Ditemukan 50264 dokumen yang sesuai dengan query
Fiorenza Dalia Maheshvari
"Alienasi adalah suatu keadaan ketika seseorang merasa terisolasi dari lingkungan sekitarnya, yang dapat berupa komunitas, hubungan terdekat, lembaga keagamaan, hingga segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Dalam animasi, alienasi ditampilkan dalam salah satu anime Jepang dengan judul Natsume Yuujinchou karya Midorikawa Yuki. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis wujud alienasi yang digambarkan pada tokoh utama dari anime Natsume Yuujinchou. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis teks dengan sinematografi Bordwell dan Thompson (2008) bersama dengan teori alienasi dari McClinton-Temple (2011). Melalui penelitian ini, ditemukan sebelas buah data yang membuktikan bahwa Natsume terasingkan dari komunitas dan hubungan terdekat yang dia miliki. Hasil temuan lain juga menunjukkan bahwa Natsume sebagai tokoh utama juga turut mengalienasi dirinya sendiri akibat sifat pasifnya dalam menghadapi alienasi yang dilakukan oleh orang di sekitar terhadap dirinya.
Alienation is a state when a person feels isolated from their surroundings, which can be in the form of communities, close relationships, religious institutions, and everything related to them. In animation, alienation is shown in one of the Japanese anime titled Natsume Yuujinchou by Midorikawa Yuki. This research aims to analyze the form of alienation depicted in the main character of the anime Natsume Yuujinchou. The research method used is text analysis with Bordwell and Thompson's cinematography (2008) along with McClinton-Temple's theory of alienation (2011). Through this research, eleven pieces of data were found to prove that Natsume is alienated from his community and closest relationships. Other findings also show that Natsume as the main character also alienates himself due to his passivity in the face of alienation by the people around him."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rizky Aryan Selvi Utami
"Moslem Amerika mengalami alienasi setelah terjadinya 9/11 karena stereotipe menyamakan mereka sebagai bagian dari terorisme. Stereotipe ini membuat umat Moslem mendapatkan diskriminasi oleh teman dan lingkungan sekitar mereka. Akibatnya, umat Moslem di Amerika juga menjadi orang luar dari kelompok tersebut. Masyarakat Amerika membuat batasan dan mengasingkan umat Moslem karena mereka menganggap umat Moslem berbahaya untuk kehidupan mereka. Penyebab munculnya praktik othering, bordering dan alienation ini karena individu dan lingkungannya yang membuat batasan terhadap kelompok tertentu. Film The Reluctant Fundamentalist 2012 menampilkan praktik othering, bordering dan alienation ini yang terjadi pada tokoh utamanya, Changez. Dalam film ini, Changez, seorang Pakistan, diasingkan karena dianggap tidak terlibat dalam masyarakat tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui bagaimana praktik othering, bordering, dan alienation yang terjadi pada Changez yang merupakan seorang Pakistan ini bekerja dalam film tersebut.
Teori yang digunakan dalam menganalisis film ini adalah konsep alienation, othering dan bordering. Menurut Seeman 1959 , alienasi muncul karena identitas individu yang tidak mampu menjadi bagian dari kelompok tertentu dan masyarakat menolak keberadaan mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Changez mengalami alienasi karena dirinya sendiri dan lingkungan yang tidak menerima keberadaan identitasnya sebagai kelompok minoritas, Pakistani. Efek dari aliensi ini membuat Changez mengalami krisis identitas, yang pada akhirnya membuatnya kembali pada identitasnya sebagai orang Pakistan dan mempraktikkan budaya Pakistan di kehidupan sehari-hari. Akan tetapi penelitian ini masih memiliki batasan karena hanya empat scene film yang dianalisis. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut.
