Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14157 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Neng Intan
"Peningkatan gula darah pada pasien COVID-19 menyebabkan terganggunya fungsi metabolik, tingkat keparahan penyakit serta komplikasi pada pasien. Peningkatan gula darah pada pasien COVID-19 dapat dicegah melalui langkah yang tepat dalam mengontrol glikemik dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengenali faktor yang berhubungan dengan peningkatan gula darah pada pasien COVID-19 tanpa riwayat Diabetes Melitus (DM). Metode penelitan adalah deskriptif dengan desain analitik retrospektif, melibatkan 45 responden, analisa data menggunakan rank spearman, chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan, mayoritas responden berumur 46-65 tahun, berjenis kelamin perempuan, memiliki stres dan aktivitas ringan. Secara klinis memiliki keparahan COVID-19 derajat sedang serta tidak memiliki komorbid. Sebagian besar responden memiliki pola diet yang tidak tepat, tidak mempunyai riwayat keluarga dengan DM, dan tidak mempunyai riwayat pengobatan yang dapat meningkatkan gula darah. Terdapat hubungan yang signifikan antara stres (p 0,003), aktivitas (p 0,017), derajat keparahan (p 0,016), komorbid (p 0,037), dan riwayat keluarga (p 0,007) dengan peningkatan gula darah pada pasien COVID-19 tanpa riwayat DM, dimana aktivitas merupakan faktor yang paling dominan (p 0.020:OR 8,465). Perlunya dilakukan intervensi keperawatan mandiri dalam meningkatkan asuhan keperawatan pada pasien COVID-19. Deteksi dini dengan tepat, manajemen stres dan aktivitas yang rutin diharapkan dapat menurunkan risiko disregulasi glukosa dan menstabilkan kadar glikemik untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

ncreased blood sugar in COVID-19 patients causes disruption of metabolic function, disease severity and complications in patients. Elevated c in COVID-19 patients can be prevented through proper steps in controlling glycemic well. This study aims to identify factors associated with increased blood sugar in COVID-19 patients without a history of Diabetes Mellitus (DM). The research method is descriptive with retrospective analytic design, involving 45 respondents, data analysis using Spearman rank, chi square and logistic regression. The results showed that the majority of respondents were 46-65 years old, female, had stress and had light activities. Clinically, he has moderate severity of COVID-19 and has no comorbidities. Most of the respondents have inappropriate diet patterns, do not have a family history of DM, and do not have a history of medication that can increase blood sugar. There was a significant relationship between stress (p 0.003), activity (p 0.017), severity (p 0.016), comorbidities (p 0.037), and family history (p 0.007) with elevated blood sugar in COVID-19 patients without a history of DM, where activity is the most dominant factor (p 0.020:OR 8.465). The need for independent nursing interventions in improving nursing care for COVID-19 patients. Appropriate early detection, stress management and routine activities are expected to reduce the risk of glucose dysregulation and stabilize glycemic levels to prevent further complications.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Deswita
"ABSTRAK
Permasalahan DM bersifat kompleks dan berbagai intervensi telah dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian komplikasi namun hasilnya belum optimal. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin mengidentifikasi pengaruh pelaksanaan intervensi budaya keperawatan diabetes dalam pencegahan dan pengendalian komplikasi pada agregat dewasa di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok dengan metode praktik keperawatan berbasis fakta EBNP dengan inovasi intervensi budaya keperawatan. Studi ini dilakukan pada 44 responden dewasa DM, 10 keluarga dan 30 kader kesehatan yang berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan inovasi ini. Hasil diperoleh ada perbedaan yang bermakna kadar gula darah dan kemandirian dengan pendekatan budaya setelah diberikan intervensi. Intervensi budaya keperawatan berpengaruh terhadap kadar gula darah dan kemandirian dewasa DM dalam pengelolaan penyakitnya. Disimpulkan bahwa intervensi budaya keperawatan menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kemandirian dewasa DM serta memberi peluang perawat mengembangkan upaya promotif maupun preventif. Direkomendasikan perlunya kebijakan yang mengintegrasikan intervensi budaya keperawatan dalam program pencegahan PTM atau posbindu PTM.Kata kunci : Dewasa, Intervensi Budaya Keperawatan, Kadar gula Darah, Kemandirian dan metode praktik keperawatan berbasis fakta EBNP ABSTRACT
Diabetes problem is complex and various interventions have been done in the prevention and control of complications but the results are not optimal. Based on this, the study to know implementation of integrated nursing culture intervention model with COSEHI coaching and self-hypnosis to prevention and control of diabetes complications in adult aggregate in Curug, Cimanggis, Depok with the evidence based nursing practice EBNP as a method inovation nursing culture intervention. This study was done to 44 diabetes adult respondents, 10 families and 30 social workers that participate in intervention. The results were significant differences in blood sugar level and independence with a cultural approach after being given this intervention. Nursing Intervention culture was affect the blood sugar and adult DM independence in the management of the disease. It was concluded that nursing cultural intervention decreased blood sugar level and increased adult with diabetes independence and gave nurse opportunity to develop promotion and preventive effort. It is recommended that policies that integrate nursing culture interventions in prevention programs of PTM or posbindu.Keywords : Adult, nursing culture intervention model glicemic control, independence and the evidence based nursing practice EBNP "
2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juliano, Joseph
New York: John Wiley & Sons, 1998
616.462 JUL w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Adriani Budihardjo
"Diabetes Melitus DM tipe 2 adalah jenis yang paling banyak ditemukan lebih dari 90. DM salah satunya ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah. Penatalaksanaan DM terdiri dari : edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani dan intervensi farmakologis. Namun intervensi farmakologis banyak menimbulkan efek samping. Beberapa studi menunjukkan bahwa akupunktur bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah pada kasus DM, baik menggunakan elektroakupunktur maupun tanpa elektroakupunktur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek elektroakupunktur pada titik telinga MA-IC 3 Endokrin terhadap penurunan kadar gula darah puasa pada pasien DM tipe 2 di RSU Kota Banjar.
Metode penelitian menggunakan Uji Acak Terkontrol. Penelitian ini dilakukan terhadap 54 pasien DM tipe 2 yang terbagi atas 2 kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B, yang masing-masing terdiri dari 27 orang. Pada kelompok A EA dilakukan elektroakupunktur pada titik telinga MA-IC 3 Endokrin dengan gelombang dense disperse selama 30 menit. Sedangkan pada kelompok B Tanpa EA dilakukan tanpa elektroakupunktur pada titik yang sama selama 30 menit. Pemeriksaan kadar gula darah puasa dilakukan sebelum dan sesudah intervensi. Pada kelompok A EA rerata kadar gula darah puasa GDP menurun dari 157,26 24,485 menjadi 142,59 26,771 p < 0,05, sedangkan pada kelompok B Tanpa EA rerata kadar GDP menurun dari 149,67 21,485 menjadi 148,74 21,326 p < 0,05.
Rerata angka penurunan kadar GDP antara kelompok A EA dan kelompok B Tanpa EA menunjukkan hasil yang signifikan p < 0,05. EA pada titik telinga MA-IC 3 Endokrin mempunyai efek menurunkan kadar GDP lebih baik dibandingkan dengan tanpa EA pada pasien DM tipe 2.

