Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83976 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indria Mayangsari
"Keterbukaan terhadap pengalaman baru akan membantu meningkatkan kualitas pengajaran pada guru taman kanak-kanak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelatihan “Menjadi Guru Terbuka” dalam meningkatkan pemahaman guru Taman Kanak-Kanak mengenai keterbukaan terhadap pengalaman baru. Partisipan penelitian adalah 38 guru Taman Kanak-Kanak. Pengukuran efektivitas dilakukan dengan menggunakan alat ukur keterbukaan yang dikembangkan oleh peneliti dan diukur sebelum pelatihan, sesudah pelatihan dan dua minggu pasca pelatihan. Pengolahan data menggunakan ANOVA repeated measure. Pendekatan pelatihan menggunakan experiental learning dengan menggunakan berbagai metode seperti permainan, role play, diskusi dan ceramah. Pelatihan dilakukan selama dua hari yang terdiri dari empat sesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan “Menjadi Guru Terbuka” efektif meningkatkan pemahaman guru tentang keterbukaan terhadap pengalaman baru, yaitu dengan tingkat signifikansi 0.019. Meskipun demikian, efek pembelajaran relatif tidak menetap. Beberapa faktor didiskusikan lebih lanjut. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi ilmiah untuk mengembangkan program intervensi yang serupa pada guru Taman Kanak-Kanak untuk membantu meningkatkan kualitas pengajaran.

Openness to new experiences will help improve the quality of teaching in kindergarten teachers. The aim of this research is to determine the effectiveness of the "Becoming an Open Teacher" training in increasing Kindergarten teachers' understanding of openness to new experiences. Research participants were 38 Kindergarten teachers. Measurement of effectiveness was carried out using an openness measuring tool developed by researchers and measured before training, after training and two weeks after training. Data processing uses ANOVA repeated measures. The training approach uses experiential learning using various methods such as games, role plays, discussions and lectures. The training was carried out over two days consisting of four sessions. The research results showed that the "Becoming an Open Teacher" training was effective in increasing teachers' understanding of openness to new experiences, with a significance level of 0.019. However, the learning effects are relatively less persistent. Several factors are discussed further. The results of this research can be used as a scientific reference for developing similar intervention programs for Kindergarten teachers to help improve the quality of teaching."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khadijah
"Rendahnya keberanian mengambil risiko dapat menghambat guru TK dalam mengembangkan diri, memanifestasikan potensi kreatifnya dengan mencoba pendekatan pembelajaran baru, menciptakan lingkungan belajar yang inovatif, menarik, menyenangkan, dan mudah dipahami. Melalui keberanian guru dalam mengambil risiko, guru TK dapat mengembangkan pemahaman pada self-concept, self-esteem, dan self-efficacy. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelatihan pengambilan risiko dalam meningkatkan pemahaman guru TK mengenai pengembangan keberanian mengambil risiko. Sampel dilakukan kepada 36 guru TK dengan teknik purposive sampling. Metode penelitian ini menggunakan desain one group pre-test post-test. Pengukuran efektivitas dilakukan dengan menggunakan alat ukur pengambilan risiko yang dikembangkan oleh peneliti dan diukur sebelum, sesudah, serta dua pekan setelah pelatihan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Repeated Measures ANOVA. Pendekatan pelatihan menggunakan experiential learning dengan menggunakan berbagai metode seperti permainan, diskusi, dan psikoedukasi. Pelatihan dilakukan selama dua hari yang terdiri dari 3 sesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan “Pengambilan Risiko” efektif dalam meningkatkan pemahaman guru tentang mengembangkan keberanian mengambil risiko dalam proses pengajaran, yaitu dengan tingkat signifikansi 0,019. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi ilmiah untuk mengembangkan program pelatihan serupa bagi guru, serta sebagai dasar bagi sekolah untuk merancang kebijakan yang mendukung pengambilan risiko dalam proses pengajaran.

