Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133176 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Choirun Nikmah
"Demensia merupakan kondisi kemunduran fungsi neuron secara perlahan dan terus menerus sehingga kemampuan kognitif, emosional, dan psikomotorik semakin berkurang seiring bertambahnya usia dan keparahan fisiologis tubuh. Tujuan penelitian ini untuk menilai hubungan asupan vitamin A dan faktor lainnya dengan demensia pada lansia binaan CAS UI tahun 2014. Desain penelitian cross sectional melibatkan 146 lansia berusia ≥ 60 tahun dari seluruh Depok. Penelitian dilaksanakan selama bulan April sampai Mei 2014. Metode pengambilan data dengan cara mengukur berat badan dan tinggi badan menggunakan timbangan digital merk Kris dan mikrotoa, serta wawancara menggunakan kuesioner SMMSE, PASE, GDS, dan SFFQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi demensia (SMMSE ≤ 24) sebesar 46,6%. Analisis bivariat menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan, tingkat depresi, dan asupan asam folat dengan demensia. Faktor paling dominan yang berhubungan dengan demensia adalah asupan vitamin A (OR = 8,4) setelah dikontrol dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat depresi, riwayat stroke, status gizi, asupan vitamin C, E, Fe, dan asam folat. Membiasakan diri dengan pola hidup sehat, seperti memperbanyak makanan sumber vitamin dan mineral, olahraga teratur, dan menghindari stres dapat menjadi langkah protektif demensia pada lansia

Dementia is a condition related to neurodegenerative caused cognitive, emotional, and psychomotor decline increasingly with aged and bodies functional illness. The objective of this study is to investigate association between vitamin A intake and the others factors related to dementia in elderly. A cross sectional study was performed on 146 participants aged ≥ 60 years in Depok during April – May 2014. Data collected by measurement of weight using Kris digital scale, height using microtoise, and SMMSE, PASE, GDS, and SFFQ questionnaires. The result of this study showed that prevalence of dementia (SMMSE ≤ 24) was 46,6%. Dementia was significantly associated with level of education, depression, and folate acid intake. In multivariate model, vitamin A intake (OR = 8.4) was the dominant factor adjusted by age, sex, level of education, depression, history of stroke, nutritional status, and intake of micronutrients (vitamin C, E, Fe, and folate acid). Improving quality of live through healthy life style (consuming source of vitamins and minerals, doing exercise regulary, no stress) is alternative way to prevent dementia in elderly."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choirun Nikmah
"ABSTRAK
Demensia merupakan kondisi kemunduran fungsi neuron secara perlahan dan
terus menerus sehingga kemampuan kognitif, emosional, dan psikomotorik
semakin berkurang seiring bertambahnya usia dan keparahan fisiologis tubuh.
Tujuan penelitian ini untuk menilai hubungan asupan vitamin A dan faktor
lainnya dengan demensia pada lansia binaan CAS UI tahun 2014. Desain
penelitian cross sectional melibatkan 146 lansia berusia ≥ 60 tahun dari seluruh
Depok. Penelitian dilaksanakan selama bulan April sampai Mei 2014. Metode
pengambilan data dengan cara mengukur berat badan dan tinggi badan
menggunakan timbangan digital merk Kris dan mikrotoa, serta wawancara
menggunakan kuesioner SMMSE, PASE, GDS, dan SFFQ. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa prevalensi demensia (SMMSE ≤ 24) sebesar 46,6%. Analisis
bivariat menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat
pendidikan, tingkat depresi, dan asupan asam folat dengan demensia. Faktor
paling dominan yang berhubungan dengan demensia adalah asupan vitamin A
(OR = 8,4) setelah dikontrol dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
tingkat depresi, riwayat stroke, status gizi, asupan vitamin C, E, Fe, dan asam
folat. Membiasakan diri dengan pola hidup sehat, seperti memperbanyak makanan
sumber vitamin dan mineral, olahraga teratur, dan menghindari stres dapat
menjadi langkah protektif demensia pada lansia.

