Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63683 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kayla Chika Dwipawindya
"Mahasiswa keperawatan menggunakan beragam metode pembelajaran, salah satunya yaitu pembelajaran refleksi diri. Pembelajaran refleksi diri dapat memungkinkan mahasiswa keperawatan untuk memahami dirinya sendiri yang memungkinkan terjadinya peningkatan motivasi. Motivasi akademik berperan penting dalam kehidupan akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara pembelajaran refleksi diri dengan motivasi akademik mahasiswa keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional dengan total sampel 142 yang diambil menggunakan teknik snowball sampling. Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner Self Reflection and Insight Scale–Short Version dan AMS-College Version. Hasil pembelajaran refleksi diri kebanyakan di tingkat sedang dengan persentase 63.4% dan motivasi akademik berada di tingkat tinggi dengan persentase 88%. Analisis uji statistik bivariat yang digunakan yaitu uji chi square. Setelah dilakukan analisis menggunakan aplikasi SPSS, tabulasi yang didapatkan hanya berbentuk 2x2. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan dengan tingkat kecil-sedang antara pembelajaran refleksi diri dengan motivasi akademik (X2 (1) = 5.140 (X2tabel (1) = 3.84), p-value = 0.023 (α = 0,05), V = 0.19). Hasil penelitian ini dapat menambah literasi terkait topik refleksi diri dan motivasi akademik di Indonesia sehingga diharapkan dengan adanya penelitian ini juga institusi pendidikan keperawatan dapat menerapkan pembelajaran refleksi diri di dalam kegiatan belajarnya sehingga dapat menumbuhkan motivasi akademik mahasiswa keperawatan.

Nursing students use various learning methods, including self-reflective learning. Self-reflective learning can enable nursing students to understand themselves which allows for increased motivation. Academic motivation plays a crucial role in academic life. This study aims to assess the relationship between self-reflective learning and nursing students' academic motivation. This research is a quantitative-research with a cross sectional method with a total sample of 142 taken using the snowball sampling technique. The questionnaires used were the Self Reflection and Insight Scale–Short Version and AMS-College Version questionnaires. Self-reflection learning outcomes are mostly at a medium level (63.4%) and academic motivation is at a high level (88%). The bivariate statistical test analysis used is the chi square test. After analyzing using the SPSS application, the tabulation obtained was only in the form of 2x2. The research results show that there is a small-medium relationship between self-reflective learning and academic motivation (X2 (1) = 5.140 (X2 table (1) = 3.84), p-value = 0.023 (α = 0.05), V = 0.19). The results of this research can increase literacy related to the topic of self-reflection and academic motivation in Indonesia, so it is hoped that with this research, nursing education institutions can implement self-reflection learning in their curricula so that they can grow the academic motivation of nursing students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhien Citra Ganeshty
"Mahasiswa di perguruan tinggi menemui tantangan maupun kemunduran akademik sehari-hari yang harus mereka hadapi. Tantangan dan kesulitan akademik di perguruan tinggi berbeda dari jenjang pendidikan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan perspektif Self-Determination Theory dan bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi dari motivasi external regulation, introjected regulation, identified regulation, dan motivasi intrinsik dalam memprediksi academic buoyancy. Sampel penelitian adalah 463 mahasiswa S1 Universitas Indonesia perempuan = 75. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis statistik Regresi Berganda.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur motivasi yakni menggunakan The Academic Self-Regulation Scale Vansteenkiste, Sierens, Soenens, Luyckx, Lens, 2009, sedangkan untuk mengukur academic buoyancy digunakan alat ukur Academic Buoyancy Scale Martin Marsh, 2008. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi introjected regulation, maka semakin rendah academic buoyancy. Selain itu, semakin tinggi motivasi identified regulation dan motivasi intrinsik, maka semakin tinggi pula academic buoyancy. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa motivasi yang berasal dari dalam diri individu dapat memprediksi perilaku yang adaptif dalam menghadapi tantangan dan kemunduran akademik sehari-hari.

College students meet academic challenges and setbacks on a daily basis that they have to face. Those academic challenges and difficulties are different than the previous education levels. This research is using Self Determination Theory perspective and aimed to examine the contibution of motivation external regulation, introjected regulation, identified regulation, and intrinsic motivation to predict academic buoyancy. The sample of this study is 463 undergraduate college students in University of Indonesia female 75 The research method of this study is quantitative method, with statistical analyses of Multiple Regression.