Type 2 Diabetes Mellitus DM is a kind of the most founded more than 90. One of DM symptom signed with increasing blood sugar level. DM therapy including education, medical nutrition therapy, physical exercise and farmacological intervention. However, farmacological intervention causing too many side effects. Some studies shows that acupuncture useful to decrease blood sugar level in DM cases, both using electroacupuncture and without electroacupuncture.
The purpose of this study is to know electroacupuncture effect at MA IC 3 Endocrine ear acupoint to decrease fasting blood sugar for type 2 DM patients at Banjar Hospital.
Study method used Randomized Controlled Trial. This study were involve 54 type 2 DM patients and divided into 2 groups which were group A and B, which was consists of 27 subjects. In group A EA applied electroacupuncture at MA IC 3 Endocrine ear acupoint with dense disperse for 30 minutes. Whereas in group B Without EA applied manual acupuncture at the same point for 30 minutes. Fasting blood sugar FBS was examine before and after intervention. In group A EA FBS level rate decrease from 157,26 24,485 to 142,59 26,771 p 0,05, whereas in group B Without EA FBS level rate decrease from 149,67 21,485 to148,74 21,326 p 0,05.
Decreasing rate of FBS level number between group A and B showed significant result p 0,05. EA rsquo s effect at MA IC 3 Endocrine ear acupoint better than without EA to decrease FBS level for type 2 DM patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Priyanto
"ABSTRAK
Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh senam kaki terhadap sensitivitas kaki
dan kadar gula darah pada aggregate lansia diabetes melitus di Magelang.
Penelitian eksperimen semu desain pre and post test group design with control
group. Sampel secara aksidental atau convenience sampling, 125 responden (62
lansia kelompok intervensi dan 63 kelompok kontrol). Instrumen penilaian
menggunakan skala sensitivitas dan nilai kadar gula darah. Senam kaki dilakukan
3 kali seminggu selama 4 minggu. Hasil penelitian kadar gula darah lebih baik
pada lansia sesudah diberikan senam kaki (p value 0,000). Sensitivitas kaki lebih
baik pada lansia sesudah diberikan latihan senam kaki (p value 0,000).

