Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135505 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fiqih Rusdy Zulkarnain
"Pada tahun 2013 International Olympic Committee (IOC) telah menetapkan Tokyo sebagai tuan rumah Olimpiade 2020. Tiga tahun kemudian Bank of Japan merilis laporan penelitian yang memproyeksikan pertumbuhan pariwisata Jepang pada tahun 2020. Namun laporan tersebut justru jauh dari proyeksinya dikarenakan adanya pandemi COVID-19 yang menghancurkan sektor pariwisata dan pariwisata terkait olimpiade di Jepang. Penelitian ini membahas mengenai krisis pariwisata dan dampak yang ditimbulkan akibat adanya pandemi COVID-19, khususnya pada pariwisata terkait Olimpiade Tokyo 2020. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis tekstual yakni dengan membandingkan data jumlah wisatawan asing dan pengeluaran wisatawan asing sebelum dan saat pandemi COVID-19 menggunakan grafik. Berdasarkan data ditemukan bahwa pariwisata Jepang mengalami krisis pariwisata pada tahun 2020 yang dibuktikan dengan penurunan jumlah wisatawan asing hingga -87.09% dan penurunan jumlah pengeluaran wisatawan asing sebesar defisit 4.07 triliun Yen. Pariwisata terkait olimpiade juga turut mengalami krisis pariwisata dengan kehilangan potensi 24 juta wisatawan asing dan penurunan jumlah pemasukan hingga 2.3 triliun Yen.

In 2013 the International Olympic Committee (IOC) has designated Tokyo as the host of the 2020 Olympics. Three years later the Bank of Japan released a research report projecting Japan’s tourism growth in 2020. Nonetheless the research report far from the projection due to COVID-19 pandemic which ruin the tourism and tourism-related to the Olympic in Japan. This study examines the tourism crisis and the impact caused by the COVID-19 pandemic, particularly in the tourism-related to the 2020 Tokyo Olympic. Using qualitative methodology and textual analytics, this study comparing data on the number of foreign tourist and expenditure of foreign tourist before and during the pandemic using graphics charts. In accordance with the data, Japan’s tourism experiencing tourism crisis in 2020 as evidenced by the decrease on the number of foreign tourist by -87.09% and decrease on the tourist expenditure equal to 4.07 trillion Yen. Tourism-related to the Olympic also experiencing tourism crisis by losing the potential of 24 million foreign tourist and decreased the Olympic income up to 2.3 trillion Yen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ganda Saputra
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara mendalam strategi-strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Hubei dalam merevitalisasi sektor industri pariwisata Hubei akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2020-2022. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi pustaka. Kerangka konsep inovasi ekonomi regional digunakan sebagai pedoman dalam mengeksplorasi penelitian ini. Temuan penelitian ini memperlihatkan bahwa dalam mencapai keberhasilan revitalisasi sektor pariwisata akibat pandemi, Pemerintah Hubei telah mendorong terbentuknya inovasi ekonomi yang menghasilkan kebijakan ekonomi lokal yang adaptif. Maka dari itu, upaya revitalisasi yang dilakukan, Pemerintah Hubei menerapkan strategi kebijakan keuangan dan fiskal; strategi peningkatan infrastruktur; dan strategi promosi pariwisata untuk memperbaiki kondisi pasar pariwisata Hubei.

