Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78141 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mustafa
"Lakipadada adalah salah satu karya sastra daerah masyarakat Toraja yang sarat dengan nilai-nilaidan konsep-konsep kehidupan. Karya sastra ini disampaikansecara lisandanturun temurun. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan salah satu karya sastra daerah yang masuk kategori legenda. Cerita ini berkisah tentang seorang pemuda bangsawan yang paranoid akan kematian sehingga dia berusaha mencari mustika tang mate ‘kekal abadi’ agar tidak lagidihantui kematian. Kisah ini banyak dibumbui cerita supranatural sehingga menarik untuk dibaca dan ipahami. Disamping itu,kisah inidapat menjadi bahan nasihat dan pembelajaran bagi anak cucu untuk bekal dihari mendatang agar tidak salah langkah/tersesat. Masalah mendasaryangmuncul dalam artikelini adalah adanya asumsi bahwa manusia Toraja (Lakipadada) tidak bisa menjadi raja di luar daerah Toraja dan tidak bisa membaur dengan masyarakat diluar orang Toraja. Apakah anggapan masyarakat ini mempunyai relasi dengan muatan cerita? Teori yang digunakan adalah teori strukturalismeberdasarkan Levi-Staruss seperti yang dicontohkan Ahimsadalm bukunyaStrukturalismeLevi-Strauss Mitos dan Karya Sastra (2001, hlm.216-256) dengan metode analisis deskriptif. Hasil yang ditemukan menunjukkan adanya hubungan yang terstruktur antarelemen dalam cerita dan kondisi sosial di masyarakat.

Lakipadadais one of theToraja Literary whichis filled withthe values and concepts of life. ithas delivered orallyfrom generation to generation. This paper describes one type of local literary works that felt underlegend category. Thestory told about a noble young man who has deathparanoid, therefore he triedto find ‘tang mate’‘ternal’ so notbeing haunted by death. To makethis storybecomemore interesting to read and digest,the author put a lot of superstitious contents. Moreover,thestory can be an advicingand learning source for the next generationsso they will live in the right path of life.. The basic problem that arise in this article is about commonbelief on howToraja people (Lakipadada) willnever be crowned asking beyondits own community(Toraja),and also will hard to socialize with other community than Toraja people.. Does this commonassumption have any correlationswith the content of the story? The theory that used inthis story was structurilismbased on Levi-Staruss as exemplified by Ahimsain the book Structurilism of Levi-Staruss, A myth and Literary Works(2001, hlm.216-256)and it also useddescriptive analysis method. The resultsindicateda structured relationship amongelements in the story and social conditions in society.Keywords: folklore, story structure,social relations"
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2020
400 JIKKT 8:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kadang, K.
Djakarta : Balai Pustaka, 1960
736.4 KAD u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dian R.T.L. Syam
"Sastra sebagai cerminan kondisi masyarakat tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan. Saat ini ada banyak karya sastra yang mengangkat kebudayaan dalam sastra dengan tema kedaerahan. Salah satunya adalah cerpen “Rambu Solo’” karya Sulfiza Ariska. Cerpen tersebut mampu memberikan gambaran yang baik mengenai upacara Rambu Solo’ sebagai kebudayaan masyarakat Toraja yang masih dilakukan hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan warna lokal dan representasi sistem kepercayaan aluk todolo masyarakat Toraja dalam cerpen “Rambu Solo’” karya Sulfiza Ariska. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerpen “Rambu Solo’” karya Sulfiza Ariska memuat beberapa hal terkait warna lokal. Pertama, adanya penggunaan nama diri yang mengacu pada hari dan tempat kelahiran, serta bentuk panggilan yang digunakan masyarakat Toraja. Kedua, cerpen “Rambu Solo’” bertema proses perjuangan keluarga Raiya untuk menyelenggarakan upacara Rambu Solo’ bagi Ambe. Ketiga, latar tempat dalam cerpen adalah Tongkonan, sumbung, dan dapur. Selain itu, warna lokal juga ditunjukkan dengan adanya motivasi masyarakat Toraja saat mempersembahkan hewan ternak dalam Rambu Solo’, mata pencarian, prosesi pemakaman dalam Rambu Solo’, dan makna ukiran bagi masyarakat Toraja. Representasi sistem kepercayaan aluk todolo dalam cerpen “Rambu Solo’” dihadirkan melalui adanya objek penyembahan, pokok ajaran aluk, dan hukum dalam aluk todolo.

