Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69521 dokumen yang sesuai dengan query
cover
N. Kiasatina Ekibtri Putri
"Industri makanan dan minuman bekembang pesat di Indonesia. Namun, semenjak adanya pandemi COVID-19 telah berdampak negatif pada industri tersebut. Hal tersebut juga dirasakan oleh Mocca Cafe yang beroperasi di Kota Bogor, sehingga diperlukan strategi bisnis bagi Mocca Cafe dalam mempertahankan keberlangsungan bisnisnya dan untuk dapat bersaing di industri tersebut. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan matriks SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal menggunakan matriks IFE dan dengan analisis VRIO, serta faktor eksternal menggunakan matriks EFE, untuk menentukan strategi alternatif yang dapat dilakukan oleh Mocca Cafe. Setelah mendapatkan alternatif strategi, dilakukan proses Arsitektur Strategik untuk menyusun tahapan pelaksanaan strategi tersebut. Hasil dari matriks SWOT yang terdapat dalam penelitian ini menghasilkan 13 strategi dan hasil analisis Arsitektur Strategik menghasilkan urutan strategi yang dapat digunakan oleh manajemen Mocca Cafe. Penerapan strategi tersebut diharapkan membuat pihak manajemen Mocca Cafe dapat menghadapi distrupsi dari kondisi pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung, meningkatkan kinerja operasional perusahaan, meningkatkan daya saing perusahaan, dan mendapatkan sustainable competitive advantage.

The food and beverages industry has grown rapidly in Indonesia. Unfortunately, the COVID-19 Pandemic has negatively influenced the industry. Mocca Cafe's one of the cafes operating in Bogor City had also negatively affected by the pandemic. The case study aims to develop the business strategy for Mocca Cafe's to maintain its sustainability and ability to compete in the industry. This study used a SWOT matrix to identify internal factors using the IFE matrix and with VRIO analysis. To analyse the external factors, used the EFE matrix to determine alternative Mocca Cafe strategies. In addition, the study develops strategic architecture to compile the stages of implementing these strategies. After obtaining an alternative strategy, the Strategic Architecture process is carried out to create the strategy's steps. The results of the SWOT matrix produce 13 strategies, while the results of the strategic architecture analysis produce a sequence of methods that can be used by Mocca Cafe management. The implementation of this strategy is expected to enable the Mocca Cafe management to face disruption from the ongoing COVID-19 pandemic, improve the company's operational performance, increase the company's competitiveness, and gain a sustainable competitive advantage. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Rida Salsabila
"Salah satu sektor yang paling terdampak krisis Covid-19 adalah industri makanan dan minuman. Dalam kasus disrupsi parah seperti krisis Covid-19, konsep Business Impact Analysis (BIA) dan Business Continuity Management (BCM) dapat berguna bagi perusahaan untuk mengurangi dampak dari krisis Covid-19 dan menyusun strategi pemulihan terhadap proses bisnis perusahaan yang terdampak untuk menjaga keberlangsungan bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak krisis Covid-19 terhadap keberlangsungan bisnis dan mengidentifikasi strategi keberlangsungan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan saat terdampak oleh krisis tersebut. Penelitian dilakukan pada tiga perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan bergerak pada industri makanan dan minuman sebagai representasi dari industri tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan analisis berbasis studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari perusahaan berupa laporan tahunan. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada perusahaan publik sektor industri makanan dan minuman pada yang terdaftar di Indonesia. Setelah dilakukan analisis terhadap perusahaan menggunakan perspektif Balanced Scorecard, penelitian ini mengungkap bahwa krisis Covid-19 memberikan dampak yang signifikan pada masing-masing perusahaan, tidak hanya dilihat dari aspek keuangan tetapi juga dari aspek non keuangan. Dampak krisis Covid-19 mendorong perusahaan untuk merumuskan strategi baru untuk mengatasi krisis dan menjaga kelangsungan bisnisnya.

