Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129270 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutiara Arum Prawira Negara
"Terjadinya isu-isu sosial dalam beberapa waktu terakhir telah membangkitkan dorongan untuk berpartisipasi dalam aksi boikot sebagai suatu bentuk protes. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara norma sosial, dioperasionalisasikan menjadi norma injunctive dan norma deskriptif, dan motivasi boikot. Peneliti menduga bahwa terdapat hubungan antara norma sosial dan motivasi boikot. Untuk menguji hipotesis tersebut, 170 orang berusia antara 18 dan 64 tahun dan berdomisili di wilayah Jabodetabek direkrut untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasional. Hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima. Ditemukan bahwa norma injunctive dan norma deskriptif memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi boikot. Namun demikian, terdapat variasi kekuatan hubungan norma sosial dengan berbagai jenis motivasi untuk berpartisipasi dalam aksi boikot.

The occurrence of social issues in recent times has generated the urge to participate in boycotts as a form of protest. This study aims to examine the relationship between social norms, specifically injunctive norms and descriptive norms, and boycott motivations. The researcher hypothesized that there is a correlation between social norms and boycott motivation. To test the hypothesis, 170 people aged between 18 and 64 years old and residing in the Greater Jakarta area were recruited to participate in this study. The method used in this study was correlational analysis. The results of the analysis showed that the research hypothesis was accepted. It was found that injunctive norms and descriptive norms have a significant relationship with boycott motivation. However, there were variations in the strength of the relationship between social norms and different types of motivation to participate in boycotts."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Amalia
"Prestasi akademik yang tinggi merupakan suatu hasil yang ingin dicapai bagi setiap orang yang melakukan proses belajar, tidak terkecuali bagi anak-anak kurang beruntung yang tinggal di panti asuhan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara motivasi berprestasi dan dukungan sosial dengan prestasi akademik anak-anak di panti asuhan. Populasi penelitian yang dipilih yaitu anak-anak asuh dari tiga panti asuhan yang berada di daerah Jakarta Selatan, yakni Panti Asuhan An-Nuriyah, Andalusia dan Desa Putera yang duduk di kelas VIII dan IX SMP. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini yakni sebanyak 62 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dan dukungan sosial terhadap prestasi akademik anak-anak di panti asuhan.

High academic achievement is a result which wants to be achieved for each people who do the learning process, including for children who living in the orphanage. This research is a quantitative study that aims to see how the relationship between achievement motivation and social support to the academic achievement of children in orphanages. The population in this study are foster children from three orphanages in the area of South Jakarta. namely An-Nuriyah Orphanage, Andalusia and Desa Putera which sits in class VIII and IX Junior High School. The number of the samples in this study are 62 respondents. The result shows there is no significant relationship between achievement motivation and social support to the academic achievement of children in orphanages."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Yoseph W.A.
"Peningkatan kemampuan motivasi kerja dan remunerasi yang diterima pegawai akan berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan pegawai Perhatian terhadap peningkatan kemampuan kerja motivasi kerja dan remunerasi pegawai ke arah yang lebih baik tentunya akan mendorong pada penciptaan kesejahteraan pegawai yang lebih baik Begitupula sebaliknya lemahnya perhatian terhadap salah satu dari variabel variabel tersebut di atas pada akhirnya akan berdampak negatif terhadap hasil kerja pegawai dan terganggunya pencapaian sasaran organisasi pada umumnya Hal ini dikarenakan sumber daya pikiran tenaga dan waktu yang ada pada diri pegawai sebagian besar hanya tercurah untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dialami pegawai terkait dengan kemampuan motivasi remunerasi dan kesejahteraan.