A lack of risk-taking courage can hinder a kindergarten teacher's personal development, limiting the expression of their creative potential through new teaching approaches and the creation of an innovative, engaging, enjoyable, and easily comprehensible learning environment. By fostering teachers' courage to take risks, kindergarten teachers can develop an understanding of self-concept, self-esteem, and self-efficacy. This study aims to determine the effectiveness of risk-taking training in enhancing kindergarten teachers' understanding of developing risk-taking courage. The sample consisted of 36 kindergarten teachers selected through purposive sampling. This study employs a one-group pre-test post-test design. The effectiveness was measured using a risk-taking assessment tool developed by the researchers, evaluated before, immediately after, and two weeks post-training. Data analysis was performed using Repeated Measures ANOVA. The training approach utilized experiential learning through various methods, including games, discussions, and psychoeducation. The training was conducted over two days, comprising three sessions. The findings indicate that the “Risk-Taking” training is effective in enhancing teachers' understanding of developing risk-taking courage, with a significance level of 0.019. These results can serve as a scientific reference for developing similar training programs for teachers and as a foundation for schools to design policies supporting the implementation risk-taking in the teaching process."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisa Rizkiah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas program pelatihan KASTURI (Sikap Positif Guru Inklusi) untuk meningkatkan sikap positif terhadap pendidikan inklusif pada guru Taman Tanak-Kanak (TK) inklusi. Desain penelitian ini adalah two-group pretest-posttest design. Partisipan dari penelitian ini adalah guru dari dua TK Negeri inklusi yang berbeda, yang dibagi menjadi kelompok kontrol (n=6) dan kelompok eksperimen (n=7). Pelatihan KASTURI berlangsung selama 5 hari dalam 1 sesi pembuka, 5 sesi materi, dan 1 sesi penutup. Topik yang dibahas dalam pelatihan in adalah konsep pendidikan inklusif, siswa berkebutuhan khusus, collaborative work, empati, dan Individualized Education Program (IEP). Untuk mengetahui efektivitas program pelatihan KASTURI, sikap guru diukur dengan menggunakan alat ukur the Multidimensional Attitudes Toward Inclusive Education Scale (MATIES) oleh Mahat (2008) dan diadaptasi untuk guru PAUD (Rizkiah & Kurniawati, 2019). Hasil analisis efek perbedaan skor pre-test dan post-test MATIES VI antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara kedua kelompok di semua komponen sikap guru, yaitu kognitif (p=0,000), afektif (p=0,008), dan konatif atau perilaku (p=0,000). Terdapat peningkatan skor yang signifikan pada kelompok eksperimen sesudah diberikan pelatihan pada komponen sikap kognitif (Mean Difference/MD=6,286; p<0,05), sikap afektif (MD=9,143; p<0,05) dan sikap konatif (MD=4,714; p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa program pelatihan KASTURI efektif untuk meningkatkan sikap positif guru TK terhadap pendidikan inklusif. Implikasi dari temuan ini dibahas dalam kaitannya dengan hasil penelitian- penelitian lain yang relevan dan saran bagi intervensi untuk guru TK inklusi di Indonesia.

