktivitasnya diperlukan adanya aturan, hukum maupun norma-norma. Untuk menegakkannya Serta mengajak warga masyarakat untuk mentaatinya diperlukan institusi yang menanganinya salah satunya adalah polisi.
Hubungan polisi dengan masyarakat adalah saling mempengaruhi dan saling menyesuaikan sehingga pola-pola pemolisiannya bervariasi antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Pola-pola pemolisian tersebut merupakan tindakan berpola yaitu cara kerja pemolisian yang dilakukan secara berulang dari waktu ke waktu untuk menangani berbagai masalah yang sama yang mengacu dari corak masyarakat dan kebudayaannya sebagai pola tindakan. Pola tindakan yang digunakan sebagai acuan pemolisian adalah undang-undang, petunjuk pelaksanaan maupun corak masyarakat dan kebudayaan yang diinterpretasi oleh pimpinan kesatuan dalam kebijakan-kebijakan maupun strategi-strategi pemolisian. Kebijakan dan strategi pemolisian terwujud dalam bentuk operasi kepolisian yang mencakup operasi rutin, operasi khusus maupun operasi insidentiI. Masing-masing dari ketiga operasi tersebut dilaksanakan dalam tingkat manajemen maupun tingkat operasional atau tingkat petugas pelaksana. Pemolisian tingkat manajemen berhubungan dengan cara bagaimana tingkat operasional dirumuskan dan dilaksanakan Adapun pemolisian tingkat operasional atau tingkat petugas pelaksana adalah tindakan-tindakan untuk melayani atau merespon kebutuhan masyarakat, maupun menagani berbagai masalah sosialyang berkaitan dengan keamanan.
Pemolisian di Polres Batang dalam disertasi ini dikategorikan dalam pemolisian tingkat Polres maupun tingkat Polsek. Pemolisian tingkat Polres yang diteliti adaiah pola tindakan dan tindakan-tindakan berpola dari para petugas kepolisian dalam melaksanakan operasi kepoIisian, baik tingkat manajemen maupun tingkat operasional. Yang dilaksanakan dalam Satun Fungsi Teknis Kepolisian (Intelejen keamanan, Reserse kriminil, Samapta, Lalu lintas) maupun Bagian (Bagian Operasi dan Bagian Pembinaan Kemitraan). Pemolisian tingkat Polsek dalam disertasi ini adalah pemolisian lokal yang melihat hubungan polisi dengan corak masyarakat dan kebudayannya di daerah kecamatan sebagai studi kasus. Yang dikategorikan berdasarkan corak lingkungan masyarakat yang dilayaninya yang mencakup daerah : kota, pantai, pertanian dan perkebunan maupun sekitar hutan.
Pemolisian di Polres Batang adalah produk interpretasi Kapolres terhadap kebijakan-kebijakan, perintah-perintah pimpinan, undang-undang, norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, corak masyarakat dan kebudayaannya maupun gangguan kamtibmas yang terjadi dalam masyarakat. Interpretasi Kapolres tersebut merupakan kebijakan Kapolres yang digunakan sebagai pola tindakan dan dilaksanakan melalui operasi kepolisian baik operasi rutin, operasi khusus maupun operasi insidentil yang coraknya reaktif atau pemolisian untuk jangka pendek yang dikategorikan pemolisian konvensional dalam birokrasi yang Iebih menekankan ciri patrimonial daripada ciri modern dan kebudayaan organisasi yang menjadi pola tindakan para petugas kepolisian ditandai adanya nubungan patron-klien dengan corak hubungan kepercayaan secara personal.
Secara garis besar hubungan antara polisi dengan masyarakat yang berkaitan dengan pernoiisian di Polres Batang, gejala-gejala yang dapat digunakan untuk memahami pola-polanya adalah melalui hubungan polisi dengan masyarakat Panama; hubungan polisi dengan masyarakat yang mempunyai posisi relatif seimbang. Di mana antara polisi dengan masyarakat bisa bersama-sama atau bekerja sama umuk menyelesaikan berbagai masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat. Pada posisi yang tidak seimbang, di mana polisi lebih mendominasi kehidupan rnasyarakat atau sebaliknya masyarakat mendominasi tugas-tugas polisi. Dalam posisi yang tidak seimbang tersebut yang ada adalah kesewenang-wenangan dari satuan yang mendominasi, dan hubungan yang ada hanya bersifat superisial atau pura-pura saja dan cenderung korup.