One of the most affected industries by the Covid-19 is the food and beverage industry. In cases of severe disruption like Covid-19 crisis, Business Impact Analysis (BIA) and Business Continuity Management (BCM) can be useful for companies to reduce the impact of the Covid-19 crisis and develop recovery strategies for the company's affected business processes to maintain business continuity. This study aims to evaluate the impact of the Covid-19 crisis on business continuity and identify business continuity strategies undertaken by companies when affected by the crisis. The research was conducted on three public companies in the food and beverage industry listed on the Indonesia Stock Exchange. This research was conducted using qualitative methods and case study-based analysis. The data used in this study is secondary data from companies, such as annual reports. The scope of this research is limited to public companies in the food and beverage industry sector listed in Indonesia. This study reveals that the Covid-19 crisis had a significant impact on each company, not only from a financial aspect but also from a non-financial aspect. The impact of the Covid-19 crisis encourages companies to formulate new strategies to overcome the crisis and maintain their business continuity."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunissa Noermirzanthia
"Era globalisasi menuntut bidang jasa konstruksi untuk selalu bertahan dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin kompetitif Untuk itu diperlukan suatu strategi dalam upaya meningkatkan daya saing perusahaan Strategi tersebut dapat diketahui melalui analisis permasalahan yang muncul baik dari sisi internal maupun dari sisi eksternal perusahaan Permasalahan yang bersumber dari internal disebabkan faktor faktor yang terdapat di dalam perusahaan Sedangkan permasalahan yang bersumber dari eksternal berhubungan dengan hal hal yang diluar kendali perusahaan Laporan magang ini menjelaskan analisis terhadap kekuatan kelemahan peluang dan ancaman yang mempengaruhi PT Catur Teori yang digunakan dalam laporan ini adalah teori analisis strategi dengan menggunakan matriks SWOT dan matriks IE Sehingga dapat teridentifikasi faktor faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusaahan Dari hasil analisis yang telah dilakukan ini diketahui bahwa posisi perusahaan cukup kuat baik secara internal perusahaan dalam menghadapi persaingan indutri jasa konstruksi maupun secara eksternal perusahaan dalam menghadapi ancaman yang ada Formulasi strategi yang dirasa tepat bagi perusahaan adalah dengan melakukan pengembangan pasar.

The globalization era requires construction business services to survive for facing the increased competitive market Therefore strategies are needed to improve the competitiveness of companies which can be determined through analysis of problems which arise both from the internal and external side of the company Problems sourced from internal factors in the company caused by factors from within the company While problems sourced from external factors are beyond the control of the company This internship report identifies analysis of the strengths weaknesses opportunities and threats affecting the PT CATUR Theory used in this report is the theory of analysis strategy using the SWOT matrix and IE matrix therefore internal and external factors that influenced the company can be identified From this analysis can be discovered that the company position is solid to survived internally from competition between construction industry as well as externally Strategic formulation appropriate for company is by doing a market development.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dianwicaksih Arieftiara
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji kontinjen fit antara strategi bisnis dan ketidakpastian lingkungan, dan efeknya pada penghindaran pajak perusahaan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji peran Efektivitas Pengawasan Dewan Komisaris BME atas kontinjen fit antara strategi bisnis dan ketidakpastian lingkungan, dan perannya dalam pengaruh kontinjen fit strategi bisnis terhadap Penghindaran Pajak Perusahaan. Penelitian ini mengembangkan ukuran baru yaitu ukuran Penghindaran Pajak dan Indeks Ketidakpastian Lingkungan yang terbukti secara statistik lebih baik dibandingkan ukuran lain. Menggunakan data dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2012, studi ini menemukan bahwa dalam kondisi yang tidak pasti, kemungkinan perusahaan memilih strategi prospector lebih tinggi dari probabilitas memilih strategi analyzer. Namun studi ini tidak berhasil menunjukkan bahwa probabilitas perusahaan memilih strategi defender lebih tinggi dibandingkan probabilitas memilih strategi analyzer. Penelitian ini juga menemukan bahwa perusahaan yang cenderung memilih strategi prospector pada kondisi yang sangat tidak pasti kontinjen fit antara strategi prospector dan ketidakpastian lingkungan memiliki tingkat penghindaran pajak yang lebih tinggi dibandingkan dengan analyzer dan defender.Selain itu, dalam ketidakpastian lingkungan yang tinggi, tingkat penghindaran pajak strategi defender lebih rendah daripada strategi analyzer. Selanjutnya, studi ini juga menemukan bahwa ketidakpastian lingkungan memiliki korelasi yang signifikan dan positif dengan tingkat penghindaran pajak. Penelitian ini mengungkapkan bahwa BME memiliki efek positif, tidak hanya pada kontinjen fit antara strategi dan ketidakpastian lingkungan, tetapi juga pada pengaruh kontinjen fit prospector terhadap penghindaran pajak dibandingkan dengan analyzer dan defender. Oleh karena itu, temuan ini menunjukkan bahwa pilihan strategi yang fit dengan ketidakpastian lingkungan dapat mempengaruhi tingkat penghindaran pajak perusahaan.

