Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 232891 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cynthia Dewi
"Program Rujuk Balik (PRB) merupakan salah satu pelayanan yang didapatkan peserta BPJS Kesehatan. Pelayanan obat PRB diberikan oleh ruang farmasi Puskesmas dan Apotek yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan seperti Apotek Kimia Farma Kemayoran. Salah satu penyakit kronis yang masuk dalam PRB yaitu hipertensi. Biasanya pasien yang menderita hipertensi disertai penyakit lain seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, dan riwayat penyakit stroke sehingga diperlukan kombinasi obat antihipertensi agar tekanan darah pasien dapat mencapai target dan terkontrol. Banyaknya jumlah obat yang diterima pasien dalam satu resep dapat meningkatkan terjadinya masalah terkait obat sehingga perlu dilakukan analisis resep agar masalah terkait obat dapat dihindari. Analisis resep dilakukan dengan mengambil data resep pasien PRB selama bulan September 2022 di Apotek Kimia Farma Kemayoran. Data tersebut kemudian diolah untuk mendapatkan hasil pola penggunaan obat PRB dan jumlah pemenuhan obat antihipertensi pasien PRB. Selanjutnya dilakukan pemilihan resep PRB yang di dalamnya terdapat obat antihipertensi dan dipilih 3 resep dengan jumlah dan variasi obat antihipertensi. Kemudian dilakukan pengkajian resep untuk mengetahui masalah terkait pengunaan obat pada pasien PRB. Hasil analisis menunjukkan pada resep pasien PRB yang mengandung obat antihipertensi ditemukan beberapa masalah terkait obat seperti efek samping dan interaksi antara obat yang perlu diperhatikan. Masalah tersebut dapat diatasi dengan mengubah jadwal konsumsi obat pasien atau dengan memberikan obat tambahan untuk mengatasi efek samping yang muncul pada pasien.

Program Rujuk Balik (PRB) is one of the services provided by BPJS Health participants. PRB drug services are provided by the pharmacy room at the Community Health Center and Pharmacies that work with BPJS Health, such as the Kimia Farma Kemayoran Pharmacy. One of the chronic diseases included in DRR is hypertension. Usually patients who suffer from hypertension are accompanied by other diseases such as coronary heart disease, diabetes mellitus, and a history of stroke, so a combination of antihypertensive drugs is needed so that the patient's blood pressure can reach the target and be controlled. The large number of drugs that patients receive in one prescription can increase the occurrence of drug-related problems, so it is necessary to analyze the prescription so that drug-related problems can be avoided. Prescription analysis was carried out by taking prescription data from PRB patients for September 2022 at the Kimia Farma Kemayoran Pharmacy. The data is then processed to obtain the results of patterns of PRB drug use and the number of fulfillment of antihypertensive drugs in PRB patients. Then a prescription review was carried out to find out problems related to drug use in PRB patients. The results of the analysis showed that the PRB patient's prescription containing antihypertensive drugs found several drug-related problems such as side effects and interactions between drugs that needed attention. This problem can be overcome by changing the patient's drug consumption schedule or by giving additional drugs to deal with side effects that appear in patients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Midi Candra
"Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Salah satu penentu keberhasilan penatalaksanaan terapi tuberkulosis yaitu kepatuhan pasien terhadap terapi. Pada praktik kerja ini juga dilakukan pelaksanaan tugas khusus yaitu edukasi untuk meningkatkan kepatuhan minum obat pasien tuberkulosis di Puskesmas Kecamatan Ciracas menggunakan media video.

