Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126382 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Sri
"Ruang lingkup dan cara penelitian: Kinerja standing long jump(SLJ)atau tes lompat jauh
tanpa awalan merupakan salah satu alat untuk mengetahui daya ledak otot yang sering
digunakan pada seleksi bibit atlet dan evaluasi program latihan . SLJ merupakan tes lapangan
yang sederhana dan mudah dilakukan .
Besarnya kinerja SU didapatkan dengan : BB x jauhnya jarak lompatan. Untuk menghasilkan
jarak lompat yang optimum diperlukan power (daya) yang optimum, daya (power) dipengaruhi
oleh kekuatan dan kecepatan kontraksi otot(strength x velocity).Besarnya energi yang
dikeluarkan untuk memindahkan mass a yaitu berat badan kejarak yang ditempuh dalam wakru
yang cepat merupakan daya ledak otot. Secara biomekanika gerakan SLJ dimulai dengan
ekstensi mendadak pada paha, lutut,kaki,plantar tleksi dan tleksi jari kaki. Secara fisiologis
faktor yang berpengaruh pada kinerja SLJ yaitu penampang Iintang otot (cross sectional area
/CSA) . Lean leg volume (LLV) adalah volume tulang dan tungkai kaki tanpa lemak yang
mencerminkan besarnya CSA.
LLV diukur dengan menggunakan metode Jones & Pearson(l969) yaitu LV (leg volume)
dikurangi tebal lemak subkutis dan leg volume (LV) diukur secara anthropometri dengan
metode Katch & Weltman(l975).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dan hubungan lean leg
volume pada tes lompat jauh tanpa awalan . Penelitian dilakukan pada 29 anak prepuberras usia
10-12tahun yang belum terlatih.
Hasil dan kesimpulan : Dari hasil analisa data diperoleh Leg volume(LV) naracoba
berkisar 3.31 -7.861(x=5.23+/- 1.29). Lean leg volume(LLV) berkisar 3.10 - 6.821 (x = 4.78
+ /- 1.11). Jarak SU pada anak - anak tsb berkisar 1.23 - 1.98 m ( x = 1.50 + /- 0.18) dan
Kinerja SU berkisar 25.4 - 60.45 kg.m (x= 43.21 +/- 9.58) . Dilakukan uji statistik korelasi
antara LLV dengan kinerja SU dan hasilnya terdapat korelasi yang kuat antara lean leg volume
dengan besarnya kinerja tes lompat jauh tanpa awalan yaitu koefisie korelasi r = 0.64 dan p =
0.0002. Juga dilakukan uji beda 2 mean dengan t tes antara hasil rata SU laki - laki = 1.52 m
dan anak perempuan 1. 42m dan hasilnya tidak berheda hermakna dengan p = 0.52. Has il t tes
pada kinerja SLJ antara anak laki - laki = 43 .21 kg.m dan anak perempuan = 42.77 kg.m
tidak berbeda hermakna dengan p =0.802. Dari hasil penelitian ini disimpulkan adanya huhungan Iinier antara LLV dengan kinerja SU , dan tidak terdapat perbedaan bermakna antara kinerja dan jarak S U anak laki - laki dan perempuan prepuhertas usia 10-12 tahun."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Aninditha Budi Larasati
"Bagi pasangan yang berpacaran jarak jauh, memerlukan media komunikasi yang mampu memfasilitasi munculnya kedekatan dengan pasangan mereka dan membuat mereka mampu mempertahankan hubungan. Computer mediated Communication (CMC) merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi komunikasi, mengizinkan manusia untuk berkomunikasi walaupun ada jarak yang memisahkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara penggunaan CMC (telepon, video call, Instant Messenger, Instagram, dan Facebook) terhadap relational maintenance pada individu dewasa muda yang menjalin hubungan LDR. Penelitian melibatkan 170 responden wanita dan pria yang menjalin hubungan LDR dengan usia hubungan minimal 6 bulan. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah frekuensi penggunaan CMC dan Relational Maintenance Strategy Measure (RMSM). Hasil menunjukkan bahwa jenis CMC telepon, video call, Instant Messenger, dan Instagram memiliki hubungan terhadap relational maintenance, sedangkan Facebook tidak memiliki hubungan terhadap relational maintenance pada individu yang berpacaran jarak jauh. Video call memiliki hubungan yang paling kuat dengan relational maintenance.