This study aims to explain in depth the strategies carried out by the Hubei Government in revitalizing the Hubei tourism industry sector due to the COVID-19 pandemic in 2020-2022. This study uses qualitative methods with data collection through literature study. The regional economic innovation concept framework is used as a guide in exploring this research. The findings of this study show that in achieving the success of revitalizing the tourism sector due to the pandemic, the Hubei Government has encouraged the formation of economic innovations that produce adaptive local economic policies. Therefore, in the revitalization efforts carried out, the Hubei Government implemented a financial and fiscal policy strategy; infrastructure improvement strategy; and tourism promotion strategies to repair Hubei's tourism market conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Suprapto
"Tesis ini membahasdampak pengeluaran pemerintah pada sektor pariwisata terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di 5 negara ASEAN (Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia dan Vietnam).Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitianpendekatan pemodelan permintaan pariwisata. Dari hasil analisis statistik ditemukan bahwa PDBper kapita danpopulasi originasi wisatawan merupakan faktor yang signifikan dalam mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. REER komparatif negara tujuan wisata dan negara originasi wisatawan ditemukan juga berdampak positif dan signifikan. Jarak yang juga signifikan dalam mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara namun arahnyanegatif.Sedangkan pengeluaran pemerintah bidang pariwisata yang menjadi variabel interestpenelitian ditemukan tidak signifikan dalam mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

This thesis discusses the impact of government spending on the tourism sector on increasing the number of internationaltourist arrivals in 5 ASEAN countries (Singapore, Malaysia, Thailand, Indonesia and Vietnam). This research is a quantitative study with a research design approach to tourism demand modeling. From the results of statistical analysis it was found that GDPper capitaand tourist origination populations weresignificant factor in influencing the number of internationaltourist arrivals. The REER comparative between destination and tourist origination countries was also found to have a positive and significantimpact on the numbers of internationaltourist arrivals. The distance is also significant impact onthe number of internationaltourists arrivals but the direction is negative. While government expenditure in tourism sectors was foundnot significant impact onthe number of internationaltourists arrivals."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51958
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Veronica Edijono
"Uni Eropa menggalakkan slogan "Eropa, Tujuan Wisata No 1 di Dunia" sejak 2010, diawali dengan pembaharuan kebijakan pariwisata Uni Eropa yang berlandaskan hukum Traktat Lisabon 2009. Namun, program pariwisata berkelanjutan dilakukan mulai 2006. Pariwisata, yang merupakan kegiatan lintas sektor, menjadi komoditas industri Uni Eropa. Mereka memiliki kompetensi untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pariwisata di Negara Anggota. Belgia, Belanda, dan Luksemburg adalah Negara Anggota Uni Eropa yang unik, mereka tergabung pula dalam organisasi regional Uni Benelux. Sektor pariwisata di tiga negara Benelux menarik perhatian. Sejak 2006 Belanda selalu unggul dalam jumlah kedatangan wisatawan internasional, disusul Belgia kemudian Luksemburg. Pelaksanaan dan kebijakan pariwisata di setiap negara berperan penting dalam memajukan pariwisata mereka.

European Union promotes the slogan "Europe, the world's No. 1 tourist destination since 2010, initiated from the renewal of the European Union tourism policy based on the Lisbon Treaty, 2009. However, sustainable tourism program has been conducted by the European Union since 2006. Tourism as a cross-sector activity has become the European Union's industrial commodity. European Union has a competence to support the implementation of tourism activities in Member States. Belgium, The Netherlands, and Luxembourg are unique Member States, they are also incorporated in the Benelux Union, a regional organization. Tourism sector of the three countries gains attention. Since 2006 The Netherlands has been always on first place regarding to the number of international tourist arrivals, followed by Belgium and Luxembourg. The implementation of tourism policy of each country and the policy itself plays an important role in creating the advancement of tourism.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pina Maulidina Hidayat
"Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi pengembangan pariwisata yaitu desa wisata dengan multi-purpose. Kondisi Pandemi COVID-19 memberikan dampak bagi kegiatan pariwisata, termasuk kegiatan di Desa Wisata. Penelitian ini membahas terkait adaptasi Desa Wisata di masa Pandemi COVID-19. Wilayah penelitian berlokasi di Desa Wisata Lebakmuncang dan Desa Wisata Alamendah, Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi lapangan. Data-data pada penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif mengenai dampak pandemi, komponen spasial pembentuk pariwisata, dan adaptasi desa wisata di masa pandemi COVID-19. Hasilnya menunjukan bahwa pandemi COVID-19 berdampak pada penurunan jumlah wisatawan yang berbanding lurus dengan penurunan pendapatan desa wisata. Kondisi ini membuat Desa Wisata mengalami hibernasi sehingga perlu beradaptasi dengan new tourism economy yang mengedepankan hygiene, less-crowd, low-touch, dan low mobility. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua desa wisata memiliki skenario adaptasi berupa perumusan dan perencanaan, pemeliharaan aset, peningkatan promosi media sosial, penerapan protokol kesehatan, inovasi atraksi wisata, dan peningkatan kapasitas serta kualitas Sumber Daya Manusia. Desa wisata dengan aksesibilitas tinggi memiliki inovasi atraksi wisata digital dengan membuat virtual tour, pada tahap new normal sebanyak 70% atraksi wisatanya dapat beradaptasi pada kondisi neutral. Sedangkan Desa wisata dengan aksesibilitas sedang tidak memiliki inovasi atraksi wisata digital, pada tahap new normal sebanyak 50% atraksi wisatanya dapat beradaptasi pada kondisi neutral.

