Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101086 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Zuntriana
"Dunia kepustakawanan telah mengalami berbagai evolusi yang tak terduga. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), terutama teknologi internet generasi kedua (web 2.0) memaksa pustakawan untuk mulai beralih paradigma dan melakukan reposisi terhadap perannya selama ini. Kemudahan teknologi web 2.0 yang bersifat partisipatif dan multi arah memberi banyak kemungkinan baru bagi para pustakawan untuk lebih menunjukkan eksistensinya di masyarakat. Kini, dengan mengadopsi web 2.0, library 2.0 menjadi sarana berbagi pengetahuan dan informasi yang jauh lebih mudah dan lebih cepat dari yang dulu bisa diperkirakan. Di tengah berbagai isu miring yang acapkali masih menghinggapi profesi pustakawan, library 2.0 membuka kesempatan bagi kita semua untuk lebih banyak berbagi dan turut mengambil peran dalam pembangunan kemampuan literasi anak bangsa."
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2010
020 VIS 12:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dunia kepustakawanan telah mengalami berbagai evolusi yang tak terduga. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), terutama teknologi internet generasi kedua (web 2.0) memaksa pustakawan untuk mulai beralih paradigma dan melakukan reposisi terhadap perannya selama ini. Kemudahan teknologi web 2.0 yang bersifat partisipatif dan multi arah memberi banyak kemungkinan baru bagi para pustakawan untuk lebih menunjukkan eksistensinya di masyarakat. Kini, dengan mengadopsi web 2.0, library 2.0 menjadi sarana berbagi pengetahuan dan informasi yang jauh lebih mudah dan lebih cepat dari yang dulu bisa diperkirakan. Di tengah berbagai isu miring yangacap kali masih menghinggapi profesi pustakawan, library 2.0 membuka kesempatan bagi kita semua untuk lebih banyak berbagi dan turut mengambil peran dalam pembangunan kemampuan literasi anak bangsa."
020 VIS 12:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Depok: Irman (siswadi02@yahoo.com reflib@ui.edu), 2007
1007000399
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Jack M. Maness
"Artikel ini mengajukan definisi dan teori untuk "Perpustakaan 2.0". Artikel ini menunjukkan bahwa pemikiran terkini yang menggambarkan perubahan Web sebagai "Web 2.0" akan memiliki implikasi substansial bagi perpustakaan, dan mengakui bahwa meskipun implikasi ini sangat erat kaitannya dengan sejarah dan misi perpustakaan, implikasi ini tetap memerlukan paradigma baru bagi kepustakawanan. Makalah ini menerapkan teori dan definisi tersebut pada praktik kepustakawanan, khususnya membahas bagaimana teknologi Web 2.0 seperti pesan sinkron dan media streaming, blog, wiki, jejaring sosial, penandaan, umpan RSS, dan mashup dapat mengisyaratkan perubahan dalam cara perpustakaan menyediakan akses ke koleksi mereka dan dukungan pengguna untuk akses tersebut."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2008
020 VIS 10:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The ability of librarians to carry out their functional activities depends on their personal competence, assigments and provided required tasks, especially their primary tasks...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
A. Badru Rifa`i
"Pustakawan diharapkan memiliki kompetensi serta dapat beradaptasi terhadap perubahan, khususnya perubahan perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Salah satu proses adaptasi terhadap perubahan di lingkungan Perpustakaan X adalah mengikutsertakan para pustakawan dalam program pelatihan aplikasi TIK. Penelitian ini menganalisis tentang efektifitas pelatihan aplikasi TIK bagi pustakawan di Perpustakaan X. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui "tingkat efektifitas" pelatihan TIK ditinjau dari aspek; reaksi, pembelajaran, dan perubahan perilaku bagi pustakawan. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan strategi triangulasi konkuren.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa pelatihan TIK ditinjau dari aspek reaksi memiliki tingkat efektifitas yang tercatat "sangat tinggi", hal ini dapat dilihat dari tingkat kepuasan pustakawan terhadap kebutuhan pelatihan, metode pelatihan, penjelasan materi dan media yang digunakan. Ditinjau dari pembelajaran memiliki tingkat efektifitas yang tercatat "sangat tinggi" juga, hal ini dapat diamati dari penguasaan pengetahuan pustakawan yang bertambah tentang materi TIK, implementasi materi, dan manfaat dalam melaksanakan tugas. Ditinjau dari aspek perubahan perilaku memiliki tingkat efektifitas yang tercatat "sangat tinggi", hal ini dapat diamati dari perubahan prilaku dalam menghadapi aplikasi TIK yang diterapkan, adanya sikap terbuka terhadap perubahan dan adanya minat untuk mengeksplorasi pemahaman dalam bidang TIK.

