Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73428 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gabriel Sebastian Adriana
"Mekanisme hubungan antara kebahagiaan dan kepribadian secara populer dijelaskan oleh irisan kedua variabel dengan faktor-faktor genetik dan lingkungan tempat individu tumbuh. Meskipun begitu, Cybernetic Big Five Personality Theory (CB5T) dan Cybernetic Value Fulfilment Theory (CVFT) melihat bahwa terdapat alternatif lain dalam menjelaskan hubungan antara kebahagiaan dan kepribadian secara praktis. Konsep adaptasi karakteristik dan meta-traits dalam CB5T menduga bahwa kepribadian adalah fungsi adaptif manusia dalam proses pencapaian tujuan. CVFT menduga bahwa kebahagiaan merupakan jarak antara keadaan aktual individu dengan tujuan-tujuan yang individu anggap penting dalam hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kepribadian dan kebahagiaan menggunakan perspektif sibernetik. Oleh karena itu, penelitian ini mengukur sifat-sifat kepribadian dan tingkat kebahagiaan holistik partisipan untuk kemudian dianalisis menggunakan analisis korelasional dan regresi. Hasil analisis regresi terhadap data dari 158 WNI dengan rata-rata usia 32.6 tahun menunjukkan: 1) Peran signifikan plastisitas atau fleksibilitas kepribadian dalam pencapaian tujuan sebagai prediktor tingkat kebahagiaan, dan 2) peran signifikan stabilitas atau konsistensi kepribadian dalam pencapaian tujuan sebagai prediktor tingkat kebahagiaan.

The mechanism of the relationship between happiness and personality is commonly explained by the intersection of both variables with genetic and environmental factors in which individuals grow. Nevertheless, the Cybernetic Big Five Personality Theory (CB5T) and the Cybernetic Value Fulfilment Theory (CVFT) propose an alternative explanation for the practical relationship between happiness and personality. The concepts of characteristic adaptation and meta-traits in CB5T suggest that personality is a human adaptive function in the process of goal achievement. CVFT posits that happiness is the distance between an individual's actual state and the goals that individual considers important in life. This research aims to examine the relationship between personality and happiness from a cybernetic perspective. Therefore, this study measures personality traits and the holistic happiness level of participants, which are then analyzed using correlational and regression analyses. The regression analysis results for data from 158 Indonesian citizens with an average age of 32.6 years indicate: 1) The significant role of personality plasticity or flexibility in goal achievement as a predictor of happiness, and 2) the significant role of personality stability or consistency in goal achievement as a predictor of happiness."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Debbi Rezza
"ABSTRAK
Tidak ada yang ingin dilahirkan sebagai seorang pecandu. Namun, faktor-faktor yang menyebabkan adiksi sering kali berada di luar kontrol individu. Faktor tersebut beberapa diantaranya adalah kepribadian, pengalaman tidak menyenangkan di masa kecil, dan tidak adanya tujuan dalam hidup. Belum adanya bukti empiris, khususnya di Indonesia, menjadi dasar dilakukannya penelitian ini. Sebanyak 68 pengguna narkoba berusia dewasa yang pernah mencoba sabu diminta mengisi DAST-20, BFI-44 atau BFI-10, ACE-10, PIL-T, dan data kontrol lainnya. Hasil uji logistic regression menemukan bahwa neuroticism, lama penggunaan, dan jenis zat yang paling sering digunakan dapat memprediksi kemungkinan seorang pengguna narkoba mengalami adiksi.