Abstract
The study aimed to determine the effect of leg exercise on the feet sensitivity and
blood sugar levels in elderly with diabetes melitus at Magelang. It applied quasiexperimental
design with accidental sampling to 62 elderly in intervention group
and 63 elderly in control group. Assessment instruments used the scale sensitivity
of blood sugar levels. Leg exercises activities performed 3 times a week for 4
weeks. The results showed better blood sugar levels after a given leg exercises as
well as leg sensitivity). A series of leg exercise is recommended to be done by
community nurses to the elders."
2012
T30470
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
King, George L., (author.)
New York: NY Workman Publishing, 2014
616.4 KIN d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Murray, Michael T.
New York: Riverhead Book, 2003
616.462 06 MUR h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Rudjianto
"Background: hypoglycemia is a major adverse event of insulin therapy for diabetes mellitus patients. The study was conducted to evaluate the incidence of hypoglycemia among insulin treated patients with type 1 diabetes mellitus (T1DM) or type 2 diabetes mellitus (T2DM) in the Indonesian cohort.
Methods: this Indonesian cohort study consisted of retrospective and prospective evaluation of hypoglycemic episodes, using International Operations Hypoglycemia Assessment Tool (IO HAT) in 374 patients with diabetes (T1DM; n=17 or T2DM; n=357). The patients of ≥18 years of age and treated with insulin for >12 months were selected for this study (ClinicalTrials.gov number: NCT02306681).
Results: a total of 374 patients were enrolled in this study and completed SAQ1. All patients with T1DM (17 [100%]), and 347 (97.2%) patients with T2DM completed SAQ2. Almost all the patients in the 4-week prospective period reported at least one hypoglycemic event (T1DM 100%, T2DM 99.4%) and the incidence rate of any hypoglycemia was 67.5 events per patient-year (PPY) and 25.7 events PPY for T1DM and T2DM patients, respectively. Among patients with T1DM and T2DM, 5.9% and 36.4%, respectively, did not know what hypoglycemia was at baseline, also high proportion of patients had impaired hypoglycemic awareness in the study (82.4% and 62.7%, respectively).
Conclusion: overall, high proportion of patients reported hypoglycemic events in the prospective period indicating under reporting during the retrospective period due to recall bias. Therefore, there is a need for patient education program to improve the awareness of hypoglycemia in diabetes patient in Indonesia.

Latar belakang: hipoglikemia merupakan efek samping utama dari terapi insulin pada pasien diabetes melitus. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kejadian hipoglikemia pada pasien diabetes melitus tipe 1 (T1DM) atau diabetes melitus tipe 2 (T2DM) yang diobati dengan insulin pada kohort Indonesia.
Metode: penelitian kohort Indonesia ini terdiri dari evaluasi retrospektif dan prospektif terhadap episode hipoglikemik, dengan menggunakan International Operations Hypoglycemia Assessment Tool (IO HAT) pada 374 pasien diabetes Indonesia (T1DM; n=17 dan T2DM; n=357). Pasien berusia ≥18 tahun dan diobati dengan insulin selama >12 bulan dipilih untuk penelitian ini (ClinicalTrials.gov nomor: NCT02306681).
Hasil: sebanyak 374 pasien disertakan untuk studi ini dan menyelesaikan self assessment questionnaire 1 (SAQ1). Semua pasien T1DM (17 [100%]) dan 347 pasien T2DM (97,2%) menyelesaikan SAQ2. Hampir semua pasien dalam 4 minggu periode prospektif melaporkan setidaknya satu kejadian hipoglikemi (T1DM 100%, T2DM 99,4%) dan tingkat kejadian hipoglikemia adalah 67,5 kejadian per pasien-tahun (PPY) dan 25,7 kejadian PPY masing-masing untuk pasien T1DM dan T2DM. Diantara pasien dengan T1DM dan T2DM, 5,9% dan 36,4%, masing-masing, tidak mengetahui apa hipoglikemia pada awal penelitian. Tercatat proporsi yang tinggi dari pasien memiliki kesadaran yang buruk akan kejadian hipoglikemi (82,4% dan 62,7%, masing-masing).
Kesimpulan: secara keseluruhan, proporsi yang tinggi dari pasien yang melaporkan kejadian hipoglikemi pada periode prospektif mengindikasikan kurang pelaporan selama periode retrospektif karena bias ingatan (recall bias). Oleh karena itu dibutuhkan program pendidikan pasien untuk meningkatkan kesadaran akan hipoglikemia dari pasien diabetes di Indonesia
"
Jakarta: Interna Publishing, 2018
610 UI-IJIM 50:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Apri Budianto
"Senam diabetes merupakan jenis latihan aerobik yang bermanfaat mengontrol kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan senam diabetes. Pada penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pengamatan pada serangkaian waktu (Time Series Design) dengan tehnik pengambilan sampel concecutive sampling. Besarnya sampel pada penelitian ini 87 orang, setiap responden mengikuti senam selama 60 menit, 3 kali seminggu, selama 1 minggu.
Hasil penelitian didapatkan ada perubahan yang signifikan terhadap penurunan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan senam diabetes (p value <0.05). Penelitian ini merekomendasikan bahwa senam diabetes dapat menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 serta perlu dikembangkan penelitan lebih lanjut.

Diabetes exercise is an aerobic exercise that help Diabetes Mellitus (DM) type 2 patient in maintaining normal blood sugar level. The purpose of this study is to examine the changes in DM type 2 patient’s blood sugar level when they are having diabetes exercise. This is descriptive quantitative study using time series observation design. Sample of 87 patients were recruited using consecutive sampling. Each participant had 60 minutes exercise and 3 times in a week.
The result shows significant changes in decreasing blood sugar level of DM type 2 patient after diabetes exercise (p value <0.05). This study recommends that diabetes exercise can decrease blood sugar level of DM type 2 significantly, and can be continue to further studies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T38699
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>