This study aimed to examine the effectiveness of the KASTURI (Positive Attitude of Inclusive Teachers) training program for inclusive kindergarten teachers. The study used a two-group pretest-posttest design. The participants were teachers from two different inclusive public kindergartens, divided into a control group (n = 6) and an experiment group (n = 7). The KASTURI training lasted for 5 days, which consisted of 1 opening session, 5 training sessions, and 1 closing session. Topics delivered in the training were related to the concept of inclusive education, students with special needs, collaborative work, empathy, and Individualized Education Programs (IEP). Teachers’ attitudes were measured by Multidimensional Attitudes Toward Inclusive Education Scale (MATIES) by Mahat (2008), adapted for preschool teachers (Rizkiah & Kurniawati, 2019). Analysis on pre-test and post- test scores of MATIES VI between study groups showed significant difference (p <0.05) between the two in all three components of teacher’s attitudes, namely cognitive (p = 0.000), affective (p = 0.008), and conative or behavioral component (p = 0.000). Experiment group’s attitude scores increased significantly in the cognitive (Mean Difference / MD = 6.286; p <0.05), affective (MD = 9.143; p <0.05) and conative component ( MD = 4.714; p <0.05). These findings show that the KASTURI training program is effective in enhancing inclusive kindergarten teachers’ positive attitude towards inclusive education. The implications of these findings are discussed in relation with other relevant studies and intervention suggestions for inclusive kindergarten teachers in Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Hartiningsih
"[Menghadapi tantangan pada abad ke 21, anak-anak perlu dipersiapkan mencapai tingkat perkembangan yang optimal meliputi seluruh aspek perkembangan dan mencapai tujuan pembelajaran yang meliputi tidak hanya pemahaman serta ketrampilan, namun juga pembawaan diri dan perasaan. Guru-guru sebagai ujung tonggak pendidikan anak di sekolah perlu diberi pembekalan pemahaman dan kemampuan merancang pembelajaran yang dapat mempersiapkan anak menghadapi abad ke 21. Pendekatan proyek atau Project Approach merupakan sebuah pendekatan dengan pembelajaran aktif yang bermanfaat bagi anak. Subyek pada penelitian ini adalah guru-guru TK di sekolah TK Dwi Matra dan TK Kirana Preschool. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan before and after study design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui program pelatihan awal mengenai pembelajaran dengan pendekatan proyek yang diikuti oleh guru-guru TK, maka kemampuan menjelaskan pendekatan proyek termasuk pengertian, manfaat dan tahapan pendekatan proyek meningkat signifikan Selain itu, peningkatan yang signifikan juga terjadi pada kemampuan merancang pembelajaran dengan pendekatan proyek. Dari hasil rancangan pembelajaran menunjukkan pencapaian hasil yang cukup baik untuk perancangan tahap pertama pendekatan proyek, namun hasil perancangan tahap kedua dan tahap ketiga menunjukkan hasil yang belum optimal. Kendala dan tantangan yang dialami dalam penelitian ini selanjutnya dipaparkan dalam diskusi penelitian.
;In facing the 21st century, children need to be prepared in reaching their optimum development level which encompas all aspect of growth and to achieve the learning goals which include not only knowledge and skill, but also disposition and feeling. Teachers as the forefront of education need to be equipped with the understanding and skill of a learning method which can prepare the children to face this 21st century challenge. Project approach is an approach which utilizes active learning which is beneficial for the children. Subject to this research are kindergarten teachers at Dwi Matra Kindergarten and Kirana Preschool Kindergarten. This research is a quantitative research using before and after study design. The result suggest that through preliminary training program on learning with project approach, the kindergarten teachers ability to explain project approach including understanding, benefit and stages of project approach have increased significantly, the teachers ability to design learning with project approach have also improved significantly. The result of learning design that the teachers had made shows a remarkable result for the first stage of the project approach; however the second and third design result was not as optimal. Obstacle and challenges faced in the research will be elaborated further in the research discussion.
, In facing the 21st century, children need to be prepared in reaching their optimum development level which encompas all aspect of growth and to achieve the learning goals which include not only knowledge and skill, but also disposition and feeling. Teachers as the forefront of education need to be equipped with the understanding and skill of a learning method which can prepare the children to face this 21st century challenge. Project approach is an approach which utilizes active learning which is beneficial for the children. Subject to this research are kindergarten teachers at Dwi Matra Kindergarten and Kirana Preschool Kindergarten. This research is a quantitative research using before and after study design. The result suggest that through preliminary training program on learning with project approach, the kindergarten teachers ability to explain project approach including understanding, benefit and stages of project approach have increased significantly, the teachers ability to design learning with project approach have also improved significantly. The result of learning design that the teachers had made shows a remarkable result for the first stage of the project approach; however the second and third design result was not as optimal. Obstacle and challenges faced in the research will be elaborated further in the research discussion.
