Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214440 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mete, Mario Viligius Primus Hangga
"Gangguan perjudian sendiri adalah kecanduan perilaku yang ditandai dengan pola yang terus menerus dan berulang yang dikaitkan dengan tekanan atau gangguan yang signifikan. Prevalensi penjudi di Indonesia yang mencapai 1% dari populasi penduduk dan telah berdampak buruk pada individu, keluarga dan komunitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Cognitive Behaviour Therapy (CBT) terhadap ansietas dan tanda gejala gangguan perjudian pada penjudi di Kota Kupang. Desain penelitian quasi experimental pre-post test with control group. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Kriteria sampel pada penelitian ini mengiuti kriteria inklusi penelitian dengan total jumlah sampel sebanyak 56 responden yang dibagi menjadi 28 responden pada kelompok kontrol dan 28 responden pada kelompok intervensi. Hasil penelitian menunjukan karakteristik responden terbanyak dengan usia dewasa muda, berjenis kelamin laki-laki, berpendidikan tinggi, mayoritas tidak bekerja, berpendapatan dibawah UMR, rata-rata memulai perjudian sejak usia 12-18 tahun dan memainkan perjudian online dan offline. Ada perubahan ansietas sebelum dan sesudah diberikan tindakan psikoedukasi gangguan perjudian dan ansietas pada kelompok kontrol serta ada perubahan tanda gejala ganguan perjudian pada kelompok intervensi yang diberikan CBT (p value < 0.05). Ada perbedaan ansietas dan tanda gejala gangguan perjudian setelah mendapat intervensi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p value < 0.05). Tidak ada hubungan antara karakteristik responden terhadap ansietas (p value > 0.05), namun ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan jenis perjudian terhadap tanda gejala gangguan perjudian (p value < 0.05). Dengan demikian pemberian Cognitive Behaviour Therapy (CBT) direkomendasikan untuk mengatasi atau mengurangi ansietas dan tanda gejala perjudian pada penjudi.

Gambling disorder itself is a behavioral addiction characterized by a continuous and repetitive pattern that is associated with significant distress or impairment. The prevalence of gamblers in Indonesia which reaches 1% of the population and has a devastating impact on individuals, families and communities. The purpose of the study was to determine the effect of Cognitive Behaviour Therapy (CBT) on anxiety and signs of gambling disorder symptoms in gamblers in Kupang City. Research design quasi experimental pre-post test with control group. Sampling using purposive sampling technique. The sample criteria in this study followed the research inclusion criteria with a total sample size of 56 respondents divided into 28 respondents in the control group and 28 respondents in the intervention group. The results showed that the characteristics of the respondents were mostly young adults, male, highly educated, the majority did not work, had an income below the minimum wage, on average started gambling from the age of 12-18 years and played online and offline gambling. There were changes in anxiety before and after being given psychoeducation measures on gambling disorders and anxiety in the control group and there were changes in signs of gambling disorder symptoms in the intervention group given CBT (p value <0.05). There were differences in anxiety and signs of gambling disorder symptoms after receiving the intervention in the control group and intervention group (p value <0.05). There was no relationship between respondent characteristics and anxiety (p value > 0.05), but there was a significant relationship between gender and type of gambling on signs of gambling disorder symptoms (p value < 0.05). Thus the provision of Cognitive Behaviour Therapy (CBT) is recommended to overcome or reduce anxiety and signs of gambling symptoms in gamblers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajriyah Nur Afriyanti
"Bencana merupakan suatu peristiwa yang mengancam dan menganggu yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Dampak psikologis berupa ansietas sering dialami khususnya remaja sebagai kelompok yang rentan terhadap perubahan psikologis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan ansietas remaja dengan CBT di wilayah banjir. Desain penelitian dengan Quasi experimental with control group dengan teknik random sampling, dengan total sampel sebayak 73 remaja.
Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan ansietas remaja yang mendapatkan tindakan keperawatan ners dan CBT serta meningkatnya kemampuan mengatasi anietas (p-value <0.05). Penelitian ini merekomendasikan perlunya mengembangkan program kesehatan jiwa remaja berbasis komunitas.