Community Health Centers are basic health service facilities that carry out health maintenance, health improvement (promotive), disease prevention (preventive), disease cure (curative) and health restoration (rehabilitative) efforts, which are carried out in a comprehensive, integrated and sustainable manner. Pharmaceutical services are integrated activities with the aim of identifying, preventing and resolving drug problems and health-related problems. Tuberculosis is a contagious infectious disease caused by the bacteria Mycobacterium tuberculosis. One of the determinants of the success of managing tuberculosis therapy is patient compliance with therapy. In this internship, there are specific task carried out with the title education to improve tuberculosis patients drug adherence at Puskesmas Kecamatan Ciracas using video media.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Dewi
"Penggunaan dan pengelolaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) sama pentingnya dengan pengelolaan sediaan farmasi, namun tidak sedikit tenaga kefarmasian yang baru bergabung di RSUI, kurang mengenal BMHP termasuk jenis dan kegunaannya. Pengetahuan mengenai BMHP harus dimiliki semua tenaga kesehatan di rumah sakit agar dapat mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit. Oleh karena itu, penulis membuat monografi mengenai BMHP Breathing Set dan Feeding Set di RSUI agar dapat digunakan dan menambah pengetahuan tenaga kefarmasian baru di RSUI. Persediaan BMHP di depo Farmasi Rawat Inap RSUI seringkali terjadi kelebihan stok sehingga terdapat BMHP yang tidak digunakan dalam waktu tiga bulan berturut-turut sehingga diperlukan analisis terkait persediaan dan penggunaan BMHP di depo Farmasi Rawat Inap RSUI. Penyusunan monografi BMHP dilakukan dengan cara peninjauan literatur mengenai fungsi dari berbagai macam BMHP di Farmasi Rawat Inap RSUI. Selanjutnya dilakukan pengambilan data penggunaan BMHP kategori Breathing Set dan Feeding Set di depo Farmasi Rawat Inap RSUI pada bulan Desember 2022 – Januari 2023. Data tersebut diolah dan dianalisis berdasarkan persen kumulatif penggunaannya sehingga diperoleh klasifikasi persediaan BMHP di depo Farmasi Rawat Inap RSUI. Kemudian, dilakukan analisis terkait pengendalian persediaan BMHP berdasarkan klasifikasi persediaannya menggunakan metode Minimum-Maximum Stock Level. Terdapat 8 Breathing Set dan 3 Feeding set yang termasuk Fast Moving, 13 Breathing Set dan 3 Feeding set termasuk Moderate Moving, 40 Breathing Set dan 8 Feeding set termasuk Slow Moving, serta 8 Breathing Set dan 3 Feeding set termasuk Non Moving.

The use and management of Medical Consumable Materials (BMHP) at the University of Indonesia Hospital (RSUI) is as important as the management of pharmaceutical preparations, but not a few pharmaceutical staff who have just joined RSUI are not familiar with BMHP, including its types and uses. Knowledge of BMHP must be owned by all health workers in hospitals so that they can support health services in hospitals. Therefore, the author makes a monograph on BMHP Breathing Sets and Feeding Sets at RSUI. Inventory of BMHP at the RSUI Inpatient Pharmacy depot often occurs in overstock so that there are BMHP that have not been used for three consecutive months, so an analysis is needed regarding the supply and use of BMHP at the RSUI Inpatient Pharmacy depot. Furthermore, data was collected on the use of BMHP for the Breathing Set and Feeding Set categories at the RSUI Inpatient Pharmacy depot in December 2022 – January 2023. The data was processed and analyzed based on the cumulative percentage of usage so that a classification of BMHP supplies was obtained at the RSUI Inpatient Pharmacy depot. Then, an analysis is carried out regarding BMHP inventory control based on the inventory classification using the Minimum-Maximum Stock Level method. There are 8 Breathing Sets and 3 Feeding sets which include Fast Moving, 13 Breathing Sets and 3 Feeding sets including Moderate Moving, 40 Breathing Sets and 8 Feeding sets including Slow Moving, as well as 8 Breathing Sets and 3 Feeding the set includes Non Moving."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Deviriyanti Agung
"Kepuasan pasien adalah indikator penting dalam menilai kualitas pelayanan kesehatan. Pasien cenderung menilai kualitas pelayanan berdasarkan pengalaman mereka, termasuk interaksi dengan tenaga medis, kemudahan akses, dan tingkat kenyamanan yang mereka rasakan. Pasien yang merasa puas dengan pelayanan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mematuhi pengobatan yang direkomendasikan dan tindakan medis yang diperlukan. Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik adalah melakukan survei kepuasan masyarakat kepada pengguna layanan dengan mengukur kepuasan masyarakat pengguna layanan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui analisis hubungan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien Poliklinik Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif observasional dengan pendekatan kuantitatif dengan cara potong lintang (cross sectional). Subjek penelitian ini merupakan pasien Poliklinik Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring yang berusia ≥ 18 tahun yang merupakan pasien baru maupun pasien lama, namun bukan merupakan pasien rujukan dari poliklinik lain dengan jumlah sampel sebanyak 99 responden yang akan mengisi instrumen penelitian berupa kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan kualitas pelayanan pada dimensi tangible (p value sebanyak 0,000); dimensi empathy (p value sebesar 0,000); dimensi reliability (p value sebesar 0,000); dimensi responsiveness (p value sebesar 0,000); dimensi assurance (p value sebesar 0,000) terhadap kepuasan pasien.

