Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208624 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jessica Annabel Tio Prisca
"Ketimpangan antar gender merupakan isu yang terus terjadi di masyarakat. Salah satu penyebab ketimpangan antar gender dalam dunia kerja adalah parenthood penalty, yaitu penurunan karir setelah seseorang memiliki anak dan menjadi orang tua. Hal ini lebih umum terjadi pada ibu yang kemudian dikenal sebagai motherhood penalty. Sebaliknya, ayah seringkali mengalami percepatan karir setelah mempunyai anak yang kemudian disebut sebagai fatherhood premium. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat parenthood penalty di Indonesia, membandingkan tingkat penalty atau premium yang dialami oleh ayah dan ibu, serta menganalisis lebih lanjut pengaruh dari berbagai karakteristik, seperti pendidikan, keberadaan kakek-nenek, karakteristik pekerjaan, karakteristik tempat tinggal, dan usia anak terhadap tingkat parenthood penalty. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kernel Propensity Score Matching Difference-in-Difference (Kernel PSM-DiD) dengan menggunakan data IFLS gelombang 4 dan 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua di Indonesia secara umum mengalami parenthood penalty berupa perolehan tingkat pendapatan dan jam kerja yang lebih rendah. Jika dibandingkan antar gender, motherhood penalty cenderung lebih tinggi. Berkaitan dengan fatherhood premium, penelitian ini menunjukkan bahwa ayah di Indonesia tidak mengalami hal tersebut. Lebih dari itu, tingkat parenthood penalty bervariasi pada orang tua, ayah, dan ibu yang memiliki karakteristik yang berbeda.

Gender inequality, especially in workplace has been an ongoing issue in the society. One of the causes of this issue is parenthood penalty, which captures a declining trend in career after someone has children and becomes a parent. This tends to be faced by mothers, which is known as motherhood penalty. On the other hand, fathers often experience career acceleration after having children, which is then referred to as fatherhood premium. This research aims to analyze the level of parenthood penalty in Indonesia, compare the level of penalty or premium experienced by fathers and mothers, and further analyze the influence of various characteristics, such as education, the presence of grandparents, job characteristics, residence characteristics, and children's age on level of parenthood penalty. The method used in this research is Kernel Propensity Score Matching Difference-in-Difference (Kernel PSM-DiD) with IFLS wave 4 and 5 as the data source. The results of this study show that parents in Indonesia generally experience a parenthood penalty in the form of lower income levels and lower working hours. When compared between genders, the penalty experienced by mothers tends to be higher. Regarding fatherhood premium, this research shows that fathers in Indonesia do not experience it. Moreover, the level of parenthood penalty varies among parents, fathers, and mothers who have different characteristics."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andari Pramesti Widyaningtyas
"Makalah ini mengulas mengenai dampak globalisasi terhadap ketidaksetaraan gender di Republik Rakyat Tiongkok. Dalam ulasan ini, dilakukan analisis perbandingan melalui jurnal-jurnal ilmiah yang bertujuan untuk mengeksplorasi lebih mendalam mengenai perubahan dalam indikator ketidaksetaraan gender, termasuk partisipasi dalam angkatan kerja, pendidikan, dan distribusi pendapatan, sebagai respons terhadap proses globalisasi.. Hasil analisis menunjukkan bahwa globalisasi memiliki dampak yang beragam terhadap kesetaraan gender di China. Meskipun globalisasi telah meningkatkan partisipasi perempuan dalam dunia kerja dan meningkatkan akses mereka ke pendidikan, globalisasi juga memberikan dampak terhadap kesenjangan upah dan jabatan pekerjaan antara gender. Bagian akhir makalah ini menyajikan beberapa rekomendasi kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif globalisasi terhadap ketidaksetaraan gender di Republik Rakyat Tiongkok.