As an agricultural country, Indonesia has the potential for tourism development, namely a multi-purpose tourist village. The COVID-19 pandemic has had an impact on tourism activities, including activities in Tourism Villages. This study discusses the adaptation of Tourism Villages during the COVID-19 Pandemic. The research area is located in Lebakmuncang Tourism Village and Alamendah Tourism Village, Bandung Regency. The method used in this study is a qualitative method with data collection through in-depth interviews and field observations. The data in this study were analyzed descriptively qualitatively regarding the impact of the pandemic, the spatial components that make up tourism, and the adaptation of tourist villages during the COVID-19 pandemic. The results show that the COVID-19 pandemic has had an impact on the decline in the number of tourists, which is directly proportional to the decline in tourism village income. This condition makes the Tourism Village experience hibernation so that it needs to adapt to the new tourism economy that prioritizes hygiene, less-crowd, low-touch, and low mobility. The results show that the two tourist villages have adaptation scenarios in the form of formulation and planning, asset maintenance, increased social media promotion, application of health protocols, innovation of tourist attractions, and capacity building and quality of Human Resources. Tourist villages with high accessibility have innovative digital tourist attractions by creating virtual tours, at the new normal stage as many as 70% of tourist attractions can adapt to neutral conditions. While tourist villages with moderate accessibility do not have digital tourist attraction innovations, at the new normal stage as many as 50% of their tourist attractions can adapt to neutral conditions."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Secilea
"Pariwisata sudah menjadi bagian dari budaya postmodern terkait gaya hidup dan kelas sosial. Pariwisata mendorong pergerakan ekonomi dengan pemenuhan gaya hidup masyarakat konsumtif. Pariwisata di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari upaya promosi dan peningkatan pembentukan citra positif. Pariwisata tidak lagi menjadi pengalaman yang otentik melainkan sebuah konstruksi situasi yang diharapkan oleh penciptanya dirasakan sebagai pengalaman menarik bagi wisatawan.
Salah satu peningkatan upaya promosi pariwisata melalui pembuatan strategi pencitraan. Mengadopsi konsep simulasi sebagai salah satu bentuk perwujudan Pariwisata Indonesia yang oleh creator pencitraan ingin ditanamkan kedalam benak calon wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pencitraan yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dengan kerangka berpikir Jean Baudrillard mengenai pencitraan. Proses pencitraan disandingkan dengan kenyataan dilapangan sehingga dapat memaparkan jurang antara pencitraan dengan kenyataan di lapangan.
Melalui metode penelitian kualitatif yang mengambil lokasi di Jakarta, data-data dikumpulkan melalui teknik depth interview, observation dan didukung analisa semiotika pada iklan pariwisata. Dengan teori postmodern dari Jean Baudrillard mengenai pencitraan dan simulasi mewarnai penelitian yang dilakukan pada kesempatan kali ini.