ABSTRACT
No one ever wanted to be born as a drug addict. Unfortunately, many of addiction predictors are out of individual ability to control. Some of the predictors are personality traits, adverse childhood experience, and purpose in life. The lack of empirical result towards this case in Indonesia became the urgency to do this research. There were 68 adult aged drug users whom ever used methamphetamine filled out the DAST 20, BFI 44 or BFI 10, ACE 10, PIL T, and other control data. Logistic regression analysis found out that neuroticism, length of usage, and most used substance type predict the increasing risk of drug users to be addicted."
2017
S67284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dania Aris Dyanti
"Kelompok usia dewasa muda memiliki tuntutan yang beragam dan harus disibukkan sehingga diperlukan keterampilan manajemen waktu untuk membantu mengatur waktu secara teratur efektif dan mengurangi stres. Kondisi individu yang menunjukkan tidak adanya stres adalah Salah satu komponen konsep kebahagiaan, penelitian ini ingin mengetahui apa itu waktu Manajemen adalah prediktor kebahagiaan pada dewasa muda. Pengukuran manajemen waktu dilakukan dengan menggunakan ATMS dan pengukuran kebahagiaan menggunakan OHQ. Pengambilan data dilakukan secara online pada 320 peserta. Analisis regresi yang dilakukan menunjukkan bahwa manajemen waktu adalah prediktor signifikan untuk meningkatkan kebahagiaan pada dewasa muda. Hasil penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya terkait dengan hubungan antara manajemen waktu dan kebahagiaan. Memberikan kesadaran itu dengan manajemen waktu, individu lebih mampu menggunakan waktu mereka secara efektif, mengalokasikan waktu untuk menjaga keseimbangan antara bekerja dan melaksanakan aktivitas orang lain sebagai bentuk kesenangan dalam hidup.

Young adult age groups have diverse demands and must be busy so time management skills are needed to help manage time on a regular basis effective and reduce stress. Individual conditions that indicate the absence of stress are One of the components of the concept of happiness, this study wants to know what time is Management is a predictor of happiness in young adults. Time management measurement conducted using ATMS and measurement of happiness using OHQ. Taking data was conducted online on 320 participants. The regression analysis performed shows that time management is a significant predictor of increased happiness in young adults. The results of this study are a development of previous research related to the relationship between time management and happiness. Give that awareness with time management, individuals are better able to use their time effectively, allocating time to maintain a balance between work and carrying out activities other people as a form of pleasure in life."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelina Kumala Sari
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah kepribadian dapat memprediksi komitmen berpacaran pada individu berusia beranjak. Penelitian ini melibatkan 381 individu berusia beranjak dewasa yang telah menjalani hubungan pacaran selama minimal 6 bulan dengan cara mengisi kuesioner Investment Model Scale dan Big Five Inventory.
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa kepribadian berpengaruh positif terhadap komitmen berpacaran, atau dalam kata lain, kepribadian terbukti dapat memprediksi komitmen. Temuan lain dalam penelitian ini adalah bahwa hanya Extraversion yang berkontribusi secara signifikan terhadap komitmen berpacaran.
Temuan tambahan dalam penelitian ini adalah bahwa tidak terdapat hubungan antara durasi pacaran dengan komitmen berpacaran dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara komitmen berpacaran pada perempuan dan laki-laki.

The main purpose of this study is to determine whether personality can predict commitment in romantic relationship amongst emerging adults. The study involved 381 individuals who has undergone a courtship for at least 6 months by filling out the Investment Model Scale and Big Five Inventory questionnaires.
The results of the regression analysis show that personality has a positive effect on commitment or in other words, personality is proven to predict commitment. Another finding in this study is that only Extraversion contributes significantly to commitment.
An additional finding in this study is that there is no relationship between the duration of courtship to commitment and there is no significant difference between commitment in women and men.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Fakhri Abdurrahman
"Kekerasan berbasis gender terjadi secara global. Di Indonesia, sikap seksis yang ambivalen terhadap perempuan banyak membuat perempuan mengalami kekerasan namun disaat yang sama juga mengalami perlakuan spesial, seperti gerbong kereta khusus perempuan. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukan bahwa terdapat hubungan antara sikap tersebut dengan tipe kepribadian narcissism, machiavellianism, dan psychopathy. Hal yang masih belum jelas adalah bagaimana peran ketiga tipe kepribadian tersebut sebagai dark triad personality dalam memprediksi sikap ambivalent sexism seorang laki-laki. Penelitian ini dilakukan pada laki-laki di Indonesia. Dengan jumlah sampel 445, penelitian ini menunjukan bahwa masing-masing komponen dark triad berkorelasi dengan ambivalent sexism dan masing-masing dimensinya. Secara umum, dark triad personality ditermukan mampu secara signifikan memprediksi ambivalent sexism (F (3,444) = .858, R2 = .736, p < .05). Lebih lanjut, penelitian berhasil menemukan bahwa machiavellianism menjadi faktor kunci dalam memprediksi ambivalent sexism (β = .61 F (3,444) = .858, R2 = .736, p < .05) dan psychopathy menjadi prediktor terlemah dalam memprediksi benevolent sexism. Penelitian ini dapat digunakan untuk menjadi landasan dalam upaya mengatahui alasan dibalik sikap seksis, hubungannya dengan dark triad personality, serta mengintervensi dan mengurangi kesenjangan yang disebabkan oleh sikap seksis.