Increased ability work motivation and employee remuneration will be associated with an increase in employee welfare Attention to improving work ability motivation and remuneration of employees working towards a better of course would lead to the creation of a better employee welfare Nor vice versa lack of attention to any of the variables mentioned above will ultimately have a negative impact on the work of employees and the disruption of the achievement of organizational goals in general This is because the resources thought energy and time of the employees devoted only to resolve the various problems experienced by employees related to ability motivation remuneration and welfare."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noraini
"Permasalahan perawatan pasien skizofrenia sering kali menimbulkan kendala dan masalah bagi orang yang merawatnya (caregiver). Dukungan sosial yang diberikan oleh dukungan keluarga, teman dan orang spesial mampu meningkatkan motivasi perawatan yang dimiliki caregiver dalam melaksanakan perawatan terhadap pasien skizofrenia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial dengan motivasi caregiver dalam merawat pasien skizofrenia di Kabupaten Kutai Barat. Penelitian ini menggunakan cross sectional study. Metode sampel dengan teknik purposive sampling sebanyak 120 responden. Instrumen penelitian berupa kuesioner dukungan sosial Multidimentional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) dari Zimet (1988) dan kuesioner motivasi Self-Regulation Questionnaire (SRQ) dikembangkan oleh Ryan & Connell (1989). Hasil penelitian diketahui mayoritas berusia dewasa tengah (40- 60 tahun), berstatus kawin (menikah), berpendidikan dasar dan menengah, pekerjaan sebagai swasta dan wiraswasta, dan mempunyai hubungan sebagai keluarga inti pasien, serta dukungan sosial tinggi dan memiliki motivasi yang baik dalam melakukan perawatan pasien skizofrenia. Uji chi square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan sosial dengan motivasi caregiver dalam melakukan perawatan pasien skizofrenia (p value <0,05). Kegiatan promosi kesehatan ditujukan bagi caregiver dan keluarga dengan bentuk kegiatan penyuluhan pentingnya manfaat perawatan pasien skizofrenia.

The problem of caring for schizophrenic patients often creates obstacles and problems for the people who care for them (caregivers). Social support provided by family supports, friends and intimate partners can increase caregivers' care motivation in carrying out care for schizophrenia patients. This study aims to identify the relationship between social support and caregiver motivation in caring for schizophrenia patients in West Kutai Regency. This research uses a cross sectional study. The sample method used a purposive sampling technique of 120 respondents. The research instruments were the social support qwas Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) questionnaire from Zimet (1988) and the motivation questionnaire was Self-Regulation Questionnaire (SRQ) developed by Ryan & Connell (1989) for social support. The research results show that the majority are middle adults (40-60 years old), married (married), have primary and secondary education, work in the private sector and are self-employed, and have a relationship as the patient's nuclear family, as well as high social support and have good motivation in carrying out treatment of schizophrenic patients. The chi square test shows that there is a significant relationship between social support and caregiver motivation in caring for schizophrenia patients (p value <0.05). Health promotion activities are aimed at caregivers and families in the form of outreach activities on the importance of the benefits of caring for schizophrenia patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Alim
"Di tengah peperangan yang kembali berkecamuk antara Israel dan Palestina sejak 7 Oktober 2023, gerakan BDS terus menunjukan eksistensi dan pengaruhnya dalam memobilisasi masyarakat internasional. Ketertarikan publik Internasional terhadap gerakan BDS melalui media sosial mengalami peningkatan secara signifikan. Perang yang terjadi tidak hanya dalam hardpower, tetapi juga softpower melalui media sosial, termasuk Twitter. Perjuangan bangsa Palestina pun dilakukan secara non-violence melalui BDS Movement. BDS menjadi gerakan ekonomi politik internasional yang dinilai efektif menjadi ancaman Israel. Dari latar belakang tersebut, peneliti menganalisis jejaring informasi, aktor berpengaruh dan dampak pemberitaan media terhadap gerakan BDS Movement pada periode 1 Januari-30 Mei 2024 dengan kata kunci #BDSMovement dan #boycottIsrael pada platform Twitter. Penelitian kualitatif ini menggunakan Social Network Analysis Model dan teori Media-Policy Interaction dengan terlebih dahulu mengumpulkan data tweets (crawling data) menggunakan APIs X (Twitter). Lalu data yang terkumpul dianalisis secara tematik dan divisualisasikan menggunakan software NetworkX. Hasil penelitian menemukan terdapat 29.927 tweets dengan 22.056 aktor (nodes) dan 22.710 jaringan (edges). Bulan Mei 2024 Gerakan BDS di twitter meningkat signifikan karena adanya aktivitas boikot yang dilakukan di berbagai institusi perguruan tinggi di dunia. Analisis sentimen menunjukan bahwa terdapat 76,4% merupakan sentimen negatif, 12,6% sentimen positif dan 11% Sentimen netral. Pada penelitian tersebut juga mengungkap bahwa semua publikasi bersifat organik dan tidak terindikasi menggunakan Bot. peneliti mengungkap ada 20 akun twitter yang menjadi pusat penyebaran informasi BDS, satu di antaranya adalah BDS Movement. Peneliti tidak menemukan respons langsung dari Israel, tetapi respons terhadap BDS Movement datang dari Amerika Serikat dan Inggris yang merupakan sekutu dekat Israel. Kampus juga merespons gerakan BDS Movement dengan berbagai cara.