Polisi adalah produk dari masyarakatnya. Bila masyarakatnya menekankan pentingnya hubungan patron-klien yang bercorak antar-pribadi maka kebudayaan polisi akan ditandai oleh patron-klien yang berdasar pada hubungan personal. Korupsi dan kolusi serta nepotisme yang berlaku dalam masyarakat akan berlaku juga dalam polisi. Dan bagi anggota polisi yang menentangnya akan tergusur dan tidak dapat mengembangkan karier serta kesejahteraan hidupnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
D743
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Ktut Sudiharsa
"This research discusses deterrent theory (Zimring and Hawkins) particularly general deterrence that is the prevention measures by way of enforcing criminal law system which brings about fear. In relation to the existing criminal law system for Indonesian police, the writer seeks the relationship between the influence on behavior and Attitude of the police officers and the data collecting method quantitatively and qualitatively. However, the result shows that there is no change of attitude, because the anticipated threat of deterrence does not really occur or just in imagination, as it is stated by Collins concerning the Perception and risk which determines the degree of such deterrent effect..."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uri Nartanti Istiwidayati
"ABSTRAK
Pokok permasalahan dalam penulisan ini adalah ”apakah terdapat pengaruh beban
kerja dan locus of control terhadap kinerja penyidik pembantu pada Satuan Reskrim
Polres Depok?” Sedangkan sub pokok permasalahan dari tesis ini adalah apakah
terdapat pengaruh dari beban kerja terhadap kinerja penyidik pembantu pada Satuan
Reskrim Polres Depok? Apakah terdapat pengaruh dari locus of control terhadap kinerja
penyidik pembantu pada Satuan Reskrim Polres Depok? Apakah terdapat pengaruh dari
beban kerja dan locus of control terhadap kinerja penyidik pembantu pada Satuan
Reskrim Polres Depok? Kepustakaan penelitian menggunakan hasil penelitian oleh
Abdulloh, Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Diponegoro Tahun 2006,
Alvaro Amaral Menezes, Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Diponegoro
Tahun 2008, dan Jurnal dari Martin S. Hagger dan Christopher J. Armitage, University
of Essex dan University of Sheffield. Kepustakaan konseptual menggunakan konsep
Kinerja, beban kerja dan locus of control. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dalam rangka pengembangan Ilmu Kepolisian. Penelitian ini juga diharapkan
bisa dipergunakan untuk menambah referensi terutama untuk kajian-kajian di bidang
Ilmu Kepolisian terutama dalam hal pemberian layanan publik. Penelitian ini
diharapkan mampu memberi masukan bagi pemimpin Polri baik di tingkat Markas
Besar maupun di tingkat kewilayahan yang terkait dengan masalah yang dibahas dalam
penelitian ini sebagai bahan pengambilan kebijakkan. Pendekatan yang digunakan pada
tesis ini adalah kuantitatif dan menggunakan metode survei. Populasi dan sampel yang
berjumlah 82 orang yang merupakan penyidik pembantu pada Satuan Reskrim Polres
Depok. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data
menggunakan reduksi data, penggabungan data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan
hasil temuan penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan; (a) Pengaruh
dari beban kerja adalah signifikan terhadap kinerja; (b) pengaruh dari locus of control
adalah signifikan terhadap kinerja; (c) pengaruh dari beban kerja dan locus of control
secara simultan adalah signifikan terhadap kinerja. Adapun saran-saran yang diajukan
oleh penulis dari penelitian yang telah dilakukan antara lain; (a) Polri sebaiknya
mengkaji ulang mengenai analisis pekerjaan penyidik pembantu baik yang sifatnya
administratif maupun operasional kepolisian; (b) Beban kerja yang terlalu besar dan
ditargetkan untuk diselesaikan oleh para penyidik pembantu akan memberikan tingkat
stress kerja baik yang sifatnya fisik maupun psikis kepada para penyidik pembantu.
Sehingga disarankan beban kerja disesuaikan dengan jumlah anggota; (c) Polres Depok
disarankan untuk memfasilitasi anggotanya agar memiliki kemampuan dan
keterampilan yang memadai dalam setiap melaksanakan tugas-tugasnya sehingga
anggota tidak hanya locus of control eksternalnya yang berkembang, melainkan locus of
control internal nya pun ikut berkembang; (d) Untuk penelitian selanjutnya, disarankan
agar menelaah mengenai bagaimana pembuatan standar beban kerja dapat sesuai dengan
klasifikasi kasus dan sesuai dengan kemampuan dari para penyidik pembantu.