This study aims to examine the contingent fit between business strategy and environmental uncertainty, and its effect on corporate tax avoidance. This study also aims to examine the role of Board Monitoring Effectiveness BME on contingent fit between business strategy and environmental uncertainty, and its role on the relation of contingent fit of business strategy to Corporate Tax Avoidance. This study develops new measures of Tax Avoidance and Environmental Uncertainty Index, that statistically better than other measures.Using data from Indonesian listed companies for the period from 2009 to 2012, this study finds that under highly uncertain conditions, the probability of companies favoring prospector strategy is higher than the probability of choosing analyzer strategy. The study fails, however, to demonstrate that the probability of a firm choosing the defender strategy is higher than the probability of selecting analyzer strategy. The study also finds that companies inclined to pursue the prospector strategy under highly uncertain conditions contingent fit between prospector strategy and environmental uncertainty have a higher level of tax avoidance than that of the analyzer and defender strategies.Moreover, in a highly uncertain environment, the defender strategy precipitates a lower level of tax avoidance than the analyzer strategy. Furthermore, the study also finds that environmental uncertainty has a significant and positive correlation with the level of tax avoidance. This study reveals that BME has positive effect, not only, on the contingent fit between strategy and environmental uncertainty, but also on the effect of contingent fit between business strategy with environmental uncertainty on tax avoidance of prospector relative to the analyzer and defender. Therefore, the findings suggest that a strategy choice that fits with environmental uncertainty could affect the level of corporate tax avoidance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Ayu Kinanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi bisnis yang dipilih oleh UMKM untuk mempertahankan keberlangsungan usahanya pada masa Pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan studi kasus pada salah satu unit usaha mikro di Indonesia yang bergerak dalam penjualan pakaian olahraga yaitu UMKM WAP. Pengukuran kinerja untuk mengukur keberhasilan strategi usaha dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan Balanced Scorecard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM WAP menerapkan strategi diversifikasi usaha dan bauran pemasaran pada masa Pandemi Covid-19. Berdasarkan pengukuran kinerja terhadap strategi diketahui bahwa strategi bisnis yang diterapkan oleh UMKM WAP dapat memberikan arus kas masuk kepada unit usaha sehingga UMKM WAP dapat melakukan kegiatan operasional dan mempertahankan keberlangsungan usahanya pada masa Pandemi Covid-19.

This study aims to evaluate the business strategies chosen by SME to maintain their business continuity during the Covid-19 Pandemic. This study used a case study on one of the micro business units in Indonesia engaged in selling sportswear, namely WAP SME. Performance measurement to measure the success of business strategies is carried out using financial ratio analysis and a Balanced Scorecard. The results showed that WAP SME implemented business diversification strategies and marketing mix during the Covid-19 Pandemic. Based on performance measurements of the strategy, it is known that the business strategy implemented by WAP SMe can provide cash inflows to business units so that WAP SME can carry out operational activities and maintain their business continuity during the Covid-19 Pandemic."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Raihan
"Karya akhir ini bertujuan untuk menentukan strategi bersaing terbaik bagi Nusantara Motor pada industri reparasi sepeda motor di Kelurahan Cijantung. Opsi strategi yang dapat dipilih adalah cost-leadership dan diferensiasi. Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah observasi dan eksplorasi. Berdasarkan analisis, Nusantara Motor lebih cocok untuk menerapkan strategi diferensiasi. Sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, karakter produk, dan kondisi persaingan yang terjadi, menyebabkan peluang strategi diferensiasi lebih cocok untuk diterapkan dibanding strategi cost-leadership. Kemudian untuk mendapatkan keuntungan dari keunggulan yang dimiliki, Nusantara Motor dapat menerapkan strategi volume.

