Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108256 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Utami
"Minat baca masyarakat Indonesia perlu terus diupayakan. Hal ini terlihat dari mayoritas data yang dilaporkan menunjukkan masih rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi peranan konten BookTok dalam meningkatkan minat baca Gen Z. Kreativitas para kreator dalam menyajikan ulasan membuat konten ini menarik untuk diteliti. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang pengumpulan datanya dilaksanakan dari 29 April – 5 Mei 2024. Tahap klarifikasi data informan dilaksanakan dari 10 Mei – 9 Juni 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BookTok mampu meningkatkan minat baca yang ditinjau berdasarkan empat prinsip oleh Springer et al., (2017). Hal tersebut ditunjukkan melalui penyajian ulasan buku yang relevan dengan kebutuhan pembaca, penciptaan ruang bagi pembaca untuk saling berdiskusi dan berbagi pandangan, dan penyajian informasi di luar ulasan buku, di antaranya tantangan untuk mengulas buku, aplikasi pelacakan buku, seperti Notion dan Goodreads, tips untuk merawat buku dan mendekorasi rak buku. Dampak BookTok terlihat pada peningkatan frekuensi membaca dan kuantitas buku bacaan yang ditinjau berdasarkan indikator Dalman (2017). Dapat disimpulkan bahwa BookTok dapat menjadi wadah bagi pembaca untuk mengeksplorasi bacaan dan penulis baru melalui konten video pendek yang disesuaikan dengan karakteristik generasi muda saat ini yang dibuktikan dengan adanya peningkatan pada aspek frekuensi dan kuantitas buku bacaan.

Indonesian people's interest in reading needs to be continuously pursued. This can be seen from the majority of reported data showing the low interest in reading among Indonesians. This study aims to explore the role of BookTok content in increasing Gen Z's reading interest. The creativity of the creators in presenting reviews makes this content interesting to study. This research uses a qualitative approach with a case study method whose data collection was carried out from 29 April - 5 May 2024. The data clarification stage by informants from 10 May - 9 June 2024. The results showed that BookTok was able to increase reading interest based on four principles by Springer et al. (2017). This is shown through the presentation of book reviews that are relevant to readers' needs, the creation of spaces for readers to discuss and share their views, and the presentation of information beyond book reviews, including challenges to review books, book tracking applications, such as Notion and Goodreads, tips for caring for books and decorating bookshelves. The impact of BookTok is seen in the increase in reading frequency and quantity of reading books reviewed based on Dalman's (2017) indicators. It can be concluded that BookTok can be a place for readers to explore new readings and writers through short video content tailored to the characteristics of today's younger generation as evidenced by an increase in the aspects of reading frequency and quantity of books."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Enzo Hering Fahrezzy
"Penyebaran platform media sosial berbasis video pendek sangat meningkat, terutama di kalangan Generasi Z di Indonesia. Media sosial yang dulunya memiliki ciri khas masing-masing kini memiliki kesamaan, yaitu adanya segmentasi khusus untuk konten video pendek seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara karakteristik kepribadian, yang diukur dengan model HEXACO dan Narcissism, dengan motif penggunaan media sosial, serta affordance yang disediakan oleh platform-platform tersebut. Dengan pendekatan mixed-method, penelitian ini melibatkan 12 narasumber wawancara dan 655 responden kuesioner dari Generasi Z pengguna media sosial berbasis video pendek. Penelitian ini menemukan empat motif utama penggunaan media sosial, yaitu entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, dan surveillance. Analisis menggunakan metode PLS-SEM menunjukkan bahwa semua dimensi kepribadian terkait dengan setidaknya satu motif penggunaan media sosial berbasis video pendek. Temuan ini diharapkan dapat membantu pengembangan platform media sosial berbasis video pendek yang lebih personal dan sesuai dengan kepribadian pengguna, sehingga meningkatkan pengalaman penggunaan media sosial secara keseluruhan.