Disaster is an event that is threatening and disturbing that gives rise to loss of life, environmental damage, loss of property, and psychological impact. The psychological impact in the form of anxiety often experienced by adolescent as a group particularly vulnerable to psychological changes.
This study aims to determine the decrease in adolescent anxiety with CBT in flooded region. Quasiexperimental research design with a control group by random sampling technique, with a total sample of 73 adolescents.
The results showed a decrease in anxiety adolescents get CBT nursing actions and the nurses and the increased ability to cope with anxiety (p-value <0.05). This study recommends the need adolescent mental health program of community based.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ernawati
"Kejadian erupsi gunung merapi pada akhir tahun 2010 tercatat sebagai letusan terbesar selama 100 tahun terakhir. Sebagian korban yang selamat dari bencana (penyintas bencana) mengalami dampak psikologis yang serius dan jangka panjang yakni Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Terapi yang diberikan untuk mengatasi masalah tersebut yakni terapi generalis dan Cognitive Behaviour Therapy (CBT). Tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi CBT terhadap perubahan tanda dan gejala PTSD serta kemampuan mengatasi PTSD pasca erupsi merapi. Desain penelitian quasi experimental pre-post test with control group, sampel sejumlah 52 orang kelompok intervensi dan 52 orang kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel random sampling. Kelompok intervensi diberikan terapi generalis dan CBT, kelompok kontrol diberikan terapi generalis. Instrument yang digunakan yakni PCL-5 dan Thought Control Questionnair (TCQ). Kedua instrumen ini telah melalui uji validitas dan reliabilitas sebelumnya dan penelitian ini sudah dinyatakan lulus uji etik. Uji analisis menggunakan Anova, Chi-square dan independent test. Hasil analisis menunjukkan terjadi penurunan tanda gejala PTSD dan peningkatan kemampuan merubah pikiran negatif yang signifikan pada kelompok yang mendapatkan terapi generalis dan terapi generalis dan CBT (P value < 0,05). Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap perubahan tanda gejala PTSD pada kelompok yang mendapatkan terapi generalis dan kelompok yang mendapat CBT (P value < 0,05). Terapi generalis dan CBT direkomendasikan sebagai salah satu terapi untuk penanganan korban bencana yang mengalami PTSD.

The eruption of Mount Merapi at the end of 2010 was recorded as the biggest eruption in the last 100 years. Some survivors of disasters (disaster survivors) experience serious and long-term psychological effects namely Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Therapy given to overcome these problems is generalist therapy and Cognitive Behavior Therapy (CBT). The aim was to determine the effect of CBT therapy on changes in PTSD signs and symptoms as well as the ability to overcome PTSD after the eruption of Merapi. The research design was quasi experimental pre-post test with control group, a sample of 52 intervention groups and 52 control groups. Random sampling technique. The intervention group was given generalist therapy and CBT, the control group was given generalist therapy. The instruments used were PCL-5 and Thought Control Questionnair (TCQ). Both of these instruments have passed the validity and reliability tests before and this research has been declared to have passed the ethical test. The analysis test uses Chi-square, Anova, Wilcoxon and Man Whitney. The results of the analysis showed a decrease in PTSD symptoms and an increase in the ability to change negative thoughts significantly in the group receiving generalist therapy and generalist therapy and CBT (P value <0.05). There were significant differences in changes in PTSD symptoms in the group receiving generalist therapy and the group receiving CBT (P value <0.05). Generalist therapy and CBT are recommended as one of the treatments for treating victims of PTSD."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suzanna
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penurunan depresi pada lansia harga diri rendah melalui Terapi Aktivitas elompok (TAK) stimulasi persepsi dan Terapi Kognitif Perilaku. Desain penelitian menggunakan quasi experiment with pre post test control group, dengan sampel berjumlah 28 orang pada kelompok intervensi dan 28 orang pada kelompok kontrol. Alat pengumpul yang digunakan Geriatric Depression Scale (GDS). Data dianalisis menggunakan uji T-Test.
Hasil penelitian menunjukkan ada penuruan bermakna kondisi depresi lansia harga diri rendah pada kedua kelompok dengan penurunan sebesar 67,4% kelompok intervensi dan 31,9% kelompok kontrol (p value < 0,05), dan ada hubungan bermakna antara karakteristik lansia (jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan dan penyakit fisik penyerta) dengan depresi pada lansia harga diri rendah (p value < 0,05). TAK stimulasi persepsi harga diri rendah dan terapi kognitif perilaku direkomendasikan untuk depresi pada lansia harga diri rendah."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mardha Raya
"Halusinasi dan harga diri rendah merupakan salah satu gejala positif negatif dari skizofrenia dan memiliki resiko kekambuhan yang tinggi dan merupakan tanda adanya ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan. Tujuan karya ilmiah ini untuk memberikan gambaran penerapan Cognitive Behaviour Therapy dan Family Psychoeducation pada klien dan keluarga yang memiliki tiga diagnosa keperawatan tersebut. Tindakan pada 6 klien dengan metode case series dan pendekatan model sistem Neuman. Hasil menunjukan terdapat penurunan tanda gejala dan peningkatan kemampuan klien dan keluarga penanganan halusinasi, harga diri rendah kronik dan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan masih terdapat secara kognitif seperti tidak bisa memfokuskan pikiran, mudah lupa, konsentrasi yang kurang, sedih, murung, rata-rata afektif masih ada kekhawatiran terhadap resiko kekambuhan berulang, perilaku kontak mata yang kurang dan penurunan aktivitas dan sosial rata-rata klien tidak dapat mempertahankan pembicaraan. Kesimpulan kombinasi terapi kognitif perilaku dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan sebagai terapi spesialis jiwa yang dapat menurunkan tanda gejala dan meningkatkan kemampuan klien dan keluarga dalam mengatasi halusinasi, harga diri rendah dan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan dan terapi secara online merupakan salah satu alternatif terapi yang dapat diberikan kepada klien dan keluarga dimasa pandemic sebagai salah satu bentuk kontinuitas pelayanan keperawatan.

