Ditemukan 11988 dokumen yang sesuai dengan query
Fajri Nur Almaasah
"Dengan tingginya aktivitas dan kepadatan penduduk baik dari penduduk lokal dan pendatang/pengunjung pada kawasan manggarai, kebutuhan-kebutuhan utama harus dipenuhi agar menciptakan sinergi yang diinginkan. Untuk menciptakan keberagaman yang sinergis serta memenuhi kebutuhan pengguna baik lokal dengan aspek yang menguntungkan serta pendatang/pengunjung yang praktis dan cepat survey terhadap tapak dilakukan untuk melihat kondisi real dan bagaimana meresponnya. Berdasarkan survey yang berawal pada kebutuhan primer ditemukan keberagaman dalam penyediaan kebutuhan papan atau tempat tinggal, serta pangan atau makanan. Namun kurang pada aspek sandang atau kebutuhan pakaian masyarakat. Berdasarkan konteks-konteks tersebut diputuskan untuk membuat sebuah desain yang menunjang kebutuhan pakaian baik pria dan wanita, berbahan utama pada bahan bekas, rusak, atau tidak terpakai sehingga meningkatkan aspek menerus. Dengan teknik upcycling, produk yang dihasilkan akan memiliki daya jual sehingga menguntungkan pengrajin. Dimana fungsi ini juga memberdayakan warga setempat untuk menjadi pengrajin sehingga keuntungan juga didapatkan oleh masyarakat. Fungsi ini juga mengakomodasi perbaikan pakaian secara praktis dan cepat untuk pengunjung dan pendatang yang lewat
Due to the high level of activity and population density in the Manggarai area, both from local residents and visitors, primary needs must be met in order to create the desired synergy. To create synergistic diversity and meet the needs of both local users with advantageous aspects and visitors who are practical and fast, a site survey was conducted to see the real conditions and how to respond to them. Based on the survey, which began with primary needs, diversity was found in the provision of shelter or housing and food or meals. However, there was a lack of focus on the aspect of clothing or clothing needs for the community. Based on these contexts, it was decided to create a design that supports the clothing needs of both men and women, using mainly used, damaged, or unused materials, thus increasing the aspect of sustainability. With the upcycling technique, the resulting products will have a selling value, thus benefiting the artisans. This function also empowers local residents to become artisans, so that the community also benefits. This function also accommodates practical and fast clothing repairs for visitors and passersby."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Taweksaka Ilyas Nugraha
"Dalam merespon lingkungan yang berkelanjutan, proyek ini fokus pada konsep upcycling, yang mengedepankan penggunaan kembali bahan-bahan bekas dan limbah untuk mengurangi dampak lingkungan. Upcycling Community Center didesain sebagai pusat yang mempromosikan praktik upcycling melalui workshop, galeri, dan ruang pameran. Material yang digunakan dalam konstruksi bangunan juga diperoleh dari limbah daur ulang, seperti kayu bekas, logam, dan kaca daur ulang. Selain itu, proyek ini menggunakan sumber energi terbarukan, seperti panel surya dan sistem pengumpulan air hujan untuk meminimalkan penggunaan energi dan sumber daya alam. Upcycling Community Center juga berfungsi sebagai pusat pendidikan dan kesadaran lingkungan. Dalam desainnya, proyek ini menyediakan ruang untuk kelas, seminar, dan lokakarya yang berkaitan dengan lingkungan dan upcycling. Komunitas lokal dapat mengakses dan memanfaatkan sumber daya dan pengetahuan yang ada di pusat ini untuk mengembangkan praktik berkelanjutan. Selain aspek lingkungan, proyek ini juga merespon konsep Transit Oriented Development (TOD), yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang berfokus pada transportasi berkelanjutan
In response to the sustainable environment, the project focuses on the concept of upcycling, which emphasizes the reuse of used and waste materials to reduce environmental impact. The Upcycling Community Center is designed as a center that promotes upcycling practices through workshops, galleries, and exhibition spaces. The materials used in the construction of the building were also obtained from recycled waste, such as scrap wood, metal, and recycled glass. In addition, the project uses renewable energy sources, such as solar panels and rainwater collection systems to minimize the use of energy and natural resources. Upcycling Community Center also serves as a center for environmental education and awareness. In its design, the project provides spaces for classes, seminars, and workshops related to the environment and upcycling. Local communities can access and utilize the resources and knowledge available at the center to develop sustainable practices. In addition to the environmental aspect, the project also responds to the concept of Transit Oriented Development (TOD), which aims to create an environment that focuses on sustainable transportation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Amalia Tsabitul Azmi
"Sampah plastik menjadi salah satu masalah lingkungan global yang perlu segera ditangani. Saat ini, telah banyak bermunculan gerakan untuk mengatasi masalah sampah plastik. Salah satu diantaranya adalah gerakan green dengan fokus daur ulang material. Namun, proses daur ulang material juga perlu memperhatikan nilai pada barang, agar barang tersebut juga mengalami upcycle. Saat ini, telah muncul sebuah gerakan mendaur ulang sampah plastik menjadi ecobrick. Ecobric adalah bata plastik yang terbuat dari PET yang dapat digunakan sebagai alternatif material bangunan. Namun, belum diketahui apakah penggunaan ecobrick sebagai material bangunan merupakan suatu proses upcycle dan apakah ecobrick dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah sampah plastik. Pada tulisan ini dilakukan analisis terhadap nilai upcycle dari ecobrick dan membandingkannya dengan metode daur ulang plastik konvensional. Hasil dari analisis tersebut menyatakan bahwa ecobrick sebagai material bangunan mengalami proses upcycle dan memiliki nilai upcycle yang lebih baik daripada metode daur ulang plastik konvensional. Selain itu, ecobrick juga berpotensi untuk dapat mengatasi permasalahan sampah plastik dan juga dapat menekan jumlah konsumsi energi dan produksi emisi.