Patient satisfaction is an important indicator in assessing the quality of health services. Patients tend to judge the quality of care based on their experiences, including interactions with medical personnel, ease of access, and the level of comfort they feel. Patients who are satisfied with services are more likely to comply with recommended treatment and necessary medical procedures. One of the efforts that must be made to improve public services is to conduct community satisfaction surveys for service users by measuring the satisfaction of service users. The purpose of this study was to analyze the relationship between service quality and patient satisfaction at the Obstetrics and Gynecology Polyclinic at Muhammadiyah Hospital Taman Puring. This research uses a descriptive observational study with a quantitative approach using a cross-sectional method. The subjects of this research were patients from the obstetrics and gynecology clinic at Muhammadiyah Taman Puring Hospital aged ≥ 18 years who were new or existing patients, but were not referred patients from other polyclinics with a sample size of 99 respondents who would fill out the research instrument in the form of a questionnaire. The result shows that there is a relationship between service quality in the dimension of tangible (p value of 0.000); empathy (p value of 0.000); reliability (p value of 0.000); responsiveness (p value of 0.000); assurance (p value of 0.000) on patient satisfaction."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usfahtul Khasanah
"Latar Belakang: Pertumbuhan industri jasa kesehatan di Indonesia terus meningkat, jumlah rumah sakit di Indoensia juga terus meningkat. Pertumbuhan ekonomi di Provinsi DKI Jakarta bertumbuh positif. Jumlah rumah sakit di Provinsi DKI Jakarta juga meningkat dari tahun 2019 – 2022. Hal ini mendorong persaingan dalam industri jasa kesehatan terutama rumah sakit di Provinsi DKI Jakarta. Rumah sakit berusaha melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan agar tercapai kepuasan pasien. IGD sebagai pintu masuk utama pasien baik rawat jalan maupun rawat inap perlu memperhatikan kepuasan pasiennya. Banyaknya komplain pasien terhadap layanan kesehatan di IGD mengindikasikan adanya kekurangpuasan pasien terhadap layanan di ruang tersebut.
Tujuan Penelitian: untuk melihat hubungan Kualitats Layanan (Service Quality) terhadap kepuasaan pasien di IGD RSAU dr. Esnawan Antariksa.
Metode Penelitian: menggunakan metode penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien yang berkunjung ke IGD RSAU dr. Esnawan Antariksa pada bulan Mei 2024. Sampel penelitian berjumlah 180 pasien. Analisis data menggunakan uji analisa univariat, bivariat chi square, dan regresi logistik ganda.
Hasil Penelitian: kepuasan pasien di IGD RSAU dr. Esnawan Antariksa secara keseluruhan adalah baik yang terlihat dari nilai indeks Ikj yang menunjukkan nilai positif yang mengindikasikan bahwa persepsi pasien terhadap layanan kesehatan di IGD melebihi ekspektasinya. Sehingga timbul kepuasan pasien yang ideal menurut pasien. Namun ketika ditanyakan kembali menggunakan kuesioner ada 56,7% menyatakan ketidakpuasannya. Dari hasil uji chi square terlihat adanya hubungan yang signifikan terhadap kepuasan pasien pada semua dimensi kualitas layanan tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy, dengan p-value 0,000 (<0,050). Kemudian dari hasil uji multivariat menyatakan bahwa responsiveness merupakan faktor yang paling dominan terhadap kepuasan pasien.