]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T44147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yaumil Fadhilah
"Penelitian ini mengkaji efektivitas dari program intervensi berupa workshop “Menjadi Guru Kreatif” yang disusun untuk meningkatkan pemahaman guru tentang sikap mengembangkan kreativitas siswa Taman Kanak-Kanak. Sikap guru tersebut merupakan suatu kompetensi yang perlu dikuasai oleh guru guna mencapai efektivitas dalam pengajaran yang menekankan pada perkembangan kreativitas siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan analisis statistik Repeated Measures ANOVA. Desain penelitian ini menggunakan one group pre-test post-test design untuk melakukan pengukuran sebelum dan setelah diberikan intervensi. Pemilihan subjek partisipan dilakukan melalui teknik accidental sampling menggunakan media platform daring. Kegiatan workshop “Menjadi Guru Kreatif” melibatkan 60 guru Taman Kanak- Kanak yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia sebagai partisipan, namun hanya terdapat 36 data partisipan yang dianggap memenuhi syarat untuk dilakukan analisis statistic. Pemahaman tentang sikap mengembangkan kreativitas siswa Taman Kanak- Kanak diukur melalui instrumen Teachers’ Creative Nurturing Behavior Scale (Sharma & Sharma, 2018).

This study aims to examine the effectiveness of intervention program in the form of workshop entitled “Menjadi Guru Kreatif”. The program is designed to enhance the awareness of the teachers’ behavior which can nurture the kindergarten students’ creativity. The behavior is a significant competency that should be mastered by kindergarten teachers in order to achieve effectiveness in teaching that emphasizes the development of students’ creativity. This study is quantitative research by performing a statistical analysis of Repeated Measures ANOVA. The design of this study used a one group pre-test post-test design to measure before and after the intervention. The selection of participant subjects was done through accidental sampling technique using an online media platform. The workshop activity "Menjadi Guru Kreatif" involved 60 Kindergarten teachers from various regions in Indonesia as participants, but there were only 36 participant data that were deemed eligible for statistical analysis. The understanding of the teachers’ behavior of nurturing kindergarten students’ creativity was measured using Teachers’ Creative Nurturing Behavior Scale (Sharma & Sharma, 2018)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiya Alhuda
"Penelitian ini membahas Implementasi dari Program Pelatihan untuk Guru TK/PAUD dengan studi kasus pada Program Pelatihan Semai Benih Bangsa yang diselenggarakan oleh Indonesia Heritage Foundation. Dengan pendekatan kualitatif jenis deskriptif, penelitian ini ingin menggambarkan bagaimana tahapan, metode, dan prinsip yang dilakukan dalam program pelatihan. Penelitian ini juga ingin menggambarkan faktorfaktor yang mendukung serta menghambat efektivitas pelatihan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Program Pelatihan Semai Benih Bangsa melalui tahap-tahap pelatihan dengan menjalankan prinsip-prinsip pelatihan dalam metode-metode yang digunakan untuk mencapai tujuannya. Kemudian, dalam implementasinya, terdapat faktor pendukung dan penghambat dari sisi internal dan eksternal organisasi yang mempengaruhi efektivitas pelatihan. Penilitian ini juga akan memberikan rekomendasi kepada IHF, Divisi Pelatihan IHF, Divisi Penelitian dan Pengembangan, Trainer, sekolah peserta, dan para peserta pelatihan agar implementasi program ini dapat berjalan efektif.

