Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142922 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aulianingtyas Anggun Fitria Purbani
"Dengan meningkatnya popularitas platform media sosial, TikTok telah menjadi aplikasi yang banyak digunakan, menimbulkan kekhawatiran tentang hubungannya dengan trait kepribadian. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara narsisisme, harga diri, dan penggunaan TikTok. Menggunakan convenience sample yang terdiri dari 381 partisipan dan analisis korelasi Pearson, penelitian ini menemukan korelasi positif antara narsisisme dan penggunaan TikTok, menunjukkan bahwa individu yang lebih narsistik lebih sering menggunakan aplikasi ini. Selain itu, penggunaan TikTok ditemukan berkorelasi negatif dengan harga diri seseorang, mengindikasikan penggunaan TikTok yang lebih tinggi diasosiasikan dengan harga diri yang lebih rendah k. Temuan ini menekankan pentingnya mendorong aktivitas offline dan mempromosikan penggunaan media sosial yang etis untuk meminimalkan dampak konsekuensi negatif.

With the rapid rise of social media platforms, TikTok has become a popular app among users, raising concerns about its relationship with personality traits. This research attempts to investigate the relationship between narcissism, self-esteem, and TikTok use. Using a convenience sample of 381 participants and Pearson’s correlational analyses, the study discovered a positive correlation between narcissism and TikTok usage, suggesting that more narcissistic individuals tend to utilize the application more. Additionally, excessive TikTok use was found to be negatively correlated with self-esteem, indicating that a higher tendency to use TikTok is associated with a lower self-esteem. These findings highlight the importance of fostering offline activities and promoting ethical social media usage to minimize the impact of unintended consequences."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amino Military Remedika
"TikTok adalah platform tempat pengguna dapat menunjukkan kreativitas mereka, terhubung dengan orang lain, dan menikmati konten yang menghibur dan informatif. Penelitian ini mengeksplorasi potensi hubungan antara penggunaan TikTok, kepuasan pada tubuh, dan harga diri. Kami menggunakan survei yang didistribusikan secara luas di lingkungan keluarga dan sosial kepada mahasiswa universitas. Survei ini melibatkan 381 peserta, termasuk 217 perempuan, 152 laki-laki, sepuluh individu non-biner, dan dua lainnya. Peserta akan ditanya tentang penggunaan TikTok, kepuasan pada tubuh, dan harga diri mereka. Penggunaan TikTok diukur menggunakan Media and Technology Usage and Attitudes Scale yang dikembangkan oleh Rosen et al. Body Image Satisfaction Scale yang dikembangkan Alsaker digunakan untuk menilai kepuasan pada tubuh, sedangkan harga diri dinilai menggunakan Rosenberg Self-Esteem Scale. Hasil penemuan menunjukkan bahwa penggunaan TikTok berhubungan dengan penurunan kepuasan pada tubuh dan tingkat harga diri. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan TikTokdapat memengaruhi citra tubuh dan harga diri, namun diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya hubungan antara variabel-variabel tersebut.

TikTok is a platform where users can showcase their creativity, connect with others, and enjoy entertaining and informative content. This study explored the potential link between TikTok, body satisfaction, and self-esteem. We used a survey distributed widely within the university cohort’s familial and social circles. This survey included 381 participants, including 217 females, 152 males, 10 non-binary individuals, and two others. Participants were asked about their TikTok use, body satisfaction, and self-esteem. TikTok consumption was gauged using the Media and Technology Usage and Attitudes Scale developed by Rosen et al. Alsaker’s Body Image Satisfaction Scale was used to assess body satisfaction, while self-esteem was measured using the Rosenberg Self-Esteem Scale. Results indicate that TikTok use is connected to lower body satisfaction and self-esteem levels. These findings suggest that TikTok use may impact body image and self-esteem, but more research is needed to understand the relationship between these variables fully."
Depok: Fakultas Ilmu Psikologi Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syakira Khaerani
"Perkembangan pesat aplikasi TikTok telah mempengaruhi berbagai aspek fungsionalitas dan kesejahteraan masyarakat dunia. Penilitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara harga diri, kecemasan social, dan penggunaan TikTok, dengan melibatkan 381 partisipan (M = 29.0 tahun, SD = 14.0, berkisar dari 17 sampai dengan 78 tahun; 57% wanita, 40% pria, 2.5% non-biner, dan 0.5% identifikasi lain) dengan latar belakang internasional, melalui distribusi survei korelasional. Hasil penelitian menunjukkan korelasi negatif signifikan antara harga diri dan penggunaan TikTok. Meski demikian, signifikansi tidak ditemukan pada hubungan antara kecemasan sosial dan penggunaan TikTok.