The measurement of motivation was using The Academic Self Regulation Scale Vansteenkiste, Sierens, Soenens, Luyckx, Lens 2009, and the measurement of academic buoyancy was using Academic Buoyancy Scale Martin Marsh, 2008. The results indicate that the higher introjected regulation, the lower academic buoyancy. Furthermore, the higher identified regualtion and intrinsic motvation, the higher academic buoyancy. The implication of this study is that intrinsic motivation which derived from within oneself can predict adaptive behavior in the face of everyday academic challenges and setbacks.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadjilah Fatin
"Adanya penggunaan media sosial pada mahasiswa belakangan ini diketahui membuat mahasiswa rentan terhadap Fear of Missing Out (FoMO) khususnya yang berkaitan dengan akademik. Adanya FoMO ini bisa memberikan pengaruh pada perolehan performa akademik pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran motivasi akademik sebagai mediator dalam hubungan antara FoMO dan performa akademik pada mahasiswa. Pada penelitian sebelumnya, hubungan antara FoMO dan performa akademik diketahui tidak konsisten meskipun dimediasi oleh penggunaan media sosial. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah IPK, Fear of Missing Out Scale (FoMOs) (Przybylski dkk., 2013), dan Academic Motivation Scale (AMS)-versi Bahasa Indonesia (Natalya, 2018). Data diambil dari 430 mahasiswa aktif berusia 18-25 tahun yang menggunakan media sosial, dengan perolehan mayoritas partisipan perempuan (N = 342, 79,5%) dibandingkan laki-laki (N = 88, 20,5%). Hasil analisis PROCESS Macro simple mediation menunjukkan bahwa motivasi akademik secara penuh memediasi hubungan antara FoMO dan performa akademik (B= 0,0006, 95% CI [0,0001/0,0015], p = 0,004). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki FoMO akademik perlu memunculkan evaluasi atau refleksi diri terkait tujuan melanjutkan pendidikan agar motivasi akademik mereka tetap bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama dan berdampak baik pada performa akademik mereka.

The recent use of social media by students is known to make students vulnerable to Fear of Missing Out (FoMO), especially those related to academics. The existence of this FoMO can have an influence on the acquisition of academic performance in students. This study aims to examine the role of academic motivation as a mediator in the relationship between FoMO and student academic performance. In previous research, the relationship between FoMO and academic performance was found to be inconsistent even though it was mediated by the use of social media. The measuring tools used in this study were the GPA, Fear of Missing Out Scale (FoMOs) (Przybylski et al., 2013), and the Academic Motivation Scale (AMS)-Indonesian version (Natalya, 2018). Data were taken from 430 active students aged 18-25 years who used social media, with the acquisition of the majority of female participants (N = 342, 79.5%) compared to men (N= 88, 20.5%). The results of the PROCESS Macro simple mediation analysis show that academic motivation fully mediates the relationship between FoMO and academic performance (B= 0.0006, 95% CI [0.0001/0.0015], p = 0.004). The results of this study indicate that students who have academic FoMO need to bring up self-evaluations or reflections regarding the purpose of continuing their education so that their academic motivation lasts for a longer period of time and has a positive impact on their academic performance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarisa Syifa Az-zahra, authir
"Nilai rata-rata siswa Indonesia dalam pelajaran Matematika cenderung rendah. Mereka pun kerap mengalami kesulitan dan mudah bosan saat proses pembelajaran Matematika berlangsung, terutama para siswa SMA. Hal ini mencirikan bahwa mereka kurang terlibat dalam pelajaran Matematika. Adapun salah satu faktor yang berperan terhadap keterlibatan siswa adalah motivasi akademik, karena merupakan prasyarat dan elemen yang dibutuhkan dari keterlibatan itu sendiri. Karenanya, penelitian ini bertujuan untuk melihat peran motivasi akademik terhadap keterlibatan siswa SMA dalam pelajaran Matematika. Variabel motivasi akademik dalam penelitian ini akan diukur menggunakan Academic Motivation Scale (AMS)-Short Indonesian Language Version (Natalya, 2018), dan keterlibatan siswa dalam Matematika akan menggunakan University Student Engagement Inventory (USEI) (Maroco et al., 2016). Pengambilan data penelitian dilakukan secara daring dengan menyebarkan kuesioner kepada partisipan penelitian, yakni siswa SMA di Jabodetabek yang menjalani sistem PTM. Data penelitian kemudian diolah menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi akademik mampu memprediksikan dan dapat menjelaskan 18.9% varians pada keterlibatan siswa dalam Matematika. Oleh karena itu, para guru dan sekolah di Indonesia dapat merancang metode pembelajaran yang mempertimbangkan motivasi akademik terhadap proses pembelajaran agar keterlibatan siswa mengalami peningkatan, terutama dalam pelajaran Matematika.

