Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roy, Gabrielle
Toronto: McClelland and Stewart, 1984
819.13 ROY c
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Roy, Gabrielle
Canada: McClelland and Stewart Limited, 1970
819.13 ROY c (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cik Anny Murdiyanti
"Dalam setiap hubungan hukum terlibat beberapa pihak. Masing-masing pihak mempunyai hak dan kewajiban yang telah diatur dalam perjanjian yang mereka buat dan sepakati bersama. Setiap perjanjian yang dibuat tersebut harus di taati oleh pihak-pihak yang terlibat dan ada konsekwensi hukumnya apabila dilanggar. Karena Negara Republik Indonesia merupakan negara yang herd sarkan atas hukum maka setiap persoalan yang menyangkut pelaks anaan hak dan kewajiban para warga negara harus berdasarka n atas hokum yang berlaku. Demikian pula halnya dengan perjanjian yang dibuat antara seorang anggauta masya rakat dengan perusahaan asuransi. Perjanjian asuransi mempunyai tujuan mengalihkan resiko yang di hadapi seseorang yang di timbulkan oleh peristiwa-peristiwa yang tidak di harapkan terjadi kepada orang lain ( perusahaan asuransi) yang bersedia untuk mengganti kerugian. Di mana dalam perjanjian tersebut para pihak saling memberikan prestasinya. Tertanggung berkewajiban membayar premi kepada penanggung dan. Penanggung berkewajiban untuk membayar ganti rugi apabila peristiwa tak tentu tersebut terjadi. Dalam perjanjian asuransi mengatur secara jelas hak dan kewajiban masing-masing pihak, yaitu penanggung dan tertanggung, agar tidak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan. Dengan demikian tujuan dari hukum untuk menciptakan keadilan dan keseimbangan dalam masyarakat dapat terlaksana."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1992
S20332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Siti Sarah
"Pada aktivitas pekerjaan kasir terdapat beberapa faktor risiko ergonomi yangbersumber pada aspek disain kerja dan tampa! kerja yang digunakan. Hal tersebui memberikan kontribusi penting pada tirnbulnya risiko ergonomi seperti: ketidaksesuaian dalam hal reach, ciearance, POS”-lr, beban barang yang diangkat secara manual, repetitive task, sena peran campuran antara pekerja kasir dan konsumen. Kondisi di atas berakibat timbulnya dampak dalam rnuskuloskeletal (low back pain), efisiensi kelja, dan kenyamanan.
Penelitian ini merupakan analisis terhadap disain ketja dan tempat kerja kasir, yang diharapkan dapat membantu perbaikan yang rasional dan feasible, yang menunjang kinerja pekelja kasir MAKRO. Hal ini dimaksudkan agar terwpainya rislko dan dampak seminimal mungkin temadap: gangguan muskuloske!eta| (Pow back pain), efisiensi dan produktifitas kerja, serta kenyamanan pada pekerja kasir dan pelanggan.
Hasil penelitian mengungkapkan adanya beberapa faktor fisiko ergonomi yang terdapat pada pekerjaan kasir, yaitu berupa: postur membungkuk, twisting, leher menunduk, fatique, dan potensi eror. Ditemukan bahwa task yang paling dominan dari kesefuruhan pekerjaan kasir adalah pada saat menginput data. Faktor risiko pada task menginput data ini paling banyak ditemukan pada saat kasir melakukan scanning.
Berdasarkan temuan yang dlperoleh, terlihat bahwa postur membungkuk dan twisting adalah faktor risiko yang dominan pada saat melakukan scanning. Postur membungkuk teljadl karena disain tinggi trolley tempat dilakukannya scanning barang, terlalu rendah. Pmsedur yang mengharuskan kasir mengeoek hasil scanning di monitor, menyebabkan faktor risiko lainnya yaitu twlkting, karena kasir harus bergerak darl trolley menuju keyboard dan monitor. Selain itu alat scanner yang digunakan sering kali tidak berfungsi baik (terganggu sensitivitasnya), sehlngga dapat menlmbulkan fatique atau terjadinya eror dalam menginput data.
