Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147454 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adisty Fahira Pribadi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transaksi jasa logistik yang menjadi sengketa pajak antara PT X dan Pemeriksa Pajak mengenai saat pengakuan pendapatan serta menganalisis pelaporan PPN terkait. Sengketa pajak tersebut muncul karena Pemeriksa Pajak melakukan koreksi positif atas pengakuan pendapatan transaksi jasa logistik karena teknik pemeriksaan ekualisasi di mana penjualan dalam PPN lebih besar dari peredaran usaha dalam PPh Badan. Analisis dalam penelitian ini dilakukan menggunakan teori sengketa pajak, konsep penghasilan, pengakuan pendapatan, pengukuran pendapatan dan matching cost againts revenues principle. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengakuan pendapatan yang dikoreksi secara akuntansi sudah dilakukan dalam periode sebelumnya dan secara perpajakan sudah dilaporkan dalam periode sebelumnya. Secara akuntansi, pendapatan ini sudah seharusnya dilakukan pada periode sebelumnya karena telah memenuhi accrual basis, matching cost againts principle, dan PSAK 23. Secara perpajakan, pengakuan ini telah memenuhi persyaratan pembukuan dan prinsip taat asas menggunakan stelsel akrual. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan peraturan perpajakan tidak terdapat indikasi keterlambatan penerbitan faktur pajak karena terdapat opsi untuk menerbitkan faktur pajak bersamaan dengan penerbitan faktur penjualan pada periode berikutnya.

This study aims to analyze logistics service transactions that became a tax dispute between PT X and the tax authorities regarding the time of revenue recognition and analyze the related VAT reporting. The tax dispute arose because the Tax Auditor made a positive correction on the revenue recognition of logistics service transactions due to the equalization inspection technique where sales in VAT are greater than business circulation in Corporate Income Tax. The analysis in this study was carried out using dispute theory, the concept of income, revenue recognition, measurement of income and matching costs against revenues principles. The method in this study uses a qualitative method by in-dept interviews. The results of this study indicate that the corrected revenue has been recognized in the previous period and reported in the previous period. From accounting point of view, this income should have been made in the previous period because it has complied with the accrual basis, matching cost againts principle, and PSAK 23. In taxation, this recognition has complied with the bookkeeping requirements and the principles of compliance using accrual system. Furthermore, the results of the study indicate that based on tax regulations there is no indication of delay in the issuance of tax invoice because there is an option to issue tax invoices together with the issuance of commercial invoices in the next period."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cyntia Ayudia
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transaksi uang titipan yang menjadi sengketa pajak antara fiskus dan PT X mengenai saat pengakuan pendapatan serta menganalisis implikasi perpajakan yang timbul atas transaksi tersebut. Analisis yang dilakukan dalam
penelitian ini menggunakan teori penghasilan, kewajiban (liabilitas), prinsip matching cost against revenue, claim of right doctrine, pajak pertambahan nilai, dan sengketa pajak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa koreksi positif peredaran usaha
atas penerimaan yang dicatat sebagai uang titipan berdasarkan kontrak Perjanjian Pengikatan Jual Beli belum dapat diakui sebagai penghasilan karena tidak memenuhi syarat kumulatif berdasarkan PSAK 23, tidak memenuhi prinsip matching cost against revenue, dan tidak memenuhi konsep claim of right doctrine. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa koreksi tidak dapat dibenarkan sehingga bukan merupakan objek pajak penghasilan, namun pembayaran angsuran jual beli kendaraan dapat menimbulkan implikasi pada pajak pertambahan nilai.
This study aims to analyze the cash deposit transaction which is a tax dispute between the tax authorities and PT X regarding the time of revenue recognition and to analyze the tax implications arising from the transaction. The analysis of this study used the base theroy principals: theory of income, obligations (liabilities), the principle of matching costs
against revenue, claims of right doctrine, value added tax, and tax disputes. The study approach in this research is qualitative with in-depth interviews. The results of this study indicate that the positive correction of business circulation of receipts recorded as cash deposit under the contract of binding purchase agreement cannot be recognized as income
because it does not meet the cumulative requirements under the finansial accounting standard (PSAK 23), does not meet the principle of matching cost against revenue, and does not meet the concept of claim of right doctrine. Furthermore, the results of the study indicate that the correction cannot be justified so that it is not an object of income tax, but the payment of the purchase and sale of vehicles can have implications for the value added tax."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Sabastian
"Laporan ini membahas proses audit pengakuan pendapatan atas penjualan jasa PT QAS yang bergerak pada bidang quality assurance services untuk periode 31 Desember 2016. Proses audit dilaksanakan berdasarkan Pedoman Audit STB yang didasarkan pada ISA. Dalam proses audit, auditor mengunakan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia, yaitu PSAK. Standar akuntansi yang digunakan adalah PSAK 23 standar yang saat ini berlaku serta IFRS 15 akan diterapkan di Indonesia pada 1 Januari 2019 . Hasil audit menunjukan adanya salah saji terhadap periode pengakuan pendapatan PT QAS. Tetapi karena nilai salah saji tidak material, maka tidak dilakukan penyesuaian audit. Secara keseluruhan, pengakuan pendapatan pada PT QAS dinyatakan telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material.

