Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181452 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Destiawan Eko Utomo
"Penyakit kusta merupakan salah satu dari delapan penyakit terabaikan atau Neglected Tropical Disease (NTD) yang masih ada di Indonesia Beban akibat penyakit kusta bukan hanya karena masih tingginya jumlah kasus yang ditemukan tetapi juga kecacatan dan kualitas hidup yang diakibatkannya. Bertujuan untuk mengidentifikasi tentang faktorfaktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pada pasien kusta yang mengalami kecacatan di Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Kota Tangerang. Penelitian kuantitatif non eksperimen menggunakan desain crossectional. Dengan besar sampel yang digunakan adalah 96 responden.
Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan secara signifikan antara umur (p 0,253), jenis kelamin (p 1,000), pendidikan (1,000), penghasilan (p 1,000), tingkat kecacatan (p 0,397), proses penyakit (1,000), Pengetahuan (0,626), stigma (p 0,955) dengan kualitas hidup. Ada hubungan yang signifikan antara keterbatasan aktivitas fungsional (p 0,002), koping (p 0,006) dan dukungan sosial (0,002) terhadap kualitas hidup. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kualitas hidup adalah keterbatasan aktivitas fungsional. Penyusunan standar asuhan keperawatan pasien kusta yang mengalami kecacatan diharapkan mempertimbangkan keterbatasan fungsional, koping individu dan dukungan sosial.

Leprosy is one of the eight neglected tropical diseases (NTD) that still exist in Indonesia. Although the disability rate declines but the impact on quality of life remains. The purpose of this study was to explain the factors related to quality of life in leprosy patients with disabilities in Leprosy Hospital Dr Sitanala Kota Tangerang. The method of this research is non-experimental quantitative method and crossectional study design. The sample was 96 respondents of leprosy patients with disability.
The results showed no significant relation age (p 0.253), sex (p 1,000), education (1,000), income (p 1,000), disability rate (p 0.397), disease process (1,000), knowledge (p 0.626) , stigma (p 0.955) on quality of life. There are significant relationship among functional activity limitations (p 0.002), coping (p 0.006) and social support (0.002) on quality of life. Conclusion: There are relationship between the limitations of functional activity, individual coping and social support with quality of life. Implication standard care should involved disability, limited functional, coping and social support.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T51249
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firda Aishia
"Kecacatan dapat mempengaruhi kualitas hidup yang merupakan persepsi kepuasan individu terhadap berbagai aspek dalam kehidupan yang dijalaninya seperti aktivitas sehari-hari, bekerja, sekolah, hubungan sosial, hingga pernikahan. Kualitas hidup terdiri dari domain kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan tingkat kecacatan dengan kualitas hidup. Penelitian dengan desain cross sectional melibatkan 89 orang yang pernah mengalami kusta di desa rehabilitasi kusta Donorojo, menunjukan hasil sebanyak 77,5 mengalami kecacatan tingkat 2 dan rata-rata total kualitas hidup 260,52 dari total nilai 400. Tidak terdapat hubungan antara tingkat kecacatan dengan kualitas hidup orang yang pernah mengalami kusta di desa rehabilitasi kusta Donorojo dengan hasil p value 0,553. Pemberian fasilitas dan bantuan dari Unit Rehabilitasi Kusta Donorojo RSUD Kelet diharapkan dapat semakin meningkatkan kualitas hidup orang yang pernah mengalami kusta.

Disability can affect quality of life which is the perception of individual satisfaction to various aspect of life like activities, work, school, social relationships, and marriage. Quality of life consists physical health, psychological, social relationships, and environment. This research was conducted to identify the correlation between disability grade with the quality of life. A cross sectional study involving 89 people affected by leprosy in Donorojo rehabilitation village, showed 77,5 had disability grade 2 and the average of quality of life is 260,52 from 400. The study showed there is no correlation between the grade of disability and quality of life in people affected by leprosy who lived in Donorojo leprosy rehabilitation village with p values 0,553. Provision of facilities and assistance from Donorojo Leprosy Rehabilitation Unit is expected to improve the quality of life in people affected by leprosy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Detia Octrienda Ula
"Kusta masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang penting di Indonesia. Tidak hanya dari sisi medis, kusta juga menjadi permasalahan sosial. Stigma yang timbul di masyarakat menjadi masalah orang dengan kusta untuk dapat bekerja dan beraktivitas seperti biasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi pasien kusta yang tidak produktif, dan faktor determinan produktivitas pada pasien kusta.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel yang digunakan adalah semua pasien kusta rawat jalan di RS Kusta Dr. Sitanala, Tangerang, Banten tahun 2012. Penelitian ini menghasilkan faktor-faktor yang berhubungan terhadap produktivitas pasien kusta di RS Kusta Dr. Sitanala adalah jenis kelamin (p=0.044; OR 0.543), status perkawinan (p=0.000;OR 3.681) dan pendidikan (p=0.026; OR 1.9).
Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor individu menjadi hal yang mempengaruhi produktivitas. Diperlukan suatu usaha yang mendukung agar pasien tetap produktif, seperti pelatihan keterampilan terhadap pasien dengan pendidikan rendah dan dukungan mental yang lebih untuk pasien yang belum/ tidak menikah.