This research is discussing the implementation of training for pre-school and kindergarten with the study case of Semai Benih Bangsa Training Program held by Indonesia Heritage Foundation. By using descriptive type of qualitative approach, this research is trying to depict the steps, methods, and the principle that been done in the training program and also to find out any supporting and inhibiting factors to the training effectiveness. This research brought the result that The Semai Benih Bangsa Training Program been through the training steps using the training principle applied in the methods in the process of reaching its goals. Also, in the implementation, there are supporting and inhibiting factors that divided into internal and external factors that affect the effectivity of the training. This research also gives recommendations to IHF, Training Division, Research and Development Division, the trainers, the school of the participants, and the participants itself to increase the effectiveness of this program implementation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Putri Rahmadita
"Latar Belakang : Kesehatan mulut merupakan masalah kesehatan masyarakat utama yang dapat mengenai semua kelompok populasi, dan kelompok anak usia dini penting untuk diperhatikan. Masalah kesehatan mulut yang paling penting pada masa ini adalah Early Childhood Caries (ECC). ECC dapat dicegah dengan pemberian pendidikan kesehatan kepada anak. Taman Kanak-Kanak (TK) tepat untuk dijadikan sebagai pusat pendidikan kesehatan bagi anak, dan guru TK memainkan peranan penting dalam hal ini. Namun ditemukan bahwa pengetahuan, sikap, dan praktik guru TK masih kurang serta terdapat beberapa faktor yang memengaruhi hal ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara berbagai karakteristik pribadi guru TK dan pengetahuan, sikap, dan praktik mengenai kesehatan mulut di Jakarta Selatan.
Metode: Studi analitik observasional cross-sectional dengan metode convenience sampling dilakukan pada beberapa TK di Jakarta Selatan dengan menggunakan kuesioner secara daring yang disebarluaskan melalui pesan grup WhatsApp dan melibatkan 253 guru TK. Kuesioner digunakan untuk pengambilan data karakteristik pribadi serta pengetahuan, sikap, dan praktik guru TK mengenai kesehatan mulut. Analisis statistik meliputi statistik deskriptif, uji korelasi Spearman, dan uji bivariat (p < 0,05).
Hasil: 66,4% guru TK memiliki pengetahuan yang baik, 53% guru TK memiliki sikap yang baik, dan 55,7% guru TK memiliki praktik yang baik mengenai kesehatan mulut. Terdapat hubungan positif signifikan antara pengetahuan dan sikap, pengetahuan dan praktik, dan sikap dan praktik guru TK mengenai kesehatan mulut. Terdapat perbedaan signifikan antara status pernikahan, anak, dan pengalaman pelatihan kesehatan mulut dengan pengetahuan mengenai kesehatan mulut (p < 0,05).
Kesimpulan: Sebagian besar guru TK sudah memiliki pengetahuan, sikap, dan praktik yang baik mengenai kesehatan mulut. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap, pengetahuan dan praktik, dan sikap dan praktik guru TK mengenai kesehatan mulut. Karakteristik pribadi guru TK seperti status pernikahan, anak, dan pengalaman pelatihan kesehatan mulut memiliki hubungan dengan pengetahuan mengenai kesehatan mulut.

Background: Oral health is a major public health problem that can affects all population group, and it is important to pay attention to early childhood group. The most important oral health problem at this time is Early Childhood Caries (ECC). ECC can be prevented by providing health education to children. Kindergarten has become an approriate place as a center for health education for children and kindergarten teacher plays important role in this. However, it was found that teachers were still lacking in knowledge, attitude, and practice and there were several factors that influenced this. This study aims to determine the relationship between kindergarten teachers’ various personal characteristics and knowledge, attitude, and practice regarding oral health in South Jakarta.
Methods: A cross-sectional observational analytic study using the convenience sampling method was conducted in several kindergartens in South Jakarta using an online questionnaire which was distributed via WhatsApp group message and involved 253 kindergarten teachers. The questionnaire was used to collect data on kindergarten teachers’ personal characteristics and knowledge, attitude, and practice regarding oral health. Statistical analysis included descriptive statistics, Spearman correlation test, and bivariate test (p < 0,05).