After the tragedy of 9/11, Moslems in America experienced alienation because of the stereotype of terrorism. Moslems are also discriminated by their environment and friends. As a result, Moslems in America become outsiders. American society creates border and alienates Moslems because they think that Moslems are dangerous. Individuals and society practice othering, bordering and alienation. The film The Reluctant Fundamentalist 2012 shows the practice of othering, bordering and alienation that happens to the main character, Changez. In the film, Changez, being a Pakistani, is being alienated because he is not a part of the American society. The purpose of the research is to examine and analyze Changez rsquo;s experience. This research uses the theory of alienation, othering and bordering. Seeman 1959 mentioned that a person will experience alienation and become self-estranged when he or she is not accepted by his/her society because people immediately reject them. Alienation is the result of othering and bordering in which the majority treat the minority discriminatively. The finding of the research shows that Changez gets alienated by his friends and surroundings. This alienation causes Changez to experience identity crisis, which in the end makes him accept his identity as a Pakistani and practice the culture in his daily life. However, this research is still limited in its scope because it only analyzes four scenes. Therefore, further research is needed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Arya Pratyaksa Vidyanto
"Skripsi ini membahas tentang penokohan dari karakter Ikari Shinji dalam anime Shinseiki Evangelion. Dengan menggunakan teori tokoh utama oleh Sudjiman, penulis mengkaji anime ini dengan metode deskriptif analisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakter Shinji adalah tokoh utama karena hubungannya yang intens dengan karakter lain turut membantu jalannya cerita. Anime ini menunjukkan bahwa sebuah cerita dapat diceritakan melalui interaksi antara karakternya, tidak melalui narasi saja seperti anime-anime yang sudah dibuat sebelum ini. Lebih lanjut anime ini juga memperlihatkan bahwa seorang anak yang tidak memiliki kasih sayang orang tua pada masa kecilnya, maka perkembangan psikis sang anak tidak akan sempurna.
This thesis explains about character analysis of Ikari Shinji from Neon Genesis Evangelion. By applying Sudjiman?s theory of main character, writer will analyze this anime with descriptive analytic method. This analysis showed that Shinji is a main character because of his intense relations with other characters. This anime showed that a story can be told with interaction of the characters, not using narration like the anime before Evangelion. Moreover, this anime also showed that a kid who didn?t had a parents love, his mental development will not perfect."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S62482
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Larasati Affandi
"Ketika berkomunikasi, penutur menerapkan prinsip kerja sama yang terdiri dari empat kategori, yaitu maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara. Adanya pelanggaran terhadap sebagian atau keseluruhan maksim tersebut akan bermasalah apabila membuat mitra tuturnya tidak atau salah memahami pesan dari penutur meskipun dalam beberapa kasus komunikasi masih dapat berjalan. Pelanggaran maksim yang menimbulkan kesalahpahaman dilakukan oleh Bocchi pada Anime Bocchi the Rock yang mengidap gangguan kecemasan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis-jenis maksim yang dilanggar oleh Bocchi serta dampak dari gangguan kecemasan sosial terhadap terjadinya pelanggaran maksim tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data penelitiannya berupa percakapan antara Bocchi dengan orang-orang di sekitarnya. Data dikumpulkan dengan mengobservasi semua percakapan di dalam 12 episode Anime Bocchi the Rock. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bocchi melanggar keempat jenis maksim. Terdapat sebanyak 40 data yang memiliki pelanggaran tersebut. Dari semua data ini, peneliti mengkaji lebih lanjut enam data yang dianggap menarik, mewakili keempat jenis pelanggaran maksim, dan menggambarkan karakteristik dari penderita gangguan kecemasan sosial. Pengkajian ini menyimpulkan bahwa gangguan kecemasan sosial bertanggung jawab atas terjadinya pelanggaran maksim yang dilakukan Bocchi. Gangguan tersebut membuat Bocchi takut berinteraksi sosial sehingga mengakibatkannya berbicara dengan gagap dan terengah-engah (melanggar maksim cara). Gangguan tersebut juga membuat Bocchi takut menyinggung perasaan orang lain dan dinilai negatif sehingga mengakibatkannya memberikan tanggapan yang tidak berhubungan dengan topik pembicaraan sebelumnya (melanggar maksim relevansi), memberikan informasi yang berlebihan (melanggar maksim kuantitas), dan berbohong (melanggar maksim kualitas). Gangguan tersebut juga menimbulkan kecenderungan bagi Bocchi untuk berbicara dengan sangat pelan (melanggar maksim cara) dan bersifat tertutup yang membuatnya tidak mampu memenuhi maksim relevansi.