Dengan demikian, solusi yang diusulkan untuk mengendalikan rislko-risiko pada task ini adalah berupa re-disain alat scanner yang berfun si ganda. re-disain meja kenja kasir. sefta lrolley yang acfustable.

There are some ergonomic factors coming from working design andthe work place uhitty on job activities as cashier This kind of activities was giving a significant contribution to ergonomic risks appearance such as: reach. clearance, posture, manuar handling timing and carrying), repetitive task and mhrture role between cashier and consumer. The above conditions could cause a low beck pain, efficiency of work and comfort.
This research was anawng work design and cashier workpiece which expected to assist a ratabnai and feasible improvement that will support the working performance of MAKROLS cashiers. This research taken in order to reach a minimum risk and rrnpact on: tow back pain, efficiency of work, productivity and comfort for cashier and customer
The result of the research revealed some ergonomic factors that appeared on cashiers job ie. bending, twistrhg, casting down, fatigue and potential error: it was found that the dominant task of the overaii cashiers job was data input. The risk factor on data input process is when they do the scanning task.
Based on the research Hnding, it was visibte that the bending and twisting posture was the dominant risk factor while scanning task taken. The bending posture occurred because of the height of trolley design white the scanning spot are too tow. The procedure that obliged the cashier to check the scanning result on the monitor couid cause another risk factor i.e. twisting, as the resuit of the movement hom trolley into the keyboard and monitor: Besides, the scanner was frequently non-functional (disturbed sensitivity) with the result of fatigue or input data enor.
Thereby, the proposed solutions to contra! the risks of such task are to re- design the scanner tools with dual function, re-design the cashier work table and also the aoyustable tmiley.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34414
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rieny Zhafira Rynanda
"ABSTRAK
Pencahayaan tidak terlepas dari aktivitas manusia di dalamnya, terutama dalam bekerja. Aktivitas dalam sebuah supermarket terdiri atas dua bagian, yaitu pengunjung dan pekerja supermarket yang keduanya saling berinteraksi satu sama lain. Pelayanan yang baik diberikan pada pengunjung tentu menjadi nilai tambah sebuah supermarket. Pelayanan diberikan berasal dari pekerja supermarket terutama pegawai kasir. Untuk meningkatkan produktivitas pekerja kasir tentu memiliki faktor lingkungan kerja yang baik pula. Oleh karena itu dibutuhkan desain area kasir dengan ergonomis, termasuk layout dan pencahayaan yang sesuai dengan aktivitas area kasir.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pencahayaan yang efisien terhadap aktivitas pekerja kasir saat bertransaksi, dan juga kelelahan kerja yang terjadi ketika bekerja dengan durasi tertentu. Hal tersebut sangat penting mengingat sebuah supermarket salah satunya dikatakan baik jika memperhatikan kualitas pegawainya.

ABSTRACT
Lighting is inseparable from human activities in it, especially at work. Activities in a supermarket consists of two parts, namely visitors and workers of the supermarket which both interact with each other. Good service given to the visitors would be the added value of a supermarket. Services are provided primarily derived from a supermarket worker employee cashier. To increase worker productivity, cashier certainly should have a good working environment factors as well. Therefore the cashier have to be designed with ergonomic value, including layout and lighting in accordance with the activity at the cashier area.
This thesis aims to determine how is the role of efficient lighting to the cashier when transacting labor activity, and also fatigue that occurs when working with certain duration. It is very important to remember, that as a good supermarket, it has to pay attention to the quality of its employees.