This study investigates how globalization influenced gender disparities in China. In the review, a comparative analysis is conducted across scholarly journals aimed at a deeper exploration of alterations in gender inequality indicators, encompassing labor force engagement, educational attainment, and income distribution, as reactive outcomes to the globalization process.The findings reveal mixed both positive and negative impact of globalization on gender equity in China. On the positive side, globalization has increased the active involvement of woman in the labor market and improved their access to education. Conversely, it has aggravated the income gap between men and women, also intensified job insecurity among the female workforce. The paper concludes with policy suggestion aimed at mitigating the adverse consequences of globalization on gender disparity in China. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sakinah
"Studi ini mengkaji dampak otomatisasi terhadap kesetaraan gender di sektor manufaktur Indonesia dari tahun 2011 hingga 2015. Data diperoleh dari Survei Industri Besar dan Sedang (SI), Survei Tenaga Kerja Nasional (SAKERNAS), dan Federasi Internasional Robotika (IFR), mencakup 15 industri manufaktur berdasarkan KBLI 2009. Kami menggunakan efek tetap dan acak untuk regresi. Variabel utama adalah stok robot, yang dihitung menggunakan metode inventarisasi perpetual dengan tingkat depresiasi 10%. Temuan kami menunjukkan bahwa otomatisasi sedikit meningkatkan jumlah pekerjaan secara keseluruhan dan ketimpangan upah gender, tetapi tidak secara signifikan mempengaruhi komposisi gender dalam perusahaan.

This study examines the impact of automation on gender equality in the Indonesian manufacturing sector from 2011 to 2015. Data were sourced from the Large and Medium Enterprises Survey (SI), National Labor Survey (SAKERNAS), and International Federation of Robotics (IFR), covering 15 manufacturing industries based on KBLI 2009. We used fixed and random effects for the regression. The primary variable was the stock of robots, calculated using the perpetual inventory method with a 10% depreciation rate. Our findings show that automation slightly increases overall employment and gender wage inequality but does not significantly affect the gender composition within firms"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anishya Rizka
"Ketidakadilan gender yang terjadi pada wanita di Korea Selatan tak terlepas dari budaya patriarki dan hal itu membuat munculnya film, novel, maupun web drama yang mengangkat isu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana bentuk representasi ketidakadilan gender terhadap wanita di dalam web drama Jom Yeminhaedo Gwaenchana 2. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan analisis semiotika Roland Barthes. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa representasi ketidakadilan gender terhadap wanita dalam web drama  Jom Yeminhaedo Gwaenchana 2 lebih dominan terlihat pada tanda verbal berupa kalimat yang menyatakan kekerasan, marginalisasi, subordinasi, beban kerja dan stereotip dalam dialog tokoh. Sementara itu, tanda non-verbal yang menyatakan ketidakadilan  gender terhadap wanita dapat dilihat dari ekspresi wajah tokoh, tindakan tokoh, teks tertulis, gestur, gambar dalam adegan dan latar tempat pada adegan.

The cause of gender inequality against women in South Korea cannot be separated from the patriarchal culture and it has raised films, novels, and web-dramas which concern about that. This research aims to explain how the form of representation of gender inequality against women as seen in the web-drama titled Jom Yeminhaedo Gwaenchana 2 is. This research uses a descriptive analysis method and Roland Barthes`s semiotics analysis. The result of this research shows that the representation of gender inequality against women in the web-drama is dominantly seen in verbal signs or sentences in dialogue which contain violence, marginalization, subordination, workload, and stereotypes. On the other side, the non-verbal signs which reflect gender inequality against women can be seen through facial expression, behavior, written texts, gesture, pictures, and setting of the scenes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wafa Hasnaghina Ulfah
"Konsep biner adalah salah satu konsep yang telah mengakar dalam tatanan sosial masyarakat. Konsep tersebut menjadi salah satu bidang yang diteliti dalam kaitannya dengan keberlangsungan sistem dominasi, hierarki, dan ketimpangan gender sebagai norma. Artikel ini ditulis untuk menguji konsep biner tersebut dalam perspektif melakukan gender dalam film berjudul 303 (2018) karya Hans Weingartner untuk menyelidiki lebih dalam konstruksi heteronormativitas dan hierarki gender pada dua pemeran utama film ini. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan upaya menggali, memahami, dan menjabarkan representasi budaya berkaitan dengan masalah yang disebutkan di atas. Analisis ini menyoroti konstruksi konsep biner dan dikotomi peran pada kedua pemeran utama dalam film yang saling terkait dalam mengkonstruksi heteronormativitas dan hierarki gender satu sama lain. Analisis ini juga menemukan bahwa film ini melihat ketidaksetaraan gender sebagai hasil dari negosiasi dan kesepakatan dalam peranan tersebut.