Tourism has become part of the postmodern culture related with lifestyle and social class. Tourism encourage economic movement with fulfillment of consumer society life style. Indonesia tourism can not be separated from promotion efforts to increase positive image. Tourism then no longer be an authentic experience but a result of new reality construction that is expected by the creator can be perceived as an interesting experience for tourists.
One way among a lot more ways to increase tourism promotion is through the branding strategies. Simulation concept then adopted as a form of manifestation of Indonesia Tourism. This study aims to determine how is tourism branding strategy concept created by the Ministry of Tourism and Creative Economy Republic of Indonesia. Jean Baudrillard framework of thinking are used with regards on how the image is form that could be implement. The image then parallel with the reality so it can describe the gap between image and reality.
Through qualitative research methods which took place in Jakarta, the data collected through depth interview techniques, observation and supported with semiotics analysis of Indonesia tourism advertising. Jean Baudrillard's postmodern theory and the simulation then could enhance the research of branding strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Fariz
"Dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025, Ciwidey merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional di Jawa Barat. Permasalahan yang dialami untuk menuju kawasan wisata alam tersebut yaitu geometrik jalan yang sempit dan menanjak serta menjadi titik lokasi kemacetan terutama pada akhir pekan atau hari libur. Daya tarik suatu objek wisata menimbulkan permasalahan lalu lintas akibat bertambahnya jumlah kendaraan, maka diperlukan suatu solusi yang dapat mengintervensi kinerja jalan, yaitu dengan memperkenalkan sarana transportasi yang berkelanjutan dengan menerapkan park and ride dan penyediaan layanan shuttle pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan meng-analisis faktor pengaruh pemilihan moda serta membentuk suatu model pemilihan moda antara kendaraan pribadi dan shuttle pariwisata pada layanan park and ride di Kabupaten Bandung. Dengan menggunakan skala Likert dan metode Analytical Hierarchy Process, hasil identifikasi dan analisis faktor pengaruh permilihan moda shuttle pariwisata pada layanan park and ride adalah keamanan park and ride, penghematan waktu perjalanan, dan biaya perjalanan. Faktor-faktor tersebut digunakan dalam pengembangan model logit biner melalui survei stated preference. Hasilnya menunjukkan bahwa model pengguna sepeda motor cenderung lebih sensitif terhadap tarif shuttle pariwisata dibandingkan pengguna mobil pribadi. Kesediaan membayar pengguna sepeda motor untuk berpindah ke shuttle pariwisata apabila penghematan waktu 0 menit adalah Rp. 7.750, 10 menit adalah Rp. 9.400, 20 menit adalah Rp. 11.050; dan kesediaan membayar pengguna mobil pribadi untuk berpindah ke shuttle pariwisata apabila penghematan waktu 0 menit adalah Rp. 11.400, 10 menit adalah Rp. 13.850, 20 menit adalah Rp. 16.250.