Librarians are expected to have competencies and to be adapted to changes, especially in library-based information and communication technology (ICT). One of the adaption processes in environment of X Library is to include the librarians in ICT training programs. This study analyzed the effectiveness of ICT training of librarians at the Library of X. The purpose of this study was to determine the "level of effectiveness" in terms of ICT training aspects: reaction, learning, and behavioral changes to librarians. This study uses a mixed method by concurrent triangulation strategy. The findings of the research indicates that the ICT training in terms of aspects of the reaction has effectiveness level of "very high", this can be seen from the level of satisfaction towards the training needs of librarians, training methods, explanation of materials and media used.
Based on the effectiveness level of learning has been recorded as "very high" as well, this can be observed from the increasing mastery of the knowledge of librarians about ICT materials, implementation materials, and benefits in carrying out the task. Judging from the aspect of behavioral changes have a level of effectiveness recorded "very high", this can be observed from behavioral changes in dealing with ICT applications that are applied, an open-arm attitude towards changes and an interest in exploring the concepts in the area of ICT.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28810
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Junaedi
"Hubungan pemustaka dengan perpustakaan dan pustakawan mengalami transformasi menjadi suatu ruang publik yang bersifat kompleks. Kompleksitas ruang publik ini tidak hanya untuk menampung interaksi antara pemustaka dan pustakawan dalam hubungannya dengan akses informasi dan pengetahuan, tetapi juga sebagai ruang pertemuan antar- generasi, antar-kepentingan, antar-komunitas, antar-profesi yang bersatu dan berinteraksi dengan pustakawan, teknologi, jejaring dan direkatkan oleh bahan perpustakaan dan dokumen koleksi perpustakaan. Pustakawan di era disrupsi harus mampu mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dengan melakukan berbagai
terobosan. Perpustakaan harus berkreasi dan merespon perubahan yang muncul setelah disrupsi, antara lain dengan beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Pustakawan harus mampu menunjukkan bahwa dirinya merupakan pilar pendidikan menuju masyarakat berperadaban tinggi melalui diseminasi informasi sehingga masyarakat mampu membedakan informasi mana yang hoax dan yang valid. Masalah penting kepustakawanan Indonesia adalah terjadinya ketidak-merataan jumlah dan kondisi perpustakaan. Saat ini Indonesia hanya mampu menyediakan 20% dari total kebutuhan masyarakat untuk mengakses perpustakaan. Saat ini 4 hal yang harus diperbaiki perpustakaan dalam menciptakan layanan prima di era disrupsi yaitu: Peningkatan akses informasi, perbaikan layanan perpustakaan, memetik manfaat pembelajaran dari pengalaman, perbaikan sumber daya manusia di perpustakaan.

