Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166775 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iglesias Rimbun Tua
"Dalam era digital saat ini, berbagi pengetahuan berbasis teknologi menjadi semakin penting dalam meningkatkan kinerja karyawan di berbagai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak berbagi pengetahuan berbasis teknologi terhadap kinerja kerja dengan kesehatan mental sebagai variabel mediasi di antara karyawan PT XYZ Group. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode total sampling, di mana data dikumpulkan melalui distribusi kuesioner kepada semua karyawan yang menjadi sampel. Data yang dikumpulkan kemudian diproses menggunakan perangkat lunak IBM SPSS 29 dan Smart PLS 4 untuk memastikan validitas dan reliabilitas data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode SEM-PLS (Structural Equation Modelling-Partial Least Square) untuk menguji hubungan antar variabel dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagi pengetahuan berbasis teknologi memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kinerja kerja karyawan. Selain itu, berbagi pengetahuan berbasis teknologi ditemukan memiliki efek positif terhadap kesehatan mental karyawan. Kesehatan mental sebagai variabel mediasi menunjukkan dampak positif pada kinerja kerja. Secara keseluruhan, kesehatan mental dapat memediasi secara positif dampak berbagi pengetahuan berbasis teknologi terhadap kinerja kerja, menunjukkan bahwa peningkatan kesehatan mental karyawan dapat memperkuat hubungan antara berbagi pengetahuan berbasis teknologi dan kinerja kerja.

In the current digital era, technology-based knowledge sharing has become increasingly important in enhancing employee performance across various companies. This study aims to analyze the impact of technology-based knowledge sharing on job performance with mental health as a mediating variable among employees of PT XYZ Group. This research uses a quantitative approach with a total sampling method, where data is collected through the distribution of questionnaires to all employees who are part of the sample. The collected data is then processed using IBM SPSS 29 and Smart PLS 4 software to ensure data validity and reliability. Data analysis is conducted using the SEM-PLS (Structural Equation Modelling-Partial Least Square) method to test the relationships between the variables in this study. The results of the study indicate that technology-based knowledge sharing has a significant positive impact on employee job performance. Additionally, technology-based knowledge sharing is found to have a positive effect on employee mental health. Mental health as a mediating variable shows a positive impact on job performance. Overall, mental health can positively mediate the impact of technology-based knowledge sharing on job performance, indicating that improving employee mental health can strengthen the relationship between technology-based knowledge sharing and job performance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Ramadhan
"Pekerja E-commerce rentan mengalami stress, kecemasan, ketidakamanan kerja hingga depresi karena tekanan pekerjaan dan fenomena pemutusan hubungan kerja yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran moderasi resilience terhadap job insecurity dan mental health terhadap kinerja karyawan gen z di Indonesia. Kuesioner diberikan kepada 290 responden karyawan 5 besar e-commerce di Indonesia. Analisis dilakukan dengan menggunakan alat ukur SRQ-20 (Self-Reporting Questionnaire -20), IPWQ (Individual Performance Work Questionnaire) dan menganalisis pengaruhnya menggunakan PLS SEM. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh positif dari mental health yang baik pada kinerja karyawan dengan moderasi dari resilience yang baik memperkuat pengaruh positif dari mental health. Sedangkan job insecurity berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan tetapi bila karyawan tersebut memiliki resilience yang tinggi maka akan menurunkan pengaruh negatif job insecurity terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya, landasan manajerial yang dihasilkan dari penelitian ini dapat di pertimbangkan sebagai solusi untuk meningkatkan kinerja karyawan dengan memperhatikan kemampuan resilience, tingkat kesehatan mental dan job insecurity karyawan.