The spread of short video-based social media platforms has increased significantly, especially among Generation Z in Indonesia. Social media platforms that once had distinct characteristics now share a common feature: a dedicated segment for short video content, such as TikTok, Instagram Reels, and YouTube Shorts. This study aims to investigate the relationship between personality traits, measured by the HEXACO model and Narcissism, with social media use motives and the affordances provided by these platforms. Using a mixed-method approach, this study involved 12 interview participants and 655 questionnaire respondents from Generation Z users of short video-based social media. The study identified four main social media use motives: entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, and surveillance. Analysis using the PLS-SEM method showed that all personality dimensions are related to at least one motive for using short video-based social media. These findings are expected to assist in the development of short video-based social media platforms that are more personalized and aligned with users' personalities, thereby enhancing the overall social media experience."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chalika Vanya Resya, autho
"Penyebaran platform media sosial berbasis video pendek sangat meningkat saat ini, khususnya di kalangan Generasi Z di Indonesia. Media sosial yang dulunya memiliki ciri khas masing-masing kini telah terdapat kesamaan, yaitu segmentasi khusus untuk menikmati konten video pendek. TikTok, Instagram Reels, dan Youtube Shorts adalah contoh dari platform konten video pendek. Banyaknya variasi platform media sosial berbasis video pendek menimbulkan pertanyaan terkait mengapa orang-orang menggunakan platform yang berbeda-beda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana karakteristik kepribadian seseorang yang diukur dengan model HEXACO yang merupakan model kepribadian yang mencakup enam dimensi: Honesty-Humility; Emotionality; Extraversion; Agreeableness; Conscientiousness; Openness, dan Narcissism, motif untuk menggunakan media sosial, dan affordance yang disediakan oleh platform-platform tersebut berhubungan satu sama lain dan mempengaruhi hal tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-method dengan 12 narasumber wawancara dan 655 responden kuesioner. Subjek penelitian adalah Generasi Z pengguna media sosial berbasis video pendek. Lalu, didapatkan empat konstruk motif penggunaan media sosial, yaitu entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, dan surveillance. Pengolahan data dilakukan dengan metode Partial Least Square Structural Equation Model (PLS-SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa semua kepribadian yang dibahas pada penelitian memiliki hubungan minimal ke satu motif penggunaan media sosial berbasis video pendek. Selain itu, semua motif penggunaan media sosial juga didukung dengan beberapa social media affordance yang dibahas pada penelitian ini. Hasil penelitian ini dapat membantu mempercepat pengembangan platform media sosial berbasis video pendek dan menghasilkan fitur yang dapat dipersonalisasi sesuai dengan kepribadian pengguna. Oleh karena itu, penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk mengembangkan platform media sosial yang lebih baik yang dapat memenuhi kebutuhan dan preferensi pengguna serta meningkatkan pengalaman penggunaan media sosial secara keseluruhan.

The spread of short video-based social media platforms has increased significantly, especially among Generation Z in Indonesia. Social media platforms, which once had distinct characteristics, now share a common feature: a dedicated segment for enjoying short video content. TikTok, Instagram Reels, and YouTube Shorts are examples of short video content platforms. The variety of short video-based social media platforms raises questions about why people use different platforms. The aim of this study is to investigate how personality traits, measured by the HEXACO model (which includes six dimensions: Honesty-Humility, Emotionality, Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, and Openness), plus narcissism, motives for using social media, and the affordances provided by these platforms are related and influence this usage. This study uses a mixed-method approach with 12 interview participants and 655 questionnaire respondents. The research subjects are Generation Z users of short video-based social media. The study identified four constructs of social media use motives: entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, and surveillance. Data processing was conducted using the Partial Least Square Structural Equation Model (PLS-SEM) method. The analysis results show that all personality traits discussed in the study are related to at least one motive for using short video-based social media. Additionally, all social media use motives are supported by several social media affordances discussed in this study. The findings of this research can help accelerate the development of short video-based social media platforms and produce features that can be personalized according to users' personalities. Therefore, this study can provide benefits for developing better social media platforms that meet users' needs and preferences and enhance the overall social media experience."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brasel Isnaen Fachturrahman