Leprosy is still one of the important health issues in Indonesia. Not only the medical problem, leprosy is also a social problem. The Stigma that arises in society become a problem of people with leprosy to be able to work as usual. This research aims to know the prevalence of leprosy patients who are not productive, and determinants of productivity factors of leprosy patients.
This research is quantitative research withcross sectional design. The sample used is outpatientof Leprosy at RS Kusta Dr Sitanala, Tangerang, Banten in 2012. This research found that factors related to productivity in leprosy patients at RS Kusta Dr. Sitanala are sex (p=0.044; OR 0.543), marital status (p=0.000; OR 3.681), and education (p=0.026; OR 1.9).
This research shows that individual factors being affecting productivity. It needs an effort to support the patient to keep productive, such as skills training with low education and also mentally support for unmarried patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Endriyani
"Kusta merupakan penyakit infeksi kronis yang berdampak terjadinya kecacatan dan keterbatasan. Kondisi ini menimbulkan berbagai masalah psikososial yang dirasakan pasien. Stigma yang berkembang di masyarakat meyakini bahwa penyakit kusta sangat menular dan tidak dapat disembuhkan. Mereka harus mengalami penolakan dari masyarakat. Pasien kusta yang telah dinyatakan sembuh harus menjalani hari-hari di rumah sakit tanpa mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran secara mendalam makna kehidupan pasien kusta yang telah dinyatakan sembuh. Metode penelitian kualitatif deskriptif fenomenologi terhadap 8 orang partisipan.
Hasil penelitian didapatkan delapan tema, yaitu : penolakan masyarakat, merasa tidak berarti, penggunaan aspek spiritual danm emosi dalam menghadapi masalah, kehilangan sumber kebahagiaan, dukungan keluarga untuk bertahan hidup, meraih kebahagiaan di masa depan, penghargaan terhadap hidup yang diberikan Tuhan dan kebahagiaan dalam kebersamaan. Penelitian ini menyarankan dikembangkannya standar asuhan keperawatan psikososial bagi pasien kusta.