Saran: Hendaknya IGD RSAU dr. Esnawan Antariksa dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasiennya terutama pada dimensi responsiveness.

Background: The growth of the health services industry in Indonesia continues to increase, the number of hospitals in Indonesia also continues to increase. Economic growth in DKI Jakarta Province is growing positively. The number of hospitals in DKI Jakarta Province will also increase from 2019 - 2022. This encourages competition in the health services industry, especially hospitals in DKI Jakarta Province. Hospitals try to make efforts to improve the quality of health services in order to achieve patient satisfaction. The Emergency Room as the main entrance for patients, both outpatient and inpatient, needs to pay attention to patient satisfaction. The large number of patient complaints about health services in the Emergency Room indicates that there is a lack of patient satisfaction with the services in that room.
Research Objective: to see the relationship between Service Quality and patient satisfaction in the ER at RSAU dr. Esnawan Antariksa. Research
Method: using quantitative analytical research methods with a cross sectional approach. The population of this study were all patients who visited the emergency room at RSAU dr. Esnawan Antariksa in May 2024. The research sample consisted of 180 patients. Data analysis used univariate analysis, bivariate chi square and multiple logistic regression tests.
Research Results: patient satisfaction in the ER RSAU dr. Esnawan Antariksa as a whole is good as seen from the Ikj index value which shows a positive value indicating that the patient's perception of health services in the ER exceeds their expectations. So that ideal patient satisfaction arises according to the patient. However, when asked again using a questionnaire, 56.7% expressed dissatisfaction. From the results of the chi square test, it can be seen that there is a significant relationship with patient satisfaction in all dimensions of tangible service quality, reliability, responsiveness, assurance and empathy, with a p-value of 0.000 (<0.050). Then, the results of the multivariate test stated that responsiveness was the most dominant factor in patient satisfaction.
Suggestion: It is hoped that the Emergency Room of RSAU dr. Esnawan Antariksa can improve the quality of health services so that it can increase patient satisfaction, especially in the dimension of responsiveness.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Jenny Rumondang
"Persaingan bisnis rumah sakit yang semakin kompetitif saat ini menuntut rumah sakit untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya. Hal ini dilakukan agar mampu bersaing dengan rumah sakit lain. Salah satunya dengan memberikan jasa pelayanan yang sesuai dengan keinginan pasien yang dapat memberikan kepuasan tersendiri.
Saat ini peneliti ingin mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan di poliklinik rumah sakit Azra, dimana sampai saat ini belum tersedia data yang bisa dijadikan informasi untuk rumah sakit. Adapun metodologi yang digunakan dengan menggunakan kuesioner dimana nantinya kuesioner ini diberikan pada pasien yang telah memakai jasa poliklinik minimal 2 kali kunjungan. Jumlah responden yang diharapkan ada 210 responden. Setelah data diperoleh mulai dilakukan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi dan data disajikan dalam bentuk narasi dan tabulasi juga dalam bentuk diagram kartesius.
Hasil yang diperoleh adalah rata-rata pasien atau penggunjung sudah puas dengan pelayanan yang diberikan, hal ini bisa dilihat pada tabel 7.1 . Ada dua jenis pelayanan yang dianggap masih kurang memuaskan pelayanannya yakni ketepatan jam praktek dokter (Tki 62,77) dan kecepatan petugas pendaftaran dalam melayani (Tki 69,50). Karena Tingkat Kepuasa yang diperoleh atau cut of point- nya 71,87 yang artiny bila Tki dibawah 71,87 masih tidak puas, sedangkan bila Tki > 71,87 maka dinyatakan puas.
