Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102618 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Fransiska Kusumawardhani
"Pendahuluan: Pandemi Coronavirus 19 (Covid-19) menuntut kemampuan perawat manajer dalam mengatasi situasi krisis. Kepemimpinan menjadi faktor yang krusial dalam penanggulangan krisis dan banyak faktor yang mempengaruhi kepemimpinan perawat manajer di tatanan pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi determinan kepemimpinan perawat manajer di masa pandemi Covid 19. Metode: Penelitian berdesain cross sectional ini melibatkan 82 perawat manajer yang bekerja di dua rumah sakit di Jakarta yang dipilih dengan teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan determinan dari kepemimpinan perawat manajer di masa pandemi Covid-19 adalah faktor komunikasi (p = 0,001), kejelasan visi dan nilai (p = 0,001), dan caring (p = 0,001). Caring merupakan determinan yang paling berhubungan dengan kepemimpinan perawat manajer, yaitu setiap penambahan satu poin caring perawat manajer akan meningkatkan kepemimpinan sebesar 0,624 kali. Dari penelitian ini juga didapatkan gaya kepemimpinan yang dominan digunakan oleh perawat manajer pada masa pandemi ini adalah gaya transaksional dan transformasional (skor masing-masing mencapai 75% dan 75,38%), sedangkan skor penerapan gaya kepemimpinan pasif rendah (16,37%). Faktor lain yang diteliti namun tidak berhubungan dengan gaya kepemimpinan adalah usia, lama kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pernikahan, dan pelatihan (p > 0,05). Kesimpulan: Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan kepemimpinan perawat manajer terutama di masa krisis pandemi Covid-19. Dengan mengetahui determinan kepemimpinan ini, perawat manajer dapat mengasah dan mengembangkan kemampuan caring, komunikasi, dan kejelasan visi dan nilai untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan. Rekomendasi:Hasil penelitian ini perlu dikonfirmasi melalui penelitian dari sudut pandang perawat pelaksana yang dipimpin oleh perawat manajer dan diperdalam dengan metode kualitatif.

Background: The Coronavirus 19 (Covid-19) pandemic demands the ability of nurse managers to deal with crisis situations. Leadership is a crucial factor in crisis management and many factors influence the leadership of nurse managers in nursing care settings. The purpose of this study is to identify the determinants of nurse manager leadership during the Covid-19 pandemic. Method: This cross-sectional design study involved 82 nurse managers working in two hospitals in Jakarta which were selected by technique. Result: The results of this study indicate that the determinants of nurse manager leadership during the Covid-19 pandemic are communication factors (p = 0.001), clarity of vision and values ​​(p = 0.001), and caring (p = 0.001). Caring is the determinant that is most related to the leadership of the nurse manager, that is, each addition of one point of caring for the nurse manager will increase the leadership by 0.624 times. From this study, it was also found that the dominant leadership style used by nurse managers during this pandemic was transactional and transformational style (scores reached 75% and 75.38%), while the score for applying passive leadership style was low (16.37%). . Other factors studied but not related to leadership style were age, length of work, gender, education level, marital status, and training (p > 0.05). Conclusion:The results of this study can be used as a basis for improving the leadership of nurse managers, especially during the Covid-19 pandemic crisis. By knowing these leadership determinants, nurse managers can hone and develop caring skills, communication, and clarity of vision and values ​​to improve leadership skills. Recommendation: The results of this study need to be confirmed through research from the point of view of the implementing nurse led by the nurse manager and deepened by qualitative methods"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tsania Ayu Zaharany
"Tantangan pada masa pandemi Covid-19 menimbulkan perubahan sehingga menimbulkan KAK dan PAK salah satunya yakni terpapar Covid-19. Literasi kesehatan kerja memiliki potensi terhadap pencegahan penyakit akibat kerja dan cedera. Upaya peningkatan literasi kesehatan kerja perawat diupayakan melalui pendekatan faktor eksternal (dukungan organisasi) dan internal (karakteristik perawat, ). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan literasi kesehatan kerja perawat di masa pandemic Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian analitik dan rancangan cross-sectional. Sampel berjumlah 230 staf pelaksana keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit. Hasil penelitian menunjukkan usia,  tingkat pendidikan, dan penempatan kerja menunjukkan hubungan yang signifikan (p<0,05) dengan literasi kesehatan kerja perawat di masa pandemic Covid-19. Sementara faktor model keyakinan kesehatan menunjukkan hubungan yang signifikan (p=0,001) dan  gaya hidup menunjukkan hubungan yang signifikan (p =0,001) dengan literasi kesehatan kerja perawat Covid-19. Hasil multivariat juga didapatkan faktor yang paling dominan meliputi gaya hidup, dukungan organisasi, model keyakinan kesehatan, tingkat pendidikan dan penempatan kerja. Rekomendasi dalam penelitian ini melalui peningkatan gaya hidup sehat, dukungan organisasi, model keyakinan kesehatan dalam memperbaiki literasi kesehatan kerja perawat.