E-commerce workers are prone to experiencing stress, anxiety, job insecurity and depression due to high work pressure and mass layoffs. This study aims to analyze the moderating role of resilience on job insecurity and mental health on job performance gen z employees in Indonesia. Questionnaires were given to 290 employees of the top 5 E-commerce respondents in Indonesia. The analysis was carried out using the SRQ-20 (Self-Reporting Questionnaire -20), IPWQ (Individual Performance Work Questionnaire) measuring instruments and analyzed their effect using PLS SEM. The results showed that there was a positive effect of good mental health on employee performance with the moderation of good resilience increasing the positive effect of mental health. Meanwhile, job insecurity has a negative effect on employee performance, but if the employee has high resilience, it will reduce the negative effect of job insecurity on employee performance. Furthermore, the managerial foundation generated from this research can be considered as a solution to improve employee performance by paying attention to resilience abilities, mental health, levels and employee job insecurity."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taty Hernawaty
"Mental health is one of Indonesia’s public health development goals. The Pangandaran District Administration of West Java is an expanded district that actively carries out various development programs, including mental health programs. This study aimed to identify public knowledge about mental health in Pangandaran District using quantitative descriptive method. The research population comprised residents of the Pangandaran District, and a sample was collected via cluster multistage sampling technique. The sample was gradually determined in the order of subdistricts, villages, subvillages, community units, and neighborhood units. The total sample was composed of 113 respondents. The questionnaire was developed based on theories and concepts on public mental health and distributed to participants after validity and reliability tests were conducted. The construct validity test result was between 0.303 and 0.764, which meant that all items were valid. The Kuder-Richardson 20 formula was used to test reliability, and the reliability coefficient was 0.887. Mathematical calculations were used for data analysis; data are presented as frequency distributions. In this study, 61.10% of the respondents had “less” knowledge, 33.59% had “good” knowledge, and the remaining 5.30% had “enough” knowledge of mental health. The results suggest that the local government should provide mental health education for the residents. For educational institutions, mental health programs should be a fundamental offering in Indonesian society."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
610 UI-JKI 23:3 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Prameswari Zahra Adelaide
"Latar Belakang: Kesehatan mental merupakan salah satu isu kesehatan yang belum terpecahkan di Indonesia. Mahasiswa kedokteran adalah satu dari banyak populasi yang rentan terkena gangguan mental diakibatkan stresor yang tinggi. Stresor ini paling tinggi dialami oleh mahasiswa transisi dari sekolah menengah atas ke fakultas kedokteran, dan dari tahun preklinik ke klinik. Meskipun mereka menerima edukasi formal tentang kesehatan mental, tetapi sangat penting untuk mengetahui dan meningkatkan beberapa parameter kesehatan mental, seperti pengetahuan dan perilaku. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan pengetahuan dan perilaku pada mahasiswa tingkat tiga preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sesudah webinar kesehatan mental.
Metode: Studi potong lintang ini menggunakan data sekunder berupa nilai pretest dan posttest pada kelompok webinar dan yang tidak menghadiri webinar (kontrol). Kuesioner yang digunakan adalah MAKS (pengetahuan) dan CAMI (perilaku). Total subjek sebanyak 132, di mana 66 masing-masing terdapat di kelompok webinar dan kontrol. Analisis data menggunakan Wilcoxon dan Mann-Whitney, di mana Mann-Whitney untuk membandingkan nilai posttest kelompok webinar dan kontrol.
Hasil: Tidak ada kenaikan yang signifikan dalam perilaku pada kelompok webinar dan kontrol (p>0.05), namun terlihat dalam aspek pengetahuan. Tidak ada perbedaan yang berarti juga terlihat pada posttest perilaku antara dua kelompok tersebut, namun terlihat signifikan pada pengetahuan (P<0.05).
Kesimpulan: Promosi kesehatan mental dalam bentuk webinar dapat meningkatkan pengetahuan, namun tidak dalam perilaku, terhadap kesehatan mental pada mahasiswa tingkat tiga preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Introduction: Mental health issues is one of health concerns that has not yet been overcome in Indonesia. Medical students are among those with high risk of developing mental disorder due to higher exposure to stress. The stressors are higher in medical students transitioning from high schools to first-year medical schools, and from preclinical to clinical years. Despite the formal education about mental health, it is important to identify and improve some specific parameters of mental health, such as knowledge and attitude. This study was conducted to identify whether there is an improvement in knowledge and attitude about mental disorder in third-year preclinical students of Faculty of Medicine Universitas Indonesia before and after webinar of mental health promotion.