"
2016
S63104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lailan Nadhira
"Pekerja kasir dilaporkan sering mengalami permasalahan punggung, pinggang, leher, bahu, dan tangan. Penelitian ini bertujan untuk melihat gambaran risiko yang ada di tempat kerja terkait keluhan GOTRAK pegawai kasir Supermarket X Rawamangun dan Depok. Metode yang digunakan adalah RULA, QEC, NBM, dan wawancara tidak terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan tempat kerja perlu dilakukan investigasi dan perubahan, dan keluhan tertinggi berada pada bagian pinggang dan bahu kanan untuk di Depok, dan leher bagian bawah, bahu kiri dan kanan, dan pinggan di Rawamangun.

Cashier commonly reported have musculoskeletal discomfort in their back, low back, neck,shoulder, and arm in result of repetitive movement, awkward posture, and workload. This research aims to describe ergonomic risks in cashier workplace related to musculoskeletal disorders in Rawamangun and Depok X Supermarket cashier workers. Methods that used in this research are RULA, QEC, NBM, and unstructured interview. The result from QEC assessment in back score got high level and neck score got very high level, also from RULA assessment got 7 for final score in X Supermarket Rawamangun and 6 for final score in Depok. Related to subjective complaints, the highest result in both of places are lower neck, right and left shoulder, and back."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Maulidia Rahmatia Meudi
"Elemen desain dan visual, sebagai stimulan, memegang peran penting dalam memengaruhi perilaku membeli konsumen. Namun, bukan hanya area ritel fesyen keseluruhan yang dapat bertindak sebagai penunjang aktivitas berbelanja, area kasir juga memegang peranan penting dalam menstimulasi perilaku membeli. Di dalam skripsi ini guna untuk mengetahui hubungan antara elemen desain visual, perilaku konsumen dan indera konsumen dalam kegiatan membeli di area kasir The Goods Dept Lippo Kemang Mall. Elemen desain dan visual yang berpengaruh dalam menstimulasi konsumen adalah visual merchandise, display, warna dan pencahayaan yang terbentuk dalam zonasi ruang ritel yang diaplikasikan ke area kasir untuk memunculkan persepsi dan kesan visual yang akan memberikan respons ke indera lainnya.

Design and visual elements, as stimulants, play an important role in influencing consumer buying activities. However, not just the whole fashion retail area that can act as a supporter of shopping activities, the cashier area also plays an important role in stimulating consumer buying activities. In order to acknowledge the consumer senses in buying activities in the cashier area of The Goods Dept Lippo Kemang Mall. The influence of visual and design elements in stimulating consumers are the visual merchandise, display, colors, and lighting formed in the zoning of retail space applied to the cashier area to elicit perceptions and visual impressions that will respond to other senses.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67167
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyanka Devi
"Peningkatan penggunaan layanan mandiri telah menjadi tren di berbagai industri untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pelanggan. Salah satu yang kerap dijumpai adalah penggunaan Self-Ordering Kiosk (SOK) di restoran cepat saji. SOK menawarkan berbagai jenis pembayaran nontunai, seperti kartu debit, kartu kredit, dan QRIS yang dapat menggantikan pembayaran secara tunai di kasir. Analisis dilakukan terhadap perubahan perilaku pembeli dari pembayaran tunai di kasir ke pembayaran nontunai di SOK pada restoran cepat saji McDonald’s Indonesia dengan memanfaatkan teori Push- Pull-Mooring (PPM). Peralihan pembayaran ini perlu dianalisis karena belum banyak diteliti dan memiliki potensi penting di era digital ks pembayaran tunai dan meningkatnya pembayaran nontunai. Selain itu, belum ada penelitian yang secara khusus mengeksplorasi faktor penggunaan SOK di Indonesia. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong (push factor), menarik (pull factor), dan menghambat (mooring factor) perubahan tersebut. Analisis dilakukan secara kuantitatif menggunakan CB-SEM dengan data survei 744 responden dan dilanjutkan dengan analisis kualitatif menggunakan content analysis terhadap 31 narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa traditional payment habit memengaruhi inertia. Selain itu, inertia, transaction inconvenience, perceived usefulness, trust, perceived ease of use, dan mandatory interaction terbukti memengaruhi switching intention, serta switching intention memengaruhi switching behavior. Namun, facility constraints, employee service, dan control tidak memengaruhi switching intention. Pada faktor moderasi, inertia terbukti memoderasi seluruh hubungan faktor push dan pull terhadap switching intention, sedangkan facility constraints juga memoderasi hubungan faktor push dan pull terhadap switching intention, kecuali pada hubungan employee service dan control terhadap switching intention. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa eksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi perpindahan dari pembayaran tunai ke pembayaran nontunai di SOK McDonald’s Indonesia, memperkuat dan memberikan temuan baru terkait variabel untuk memahami faktor adopsi teknologi, serta memberikan justifikasi baru terkait variabel yang tidak berpengaruh terhadap perpindahan pengguna. Penelitian ini juga memberikan implikasi praktis bagi McDonald’s Indonesia untuk mengoptimalkan perangkat SOK, menawarkan pilihan pembayaran nontunai di SOK yang beragam dan terbaru, serta menginformasikan cara pembayaran nontunai yang lebih lengkap.