Challenges the pandemic Covid-19 caused changes that led to KAK and PAK, one of which was exposed to Covid-19. Occupational health literacy has the potential to prevent occupational diseases and injuries. Improving nurse occupational health literacy is pursued through external (organizational support) and internal factors (nurse characteristics). The purpose of this study analyzes the determinants of nurse occupational health literacy during the Covid-19 pandemic. This research uses a quantitative approach with an analytical research design and cross-sectional design. The sample consisted of 230 nursing staff working at the hospital. The results showed that age, education level, and work placement showed a significant relationship (p<0.05) with nurse occupational health literacy during the Covid-19 pandemic. While the health belief model factor shows a significant relationship (p=0.001) and lifestyle shows a significant relationship (p =0.001) with the occupational health literacy of Covid-19 nurses. Multivariate results also obtained the most dominant factors including lifestyle, organizational support, health belief model, education level, and work placement. Recommendations in this study are improved healthy lifestyle, organizational support, health belief model in improving nurse occupational health literacy. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfiana
"Pandemi Covid-19 telah menimbulkan beban mental kepada perawat pelaksana sehingga menyebabkan gangguan emosional. Kondisi ini membutuhkan kehadiran seorang pemimpin yang memiliki nilai-nilai compassion. Compassionate leadership dengan empat dimensi: kehadiran, memahami, empati dan membantu, merupakan gaya kepemimpinan yang dianggap paling sesuai pada masa krisis pandemi karena diharapkan dapat membantu proses emotional healing perawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara compassionate leadership dan emotional healing perawat pelaksana pada masa krisis pandemi COVID-19 di Rumah Sakit X Wilayah DKI Jakarta. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan desain Cross-sectional. Pengambilan sampel teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 200 perawat pelaksana di RS X wilayah DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang sangat signifikan antara compassionate leadership dengan emotional healing perawat pelaksana (p<0, 05). Analisis multivariat dengan regresi linear berganda menunjukkan gambaran dimensi memahami (-1,017) dan membantu (+1,257) yang paling mempengaruh emotional healing perawat. Simpulan dalam penelitian ini adalah penerapan gaya kepemimpinan compassionate leadersip, memiliki hubungan yang signifikan terhadap emotional healing terutama untuk dimensi memahami dan membantu.