The average score of Indonesian students in Mathematics tends to be low. They also often experience difficulties and get bored easily during the Mathematics learning process, especially high school students. This characterizes that they are less engaged in Mathematics. One of the factors that contribute to student engagement is academic motivation, because it is a precursor and an element needed from the engagement. Therefore, this study aims to see the role of academic motivation on high school students’ engagement in Mathematics. The academic motivation variable in this study will be measured using the Academic Motivation Scale (AMS) - Short Indonesian Language Version (Natalya, 2018), and student engagement in Mathematics will using the University Student Engagement Inventory (USEI) (Maroco et al., 2016). Research data collection was carried out online by distributing questionnaires to research participants, which are high school students in Jabodetabek that use the PTM system. Then the research data was processed using a simple linear regression analysis technique. The result showed that academic motivation could predict and explain 18.9% of the variance in student engagement in Mathematics. Therefore, teachers and schools in Indonesia could design learning methods that consider academic motivation in the learning process to increase student engagement, especially in Mathematics"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Prakoso Wibowo
"PPDB sistem zonasi Jakarta bertujuan untuk pemerataan akses pendidikan sejak 2017, namun masih menimbulkan kontroversi karena menyebabkan siswa memilih sekolah yang tidak sesuai dengan karakteristik mereka. Ketidaksesuaian ini bisa memengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara efikasi diri dan motivasi akademik siswa SMA Negeri yang terdampak PPDB sistem zonasi Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dan pengambilan sampel dengan teknik convenience sampling. Sebanyak 881 siswa dengan rentang usia 14-19 tahun yang berdomisili di Jakarta menjadi partisipan dalam penelitian ini. Hasil perhitungan statistik menggunakan teknik korelasi Pearson dengan alat ukur General Self Efficacy Scale Versi Indonesia dan Academic Motivation Scale - Short Indonesia Language Version menunjukkan hubungan signifikan (r = 0.247, p < 0.001) antara efikasi diri dan motivasi akademik siswa setelah PPDB sistem zonasi Jakarta. Implikasi penelitian adalah pentingnya untuk meningkatkan efikasi diri pada siswa agar motivasi akademik mereka tetap terjaga.

Jakarta's PPDB zoning system has aimed at equalizing access to education since 2017, but still causes controversy because it causes students to choose schools that do not suit their characteristics. This mismatch can affect student motivation in learning. This research explores the relationship between self-efficacy and academic motivation of state high school students affected by the Jakarta PPDB zoning system. This research uses a correlational method and sampling using convenience sampling techniques. A total of 881 students aged 14-19 years who live in Jakarta were participants in this research. The results of statistical calculations using the Pearson correlation technique with the General Self Efficacy Scale Indonesian Version and Academic Motivation Scale - Short Indonesian Language Version measurement tools show a significant relationship (r = 0.247, p < 0.001) between students' self-efficacy and academic motivation after the Jakarta zoning system PPDB. The implication of the research is that it is important to increase students' self-efficacy so that their academic motivation is maintained."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Rifdah Yusriyah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tipe motivasi akademis dan burnout akademis yang terjadi pada siswa SMA selama pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan teknik analisis spearman correlation Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel burnout akademis adalah Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS) dan motivasi akademis diukur menggunakan Academic Motivation Scale (AMS)-Bahasa Indonesia versi singkat. Seratus lima puluh tiga (153) siswa SMA sederajat yang menjalani pembelajaran jarak jauh menjadi partisipan dalam penelitian yang diadakan secara daring. Penelitian menunjukkan tiga hasil, pertama motivasi intrinsik dan burnout akademis memiliki korelasi negatif signifikan dengan (r= -0.51**, p<0,01). Kedua, motivasi ekstrinsik dan burnout akademis berkorelasi negatif signifikan dengan  (r= -0.41**, p<0,01). Ketiga, amotivasi dan burnout akademis berkorelasi positif signifikan dengan (r= 0.36**, p<0,01). Dari penelitian ini diketahui tiga tipe motivasi akademis: intrinsik, ekstrinsik, dan amotivasi memiliki hubungan signifikan dengan burnout akademis.