Leprosy is a chronic infectious disease which affects the disability and limitations. This condition led to various psychosocial problems. Leprosy patients that has been considered recovery might not return to their families. The stigma that develop in society is confident that leprosy disease highly contagious and incurable. They experience rejection by the society. Leprosy patient have to stay in the hospital without getting attention and affection from their family. The purposes of this study was to describe the meaning of leprosy patient?s life. This research a descriptive phenomenology qualitative research methods. Engaging eight people participating.
The results obtained eight themes, there were: the public reject,feeingl meaningless, using spiritual and emotional aspect to cope the problem, loss resources of happiness, family support for keeping a life, reach happiness in the future, appreciate on life, and and happiness in togetherness. Based on the result of this study, it is recommended research to develop the standards of nursing for psychososial aspect leprosy patient.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Rizqy Soeratman
"Latar Belakang. Penyakit kusta merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Di Indonesia penyakit "kusta belsifat errdemis, jumlah endetitanya diperkirakan lebih besar dari yang tercatat di Departemen Kesehatan. Adanya leprofobi dan "stigma ycmg tinggi terbadap "kusta, menjadikan peoyakit ini sangat ditakuti "karena "ka;alalau p1Ida
ekstremitas dan atau wajah, akibat kerusakan saraf motorik: dan sensorik, antara lain ulserasi, mutitasi dan tlefonnitas, bahkan pa:ralms otot. Secara fuik, cacat "kusta dapat meogurangi kemampuan pasien kusta untuk bekerja dengan baik sehingga pasien kusta kurang mampu hidup mandiri dan "berdampak pada perekonomian Stigma dan masalah psikososial dapat dalam menurunnya kualitas. Hidup "pasien kusta.
Tujuan. Mengetahui gambaran kualitas bidup pasien kusta di Poliklinik Kulit dan Kelamin RS Dr. "Ciptomangunkusomo. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan konsekutif sampling dimana subyek -yang tlatang -selama "perimle Mei - Juli 2009 dan "memenuhi kriteriainldusi dilakukan wawancara berdasarkan WHOQOL -BREF untuk melibat gambaran kualitas hidup pasien.
Basil Dari 50 subjek penelitian, didapatkan rata-rata total skor dari WHOQOL BREF yaitu
-66,4. Sementara itu jika Skor tersebut tlijabarkan menurut empcrt -aspek penting kualitas bidup
menurut WHOQOL -BREF yaitu kesehatan fisik 21,62 ; kesehatan psikologis 16,42 ; hubungan
"Sosial -9;04; kesebatan iingkungan 19,32.
Kesimpulan. Stigma yang dialami oleh pasien kusta berdampak kepada kesehatan fisik, psikologis, kehidupan "Sosial, lingkungan dan juga kualitas bitlopnya. "Selain itupenyakit kusta dapat menimbulkan beban pada keluarga dan masyarakat Dari data penelitian ini maka perlunya "penanganan secara komprebensif, yaitu dari aspek medik dan ps.ilroscsial, sehingga stigma yang terjadi dapat terminimalisir."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S70366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Aniza Winanda
"Pendahuluan: Luka bakar adalah cedera berat akibat kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan oleh kontak dengan sumber panas serta berpengaruh pada seluruh fungsi sistem tubuh. Pada luka bakar, cedera mengakibatkan kerusakan pada penampilan seseorang dan citra tubuhnya sehingga perasaan negatif yang dialami juga dapat diikuti masalah lainnya yang menyebabkan psikopatologi atau gejala masalah kejiwaan.
Metode: Studi potong lintang dengan metode pengambilan sampel secara konsekutif yang melibatkan pasien luka bakar di poliklinik Bedah Plastik serta Unit Luka Bakar RSCM, Jakarta dilakukan antara April-Mei 2017. Responden mengisi kuesioner self-report berupa Kuesioner Biodata untuk mendapat profil demografi, SRQ-20 titik potong ge;6 untuk melihat gejala psikopatologi, Kuesioner WHOQoL-BREF untuk melihat skor kualitas yang meliputi domain fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan. Data yang didapat diolah menggunakan analisis korelasi Spearman.
Hasil: 56 pasien luka bakar berpartisipasi dalam penelitian ini. 30.4 pasien tidak bekerja serta 48.2 memiliki penghasilan sangat rendah per bulannya. 67.9 pasien mengalami luka bakar akibat api dengan 44.6 mengalami luas luka bakar 10-30 TBSA dan mayoritas individu 80.4 mengalami luka bakar kombinasi derajat 2 3. Berdasarkan analisis yang dilakukan, 57.1 pasien mengalami psikopatologi dan rerata penilaian kualitas hidup yang rendah domain fisik 48.1, domain psikologis 51.5 . Didapatkan korelasi negatif yang bermakna p le; 0.05 antara domain psikologis dengan gejala depresi, cemas, dan penurunan energi; domain fisik dengan gejala penurunan energi, serta domain sosial dengan gejala cemas.
Pembahasan: Penelitian yang dilakukan mendapatkan berbagai hasil yang bermakna untuk membuktikan adanya korelasi antara psikopatologi dengan berbagai domain kualitas hidup yang terpengaruh.