ABSTRACT
For couples who are in long distance relationship, of course it requires communication media that are able to facilitate the emergence of closeness with their partners and make them able to maintain their relationships. Computer mediated Communication (CMC) is a form of communication technology advancement, allowing people to communicate even though there is a distance. This study aims to look at the relationship between the use of CMC (telephone, video call, Instant Messenger, Instagram, and Facebook) on relational maintenance in young adults who are in Long Distance Dating Relationship (LDDR). The study involved 170 female and male respondents who had the relationship with a minimum of 6 months long. The measuring instrument used in this study is the frequency use of each CMC and Relational Maintenance Strategy Measure (RMSM). The results show that CMC telephone, video calls, Instant Messenger, and Instagram have a relationship to maintain relationships, while Facebook has no relationship to maintain relationships in individuals who are in LDDR. CMC video calls have the strongest relationship to maintaining relationships.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yovita Vivian Wahidin
"Pacaran jarak jauh merupakan hubungan romantis yang cukup banyak dijalani dengan alasan mengikuti pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik. Adanya jarak diantara pasangan sering dianggap menurunkan kepuasan hubungan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara attachment dan kepuasan hubungan pada dewasa muda yang sedang berpacaran jarak jauh. Attachment diukur dengan Experience in Close Relationship-Revised (ECR-R) dan kepuasan hubungan diukur dengan Relationship Assessment Scale (RAS). Responden dalam penelitian ini (N=297) merupakan dewasa muda yang sedang berpacaran jarak jauh minimal 6 bulan dan diambil dengan teknik non-probability sampling.
Dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara anxious attachment dan avoidance attachment dengan kepuasan hubungan. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor anxious dan avoidance attachment maka semakin rendah kepuasan hubungan.

Long distance relationship is a romantic relationship that many people involved with getting a better job and education as the most main reason. Always being perceived as a problematic relationship and relationship satisfaction can predict the success of the relationship.This research aiming to examine the relationship between attachment and relationships satisfaction in young adult who currently in long distance romantic relationship. Attachment measured by Experience in Close Relationship-Revised (ECR-R) and relationship satisfaction measured by Relationship Assessment Scale (RAS). Respondent (N=297) is a young adult who having a long distance romantic relationship at least for 6 months and obtained through non-probability sampling technique.
Results point out a negative and significant correlation between anxious and avoidance attachment and relationship satisfaction with medium effect size for anxious and large effect size for avoidance. High score attachment indicates lower relationship satisfaction. Result from this research can be applied at problem solving in long distance dating relationship.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caecilia Pradnya Pradipta
"

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan perilaku mimicking terhadap lawan jenis yang menarik secara fisik pada orang yang menjalani hubungan romantis jarak jauh dan jarak dekat. Pada penelitian ini, daya tarik fisik lawan jenis didapatkan melalui pilot study hingga didapatkan satu orang konfederat laki-laki dan perempuan yang menarik. Untuk melihat perilaku mimicking,

peneliti menggunakan frekuensi partisipan menirukan konfederat menyentuh wajah. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i UI berusia 18-21 tahun, heteroseksual, sedang menjalani hubungan romantis, dan berasal dari luar. Fakultas Psikologi, dengan jumlah partisipan 59 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku mimicking yang signifikan pada orang yang menjalani hubungan romantis jarak jauh dan dekat. Adanya jarak geografis yang terbentang tidak terbukti cukup kuat untuk memengaruhi tingkat perilaku mimicking orang yang menjalani hubungan romantis jarak jauh terhadap lawan jenis yang menarik.


This study examined the difference of mimicking behavior to attractive opposite-sex on long distance relationship status and geographically close relationship status. In this study, the attractiveness of opposite-sex was measured by a pilot study to get one attractive male confederate and one attractive female confederate. To examine the mimicking behavior, the researcher used the frequencies of each participants touched his/her face after the confederate rubbed his/her face. The participants of this study were students of Universitas Indonesia, within the age range of 18-21, currently in a romantic relationship, excluded the students from Faculty of Psychology. Total of participants were 59 people. The result of this study shows that there is not significant difference of mimicking behavior on long distance relationship and geographically close relationship. The geographical distance on long-distance relationship status was not significantly proven to influence mimicking behavior to attractive opposite-sex.