The rapid growth of TikTok has affected different aspects of human’s functionality and well-being. This research aims to investigate the relationship between self-esteem and social anxiety with TikTok consumption. The research involved 381 participants (M = 29.0 years, SD = 14.0, ranging from 17 to 78 years old; 57% women, 40% men, 2.5% non-binary, and 0.5% other-identifying) internationally through the distribution of correlational survey. Results shows a significant negative correlation between self-esteem and TikTok consumption. However, relationship between social anxiety and TikTok consumption shows no significance"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Hutaauruk, Natasha Bernadette
"Seiring dengan menjadi fenomena global terbaru, studi ini menyelidiki hubungan antara konsumsi TikTok dengan kepuasan tubuh dan harga diri. Kepuasan tubuh dan harga diri adalah penting untuk dipelajari karena keduanya terkait dengan berbagai masalah kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, dan gangguan pola makan. Sebanyak 381 partisipan (M = 29,0, SD = 14,0), dengan rentang usia 17-78 tahun, direkrut melalui teknik convenience sampling. Tiga kuesioner daring berbasis laporan diri didistribusikan secara ketat untuk memperoleh data. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi negatif yang signifikan antara konsumsi TikTok dengan kepuasan tubuh. Selain itu, terdapat korelasi negatif yang signifikan antara konsumsi TikTok dengan harga diri. Temuan studi ini mendukung hipotesis yang diajukan. Sebagai implikasi, pengguna disarankan untuk menggunakan TikTok dengan menetapkan batas waktu, mengurasi konten positif, dan istirahat secara teratur untuk melakukan aktivitas produktif guna mengurangi dampak negatif terhadap kepuasan tubuh dan harga diri.

s TikTok has become the latest global phenomenon, this study investigates the relationship between TikTok consumption and body satisfaction and self-esteem. Body satisfaction and self-esteem are critical to study due to their established associations with numerous mental health issues, including depression, anxiety, and eating disorders. A total of 381 participants (M = 29.0, SD = 14.0), ranging from 17-78 years, were recruited through convenience sampling. Three self-report online questionnaires were rigorously distributed to obtain the data. The results revealed a significant negative correlation between TikTok consumption and body satisfaction, which supported the proposed hypotheses. As practical implications, users should engage with TikTok mindfully by setting time limits, curating positive content, and taking regular breaks to engage in offline activities to mitigate the negative impacts on body satisfaction and self-esteem."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Robin
"Sebuah studi mengenai media sosial, seperti Facebook, menemukan bahwa ada hubungan antara social comparison orientation, self-esteem, dan penggunaan Facebook. TikTok adalah media sosial yang cukup baru tetapi hanya menerima sedikit penelitian mengenai hal tersebut. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk menyelidiki apakah ada asosiasi antara penggunaan TikTok dengan social comparison orientation and self-esteem. Studi ini menggunakan desain penelitian korelasional. Tiga ratus delapan puluh satu partisipan telah direkrut melalui penyebaran survei daring dengan menggunakan convenience sample dari komunitas. Hasil dari studi ini adalah penggunaan TikTok memiliki korelasi positif dengan social comparison orientation dan korelasi negatif dengan self-esteem. Studi ini menawarkan rekomendasi praktikal untuk pengguna TikTok yaitu untuk membatasi penggunaan TikTok atau berhati-hati dalam penggunaan untuk mengurangi dampak buruk dari penggunaan TikTok.