Adapun saran yang diberikan untuk penyelesaian masalah tersebut adalah denagn melakukan komunikasi yang baik dengan para dokter mengenai ketepatan jam praktek dan memberikan punishment bagi para dokter yang terlambat mulai praktek. Tapi pada kenyataannya sangat susah melakukan. Sedangkan untuk para petugas pendaftaran diadakan pendekatan pada mereka agar pihak manajemen bisa mengetahui apa yang menjadi penyebabnya. Diadakan penambahan unit komputer bisa dijadikan solusi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Rismauli Ruth Natasari
"Kesehatan merupakan sebuah faktor yang selalu dicari dan menjadi hal yang penting dalam kelangsungan hidup manusia. Karenanya, perlu adanya pembangunan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitar masyarakat. Salah satu perwujudan pemenuhan kebutuhan masyarakat ini adalah pelayanan kefarmasian di apotek. Analisis kelayakan apotek merupakan langkah yang penting dalam menentukan apakah pemilihan berbagai aspek dalam mendirikan sebuah apotek akan menghasilkan hasil yang baik, dengan tujuan pelaksanaan laporan praktik kerja profesi apoteker di Apotek Kimia Farma 510 Lenteng Agung adalah supaya calon apoteker memiliki pengetahuan dalam menganalisis potensi pasar dan rancangan finansial sebelum mendirikan sebuah apotek. Metode yang dilakukan adalah studi literatur dan analisis SWOT berdasarkan data observasi, dan analisis aspek finansial. berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dapat diketahui bahwa Apotek Nusantara Health layak untuk didirikan.

Health is a factor that is always sought after and is important in human survival. Therefore, it is necessary to build health service facilities around the community. One manifestation of meeting community needs is pharmaceutical services in pharmacies. Pharmacy feasibility analysis is an important step in determining whether the selection of various aspects in establishing a pharmacy will produce good results, with the aim of implementing the pharmacist internship report at Kimia Farma 510 Lenteng Agung Pharmacy so that prospective pharmacists have knowledge in analyzing market potential and design. finances before setting up a pharmacy. The method used is literature study and SWOT analysis based on observation data, and analysis of financial aspects. Based on the results of the analysis carried out, it can be seen that the Nusantara Health Pharmacy is suitable to be established.

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Qinthara Alifya Pramatiara
"Pelayanan dan pengkajian resep merupakan salah satu pelayanan farmasi klinik di apotek. Resep harus selalu ditulis dengan benar karena resep memiliki peran yang besar dalam terapi pengobatan dan kesehatan pasien. Sebagai penyakit yang termasuk ke dalam lima besar penyebab kematian di dunia dengan prevalensi 17,4%, obat asma banyak diresepkan kepada pasien sehingga dalam penulisan resepnya perlu diperhatikan untuk menghindari pemberian obat yang tidak rasional akibat dari kesalahan penulisan resep. Oleh karena itu, tugas khusus ini bertujuan untuk melakukan pengkajian resep obat pada pasien asma agar dapat mengetahui kesesuaian dan kelengkapan resep serta mendeteksi adanya kesalahan pada peresepan seperti adanya interaksi obat. Tugas khusus ini disusun melalui pengkajian resep untuk pasien asma yang menggunakan layanan BPJS. Setiap resep yang diterima akan dilakukan skrining resep terkait dengan kelengkapan administrasinya. Setelahnya resep diserahkan kepada tim penyiapan resep untuk pengambilan obatnya dari rak, kemudian penulisan etiket, dan terakhir penulisan kelengkapan lainnya seperti copy resep (jika ada) dan Kartu Kendali untuk pasien BPJS. Setelahnya akan dilakukan pengkajian bagi resep yang mengandung obat-obatan asma sesuai persyaratan farmasetik dan klinisnya. Dua buah resep yang dikaji pada tugas khusus ini belum memenuhi seluruh aspek administrasi, farmasetik, dan klinis.