The increasing use of self-service has become a trend across various industries with the aim of improving efficiency and customer convenience. One commonly seen application is the use of Self-Ordering Kiosks (SOK) in fast food restaurants. SOK offers various types of cashless payments, such as debit cards, credit cards, and QRIS, which can replace conventional cash payments at the cashier. The analysis was conducted on the shift in buyer behavior from conventional cashier payments to cashless payments at SOK in McDonald's Indonesia using the Push-Pull-Mooring (PPM) theory. The transition from cash to SOK payments needs to be analyzed in research because this change has not been widely studied and has significant potential in the digital era, characterized by a decline in cash usage and an increase in cashless payments. Moreover, no studies have specifically explored the factors of SOK usage in Indonesia. The main objective of this study is to identify the push, pull, and mooring factors of the change. The analysis was conducted quantitatively using CB-SEM with survey data of 744 respondents, followed by qualitative analysis using content analysis of 31 interviewees. The results showed that traditional payment habits affect inertia. In addition, inertia, transaction inconvenience, perceived usefulness, trust, perceived ease of use, and mandatory interaction are proven to affect switching intention, and switching intention affects switching behavior. However, facility constraints, employee service, and control do not influence switching intention. For moderating factors, the inertia factor is proven to moderate the entire relationship of push and pull factors to switching intention, while facility constraints also moderates the relationship between push and pull factors and switching intention except for the relationship between employee service and control and switching intention. This research contributes by exploring the factors influencing the shift from cash to cashless payments at SOK in McDonald's Indonesia, strengthening and providing new findings related to the variables used to understand technology adoption factors, and providing new justification related to variables that do not affect user transition. This research also provides practical implications for McDonald’s Indonesia to ensure optimization of SOK software and hardware, offer diverse and latest non-cash payment options at SOK, and provide comprehensive information on non-cash payment methods."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabyna Maharani
"Peningkatan penggunaan layanan mandiri telah menjadi tren di berbagai industri untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pelanggan. Salah satu yang kerap dijumpai adalah penggunaan Self-Ordering Kiosk (SOK) di restoran cepat saji. SOK menawarkan berbagai jenis pembayaran nontunai, seperti kartu debit, kartu kredit, dan QRIS yang dapat menggantikan pembayaran secara tunai di kasir. Analisis dilakukan terhadap perubahan perilaku pembeli dari pembayaran tunai di kasir ke pembayaran nontunai di SOK pada restoran cepat saji McDonald’s Indonesia dengan memanfaatkan teori Push- Pull-Mooring (PPM). Peralihan pembayaran ini perlu dianalisis karena belum banyak diteliti dan memiliki potensi penting di era digital ks pembayaran tunai dan meningkatnya pembayaran nontunai. Selain itu, belum ada penelitian yang secara khusus mengeksplorasi faktor penggunaan SOK di Indonesia. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong (push factor), menarik (pull factor), dan menghambat (mooring factor) perubahan tersebut. Analisis dilakukan secara kuantitatif menggunakan CB-SEM dengan data survei 744 responden dan dilanjutkan dengan analisis kualitatif menggunakan content analysis terhadap 31 narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa traditional payment habit memengaruhi inertia. Selain itu, inertia, transaction inconvenience, perceived usefulness, trust, perceived ease of use, dan mandatory interaction terbukti memengaruhi switching intention, serta switching intention memengaruhi switching behavior. Namun, facility constraints, employee service, dan control tidak memengaruhi switching intention. Pada faktor moderasi, inertia terbukti memoderasi seluruh hubungan faktor push dan pull terhadap switching intention, sedangkan facility constraints juga memoderasi hubungan faktor push dan pull terhadap switching intention, kecuali pada hubungan employee service dan control terhadap switching intention. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa eksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi perpindahan dari pembayaran tunai ke pembayaran nontunai di SOK McDonald’s Indonesia, memperkuat dan memberikan temuan baru terkait variabel untuk memahami faktor adopsi teknologi, serta memberikan justifikasi baru terkait variabel yang tidak berpengaruh terhadap perpindahan pengguna. Penelitian ini juga memberikan implikasi praktis bagi McDonald’s Indonesia untuk mengoptimalkan perangkat SOK, menawarkan pilihan pembayaran nontunai di SOK yang beragam dan terbaru, serta menginformasikan cara pembayaran nontunai yang lebih lengkap.

The increasing use of self-service has become a trend across various industries with the aim of improving efficiency and customer convenience. One commonly seen application is the use of Self-Ordering Kiosks (SOK) in fast food restaurants. SOK offers various types of cashless payments, such as debit cards, credit cards, and QRIS, which can replace conventional cash payments at the cashier. The analysis was conducted on the shift in buyer behavior from conventional cashier payments to cashless payments at SOK in McDonald's Indonesia using the Push-Pull-Mooring (PPM) theory. The transition from cash to SOK payments needs to be analyzed in research because this change has not been widely studied and has significant potential in the digital era, characterized by a decline in cash usage and an increase in cashless payments. Moreover, no studies have specifically explored the factors of SOK usage in Indonesia. The main objective of this study is to identify the push, pull, and mooring factors of the change. The analysis was conducted quantitatively using CB-SEM with survey data of 744 respondents, followed by qualitative analysis using content analysis of 31 interviewees. The results showed that traditional payment habits affect inertia. In addition, inertia, transaction inconvenience, perceived usefulness, trust, perceived ease of use, and mandatory interaction are proven to affect switching intention, and switching intention affects switching behavior. However, facility constraints, employee service, and control do not influence switching intention. For moderating factors, the inertia factor is proven to moderate the entire relationship of push and pull factors to switching intention, while facility constraints also moderates the relationship between push and pull factors and switching intention except for the relationship between employee service and control and switching intention. This research contributes by exploring the factors influencing the shift from cash to cashless payments at SOK in McDonald's Indonesia, strengthening and providing new findings related to the variables used to understand technology adoption factors, and providing new justification related to variables that do not affect user transition. This research also provides practical implications for McDonald’s Indonesia to ensure optimization of SOK software and hardware, offer diverse and latest non-cash payment options at SOK, and provide comprehensive information on non-cash payment methods."