A study on social media, such as Facebook, found that there is a relationship between social comparison orientation, self-esteem, and Facebook usage. TikTok is a relatively new social media platform yet there is less research on it. Therefore, the present study aims to investigate whether there is an association between TikTok consumption with social comparison orientation and self-esteem. This will be achieved by employing a correlational study design. Three hundred eighty-one participants were recruited through online survey dissemination that utilized a convenience sample from the community. Results showed that TikTok consumption is positively correlated to social comparison orientation and negatively correlated to self-esteem. This study offers a practical recommendation for TikTok users, suggesting that they should restrict their usage of TikTok or exercise caution while using it in order to mitigate the adverse consequences of TikTok consumption."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Livana Helga Clarissa
"TikTok, sebuah situs media sosial terkenal, memiliki dampak signifikan terhadap self-esteem dan body satisfaction. Penelitian ini mengeksplorasi korelasi antara konsumsi TikTok, self-esteem, dan body satisfaction. Tugas ini mengkaji dua hipotesis yang menunjukkan kemungkinan dampak buruk penggunaan TikTok terhadap faktor psikologis ini. Kami menggunakan metodologi survei dalam penelitian kami yang didistribusikan secara luas di kalangan keluarga dan sosial kelompok universitas. Survei untuk penelitian ini mengumpulkan data dari total 381 orang. Untuk menilai self-esteem, Self-Esteem Scale Rosenberg digunakan. Untuk mengukur body satisfaction, Body Image Satisfaction Scale yang dikembangkan oleh Alsaker digunakan. Terakhir, penggunaan TikTok diukur menggunakan Media and Technology Usage and Attitudes Scale yang dibuat oleh Rosen et al. Hasil penelitian kami menunjukkan hubungan terbalik yang kuat antara jumlah waktu yang dihabiskan di TikTok dan tingkat self-esteem serta body satisfaction para peserta. Pada akhirnya, penelitian ini menambah perluasan penelitian mengenai dampak buruk media sosial terhadap kesejahteraan mental, dan menggarisbawahi pentingnya memiliki pengetahuan dan kehati-hatian saat menggunakan platform seperti TikTok.

TikTok, a famous social media site, has had a significant impact on people's self-esteem and physical satisfaction. This study explores the correlation between the consumption of TikTok, self-esteem, and body satisfaction. It examines two hypotheses that suggest the possible adverse impacts of TikTok usage on these psychological factors. We employ a survey methodology in our research that was widely distributed within the familial and social circles of the university cohort. The survey for this study gathered data from a total of 381 individuals. In order to assess self-esteem, the Rosenberg Self-Esteem Scale is employed. To gauge body satisfaction, the Body Image Satisfaction Scale developed by Alsaker is utilised. Lastly, TikTok consumption is measured using the Media and Technology Usage and Attitudes Scale created by Rosen et al. The results of our study indicate a strong inverse relationship between the amount of time spent on TikTok and the participants' levels of self-esteem and happiness with their bodies. Ultimately, this study adds to the expanding body of research on the detrimental impacts of social media on mental well-being, underscoring the significance of being knowledgeable and deliberate when using platforms such as TikTok."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syaifa Zahrani Kariza
"TikTok sebagai aplikasi media sosial terkini memungkinkan kita memberikan pemahaman baru tentang media sosial dan kesejahteraan psikologis individu. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara penggunaan media sosial TikTok terhadap orientasi perbandingan sosial sekaligus tingkat harga diri para penggunanya. Terdiri dari 381 peserta convenience sampling (M= 29.0, SD = 14.0), penelitian ini juga menggunakan survei korelasional daring sebagai metode penelitian. Hasil penelitian ini menemukan bahwa TikTok berkorelasi positif dengan perbandingan sosial dan berkorelasi negatif dengan harga diri. Individu menjadikan TikTok sebagai sarana untuk membandingkan diri mereka sendiri dan cenderung memandang diri mereka sendiri lebih rendah. Untuk mengurangi dampak negatif terhadap kesejahteraan individu, pengguna TikTok disarankan untuk lebih berhati-hati saat membandingkan diri dan menjaga harga dirinya dalam pengunaan sosial media.

TikTok as the new social media application allows us to bring new understanding about social media and psychological well-being. This research explores the uses of TikTok as social media and its relationship to social comparison and self-esteem. Consisting of 381 convenience sampling participants (M= 29.0, SD = 14.0), this research uses online correlational surveys to conduct the study. This research found TikTok to be positively correlated with social comparison and negatively correlated with self-esteem. Individuals facilitated by TikTok to compare themselves and perceive themselves less. To reduce the negative impact of social media on individuals' well-being, TikTok users should be more mindful in comparing themselves protect themselves from the effects of using TikTok as a social media towards their self-esteem"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Arsyifa Dewi Maharani
"Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan TikTok telah mengingkat pesat. Namun, sampai sekarang hanya ada sedikit studi yang meneliti faktor-faktor psikologis yang terkait dengan penggunaannya. Untuk menanggulangi hal ini, studi ini mengkaji hubungan antara orientasi perbandingan sosial dan harga diri dalam konsumsi TikTok. Studi ini berhipotesis bahwa orientasi perbandingan sosial memiliki korelasi positif yang signifikan dengan konsumsi TikTok, sedangkan harga diri memiliki korelasi negative yang signifikan dengan konsumsi TikTok. Untuk mengukur hubungan ini, studi ini merekrut sampel dengan 381 partisipan yang menggunakan TikTok untuk melakukan survei korelasional. Hasil yang ditemukan mengkonfirmasi hipotesis yang dibuat. Hasil menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara orientasi perbandingan social dan konsumsi TikTok. Sebuah korelasi negatif yang signifikan juga ditemukan antara harga diri dan konsumsi TikTok. Hasil ini mungkin mengindisikan pengadopsian TikTok yang negatif oleh partisipan yang dijelaskan dengan adanya orientasi perbandingan sosial sebagai mediator antara konsumsi TikTok dan harga diri. Dengan hasil yang ada, studi ini menyarankan untuk pengguna TikTok agar lebih memperhatikan kondisi psikologis mereka dan tingkatan konsumsi TikTok.