ABSTRACT
The relationship between user and the library, librarians undergoes a transformation into a complex public space. The
complexity of this public space is not only to accommodate the interaction between librarians and librarians in relation
to access to information and knowledge, but also as a space for inter-generational, inter-community, inter-community, inter-professional meetings to unite and interact with librarians, technology, networking and glued together by library
materials and library collection documents. Librarians in the era of disruption must be able to develop the
competencies needed to achieve success by making various breakthroughs. Libraries must be creative and respond to
changes that occur after disruption, among others by adapting to changes that occur. Librarians must be able to show
that they are the pillars of education towards high civilized society through information dissemination so that people
are able to distinguish which information is hoaxed and valid. An important problem of Indonesian librarianship is the
unevenness in the number and condition of libraries. At present Indonesia is only able to provide 20% of the total
community needs to access the library. At present 4 things that must be improved by the library in creating excellent
services in the era of disruption are: Increasing access to information, improving library services, reaping the benefits
of learning from experience, improving human resources in the library."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2019
020 PUS 26:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mendrofa, Agustiawan
"Penggunaan Teknologi Informasi (TI) yang optimal semakin dirasakan penting dalam upaya mencapai tingkat kinerja yang maksimal. Untuk meningkatkan kinerja, diperlukan perencanaan dan tata kelola yang baik. Implementasi kegiatan TI yang bersifat ad-hoc akan menyebab kan terjadinya pemborosan. Penelitian yang bersifat deskriptif ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana kondisi tata kelola pada proses kegiatan TI di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) yang merupakan lembaga pemerintah bersifat teknis dibawah naungan Departemen ESDM yang dijadikan sebagai tempat studi kasus. Proses kegiatan TI Ditjen Migas banyak bergantung pada penyedia layanan yang berasal dari luar Ditjen Migas, dimana layanan didapatkan melalui proses pengadaan barang dan jasa. Proses pengadaan tersebut merupakan salah satu cara Ditjen Migas menjalankan tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan organisasi. Karena itulah layanan yang diterima harus optimal dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan menggunakan kombinasi best practices Cobit dan IT Infrastructure Library (IT-IL) versi 3, penulis mencoba mengukur kondisi kematangan pada tahap Delivery and Support, khususnya tahap DS-1, 'Define and Manage Service Level' . Pada tahap ini dapat diketahui komunikasi yang terjalin antara Ditjen Migas dengan penyedia layanan untuk menghasilkan layanan yang berkualitas. Untuk melengkapi rekomendasi langkah-langkah yang perlu diambil dalam upaya mendapatkan layanan yang berkualitas, penulis mengambil referensi dari IT-IL, dimana IT-IL merupakan kumpulan best practice yang sangat komprehensif dan rinci untuk lingkup manajemen layanan TI yang spesifik serta proses-proses yang terkait didalamnya. Hasil penelitian ini meliputi penggambaran kondisi tata kelola TI saat ini dengan menggunakan beberapa kerangka kerja, kondisi kematangan tahap Delivery and Support DS1, serta rekomendasi yang berupa langkah-langkah atau kondisi yang perlu diperhatikan agar pengguna layanan bisa mendapatkan layanan yang berkualitas. Kata Kunci : Tata kelola TI, proses kegiatan layanan TI, pendekatan best practice

The optimum use of Information Technology (IT) is taking an important role in the efforts to achieve the maximum level of performance. To improve performance, good planning and governance are required. An ad-hoc IT implementation of IT will cause inefficiency in the future. This descriptive research is aimed to capture the description on how the condition of governance in the process of IT activity in Directorate General of Oil and Gas, which is a technical government institution under Department ESDM, as the case study. The process of IT activity in Directorate General of Oil and Gas highly depends on the service providers from outside the organization. Services are obtained through the process of procurement. Procurement process is one of the ways the Directorate General of Oil and Gas run the tasks and functions in achieving the goals of the organization. Therefore, the services received must be optimal and in align with their organization needs. By using a combination of best practices COBIT and IT Infrastructure Library (IT-IL) version 3, the author tries to measure how the condition and maturity level of Delivery Support (COBIT), especially the DS-1 stage, "Define and Manage Service Level", to find out how the communication between the Directorate General Oil and gas with service provider can produce good quality services. To complete the recommendations, the author obtain references from the IT-IL, where IT-IL is a collection of best practice which is very comprehensive and detailed for IT service management and the specific processes related. Results of this research are the description of current IT governance condition using some framework , conditions and maturity level of Delivery Support - DS1 stage, and the recommendations in the form of steps or points that need to get attention, so the users can receive qualified service."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Murdiaty
"Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat berpengaruh terhadap seluruh bidang usaha, baik di bidang jasa, dagang maupun industri. Salah satu jenis usaha dibidang jasa yaitu bidang pendidikan, yang juga tidak luput dari pemanfaatan teknologi informasi dalam membantu memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar. Peran teknologi informasi dan sistem informasi dibidang pendidikan tinggi misalnya dapat dilihat dalam penggunaan media ajar didalam ruang perkuliahan, pemanfaatan laboratorium, serta pemanfaatan sistem informasi akademik yang dapat memperlancar pelaksanaan kegiatan akademik. Penelitian ini akan mengkaji evaluasi pemanfaatan teknologi informasi dan sistem informasi dalam mendukung kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dengan studi kasus pada STMIK Mikroskil Medan, yang terdiri dari program studi Teknik Informatika, Sistem Informasi, Manajemen Informatika dan Komputerisasi Akuntansi. Adapun pemanfaatan teknologi informasi yang ada antara lain: pemanfaatan media ajar didalam ruang perkuliahan, pemanfaatan laboratorium internet, pemanfaatan laboratorium kompetensi dan area hotspot (yang saat ini hanya tersedia di kantin STMIK Mikroskil). Sedangkan pemanfaatan sistem informasi yang ada yaitu sistem informasi yang digunakan di perguruan tinggi dengan nama Sistem Informasi Perguruan Tinggi (SIPT) dan pemanfaatan website masing ? masing program studi. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner kepada dosen dan mahasiswa, kemudian diolah dan dievaluasi. Evaluasi yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan terhadap para dosen dan mahasiswa yang memanfaatkan media ajar didalam proses belajar mengajar, pemanfaatan SIPT, pemanfaatan website program studi serta pemanfaatan laboratorium yang disediakan oleh perguruan tinggi dan area hotspot. Hasil evaluasi dalam pemanfaatan media ajar, laboratorium, area hotspot serta website program studi, serta kendala yang dihadapi. Kesimpulan yang dapat diambil pada STMIK Mikroskil, pemanfaatan SI oleh mahasiswa hanya sebatas untuk melihat nilai ujian, sedangkan pemanfaatan TI pada media ajar yang digunakan membantu bagi mahasiswa dan dosen, pemanfaatan website membantu mahasiswa dalam melihat pengumuman yang dikeluarkan program studi.

The rapid development of Information Technology affects nearly all business sectors which run on the service-based, commerce-based and industry-based. One of service-based businesses is education which evidently involves the implementation of information technology in enabling better studying process. The role of information technology and information systems in collegiate environment can be seen through the use of class appurtenance, laboratory, as well as academic information systems, aimed at facilitating academic activities. This research is aimed to evaluate the implementation of information technology and information systems in their attempt to support studying process in STMIK Mikroskil Medan, which offers courses of Computer Science, Information Systems, Information Management and Computerized Accountancy. The existing implementation of information technology is: the use of class appurtenance, the use of internet laboratories, the use of competitive laboratory and hotspot area (currently accessible only in STMIK Mikroskil?s cafeteria). The existing implementation of information systems in this college serves under the name of Sistem Informasi Perguruan Tinggi (SIPT) and the use of website for each course. Data is collected through questionnaires given to lectures and students, which will then be processed and evaluated. This evaluation conducted on this research is directed at lectures and students who make use of any supporting media in studying process, make use of SIPT, make use of course website, laboratories and hotspot area provided by this college, including any hindrance possibly encountered. The conclusion obtained is that the implementation of information systems by students is merely to access their examination results, whereas the implementation of information technology in the studying process is through the implementation of available websites that aid students in accessing any information announced by any course divisions. Kata kunci : IT Role of teaching and learning process, IS Role of teaching and learning process, teaching media."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>