"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zarra Dwi Monica
"Kepuasan hubungan pacaran jarak jauh merupakan hal yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk diantaranya adalah attachment dan dyadic coping. Individu dengan anxiety attachment relatif sulit mencapai hubungan yang memuaskan, terlebih dalam kondisi terpisah oleh jarak. Penelitian dilakukan untuk melihat apakah common dan negative dyadic coping memiliki peran moderasi di dalam hubungan antara anxiety attachment dengan kepuasan berpacaran. Data diperoleh dengan menggunakan Experience in Close Relationship-Revised untuk mengukur anxiety attachment, Dyadic Coping Inventory  untuk mengukur common dyadic coping dan negative dyadic coping, serta Relationship Assessment Scale untuk mengukur kepuasan hubungan pada individu yang menjalani pacaran jarak jauh. Penelitian pada 270 dewasa muda menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan negatif antara anxiety attachment dan kepuasan pacaran jarak jauh (r= -0.51, p<.01). Akan tetapi, tidak ditemukan adanya efek moderasi dari common dan negative dyadic coping di dalam hubungan tersebut (p>0.05). Perkembangan attachment, konteks hubungan pacarana serta keterpisahan jarak dinilai merupakan faktor yang mempengaruhi hal tersebut.

Satisfaction in long distance relationships is influenced by various factors, including attachments and dyadic coping. Individuals with anxiety attachment are relatively difficult to achieve a satisfying relationship, especially in the condition when their partner is separated by distance with them. The study was conducted to see whether common dyadic coping and negative dyadic coping have a moderating role in the relationship between anxiety attachment and relationship satisfaction. Data is obtained using the Experience in Close Relationship-Revision (ECR-R) to measure anxiety attachment, Dyadic Coping Inventory (DCI) to measure common and negative dyadic coping, and Relationship Assessment Scale (RAS) to measure relationship satisfaction. Research conducted on 270 young adults found that there is a significant negative relationship between anxiety attachment and relationship satisfaction (r = -0.511, p <0.01). However, no moderating effects of common dyadic coping and negative dyadic coping are found in this research(p> 0.05). The duration of attachments, the status of the relationships, and separation with partner are considered to be factors that influence the result."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T55094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bio Bhirawan
"Permasalahan dalam penelitian ini adalah dimungkinkan adanya kontradiksi di luar konsep besar Baxter atas pemaknaan terhadap masalah hubungan pernikahan jarak jauh ASN di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Untuk itu penelitian ini ingin mengetahui bagaimana bentuk dialektika relasional dari kontradiksi yang terjadi pada kedua individu dalam pasangan yang menjalani hubungan pernikahan jarak jauh dengan mengembangkan tiga konsep besar Baxter. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, metode penelitan studi kasus, dan dengan pendekatan kualitatif. Dari hasil penelitian, individu mengalami kontradiksi di berbagai macam tema wacana. Kontradiksi tiga konsep besar Baxter juga ditemukan pada penelitian ini yaitu: otonomi-terikat, keterbukaaan-ketertutupan, serta kepastian-ketidakpastian. Penelitian ini menemukan kontradiksi baru di luar konsep besar dalam beragam tema wacana yang diperjuangkan yaitu: kehadiran-ketidakhadiran, hadir-tidak hadir, bersama-tidak bersama, terlibat-tidak terlibat, ideal-realita, serta percaya-tidak percaya.