Gender-based violence happens globally. In Indonesia ambivalent sexism towards women cause a lot of women to experience violence and discrimination but at the same time they are somehow given a special treatment, such as women-only carriages on trains. Earlier researches have shown that there is a relationship between ambivalent sexism and some personality traits such as narcissism, machiavellianism, and psychopaty. There has been various research in attempt to find what cause a person to have an ambivalent sexism. The current study investigates the relationship between the Dark Triad personality traits and ambivalent sexism among Indonesian male. With a sample of 445, this research shows how each of dark triad components can correlate to ambivalent sexism and each of its dimensions. Overall, Dark Triad personality traits was found to be significant in predicting ambivalent sexism (F (3,444) = .858, R2 = .736, p < .05). Furthermore, this research had come to a conclusion that machiavellianism was found to have the strongest influence in predicting ambivalent sexism (β = .61 F (3,444) = .858, R2 = .736, p < .05) and psychopathy was found to be the weakest in prediting benevolent sexism (β = .06 F (3,444) = .858, R2 = .736, p < .05). This research was done so that it can be used to be one of the foundation in our attempt to figure out the cause of sexism, how it is related to dark triad personality, and also perhaps to intervene and reduce the gender gap caused by sexism."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Fainaya Rahma
"Self-leadership pada karyawan mulai banyak diteliti sejak tahun 1986. Penelitian terdahulu telah banyak meneliti tentang pengaruh faktor eksternal terutama gaya kepemimpinan atasan pada self-leadership karyawan, tetapi belum banyak yang melihat kontribusi relatif dari faktor eksternal dan faktor internal secara bersama-sama pada self-leadership karyawan. Oleh karena itu, penelitian ini akan meneliti kontribusi relatif dari persepsi karyawan pada kepemimpinan yang memberdayakan pada atasannya dan kepribadian proaktif karyawan secara bersama-sama pada self-leadership. Partisipan penelitian ini merupakan karyawan di perusahaan swasta, BUMN, pemerintahan, dan NGO di Indonesia dengan minimal pendidikan D-3 dan masa kerja 1 tahun (N = 177). Pengambilan data dilakukan dengan teknik convenience dan snowball sampling melalui survei daring. Data dianalisis dengan menggunakan teknik regresi berganda menggunakan SPSS v20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan yang memberdayakan dapat memprediksi self-leadership secara positif dan signifikan. Penelitian juga menunjukkan kepribadian proaktif memprediksi self-leadership secara positif dan signifikan, bahkan setelah mengontrol kepemimpinan yang memberdayakan. Hasil ini dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk memberikan pelatihan kepada para manajer agar mereka menampilkan perilaku kepemimpinan yang memberdayakan kepada karyawannya. Penelitian ini juga dapat menjadi masukan pada departemen SDM untuk menerapkan kebijakan seleksi yang menekankan kepribadian proaktif pada calon karyawannya.