ABSTRACT
Dementia is a condition related to neurodegenerative caused cognitive, emotional,
and psychomotor decline increasingly with aged and bodies functional illness.
The objective of this study is to investigate association between vitamin A intake
and the others factors related to dementia in elderly. A cross sectional study was
performed on 146 participants aged ≥ 60 years in Depok during April – May
2014. Data collected by measurement of weight using Kris digital scale, height
using microtoise, and SMMSE, PASE, GDS, and SFFQ questionnaires. The result
of this study showed that prevalence of dementia (SMMSE ≤ 24) was 46,6%.
Dementia was significantly associated with level of education, depression, and
folate acid intake. In multivariate model, vitamin A intake (OR = 8.4) was the
dominant factor adjusted by age, sex, level of education, depression, history of
stroke, nutritional status, and intake of micronutrients (vitamin C, E, Fe, and
folate acid). Improving quality of live through healthy life style (consuming
source of vitamins and minerals, doing exercise regulary, no stress) is alternative
way to prevent dementia in elderly"
Universitas Indonesia, 2014
S56736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debi
"Demensia adalah keadaan di mana seseorang mengalami penurunan atau gangguan kognitif. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah memperoleh prevalensi demensia serta menganalisis faktor risiko mana yang paling dominan terkait demensia pada lansia di Jakarta Barat pada tahun 2014. Desain penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan kepada lansia (berusia ≤60 tahun) vegetarian dan non vegetarian pada vihara terpilih di Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama bulan April - Mei 2014. Jumlah responden yang diperoleh yaitu 130 orang. Demensia diukur dengan menggunakan Standardized Mini Mental Examination (SMMSE), di mana skor ≤24 dikatagorikan menjadi demensia. Prevalensi demensia pada lansia di Jakarta Barat pada tahun 2014 cukup besar, yaitu 42,3%. Terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p value = 0,02), pola diet vegetarian (p value = 0,001), asupan vitamin B2 (p value = 0,042), vitamin B6 (p value = 0,048), Vitamin B12 (p value = 0,032), dan riwayat penyakit jantung (p value = 0,008) dengan demensia pada lansia di Jakarta Barat tahun 2014. Pola diet vegetarian merupakan faktor protektif yang paling dominan terhadap demensia. Lansia dengan pola diet nonvegetarian memiliki risiko 4,5 kali terkena demensia dibandingkan dengan lansia yang menganut pola diet vegetarian setelah dikontrol dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, asupan vitamin A, asupan vitamin B2, asupan vitamin B6, asupan asam folat, asupan vitamin B12, asupan seng, aktivitas fisik, riwayat penyakit stroke, dan riwayat penyakit jantung. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan desain studi yang berbeda.

Dementia is a condition which cognitive has decreased or a condition which someone had cognitive impairment. The objective of this research was to know prevalence of dementia and to find which of the risk factor is the dominant factor that is related to dementia in elderly at West Jakarta in 2014. The design of this study is cross sectional. The population of this study is elderly (≤60 year) which is vegetarian dan non vegetarian at four chosen temple which located in West Jakarta. This study was conducted in April - Mei 2014. Total respondent in this research was 130 respondent. Dementia was measured using Standardized Mini Mental Examination (SMMSE), which score ≤24 been categorized into dementia. Prevalence of dementia in Elderly in West Jakarta in 2014 is 42,3%.Statistical test showed that dementia has significantly associated with age ( p value = 0,02), vegetarian dietary pattern (p value = 0,001), vitamin B2 intake (p value = 0,042), vitamin B6 intake (p value = 0,048), Vitamin B12 intake (p value = 0,032), dan history of heart disease (p value = 0,008). Vegetarian dietary pattern was the most dominant protective factor that related with demensia. Elderly with nonvegetarian dietary pattern is 4,5 times at risk of dementia than elderly with vegetarian dietary pattern, after controlled with age, gender, level of education, vitamin A intake, vitamin B2 intake, vitamin B6 intake, folate intake, vitamin B12 intake, zinc intake, physical activity, stroke history, and heart disease history. Futher research should be done by using different study design."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfida Fadhia
"Skripsi ini membahas hubungan pengetahuan gizi dan faktor lainnya dengan asupan vitamin C. Penelitian menggunakan desain studi cross-sectional dengan total sampel 290. Penelitian ini dilakukan di Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia dengan sasaran mahasiswa RIK UI angkatan 2013 pada tahun 2014. Analisis hubungan menggunakan chi square, uji t independen, dan regresi logistik ganda. Hasil yang didapat adalah sebanyak 62,4 % mahasiswa tidak mencukupi kebutuhan vitamin C perhari dan faktor yang berhubungan secara bermakna adalah konsumsi buah dan sayur, uang saku, dan konsumsi suplemen vitamin C. Tetapi tidak ada hubungan yang bermakna dengan pengetahuan gizi, kebiasaan sarapan, jenis kelamin, perilaku diet, ketersediaan buah dan sayur, dan durasi menonton televisi. Faktor dominan pada penelitian ini adalah konsumsi suplemen vitamin C.