This thesis aims to determine the best competitive strategy for Nusantara Motor on a motorcycle repair industry in Sub Cijantung. Options that can be selected strategy is cost leadership and differentiation. The method applied in this study is the observation and exploration. Based on the analysis, Nusantara Motor better suited to implement the strategies of differentiation. Resources and capabilities, character products, and competitive conditions that occur, causing differentiation strategy is more suitable opportunity to apply than a cost leadership strategy. Then, in order to acquire profit from benefit advantages, Nusantara Motor can apply volume strategy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Uluwiyah
"Penelitian mengenai dampak pandemi COVID-19 terhadap kinerja perusahaan telah banyak dilakukan, namun kajian tentang ketahanan perusahaan, terutama yang mempertimbangkan strategi bisnis di negara berkembang, masih terbatas. Istilah ketahanan telah diperkenalkan sejak tahun 1970-an, tetapi hingga kini belum ada kesepakatan mengenai definisi maupun metode pengukurannya. Sebagian besar penelitian tentang ketahanan berfokus pada tingkat makro, seperti negara, kota, atau distrik, sedangkan kajian di tingkat mikro, khususnya perusahaan, masih relatif terbatas. Penelitian ini bertujuan mengisi kesenjangan tersebut dengan memanfaatkan data survei tahunan industri manufaktur, baik dari industri besar dan sedang (IBS) maupun industri mikro dan kecil (IMK), pada periode sebelum, selama, dan awal pasca COVID-19. Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat ketahanan perusahaan manufaktur di Indonesia terhadap pandemi COVID-19, mengestimasi dampak pandemi terhadap kinerja perusahaan, serta mengevaluasi bagaimana strategi bisnis yang diadopsi perusahaan mampu meningkatkan kinerja selama krisis. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini membangun indeks kinerja perusahaan yang mengintegrasikan aspek input, output, dan outcome perusahaan, berdasarkan berbagai ukuran yang diakui dalam literatur. Melalui indeks ini, kinerja perusahaan sebelum, selama, dan awal pasca pandemi COVID-19 dibandingkan untuk menilai tingkat ketahanan perusahaan terhadap guncangan pandemi. Dari segi uji empiris, penelitian ini menggunakan variabel instrumen untuk mengidentifikasi efek kausal pandemi terhadap kinerja perusahaan. Dampak total pandemi kemudian didekomposisi menjadi dampak langsung dan tidak langsung menggunakan pendekatan causal mediation model dengan variabel instrumental (IV) tunggal. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketahanan industri manufaktur menurun dibandingkan dengan kondisi normal, yang tercermin dari penurunan kinerja perusahaan secara keseluruhan, termasuk produktivitas, profitabilitas, dan tingkat produksi. Penelitian ini juga menemukan bahwa dua strategi bisnis utama yang diadopsi perusahaan selama pandemi, yaitu strategi retrenchment dan inovasi, memberikan dampak yang berbeda. Strategi retrenchment, yang diproksikan melalui pengurangan kapasitas produksi dan PHK, mampu mengurangi dampak pandemi dalam jangka pendek melalui efisiensi, tetapi berpotensi menurunkan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Sebaliknya, strategi inovasi, yang meliputi pengembangan R&D dan pemasaran digital, menunjukkan efek positif yang lebih berkelanjutan. Temuan penelitian ini menekankan pentingnya bagi perusahaan dan pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan penerapan strategi ketahanan yang dapat mendukung peningkatan kinerja jangka panjang, bahkan dalam kondisi krisis seperti pandemi.

Studies on the impact of the COVID-19 pandemic on firm performance have been widely conducted, but studies on firm resilience, especially those that consider business strategies in developing countries, remain limited. The concept of resilience has been introduced since the 1970s, but to date, there is no consensus on its definition or measurement methods. Most resilience studies focus on the macro level, such as countries, cities, or districts, while studies at the micro level, particularly at the firm level, are relatively limited. This study aims to fill that gap by utilizing annual survey data from the manufacturing industry, both from large and medium-sized industries (IBS) and micro and small industries (IMK), during the pre-COVID-19, during, and early post-COVID-19 periods. This study aims to measure the resilience of manufacturing firms in Indonesia to the COVID-19 pandemic, estimate the impact of the pandemic on firm performance, and evaluate how business strategies adopted by firms can enhance performance during the crisis. To achieve this, the study builds a firm performance index that integrates input, output, and outcome aspects of firms, based on various measures recognized in the literature. Through this index, firm performance before, during, and early post-pandemic is compared to assess the level of firm resilience to the pandemic shock. In terms of empirical testing, the study uses instrumental variables to identify the causal effect of the pandemic on firm performance. The total impact of the pandemic is then decomposed into direct and indirect effects using a causal mediation model with a single instrumental variable (IV). The analysis results show that the resilience of the manufacturing industry declined compared to normal conditions, reflected in an overall decrease in firm performance, including productivity, profitability, and production levels. The study also finds that two main business strategies adopted by firms during the pandemic, namely retrenchment and innovation strategies, have differing impacts. The retrenchment strategy, proxied by capacity reduction and layoffs, mitigated the pandemic’s impact in the short term through efficiency but has the potential to reduce firm performance in the long term. Conversely, the innovation strategy, which includes R&D development and digital marketing, showed more sustainable positive effects. The findings of this study highlight the importance for firms and policymakers to consider the implementation of resilience strategies that can support long-term performance improvements, even in crisis conditions such as a pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmi Fauzan
"PT Tambang Timah, merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dalam industry timah di Indonesia. Perusahaan didirikan pada tahun 1976 dan mulai tahun 1995 berubah namanya menjadi PT Timah Tbk setelah go public di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek London. Lebih dari 100 tahun yang lalu logam timah yang berasal dari Indonesia telah dikenal di seluruh dunia sebagai salah satu logam timah yang paling tinggi kadar kemurnian dan kualitasnya.
