Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174360 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ghaeda Noor Siti Ghifari
"Webtoon adalah jenis komik digital yang mempunyai banyak pembaca, salah satunya webtoon berjudul Yeosingangnim. Penelitian ini menganalisis sikap tokoh Jugyeong dan Seungho dalam webtoon Yeosingangnim terhadap standar kecantikan Korea. Webtoon Yeosingangnim menceritakan seseorang yang merasa tidak percaya diri karena wajah dan penampilannya tidak menarik atau tidak sesuai dengan standar kecantikan Korea. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap tokoh Jugyeong dan Seungho terhadap standar kecantikan Korea dan menunjukkan keterkaitan antara gender dengan sikap tersebut. Dalam menganalisis sikap tokoh, metode yang digunakan adalah deskriptif- kualitatif dengan teori penokohan tokoh berkembang oleh Nurgiyantoro. Data penelitian ini adalah kutipan dialog tokoh Jugyeong dan Seungho. Teknik pengumpulan yang digunakan adalah baca dan catat. Hasil temuan menunjukkan adanya keterkaitan gender antara perempuan dan laki-laki dalam webtoon Yeosingangnim yang mendapatkan tuntutan sosial dan tekanan terkait penampilannya. Pada awalnya mereka mengikuti tuntutan tersebut agar dapat diterima oleh masyarakat dengan menggunakan makeup. Namun, karena beberapa faktor yang mendorong mereka, sehingga mereka memutuskan untuk menolak mengikuti tuntutan tersebut.

Webtoon is a type of digital comic that has many readers, one of which is the webtoon entitled Yeosingangnim. This research analyzes the attitudes of the characters Jugyeong and Seungho in the Yeosingangnim webtoon towards Korean beauty standards. The Yeosingangnim webtoon tells the story of someone who feels lacking in self-confidence due to a face and appearance that is unattractive or does not fit Korean beauty standards. This research aims to identify the attitudes of the characters Jugyeong and Seungho towards Korean beauty standards and show the correlation between gender and these attitudes. This research uses a descriptive-qualitative method with Nurgiyantoro's development characterization theory. The research data consists of quotations from the dialogues of the characters Jugyeong and Seungho. The data collection techniques used for this research are reading and taking notes. The result of this research shows that there is a gender correlation between women and men in the Yeosingangnim webtoon who face societal demands and pressure regarding their appearance. At first, they followed these demands in order to be accepted by society through the use of makeup. However, due to several factors that encouraged them, they decided to refuse to comply with the demands."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azmii Haniifah Budi Setyaningati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari Social Responsibility Marketing terhadap brand attitude dalam industri brand kecantikan di Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden pria dan wanita berusia 18-35 tahun yang berdomisili di Indonesia serta mengetahui dan pernah membeli produk dari salah satu brand yang mengimplementasikan Social Responsibility Marketing dalam waktu 3 bulan terakhir. Terdapat 209 responden dalam penelitian ini yang diperoleh dari online survey dengan metode purposive sampling. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode Partial Least Square - Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan software SmartPLS. Dari penelitian ini ditemukan bahwa adanya pengaruh positif dari penggunaan Social Responsibility Marketing terhadap brand attitude yang dibuktikan melalui beberapa variabel yaitu brand familiarity, campaign credibility, campaign attitude, campaign fit, dan involvement with the cause. Selain itu, penelitian ini juga menemukan adanya pengaruh positif dari variabel campaign attitude terhadap campaign credibility yang mengisi celah dari penelitian sebelumnya. Terlebih lagi, peneliti menambahkan hubungan antara variabel brand image terhadap brand attitude yang menghasilkan hubungan positif.