This paper discusses about the relationship of nutrition knowledge and other factors with vitamin C intake. This study used a cross-sectional design with 290 of total sample and was conducted in Science Health of Universitas Indonesia and the target is college student batch 2013, Science Health of UI in 2014. Analyse used chi square, independent t-test, and multiple logistic regression. The result were 62,8 % of college student do not meet their recommended daily intake of vitamin C and the factors that significantly associated are fruit and vegetable consumption, pocket money, and consumption of vitamin C supplement. No significant relationship with nutrition knowledge, breakfast habits, gender, dieting, fruit and vegetable availability, and duration of television viewing. The dominant factor in this study was consumption of vitamin C supplement."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S54900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan terhadap kecukupan asupan zat besi pada mahasiswa S-1 Reguler Angkatan 2013 Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia Tahun 2014. Desain yang digunakan adalah cross sectional, melibatkan 290 (perempuan=214; laki-laki=76) mahasiswa S-1 Reguler Angkatan 2013 RIK UI yang berusia 17-20 tahun pada April-Mei 2014. Metode pengambilan sampel adalah proporsional cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner dan wawancara asupan makanan 2x24 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa 83.8% responden tidak tercukupi kebutuhan zat besinya. Rata-rata asupan zat besi pada perempuan dan laki-laki adalah 12.3 mg/hari dan 16.0 mg/hari. Uji chi square menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin (OR=7.56), perilaku konsumsi heme dan non heme (OR=2.86), konsumsi suplemen zat besi (OR=4.73), persepsi citra tubuh (OR=2.38), dan keterpaparan media massa (OR=3.01) terhadap kecukupan asupan zat besi. Analisis regresi logistik ganda menunjukan bahwa jenis kelamin (OR=19.17) dan konsumsi suplemen zat besi (OR=11.28) merupakan faktor dominan kecukupan asupan zat besi pada mahasiswa S-1 Reguler Angkatan 2013 RIK UI Tahun 2014.

The objective of this study is to identify iron sufficiency's dominant factor among College Students of Health Sciences Program Batch 2013, Universitas Indonesia in 2014. This study used cross sectional design which conducted on 290 respondents (female=214; male=76) of college students of Health Sciences Program batch 2013, Universitas Indonesia, April-May 2014. Subjects aged in 17-20 years old and was performed by Proporsionate Cluster Random Sampling. Data were collected through the questionnaire and iron intake was obtained by 2x24 hours food recall. This study showed that 83.8% respondents who consumed iron unsufficient. Iron intake among female respondent was 12.3 mg/day and male was 16.0 mg/day. Chi Square Analysis showed significant relation between sex (OR=7.56), heme and non heme consumption (OR=2.86), iron supplement consumption (OR=4.73), body image (OR=2.38), and mass media (OR=3.01) with iron sufficiency. Regression Binary Logistic Analysis also showed that sex (OR=19.17) and iron supplement consumption (OR=11.28) as iron sufficiency's dominant factor among college students of Health Sciences Program Batch 2013, Universitas Indonesia in 2014."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56095
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Japan : Kyoto Universitas
050 CSEAS
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Tresha Anugraha Kartika
"Skripsi ini membahas perbedaan proporsi antara berbagai faktor risiko hipertensi pada petugas satpam UI, Depok, Tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi, asupan makan, dan gaya hidup dengan kejadian pre dan hipertensi pada petugas satpam Universitas Indonesia pada tahun 2014. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah petugas satpam berusia 18 - 60 tahun dan berjenis kelamin lakilaki. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi pre hipertensi sebesar 7,9% dan hipertensi sebesar 43,7%. Variabel yang menunjukkan perbedaan signifikan diantaranya Riwayat Keluarga (OR 3,989 dengan p value 0,000), Indeks Massa Tubuh (IMT) (OR 3,188 dengan p value 0,010), dan Asupan Natrium (OR 2,974 dengan p value 0,010). Riwayat keluarga merupakan faktor paling dominan pada penelitian ini dengan nilai OR 4,379. Saran bagi petugas satpam Universitas Indonesia adalah agar selalu menjaga gaya hidup yang sehat dengan cara mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang serta rutin memeriksakan tekanan darah minimal 1 kali per bulan.