Amid the war that has been raging between Israel and Palestine since October 7, 2023, the BDS movement continues to show its existence and influence in mobilizing the international community. International public interest in the BDS movement through social media has increased significantly. The war is not only in hard power but also soft power through social media, including Twitter. The struggle of the Palestinian people was carried out in non-violence through the BDS Movement. BDS is an international political economy movement that is considered effective as a threat to Israel. From this background, researchers analyzed information networks, influential actors, and the impact of media coverage on the BDS Movement from January 1-May 30, 2024, with the keywords #BDSMovement and #boycottIsrael on the Twitter platform. This qualitative research uses the Social Network Analysis Model and Media-Policy Interaction theory by first collecting tweet data (crawling data) using APIs X (Twitter). Then the collected data was analyzed thematically and visualized using NetworkX software. The results found 29,927 tweets with 22,056 actors (nodes) and 22,710 networks (edges). In May 2024, the BDS movement on Twitter increased significantly due to boycott activities carried out at various higher education institutions in the world. Sentiment analysis showed 76.4% negative sentiments, 12.6% positive sentiments, and 11% neutral sentiments. The study also revealed that all publications were organic and there was no indication of using Bots. researchers revealed that 20 twitter accounts were the center of BDS information dissemination, one of which was the BDS Movement. Researchers did not find a direct response from Israel, but responses to the BDS Movement came from the United States and Britain, which are close allies of Israel. Universities have also responded to the BDS Movement in various ways."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Badriah
"Kesejahteraan sosial mencakup berbagai upaya untuk meningkatkan taraf hidup manusia, tidak hanya pada aspek ekonomi dan fisik, tetapi juga sosial, mental, dan spiritual. Pendidikan memegang peranan penting dalam mencapai kesejahteraan tersebut dengan salah satunya melalui praktikum menjadi elemen penting untuk melengkapi pembelajaran teori dengan pengalaman langsung, terutama pada program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial yang memerlukan keterampilan praktis. Namun, dalam pelaksanaannya sering kali mahasiswa menemui berbagai hambatan, seperti tekanan akademis, kebutuhan beradaptasi dengan lingkungan baru, kurangnya fasilitas pendukung, dan kurangnya kemampuan manajemen diri. Hambatan-hambatan tersebut dapat menurunkan motivasi belajar mahasiswa dan memengaruhi kualitas akademik serta keberhasilan praktikum. Dalam konteks ini, efikasi diri dan dukungan sosial keluarga merupakan dua faktor penting yang dapat memengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Namun, masih sedikit penelitian yang secara spesifik mengkaji peran efikasi diri dan dukungan sosial keluarga terhadap motivasi belajar mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial dalam konteks praktikum di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara efikasi diri, dukungan sosial keluarga, dengan tingkat motivasi belajar pada mahasiswa praktikum program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI semester ganjil 2024/2025. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional. Metode sampling yang digunakan adalah sampling jenuh dari seluruh populasi mahasiswa yang sedang melaksanakan praktikum pada semester ganjil 2024/2025. Pengambilan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner pada bulan September hingga November 2024 yang diisi oleh 78 responden. Data hasil penelitian dianalisis secara analisis univariat dan bivariat dengan uji Kendall’s tau-b menggunakan bantuan SPSS. Hasil uji univariat menunjukkan bahwa 74% mahasiswa memiliki motivasi belajar dengan kategori tinggi, 51% mahasiswa memiliki efikasi diri sedang, dan 49% mahasiswa memiliki dukungan sosial keluarga dengan kategori tinggi. Hasil uji Kendall’s tau-b menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara efikasi diri dengan motivasi belajar pada mahasiswa praktikum (τ(76) = 0.488, p < 0.05), dan terdapat hubungan yang signifikan meskipun berkekuatan lemah antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar mahasiswa praktikum (τ(76) = 0.246, p < 0.05). Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi praktis dengan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang motivasi belajar pada mahasiswa yang melaksanakan praktikum sehingga mahasiswa yang memiliki motivasi tidak hanya lebih siap menghadapi tantangan akademis, tetapi juga mengembangkan keterampilan profesional yang dibutuhkan di dunia kerja. Pada akhirnya, penelitian ini akan mendukung upaya untuk meningkatkan kualitas lulusan Ilmu Kesejahteraan Sosial dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Social welfare encompasses various efforts to improve the quality of life, not only in economic and physical aspects but also in social, mental, and spiritual dimensions. Education plays a crucial role in achieving social welfare by providing knowledge, skills, and opportunities for social mobility. In higher education, practicums are essential components that complement theoretical learning with hands-on experience, especially in Social Welfare Studies programs requiring practical skills. However, during their implementation, students often face several challenges, such as academic pressures, the need to adapt to new environments, a lack of supporting facilities, and insufficient self-management skills. These challenges can decrease students' learning motivation and negatively impact their academic quality and practicum success. In this context, self-efficacy and family social support are two critical factors influencing students’ learning motivation. However, limited research specifically examines the role of self-efficacy and family social support in students' learning motivation within the context of practicums in Indonesia. Therefore, this study aims to analyze the relationship between self-efficacy, family social support, and learning motivation among Social Welfare students in the Faculty of Social and Political Sciences, University of Indonesia, during the odd semester of 2024/2025. This research adopts a quantitative approach with a descriptive correlational method. The sampling method used was saturated sampling, involving the entire population of students participating in practicums during the odd semester of 2024/2025. Data were collected through questionnaires distributed between September and November 2024, completed by 78 respondents. Data analysis was performed using univariate and bivariate analyses, with Kendall’s tau-b test assisted by SPSS software. The univariate analysis revealed that 74% of students exhibited high learning motivation, 51% had moderate self-efficacy, and 49% reported high family social support. The Kendall’s tau-b test results showed a significant positive correlation between self-efficacy and learning motivation among practicum students (τ(76) = 0.488, p < 0.05). Additionally, a significant but weak correlation was found between family social support and learning motivation (τ(76) = 0.246, p < 0.05). This study is expected to provide practical contributions by offering deeper insights into learning motivation among students undertaking practicums. Students with high motivation are not only better prepared to face academic challenges but also to develop professional skills required in the workforce. Ultimately, this research supports efforts to improve the quality of Social Welfare’s graduates and their ability to deliver the best services to the community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atsarina Adani Soetikno
"ABSTRAK