The Covid-19 pandemic has created a mental burden on the implementing nurses, causing emotional disturbances. This condition resquires the presence of a leader who has compassion values. Compassionate leadership with four dimensions: presence, understanding, empathy and helping, is a leadership style that is considered most appropriate during a pandemic crisis because it is expected to help the nurse's emotional healing process. Purpose: To find out the relationship between compassionate leadership and emotional healing of nurse practitioners during the COVID-19 pandemic crisis at Hospital X DKI Jakarta Region. Methods: This research method uses a quantitative approach, with a cross-sectional design. Sampling was purposive sampling technique with a total sample of 200 nurses in X Hospital DKI Jakarta area. The results of the study showed a very significant relationship between compassionate leadership and the emotional healing of practicing nurses (p<0.05). Multivariate analysis with linear regression showed that the dimensions of understanding (-1.017) and helping (+1.257) most influenced the emotional healing of nurses. The conclusion in this study is the application of compassionate leadership style, has a significant relationship between emotional healing, especially for the dimensions of understanding and helping."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tinuk Ervariawati
"Turnover perawat mengakibatkan berkurangnya tenaga keperawatan yang kompeten sesuai kebutuhan rumah sakit dan masalah lainnya. Di RS X turnover perawat terjadi setiap tahun. Pada tahun 2015 terjadi 20,47 dan pada tahun 2016 sebanyak 25,87 perawat dari rata-rata perawat pada tahun itu. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi persepsi turnover perawat menurut prespektif perawat, manajer, direksi-pengurus yayasan. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan pada tiga kelompok partisipan yaitu perawat yang telah keluar dengan indepth interview, manajer dengan Focus Disscusion Group FGD , dan direksi dan pengurus yayasan dengan indepth interview. Total partisipan ada 17 orang yang terdiri dari 6 perawat, 6 manajer, dan 5 direksi dan pengurus yayasan. Analisis dilakukan menurut metode Colaizi.
Hasilnya teridentifikasi 10 tema terdiri dari tiga tema dari partisipan perawat, satu tema dari partisipan manajer, tiga tema dari direksi - pengurus yayasan, dua tema dari perawat dan manajer, satu tema dari manajer dan direksi ndash; pengurus yayasan. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada persamaan dan perbedaan tema yang berhasil diidentifikasi tentang turnover perawat berdasarkan persepsi perawat, manajer, direksi dan pengurus yayasan. Saran utama atas hasil penelitian ini yaitu perlu menyamakan persepsi untuk bisa mewujudkan kebersamaan dalam kerja.

Nursing turnover results in a reduced competent nursing staff according to hospital needs and other problems. At RS X turnover nurses occur every year. By 2015 there will be 20.47 and in 2016 there are 25,87 of nurses from the average nurse in that year. The purpose of this study is to explore the perceptions of nursing turnover according to the nurse 39 s perspective, managers, board of directors. The research design used is qualitative research with case study approach. The data were collected in three groups of participants nurses who had been out with indepth interviews, managers with Focus Disscusion Group FGD, and directors and administrators of the foundation with indepth interview. A total of 17 participants consisted of 6 nurses, 6 managers, and 5 directors and foundation managers. The analysis was performed according to the Colaizi method.
The results identified 10 themes consisting of three themes from nurse participants, one theme from the manager 39 s participants, three themes from the board of directors, two themes from nurses and managers, one theme from managers and board directors. The conclusion of this research is that there are similarities and differences of themes that have been identified about nurse turnover based on the perception of nurses, managers, directors and administrators of the foundation. The main suggestion on the result of this research is that need to equate perception to be able to realize togetherness in work.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T51196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Kusumadi Retnoningtyas
"Kesiapan adalah prekursor kognitif bagi perilaku, baik untuk melawan atau mendukung upaya perubahan. Implementasi kompetensi manajerial perawat manajer di rumah sakit merupakan upaya perubahan yang memerlukan kesiapan. Determinan kesiapan perawat
manajer dalam melaksanakan kompetensinya di rumah sakit belum diketahui secara jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan kesiapan perawat manajer dalam melaksanakan kompetensinya di rumah sakit. Desain penelitian
menggunakan cross sectional dengan metode sampling adalah purposive sampling. Responden adalah 103 perawat manajer yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan merupakan modifikasi dari berbagai tinjauan literatur yang kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Mayoritas perawat manajer memiliki karakteristik sebagai beikut: mayoritas berjenis kelamin perempuan, berumur < 45 tahun, memiliki lama kerja 5 – 10 tahun, menduduki jabatan sebagai kepala ruang/nurse
officer/supervisor, berpendidikan awal SPK dan D3 keperawatan dan berpendidikan akhir Ners dan S2 keperawatan. Terdapat hubungan signifikan antara bimbingan mentoring, kepercayaan terhadap pimpinan, dan partisipasi terhadap upaya perubahan
organisasi dengan kesiapan perawat manajer melaksanakan kompetensi manajerial di rumah sakit (p=0.0001-0.016). Diperlukan kesiapan dalam melaksanakan kompetensi perawat manajer Pimpinan rumah sakit beserta jajarannya perlu berupaya meningkatkan kesiapan perawat manajer dengan menetapkan kebijakan dan panduan, melakukan bimbingan dan memfasilitasi pengembangan professional berkelanjutan.