Memasuki tahun 1998, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sampai lima kali lipat. Kondisi tersebut menimbulkan efek domino dengan menurunnya daya beli masyarakat dan terjadinya instabilitas politik, keamanan nasional serta menimbulkan ketdakpastian dalam berusaha dan hukum.
Pada tahun 1999 melalui keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan tahun 1999 menghilangkan pasir / bijih timah sebagai komoditas yang diawasi ekspomya oleh pemerintah, kemudian disusul dengan keluarnya Peraturan Daerah Propinsi Bangka-Belitung No. 6/2001, No. 20/2001 dan No. 21/2001 yang mengatur mengenai tata laksana ekspor bijih timah membuat PT Timah Tbk hampir mendekati kebangkrutan karena harga logam timah dunia terjun bebas pada titik terendah dalam tiga dasawarsa terakhir.
Pada awal Juni 2002, setelah perusahaan mengajukan protes terhadap keputusan untuk mengijinkan ekspor timah dalam bentuk bijih, maka pemerintah pusat melalui Departemen Perdagangan dan Perindustrian memutuskan untuk melarang ekspor bijih timah ke luar negeri untuk memberikan kepastian usaha kepada PT Timah Tbk dan Kobatin sebagai produsen logam timah dalam industri ini. Akan tetapi ancaman kemudian datang dari munculnya Global Bangka Mandiri (GBM) sebagai pesaing langsung baru, yang dahulu berfungsi sebagai eksportir kedalam industri ini sebagai Badan Usaha Milik Daerah.
Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian kemudian diarahkan kepada bagaimana cara perusahaan dalam memenuhi tuntutan untuk menyerap produksi bijih timah dari mitra dan Tl, kemudian bagaimana cara untuk menurunkan harga beli bijih timah serta menghadapi persaingan dalam harga pembelian bijih timah dengan Global Bangka Mandiri. Produk logam timah yang tidak memiliki substitusi dan bersifat standar serta harga logam yang diatur berdasarkan bursa logam dunia, meyebabkan perusahaan hanya berfungsi sebagai price taker. Sehingga menyebabkan perusahaan harus berkompetisi dalam industri ini berdasarkan strategi cost leadership (biaya terendah).
Strategi bersaing yang dapat diterapkan oleh perusahaan (PT Timah Tbk) dalam menghadapi persaingan di industri timah melalui analisis TOWS adalah diversiflkasi usaha yang berhubungan (related business), akan tetapi strategi tersebut dapat diterapkan setelah terlebih dahulu perusahaan mengatasi masalah yang dihadapi mengenai persaingan dengan Global Bangka Mandiri (GBM), tuntutan untuk menyerap produksi bijih timah oleh mitra dan TI dan kenaikan harga pembelian bijih timah.
Dalam upaya menyerap produksi bijih timah, perusahaan dapat memberikan pilihan kepada mitra/TI yang menghasilkan bijih timah dengan kadar rendah (<56%) untuk menyewa fasilitas Pusat Pencucian Bijih timah (PPBT) milik perusahaan yang biaya pencuciannya ditanggung oleh penyewa atau menjualnya langsung kepada perusahaan dengan harga murah. Sedangkan bagi kadar bijih >56% akan dibeli dengan harga yang bersaing sesuai dengan tingkat persaingan dan pembelian GBM.
Keuntungan dari penyewaan PPBT bagi mitra I TI adalah dapat menaikkan kadar bijih timah sampai pada tingkat yang menguntungkan (>56%) tanpa harus memiliki aset dan peralatan pencucian. Bagi perusahaan keuntungan yang diperoleh antara lain adalah dapat menyerap seluruh produksi timah bijih berkadar rendah, mineral ikutan akan menjadi milik bersama penyewa dan perusahaan serta perusahaan dapat membeli hasil olahan PPBT sesuai dengan harga pembelian bijih yang telah ditetapkan.