This research aimed to analyze the effect of Social Responsibility Marketing on brand attitude in the beauty industry in Indonesia. The sample used in this research consisted of men and women between 18-35 years old domiciled in Indonesia and have known and purchased products from beauty brands that implemented Social Responsibility Marketing in the last 3 months. There are 209 respondents in this research which obtained through an online survey with purposive sampling method. The collected data is then analyzed with PartialLeast Square – Structural Equation Modeling (SEM) using SmartPLS software. From this research, it is found that there is a positive relationship between Social Responsibility Marketing usage on brand attitude, which isproven through several variables namely, brand familiarity, campaign credibility, campaign attitude, campaignfit, and involvement with the cause. Additionally, the results found that there was a positive effect of campaignattitude on campaign credibility which fills the prior research gap. Furthermore, the researcher added brandimage variable which positively affected brand attitude."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marvella Aubrey Altaira
"Isu body image di kalangan para wanita muda Korea Selatan sedang hangat dibicarakan. Tubuh kurus dan langsing dianggap sebagai tubuh yang ideal dan menjadi salah satu standar kecantikan di Korea Selatan. Berbagai macam cara dilakukan terutama oleh para wanita muda agar bisa mendapatkan tubuh yang ideal, salah satunya adalah dengan mengonsumsi suplemen pelangsing. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui standar kecantikan yang ada di Korea Selatan ditinjau dari sudut pandang mahasiswi Korea sebagai perwakilan dari para wanita muda dalam mengonsumsi suplemen pelangsing. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan pragmatik. Hasil analisis menunjukkan bahwa menurut mahasiswi Korea, tubuh yang kurus dan langsing dianggap sebagai tubuh ideal dan termasuk dalam standar kecantikan di Korea Selatan. Mengonsumsi suplemen pelangsing untuk mendapatkan tubuh ideal dianggap sebagai pilihan yang mudah, meskipun hal tersebut tidak selalu membuahkan hasil yang memuaskan dan justru memiliki efek samping yang buruk bagi tubuh. Pengaruh media, terutama selebriti dan influencer sangat besar dalam membentuk keinginan mahasiswi untuk mengonsumsi suplemen pelangsing. Selain itu, terdapat perbedaan persepsi mahasiswi Korea terhadap keefektifan dan risiko penggunaan suplemen pelangsing terutama terkait pertimbangan dampak sosial dan kesehatan yang ditimbulkan.
The issue of body image among young women in South Korea is currently a hot topic. A slim and slender body is considered ideal and is one of the beauty standards in South Korea. Various methods are employed especially by young women to achieve the ideal body, one of which is by consuming slimming supplements. This study aims to understand the beauty standards in South Korea by examining the preferences of Korean female university students, as representatives of young women, in consuming slimming supplements. The research method used is qualitative with a pragmatic approach. The result of this study shows that according to Korean female students, a slim and slender body is considered ideal and indeed a part of the beauty standards in South Korea. Consuming slimming supplements to achieve an ideal body is regarded as an easy option, although it does not always yield satisfactory results and often has adverse side effects on the body. The media's influences, especially from celebrities and influencers, play a significant role in shaping the desire of the students to consume slimming supplements. Additionally, there are varying perceptions among the students regarding the effectiveness and risks of using slimming supplements particularly in relation to considerations of social and health impacts."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Diandra Kesya Thrienandya
"Media massa seperti televisi memiliki pengaruh dalam memberikan informasi mengenai berbagai hal, salah satunya adalah kecantikan. Di Korea Selatan, program televisi yang memiliki pandangan tentang kecantikan adalah Get It Beauty dan The Beauty. Kedua program televisi itu mempunyai tujuan yang sama, yaitu memberikan tutorial makeup dan tips kecantikan terhadap para penontonnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana program kecantikan Get It Beauty dan The Beauty menampilkan citra kecantikan perempuan Korea. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan metode analisis isi kualitatif untuk memudahkan penulis menganalisis data penelitian. Hasil studi ini menunjukkan bahwa citra kecantikan perempuan Korea telah terpengaruh standar kecantikan Barat yang dapat dilihat pada program Get it Beauty. Akan tetapi, terdapat pandangan lain yang masih tetap mempertahankan kecantikan alami yang diajarkan para leluhur bangsa Korea dapat dilihat pada program The Beauty.
Mass media such as television has a role to provide information on various things, like beauty. In South Korea, television programs that have this role and views on beauty are Get it Beauty and The Beauty. These two television programs have the same goal, which are giving makeup tutorials and beauty tips to the audience. The problem in this study is how do Get it Beauty and The Beauty display Korean women`s beauty image. This study has a purpose which is to analyse how do Get it Beauty and The Beauty programs display the beauty image of Korean women. The author uses qualitative descriptive research with a qualitative content analysis method to conduct the author analysing the research. Based on the result, it is concluded that the Western has affected Korean women`s beauty image and this can be seen from Get it Beauty. However, some still maintain their natural beauty that was taught by the ancestors and this can be seen from The Beauty."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fildza Ghassani Huwaina
"Jurnal ini membahas mengenai sikap para tokoh perempuan dalam menghadapi tuntutan akan penampilan pada webtoon Nae IDneun Gangnammiin. Penampilan merupakan hal yang dianggap penting dalam suatu masyarakat dan tuntutan akan penampilan yang cantik dan menarik pun cukup tinggi bagi perempuan. Perempuan diharapkan untuk dapat mencapai standar yang tumbuh di dalam masyarakat. Meskipun begitu, terdapat negosiasi antar perempuan untuk menyikapi tuntutan tersebut, yaitu dengan melakukan konformitas atau tidak.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang konsekuensi dari tuntutan sosial dalam kaitannya dengan sikap para perempuan berdasarkan korpus. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan konformitas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh-tokoh perempuan yang ada di dalam webtoon Nae IDnenun Gangnammiin mendapatkan tuntutan juga tekanan akan penampilan dari sekitarnya dan memutuskan untuk melakukan konformitas atau menolak untuk mengikuti tuntutan tersebut.