The problem in this research is that it is possible that there are contradictions outside of Baxter's big concept regarding the meaning of the problem of long-distance marriage relationships among civil servant in Ministry of Publics Works and  Housing. For this reason, this research wants to find out what kind of relational dialectics forms from the contradictions that occur two individuals in a couple who are in a long-distance marriage relationship by developing Baxter's three big concepts. This research uses a constructivist paradigm, case study research method, and a qualitative approach. As the result, individuals experience contradictions in various discourse themes. The contradictions of Baxter's three major concepts were also found in this research, which are: autonomy-connected, openness-closedness, as well as certainty-uncertainty. This research found new contradictions outside the major concept in various discourse themes being fought for, namely presence-unpresence, present-unpresent, together-not together, involved-not involved, ideal-reality, and believe-not believe."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Andreyani Hapsari
"Pendahuluan Long COVID menjadi kondisi yang dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari dan produktivitas pekerja rumah sakit. Gangguan sistem imun dapat memicu terjadinya Long COVID. Kerja gilir malam dapat menyebabkan gangguan sistem imun.
Tujuan Penelitian ini menyelidiki hubungan antara kerja gilir malam dengan kejadian Long COVID pada pekerja rumah sakit dan faktor risiko lain yang memengaruhinya.
Metode Penelitian kohort historikal ini dilakukan pada pekerja Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito yang bekerja minimal sejak pandemi COVID-19 dimulai (Maret 2020) dan terkonfirmasi COVID-19 pada tahun 2021-2022. Data berasal dari data surveilans Instalasi Kesling dan K3RS mengenai jenis profesi, pola kerja, usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, status merokok, status komorbid, riwayat vaksinasi COVID-19, keparahan penyakit COVID-19 dan jumlah terkonfirmasi COVID-19 yang memengaruhi kejadian Long COVID sesuai kriteria WHO. Data dianalisis secara bivariat dan multivariat dengan regresi logistik.
Hasil Data dikumpulkan dari 556 subjek. Sebagian besar subjek adalah perempuan dengan usia < 40 tahun. Sekitar 41 subjek melaporkan gejala Long COVID (7,4%) dengan median lama gejala 13 bulan (9-70 bulan). Kerja gilir malam tidak berhubungan dengan kejadian Long Covid (p=0,715). Faktor risiko terjadinya Long COVID adalah status komorbid, obesitas dan jumlah terkonfirmasi COVID-19 > 1 kali.
Kesimpulan Kerja gilir malam tidak berhubungan dengan Long COVID. Tidak perlu restriksi gilir malam pada pekerja tanpa komorbid, obesitas dan terkonfirmasi COVID-19 satu kali.

Introduction Long Covid is a condition that can affect the daily activities and productivity of healthcare workers. Immune system disorders can trigger Long COVID. Night shift work can cause immune system disorders.
Objective This study investigated the relationship between night shift work and the incidence of Long COVID in healthcare workers and other risk factors affecting it.
Methods A cohort retrospective study was conducted on Dr. Sardjito Central General Hospital workers who worked minimally since the COVID-19 pandemic began (March 2020) and were confirmed with COVID-19 in 2021-2022. We appraised secondary data from surveillance of Occupational Safety and Health Departement regarding the type of profession, shift work pattern, age, gender, body mass index, smoking status, comorbid status, COVID-19 vaccination history, severity of COVID-19 disease and the number of confirmed COVID-19 that affect the incidence of Long COVID according to WHO criteria.
Results Data was collected from 556 subjects. Most of the subjects were women with the age of < 40 years. About 41 subjects reported Long COVID symptoms (7.4%) with a median length of symptoms of 13 months (9-70 months). Night shift work was not associated with the incidence of Long Covid (p = 0.715). The predictors of Long COVID are comorbid status, obesity and confirmed COVID-19 more than once.
Conclusion Night shift work is not related to Long COVID. No need to retrict night shifts for workers with no comorbid, obesity and a single history of COVID-19 infection.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arizta Primadiyanti
"Kebugaran muskuloskeletal merupakan salah satu komponen kebugaran yang penting bagi kesehatan. Penelitian kebugaran muskuloskeletal di Indonesia masih jarang dilakukan, padahal kebugaran muskuloskeletal sangat erat kaitannya dengan pencegahan kejadian osteoporosis, sindrom metabolik, penyakit kardiovaskuler, penyakit gagal jantung, diabetes mellitus, dan obesitas yang masih menjadi masalah kesehatan. Untuk mengukur kebugaran muskuloskeletal pada remaja dilakukan dengan metode Standing Long Jump SLJ yang merupakan cara yang mudah, valid, reliabel, dan telah banyak dipraktekan dalam pengukuran kebugaran di dunia. Penelitian dilakukan untuk menilai kebugaran muskuloskeletal dan faktor-faktor yang berhubungan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif desain studi cross-sectional dengan sampel 133 orang. Rata-rata kebugaran muskuloskeletal dengan metode SLJ pada sampel penelitian sebesar 154,11 37,33 cm. Pada laki-laki sebesar 184,76 27,4 cm sedangkan pada perempuan sebesar 126,53 19,03 cm. Rata-rata kebugaran muskuloskeletal pada siswa-siswi tergolong kategori baik. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan positif antara aktivitas fisik, asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat dengan kebugaran muskuloskeletal. Selain itu, terdapat hubungan negatif antara IMT/U dan persen lemak tubuh dengan kebugaran muskuloskeletal