In the National Tourism Development Master Plan for 2010-2025, Ciwidey is one of the National Tourism Strategic Areas in West Java. The problems experienced to get to the natural tourism area are geometric narrow and uphill roads and become the location of congestion on weekends or holidays. The attractiveness of a tourist attraction causes traffic problems due to the increasing number of vehicles; a solution is needed that can intervene in road performance by introducing sustainable transportation facilities by implementing park and ride and providing tourism shuttle services. This study aims to identify and analyze the influence factors of mode selection and form a model of mode choice between private vehicles and tourism shuttles in park and ride services in Bandung Regency. Using the Likert scale and the Analytical Hierarchy Process method, the results of identification and analysis of factors for the selection of tourism shuttle modes in park and ride services are park and ride safety, travel time savings, and travel costs. These factors are used in the development of binary logit models through stated preference surveys. The results show that motorcycle user models tend to be more sensitive to tourism shuttle rates than private car users. Willingness to pay motorcycle users to switch to tourism shuttles if saving 0 minutes is Rp. 7.750, 10 minutes is Rp. 9.400, 20 minutes is Rp. 11.050; and the willingness to pay for private car users to switch to tourism shuttles if 0 minutes of time saving is Rp. 11.400, 10 minutes is Rp. 13.850, 20 minutes is Rp. 16.250."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinambela, Siswanto Maringan Tua
"Kabupaten Samosir, sebagai asal muasal etnis suku bangsa Batak, dengan nilai budaya adat istiadat yang unik (kekerabatan Dalihan Natolu), ditambah kekayaan sejarah, potensi sumber daya dan keindahan alam yang luar biasa (berada di tengah Danau Toba), dan adanya kesempatan membangun kerja sama dengan pemangku kebijakan sekawasan Danau Toba, memiliki modal yang kuat bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir untuk mengembangkan industri pariwisata sebagai penghela pembangunannya. Dengan menggunakan metode SWOT untuk menganalisis faktor-faktor internal maupun eksternal yang berkaitan kepariwisataan daerah diperoleh rumusan strategi kebijakan dalam arah pembangunan pariwisata di Kabupaten Samosir. Berdasarkan pertimbangan skenario kondisi ke depan, hambatan, dan pelaku pada metode Analisa Hirarki Proses (AHP) diperoleh prioritas kebijakan untuk mewujudkan tujuan pembangunan pariwisata di Kabupaten Samosir, yaitu kebijakan pembangunan infrastruktur daerah khususnya pada destinasi wisata yang berwawasan lingkungan, diikuti peningkatan kualitas dan kuantitas atraksi atau kegiatan wisata, serta pelestarian seni budaya lokal dengan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Inilah prioritas strategi kebijakan pembangunan pariwisata di Kabupaten Samosir untuk mewujudkan visi "Samosir Menjadi Daerah Tujuan Wisata Lingkungan yang Inovatif 2015".

Samosir as the ethnic origin of the Batak tribe, with its unique cultural traditions (kinship Dalihan Natolu), plus a wealth of history and potential resources as well as outstanding natural beauty (located in the middle of Lake Toba), its opportunity to cooperation with Lake Toba stakeholders, provides a strong capital for Samosir Regency administration to develop tourism industry as a leading sector in the local economy. By using SWOT to analyze the factors of internal and external tourism-related areas, the policy strategy formulation is obtained in the course of development of tourism in Samosir Regency. Based on some considerations on future scenarios, barriers, and actors in the Analysis Hierarchy Process method (AHP), the policy priorities to achieve the goal of tourism development in Samosir Regency, are namely infrastructure development policy priority areas, especially in environmentally sustainable tourism destinations, followed by an increase in the quality and quantity of attractions or tourist event, as well as the preservation of local culture by applying the principles of sustainable development. These are the priorities of tourism development policy strategies to realize the vision of Samosir Regency "Samosir as an Environmentally and Innovatively Tourism Destination of 2015"."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T38968
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aula Dedy Sayogo
"Tulisan ini berangkat dari keinginan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang bertekad menjadikan sektor pariwisata menjadi sektor unggulan. Sebagai daerah yang telah Iama dikenal sebagai penghasil timah, hampir seluruh kegiatan perekonomian bergantung pada industri timah. Dampak negatif dari perkembangan industri timah ini adalah eksploitasi yang berlebihan sehingga terjadi degradasi lingkungan. Perlu disadari cadangan timah kian menipis dan timah akan habis.
Oleh karena itu penulis ingin menganalisis peranan sektor pariwisata (sektor hotel, sektor restoran dan sektor jasa hiburan dan rekreasi) yang diharapkan mampu menjadi andalan untuk menjaga kestabllan perekonomian daerah dimasa depan, Untuk itu akan dilihat kinerja sektor pariwisata ini dalam pembentukan output, nilai tambah bruto, permintaan antara dan permintaan akhir. Menganalisis keterkaltan ke belakang dan ke depan, angka pengganda output, pendapatan dan tenaga kerja. Serta melihat dampak ekonomi konsumsi kepariwisataan terhadap kontribusi perekonomian daerah (output, nilai tambah bruto, upah/gaji, pajak tidak langsung, dan tenaga kerja).