"Penyebaran platform media sosial berbasis video pendek sangat meningkat saat ini, khususnya di kalangan Generasi Z di Indonesia. Media sosial yang dulunya memiliki ciri khas masing-masing kini telah terdapat kesamaan, yaitu segmentasi khusus untuk menikmati konten video pendek. TikTok, Instagram Reels, dan Youtube Shorts adalah contoh dari platform konten video pendek. Banyaknya variasi platform media sosial berbasis video pendek menimbulkan pertanyaan terkait mengapa orang-orang menggunakan platform yang berbeda-beda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana karakteristik kepribadian seseorang yang diukur dengan model HEXACO yang merupakan model kepribadian yang mencakup enam dimensi: Honesty-Humility; Emotionality; Extraversion; Agreeableness; Conscientiousness; Openness, dan Narcissism, motif untuk menggunakan media sosial, dan affordance yang disediakan oleh platform-platform tersebut berhubungan satu sama lain dan mempengaruhi hal tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-method dengan 12 narasumber wawancara dan 655 responden kuesioner. Subjek penelitian adalah Generasi Z pengguna media sosial berbasis video pendek. Lalu, didapatkan empat konstruk motif penggunaan media sosial, yaitu entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, dan surveillance. Pengolahan data dilakukan dengan metode Partial Least Square Structural Equation Model (PLS-SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa semua kepribadian yang dibahas pada penelitian memiliki hubungan minimal ke satu motif penggunaan media sosial berbasis video pendek. Selain itu, semua motif penggunaan media sosial juga didukung dengan beberapa social media affordance yang dibahas pada penelitian ini. Hasil penelitian ini dapat membantu mempercepat pengembangan platform media sosial berbasis video pendek dan menghasilkan fitur yang dapat dipersonalisasi sesuai dengan kepribadian pengguna. Oleh karena itu, penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk mengembangkan platform media sosial yang lebih baik yang dapat memenuhi kebutuhan dan preferensi pengguna serta meningkatkan pengalaman penggunaan media sosial secara keseluruhan.

The spread of short video-based social media platforms has increased significantly, especially among Generation Z in Indonesia. Social media platforms that once had distinct characteristics now share a common feature: a dedicated segment for short video content, such as TikTok, Instagram Reels, and YouTube Shorts. This study aims to investigate the relationship between personality traits, measured by the HEXACO model and Narcissism, with social media use motives and the affordances provided by these platforms. Using a mixed-method approach, this study involved 12 interview participants and 655 questionnaire respondents from Generation Z users of short video-based social media. The study identified four main social media use motives: entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, and surveillance. Analysis using the PLS-SEM method showed that all personality dimensions are related to at least one motive for using short video-based social media. These findings are expected to assist in the development of short video-based social media platforms that are more personalized and aligned with users' personalities, thereby enhancing the overall social media experience. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sakawuni Maghfira Firdestia Bunga
"Artikel ini membahas peran akun Twitter @literarybase dalam meningkatkan minat baca pengikutnya. Akun @literarybase adalah akun berjenis autobase yang membahas hal berkaitan dengan literasi dan sastra di Twitter. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis deskriptif dan survei sebagai teknik pengumpulan data. Survei dilakukan pada bulan Juni 2021 menggunakan kuesioner dan disebarkan kepada pengikut akun @literarybase dengan jumlah yang didapatkan sebanyak 288 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akun @literarybase memiliki peran yang sangat besar sebagai tempat untuk meningkatkan minat baca pengikutnya. Hal ini terlihat dari 67.4% responden yang mengikuti akun @literarybase karena ingin mendapatkan rekomendasi bacaan dari pengikut lainnya. Namun, sebesar 48.3% responden menyatakan bahwa mereka jarang melakukan diskusi buku. Secara garis besar, akun @literarybase telah menerapkan prinsip pembangunan minat baca Springer, Harris, dan Dole (2017) dengan baik. Tetapi penerapan prinsip teaching interest self-regulation strategies masih belum seefektif tiga prinsip lainnya. Adapun saran dari penulis, tindakan yang dapat dilakukan oleh admin akun @literarybase untuk mengatasinya adalah dengan mengadakan diskusi secara lebih intensif dengan para pengikutnya mengenai aplikasi reading tracker dan review buku. Admin akun @literarybase juga dapat mengadakan kegiatan diskusi dan baca buku bersama dengan tujuan untuk lebih meningkatkan lagi keaktifan para pengikutnya terkait dengan literasi dan sastra.