Motivasi merupakan faktor utama yang menentukan efek hijab terhadap pemakainya, dan efek tersebut dapat memengaruhi subjective well-being. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi untuk memakai hijab dengan subjective well-being yang dimiliki muslimah yang bersangkutan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Subjective Happiness Scale yang dikembangkan oleh Lyubomirsky dan Lepper (1999) untuk mengukur subjective well-being serta Relative Autonomy Index yang digunakan oleh Sheldon, Ryan, Deci, dan Kasser (2004) untuk mengukur motivasi berhijab. Pengambilan data dilakukan Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berhijab dengan subjective well-being partisipan.


ABSTRACT

Motivation is a major factor that determines the effect of hijab to its wearer, and these effects can influence subjective well-being. This study aims to find the relationship between motivation to wear hijab and subjective well-being of muslim women. This research is a quantitative research with correlational design. This study used Subjective Happiness Scale developed by Lyubomirsky and Lepper (1999) to measure subjective well-being and the Relative Autonomy Index by Sheldon, Ryan, Deci, and Kasser (2004) to measure motivation to wear hijab. The results showed that there was no significant relationship between motivation to wear hijab and subjective well-being of participants.

"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55325
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhanni Rahman
"Mengetahui pentingnya mempertahankan hubungan penuh rasa percaya antar sesama, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara motivasi kerelawanan dan kepercayaan interpersonal. Metode penelitian yang dipakai adalah korelasional dan partisipan dalam penelitian ini merupakan relawan yang berasal dari kalangan usia emerging adulthood yaitu 18 s.d. 29 tahun yang berjumlah 1334 orang dari berbagai kota di Indonesia. Kepercayaan interpersonal diukur dengan menggunakan alat ukur Propensity to Trust Scale yang dikembangkan oleh Evans dan Revelle 2008 , sementara itu motivasi kerelawanan diukur dengan Volunteer Functions Inventory yang dikembangkan oleh Clary, Snyder, Ridge, Copeland, Stukas, Haugen, dan Miene 1998.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga dari enam dimensi motivasi kerelawanan mdash;values, social, dan understanding mdash;berhubungan positif dan signifikan terhadap kepercayaan interpersonal, sedangkan dimensi protective berhubungan negatif dan signifikan terhadap kepercayaan interpersonal. Hasil analisis lebih lanjut juga menunjukkan adanya pengaruh motivasi kerelawanan pada keenam dimensi motivasi kerelawanan, terutama pada dimensi values dan understanding. Kedua dimensi tersebut berpengaruh lebih kuat terhadap kepercayaan interpersonal dibandingkan dengan keempat dimensi motivasi kerelawanan lainnya; yaitu protective, career, social, dan enhancement.

Given the importance of maintaining trustful relationship, the goal of the present research was to determine whether volunteer motivations correlate with interpersonal trust. A correlational design was employed and measures were obtained from 1334 volunteers from various cities in Indonesia. Interpersonal trust was measured using Propensity to Trust Scale by Evans and Revelle 2008 , while volunteer motivations were measured using Volunteer Functions Inventory by Clary, Snyder, Ridge, Copeland, Stukas, Haugen, and Miene 1998.
The results demonstrated that three of six designated dimensions of volunteer motivations mdash values, social, and understanding mdash were positively correlated with interpersonal trust while the other dimension namely protective was found negatively correlated with interpersonal trust. Advanced analysis also determined that six designated dimensions of volunteer motivations have influence on interpersonal trust, especially values and understanding. Both dimensions have stronger influences towards interpersonal trust compared to the other dimensions they are protective, career, social, and enhancement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhien Citra Ganeshty
"Mahasiswa di perguruan tinggi menemui tantangan maupun kemunduran akademik sehari-hari yang harus mereka hadapi. Tantangan dan kesulitan akademik di perguruan tinggi berbeda dari jenjang pendidikan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan perspektif Self-Determination Theory dan bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi dari motivasi external regulation, introjected regulation, identified regulation, dan motivasi intrinsik dalam memprediksi academic buoyancy. Sampel penelitian adalah 463 mahasiswa S1 Universitas Indonesia perempuan = 75. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis statistik Regresi Berganda.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur motivasi yakni menggunakan The Academic Self-Regulation Scale Vansteenkiste, Sierens, Soenens, Luyckx, Lens, 2009, sedangkan untuk mengukur academic buoyancy digunakan alat ukur Academic Buoyancy Scale Martin Marsh, 2008. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi introjected regulation, maka semakin rendah academic buoyancy. Selain itu, semakin tinggi motivasi identified regulation dan motivasi intrinsik, maka semakin tinggi pula academic buoyancy. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa motivasi yang berasal dari dalam diri individu dapat memprediksi perilaku yang adaptif dalam menghadapi tantangan dan kemunduran akademik sehari-hari.