Dalam upaya menurunkan harga pembelian bijih timah perusahaan melakukan inovasi pembelian dan pembayaran bijih timah, yang ditujukan untuk menghilangkan fungsi intermediaries (pengumpul) yang terbukti menimbulkan kenaikan harga pembelian bijih timah. Disamping itu, langkah selanjutnya adalah dengan mengembalikan area Kuasa Penambangan (KP) perusahaan yang sudah tidak lagi produktif termasuk area reklamasi untuk mencegah pembelian kembali bijih timah yang berasal dari area KP milik perusahaan. Langkah terakhir yang dapat diterapkan oleh perusahaan adalah dengan merelokasi pusat usaha dan produksi perusahaan ke lokasi yang lebih strategis sesuai dengan fungsi dan manfaatnya bagi perusahaan.
Kemudian untuk jangka waktu menengah strategi tingkat korporat yang disarankan adalah untuk memfokuskan pada pengembangan usaha yang berhubungan dan menguntungkan bagi perusahaan sesuai dengan core competency yang dimiliki oleh perusahaan sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri pertambangan. Diharapkan dengan diterapkannya strategi diatas, perusahaan dalam hal ini PT Timah Tbk dapat mencapai tingkat margin keuntungan dan laba yang dapat diterima oleh manajemen dan para pemegang saham perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adein Bagus Maulana Ghozali
"Dalam kondisi buruk yang terjadi pada petani garam desa Rawaurip akibat pandemi Covid-19. Hal ini berdampak pada ketahanan usaha petani garam. Dari dampak yang diterima oleh petani garam mereka harus beradaptasi dengan realita berdasarkan modal sosial yang mereka miliki. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis ketahanan usaha petani garam (2) Menganalisis unsur-unsur modal sosial di lingkungan petani garam (3) Menganalisis peran modal sosial terhadap ketahanan usaha petani garam (4) Menganalisis strategi adaptasi petani garam dalam menghadapi pandemi covid-19 dengan mempertimbangkan ketahanan usaha dan modal sosial. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukan ketika terjadi kondisi yang sulit seperti harga garam yang murah yaitu Rp. 300,-/kg. Pada petani garam melakukan ketahanan usaha dianataranya, (1) hope, sebagian petani garam menggunakan metode geomembran untuk memperbaiki kualitas (2) problem solving, negoisasi dengan pemilik tambak garam, (3) toughness, meminimalisisr modal untuk bertani garam. Ditambah lagi,ketahanan usaha ini berlandaskan modalssosial Putnam yaitu, (1) hope petani garam begitu erat dengan kepercayaan yang dimiliki oleh petani garam, norma yang dijunjung, (2)Problem solving petani garam sangat erat dengan adanya jaringan sosial antar petani garam, dan (3)toughness berkaitan dengan norma dan jaringan sosial. Selanjutnya, petani garam melakuan strategi adaptasi diantaranya, (1) strategi aktif, bekerja diluar petani garam, (2) strategi pasif, membatasi pengeluaran, dan (3) strategi jaringan, berhutang pada teman dan negosiasi dengan pemilik tambak. 

The bad conditions that have occurred to salt farmers in Rawaurip villaga due to the Covid-19 pandemic. This has an impact on the resilience of salt farmers' businesses. From the impacts received by salt farmers, they must adapt to reality based on the social capital they have. The aims of this research are (1) to analyze the business resilience of salt farmers (2) to analyze the elements of social capital in the salt farmers' environment (3) to analyze the role of social capital in the resilience of salt farmers' businesses (4) to analyze the adaptation strategies of salt farmers in dealing with the covid-19 pandemic. 19 taking into account business resilience and social capital. This research method was carried out using a qualitative approach with interview and observation methods. The results of the study show that when difficult conditions occur, such as low salt prices, namely Rp. 300,-/kg. Among the salt farmers doing business resilience are, (1) hope, some salt farmers use the geomembrane method to improve quality (2) problem solving, negotiations with salt pond owners, (3) toughness, minimizing capital for salt farming. In addition, the resilience of this business is based on Putnam's social capital, namely, (1) the hope of salt farmers is so close to the trust that is owned by salt farmers, norms that are upheld, (2) Problem solving of salt farmers is very close to the existence of social networks between salt farmers, and (3) toughness related to norms and social networks. Furthermore, salt farmers carry out adaptation strategies including, (1) active strategies, working outside salt farmers, (2) passive strategies, limiting spending, and (3) network strategies, owing to friends and negotiating with pond owners. "
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Ayu Tri Apsari
"Petak 25 adalah sebuah coffee artspace didirikan oleh Praditya Dwi Wicaksono di daerah Kucica, Bintaro yang terdiri dari dua fasilitas, yaitu petak space dan petak cafe. Petak space adalah kedai kopi yang menyediakan beragam pilihan makanan dan minuman. Selain itu, terdapat meeting room dan in-house store di dalam petak cafe untuk dinikmati oleh para konsumen. Petak space merupakan galeri yang menampilkan karya-karya seni.