Methods: This cross-sectional study uses secondary data in the form of pretest and posttest score of webinar participants and non-webinar (control group). MAKS and CAMI questionnaire are used to assess the knowledge and attitude, respectively. There are a total of 132 subjects, which are equally divided into webinar and control group. The analysis uses Wilcoxon and Mann-Whitney, with the latter being used to compare only between posttest score of webinar and control group.
Results: There is no significant improvement of attitude in both webinar and control groups (p>0.05), as opposite to knowledge (p<0.05). No notable difference is also seen in the attitude using Mann-Whitney, however the outcome (posttest) of knowledge is notably higher in webinar group (p<0.05).
Conclusion: The mental health promotion in the form of a webinar improves knowledge, but does not increase attitude towards mental disorder in third-year preclinical students of Faculty of Medicine Universitas Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Rahmadani
"Penelitian ini dilakukan pada divisi after sales di PT XYZ, penyebaran distibusi gender sebanyak 82% laki-laki dan perilaku bullying menjadi hal yang sering dilakukan dan menjadi suatu keakraban. Penelitian ini membahas perilaku bullying di tempat kerja terhadap mental health dan kepuasan kerja. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitiatif dengan metode regresi sederhana. Hasil penelitian ini adalah perilaku bullying berpengaruh negatif terhadap mental health dan tidak berpengaruh pada kepuasan kerja. Selain itu, penelitian ini menunjukkan perbedaan persepsi pada gender korban. Korban bullying adalah mayoritas laki-laki karena sesuai dengan jumlah populasi. Korban perempuan jumlahnya lebih sedikit tetapi memiliki persepsi yang lebih tinggi dari pada laki-laki dikarenakan kelompok minoritas lebih tinggi terhadap risiko bullying.

This research was conducted at division after sales PT XYZ, distribution gender has 82% men and bullying behavior become frequent and become a process of socialization. This study discusses bullying behavior in the workplace on mental health and job satisfaction. The method used in this research is quantitative research with a simple regression method. The results of this study is bullying negatively affects on mental health and has no effect on job satisfaction. In addition, this study showed differences perception on the gender of the victim. The overrepresentation of men among victims is due to the overrepresentation of men in the respective populations. Women victims fewer in sample but have a higher perception of men due to minority in group have a higher risk of bullying."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Meganingtyas Prabandari
"Perkembangan teknologi membantu aktivitas manusia pada saat ini. Salah satu dampak dari teknologi yaitu adanya layanan tele-counseling. Layanan tele-counseling yang masih terbilang baru ini masih perlu diperhatikan untuk melakukan inovasi berkelanjutan terhadap layanan dengan melihat faktor yang dapat memengaruhi intensi untuk menggunakan layanan tersebut. Penelitian ini berfokus pada peran kepercayaan sebagai mediator dalam pengaruh self-stigma terhadap intensi menggunakan tele-counseling, dengan menggunakan dasar teori kerangka Theory of Planned Behavior dari Ajzen. Penelitian ini dilakukan kepada 113 masyarakat umum Indonesia yang berumur 18 sampai 40 tahun dan pernah mendengar mengenai tele-counseling. Penelitian ini diukur menggunakan skala pengukuran Intentions to Seek Counseling Inventory – Online (ISCI), The Self Stigma of Seeking Help Scale – Online (SSOSH), dan Alat ukur kepercayaan yang diadaptasi dari Anwar dan Adidarma (2016). Hasil analisis mediasi menggunakan PROCESS dari Hayes dengan model 4, menunjukkan bahwa kepercayaan tidak memiliki efek mediasi yang signifikan pada pengaruh self-stigma terhadap intensi menggunakan tele-counseling (ab = -0.02, CI = [-0.20, 0.21]). Penelitian ini memberikan implikasi bagi penyedia layanan untuk melakukan inovasi ataupun perbaikan terkait layanan dengan melihat faktor lain selain self-stigma dan kepercayaan, dan juga meningkatkan psikoedukasi terkait isu kesehatan mental.