When communicating, speakers apply the cooperative principle which consists of four categories, maxim of quantity, quality, relevance, and manner. This violation will be problematic if it makes the hearer not understand or misunderstand the speaker’s message, although in some cases communication can still be carried out. Maxim violations that cause misunderstanding are done by Bocchi in the Anime Bocchi the Rock who suffers from social anxiety disorder. This research aims to examine the types of maxims violated by Bocchi and the impact of social anxiety disorder on the occurrence of those maxim violations. This research is qualitative research with research data in the form of conversations between Bocchi and the people around her. These data were obtained by observing all conversations in twelve episodes of the Anime Bocchi the Rock. The research findings reveal that Bocchi violates all four kinds of maxims. A total of 40 data have those violations. From all these data, the researcher further examines six data that appeal to the researcher, represent the violation of all four maxims, and depict characteristics of social anxiety disorder sufferers. The examination concluded that the disorder makes Bocchi afraid of having social interactions which causes her to stutter and speak out of breath (violates the maxim of manner). The disorder also makes her afraid of hurting others’ feelings and being judged negatively which causes her to give irrelevant responses to the previous conversation topic (violates the maxim of relevance), conveying excessive information (violates maxim of quantity), and lying (violates the maxim of quality). The disorder also causes tendencies for Bocchi to speak in a very soft voice (violates the maxim of manner) and be withdrawn which makes her unable to fulfil the maxim of relevance."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Yuanita Pranoto
"Judul skripsi di atas merupakan ekspresi penulis dalam kajian telaah karya sastra pujangga Jepang termashur Natsume Soseki. Sanshiro merupakan karya Sasaki yang ditulis pada tahun 1903 . Soseki sendiri dikenal sebagai sastrawan Jaman Meiji, Jaman dimana Jepang sedang melakukan pembaharuan-pembaharuan dalam segala bidang. Keadaan masyarakat Jepang menuju kekehidupan moderen. Dalam penulisan skripsi ini penulis mengarahkan pembaca pada Kesusastraan Jaman Moderen yang menjurus pada aliran-aliran kesusastraan seperti Romantisme - Realisme - Naturalisme. Sanshiro ditulis dengan anutan aliran di luar ke-tiga aliran di atas. Dalam menulis Sanshiro, Soseki dapat dikata_kan menjurus pada aliran anti naturalisme, dalam bahasa Jepangnya Hanshizenshugi. Sanshiro ditulis dengan melihat manu sia itu secara keseluruhan dan penuh berisikan keindahan dan juga keburukannya. Dengan membaca Sanshiro, penulis melihat bahwa karya tersebut Menceritakan kehidupan seorang pemuda bernama Sanshiro yang Berasal dari suatu daerah terpencil Kumamoto, kemudian pergi menuntut ilmu ke Tokyo. Dalam perjalanannya ia mengalami berbagaikejadian yang cukup membuatnya heran dan terkejut. Beberapa kejadian diantaranya adalah ekibat dari ketidaktahuannya akan keadaan lingkungannya yang baru. Di daerah asalnya ini yang terjadi sehari-hari tidak serupa dengan yang dialami di Tokyo. Keadaan di Tokyo sudah sangat moderen dan itu adalah akibat dari masuknya kebudayaan Barat ke Jepang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13908
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti
"
ABSTRAKSkripsi ini menganalisis perubahan karakter tokoh utama anak yaitu Theeb Al-Howeitat dalam film Theeb. Tujuannya adalah untuk memaparkan dan menjelaskan berbagai perubahan karakter Theeb beserta penyebabnya. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini berupa metodologi kepustakaan, metode strukturalis digunakan untuk menganalisis unsur intrinsik, metode deskriptif analitis digunakan untuk menganalisis perubahan karakter tokoh Theeb. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan tokoh Theeb mengalami perubahan karena mengalami perasaan dukacita yang mendalam, kemudian ia pun berubah menjadi karakter yang lain demi mendapatkan kebahagiaan.