This report examined audit process of revenue recognition for the sale of PT QAS rsquo s service which provide quality assurance service for the period of 31 December 2016. Audit process are implemented based on STB audit guide which based on ISA. During audit process, auditor use accounting standard that applied in Indonesia, which is PSAK. Accounting standards used by auditors are PSAK 23 currently used and IFRS 15 will be implemented on 1 January 2019 . The audit result shows that there are some misstatement related to revenue recognition period of PT QAS. But, as the amount of misstatement are not material, no audit adjustment was made. In conclusion. Revenue recognition of PT QAS is present fairly in all material respects.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadly Erzavi Abdha
"Penelitian ini betujuan untuk menganalisis argumentasi fiskus dan PT. XYZ mengenai saat terutangnya pajak penghasilan serta menganalisis keputusan keberatan PT. XYZ dari azas kepastian hukum. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teori: prinsip pengakuan penghasilan, pajak penghasilan, pemeriksaan pajak, keberatan, dan prinsip kepastian hukum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa menurut argumentasi fiskus, koreksi positif penghasilan hanya berdasarkan penemuan dokumen kontrak penjualan yang ditandatangani 2010.
Selanjutnya, hasil penelitian ini menunjukan bahwa PT. XYZ telah melaksanakan pengakuan penghasilan sesuai dengan standar akuntansi keuangan (PSAK-23) yakni mengakui penghasilan atas kontrak penjualan tersebut di tahun 2011, saat kendaraan diserahkan kepada pembeli. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa atas keputusan keberatan yang diterbitkan kepada PT. XYZ ternyata tidak memenuhi kepastian hukum dalam hal penentuan obyek pajak penghasilan badan dan dalam melakukan prosedur pemeriksaan.

The aims of this study are to analized the argumentation about the revenue recognation between fiscus and tax payer and to analized the tax objection decision letter on behalf of PT. XYZ from the certainty principal. The analysis of this study used the base theory principals: the revenue recognition?s principals, the income tax, the tax audit, the tax objection, and the certainty principal. The study approach is qualitative which is used in-depth interviews.
The result of this study shows that based on the fiscus?s argumentation, positive fiscal corrections was made due to sales agreement finding signed in 2010. Next, this study shows PT. XYZ has recognized the revenue based on the financial accounting standard (PSAK-23) by recognized the revenue in 2011 when the vehicles delivered. In last, this study shows that the objection decision letter issued for PT. XYZ had no certainty principal literally due to the corporate income tax objects and the tax audit procedures.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prista Nadiariza
"ABSTRAK
Laporan magang ini membahas mengenai pengakuan pendapatan dan pengakuan piutang PT P sebagai perusahaan penyedia data dan jasa yang berkaitan dengan Migas.Pengakuan pendapatan dilakukan sesuai jenis transaksi.Pendapatan atas penjualan data berdasarkan pesanan diakui saat pesanan diterima sebelum penyerahan barang.Pendapatan atas pemberian jasa jangka panjang diakui pada saat jasa telah diberikan.Hal ini mempengaruhi cara perusahaan ini dalam mengakui piutangnya.Pembahasan ini meliputi analisa pengakuan dan pengukuran dari sisi pendapatan dan piutang.Hasil analisis menunjukkan bahwa pengakuan pendapatan dan piutang di PT P secara umum telah mengikuti prosedur yang diterapkan oleh manajemen perusahaan.Namun, masih terdapat beberapa perbaikan yang dapat dilakukan oleh PT P agar pengakuan pendapatan dapat lebih disesuaikan dengan standar akuntansi yang berlaku.