Prescription services and reviews are one of the clinical pharmacy services at the pharmacy. Recipes must always be written correctly because recipes play a big role in medical therapy and patient health. As a disease that is included in the top five causes of death in the world with a prevalence of 17.4%, asthma medication is widely prescribed to patients, so care needs to be taken when writing prescriptions to avoid irrational medication administration due to prescription errors. Therefore, this special task aims to assess drug prescriptions for asthma patients to determine the suitability and completeness of the prescription and detect errors in prescribing such as drug interactions. This special task is prepared by reviewing prescriptions for asthma patients who use BPJS services. Every prescription received will be screened regarding the completeness of its administration. After that, the prescription is handed over to the prescription preparation team to take the medicine from the shelf, then write the label, and finally write other equipment such as a copy of the prescription (if any) and a Control Card for BPJS patients. After that, a review will be carried out for prescriptions containing asthma medicines according to pharmaceutical and clinical requirements. The two prescriptions studied in this special assignment did not meet all administrative, pharmaceutical, and clinical aspects."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Wulandari
"Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 Tahun 2016, tolak ukur penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di apotek meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik. Konseling merupakan salah satu bagian dari kegiatan pelayanan farmasi klinik yang dilakukan di apotek dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Apotek Kimia Farma menjadi salah satu sarana untuk melakukan pelayanan kefarmasian. Apotek Kimia Farma 0219 Situ Gintung bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk pelayanan obat PRB. Pelayanan Program Rujuk Balik (PRB) ini diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan dengan penyakit kronis yang sudah stabil atau terkontrol namun masih memerlukan pengobatan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengobatan yang dijalankan oleh pasien sudah berjalan sesuai instruksi dokter. Pengambilan data penelitian dilakukan melalui metode wawancara mengenai obat yang akan digunakan selama terapi pengobatan oleh lima pasien BPJS Kesehatan dengan Program Rujuk Balik. Hasil penelitian menunjukkan dari lima pasien yang diwawancarai, dua pasien diketahui tidak menggunakan obat secara rutin dan satu pasien diketahui tidak mengetahui cara penggunaan obat yang benar.

Based on Minister of Health Regulation No. 73 of 2016, benchmarks for implementing pharmaceutical services in pharmacies include the management of pharmaceutical preparations, medical devices, consumable medical materials, and clinical pharmacy services. Counseling is one part of the clinical pharmacy service activities carried out in pharmacies and aims to improve the quality of life of patients. Kimia Farma Pharmacy is one of the facilities for providing pharmaceutical services. Kimia Farma Pharmacy 0219 Situ Gintung collaborates with BPJS Health to provide PRB drug services. This Back-Referral Program (BRP) service is offered to BPJS Health participants with chronic diseases that are stable or controlled but still require long-term treatment. This study aims to evaluate whether the treatment received by the patient is running according to the prescriber's instructions. Research data collection was carried out through an interview method regarding the drugs that would be used during treatment therapy by five BPJS Health patients. The results showed that of the five patients interviewed, two patients did not use medication regularly and one patient did not know how to use medication correctly.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Apriantika Sari
"Praktik kerja profesi di Apotek Kimia Farma No. 375 Kartini Periode Bulan September Tahun 2018 bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek, serta melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di apotek, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik kefarmasian. Praktik kerja profesi ini dilaksanakan selama empat minggu dengan tugas khusus yaitu Analisis Resep dan Pelayanan Kefarmasian di Rumah (Home Pharmacy Care) Pada Pasien Apotek Kimia Farma No. 375 Kartini. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar calon apoteker mampu memahami pengkajian resep secara administratif, farmasetik, dan klinis; memahami peran dan tugas Apoteker dalam pelayanan kefarmasian di Apotek, memahami pelaksanaan, prinsip, dan manfaat pelayanan kefarmasian di rumah.

Internship at Kimia Farma No. 375 Kartini Period September 2018 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmacy management, as well as to practice pharmaceutical services in accordance with applicable laws and ethics, have insight, knowledge, skills, and practical experience to undertake pharmaceutical practices in pharmacies, and have real life perspective on pharmaceutical practice issues and learn strategies and activities that can be undertaken in the course of pharmaceutical practice development. This internship was conducted for four weeks with special assignment Recipe Analysis and Home Pharmacy Care In Kimia Farma Pharmacy Patients. The purpose of this particular task is for prospective pharmacists to be able to understand prescription assessments administratively, pharmacically, and clinically, understand the role and duties of Pharmacists in pharmacy services at the Pharmacy, understand the implementation, principles and benefits of pharmaceutical services at home.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>