ABSTRACTThis thesis analyzes the changing character of the main character, Theeb Al Howeitat, in Theeb movie. The purpose of this thesis is to explain and describe any changes of Theeb rsquo s character and also the factors. Structuralist method is used to analyzing the intrinsic elements in this movie, descriptive analytic method is used to analyzing the changes of Theeb rsquo s character. The result of this thesis can be concluded that Theeb had changed because he had deep grief feeling, and then he change to another character to get a happier life."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tiara Maharani
"Anime Kuragehime (2010) karya Akiko Higashimura merupakan adaptasi dari manga yang sebelumnya telah ditulis oleh penulis yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis identitas gender pada karakter Kuranosuke Koibuchi dalam anime Kuragehime dan respon yang diterima olehnya dari lingkungan sekitar. Dalam penelitian ini, teori performativitas gender oleh Judith Butler (1999) dan metode penelitian semiotika Charles Sanders Pierce digunakan sebagai landasan teoritis dan metodologis. Hasil analisis ditemukan bahwa elemen-elemen seperti pakaian, gaya rambut, dan ekspresi wajah Kuranosuke membentuk makna mendalam terkait identitas gender karakter tersebut. Perubahan penampilan Kuranosuke seperti layaknya seorang wanita menjadi representasi dinamika performativitas gender. Temuan penelitian ini menegaskan bahwa identitas gender bukanlah entitas statis, melainkan konstruksi sosial yang terus berubah melalui tindakan performatif yang berulang dan dinamis.
The anime Kuragehime (2010) by Akiko Higashimura is an adaptation of a manga previously written by the same author. This research aims to analyze the gender identity of the character Kuranosuke Koibuchi in the anime Kuragehime and the responses received from his surrounding environment. In this study, the theoretical framework and methodology involve Judith Butler's (1999) gender performativity theory and Charles Sanders Pierce's semiotic research method. The analysis results indicate that elements such as clothing, hairstyle, and facial expressions of Kuranosuke form profound meanings related to the gender identity of the character. Kuranosuke's changes in appearance, resembling that of a woman, serve as a representation of the dynamics of gender performativity. The research findings affirm that gender identity is not a static entity but a social construction that continually evolves through repeated and dynamic performative actions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Annisa Ramadhan
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas penggambaran maskulinitas pada tokoh perempuan dalam anime Neon Genesis Evangelion. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan analisis menggunakan metode deskriptif analitis dan teori sinematografi serta teori maskulinitas. Hasil penelitian menunjukkan terdapat ambivalensi pada tokoh perempuan dalam anime Neon Genesis Evangelion. Anime Neon Genesis Evangelion memberikan gambaran tokoh perempuan yang dominan dan maskulin, tetapi secara sinematografi mereka diobjektifikasi secara seksual oleh laki-laki. Maskulinitas tokoh perempuan Neon Genesis Evangelion juga memperlihatkan penggambaran perempuan yang berbeda dengan anime sh?nen pada umumnya, tetapi pada akhirnya tetap menunjukkan dominasi laki-laki terhadap perempuan."
"
"
ABSTRACT"
This research discusses about the depiction of masculinity of female characters in Neon Genesis Evangelion anime. This research is a qualitative research with analysis using analytical descriptive method, cinematography theory, and masculinity theory. The result of this research shows that there is an ambivalence in the female characters in Neon Genesis Evangelion anime. Neon Genesis Evangelion anime presents the dominant and masculine figures of female characters, but according to its cinematography they are being objectified sexually by men. Masculinity of the female characters in Neon Genesis Evangelion also shows the different depiction of females from the other sh nen animes. However, it still shows the domination of men over women."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Samuel Kalos Sampelan
"Tenki no ko, anime karya Masashi Kishimoto, menceritakan tentang dua remaja yang berjuang bertahan hidup sendiri di Tokyo. Kedua remaja tersebut bernama Hina dan Hodaka. Takdir mempertemukan mereka berdua di Tokyo yang saat itu tengah dilanda oleh anomali cuaca yang membuat Tokyo terus-menerus diguyur hujan. Kedua tokoh tersebut dapat menjadi objek penelitian yang menarik untuk dikaji, selain karena mereka berdua merupakan tokoh utama dalam anime ini, tokoh Hodaka dan Hina juga merupakan penggerak dalam narasi anime ini. Segala konflik dan penyelesaian dalam anime ini muncul karena kehadiran satu sama lain antara tokoh Hodaka dan tokoh Hina.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan menggunakan teori psikologi analitikal Carl Gustav Jung. Carl Jung dalam teori psikologi analitikalnya menjelaskan tentang Collective Unconscious atau ketidaksadaran kolektif yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Dalam proses turun temuru tersebut, ada pola-pola yang menjadi template yang disebut Arketipe. Arketipe pada dasarnya merupakan oposisi biner, seperti Persona-Shadow, Animus-Anima, Old Wise Man-Great Mother. Berdasarkan penelitian yang menggunakan teori Collective Unconscious tersebut, kita dapat melihat kehadiran Hodaka dan Hina mempengaruhi satu sama lain. Hodaka membuat Hina mengoptimalkan kemampuannya dalam memanipulasi cuaca sehingga ia menjadi “Sunshine Girl”. Di satu sisi, kehadiran Hina dapat membuat Hodaka yang kekanak-kanakan menjadi dewasa sehingga kita dapat melihat hubungan kausalitas pada kedua tokoh utama tersebut.