This thesis aims to explain the differences between the proportions of the various risk factors of hypertension in males security guard of University of Indonesia in 2014. The purpose of this study was to determine the relationship between nutritional status, food intake, and lifestyle with the incidence of pre and hypertension in male security guards of University of Indonesia in 2014. This study uses cross sectional design with quantitative method. Samples in this study were male security guards aged 18-60 years. The result of this research shows that there are several variables with significant differences. The result of this research shows the prevalence of pre hypertension and hypertension is 7,9% and 43,7%. Those variables was a significant correlation are family?s history of htpertension (OR 3989 with p value 0,000), body mass index (BMI) (OR 3,188 with p value 0,010), and sodium intake (OR 2,974 with p value 0,010). Family history of hypertension is the dominant variable in this study with OR 4,379. Some advices for male security guard of University of Indonesia is to always maintain a healthy lifestyle by eating a balanced nutrition food and routine checked blood pressure at least 1 time in a month."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Scholars, Dutch
Brussel: Uitgeversmaatschappij A., 1959
301.598 SCH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Japan: Asian-Pasific Center, 1997
306 APC
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Rembulan Sari
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas perbedaan proporsi antara berbagai faktor yang
berhubungan dengan status kebugaran aerobik pada satpam laki-laki Universitas
Indonesia, Depok, tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara karakteristik individu, gaya hidup dan stress dengan status
kebugaran aerobik pada satpam laki-laki Universitas Indonesia tahun 2014.
Penelitian ini menggunakan disain studi cross sectional pendekatan kuantitatif
dengan metode pengambilan sampel secara acak sederhana. Sampel berjumlah
126 orang berusia 18-60 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Hasil penelitian
menunjukkan proporsi responden yang tidak bugar sebanyak 81,7% dan yang
bugar 18,3%. Variabel yang menunjukkan hubungan yang signifikan diantaranya
adalah status gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh (OR 8,147 dengan nilai p
0,004), aktivitas fisik (OR 6,369 dengan nilai p 0,001), dan stress (OR 6,684
dengan nilai p 0,044). Stres merupakan faktor paling dominan yang menentukan
status kebugaran aerobik pada penelitian ini dengan nilai OR 7,848. Saran bagi
satpam Universitas Indonesia adalah agar selalu mengatur stres dan menjaga gaya
hidup yang sehat dengan cara melakukan olahraga dengan rutin dan mengonsumsi
makanan bergizi seimbang.

ABSTRACT
This thesis discusses the differences in proportions between various
factors that related with aerobic fitness in male security guards of University of
Indonesia in 2014. The purpose of this study was to determine the relationship
between individual characteristics, lifestyle, and stress with aerobic fitness in male
security guards of University of Indonesia in 2014. This study used cross sectional
design with quantitative method. Samples in this study were taken randomly with
a total of 126 male aged 18-60 years old. The result of this study showed that
proportion of respondents with bad aerobic fitness was 81,7% and good aerobic
fitness was 18,3%. Variables that showed significant relationship were nutritional
status based on Body Mass Index (OR 8,147 with p value 0,004), physical activity
(OR 6,369 with p value 0,001) and stress (OR 6,684 with p value 0,044). Stress
was determined as a dominant factor of aerobic fitness with OR 7,848. It is
recommended that security guards should manage their stress and maintain a
healthy lifestyle by routine exercises and consume balanced nutrition food."
2014
S56261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>