Literature as a reflection of the condition of society cannot be separated from culture. Currently there are many literary works that raise culture in literature with regional themes. One of them is the short story “Rambu Solo’” by Sulfiza Ariska. The short story is able to provide a good picture of the ceremony Rambu Solo’ as a Toraja culture which is still practiced today. This study aims to explain the local color and representation of the belief system of aluk todolo people of Toraja in the short story “Rambu Solo’” by Sulfiza Ariska. This study uses a qualitative descriptive method with a sociology of literature approach. The results showed that the short story “Rambu Solo’” by Sulfiza Ariska contained three things related to local colors. First, there is the use of self-names that refer to the day and place of birth, as well as the form of calling used by the Toraja people. The short story “Rambu Solo’” is themed on the process of the Raiya family's struggle to hold a ceremony Rambu Solo’ for Ambe. Second, the setting in the short story is Tongkonan, sumbung, and the kitchen. Third, the local color is also shown by the motivation of the Toraja people when offering livestock in the ceremony Rambu Solo’, livelihood, funeral processions in the ceremony Rambu Solo’, and the meaning of carving for the Toraja people. Representation belief system aluk todolo in the short story “Rambu Solo’” presented through their object of worship, the basic teachings of aluk and the law in aluk todolo."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shandra Stephany
"Rumah tradisional Toraja atau biasa disebut Tongkonan merupakan rumah yang dimiliki secara turun-temurun oleh keluarga atau marga suku Toraja. Bagi orang Toraja, memiliki Tongkonan merupakan kebanggaan tersendiri. Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi modern, dan perubahan sosial, telah mengubah dan meningkatkan standar kehidupan masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan. Dan sejak saat itu rumah tradisional Toraja (Tongkonan) di daerah tersebut mulai mengalami transformasi pola tatanan ruang dan bentuk, dari bentukan tradisional yang masih dipengaruhi kepercayaan Aluk Todolo kepada bentukan serta fungsi yang lebih modern dan disesuaikan dengan kebutuhan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat transformasi apa yang terjadi pada rumah Tongkonan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi Tongkonan terjadi pada tatanan ruang dan fungsi karena faktor kebutuhan ruang yang semakin kompleks. Transformasi pada material juga terjadi karena keberadaan material alam sekitar yang semakin sedikit. Kemajuan teknologi, sosial, budaya, religi, dan ekonomi merupakan faktor utama yang mendorong terjadinya transformasi Tongkonan."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2009
747 DIM 7:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Myrtha Soeroto
Jakarta: Balai Pustaka, 2003
720.598 MYR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
899.226 SAS (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Anak merupakan tunas bangsa, harapan masa depan. Tumbuh kembangnya merupakan hal terinclah clan terpenting untuk diperhatikan. Kehidupan kota yang demikian sibuknya terkadang tidak memberikan banyak kesempatan bagi crang tua untuk merawat secara penuh sepanjang hari anak-anaknya. Hal tersulit bagi mereka yang mengalaminya adalah mencad informasi yang membantu mereka merawat anak dalam keterbatasan waktu yang ada, bahkan mencari penggantl kehadiran mereka dalam merawat dan mendidik anak-anaknya di saat-saat mereka bekerja. Tugas akhir ini bermula darl gajala kehidupan yang serba cepat dan penuh tantangan. Sebagai suatu altertnatif dalam membantu masyarakat dalarn menghadapi perubahan yang sangat cepat untuk selalu ingat clan memperhatikan keadaan anak-anak di sekelilingnya. Proses penyusunan yang dituangkan dalam laporan ini dimulai dengan membahas latar belakang dan permasalahan yang timbul, diikuti dengan tinjauan terhadap tumbuh kembang anak dan kebutuhannya serta apa yang suclah berjalan di masyarakat sejauh ini. Anallsa studi kasus, pola keglatan dan kebutuhan ruang yang timbul, yang diperoleh clan pengamatan langsung maupun literatur selama penyusunan survey dan program diharapkan dapat memperkuat pemikiran pola lembaga yang diajukan. Analisa tersebut dijadikan daaar pemikiran dalam merancang bangunan yang diharapkan menjadi suatu pusat kajlan anak, mellputi aspek bangunan, interior dan ruang luar."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
J. S. Sande
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983
899.221 SAN s (1);899.221 SAN s (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1986
899.2 STR (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Syafwandi
Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
722.992 2 SYA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>