Musculoskeletal fitness is one component of fitness that is important for health. Musculoskeletal fitness research in Indonesia is still rarely done, whereas the musculoskeletal fitness is closely related to prevention of the occurrence osteoporosis, metabolic syndrome, cardiovaskular disease, heart failure, diabetes mellitus, and obesity which remain health problem. Measuring adolescent musculoskeletal fitness could use Standing Long Jump SLJ test which is easy, valid, reliable, and widely used for fitness measurement globally. The aim of this study was to determine the average musculoskeletal fitness and the factors that contribute.
This study was a quantitative conducted using cross sectional design with 133 people as sample population. The mean value of musculoskeletal fitness using SLJ method in the sample study was 154.11 37.33 cm. The score for boys were 184,76 27,4 cm while for girls were 126,53 19,03 cm. Bivariate analysis showed that there were positive correlation between physical activity, energy, protein, fat, and carbohydrate intakes with musculoskeletal fitness. While it showed negative correlation between BMI for age and body fat percentage with musculoskeletal fitness.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius adi prabowo
"Lokasi penelitia terletak di perbukitan Kulonprogo, provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi satuan bentuk lahan di dome Kulonprogo sebagai hasil proses geomorfologi yang terekam pada citra Landsat 8 dan citra STRM. penelitian ini dilakukan dengan analisis dan pembagian kelas bentuk lahan pada citra Landsat 8 dabn pembagian kelas kelerengan pada itra STRM. DAri dua citra tersebut didukung oleh data sekunder berupa pembagian kelas kemiringan lereng dan genesa daerah penelitian. Pengamatan yang dilakukan di lapangan dapat mengidentifikasi litologi daerah penelitian disusun oleh endapan lempung-pasir, batulempung, batupasir tufan, lava andesit, dan breksi andesit. Intrepetasi dari citra SRTM menggambarkan sudut lereng di dome Kulonprogo adalah 0-2%, 3-7%, 8-13%, 14-20%, 21-55%, 56-140%, >140%. Intrepretasi citra landsat 8 menunjukkan bentuk lahan asal proses fluvial (dataran banjir, danau), bentuk lahan asal denudasional (lereng dan perbukitan, perbukitan dan pegunungan), Bentuk lahan asal vulkanik (perbukitan volkanik terdenudasi)."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) STTA, 2017
551 JIA 9:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Rony Poltak Hamonangan
"Tesis ini membahas hubungan kausal antara kebijakan dividen terhadap dividen, investasi dan utang (long term debt), kebijakan investasi terhadap keputusan dividen, investasi dan utang (long term debt) dan kebijakan pendanaan terhadap keputusan dividen, investasi dan utang jangka panjang. Dalam pengujian kebijakan deviden, investasi dan utang (long term debt1, sampel yang digunakan adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdiri dari tiga sub sektor yaitu industri barang konsumsi, industri dasar dan kimia serta berbagai industri dengan jumlah sampel 104 perusahaan manufaktur di periode 1997-2014). 2006. Variabel yang digunakan adalah dividen tunai yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham, investasi dalam bentuk aset dan pendanaan dalam bentuk hutang jangka panjang. Pengujian ketiga variabel dividen, investasi dan pendanaan menggunakan Causality Ann Vector Autoregressive Amarah model dengan tingkat o = 10%, model sukses dalam memprediksi tiga variabel dividen, investasi dan utang jangka panjang, analisis dilakukan secara bersamaan.

This thesis discusses the causal relationship between dividend policy on dividend, investment and debt (long term debt), investment policy on dividend decision, investment and debt (long term debt) and funding policy on dividend decision, investment and long term debt. In testing dividend, investment and debt policies (long term debt1, the sample used is all manufacturing companies consisting of three sub-sectors, namely the consumer goods industry, basic and chemical industry and various industries with a total sample of 104 manufacturing companies in the period 1997-2014). 2006. The variables used are cash dividends paid by the company to shareholders, investment in the form of assets and funding in the form of long-term debt.The test of the three dividend, investment and funding variables uses the Causality Ann Vector Autoregressive anger model with a rate of o = 10%, success model in In predicting the three variables of dividends, investments and long term debts, the analysis was carried out simultaneously."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26598
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>