This journal discusses about women character rsquo;s attitude towards demands on appearance in Nae IDneun Gangnammiin webtoon. Appearance is something that is considered to be important in a society and women are given high demands to look beautiful and attractive. Women are expected to achieve a growing standard in society. Nevertheless, there are negotiation between women to address this issue, by doing conformity or not.
This research aims to explain the consequence of the social demands in relation to the attitude of women characters based on the corpus. This research use qualitative method with conformity approach.
The results of this research show that women characters in Nae IDneun Gangnammiin webtoon get demands and pressure about appearance from their surroundings and decided to conduct conformity or refuse to follow these demands.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Irza Andita Dientri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan webtoon sebagai media pembelajaran utama kosakata bahasa Korea mahasiswa jurusan Bahasa dan Kebudayaan Korea Universitas Indonesia tingkat dasar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian quasi-experimental pre-test and post-test yang terdiri dari kelompok Kontrol dan dua kelompok Eksperimen, dengan jumlah populasi sebanyak 20 mahasiswa. Kelompok Kontrol diberikan perlakuan dengan pengajaran kosakata secara konvensional, sedangkan kelompok Eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan webtoon. Hasil penelitian menggunakan rumus uji tes “t” tidak berpasangan menunjukkan tcount lebih besar daripada ttable (2,42 > 2,26), sehingga dapat dikatakan perbedaan kemampuan kelompok Eksperimen dengan kelompok Kontrol dianggap signifikan (nyata), namun, hasil tcount negatif menunjukan bahwa perbedaan kemampuan kelompok Eksperimen dianggap negatif, atau tidak lebih besar dari kelompok Kontrol. Hal tersebut menunjukkan webtoon belum efektif dijadikan sebagai media utama dalam pembelajaran kosakata bahasa Korea.

This research aims to determine the effectiveness of using webtoons as the main learning media for Korean vocabulary for students majoring in Korean Language and Culture at the University of Indonesia at the elementary level. This research was conducted using a quantitative method with a quasi-experimental pre-test and post-test research design consisting of a control group and two experimental groups, with a total population of 20 students. The control group was given treatment using conventional vocabulary teaching, while the experimental group was given treatment using webtoon. The results of the study using the independent "t" test formula showed that tcount was greater than ttable (2.42 > 2.26), it could be said that the differences in the abilities of the Experimental group and the Control group were considered significant (real), however, negative tcount results indicated that the difference in the ability of the Experimental group is considered negative or are not greater than the Control group. This shows that webtoon are ineffective as the main media for learning Korean vocabulary."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sekartaji Anisa Putri
"Tesis ini menggali mengenai bentuk perlawanan terhadap orthodoxa dominasi maskulin dalam bromance pada media populer webtoon berjudul No Homo karya Apitnobaka. Untuk menemukan bentukan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotika Greimas. Penelitian bertujuan untuk mengungkap bentuk perlawanan terhadap orthodoxa dominasi maskulin dalam bromance.
Temuan penelitian ini ialah bromance dalam komik No Homo merupakan sebuah hubungan persahabatan yang intim dengan ciri memiliki kedekatan emosi, kedekatan fisik, kepentingan atau ketertarikan bersama, memiliki orientasi seks heteroseksual, memiliki sifat feminin, nerds, serta memiliki sifat maskulin. Bentuk-bentuk perlawanan hadir dalam adanya fluiditas gender, perlawanan tidak langsung yang khas Timur, serta perlawanan langsung yang ditampilkan oleh karakter warga negara keturunan asing.

This thesis explores the construction of resistance to orthodoxa masculine dominance in bromance on the popular webtoon titled No Homo by Apitnobaka. To find the construction, this study used a qualitative method with Greimas semiotic analysis. This study aimed to reveal the form of resistance to orthodoxa masculine dominance in bromance.
Findings of this study are bromance in No Homo comics is constructed as an intimate friendship relationship with characteristics that have emotional closeness, physical closeness, shared interests, heterosexual sex orientation, have feminine characteristics, nerds, and have masculine characteristics. Forms of resistance are present in the presence of gender fluidity, typical Eastern indirect resistance, and direct resistance displayed by the character of citizens of foreign descent."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T52603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Layla Pradipta
"Media sering kali menggambarkan perempuan secara ideal dan sempurna. Hal ini berkontribusi pada body shaming pada perempuan yang dianggap tidak memenuhi gambaran ideal tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, gerakan body positivity atau pandangan positif mengenai tubuh semakin berkembang. Salah satu media yang menggunakan konsep body positivity adalah Germany's Next Topmodel (GNTM). Pada tahun 2022 program ini menggunakan tema keberagaman dan menampilkan kontestan dari beragam kelompok usia, bentuk tubuh, dan ras. Penelitian ini menganalisis secara semiotik keberagaman yang ditampilkan dalam GNTM 2022 dan menemukan bahwa keberagaman tersebut menjadi bentuk perlawanan terhadap standar kecantikan yang ada di Jerman, khususnya dalam dunia mode. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun GNTM 2022 mempromosikan ide keberagaman dan menunjukkan perlawanan terhadap penggambaran ideal perempuan, tetapi standar kecantikan yang seragam masih sangat melekat dalam industri mode di Jerman.