The construct of self-leadership among employees has received significant attention since 1986. Prior studies have investigated how external elements, particularly the leadership style of supervisors, affect employee self-leadership. However, only some studies have explored the combined impact of external and internal factors on employee self-leadership. Hence, this research examines the collective influence of employees' perceptions of empowering leadership from their superiors and their proactive personality on self-leadership. The participants in this study are employees in private companies, BUMN, government, and NGOs in Indonesia with a minimum D-3 education and one year of working experience (N = 177). Data was collected using convenience techniques and snowball sampling through online surveys. Data were analyzed using multiple regression techniques using SPSS v20. The study results showed that empowering leadership can positively and significantly predict self-leadership. Secondly, this study also showed that a proactive personality predicts self-leadership significantly and positively, even after controlling the effect of empowering leadership. These results can be a reference for companies to provide training to managers so that they display empowering leadership behaviors to their employees. This research can also be an input for the HR department to implement a selection policy that emphasizes a proactive personality in prospective employees.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Ahmad Qaniah
"Sifat kepribadian adalah salah satu faktor intrapersonal bagaimana tenaga kesehatan (nakes) memberikan layanan kesehatan dengan kualitas yang berbeda-beda. Sedangkan pada faktor interpersonal, dukungan sosial yang berasal dari keluarga, teman, dan orang terdekat dapat meningkatkan keinginan nakes agar melayani pasien lebih baik. Riset ini bertujuan melihat pengaruh dari karaktertistik kepribadian dan dukungan sosial terhadap service orientation nakes pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia. Riset ini menggunakan metode kuantitatif dengan serangkaian analisis uji regresi linear. Partisipan berjumlah 218 nakes yang aktif dengan profesi/pekerjaan yang beragam sesuai definisi nakes menurut UU nomor 36 tahun 2014. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa efektifitas dari model personality traits (R2 adjusted = 0,309) dan juga kualitas dukungan sosial (R2 adjusted= 0,166) dapat memprediksi secara signifikan (p < 0,01) kualitas dari service orientation nakes. Pada sifat kepribadian, sifat agreeableness dan conscientiousness lah yang yang terbukti menjadi prediktor. Begitu juga dengan dukungan sosial khususnya yang berasal dari orang terdekat terbukti menjadi prediktor secara empiris. Dengan demikian, untuk meningkatkan service orientation pada nakes, maka perlu meningkatkan kualitas dari karakteristik kepribadian agreeableness dan conscientiousness serta dukungan sosial yang diterima.

Personality traits are one of the intrapersonal factors in how people provide health services differently. Meanwhile, the interpersonal factor that can be accessed easily are social support comes from family, friends, and significant others that can increase the desire and help health workers to serve patients better. However, research related to service, personality and social support together has never been carried out in Indonesia. Sample participants were 218 health workers from various professions / occupations in accordance with Law number 36 of 2014. The study used quantitative methods using linear regression analysis techniques. The results of the research findings showed that the effectiveness of personality traits (adjusted R2 = 0.309) and the quality of social support (adjusted R2 = 0.166) could significantly predict (p <0.01) the quality of service orientation of health worker. On personality traits, agreeableness and conscientiousness were the prediction of service orientation. On social support dimension, support from significant others and friend are stronger affect of service orientation. Thus, it can be concluded that two variables are predictors of service orientation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran norma personal sebagai faktor inti dari norm activation theory (NAT) dalam memprediksi perilaku pro lingkungan yang belum sepenuhnya dijelaskan secara utuh pada theory of planned behavior (TPB). Pemilahan sampah merupakan kajian khusus tentang perilaku pro lingkungan yang menjadi fokus kajian ini. Ukuran sampel akhir adalah 300 responden dari tiga kota berbeda di Indonesia yaitu Bogor, Depok, dan Jakarta. Teknik purposive sampling dipilih sebagai teknik penarikan sampel dengan kriteria tertentu yang relevan dengan konteks. Pemodelan persamaan struktural digunakan untuk menguji hipotesis dan dilengkapi dengan regresi bertahap untuk mengungkapkan kontribusi masing-masing prediktor dalam model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa norma personal memiliki peran penting dalam menjelaskan perilaku pemilahan sampah melalui integrasi TPB dan NAT. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam bidang pemasaran sosial, melalui implikasi manajerial dan kontribusi teoritis.