This study aims to look at the relationship between types of academic motivation and academic burnout that occurs in high school students during distance learning in the Covid-19 pandemic. This research is a quantitative correlational study using the Spearman correlation analysis technique. The measurement tool used to measure academic burnout is the Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS) and academic motivation is measured using the Academic Motivation Scale (AMS)-short version. One hundred and fifty-three (153) high school students who underwent distance learning became participants in the research which was conducted online. Research shows three results, firstly intrinsic motivation and academic burnout have a significant negative correlation (r= -0.51**, p<0.01). Second, extrinsic motivation and academic burnout have a significant negative correlation (r= -0.41**, p<0.01). Third, amotivation and academic burnout have a significant positive correlation (r= 0.36**, p<0.01). From this study it is known that three types of academic motivation: intrinsic, extrinsic, and amotivation have a significant relationship with academic burnout."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarisa Syifa Az-Zahra
"Nilai rata-rata siswa Indonesia dalam pelajaran Matematika cenderung rendah. Mereka pun kerap mengalami kesulitan dan mudah bosan saat proses pembelajaran Matematika berlangsung, terutama para siswa SMA. Hal ini mencirikan bahwa mereka kurang terlibat dalam pelajaran Matematika. Adapun salah satu faktor yang berperan terhadap keterlibatan siswa adalah motivasi akademik, karena merupakan prasyarat dan elemen yang dibutuhkan dari keterlibatan itu sendiri. Karenanya, penelitian ini bertujuan untuk melihat peran motivasi akademik terhadap keterlibatan siswa SMA dalam pelajaran Matematika. Variabel motivasi akademik dalam penelitian ini akan diukur menggunakan Academic Motivation Scale (AMS) - Short Indonesian Language Version (Natalya, 2018), dan keterlibatan siswa dalam Matematika akan menggunakan University Student Engagement Inventory (USEI) (Maroco et al., 2016). Pengambilan data penelitian dilakukan secara daring dengan menyebarkan kuesioner kepada partisipan penelitian, yakni siswa SMA di Jabodetabek yang menjalani sistem PTM. Data penelitian kemudian diolah menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi akademik mampu memprediksikan dan dapat menjelaskan 18.9% varians pada keterlibatan siswa dalam Matematika. Oleh karena itu, para guru dan sekolah di Indonesia dapat merancang metode pembelajaran yang mempertimbangkan motivasi akademik terhadap proses pembelajaran agar keterlibatan siswa mengalami peningkatan, terutama dalam pelajaran Matematika.

The average score of Indonesian students in Mathematics tends to be low. They also often experience difficulties and get bored easily during the Mathematics learning process, especially high school students. This characterizes that they are less engaged in Mathematics. One of the factors that contribute to student engagement is academic motivation, because it is a precursor and an element needed from the engagement. Therefore, this study aims to see the role of academic motivation on high school students’ engagement in Mathematics. The academic motivation variable in this study will be measured using the Academic Motivation Scale (AMS) - Short Indonesian Language Version (Natalya, 2018), and student engagement in Mathematics will using the University Student Engagement Inventory (USEI) (Maroco et al., 2016). Research data collection was carried out online by distributing questionnaires to research participants, which are high school students in Jabodetabek that use the PTM system. Then the research data was processed using a simple linear regression analysis technique. The result showed that academic motivation could predict and explain 18.9% of the variance in student engagement in Mathematics. Therefore, teachers and schools in Indonesia could design learning methods that consider academic motivation in the learning process to increase student engagement, especially in Mathematics."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiyah Mumpuni
"Teknologi di masa kini terus berkembang dan memiliki berbagai inovasi diantaranya adalah teknologi virtual reality (VR). Pandemi COVID-19 menuntut proses pembelajaran dilakukan secara daring yang tentu membutuhkan berbagai macam teknologi. Penerapan VR dalam proses pembelajaran di keperawatan merupakan suatu hal yang masih sangat baru dan masih terus berkembang. Tingkat motivasi dan kepuasan mahasiswa dalam proses pembelajaran berkaitan dengan sejauh mana informasi yang disampaikan dapat diterima oleh mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat motivasi dan kepuasan mahasiswa terhadap pengalaman penggunaan VR dalam proses pembelajaran. Sampel penelitian ini adalah 60 mahasiswa S1 Reguler Angkatan 2018 Fakultas Ilmu Keperawatan dengan Teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian quasi-experimental dengan desain One-Group Pretest-Posttest. Instrumen yang digunakan adalah Kuesioner dimensi motivasi untuk memilih metode pembelajaran dengan menggunakan virtual reality simulation (VRS) untuk tingkat motivasi dan Satisfaction with simulation experience scale untuk tingkat kepuasan. Hasil penelitian menunjukkan signifikansi 0.000<0.05 untuk tingkat motivasi dan signifikansi 0.001<0.05 untuk tingkat kepuasan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah penggunaan virtual reality terhadap motivasi dan kepuasan mahasiswa. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada populasi yang lebih luas dan mengaitkan variabel dengan hasil pembelajaran keseluruhan.