Tenki no ko, an anime by Masashi Kishimoto, tells the story of two teenagers who struggle to survive alone in Tokyo. The two teenagers are named Hina and Hodaka. The fate brought the two of them together in Tokyo, on which at that time was hit by a weather anomaly that made Tokyo constantly rainy. These two characters can be an interesting research objects to study, apart from being the main characters in this anime, the main characters Hodaka and Hina are also the driving force in the narrative of this anime. All conflicts and resolutions in this anime arise because of each other's presence between Hodaka's character and Hina's character.The method used in this research is qualitative with a descriptive approach and uses the analytical psychology theory of Carl Gustav Jung. Carl Jung in his analytical psychology theory explains about the Collective Unconscious which is passed down from generation to generation. In the hereditary process, there are patterns that become templates called archetypes. Archetypes are basically binary oppositions, like Persona-Shadow, Animus-Anima, Old Wise Man-Great Mother. Based on the research that uses the Collective Unconscious theory, we can see that the presence of Hodaka and Hina affects each other. Hodaka makes Hina optimize her ability to manipulate the weather so that she becomes a "Sunshine Girl". On the one hand, Hina's presence can make the childish Hodaka mature so that we can see the causal relationship between the two main characters."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Latifah
"Setiap manusia hidup di dalam ruang. Di dalam karya sastra, latar ruang juga menjadi salah satu unsur intrinsik. Latar ruang dalam karya sastra dapat diwujudkan dengan sebuah kamar, rumah, desa, kota, atau negara. Pada pertengahan zaman Meiji, karya sastra bertemakan kampung halaman muncul di Jepang. Karya sastra kampung halaman menggambarkan masalah yang ada di kota dan kebahagiaan yang terdapat di desa. Novel Botchan yang terbit pada 1906 memiliki dua latar ruang, yaitu Kota Tokyo dan "daerah di sekitar Shikoku". Penelitian ini akan menggambarkan latar ruang novel Botchan tersebut. Penelitian ini akan meminjam metode penelitian yang dilakukan oleh Tsuyoshi Kato. Melalui penggambaran itu, didapatkan bahwa tokoh Botchan memandang rendah "daerah di sekitar Shikoku" dan membangga-banggakan Kota Tokyo. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa novel Botchan merupakan antitesis dari sastra kampung halaman.
Humans live in a space. Space is also one of intrinsic elements of fiction. In fiction, space setting can be room, house, city, countryside, or state. In the mid-Meiji era, literary phenomenon called native place literature that discuss problematic city and peace of countryside emerged. Botchan is a novel that published in 1906. The novel has space setting in Tokyo and "an area around Shikoku". This study will describe Botchan’s space setting. This study will use method study which was conducted by Tsuyoshi Kato to describe both space settings. Through the depiction of them, we will get that the main character called Botchan have an underestimate opinion about "an area around Shikoku" and a pride of Tokyo. As the opinion from Botchan, this study is going to verify the hypothesis that Botchan novel is an antithesis of native place literature."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47704
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library