his article discusses the role of the Twitter account @literarybase in increasing the reading interest of its followers. The @literarybase account is an autobase that discusses literacy and literature on Twitter. This study uses quantitative methods with descriptive analysis and surveys as data collection techniques. The survey was conducted in June 2021 using a questionnaire and distributed to followers of the @literarybase account with a total of 288 respondents. The results show that the @literarybase account has a very big role as a place to increase followers' reading interest. This can be seen from 67.4% of respondents who follow the @literarybase account because they want to get reading recommendations from other followers. However, 48.3% of respondents stated that they rarely conduct book discussions. In general, the @literarybase account has applied the principles of Springer, Harris, and Dole (2017) reading interest development well. However, the application of the principle of teaching interest self-regulation strategies is still not as effective as the other three principles. As for suggestions from the author, the action that the @literarybase account admin can take to overcome this is to hold more intensive discussions with his followers about reading tracker applications and book reviews. The admin of the @literarybase account can also hold discussion activities and read books together with the aim of further increasing the activity of his followers related to literacy and literature."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Iris Fadiyah
"Teknologi yang terus berkembang pesat mendorong masyarakat untuk terus menggunakan media sosial dan terpapar oleh iklan-iklan yang disebarkan secara digital didukung dengan anyak brand yang menggunakan influencer sebagai sarana untuk mempromosikan produk atau jasa mereka di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kredibilitas influencer terhadap niat beli di kalangan pengguna aktif TikTok dalam kategori Generasi Z di Indonesia. Generasi Z, yang dikenal sebagai digital natives, menunjukkan ketergantungan yang tinggi terhadap media sosial dalam pengambilan keputusan pembelian. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebar kuesioner kepada responden dengan kriteria Generasi Z yang merupakan pengguna aktif TikTok yang pernah melihat influencer yang melakukan promosi terhadap produk di TikTok dengan purposive sampling dan metode PLS-SEM (Partial Least Square – Structural Equation Modelling). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh reliability dan expertise terhadap kreidibilitas influencer yang di mana kredibilitas influencer juga berpengaruh terhadap trust konsumen. Selain itu, trust pada konsumen juga pada akhirnya berpengaruh kepada niat pembelian konsumen dari produk yang dipromosikan. Penelitian ini diharapkan dapat kontribusi pada literatur mengenai pemasaran digital dan perilaku konsumen, serta memberikan wawasan bagi brand dalam mengoptimalkan penggunaan influencer di media sosial.

Rapidly evolving technology encourages people to continue to use social media and be exposed to digitally disseminated advertisements supported by brands that use influencers as a means to promote their products or services on social media. This study aims to analyze the influence of influencer credibility on purchase intention among active TikTok users in the Generation Z category in Indonesia. Generation Z, known as digital natives, shows a high reliance on social media in making purchasing decisions. This study uses quantitative methods by distributing questionnaires to respondents with Generation Z criteria who are active TikTok users who have seen influencers who promote products on TikTok with purposive sampling and PLS-SEM (Partial Least Square - Structural Equation Modeling) method. The results showed the influence of reliability and expertise on influencer credibility, where influencer credibility also affects consumer trust. In addition, trust in consumers also ultimately affects consumer purchase intentions of the promoted products. This research is expected to contribute to the literature on digital marketing and consumer behavior, as well as provide insight for brands in optimizing the use of influencers on social media."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mozasava Sabilillah