Hallucinations and low self-esteem are one of the positive and negative symptoms of schizophrenia and have a high risk of relapse and are a sign of ineffective health care. The purpose of this scientific work is to provide an overview of the application of cognitive-behavior therapy and family psychoeducation to clients and families who have these three nursing diagnoses. Actions on 6 clients with the case series method and the Neuman system model approach. The results show that there is a decrease in signs and symptoms and an increase in the ability of clients and families to handle hallucinations, chronic low self-esteem and ineffective health care are still present cognitively such as not being able to focus their minds, easy to forget, lack of concentration, sad, moody, affective average is still there. Concerns about the risk of recurrence, lack of eye contact behavior and decreased activity and social average client can’not maintain a conversation. The conclusion is that the combination of cognitive behavioral therapy and family psychoeducation is recommended as a psychiatric specialist therapy that can reduce signs of symptoms and improve the ability of clients and families to overcome hallucinations, low self-esteem and ineffective health care and online therapy is one alternative therapy that can be given to clients and their families. family during a pandemic as a form of continuity of nursing services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Muhamad Firmansyah
"Masalah utama yang muncul pada klien gagal ginjal kronis yaitu kelebihan volume cairan akibat ketidakpatuhan terhadap pembatasan cairan. Ketidakpatuhan pada klien disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan motivasi diri klien dalam melakukan pembatasan asupan minum. Intervensi keperawatan yang dilakukan berfokus pada kegiatan untuk meningkatkan kesadaran diri dan motivasi dalam pembatasan asupan cairan serta monitoring status cairan dalam rangka meningkatkan status kesehatan klien. Cognitive Behavioural Therapy CBT merupakan salah satu intervensi yang dapat diberikan untuk meningkatkan kesadaran klien tentang pentingnya program pembatasan asupan cairan. Namun, metode ini masih jarang dilakukan di lahan praktik. Intervensi CBT dalam studi kasus ini dilakukan dalam waktu satu minggu dengan melibatkan keluarga sebagai social support untuk mengontrol perilaku. Setelah dilakukan intervensi CBT, kesadaran diri dan motivasi klien meningkat ditunjukkan dengan klien berhasil melakukan pembatasan asupan cairan. Namun, secara klinis belum menunjukkan perbaikan dalam masalah kelebihan volume cairannya. Maka dari itu perlu dikaji lebih lanjut terkait faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan kondisi kelebihan cairan pada pasien gagal ginjal kronis.