Readiness is a cognitive precursor to behavior, either to resist or support change efforts. The implementation of managerial competence for nurse managers in the hospital is an
effort to change the organization. The determinant of the nurse manager's readiness to implement managerial competence is not yet clear. A broad and deep understanding of the determinants is needed. This study aimed to identify determinants of nurse managers' readiness to implement managerial competence in the hospital. A quantitative approach using a cross-sectional design was employed to collect data from 103 nurse managers. Data analyses were performed using chi square and multiple logistic
regression. The majority of nurse managers had the following characteristics: female, aged < 45 years old, work duration 5-10 years, mostly were nurse officers/nurse supervisors, the initial education was vocational and the final education was undergraduate and postgraduate in nursing. There was a relationship between mentorship program, trust in leadership, and participation in organizational change with the nurse manager's readiness (p = 0.0001-0.016). Readiness is needed by nurse managers to implement managerial competence. Recommendations include establishing policies, providing guidance and facilitating continuous professional development
before the assumption of management positions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nining
"Latar belakang: Tingginya tekanan kerja dan peliknya permasalahan yang muncul di masa pandemi COVID-19 menyebabkan tenaga keperawatan mengalami burnout, tak terkecuali kepala ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi burnout yang dialami kepala ruangan di masa pandemi COVID-19. Metode: penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif menggunakan analisis tematik. Sampling: sebanyak 12 kepala ruangan yang diambil dari RS Fatmawati dan RSUD Depok yang dipilih menggunakan teknik purposif sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semiterstuktur secara daring. Hasil: Eksplorasi burnout kepala ruangan mendapatkan 6 tema yaitu 1) kendala layanan yang dialami, 2) emotional exhausted, 3) stressor di luar pekerjaan, 4) perubahan status kesehatan 5) mekanisme koping adaptif, dan 6) dukungan yang didapatkan. Kesimpulan: kepala ruangan mengalami burnout di masa pandemi akibat adanya kendala pelaksanaan peran dan fungsi manajemen disertai tinginya stressor di luar pekerjaan namun dengan mekanisme koping adaptif yang diterapkan dengan dukungan dari dalam dan luar lingkungan kerja, membuat kepala ruangan bisa melalui kondisi krisis di masa pandemi COVID-19.

Background: The high work pressure and the problems complexity that arose during the COVID-19 pandemic caused nursing staff to experience burnout, including head nurse. This study aimed to explore the burnout experienced by the head nurse during the COVID-19 pandemic. Methods: this research is a qualitative descriptive using thematic analysis. Sampling: 12 head nurses were taken from Fatmawati Hospital and Depok Regional Hospital which were selected using a purposive sampling technique. Data was collected by online semi-structured interviews. Results: Exploration of head nurse burnout found 6 themes: 1) service constraints experienced, 2) emotional exhausted, 3) stressors outside of work, 4) changes in health status 5) adaptive coping mechanisms, and 6) support obtained. Conclusion: the head nurse experienced burnout during the pandemic due to obstacles in carrying out management roles and functions accompanied by high stressors outside of work but with adaptive coping mechanisms that were applied with support from inside and outside the work environment, making the head nurses able to go through the crisis conditions during the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rozy Nur Rohmani
"Pandemi COVID-19 merupakan salah satu stressor pada lansia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stress pada lansia di masa pandemi COVID-19. Sampel pada penelitian ini adalah lansia di Kecamatan Bendosari yang berjumlah 136 orang dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling. Instrumen yang digunakan adalah Perceived Stress Scale (PSS 10). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lansia mengalami stress ringan sebanyak 107 responden (78.7%), sedangkan sebanyak 29 responden mengalami stress sedang (21.3%). Hasil penelitian ini merekomendasikan adanya penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang memengaruhi stress serta meningkatkan promosi kesehatan mengenai kesehatan jiwa pada lansia khususnya di Kecamatan Bendosari.