ABSTRACT
This internship report discusses about revenue and account receivable recognition in PT P as a data provider, and oil and gas service company. PT P recognize their revenue in two methods. First, the revenue is recognize before there is any item delivered. Second, the revenue is recognize after the service has been completed. Revenue recognition done based on the type of transactions. Revenue from data sales is recognized right when ordered items are received just before the items are handed over. This will affect the way this company acknowledges their account receivable. The discussion covers the recognize and measurement of each revenue and account receivable related to sales cycle. Analysis result indicate that PT P shows different behavior towards every transactions. Revenue from a long term purchase are recognized when the service is given or done. Revenue and account receivable in PT P generally have followed the procedure which have been defined by the company management. Although, there are a few things that can be done so that the revenue recognition can be more compatible with the standard of accounting."
2013
S43977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Imania Safira
"Laporan magang ini menjelaskan mengenai proses pengakuan pendapatan pada perusahaan konstruksi. Pembahasan dimulai dari pemahaman proses bisnis PT PQ. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan mengenai kontrak konstruksi jangka panjang lalu pembahasan mengenai pengakuan pendapatan serta mengenai pengakuan beban proyek. Laporan magang ini memberi kesimpulan. bahwa proses pengakuan pendapatan yang dilakukan oleh PT PQ telah sesuai dengan konsepkonsep akuntansi yang ada di Indonesia.

This internship report describes the process of revenue recognition in construction companies. The discussion starts with the understanding of the business process of PT PQ. Then proceeds with the discussion of long-term contracts and also discusses about revenue recognition and discusses briefly about expense recognition. This internship report concludes that the revenue recognition process at PT PQ has been in accordance with the accounting concepts that exist in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nigel Krystezar Boanerges Sombadewataraja
"Laporan ini bertujuan untuk membahas metode pengakuan pendapatan pada PT. TSF yang merupakan perusahaan kontraktor yang berfokus pada bidang mekanikal dan elektrikal. PT. TSF menggunakan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK-ETAP) karena PT. TSF merupakan perusahaan tertutup yang tidak memperdagangkan saham secara publik sehingga tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan. Pembahasan berfokus pada pencatatan pendapatan dalam sebuah proyek yang dikerjakan oleh PT. TSF dan perbandingannya dengan pencatatan menurut SAK ETAP. Hasil yang didapat adalah bahwa PT TSF masih perlu memperbaiki pencatatan pendapatan mereka agar pengakuan pendapatan menjadi lebih akurat dan sesuai dengan standar akuntansi SAK ETAP."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiansyah
"Tesis ini membahas mengenai aspek Pajak Penghasilan atas transaksi yang dilakukan oleh Online Travel Agent (OTA) dengan skema merchant model di sektor perhotelan. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian tesis ini menunjukan bahwa dari 14 karakteristik atau kategori yang ditinjau dari agency theory dan konsep pengakuan pendapatan, 11 karakteristik menunjukan OTA merchant model sebagai prinsipal. Belum terpenuhinya semua karakteristik tersebut dapat menimbulkan keraguan dalam penentuan OTA merchant model sebagai agen atau prinsipal. Perlakuan perpajakan atas penghasilan yang diterima oleh OTA merchant model harus dilakukan dengan berdasarkan pada model bisnis, nature transaksi, dan mempertimbangkan kebijakan kebijakan supply-side tax policy dan pro corporate cash flow sehingga akan memberikan kepastian hukum bagi OTA merchant model termasuk dalam rangka melakukan tax planning.