Plastic waste has become one of the global environmental problems that need to be addressed immediately. In the moment, there have been many movements aimed to overcome plastic waste problems. One of them is the green movement with a focus on material recycling. However, the recycling process also needs to focus on the value of the product, so that the product upcycled. Nowadays, there is a movement to recycle plastic waste into ecobrick. Ecobrick is a plastic brick made from PET that can be used as an alternative building material. However, it is not yet known whether the use of ecobrick as a building material is upcycled and whether ecobrick can become the right solution to overcome plastic waste problem. To find out about this, it is necessary to analyze the upcycle value of the ecobrick and to compare it with the conventional plastic recycling methods. The results of the analysis prove that ecobrick as a building material is upcycled and has a better upcycle value than the conventional plastic recycling methods. Furthermore, ecobrick also has the potential to overcome the plastic waste problem and also can reduce the amount of energy consumption and production of emissions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nadia Amira
"
ABSTRAKPenulisan ini bertujuan untuk memahami bagaimana sebuah story dapat digunakan sebaga metode baru dalam merancang sebuah sistem untuk arsitektur. Penelusuran dimulai dengan mempelajari sampah dan dampaknya terhadap mayarakat baik secara spasial, sosial, dan kultural. Dimulai dari pernyataan Waste in Transit, sampah dilihat sebagai suatu benda yang nilai gunanya sudah hilang atau berkurang. Dengan pemetaan akan siklus sampah, ditemukan suatu keadaan di mana benda menjadi transit terkait dengan posisi, material dan perlakuan manusia yang menyebabkan terbentuknya ruang transit. Ruang transit dapat menghasilkan pertukaran sosial yang kemudian digunakan sebagai basis dalam perancangan sebuah prototipe sistem transit guna menjawab akan kebutuhan arsitektur zero waste.
ABSTRACTThis undergraduate final project thesis aims to understand how a story can be used as a new method in designing a system for architecture. The process begins by studying waste and its impact on society both spatially, socially, and culturally. Starting from the Waste in Transit statement, garbage is seen as an object whose useful value is lost or diminished. With the mapping of waste cycle, a condition is found in which objects transit in relation to the position, material and human treatment resulting in the formation of transit space. Transit space can generate social exchange which is then used as a basis in designing a prototype transit system responding to the needs of zero waste architecture."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ratnawati Kusuma Jaya
"Tesis ini membahas tentang Peran Pemberdayaan dan Manfaat Bank Sampah Induk Kota Bandung, Bank Sampah Resik Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung, dalam upaya pengurangan dan penanganan sampah untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank Sampah Resik melakukan berbagai peran dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Pendekatan yang digunakan yakni pendekatan ekonomi, ekologi, dan sosial budaya. Pemberdayaan dilakukan melalui peran dan kemampuan fasilitatif dan edukasional yang dilakukan oleh Bank Sampah Resik. Berbagai macam aktivitas tersebut berkaitan dengan pendekatan paradigma pengelolaan sampah baru yakni Circular Economy. Meskipun belum seluruh strategi Circular Economy dilaksanakan, Bank Sampah Resik sudah mengedukasi masyarakat empat strategi Circular Economy yakni reduce, reuse, recycle dan refuse. Adapun dari keempat strategi tersebut, Bank Sampah Resik telah melaksanakan strategi recycle atau daur ulang. Bank Sampah Resik juga memberikan manfaat yakni manfaat terhadap perkembangan ekonomi, lingkungan, dan sosial dan hal itu berkontribusi pada dimensi sosial dalam pembangunan berkelanjutan yakni poverty reduction, participatory development dan consensus building.