The COVID-19 pandemic is one of the stressors for the elderly. This study uses a quantitative research design to identify stress levels in the elderly during the COVID-19 pandemic. The sample in this study was the elderly in Bendosari District, amounting to 136 people and the sampling technique used was random sampling technique. The instrument used is the Perceived Stress Scale (PSS 10). The data obtained were analyzed by univariate analysis. The results showed that most of the elderly experienced mild stress as many as 107 respondents (78.7%), while as many as 29 respondents experienced moderate stress (21.3%). The results of this study recommend further research on the factors that influence stress and improve health promotion regarding mental health in the elderly, especially in Bendosari District."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdiana
"Kepala ruangan sebagai perawat manajer yang bersentuhan langsung dengan staf, melaksanakan strategi untuk meningkatkan retensi agar stafnya mempunyai keinginan untuk bertahan bekerja. Strategi yang telah dilaksanakan kepala ruangan seringkali kurang membuahkan hasil yang baik karena beberapa faktor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi kepala ruangan dalam meningkatkan retensi perawat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Penelitian ini menggunakan total sampling dari kepala ruangan sesuai kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan merupakan modifikasi dari instrumen strategi retensi perawat dan pengembangan dari beberapa sumber terkait.
Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara struktur organisasi, dukungan pimpinan, fungsi perencanaan, fungsi ketenagaan, dan fungsi pengendalian dengan strategi retensi p = 0,002 ndash; 0,044, ? = 0,05 . Faktor yang paling dominan mempengaruhi adalah dukungan pimpinan p = 0,032; OR = 2,817, 95 CI dan fungsi ketenagaan p = 0,042; OR = 2,714, 95 CI . Rekomendasi: Kepala ruangan perlu dukungan yang kuat dari pimpinan rumah sakit dalam melaksanakan strategi untuk meningkatkan retensi perawat.

Head nurse as a nurse manager in direct contact with staff, executes a strategy to increase retention so that his staff has a desire to survive. Strategies that have been implemented by head nurse are often poorly managed due to several factors. The purpose of this study was to identify factors that may influence the strategy in increasing nurse retention.
This research is descriptive research with cross sectional approach. This study used total sampling from head nurse according to inclusion criteria. The instrument used is a modification of the nurse 39 s retention strategy and development tool from several related sources.
The result showed that there was a significant relationship between organizational structure, leadership support, planning function, staffing function, and controlling function with retention strategy p 0,002 0,044, 0,05 . The most dominant factors influenced were leadership support p 0.032, OR 2.817, 95 CI and staffing function p 0.042 OR 2.714, 95 CI . Recommendations Nurse retention strategies conducted by head nurse need strong support from hospital management for their success in improving nurse retention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50547
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagaol, Rutmauli Br
"Perilaku profesional di rumah sakit umum pusat rujukan di Jakarta dapat memenuhi harapan pasien sehingga memberikan kepuasan kepada pelanggan. Nilai menjadi landasan dalam mengarahkan perilaku seseorang sehingga mampu menampilkan sikap yang sesuai harapan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi nilainilai profesional perawat dalam mengarahkan perilaku perawat. Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Sepuluh perawat sebagai partisipan telah dipilih dan dilakukan wawancara mendalam. Data dianalisis dengan menggunakan metode Colaizzi.
Hasil penelitian didapatkan enam tema yaitu 1) perasaan senang, bangga, dan semakin mengerti karakter pasien dalam menjalani profesi perawat; 2) banyaknya tantangan yang dihadapi dalam menjalani profesi perawat; 3) kompetensi manajer dalam menghadapi tantangan; 4) perawat memberikan pelayanan berdasarkan ilmu dan keterampilan, rasa ingin menolong dan welas kasih sebagai bentuk ibadah dan komitmen kepada profesi; 5) merasakan kepuasan dalam menajalani profesi perawat; dan 6) harapan terhadap pengembangan profesi.