The online travel agent (OTA) merchant model differs from a traditional agency model. The tax approach is different. This paper examines the OTA merchant model characteristics from agency theory and revenue recognition viewpoints. It also examines income tax practices on income earned by using the OTA merchant model. Lastly, the paper studies how the OTA merchant model implements tax planning. The research method used is the qualitative approach with a descriptive design. The main argument is that there is a discrepancy between the characteristics of the OTA merchant model and the sales contract for hotel rooms using the agency theory and revenue recognition concepts, which undermines the role of OTA merchant model as principals or agents. Of the 14 characteristics analyzed, 11 showed the OTA merchant model to be the principal. Income tax practice of income received by the OTA merchant model should be based on the business model and the nature of the transaction. It should also consider the supply-side tax policy and pro-corporate cash flow policy, as it will provide legal certainty for the OTA merchant model when implementing tax planning."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Shella Ariandini
"Laporan magang ini membahas mengenai pengakuan pendapatan PT YBS sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri jasa teknis penunjang minyak bumi yang berlokasi di Jakarta. KAP ORH telah melakukan audit terhadap PT YBS untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Pembahasan dalam laporan magang ini meliputi praktik pengakuan pendapatan yang dilakukan oleh PT YBS. Praktik pengakuan pendapatan yang dilakukan oleh PT YBS memenuhi kriteria pengakuan pendapatan yang tercantum dalam Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK).

This internship report discusses the revenue recognition of PT YBS, a technical support services of oil and gas company which is located in Jakarta. KAP ORH has conducted an audit procedure of PT YBS for the year ended December 31st 2017. This discussion covers revenue recognition practices conducted by PT YBS. Revenue recognition of PT YBS complies the revenue recognition criteria based on Indonesia Financial Accounting Standards."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agustin Nadia Riyani, authot
"Pada tanggal 1 Januari 2020, PSAK 72 sudah diterapkan oleh Perusahaan-Perusahaan di Indonesia. PSAK 72 tentang pendapatan dari kontrak dengan pelanggan ini menggantikan semua standar terkait pendapatan yang digunakan sebelumnya seperti PSAK 34 tentang Kontrak Konstruksi, PSAK 23 tentang Pendapatan, ISAK 10 tentang Program Loyalitas Pelanggan, ISAK 21 tentang Perjanjian Konstruksi Real Estat, dan ISAK 27 tentang Pengalihan Aset dari Pelanggan. Skripsi studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pencatatan pengakuan pendapatan oleh PT FEB sebagai perusahaan jasa konsultansi konstruksi. PT FEB mengakui pendapatan sebelumnya menggunakan PSAK 34 dengan metode persentase penyelesaian, dimana pendapatan diukur berdasarkan dari fisik penyelesaian pekerjaan. Setelah menggunakan PSAK 72, PT FEB mengakui pendapatan dengan metode 5 langkah pengakuan pendapatan. PT FEB harus menganalisis ulang kontrak dengan pelanggan apakah mengandung satu atau lebih kewajiban pelaksanaan, serta menilai apakah pendapatan diakui sepanjang waktu atau pada waktu tertentu. Hasil dari analisis ini, saat menggunakan PSAK 72, PT FEB memilih mengakui pendapatan sepanjang waktu.

On January 1, 2020, PSAK 72 has been implemented by companies in Indonesia. PSAK 72 on revenue from contracts with customers replaces all revenue-related standards previously used such as PSAK 34 on Construction Contracts, PSAK 23 on Revenue, ISAK 10 on Customer Loyalty Programs, ISAK 21 on Real Estate Construction Agreements, and ISAK 27 on Transfer of Assets from Customer. This case study thesis aims to analyze the recording of revenue recognition by PT FEB as a construction consulting service company. PT FEB previously recognized revenue using PSAK 34 using the percentage of completion method, where revenue is measured based on the physical completion of work. After using PSAK 72, PT FEB recognizes revenue using the 5-step revenue recognition method. PT FEB must re-analyze contracts with customers whether they contain one or more performance obligations, as well as assess whether revenue is recognized over time or at certain times. The result of this analysis, when using PSAK 72, PT FEB chooses to recognize revenue over time."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>