Results: 66,4% of kindergarten teachers had good knowledge, 53% of kindergarten teachers had good attitude, and 55,7% of kindergarten teachers had good practice regarding oral health. There was a significant positive correlation between kindergarten teachers’ knowledge and attitude, knowledge and practice, and attitude and practice regarding oral health. There was a significant difference between marital status, children, and oral health training experience with knowledge regarding oral health (p < 0,05).
Conclusion: Most kindergarten teachers already had good knowledge, attitude, and practice regarding oral health. There was a correlation between kindergarten teachers’ knowledge and attitude, knowledge and practice, and attitude and practice regarding oral health. Kindergarten teachers’ personal characteristics such as marital status, children, and oral health training experience were associated with knowledge regarding oral health.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okky Marisya
"Tesis ini membahas mengenai pentingnya memahami perkembangan pendidikan anak usia dini. Pendidikan perlu dimulai dari usia dini oleh karena itu pendidik harus memiliki pemahaman yang kompleks mengenai perkembangan anak dan isu-isu untuk memperkaya pendidikan awal. Pendidikan pengalaman bermakna bagi anak. Para ahli perkembangan anak, baik psikolog, psikiater maupun dokter menyatakan bahwa pada usia dini yakni usia dari nol sampai enam tahun pertama dalam kehidupan seorang manusia merupakan masa dimana perkembangan fisik dan motorik, intelektual maupun sosial berlangsung dengan sangat pesatnya, sehingga seringkali disimpulkan bahwa keberhasilan pada masa ini menentukan seluruh masa depan seorang anak.
Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka perlu adanya pendidikan anak usia dini. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan, sosio emosional, bahasa, dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Dalam penelitian ini, akan dijelaskan bagaimana metode pengajaran yang digunakan pihak TK JJS untuk anak Jepang yang ada di Indonesia. Bukan hanya itu, dalam penelitian ini juga akan meneliti bagaimana guru TK JJS dalam menjalankan peranannya. Serta, bagaimana upaya guru di TK JJS dalam mengatasi perbedaan-perbedaan yang timbul.

This research discusses the importance of understanding education development of early childhood educators. Education needed to start early with the result that the educators must have a complex understanding of child development and early education issues to provide rich, meaningful educational experiences for all children even families in their care. Child development experts, either psychologists, psychiatrists and physicians stated that the early age (newborn-infant-toddler-preschooler) is a period where chilrden rapidly encounter first development stage; physical, motor, social and intellectual. It has been frequently concluded that this stage determines their children’s fruitfulness.
In order to comply the success in the early grades, Early Childhood Education (ECE) has been required to development appropriate teaching in preschool and kindergarten. Early Childhood Education (ECE) is an education form that focuses on physical growth and other developments such as intelligence, socio-emotional, language, and communication through uniqueness and developmental stages of preschool education.
This research explicates teaching methods in JJS from educators concrete perspective. It also illustrates how educators carried out their roles in class by way of their teaching experiences in overcoming distinctions of children’s characteristics.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lathiffida Noor Jaswandi
"Penerimaan anak reguler terhadap anak dengan disabilitas sejalan dengan pengetahuan anak mengenai disbailitas. Upaya dalam menumbuhkan penerimaan terhadap anak dengan disabilitas adalah dengan memberikan pengetahuan mengenai disabilitas melalui buku cerita bergambar mengenai disabilitas. Penyusunan buku bergambar dalam penelitian ini berisi mengenai informasi yang berkitan dengan disabilitas. Tokoh dalam buku cerita bergambar yang telah disusun digambarkan sebagai tokoh disabilitas dengan memberikan karakteristik khusus pada disabilitas yang dikenalkan dalam konten buku. Pembacaan buku cerita bergambar mengenai disabilitas dengan menggunakan teknik bercerita dialog reading. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas buku cerita bergambar. Dalam meningkatkan pengetahuan anak usia 5-6 tahun mengenai disabikitas. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan berdasarkan pengetahuan yang diberikan achievement test. Pengukuran terhadap pengetahuan anak mengenai disabilitas tersebut dilakukan pada saat pretest dan posttest serta follow-up 1 minggu setelah diberikan intervensi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada anak usia 5-6 tahun setelah dilakukan pembacaan buku cerita bergambar mengenai disabilitas.