Perawat yang profesional memiliki sikap yang positif dan memiliki harapan untuk pengembangan profesi. Rumah sakit tempat perawat bekerja dapat mengembangkan pendidikan dan penelitian keperawatan sehingga mampu memberikan praktik yang berbasis bukti. Manajer keperawatan dapat memberikan pelayanan yang didasari ilmu, keterampilan dan sikap sebagai bentuk ibadah dan komitmen terhadap profesi sehingga menjadi role model bagi perawat yang dipimpin.

Professional behavior at a public hospital referral center in Jakarta could meet the patients expectations, so it could provide the satisfaction to customers. Values are the basis for directing one`s behavior so that they are able to display attitudes as expected. The purpose of this study was to explore nurses professional values in directing nurse behavior. The design of this study used a phenomenological qualitative method with a purposive sampling method. Ten nurses were selected as participants and were involved in-depth interviews. Data were analyzed using the Colaizzi method.
The results obtained six themes: 1) felt happy, proud, and improved their understanding the character of patients in undergoing the nursing profession; 2) many challenges faced in undergoing the nursing profession; 3) the competency of manager in facing challenges; 4) nurses provided services based on knowledge and skills, a sense of helping and compassion, as a form of worship and commitment to the profession; 5) felt satisfaction in undergoing a nursing profession; 6) a hope of professional development.
Professional nurses have a positive attitude and have a hope for professional development. The hospitals where nurses work could develop nursing education and research so they are able to provide the evidence-based practices. The nursing managers could provide services based on knowledge, skills and attitudes as a form of worship and commitment to the profession, so the manager could be a role model for other nurses that they led.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53289
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rayhan Fasya
"Pandemi Covid-19 menyebabkan diterapkannya kebijakan bekerja dari rumah yang berdampak pada kesejahteraan psikologis karyawan. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran peran keterlibatan karyawan sebagai mediator hubungan antara gaya kepemimpinan yang memberdayakan dan kesejahteraan psikologis karyawan yang bekerja dari rumah pada masa pandemi Covid-19. Variabel diukur menggunakan skala Ryff’s Psychological Well Being, Empowering Leadership Scale, dan skala ISA. Analisis regresi dilakukan menggunakan PROCESS dengan model mediasi sederhana oleh Hayes. Data diperoleh dari 305 karyawan yang memiliki pengalaman bekerja dari rumah selama masa pandemi Covid-19 di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan keterlibatan karyawan memiliki peran sebagai mediator terhadap hubungan kepemimpinan yang memberdayakan dan kesejahteraan psikologis. Hal tersebut menjelaskan bahwa karyawan yang memiliki atasan dengan gaya kepemimpinan yang memberdayakan akan lebih terlibat dalam pekerjaan dan perusahaannya serta secara bersamaan memiliki kesejahteraan psikologis yang baik. Pemimpin suatu perusahaan atau organisasi dapat memotivasi bawahan atau rekan kerja untuk berkembang dan bekerja secara berdampingan selama bekerja di rumah untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam pekerjaannya, dan juga meningkatkan kesejahteraan psikologis mereka.

The Covid-19 pandemic has led to the implementation of the Work from Home (WFH) policy which has an impact on the psychological well-being of employees. This study was conducted to examine the role of employee engagement as a mediator of the relationship between empowering leadership and the psychological well-being of Work from Home employees during the Covid-19 pandemic. Research variables were measured using the Ryff's Psychological Well Being scale, Empowering Leadership Scale, and the ISA scale. Regression analysis was performed using PROCESS with a simple mediation model by Hayes. Data were obtained from 305 employees who work from home in Indonesia. The results showed that employee engagement has a role as a mediator on the relationship between empowering leadership and psychological well-being. This explains that employees who have leaders with an empowering leadership style will be more engaged in their work and their company and simultaneously have good psychological well-being. Organization leaders can motivate subordinates or co-workers to develop themselves and cooperate while working at home to increase their engagement in their work and improve their psychological well-being."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>