This research aims to analyze the personal norms role as a core factor of norm activation theory (NAT) in predicting pro-environmental behavior that not completely well explained by the theory of planned behavior (TPB). Waste sorting is a particular study in pro-environmental behavior that becomes the focus of this study. The final sample size is 300 respondents from three different cities in Indonesia, namely Bogor, Depok, and Jakarta. Purposive sampling was chosen as the sampling technique with certain specific criteria relevant to the context.  Structural equation modeling was used to test the hypotheses and completed with stepwise regression to reveal each predictors contribution to the model. The results show that personal norm has an important role in explaining waste sorting behavior by integrating TPB and NAT. This research provides an essential contribution in the social marketing field through the managerial implication and the theoretical contribution.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Anggita Sari
"Penelitian ini mengkaji naskah Wulang Utami Tigang Prakawis (selanjutnya disingkat: WUTP). WUTP merupakan naskah koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan kode koleksi NB 816. Satu dari tiga ajaran dalam WUTP membahas mengenai kebahagiaan. Pembahasan mengenai kebahagiaan dipilih karena ketiga ajaran yang terkandung dalam teks WUTP memiliki keterkaitan dengan kebahagiaan. Namun, standar kebahagiaan mengalami perbedaan makna sesuai dengan kebudayaan yang melingkupinya. Oleh karena itu, masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana kebahagiaan berdasarkan perspektif kebudayaan Jawa dalam teks WUTP? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebahagiaan dalam perspektif kebudayaan Jawa yang dikemukakan dalam teks WUTP sebagai salah satu perspektif dari naskah kuno Jawa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode dan langkah kerja filologi serta dikaitkan dengan teori kebutuhan Abraham Maslow. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kebahagiaan dimaknai sebagai hal utama, diketahui banyak orang, dapat digapai dengan usaha, serta memiliki keterkaitan dengan kebutuhan; (2) Tingkatan kebutuhan Maslow dapat dicapai dengan pemenuhan faktor-faktor kebahagiaan dalam WUTP; dan (3) Kebahagiaan yang disampaikan dalam teks WUTP merupakan gambaran ideal mengenai kebahagiaan pada paruh pertama abad ke-20. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dinyatakan bahwa teks WUTP merupakan ideologi yang memaknai kebahagiaan memiliki keterkaitan dengan kebutuhan pokok manusia.

This study examines the text of Wulang Utami Tigang Prakawis (WUTP). WUTP is a manuscript collection of National Library of Indonesia with the collection code, NB 816. One of the three teachings of WUTP discusses on happiness. Happiness was chosen because all of the teachings in the WUTP text are related to it. However, happiness has different meaning depends on the culture. The main problem in this study is how is happiness based on the WUTP text? The purpose of this study is to find out happiness in the perspective of Javanese culture which is stated in the WUTP text. Qualitative study is applied in this study with the use of philological work methods and the needs theory by Abraham Maslow. The results indicate that: (1) Happiness is a main thing, well-known, achieveable, and has relationship with needs. (2) Maslow's hierarchy of needs can be achieved by fulfilling the happiness factors in the WUTP text, and (3) Happiness in the WUTP text is an ideal picture of happiness in the first half of the 20th century. Based on the results, it can be states that the WUTP text is an ideology that interprets happiness as relating to basic human needs."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Putri Hapshari
"Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kedekatan dengan alam dan kecerdasan emosional saling berhubungan dengan kebahagiaan. Hanya saja, belum ada penelitian lanjutan yang meneliti tentang bagaimana sesungguhnya hubungan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk melihat peran kecerdasan emosional sebagai variabel moderator dalam hubungan antara kedekatan dengan alam dan kebahagiaan hidup. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain korelasional yang melibatkan 228 responden dewasa muda. Hasil yang di dapat menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dapat memoderatori hubungan antara kedekatan dengan alam dan kebahagiaan hidup pada dewasa muda. Secara spesifik penelitian ini membuktikan bahwa individu dengan tingkat kedekatan alam yang tinggi akan memiliki kebahagiaan hidup yang tinggi pula jika memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.

Previous research has shown that nature relatedness and emotional intelligence are both related with happiness. However, there has been no further research that examines how the relationship really is. Therefore, this study was conducted with the aim of looking at the role of emotional intelligence as a moderating variable in the relationship between nature relatedness and happiness. This research is a correlational research design involving 228 young adult respondents. The results shows that emotional intelligence can moderate the relationship between nature relatedness and happiness in young adults. Specifically this research proves that a person with a high level of natural relatedness will have a high happiness in life if they have a high level of emotional intelligence."
Depok: Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>