Model yang digunakan adalah model input output dengan memanfaatkan tabel input output Provinsi kepulauan Bangka Belitung tahun 2005 yang disusun dengan klasifikasi 45 sektor berdasarkan tabel transaksi domestik atas dasar harga produsen. Dengan menggunakan model perekonomian tertutup dilihat kontrlbusi sektor pariwisata terhadap total sektor-sektor dalam perekonomian daerah dan terhadap sektor pariwisata sendiri dengan menggunakan tipe II.
Hasil penelitian menunjukkan sektor pariwisata hanya berperan relatif kecil terhadap total permintaan perekonomian daerah, terlihat dari total permintaan akhir dan total permintaan antara sektor pariwisata yang masih sedikit. Peranan terbesar masih didominasi oleh sektor industri terutama industri timah. Demikian terhadap angka pengganda sektor pariwisata belum mampu masuk dalam sepuluh besar sektor utama pencipta pengganda terbesar. Rendahnya peranan sektor pariwisata terhadap perekonomian ini tentunya butuh perhatian serius dari Pemerintah Daerah.
Sektor pariwisata memiliki keterkaitan ke belakang atau daya penyebaran diatas rata-rata. Ini memlliki arti bahwa sektor-sektor pariwisata mempunyai kemarnpuan yang cukup tinggi untuk menarik pertumbuhan output industri hulunya. Dengan demikian sektor-sektor pariwisata akan menumbuhkan sektor-sektor pendukungnya. Pada keterkaitan ke depan atau derajat kepekaan sektor hotel dan sektor jasa hiburan dan rekreasi kemampuannya mendorong sektor hilir masih berada dibawah rata-rata derajat kepekaan. Namun sektor restoran memiliki keterkaitan yang tinggi dalam mendorong sektor-sektor lain. Hai ini menggambarkan sektor restoran relatif mampu melayani permintaan sektor-sektor lain.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa untuk memperoleh kontribusi yang besar dari sektor pariwisata, maka pelaksanaan investasi dan pelaksanaan program visit babel archi 2010 akan memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian daerah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T34592
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Pranahadi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh signifikan di dalam model consumer-based brand equity pada destinasi pariwisata alam di Indonesia dan mengambil studi kasus wisatawan nasional yang pernah berwisata ke Tebing Keraton. Metode analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi, uji reliabilitas, validitas (analisis faktor), dan analisis regresi. IBM SPSS Statistics 20 digunakan sebagai alat bantu penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa destination brand awareness, destination brand image, dan destination brand value dapat mempengaruhi secara signifikan destination brand loyalty dalam konteks pariwisata, sedangkan destination brand quality tidak berpengaruh signifikan terhadap destination brand loyalty. Saran dari penelitian ini adalah Dinas Pariwisata Kabupaten Bandung, Jawa Barat dapat meningkatkan kesadaran (awareness), citra (image), dan nilai (value) pariwisata Tebing Keraton.

The purpose of this research is to know the variables that are significantly influencing the model of consumer-based brand equity on the nature tourism destination in Indonesia and take on the case study of national tourist who have been traveled to Tebing Keraton. Data analysis methods used are frequency distribution, reliability test, validity test (factor analysis), and regression analysis. IBM SPSS Statistics 20 used as a research tools.
The result of this research indicates that the destination brand loyalty are significantly influenced by destination brand awareness, destination brand image and destination brand value, whereas destination brand quality doesn`t have significant influence to destination brand loyalty. Recommendation from this research is The Tourism Service of Bandung District, West Java can raise the awareness, image, and value of Tebing Keraton.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>