Acceptance of regular children to children with disabilities is in line with the childs knowledge of disability. Efforts to foster acceptance of children with disabilities is to provide knowledge about disability through picture books about disability. The compilation of picture books in this study contains information related to disability. The figures in the illustrated story books that have been compiled are described as disability figures by giving special characteristics to the disabilities introduced in the book content. The reading of a picture story book about disability using reading dialogue storytelling techniques. This study aims to examine the effectiveness of picture story books. In increasing the knowledge of children aged 5-6 years about disability. Measuring instrument used to measure the level of knowledge based on knowledge provided by the achievement test. Measurement of children's knowledge about disability is done at the pre-test and post-test and follow-up 1 week after the intervention is given. The results obtained indicate that there is an increase in knowledge in children aged 5-6 years after reading a picture story book about disability."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T55072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gianti Amanda
"Keterampilan manajemen kelas guru PAUD merupakan hal yang menunjang proses belajar anak di sekolah. Penelitian ini bertujuan mengukur peningkatan strategi manajemen kelas guru PAUD melalui pelatihan keterampilan manajemen kelas. Partisipan penelitian terdiri dari empat orang Guru salah satu PAUD di Jakarta (n=4). Desain penelitian adalah one group pretest-posttest design. Pelatihan dengan pembelajaran experiential learning daur Kolb dilakukan dalam satu hari pada bulan November 2019. Kuesioner strategi manajemen kelas (Webster & Stratton, 2011) dan observasi perilaku digunakan untuk mengukur peningkatan frekuensi penerapan manajemen kelas. Ditemukan adanya perubahan skor frekuensi dan penerapan keterampilan manajemen kelas. Hasil uji statistik diketahui bahwa tidak ada perbedaan hasil signifikan skor partisipan antara sebelum dan sesudah pelatihan (p>0.05). Hasil uji perbedaan keterampilan manajemen kelas dihitung menggunakan analisis statistik non-parametrik Wilcoxon signed rank test. Faktor yang diduga menjadi penyebab dari tidak efektifnya pelatihan manajemen kelas dikarenakan jumlah peserta yang terlalu sedikit, keterbatasan waktu pelaksanaan pelatihan. Efek ketahanan pelatihan diukur 12 minggu setelah pelatihan dilaksanakan. Hasilnya terjadi peningkatan skor namun perhitungan statistik menunjukkan hasil tidak signifikan (p>0.05). Penemuan ini menunjukkan bahwa partisipan masih memiliki pengetahuan mengenai materi pelatihan namun kesulitan menerapkannya. Temuan pada penelitian ini memberikan saran untuk penelitian selanjutnya agar melakukan coaching pada para Guru.

This study aims to measure the effectiveness of PAUD teacher classroom management skills through classroom management skills training. The participants are four teachers from one of the PAUD in Jakarta (n = 4). The research design was one group pretest-posttest design. Training with Kolb's cycle of experiential learning was carried out in a day on November 2019. Classroom management strategy questionnaires (Webster & Stratton, 2011) and behavioral observation were used to measure the increase in the frequency of classroom management implementation. There were changes in the score on the frequency and implementation of classroom management skills. There is no significant difference in participant scores between before and after training (p> 0.05). The results of the classroom management skills difference test were calculated using the non-parametric statistical analysis Wilcoxon signed rank test. Factors that are suspected to be the cause of the ineffective classroom management training are due to the low number of participants and the limited time for implementing the training. The results obtained after 12 weeks there were an increase in score but the results of statistical calculations showed insignificant results (p> 0.05). The results of these findings indicate the participants still have knowledge but have difficulty applying it.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>