The gender binary has been entrenched within society for decades. This concept is primarily used to investigate and explain how domination, hierarchy, and gender inequality is sustained in a culture as norms. In this article, I analyse this concept with the doing gender perspective in a movie called 303 (2018) by Hans Weingartner to investigate the construction of heteronormativity and gender hierarchy on the main actors. Using qualitative methods, this article will explore, explain, and describe the cultural representations that related to the problems mentioned above. This analysis sheds light on the construction of the gender binary concept and the dichotomy on the main actors roles are interrelated in creating heteronormativity and their gender hierarchy. Also, the findings illustrate the construction of gender inequality this film has, as a result of negotiations and agreement on these roles."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Faranisa Ayu Ferdynanda
"Meskipun feminisme telah menjadi pemicu gerakan perjuangan kesetaraan antara perempuan dengan laki-laki sejak abad ke-20, tetapi persoalan yang berkaitan dengan ketidaksetaraan gender masih terus terjadi. Ketidaksetaraan gender dapat memicu diskriminasi terhadap pihak yang dianggap lebih rendah. Bentuk diskriminasi beragam, mulai dari perlakuan yang berbeda, tidak adanya pengakuan hak yang sama, hingga tindak kekerasan. Berbagai bentuk diskriminasi karena ketidaksetaraan gender adalah salah satu tema yang banyak diangkat dalam film, baik secara jelas dan menjadi fokus dalam film, maupun secara tersirat. Film Isi & Ossi (2020) yang menjadi korpus data dalam penelitian ini menceritakan kehidupan dua tokohnya, yaitu Isi dan Ossi yang berasal dari latar belakang keluarga sangat berbeda, dalam menggapai mimpi mereka. Penggambaran kehidupan Isi dalam film ini memperlihatkan adanya represi oleh orang tua yang dipengaruhi oleh pola pikir patriarkis. Dengan menganalisis film ini secara tekstual, penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana tokoh perempuan dalam film memperjuangkan keinginannya. Dalam perjuangan ini terlihat adanya subjektivitas tokoh perempuan. Hasil penelitian menunjukkan proses terbentuknya subjektivitas tokoh perempuan dalam film yang muncul akibat represi dari kedua orang tuanya.

Although feminism has triggered the movement for equality between women and men since the 20th century, issues related to gender inequality continue to occur. Gender inequality can cause discrimination against those who are considered inferior. There are various forms of discrimination, ranging from treatment, and lack of recognition of equal rights, to acts of violence. Various forms of discrimination due to gender inequality are often portrayed in films, both explicitly and implicitly. The film Isi & Ossi (2020), the corpus of data in this study, tells the lives of two characters, namely Isi and Ossi, who come from very different family backgrounds, in achieving their dreams. The depiction of Isi's life in this film shows the repression by parents who are influenced by a patriarchal mindset. By conducting a textual analysis of this film, this research aims to show how the female main character in the film pursues her dreams and shows her subjectivity as a woman. The research finding shows that this subjectivity emerges as a result of the repression of her parents."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Diananto
"Masalah ketimpangan pendapatan masyarakat yang semakin besar terjadi pada era desentralisasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh dana perimbangan (DBH, DAU, DAK) terhadap ketimpangan pendapatan masyarakat di 33 provinsi tahun 2006-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DBH, DAU, dan rasio belanja APBD terhadap PDRB meningkatkan ketimpangan pendapatan masyarakat di daerah secara signifikan. Sedangkan DAK menurunkan ketimpangan pendapatan masyarakat di daerah secara signifikan. Sementara itu tingkat partisipasi sekolah di level universitas dan konstribusi sektor pertambangan terhadap PDRB meningkatkan ketimpangan, namun tidak signifikan dalam mempengaruhi ketimpangan pendapatan masyarakat. Sedangkan tingkat partisipasi sekolah di level SMU menurunkan ketimpangan pendapatan masyarakat namun tidak signifikan.