"Banyaknya penggiat buku di media sosial merupakan salah satu cara untuk mensosialisasikan dan menggalakkan program literasi serta meningkatkan minat baca. Kehadiran resensi buku di media sosial diharapkan dapat membantu pembaca dan mereka yang ingin mulai membaca dalam mengidentifikasi preferensi mereka terhadap buku yang mereka butuhkan dan menciptakan koneksi ke budaya membaca. Penelitian ini mengkaji bagaimana fungsi @nge.review sebagai resensi buku mempengaruhi minat baca followers menurut teori peningkatan minat baca. Akun Instagram @nge.review memposting review buku dan sering menghimbau para followers untuk membaca buku yang mereka diskusikan. Lima orang informan yang mengikuti akun @nge.review berpartisipasi dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Atas rekomendasi pemilik akun @nge.review yang sering berkomunikasi dengan followersnya, dan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, dipilihlah informan. Hasil kajian menunjukkan bahwa akun @nge.review telah menerapkan prinsip pengembangan minat baca dan berperan penting dalam meningkatkan minat baca followersnya melalui berbagai aktivitas dan unggahan yang menarik di akun tersebut. Berdasarkan hasil temuan, ada satu prinsip pengembangan minat baca yang tidak dilakukan oleh @nge.review yaitu menumbuhkan minat baca situasional, hanya sedikit informan yang mempertahankan minat baca yang sudah ada sebelumnya dengan merekomendasikan membaca kepada pengikut lainnya. @nge.review. Dalam mengelola akunnya, @nge.review bisa mengajak pengikutnya untuk berinteraksi satu sama lain untuk sekedar mencari teman atau mempertahankan minat bacanya.

The large number of book activists on social media is one way to disseminate and promote literacy programs and increase interest in reading. The presence of book reviewers on social media is supposed to assist readers and those looking to start reading in identifying their preferences for the books they require and creating a connection to a reading culture. This study examines how @nge.review's function as a book reviewer affects followers' reading interest according to the theories of increasing reading interest. The Instagram account @nge.review posts book reviews and frequently urges followers to read the books they discuss. Five informants in all who follow the @nge.review account participated in this study using qualitative approaches and interviews as data collecting techniques. On the recommendation of the account owner @nge.review, who frequently communicated with their followers, and in accordance with the established criteria, informants were selected. The results of the study show that the @nge.review account has implemented the principles of developing reading interest and has an important role in increasing its followers' reading interest through various activities and interesting uploads on the account. Based on the findings, there is one principle of developing interest in reading that is not carried out by @nge.review, namely fostering situational interest, only a few informants have maintained their pre-existing interest in reading by recommending reading to other followers of @nge.review. In managing their account, @nge.review can invite their followers to interact with each other to simply find friends or maintain their interest in reading."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Satyari Utami
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk untuk memberikan gambaran pelaksanaan reading challenge yang diadakan oleh blog buku sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan minat baca. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi. Informan dalam penelitian ini adalah pemilik blog Luckty.wordpress.com dan Renslittlecorner.blogspot.com yang dipilih dengan
menggunakan purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa reading challenge dapat meningkatkan minat baca, khususnya pada kalangan blogger. Akan tetapi, reading challenge di blog hanya dapat meningkatkan minat baca pada orang yang sudah
memiliki minat baca, bukan meningkatkan minat baca pada orang yang belum memiliki minat baca.

ABSTRACT
The aim of this study is to describe the implementation of reading challenge as a method to increase reading interest. A qualitative approach with study case method is used in this study. In this study, the data were collected with interview and observation methods. In this study, the informant are the blogger of Luckty.wordpress.com dan Renslittlecorner.blogspot.com
that were chosen with purposive sampling method. The result of this study showed that reading challenge in blog can be a method to increase reading interest, especialy for the blogger. But, reading challenge just increase reading interest for the people that have already had reading interest, not the people who do not have reading interest."