ABSTRACT
Issue in this paper is "whether there are significant effect of workload and locus of control
on the performance of the Assistant Investigator at Criminal Unit Polres Depok ?" While the
sub is the subject matter of the thesis is whether there is an influence of workload on the
performance of the Assistant Investigator at Criminal Unit Polres Depok ?, whether there is
an influence of locus of control on the performance of the Assistant Investigator at Criminal
Unit Polres Depok ?, whether there is an influence of workload and locus of control on the
performance of the Assistant Investigator at Criminal Unit Polres Depok? Literature
research using the research results by Abdulloh, Diponegoro University Students Master of
Management in 2006, Alvaro Amaral Menezes, Master of Accounting Student of
Diponegoro University in 2008, and the Journal of Martin S. Hagger and Christopher J.
Armitage, University of Essex and the University of Sheffield. Conceptual literature uses
the concept of performance, workload and locus of control. This research is expected to
contribute for the development of Police Science. This study is also expected to be used to
add a reference primarily to studies in the field of Police Science, especially in terms of
public service delivery . This study is expected to provide input to the leaders at both the
Police Headquarters as well as at the local level, related to the issues discussed in this study
as the policy of making material. The approach used in this thesis is a quantitative and
survey methods. Population and a sample of 82 responden who is an Assistant Investigator
at Criminal Unit Polres Depok. Techniques of data collection using questionnaires. Analysis
using data reduction, merging the data and drawing conclusions. Based on the findings and
discussion, it can be concluded: (a) The effect of workload on performance is significant;
(b) the influence of locus of control is significant to the performance, (c) the effect of
workload and locus of control simultaneously is significant to the performance. As for
suggestions - suggestions put forward by the authors daripenelitian has been done, among
others: (a) the Police should review the job analysis maid investigator both administrative
and operational nature of the police; (b) The workload is too big and is targeted to be
completed by the investigators helpers will provide the level of job stress that are both
physically and psychologically to the investigators helpers. Adjusted so that the workload is
suggested by the number of members, (c) Polres Depok advised to facilitate members to
have adequate capacity and skills within each perform his duties so that members not only
external locus of control is growing, but its internal locus of control, too developed; (d) For
further research, it is recommended that examines how the creation of standards regarding
the workload can be in accordance with the classification of cases and in accordance with
the ability of the investigators helpers. "
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosiyana
"Latar Belakang : Implementasi kebijakan akreditasi puskesmas dimulai sejak 2015 hal ini sebagai jawaban atas adanya tantangan di era globalisasi ini. Pada tahun 2021 BPJS mensyaratkan adanya sertifikat akreditasi bagi puskesmas untuk menjalin kerja sama. Hal ini mendapat tanggapan yang bervariasi baik positif maupun negatif. Ada yang beranggapan akreditasi adalah kewajiban adapula yang menganggap sebagai kebutuhan, bagaimanapun sebagai insan kesehatan yang bekerja di puskesmas harus mematuhinya. Pertanyaan penting bagi pembuat kebijakan dalam pelayanan kesehatan di Indonesia adalah apakah akreditasi tidak memiliki konsekuensi seperti menurunkan kepuasan kerja para pegawai. Merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel sebanyak 133 responden pada 4 puskesmas yaitu Puskesmas Pangkalan Lada terakreditasi paripurna, Puskesmas Arut Selatan terakreditasi utama, Puskesmas Teluk Bogam terakreditasi madya dan puskesmas Sambi belum terakreditasi pada bulan April tahun 2021. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rerata kepuasan kerja pegawai berdasarkan status akreditasi (p=0,0005). Namun diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik individu dengan kepuasan kerja pegawai puskesmas di Kabupaten Kotawaringin Barat.

Background: The implementation of accreditation policies in primary healthcare centres have been implemented since 2015, as a response towards the challenges in this globalization era. Recently in 2021, the Indonesian government made it mandatory for primary healthcare centres to have an accreditation certificate, as a prerequisite for them to be covered by the government health insurance (BPJS). This recent policy was met with a variety of opinions, both positive and negative. Despite this difference of opinions, health personnel in primary healthcare centres need to comply with accreditation policies. An important matter that needs to be addressed by policy makers are whether accreditation policies can cause negative consequences such as decreasing the job satisfaction of employees. This study is a quantitative study with a cross sectional design. A total of 133 samples from 4 primary healthcare centers, namely Pangkalan Lada Primary Healthcare Centre which was fully accredited, Arut Selatan Primary Healthcare Centre which has a major accreditation, Teluk Bogam Primary Healthcare Centre which has a semi-major accreditation and Sambi Primary Healthcare Centre which wasn’t accredited. Data was collected with an online questionnaire, taken in April 2021. The results showed that there was a significant difference of average employee satisfaction scores between the different primary healthcare centres (p = 0,0005). However, an association between the satisfaction score with other demographic variables and was not found."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>