Today's technology continues to develop and has various innovations including virtual reality (VR) technology. The COVID-19 pandemic forced that the learning process are carried out online which of course requires various kinds of technology. The application of VR in the learning process in nursing is something that is still new and is still continue to be developed. The level of student motivation and satisfaction in the learning process is related to the extent to which the information conveyed can be accepted by students. This study aims to determine the relationship between the level of motivation and student satisfaction with the experience of using VR in the learning process. The sample of this study was 60 Undergraduate students Class of 2018 from the Faculty of Nursing with a consecutive sampling technique. This research is a quasi-experimental research with One-Group Pretest-Posttest design. The instrument used is a Questionnaire of Motivation Dimension to Choose Learning Method using Virtual Reality Simulation (VRS) and Satisfaction with simulation experience scale for the level of satisfaction. The results showed a significance of 0.000 <0.05 for the level of motivation and a significance of 0.001 <0.05 for the level of satisfaction indicating a significant difference between before and after the use of virtual reality on student motivation and satisfaction. It is hoped that further research can be carried out on a wider population and relate the variables to the overall learning outcomes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arno Ferdian Doko,author
"Keberhasilan seorang mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan dan mencapai kelulusan sangat ditentukan oleh proses belajarnya. Proses belajar ini dapat dilihat dari bagaimana mahasiswa tersebut memanfaatkan waktunya untuk belajar. Untuk mengefektifkan waktu belajar tersebut, mahasiswa harus mengefektifkan pula student engagegement-nya. Student engagement merupakan inisiasi dari tindakan, usaha, dan persistensi pemelajar dalam pekerjaan sekolah mereka juga keadaan emosional mereka secara keseluruhan selama aktifitas pembelajaran. Student engagement pada pemelajar ditandai dari adanya motivasi intrinsik dari pemelajar dalam proses belajarnya. Penting bagi pemelajar untuk menjalani proses belajar berdasarkan keinginan dan keputusannya sendiri. Kemampuan pemelajar untuk mendapatkan pengetahuan dan kemampuan melalui proses yang ditentukannya sendiri ini lah yang disebut sebagai student autonomy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara student autonomy dengan student engagement pada mahasiswa. Metode pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan metode convenience sampling. Peneliti mengadaptasi alat ukur student autonomy dari Autonomous Learning Scale (Macaskill & Taylor, 2010) dan student engagement dari Student Course Engagement Quotient (Handelsman et al, 2005). Penelitian ini melibatkan 51 mahasiswa sebagai sampel penelitian. Hasil korelasi menunjukan terdapat hubungan yang positif dan signifikan, yaitu r = 0,560 antara student autonomy dan student engagement pada mahasiswa.