2015
S61450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Maharani Kelvin
"Adopsi dan penggunaan TikTok telah merajalela di berbagai sektor, termasuk dalam pencarian destinasi kuliner, di mana platform ini menjadi alat penting bagi penggemar kuliner dan pelaku bisnis. Dengan tren eksplorasi kuliner yang beralih dari metode konvensional ke digital, tantangan dan peluang muncul bagi individu dan bisnis dalam industri ini. Memahami faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan aplikasi TikTok untuk menemukan destinasi kuliner menjadi krusial dalam lanskap yang dinamis ini. Studi ini bertujuan untuk menjelajahi faktor-faktor tersebut di Indonesia dengan menggunakan Model Penerimaan Teknologi (TAM) dan teknik PLS-SEM, melibatkan 253 responden. Temuan penelitian menyoroti pentingnya perceived usefulness, perceived ease-of-use, hedonic motivation, perceived value, dan attitude dalam mendorong penggunaan TikTok untuk tujuan kuliner di Indonesia. Kontribusi studi ini terletak pada pemahaman yang diperdalam tentang penggunaan TikTok dalam pemasaran wisata kuliner dan keputusan konsumen di era digital, memberikan panduan berharga bagi para pemasar untuk mengoptimalkan strategi pemasaran mereka menggunakan short-form video platform ini.

Adoption and usage of TikTok have proliferated across various sectors, including culinary destination exploration, where the platform serves as a pivotal tool for culinary enthusiasts and businesses alike. With the shift in culinary exploration trends from conventional to digital methods, challenges and opportunities arise for individuals and businesses in this industry. Understanding the factors influencing the acceptance of TikTok applications for culinary destination discovery is crucial in this dynamic landscape. This study aims to explore these factors in Indonesia using the Technology Acceptance Model (TAM) and Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) techniques, involving 253 respondents. Research findings underscore the importance of perceived usefulness, perceived ease-of-use, hedonic motivation, perceived value, and attitude in driving TikTok usage for culinary purposes in Indonesia. The contribution of this study lies in deepening the understanding of TikTok usage in culinary tourism marketing and consumer decision-making in the digital era, providing valuable insights for marketers to optimize their marketing strategies using this short-form video platform."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Kartikawati
"Proses rekrutmen untuk mempekerjakan karyawan yang memenuhi syarat untuk organisasi sektor publik yang kompetitif merupakan tanggung jawab besar, dan setiap manajer atau pemberi kerja perlu menanggapinya dengan serius. Dengan demikian, organisasi sektor publik dihadapkan pada persaingan yang ketat dalam menarik individu, berkualifikasi tinggi dan berjuang untuk memenuhi keinginan para pekerja potensial ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi intensi Gen Z untuk melamar pekerjaan pada lembaga penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan teknologi (Litbangjirap) di Indonesia. Gen Z dipilih sebagai subjek penelitian karena sebagian besar mereka sudah berada di perguruan tinggi dan menjadi pekerja yang berdampak pada potensi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh organisasi. Penelitian ini menggunakan untuk menganalisis jawaban responden melalui pertanyaan terbuka dari 165 partisipan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa intensi Generasi Z untuk melamar pekerjaan dibentuk oleh faktor instrumental dan faktor simbolik. Selain itu, Gen Z memiliki kecenderungan tidak tertarik untuk melamar pekerjaan pada Lembaga Litbangjirap di Indonesia. Hal ini terlihat dari mayoritas partisipan yang berasal dari universitas terbaik di Indonesia kurang memiliki intensi untuk melamar pekerjaan di lembaga litbangjirap.

The recruitment process of hiring qualified employees for competitive public sector organizations is a big responsibility, and every manager or an employer need to take it seriously. Accordingly, public sector organizations are faced with intense competition in attracting individuals, highly qualified and struggling to fulfill the desires of these potential workers. The purpose of this study is to explore Gen Z intention to apply for jobs at research, development, assessment and application institutions (Litbangjirap) in Indonesia. Gen Z was chosen as research subjects because most of them are already in college and become workers who have impacted to the potential workforce needed by the organization. This study utilized qualitative content analysis to analyze respondents answers through open-ended questions from 165 participants. The results of this study revealed that Gen Z intention to apply for jobs as affected by both instrumental and symbolic factors. There is also tendency that Gen Z are not interested in applying for jobs at Litbangjirap Institutions in Indonesia. It was shown on the result of the study that majority of respondents who consisted of students and graduates of the best universities in Indonesia do not have the intention to apply for jobs at R & D institutions. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>