Technological developments help human activities at this time. One of the impacts of technology is the existence of tele-counseling services. This tele-counseling service, which is still relatively new, still needs attention to carry out continuous innovation of the service by looking at the factors that can influence the intention to use the service. This study focuses on the role of trust as a mediator in the influence of self-stigma on the intention to use tele-counseling, using the theoretical framework of Ajzen's Theory of Planned Behavior. This research was conducted on 113 Indonesian general public aged 18 to 40 years and had heard of tele-counseling. This study was measured using the Intentions to Seek Counseling Inventory – Online (ISCI) measurement scale, The Self Stigma of Seeking Help Scale – Online (SSOSH), and the confidence measuring instrument adapted from Anwar and Adidarma (2016). The results of the mediation analysis using Hayes' PROCESS model 4, showed that trust had no significant mediating effect on the effect of self-stigma on intentions to use tele-counseling (ab = -0.02, CI = [-0.20, 0.21]). This research provides innovation for service providers to make factors or improvements related to services by looking at other than self-stigma and beliefs, and also increasing psychoeducation related to mental health issues."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggara Haidi Abdurachman
"Media sosial telah menjadi platform untuk mengkampanyekan gerakan tertentu dari komunitas dan organisasi. Kesehatan mental adalah salah satu topik hangat yang sering dibahas melalui berbagai strategi teks dan gambar. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pendekatan visual dan tekstual akun Instagram lokal Indonesia dan internasional masing-masing organisasi kesehatan mental, UISehatMental dan mentalhealth.q, melalui analisis kualitatif. Penelitian sebelumnya telah membahas efek media sosial terhadap kesehatan mental dan menggunakan umpan media sosial sebagai sarana untuk mendeteksi masalah kesehatan mental. Namun, media sosial bukan hanya tempat pengguna memposting konten tetapi juga tempat pengguna mengonsumsi postingan yang dibuat oleh orang atau organisasi lain. Penelitian ini mengumpulkan data dari dua akun Instagram organisasi Indonesia dan internasional, masing-masing UISehatMental dan mentalhealth.q, yang menyebarkan kesadaran tentang kesehatan mental yang kemudian dianalisis dengan analisis wacana kritis dan tata bahasa visual untuk memahami berbagai strategi yang digunakan oleh akun tersebut. Penelitian menemukan bahwa akun organisasi lokal menggunakan register dan bentuk teks yang lebih kasual dalam kontennya, yaitu afirmasi dan ajakan bertindak, dan secara keseluruhan menciptakan lingkungan yang ramah di feed mereka. Sebaliknya, akun internasional menggunakan register dan eksposisi yang lebih formal, yang menciptakan lingkungan formal dan lugas dalam menyampaikan pesan mereka. Temuan ini menyiratkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam wacana sosial tentang kesehatan mental antara Indonesia dan dunia internasional.

Social media has become a platform to campaign certain movements from communities and organizations. Mental health is one of the hot topics that are often discussed through a variety of strategies of text and images. This research aims to compare the visual and textual approach of local Indonesian and international Instagram accounts of mental health organizations, UISehatMental and mentalhealth.q respectively, through a qualitative analysis. Previous research have discussed the effects of social media towards mental health and using social media feed as a means to detect mental health issues. However, social media is not only a place where users post contents but also a place where users consume posts made by other people or organizations. This research collects data from two Instagram accounts of Indonesian and international organizations, UISehatMental and mentalhealth.q respectively, which spread awareness regarding mental health that are then analyzed with critical discourse analysis and visual grammar to understand the different strategies used by the accounts. The research found that the local organization account use more casual registers and text forms in their contents, namely affirmations and call to action, and overall create a friendly environment in their feed. On the contrary, the international account uses more formal registers and expositions, which create a formal and straightforward environment in conveying their message. The findings imply that there is a significant difference in social discourse when it comes to mental health between Indonesia and the international world. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Harper & Row, 1972
614.5 CHI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sallah, David
London : Elsevier , 2005
001.4 SAL r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Barry, Patricia D.
Philadelphia: Lippincott , 1998
616.890 231 BAR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>