Introduction: Burns result in severe injuries that cause damage or loss of tissue due to contact with sources of heat resulting in injuries to all body systems. Injuries of the skin, which functions as a barrier to protect internal organs, may cause patients to experience damage to one's physical appearance and body image causing negative feelings that may lead to other problems such as psychopathology and symptoms of mental illness.
Method: A cross sectional study with consecutive sampling method of burn patients who were treated at the Plastic Surgery Outpatient Clinic and Burn Unit of RSCM was conducted between April May 2017. Subjects were asked to fill in self report questionnaires including patient identity form, SRQ 20 cutoff point ge 6 for presence of psychopathology, and WHOQoL BREF to obtain mean scores of quality of life that include four domains of physical, psychological, social, and environment assessment. Data collected was analyzed using correlation analysis.
Result: 56 burn patients were included in the study. 30.4 did not work and 48.2 had very low income per month. 67.9 patients experienced burns due to fire and 44,6 had burns 10 30 of the TBSA with a majority of patients 80.4 experiencing a combination of second third degree burns. Based on the analysis, 57.1 of patients had a form of psychopathology and low mean scores of quality life physical domain 48.1, psychological domain 51.5. Significant negative correlations p le 0.05 were obtained between the psychological domain and symptoms of depression, anxiety, low energy physical domain and low energy and social domain with anxiety.
Discussion: This study obtained significant results to identify the correlation between psychopathology and various domains of quality of life affected.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Herlan
"Latar Belakang: Gastrektomi, baik proksimal, gastrektomi distal dan gastrektomi total kerap diterapkan di RSUPN dr. Cpto Mangunkusumo, Jakarta untuk kanker, ulkus peptikum, nekrosis pada lambung dan kelainan-kelainan lainnya. Namun, sejauh ini belum pernah ada evaluasi gastrektomi dan etiologi penyakit terhadap kualitas hidup. Kami melakukan evaluasi pascagastrektomi melalui survei menggunakan kuesioner untuk tujuan evalausi.
Metode: Penelitian dilakukan dengan desain kohort restropektif mengambil data rekam medis. Pasien pascagastrektomi proksimal, distal, dan total atas indikasi tumor ataupun non-tumor (infeksi, kelainan bawaan dan lain-lain) pada periode Juli–September 2020 diikutsertakan dalam penelitian. Uji hipotesis dilakukan untuk melihat pengaruh jenis gastrektomi dan etiologi penyakit terhadap kualitas hidup yang dinilai berdasarkan kuesioner (World Health Organization Quality of Life questionnaire abbreviated version (WHOQOL-BREF).
Hasil: Enam puluh enam subjeck dengan rerata usia 47,12±14,5 tahun, diikutsertakan dalam studi. Ditemukan perbedaan signifikan antara kelompok proksimal, distal, dan total, hanya pada domain lingkungan dan nilai total WHOQOL-BREF. Median skor untuk domain lingkungan adalah sebesar 63 (50–88), 69 (50–88), 56 (50–75), secara berturut-turut untuk kelompok proksimal, distal, dan total. Rerata skor total WHOQOL-BREF untuk kelompok dengan gastrektomi proksimal, distal, dan total adalah sebesar 64,42±9,34, 67,19±9,44, dan 59,12±8,04. Subjek dengan etiologi keganasan memilki median skor WHOQOL-BREF yang cenderung lebih rendah pada sebagian besar domain. Namun, tidak terdapat perbedaan yang signifikan skor WHOQOL-BREF antara kelompok non-tumor dengan kelompok tumor.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan bermakna kualitas hidup subjek pascagastrektomi total dengan distal dan proksimal, pada domain lingkungan dan nilai total WHOQOL-BREF. Tidak terdapat perbedaan bermakna kualitas hidup subjek pascagastrektomi dengan etiologi tumor dan non-tumor, pada seluruh domain WHOQOL-BREF.

Background: Gastrectomy of proximal–, distal–and total gastrectomy referred to procedures indicated for cancer, peptic ulcer, gastric necrosis, and another disorder that frequently carried out in dr Cipto Mangunkusumo General Hospital. However, no evaluation was carried out before. Thus, we run a survey evaluating the quality–of–life following gastrectomy.
Method: The study was conducted using a retrospective cohort based on medical record. Those who underwent proximal, distal, or total gastrectomy for a tumor or any non-tumor indications were included in the research. A quality-of-life evaluate using the WHOQOL-BREF questionnaire and subjected to analysis.
Result: Sixty-six subjects with a mean age of 47.12 ± 14.5 years, were enrolled in the study. Significant differences were found between the proximal, distal, and total groups, only in the environmental domain and the WHOQOL-BREF total values. The median scores for the environmental domain were 63 (50–88), 69 (50–88), 56 (50–75) for the proximal, distal, and total groups, respectively. The mean WHOQOL-BREF total score for proximal, distal, and total gastrectomy group was 64.42 ± 9.34, 67.19 ± 9.44, and 59.12 ± 8.04. Subjects with an etiology of malignancy had a median WHOQOL-BREF score that tended to be lower in most domains. However, there was no significant difference in WHOQOL-BREF scores between the non–tumor and tumor group.
Conclusion: There are significant differences in patients quality-of-life after total gastrectomy with distal and proximal, in the environmental domain and the total WHOQOL-BREF values. There was no significant difference in postgastrectomy patients quality-of-life between non-tumor and tumor groups in all WHOQOL-BREF domains.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Helen
"[ABSTRAK
Kanker merupakan masalah serius di Indonesia, khususnya kanker kolorektal. Salah satu pengobatan kanker kolorektal adalah pembuatan stoma. Stoma merupakan masalah serius yang mempengaruhi kualitas hidup pada pasien kanker. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kualitas hidup pasien stoma di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Desain penelitian ini adalah diskriptif kategorik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan tehnik total sampling sebanyak 37 pasien dengan stoma permanen. Instrumen yang digunakan adalah Quality of Life Questionnaire Patient with an ostomy yang sudah dimodifikasi. Penelitian ini menggambarkan kualitas hidup pasien stoma permanen dengan empat dimensi yaitu fisik, psikologis, sosial dan spiritual . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan stoma permanen memiliki kualitas hidup yang baik.