Analisis Situasi
1. Pegiat seni membutuhkan ruang atau wadah untuk melakukan proses kreatif mereka, mulai dari mencari konsep sampai mengekspresikan karya seni.
2. Kenyamanan Petak 25 yang dirasakan konsumen layaknya rumah kedua.
3. Dari hasil wawancara ditemukan bahwa Petak 25 adalah tempat yang multifungsi dan berpotensi sebagai wadah kreativitas namun masih kurang ditonjolkan kepada konsumen
Tujuan
Mengajak para peminat seni untuk menjadikan Petak 25 sebagai wadah kreativitas mereka dalam mengekspresikan ketertarikan terhadap seni.
Strategi
Menggunakan experience marketing untuk memberikan pengalaman wadah kreativitas pada konsumen sasaran yang dibagi menjadi 3 tahap, yaitu pre experience, consumer experience, dan post experience.
Khalayak Sasaran
Khalayak yang dituju oleh Petak 25 untuk strategi komunikasi ini adalah khalayak yang merupakan peminat seni dan khalayak yang memiliki kriteria sebagai berikut;
1. Demografis
Peminat seni sedang menempuh atau lulusan baru pendidikan S1/sederajat dan angkatan kerja serta berusia 18 - 50 tahun.
2. Geografis
Menetap di daerah Tangerang Selatan dan Jakarta.
3. Psikografis dan perilaku
Memiliki ketertarikan pada seni, baik sebagai pegiat, penikmat, atau pembeli, namun merasa ketertarikan tersebut belum tersalurkan dengan baik. Kemudian, memiliki keinginan untuk mempelajari seni lebih dalam dan mengekspresikan ketertarikan mereka terhadap seni. Dengan keinginan tersebut, mereka berharap mendapatkan wadah untuk bertemu dengan orang- orang yang memiliki ketertarikan yang sama dan melakukan proses kreatif, seperti berdiskusi seni, membuat karya seni, mengadakan pameran seni, menikmati pameran seni, dan membeli karya seni.
Pesan kunci
“A cozy place to express art enthusiasm”
Jadwal
Januari - Maret 2022
Anggaran
Rp. 11.316.200
Evaluasi
Objective:
1. Mengedukasi konsumen sasaran mengenai fasilitas Petak 25 sebagai wadah kreativitas.
2. pengalaman pada konsumen untuk menunjukkan kemampuan fasilita Petak 25 sebagai wadah kreativitas.
3. Mendorong interpretasi konsumen sasaran terhadap pengalaman di tahap customer experience dan mengajak mereka untuk datang kembali ke Petak 25 untuk melaksanakan proses kreatif
Key Opinion:
1. Respon positif konsumen di kolom komentar setiap konten.
2.Terjadi interaksi antara konsumen dan Petak 25 pada kolom komentar.
3. Partisipasi konsumen pada konten #25play dalam memberikan pengetahuannya mengenai fasilitas Petak 25.
4. Terdapat pengunjung yang dapat ke pameran seni “The Melting Pot of Art”. Pengunjung melakukan scan pada QR Code yang disediakan pada pintu petak space.
5. Pengujung melakukan pembelian karya seni pada counter petak space.
6. Terdapat pengunjung yang mendaftarkan diri pada formulir registrasi artist talk.
7. Seniman dan pengunjung aktif melakukan diskusi di artist talk.
8. Terdapat pengunjung yang memesan menu kolaborasi “psychedelic dream”.
9. terdapat pengunjung yang membeli merchandise kolaborasi
10. Terdapat unggahan konsumen pada media sosial mengenai rangkaian acara “The Melting Pot of Art”.
11. Komentar positif konsumen mengenai rangkaian acara “The Melting Pot of Art”.
12. Terdapat komentar konsumen yang menunjukkan persepsinya terhadap Petak 25 sebagai wadah kreativitas.
13. Terdapat konsumen yang bersedia ditampilkan di #25Testimony
Result:
1. Mengunggah setiap konten seminggu sekali mulai dari 1 Januari 2023.
2. Melakukan Pengamatan interaksi antar Petak 25 dan konsumen.
3. Melakukan submission untuk memilih karya seni yang dipajang.
4. Memastikan kesiapan pameran seni dari segi teknis, publikasi, dan perlengkapan.
5. Menyediakan booklet digital dan deskripsi karya seni.
6. Melakukan acara opening agar diliput oleh media.
7. Menyediakan counter untuk transaksi karya seni.
8. Memastikan kesiapan Artist Talk dari segi teknis, publikasi, dan perlengkapan.
9. Memastikan seniman yang bersedia untuk melakukan artist talk.
10. Memastikan jumlah pengunjung Artist Talk melalui google form pendaftaran.
11. Merancang desain merchandise bersama komunitas seni.
12. Memproduksi merchandise
13. Mengunggah konten kilas balik acara di Instagram reels pada 8 Maret 2023.
14. Mewawancarai konsumen dan memproduksinya menjadi konten #25Testimony .
15. Mengunggah konten #25testimony setiap seminggu sekali mulai dari 4 Maret 2023

Petak 25 is a coffee artspace founded by Praditya Dwi Wicaksono in the Kucica area, Bintaro which consists of two facilities, namely a petak space and a petak cafe. Petak space is a coffee shop that provides a wide selection of food and drinks. In addition, there are meeting rooms and in- house stores in petak cafe for consumers to enjoy. Petak space is a gallery that displays artworks.
Situation Analysis
1. Artists need space or a place to carry out their creative process, from finding concepts to expressing their artworks.
2. The convenience aspect of Petak 25 feels like a second home.
3. From the results from interviews it was found that Petak 25 is a place that is multifunctional and has the potential to be a creative space but is still not highlighted to consumers.
Goal
Inviting art enthusiasts to make Petak 25 as a creative space in expressing their interest in art
Strategy
Using experience marketing to provide a creative experience for target consumers which is divided into 3 stages, namely pre experience, consumer experience, and post experience.
Target Consumer
The intended consumer for Petak 25 for this communication strategy is a consumer who are art enthusiasts and a consumer who has the following criteria;
1. Demographic
Art enthusiasts currently pursuing or have recently graduated from bachelor's degree/equivalent education and are in the workforce and are aged 18-50 years.
2. Geographical
Settled in the area of South Tangerang and Jakarta.
3. Psychographics and behavior
Have an interest in art, whether as an artist, connoisseur, or buyer, but feel that this interest has not been channeled properly. Then, they have the desire to study art more deeply and express their interest in art. With this desire, they hope to get a place to meet people who have the same interests and carry out creative processes, such as discussing art, making art, holding art exhibitions, enjoying art exhibitions, and buying art.
Key Message
“A cozy place to express art enthusiasm”
Schedule
January - March 2022
Budget
Rp. 11.316.200
Evaluation
Objective:
1. Educating target consumers about Petak 25 facility as a creative space
2. Give experience to consumers that shows the ability of Petak 25
facilities as a creative space
3. Encouraging the target consumer's interpretation of the experience they feel at the customer experience stage and inviting them to come back to Petak 25 to carry out their creative
process
Key Opinion:
1. Positive response from consumers in the comments column for each content.
2. There was an interaction between consumers and Petak 25 in the comments column.
3. Consumer participation in content #25play in sharing their knowledge about Petak 25 facilities.
4. There are visitors who can go to the art exhibition “The Melting Pot of Art”.
5. Visitors scan the QR Code provided at the door of the space plot.
6. Visitors purchase works of art at the counter plot space.
7. There are visitors who register on the artist talk registration form.
8. Artists and visitors actively hold discussions in artist talks.
9. There were visitors who ordered the “psychedelic dream” collaboration menu.
8. There are visitors who buy collaboration merchandise.
9.There are consumer uploads on social media regarding the “The Melting Pot of Art” series of events.
10. Positive comments from consumers about the series of events "The Melting Pot of Art".
11. There are consumer comments indicating their perception of Petak 25 as a place for creativity.
12. There are consumers who are willing to be featured in #25Testimony
Results:
1. Doing submissions to select works of art on display.
2. Ensuring the readiness of art exhibitions from a technical perspective, publications and equipment.
3. Provide digital booklets and artwork descriptions.
4. Conduct opening events to be covered by the media.
5. Provide a counter for artwork transactions.
6. Ensuring the readiness of Artist Talk in terms of technical, publication and equipment.
7. Designing merchandise designs with the art community.
8. Producing merchandise
9. Uploaded event flashback content on Instagram reels on March 8, 2023.
10. Interview consumers and produce content #25Testimony .
11. Uploading content #25testimony once a week starting from March 4, 2023
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>