The media often portrays women as idealized and perfect. This contributes to body shaming of women who are perceived as not living up to that idealized image. However, over time, the body positivity movement has grown. One of the media that uses the concept of body positivity is Germany's Next Topmodel (GNTM). In 2022 this program used diversity and featured contestants from various age groups, body shapes, and races. This research semiotically analyzes the diversity displayed in GNTM 2022 and finds that diversity is a form of resistance to existing beauty standards in Germany, especially in the fashion world. The results of the analysis show that although GNTM 2022 promotes the idea of diversity and shows resistance to the ideal depiction of women, uniform beauty standards are still very much embedded in the fashion industry in Germany."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Komalasari
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang persepsi mahasiswa Prodi Korea Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia tentang tata rias Korea Selatan dalam standar kecantikan Korea. Industri kecantikan Korea telah berkembang pesat dan mempunyai tren sendiri yaitu K-beauty. Industri kecantikan Korea sendiri awalnya dibangun untuk memenuhi permintaan wanita Korea yang terkenal tata riasnya di mata dunia.Tata rias Korea sendiri mempunyai ciri khas, yaitu mementingkan perawatan kulit putih-mulus dan riasan yang terlihat alami. Tujuan penelitian adalah untuk menggambarkan bagaimana persepsi mahasiswa Prodi Korea dalam membentuk standar cantik, mengetahui faktor apa saja yang kemudian mempengaruhi penggunaan tata rias Korea. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara terstrukur untuk mendapatkan informasi personal dari setiap informan yang merupakam mahasiswa Prodi Korea FIB UI dan berdasarkan kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata rias Korea digunakan sebagai tata rias sehari-hari karena riasan Korea terlihat alami dan standar kecantikan Korea memengaruhi standar kecantikan yang diinginkan mahasiswa Prodi Korea. Para mahasiswa juga lebih memilih menggunakan kosmetik dan mengikuti tren riasan Korea karena selera mereka telah mengacu pada hallyu.

ABSTRACT
This journal will discuss about the perception from female students of the Faculty of Cultural Science in the Universitas Indonesia regarding South Korean cosmetics in the Korean beauty standars. The Korean beauty industry has grown rapidly and has its own trend of K beauty. The Korean beauty industry itself was originally built to meet the demand of Korean women famous for their make up in the eyes of the world. Korean make up itsef has a distinctive characteristic, emphasizing white care and natural looking make up. The objective of the study was to describe how the Korean students perception in establishing the beauty standard, knowing what factors influenced the use of Korean make up. This research applies qualitative method by doing the structured interview to get personal information from every informant who is student of Korean studies FIB UI and based on literatur review. The study found tha Korean make up is used as cosmetology everyday because Korean make up looks natural and Korean beauty standads affect the beauty standards that students of Koreans studies want. The female students also prefer to cosmetics and follow the trend of Korean make up because their tastes have been referring to hallyu."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Najma Nur Annisaa
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas lookism yang ditampilkan dalam webtoon Oemojisangjuui. Pembahasan dalam skripsi ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra dan definisi oemojisangjuui. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya kesesuaian antara bentuk-bentuk lookism yang ditampilkan dalam webtoon Oemojisangjuui dengan fenomena lookism yang ada di Korea Selatan. Kesesuaian tersebut ditampilkan melalui lima pasang tokoh yang mengalami diskriminasi berdasarkan penampilan, empat tokoh yang karakteristik fisiknya sesuai dengan standar kecantikan perempuan di Korea, dan tiga tokoh yang melakukan perbaikan penampilan dengan menggunakan biaya yang besar.

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses the lookism depicted in webtoon Oemojisangjuui. The study in this undergraduate thesis uses qualitative research with literature study as its method of research. The theory that will be used in this research is sociology in literature and the definition of the word oemojisangjuui. This research concludes that there exists a compatibility between the forms of lookism depicted in webtoon Oemojisangjuui and the phenomenon of oemojisangjuui in South Korea. These compatibilities are shown through five characters that experiences discrimination based on their appearance, four female characters that possesses the standard physical beauty in Korea, and three characters that undergoes improvements to their appearances with substantial cost."
Lengkap +
2017
S66094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>