Depok: 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Eka Putri Maharani
"Peningkatan penggunaan layanan mandiri telah menjadi tren di berbagai industri untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pelanggan. Salah satu yang kerap dijumpai adalah penggunaan Self-Ordering Kiosk (SOK) di restoran cepat saji. SOK menawarkan berbagai jenis pembayaran nontunai, seperti kartu debit, kartu kredit, dan QRIS yang dapat menggantikan pembayaran secara tunai di kasir. Analisis dilakukan terhadap perubahan perilaku pembeli dari pembayaran tunai di kasir ke pembayaran nontunai di SOK pada restoran cepat saji McDonald’s Indonesia dengan memanfaatkan teori Push- Pull-Mooring (PPM). Peralihan pembayaran ini perlu dianalisis karena belum banyak diteliti dan memiliki potensi penting di era digital ks pembayaran tunai dan meningkatnya pembayaran nontunai. Selain itu, belum ada penelitian yang secara khusus mengeksplorasi faktor penggunaan SOK di Indonesia. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong (push factor), menarik (pull factor), dan menghambat (mooring factor) perubahan tersebut. Analisis dilakukan secara kuantitatif menggunakan CB-SEM dengan data survei 744 responden dan dilanjutkan dengan analisis kualitatif menggunakan content analysis terhadap 31 narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa traditional payment habit memengaruhi inertia. Selain itu, inertia, transaction inconvenience, perceived usefulness, trust, perceived ease of use, dan mandatory interaction terbukti memengaruhi switching intention, serta switching intention memengaruhi switching behavior. Namun, facility constraints, employee service, dan control tidak memengaruhi switching intention. Pada faktor moderasi, inertia terbukti memoderasi seluruh hubungan faktor push dan pull terhadap switching intention, sedangkan facility constraints juga memoderasi hubungan faktor push dan pull terhadap switching intention, kecuali pada hubungan employee service dan control terhadap switching intention. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa eksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi perpindahan dari pembayaran tunai ke pembayaran nontunai di SOK McDonald’s Indonesia, memperkuat dan memberikan temuan baru terkait variabel untuk memahami faktor adopsi teknologi, serta memberikan justifikasi baru terkait variabel yang tidak berpengaruh terhadap perpindahan pengguna. Penelitian ini juga memberikan implikasi praktis bagi McDonald’s Indonesia untuk mengoptimalkan perangkat SOK, menawarkan pilihan pembayaran nontunai di SOK yang beragam dan terbaru, serta menginformasikan cara pembayaran nontunai yang lebih lengkap.

The increasing use of self-service has become a trend across various industries with the aim of improving efficiency and customer convenience. One commonly seen application is the use of Self-Ordering Kiosks (SOK) in fast food restaurants. SOK offers various types of cashless payments, such as debit cards, credit cards, and QRIS, which can replace conventional cash payments at the cashier. The analysis was conducted on the shift in buyer behavior from conventional cashier payments to cashless payments at SOK in McDonald's Indonesia using the Push-Pull-Mooring (PPM) theory. The transition from cash to SOK payments needs to be analyzed in research because this change has not been widely studied and has significant potential in the digital era, characterized by a decline in cash usage and an increase in cashless payments. Moreover, no studies have specifically explored the factors of SOK usage in Indonesia. The main objective of this study is to identify the push, pull, and mooring factors of the change. The analysis was conducted quantitatively using CB-SEM with survey data of 744 respondents, followed by qualitative analysis using content analysis of 31 interviewees. The results showed that traditional payment habits affect inertia. In addition, inertia, transaction inconvenience, perceived usefulness, trust, perceived ease of use, and mandatory interaction are proven to affect switching intention, and switching intention affects switching behavior. However, facility constraints, employee service, and control do not influence switching intention. For moderating factors, the inertia factor is proven to moderate the entire relationship of push and pull factors to switching intention, while facility constraints also moderates the relationship between push and pull factors and switching intention except for the relationship between employee service and control and switching intention. This research contributes by exploring the factors influencing the shift from cash to cashless payments at SOK in McDonald's Indonesia, strengthening and providing new findings related to the variables used to understand technology adoption factors, and providing new justification related to variables that do not affect user transition. This research also provides practical implications for McDonald’s Indonesia to ensure optimization of SOK software and hardware, offer diverse and latest non-cash payment options at SOK, and provide comprehensive information on non-cash payment methods."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library