ABSTRACT
Cancer is a serious problem in Indonesia, particularly colorectal cancer. The most common of therapy colorectal cancer is stoma creation. Stoma is a serious problem that affects the quality of life in cancer patients. This study aims to an overview the quality of life in stoma patients at Dharmais Cancer Hospital. The study was conducted using a descriptive categorical. This study using total sample technique of 37 patients with a permanent stoma. The instrument used is the Quality of Life Questionnaire Patient with an ostomy that has been modified. This study was an overview quality of life permanent stoma patient with four dimension are physical, pschychological, social and spiritual. The result shown quality of life patient with permanent stoma is good., Cancer is a serious problem in Indonesia, particularly colorectal cancer. The most common of therapy colorectal cancer is stoma creation. Stoma is a serious problem that affects the quality of life in cancer patients. This study aims to an overview the quality of life in stoma patients at Dharmais Cancer Hospital. The study was conducted using a descriptive categorical. This study using total sample technique of 37 patients with a permanent stoma. The instrument used is the Quality of Life Questionnaire Patient with an ostomy that has been modified. This study was an overview quality of life permanent stoma patient with four dimension are physical, pschychological, social and spiritual. The result shown quality of life patient with permanent stoma is good.]"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S58252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helen
"ABSTRAK
Kanker merupakan masalah serius di Indonesia, khususnya kanker kolorektal. Salah satu pengobatan kanker kolorektal adalah pembuatan stoma. Stoma merupakan masalah serius yang mempengaruhi kualitas hidup pada pasien kanker. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kualitas hidup pasien stoma di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Desain penelitian ini adalah diskriptif kategorik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan tehnik total sampling sebanyak 37 pasien dengan stoma permanen. Instrumen yang digunakan adalah Quality of Life Questionnaire Patient with an ostomy yang sudah dimodifikasi. Penelitian ini menggambarkan kualitas hidup pasien stoma permanen dengan empat dimensi yaitu fisik, psikologis, sosial dan spiritual . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan stoma permanen memiliki kualitas hidup yang baik.

ABSTRACT
Cancer is a serious problem in Indonesia, particularly colorectal cancer. The most common of therapy colorectal cancer is stoma creation. Stoma is a serious problem that affects the quality of life in cancer patients. This study aims to an overview the quality of life in stoma patients at Dharmais Cancer Hospital. The study was conducted using a descriptive categorical. This study using total sample technique of 37 patients with a permanent stoma. The instrument used is the Quality of Life Questionnaire Patient with an ostomy that has been modified. This study was an overview quality of life permanent stoma patient with four dimension are physical, pschychological, social and spiritual. The result shown quality of life patient with permanent stoma is good."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S61105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati Fajar M. Nofitri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kualitas hidup penduduk dewasa pada lima wilayah di Jakarta. Responden penelitian adalah 255 orang penduduk dewasa yang tinggal di Jakarta dengan rentang usia 18 hingga 55 tahun. Peneliti menggunakan alat ukur SEIQoL-DW yang telah diadaptasi. Hasil penghitungan statistik deskriptif mendapatkan mean skor global quality of life sebesar 77,12 (dari rentang 1-100), menandakan bahwa sebagian besar penduduk dewasa di Jakarta memiliki kualitas hidup yang baik. Selain itu, ditemukan lima aspek kehidupan paling penting bagi sebagian besar penduduk dewasa di Jakarta dalam kaitannya dengan kualitas hidup, yaitu aspek keluarga, aspek spiritual/ agama, aspek kesehatan, aspek keuangan/ ekonomi, dan aspek hubungan sosial.

The purpose of this study is to descript the quality of life among adult citizen in five area of Jakarta. The participants of this research are 255 adult citizen who live in Jakarta, with age ranging from 18 to 55 years old. The instrument used in this study is adapted SEIQoL-DW. Descriptive statistic computation resulting a global quality of life mean score 77,12, indicating that most of adult citizen in Jakarta have a good quality of life. Meanwhile, the five most important life aspects according to adult citizen in Jakarta are family aspect, spirituality/ religion aspect, health aspect, monetary/ economic aspect, and social relationship aspect."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
155.92 NOF g
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>