A college student‟s success in understanding study materials and achieving graduation is highly determined by his/her learning process. This learning process can be observed from how that college student spends his/her time for study. In order to optimize that study time, a college student should also optimize his/her student engagement. Student engagement is defined as student‟s initiation of action, effort, persistence on schoolwork, as well as their ambient emotional states during learning activities. Student engagement is indicated by the existence of intrinsic motivation within a student when taking his/her learning process. It is important for student to take his/her learning process according to his/her own will and decision. This student‟s capacity in gaining knowledge and skill by his/her own decision is known as student‟s autonomy. The purpose of this study is to know how far is the relationship between student autonomy and student engagement in college student. Researcher use convenience sampling as sampling method in this study. The adaptation of Autonomous Learning Scale (Macaskill and Taylor, 2010) is used as student autonomy instrument while the adaptation of Student Course Engagement Quotient (Handelsman et al, 2005) is used as student engagement instrument. This study involved 51 college students as research samples. The result shows that there is a positive and significant correlation, with r = 0,560, between student autonomy and student engagement in college student."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Susanty
"Kecurangan akademik telah menjadi masalah utama dalam pendidikan hingga saat ini. Penelitian ini mencoba untuk meneliti kecurangan akademik pada mahasiswa pascasarjana. Terdapat dua macam faktor yang mendorong mahasiswa pascasarjana untuk menyontek. Pertama, faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh siswa, seperti kurangnya persiapan sebelum ujian, kelelahan, atau kurangnya waktu untuk belajar. Kedua, faktor-faktor yang berada di luar kendali siswa, seperti
masalah kesehatan, tugas atau ujian yang terlalu sulit, atau kecurangan akademik yang dilakukan teman sesama mahasiswa. Peneliti menduga bahwa self-regulated learning dan muraqabah dapat menjadi solusi untuk menghadapi faktor-faktor ini. Dalam self-regulated learning, siswa dapat mengatur pembelajaran mereka secara efektif sehingga terhindar dari masalah kurangnya persiapan sebelum ujian,
kelelahan, atau kurangnya waktu belajar. Jadi, dengan self-regulated learning, mahasiswa semestinya dapat mengatasi faktor kecurangan akademik yang dapat dikendalikan tersebut. Sementara itu, muraqabah, yang didefinisikan sebagai kesadaran akan pengawasan Tuhan, diduga dapat mengatasi faktor kecurangan akademik yang di luar kendali mahasiswa. Meskipun mengalami kesulitan selama ujian atau melihat temannya menyontek, mahasiswa yang percaya bahwa mereka sedang diawasi oleh Tuhan semestinya menahan diri untuk tidak melakukan kecurangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Responden yang
terlibat adalah mahasiswa pascasarjana Muslim yang dipilih melalui teknik convenience sampling. Empat instrumen digunakan dalam penelitian ini: Kuesioner Self-Regulated Learning, Kuesioner Muraqabah, Kuesioner Kecurangan
Akademik, dan adaptasi Social Desirability Scale. Data dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif dan korelasi parsial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara self-regulated learning dengan kecurangan akademik pada mahasiswa pascasarjana. Sementara itu, tidak ada korelasi yang signifikan antara muraqabah dengan kecurangan akademik mahasiswa pascasarjana.

Academic dishonesty has become a major problem in education to date. This recent study tries to examine the academic dishonesty on graduate students. The factors encouraging graduate students to cheat can be classified into two types. The first one is the factors that can be controlled by students, such as lack of preparation, fatigue, or lack of study time. The second type is the factors that are beyond the students control, such as health problems, complicated tasks or exams, or seeing other students cheat. Researcher predicts that self-regulated learning and muraqabah can be solutions to deal with these factors. In self-regulated learning, students can manage their learning effectively so as to avoid problems of lack of preparation, fatigue, or lack of study time. Thus, by improving their self-regulated learning, students should overcome the controllable factors of academic dishonesty. Meanwhile, muraqabah, defined as awareness of God's supervision, should be able to overcome the uncontrollable factors of academic dishonesty. Despite having difficulties during the exam or seeing other students cheat, the students who believe that they are being watched by God should refrain from cheating. This study used quantitative approach. The participants were Muslim graduate students who were selected through convenience sampling technique. Four instruments were used in this study: self-regulated learning questionnaire, muraqabah questionnaire, academic dishonesty questionnaire, and social desirability scale. The data was analyzed using descriptive statistics and partial correlation analysis technique. This study found that there is a significant negative correlation between self- regulated learning and academic dishonesty in graduate students. Meanwhile, there is no significant correlation between muraqabah and academic dishonesty in graduate students."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T52120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>