College students meet academic challenges and setbacks on a daily basis that they have to face. Those academic challenges and difficulties are different than the previous education levels. This research is using Self Determination Theory perspective and aimed to examine the contibution of motivation external regulation, introjected regulation, identified regulation, and intrinsic motivation to predict academic buoyancy. The sample of this study is 463 undergraduate college students in University of Indonesia female 75 The research method of this study is quantitative method, with statistical analyses of Multiple Regression.
The measurement of motivation was using The Academic Self Regulation Scale Vansteenkiste, Sierens, Soenens, Luyckx, Lens 2009, and the measurement of academic buoyancy was using Academic Buoyancy Scale Martin Marsh, 2008. The results indicate that the higher introjected regulation, the lower academic buoyancy. Furthermore, the higher identified regualtion and intrinsic motvation, the higher academic buoyancy. The implication of this study is that intrinsic motivation which derived from within oneself can predict adaptive behavior in the face of everyday academic challenges and setbacks.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Qudsiyah
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara self-esteem dan motivasi berprestasi dalam hope of success dan fear of failure pada remaja jalanan. Self-esteem ialah komponen evaluasi diri, penilaian afektif yang berpengaruh pada konsep diri. Motivasi berprestasi adalah kebutuhan untuk menampilkan sesuatu dengan baik atau berjuang untuk sukses dan dibuktikan dengan ketekunan dan usaha dalam menghadapi kesulitan. Motivasi berprestasi dapat dikatakan sebagai kombinasi dari dua variabel kepribadian yaitu kecenderungan untuk mencapai kesuksesan dan kecenderungan menghindari kegagalan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengukuran self-esteem menggunakan Rosenberg’s Self-Esteem Scale (RSES) dan pengukuran motivasi berprestasi menggunakan alat ukur Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R). Partisipan berjumlah 58 remaja jalanan.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara self-esteem dan hope of success pada remaja jalanan (r=0,286; p=0,029) dan hubungan negatif yang signifikan antara self-esteem dan fear of failure pada remaja jalanan (r=-0,437; p=0,01). Remaja jalanan yang memiliki self-esteem tinggi akan lebih termotivasi untuk meraih kesuksesan dalam kehidupannya.

This research was conducted to find the relationship between self-esteem and achievement motivation in hope of success and fear of failure among street youth. Self-Esteem is self-evaluation components, affective appraisal which affects the self-concept. Achievement motivation is the need to perform well or the striving for success, evidenced by persistence and effort in the face of difficulties.
This study used quantitative method. Self-esteem was measured by Rosenberg’s Self-esteem Scale (RSES) and achievement motivation was measured by Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R). Data was analyzed using Pearson Product-Moment Correlation technique. The participants were 58 street youth.
The result of this study showed that there is a positive significant correlation between self-esteem and hope of success (r=0,286; p=0,029) and a negative significant correlation between self-esteem and fear of failure (r=-0,437; p=0,01). Street youth with high self-esteem will be more motivated to achieve success in life.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S61989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>