The problem of income inequality occurred greater in the era of decentralization. This study aimed to determine the effect of equalization funds (DBH, DAU, DAK) against income inequality in 33 provinces in 2006-2013. The results showed that DBH, DAU, and the ratio of budget expenditures to the GRDP increased income inequality in the region significantly. DAK decreased income inequality in the region significantly. The rate of enrollment at the university level and the mining sector's contribution to the GRDP increased income inequalities, but not significant. While enrollment in the high school level decreased income inequality but not significant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T48564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heryanah
"Penelitian ini bertujuan menganalisis Kuznets proses mengenai ekspansi pendidikan dan juga menganalisa kurva pendidikan Kuznets dengan menggunakan panel data dari tahun 1996 sampai dengan 2011 dan menerapkan metode regresi panel. Dari proses Kuznets, dapat disimpulkan bahwa pendidikan di Indonesia mengikuti proses Kuznets. Dari hasil panel regresi, koefisien dari Educ memiliki tanda yang diharapkan dan signifikan pada tingkat 1% di kedua model. Koefisien dari Educ2 positif dan signifikan di 1%. Dengan kata lain, kesenjangan pendidikan tampaknya telah menurun seiring dengan semakin luasnya kesempatan pendidikan di Indonesia. Untuk Kuznets ekspenditur, ditemukan bahwa hubungan antara kesenjangan pengeluaran dan pendidikan tidak mengikuti pola kurva U terbalik. Hal ini ditandai dengan nilai dari koefisien Educ dan duc2 masing-masing negatif dan positif.

This research attempt to examine the Kuznets process for education expansion and try to observe the educational Kuznets curve by using panel regression data from 1996 to 2011 and implement panel regression method. From the construction of Kuznets process for educational expansion, we may conclude that Kuznets process for education is experienced in Indonesia with overall inequality reaches the maximum when the share of higher education group is 67.5 per cent. From the panel regression, the coefficient of Educ has an expected sign and is significant at the 1% significance level in both models. In other words, educational inequality appears to have been declining with educational expansion in Indonesia. The coefficient of Educ2 is positive and significant at the 1% significance level, indicating that there is a level of education where educational inequality is the minimum. For expenditure Kuznets, we found that the relationship between expenditure inequality and education does not follow the inverse-U shape. It is signed by negative and positive coefficients of Educ and Educ respectively."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2103
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Economic gap between regions and issue of ACFTA have been an interesting study presently when those two issues are being linked with the role KUMKM ( Cooperative and small medium enterprise). Many people expect KUMKM to take an active role in facing the existing condition as an economic actor. With the expansion of UKMK to different region and the expected ACFTA countries, the strategis needed to be done: (a) Increasing to motivation of KUMKM to be more pro active in rising more effort to develop varius businesses based on the existing potential, (b) Providing the management with thw latest knowledge about the competitive an cooperation strategies, (c) Conducting a network and marketing expansion to the region or countries involved in ACFTA, (d) Implementing ab active involvement of KUMKM by the goverment in order to deal with various economic activities in an integrated manner with the other sector. Thus there will be a power obtained to overcome the economic disparity between regions in Indonesia, as well as to confront with the oppression of the global economy."