This thesis discusses the Role of Empowerment and Benefits of the Main(Induk) Waste Bank of Bandung City, the Resik Waste Bank of Bandung City Cleanliness Company, in an effort to reduce and manage waste to support sustainable development. This research was conducted using a qualitative research approach. Methods of collecting data through indepth interviews and observation. The results of the study indicate that the Resik Waste Bank performs various roles in supporting sustainable development. The approaches used are economic, ecological, and socio-cultural approaches. Empowerment is carried out through facilitative and educational roles and capabilities carried out by the Resik Waste Bank. These various activities are related to the new waste management paradigm approach, namely the Circular Economy. Although not all of the Circular Economy strategies have been implemented, the Resik Waste Bank has educated the public on the four Circular Economy strategies, namely reduce, reuse, recycle and refuse. As for the four strategies, the Resik Waste Bank has implemented a recycling strategy. The Resik Waste Bank also provides benefits, namely benefits for economic, environmental, and social development and it contributes to the social dimension of sustainable development, namely poverty reduction, participatory development and consensus building. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Zed Hariff Azis
"Industrialisasi dalam belanja kebutuhan sehari-hari telah memberikan kontribusi signifikan terhadap masalah limbah makanan. Pada tahun 2021, rumah tangga di Australia menyumbang 51% dari total volume limbah makanan. Masalah ini telah menjadi perhatian pemerintah, yang saat ini mengembangkan berbagai upaya dan strategi untuk menguranginya. Kondisi ini sejalan dengan perhatian global yang diangkat oleh Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa, khususnya SDG 2: Tanpa Kelaparan dan SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Tujuan-tujuan ini menekankan pentingnya pengurangan limbah makanan melalui praktik berkelanjutan dan inovasi. Sebagai respons terhadap masalah ini, Splittery dikembangkan sebagai aplikasi seluler untuk mengurangi limbah makanan dan mengubah perilaku konsumsi berlebihan. Aplikasi ini dirancang dengan mengamati dan menganalisis perilaku individu dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari serta menggunakan berbagai kerangka kerja dan alat desain. Splittery memfasilitasi pembelian bersama kebutuhan sehari-hari dengan memungkinkan pengguna untuk memasukkan daftar kebutuhan, terhubung dengan individu di sekitar, dan membagi kebutuhan sehari-hari secara optimal. Penelitian ini mengevaluasi desain, fungsionalitas, dan efektivitas Splittery dalam mengurangi limbah makanan. Dengan memanfaatkan sistem informasi dan mendorong inisiatif berbasis komunitas, penelitian ini menyoroti pendekatan inovatif terhadap konsumsi berkelanjutan.
Industrialization of grocery shopping has contributed significantly to the issue of food waste, In 2021, Australian households accounted for 51% of the total waste volume. This issue has raised concerns for governments where mitigations and strategies to reduce it are being developed. The condition aligns with global concerns addressed by the United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), specifically SDG 2: Zero Hunger and SDG 12: Responsible Consumption and Production. These goals emphasize reducing food waste through sustainable practices and innovations. As a response to this issue, Splittery is developed as a mobile application to minimize grocery waste and change the overconsumption behavior. The application was developed by observing and analyzing individual grocery shopping behaviors and employing various design frameworks and tools. Splittery facilitates shared purchasing of groceries by enabling users to input wishlists, connect with nearby individuals, and optimize grocery items. This study evaluates Splittery’s design, functionality, and effectiveness in reducing grocery waste. It highlights innovative approaches to sustainable consumption in developed economies by leveraging information systems and fostering community-driven initiatives. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"This volume contains selected papers presented during the International Conference on Environmental Geotechnology, Recycled Waste Material and Sustainable Engineering (EGRWSE-2018). The papers focus on finding innovative ways of recycling and reusing waste materials, reducing demand for natural resources and processing industrial and chemical wastes such that disposal reduces their environmental burden. This volume will be of interest to researchers, policy makers and practitioners working in the field of waste management. "
Singapore: Springer Nature, 2019
e20509890
eBooks Universitas Indonesia Library
"SEB'11 formed a welcome opportunity for researchers in subjects related to sustainability, renewable energy technology, and applications in the built environment to mix with other scientists, industrialists and stakeholders in the field.
The conference featured presentations on a range of renewable energy and sustainability related topics. In addition the conference explored two innovative themes : the application of intelligent sensing, control, optimisation and modelling techniques to sustainability and the technology of sustainable buildings.
These two themes combine synergetically to address issues relating to the intelligent building."
Berlin: [, Springer], 2012
e20398895
eBooks Universitas Indonesia Library
Kubba, Sam
London: Buth-Helnemn, 2012
720.47 KUB h (1);720.47 KUB h (2)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
New York: McGraw-Hill, 1999
720.47 ECO (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library