The main problems that appears on clients of chronic renal failure are excess fluid volume due to noncompliance to fluid restriction. Noncompliance in the client due to lack of awareness and self motivation of the client in the limitation of fluid intake. Nursing interventions focused on activities to improve self awareness and motivation fluid restriction as well as monitoring fluid status in order to improve client rsquo s health status. Cognitive Behavioral Therapy CBT is one of the intervention that can be given to increase client awareness about the importance of fluid restriction program. However, this method is still rarely done in practice areas. Intervention CBT in this case study was done within one week by involving the family as a social support to control client rsquo s behavior. After administration of CBT,self awareness and client motivation increased this is indicated by client succeeded to restrict his fluid intake. However, client haven rsquo t shown an improvement of excess fluid volume problem clinically. Therefore it is necessary to do a further study related to other factors that can cause an excess fluid volume in chronic kidney disease patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wetik, Syenshie Virgini
"Ansietas merupakan masalah psikososial yang paling banyak dialami klien hipertensi. Hal ini terkait dengan respon klien terhadap kondisi kronis kesehatannya. Dampak dari ansietas akan mengganggu produktivitas dan kualitas hidup jika tidak dilakukan penatalaksanaan sedini mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PMR dan CBT terhadap ansietas klien hipertensi, Desain penelitian quasi experimental pre-test dan post-test with control group dengan jumlah sampel 64 responden. Hasilnya adalah penurunan ansietas, peningkatan kemampuan relaksasi serta kemampuan mengubah pikiran dan perilaku negatif pada kelompok yang mendapatkan PMR dan CBT p value < 0.05 . PMR dan CBT direkomendasikan sebagai terapi spesialis keperawatan pada ansietas klien hipertensi.

Anxiety is the most widely psychosocial problems experienced in people with hypertension. The impact arising from the anxiety would interfere with productivity and quality of life. This study aims to determine the effect of PMR and CBT for anxiety clients with hypertension. Quasi experimental research design pre test and post test with control group with a sample of 64 respondents. The results is decrease in anxiety, increase relaxation capability and the ability to change negative thoughts and behaviors that are in the group of clients who get PMR and CBT p value."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madepan Mulia
"Peningkatan angka kriminalitas perlu mendapatkan perhatian, terutama terkaitpenyalahgunaan NAPZA. Di Indonesia, jumlah pengguna NAPZA yang berada dilapas diperkirakan hampir mencapai 40 dari keseluruhan narapidana. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapikognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga terhadap penggunaan NAPZA,ansietas dan harga diri narapidana remaja di lapas narkotika. Desain penelitian iniquasi eksperimental pre-post test with control group. Kelompok intervensi 1diberikan tindakan keperawatan ners serta kelompok intervensi 2 diberikantindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasikeluarga dengan jumlah sampel masing-masing kelompok adalah 31 orang.Instrumen yang digunakan adalah Drug Abuse Screening Test-20 DAST-20 ,Hamilton Anxiety Rating Scale HAM-A dan Rosenberg Self Esteem Scale RSES . Uji analisis yang digunakan adalah uji repeated ANOVA, independent ttestdan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tindakan keperawatan ners,terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga menurunkan ansietas danmeningkatkan harga diri secara bermakna p value < 0,05 lebih besar daripadasetelah mendapatkan tindakan keperawatan ners, penggunaan NAPZAmempunyai hubungan yang lemah secara bermakna p value < 0,05 denganansietas dan harga diri, dan pola asuh berhubungan secara bermakna p value.

Increasing the crime rate needs to get attention, especially related to drug abuse.In Indonesia, the number of drug users in prisons is estimated to be almost 40 ofall inmates. This study aims to determine the effect of nursing actions ners,behavioral cognitive therapy and family psychoeducation therapy against druguse, anxiety and pride of juvenile inmates in prison narcotics. The study designwas quasi experimental pre post test with control group. The intervention group 1was given nursing action ners as well as the intervention group 2 were givennursing actions ners, behavioral cognitive therapy and family psychoeducationtherapy with the number of samples each group was 31 people. The instrumentsused are Drug Abuse Screening Test 20 DAST 20 , Hamilton Anxiety RatingScale HAM A and Rosenberg Self Esteem Scale RSES . The analysis test usedis repeated ANOVA test, independent t test and chi square. The results showedthat nursing behavior, behavioral cognitive therapy and family psychoeducationtherapy decreased anxiety and increased self esteem significantly p value "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48782
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ristiana Istiqomah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas pemberian teknik Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dalammengurangi gejala gangguan depresipada mahasiswa rantau. Penelitian ini menggunakan pretest-posttest design, dimana peneliti melihat perubahan skor partisipan saat pre-tes dan post-test menggunakan Beck Depression Inventory dan Coping Attitude Scale (CAS). Proses screening dilakukan dengan memberikan kedua kuesioner tersebut dan wawancara serta observasi pada calon partisipan. Dua orang partisipan mengikuti program intervensi ini dari awal sampai akhir sesi, sebanyak 7 sesi pertemuan. Setelah intervensi diberikan, terdapat penurunan skor BDI dan hasil kualitatif menunjukkan terdapat perubahan positif yang dirasakan oleh kedua partisipan.Temuan lain dari penelitian ini adalah masalah utama yang menyeabkan munculnya gejala depresi pada partisipan bukan disebabkan oleh pengalamannya sebagai mahasiswa perantau.