The growth of TikTok has been increasing rapidly over recent years. However, few studies have investigated the psychological factors linked to the use of it. To address this, our study examines the relationship between social comparison orientation and self-esteem in TikTok consumption This study hypothesize that social comparison orientation has a significant positive relationship with TikTok consumption while self-esteem has a significant negative relationship with TikTok consumption. To assess this relationship, a convenience sample of 381 participants who use TikTok were recruited to complete a correlational survey. The results found confirmed the hypotheses made. It was revealed that there is a significant positive correlation of social comparison orientation and TikTok consumption. A significant negative correlation of self-esteem and TikTok consumption was also found. This may imply participants’ negative adoption of TikTok, explained by having social comparison orientation as the mediator between TikTok consumption and self-esteem. Therefore, our findings suggest that TikTok users should be mindful about their psychological state and consumptions."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shakira Ashana Ramadhani Aziz
"TikTok adalah salah satu aplikasi media sosial terbesar dengan pertumbuhan tercepat di dunia. TikTok menyediakan berbagai macam konten video pendek. Miliaran pengguna TikTok menghabiskan hampir satu jam per hari di aplikasi tersebut. Akibat penggunaan TikTok, ditemukan bahwa pengguna mengalami rasa takut ketinggalan (FoMO) dan rendah diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara FoMO dan harga diri dengan penggunaan TikTok. Ada 381 peserta yang mengisi survei studi ini. Dalam penelitian ini, FoMO berkorelasi positif dengan penggunaan TikTok, sedangkan harga diri berkorelasi negatif dengan penggunaan TikTok.

TikTok is one of the world's largest, fastest-growing social media applications. TikTok provides a wide variety of short-form video content. The billions of users of TikTok spend almost an hour per day on the app. As a result of TikTok consumption, people have reported experiencing the fear of missing out (FoMO) and low self-esteem. This research aims to investigate the relationship between FoMO, self-esteem, and TikTok consumption. In total, 381 people completed the survey. In this study, FoMO was positively correlated with TikTok consumption, while self-esteem was negatively correlated with TikTok consumption."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aryuni Hindradi
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai hubungan antara neurotisisme dan harga
diri dengan konsumsi TikTok. Pesertanya berusia antara 17 hingga 78 tahun dengan 217
perempuan dan 152 laki-laki, 10 peserta menyebutkan bahwa mereka non-biner, dan dua
peserta mengidentifikasi diri sebagai gender lainnya. Peserta wajib mengisi sosialisasi survei
online yang diberikan oleh mahasiswa peserta kelas ini dengan alat ukur skala Big Five
Inventory-10 dan skala Harga Diri Rosenberg. Hasilnya menunjukkan bahwa partisipan
dengan neurotisisme rendah cenderung memiliki screen time lebih rendah untuk
menggunakan aplikasi TikTok. Selain itu, peserta dengan harga diri yang lebih rendah
menunjukkan bahwa mereka cenderung akan menghabiskan lebih banyak uang saat
menggunakan aplikasi TikTok.

The goal of this study is to assess the relationship between neuroticism and self-esteem with TikTok consumption. The participants ranged in age from 17 to 78 years with 217 women and 152 men, 10 participants stated that they were non-binary, and two participants identified
as other gender. The participants should fill in the online survey dissemination that is given by the student who participates in this class and measure by using the Big Five Inventory-10 scale and the Rosenberg Self-Esteem scale. The result shows that participants with low
neuroticism tend to have less screen time on TikTok; however, participants with low self-
esteem would spend more on TikTok consumption.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>