EKOBIS 1:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Patria
"This study investigates the relationship between ICT adoption ratio and income inequality. While the majority studies explain the impact of ICT on income inequality via labour market, this study offers a different perspective on this relationship. Fast growing ICT, in terms of ICT-based company and ICT users influence almost every human aspect nowadays. This might also influence the income structure in society, not only the employment income, but also the household income, because some studies show that there are certain types of incomes that can be acquired by means of ICT. However, these types of incomes are not covered in employment income, such as property income, consumer surplus, etc. Thus, this study seeks to show the impact of ICT on income inequality via household income channel. In addition, Indonesia has the largest internet economy in the world, valued at roughly 27 billion US dollars. Moreover, internet adoption in Indonesia increased remarkably from approximately 30% in 2012 to become 45% in 2016. These facts demonstrate the considerable impact of ICT on the lives and income of people in Indonesia. By using panel data regression, this paper shows an inverted U-shape relationship between ICT adoption and income inequality. Low ICT adoption will increase income inequality until a certain turning point, whereby higher ICT adoption will reduce income inequality in society. The first difference of the Gini coefficient with respect to the ICT adoption shows that the turning point relating to average adoption ratio of mobile phone, computer, and internet is 25%; while there is an average adoption ratio of 17% for computer and internet. Therefore, it is important for government as the policy maker to make sure that ICT adoption ratio is more than the turning point so ICT can give positive impact on income equality.

Studi ini menginvestigasi hubungan antara rasio adopsi TIK dan ketimpangan pendapatan. Ketika mayoritas studi menjelaskan pengaruh TIK terhadap ketimpangan pendapatan melalui pasar tenaga kerja, studi ini menawarkan sebuah perspektif yang berbeda atas hubungan ini. Perkembangan TIK yang sangat cepat, dalam hal perusahaan berbasis TIK dan pengguna TIK, mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Hal ini juga mungkin mempengaruhi struktur pendapatan di masyarakat, tidak hanya pendapatan pegawai, tetapi juga pendapatan rumah tangga, karena beberapa studi menunjukkan terdapat beberapa tipe pendapatan yang dapat diperoleh dengan keberadaan TIK. Akan tetapi, pendapatan tipe ini tidak termasuk dalam pendapatan pegawai, seperti pendapatan properti, surplus konsumen, dan sebagainya. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh TIK terhadap ketimpangan pendapatan melalui saluran pendapatan rumah tangga. Sebagai tambahan, Indonesia memiliki ekonomi internet terbesar di dunia dengan nilai sekitar 27 triliun dollar Amerika. Selanjutnya, tingkat adopsi internet di Indonesia meningkat signifikan dari sekitar tiga puluh persen pada 2012 menjadi 45 persen pada tahun 2016. Kenyataan ini menyiratkan pengaruh yang kuat dari adopsi TIK terhadap kehidupan dan pendapatan masyarakat Indonesia. Dengan menggunakan regresi data panel, tulisan ini menunjukkan sebuah hubungan berupa inverted-U antara adopsi TIK dengan ketimpangan pendapatan. Adopsi TIK pada tingkat rendah akan meningkatkan ketimpangan pendapatan sampai pada satu titik balik, dimana peningkatan adopsi TIK akan menurunkan ketimpangan pendapatan masyarakat. Turunan pertama dari koefisian Gini terhadap tingkat adopsi TIK menunjukkan titik balik rata-rata tingkat adopsi mobile phone, computer, dan internet berada pada level 25%; tetapi berada pada tingkat 17% untuk rata-rata tingkat adopsi komputer dan internet. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa tingkat adopsi TIK di masyarakat telah melewati titik balik tersebut sehingga adopsi TIK dapat memberi pengaruh positif terhadap ketimpangan pendapatan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>