The objective of this study is to evaluate the efficacy of Cognitive Behavioral Therapy in reducing depressive symptoms for migrate college students. This study used pretest-posttest design by Beck Depression Inventory dan Coping Attitude Scale (CAS) to measure the change of depression symptoms before and after intervenstion process. Initial screening process is conducted using BDI and CAS as well as interview to migrate college students. There are two participants who followed the intervention in seven sessions. After intervention process, the participants showed positive changes. Another findings from this research is the core problems which cause depression symptoms is not about their experience as migrate college student."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maha Decha Dwi Putri
"Kecemasan adalah suatu perasaan gelisah atau ketakutan terhadap sesuatu yang dapat dialami oleh semua individu, termasuk diantaranya lanjut usia. Pada lansia, kecemasan dapat disebabkan oleh perubahan kondisi fisik yaitu kondisi geriatrik, perubahan psikologis yaitu perubahan fungsi kognitif, perkembangan temprament individu, dan perubahan lingkungan seperti kemiskinan, seringnya terjadi kekerasan, pola adaptasi yang gagal, serta peristiwa hidup yang negatif. Kecemasan pada lansia dapat menyebabkan munculnya beberapa penyakit, diantaranya penyakit jantung, hipertensi, hingga berujung pada kematian.
Fenomena kecemasan ini cukup sering ditemui di usia lanjut. Di Indonesia, fenomena ini sering ditemui di beberapa kota dengan tingkat populasi lansia yang tinggi seperti di Kota Depok. Penelitian ini berusaha menjawab fenomena yang ada dengan memberikan intervensi psikologis kepada lansia yang berdomisi di Depok. Intervensi ini merupakan intervensi kelompok cognitive behavioral therapy (CBT) yang diberikan kepada 5 orang partisipan. Pegukuran dilakukan pada saat pra-intervensi dan pasca-intervensi untuk mengetahui perubahan tingkat kecemasan yang jelas pada masing-masing partisipan. Kelima partisipan yang mengikuti intervensi ini mengalami penurunan tingkat kecemasan yang diukur menggunakan skala PSWQ (Penn State Worry Questionaire) dan STAI (State Trait Anxiety Inventory). Penurunan pada kelima partisipan bervariasi tergantung dari masalah dan ketaatan partisipan saat mengikuti intervensi.
Kelima partisipan telah mengikuti teknik-teknik yang sudah diberikan selama proses intervensi seperti mengenali gejala, reaksi tubuh dan dampak cemas, membuat dan mengevaluasi rencana kegiatan, mengenali pikiran negatif, merekonstruksi pikiran negatif, mencari solusi dari masalah, dan berlatih relaksasi. Keberhasilan penelitian tergantung dari motivasi untuk sembuh, kepatuhan dalam mengikuti intervensi dan keinginan untuk melakukan teknik-teknik yang sudah diberikan selama intervensi.

Anxiety can be defined as a feeling of discouraged or frightened about something, occur in human beings, as well as to the old ages. For older people, anxiety can be caused by the changing of their physical condition e.g. geriatric condition, the changing of psychological condition e.g. the change of cognitive function, individual temperament development, the changing of their surroundings e.g. poverty, violence, the failure of adaptation pattern, and the negative side of life. Anxiety for the old ages may lead to some diseases such as coronary heart disease, high blood pressure which could lead them to death.
This anxiety phenomenon often appears in the old ages. In Indonesia, this phenomenon can be found in some cities with high population of the old ages such as in Depok. This research was trying to figure out the answer by giving a psychological intervention for old aged individual living in Depok. The intervention was group cognitive behavioral therapy (CBT) given to 5 participants. The measurement was done at pre intervention and post intervention to find the changing of anxiety level of each participant.
All participants who joined this intervention experienced decrease of anxiety level which was measured by PSWQ scale (Penn State Worry Questionnaire) and STAI (State Trait Anxiety Inventory). Various result was found depends on problems and the obediency of the participant during the intervention. The success of this research may be influenced the motivation of healing, obedient, and willingness to do the techniques given by participants.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31084
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>