Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 230484 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ulfi Hida Zainita
"Seiring meningkatnya penggunaan media sosial pada mahasiswa, kesejahteraan digital dan kesehatan mental telah menjadi isu penting sejak Tahun 2019. Penggunaan media sosial pada mahasiswa dibagi menjadi empat motivasi yakni kebutuhan Perkuliahan Jarak Jauh (PJJ), kebutuhan mencari informasi, mencari hiburan, dan berinteraksi. Penggunaan media sosial selama pandemi meningkat dan dapat menimbulkan efek negatif seperti gangguan media sosial dan FoMO. Berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, kepemilikan hobi, durasi, dan jumlah akun memepengaruhi gangguan media sosial dan FoMO Studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang behubungan dengan gangguan media sosial dan FoMO pada Mahasiswa FKM UI. Studi ini menggunakan desain cross sectional dengan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui survei daring dengan jumlah responden 104 orang. Hasil studi ini menunjukkan bahwa platform sosial media yang digunakan untuk PJJ dan berinteraksi adalah Whatsapp. Platform sosial media yang digunakan untuk mencari hiburan dan mencari informasi adalah Youtube. 73,1% mahasiswa tergolong pengguna durasi tinggi, 77,9% memiliki akun di bawah 10, 17,3% mengalami gangguan media sosial, dan 43,3% mengalami FoMO tinggi. Terdapat hubungan bermakna antara usia (p=0,003) dan program sarjana (p=0,001) dengan FoMO. Terdapat hubungan bermakna antara durasi (p=0,003) dan jumlah akun (p=0,012) dengan gangguan media sosial. Terdapat hubungan bermakna antara durasi (p=0,002) dan jumlah akun (p=0,007) dengan FoMO.

Along with the increasing use of social media among students, digital well-being and mental health have become important issues since 2019. The use of social media among students is divided into four motivations, namely the need for Distance Learning (PJJ), the need for seeking information, seeking entertainment, and interacting. The use of social media during a pandemic is increasing and prone to have negative effects such as social media disorder and FoMO. Various factors such as age, sex, hobby, duration, and the number of accounts affect social media disorder and FoMO. This study aimed to determine the factors associated with social media disorder and FoMO among FPH UI students. This study used a cross-sectional design with purposive sampling. Data was collected through an online survey with 104 respondents. The results of this study indicate that the social media platform used for PJJ and interacting is Whatsapp. The social media platform used to find entertainment and find information is Youtube. 73.1% of students are classified as high duration users, 77.9% have accounts under 10, 17.3% have social media disorder, and 43.3% considered high FoMO. There was a significant relationship between age (p=0.003) and undergraduate program (p=0.001) with FoMO. There is a significant relationship between duration (p=0.003) and the number of accounts (p=0.012) with social media disorder. There is a significant relationship between duration (p=0.002) and the number of accounts (p=0.007) with FoMO."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Laksana Prawira
"Fear of Missing Out (FoMO) dapat dijelaskan sebagai ketakutan akan kehilangan momen
berharga individu maupun kelompok lain di mana individu tersebut tidak bisa hadir di
dalamnya. Selain itu seorang individu yang memiliki tingkat FoMO yang tinggi akan memiliki
keinginan untuk tetap terhubung ke sesuatu yang melibatkan teknologi digital sebagai
medianya. FoMO berkaitan juga dengan tingkat sosialitas dalam hal kecemburuan sosial dan
pengucilan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel yang
menjelaskan kecanduan media sosial dan keterkaitannya dengan Fear of Missing Out (FoMO)
pada Mahasiswa Universitas Indonesia. Variabel yang di duga signifikan menjelaskan
kecanduan media sosial adalah variabel neurotisme, pola asuh orang tua, kondisi pernikahan
orang tua, jenis kelamin, dan kepuasan terhadap hidup. Sedangkan variabel kecanduan media
sosial diduga dapat menjelaskan variabel Fear of Missing Out (FoMO). Penelitian ini
menggunakan metode Partial Least Square (PLS) dan Classification and Regression Tree
(CRT). Data yang digunakan adalah data primer yaitu sebanyak 1027 mahasiswa Universitas
Indonesia angkatan 2018, 2019, 2020 dan 2021 yang aktif pada tahun akademik 2021/2022
semester genap. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive
sampling. Hasil dari penelitian ini adalah variabel neurotisme, pola asuh orang tua, status
pernikahan orang tua, jenis kelamin, dan kepuasan terhadap hidup berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel kecanduan media sosial. Variabel kecanduan media sosial juga
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Fear of Missing Out (FoMO). Profil
mahasiswa yang mengalami Fear of Missing Out (FoMO) yang tergolong tinggi adalah
mahasiswa dengan tingkat kecanduan media sosial yang tinggi, mendapatkan pola asuh yang
cenderung tidak ideal, serta tingkat neurotismenya yang tinggi.

Fear of Missing Out (FoMO) can be explained as the fear of losing precious moments of
individuals or other groups in which the individual cannot be present. In addition, an individual
who has a high level of FoMO will have a desire to stay connected to something that involves
digital technology as a medium. FoMO is also related to the level of sociality in terms of social
jealousy and social exclusion. This study aims to determine the variables that explain social
media addiction and its relationship to Fear of Missing Out (FoMO) in Universitas Indonesia
students. The variables that were suspected to be significant in explaining social media
addiction were neuroticism, parenting styles, parental marital conditions, gender, and life
satisfaction. The variable of social media addiction is thought to be able to explain the Fear of
Missing Out (FoMO) variable. This research uses Partial Least Square (PLS) and Classification
and Regression Tree (CRT) methods. This study uses primary data, which is as many as 1027
students of Universitas Indonesia batch 2018, 2019, 2020, and 2021 who are active in the even
semester 2021/2022 academic year. Sample was taken using purposive sampling technique.
The results of this study are the variables of neuroticism, parenting styles, parental marital
status, gender, and life satisfaction statistically significant effect the social media addiction
variable. The social media addiction variable also statistically significant effect the Fear of
Missing Out (FoMO) variable. The profile of students who experience high Fear of Missing
Out (FoMO) are students with a high level of social media addiction, tend to have non-ideal
parenting styles, and have high levels of neuroticism.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restyna Fauzia
"Mahasiswa, sebagai bagian dari Generasi Z, dikenal dengan karakteristik utama mereka yaitu Fear of Missing Out (FoMO) berdampak pada perilaku mereka sebagai konsumen, salah satunya adalah perilaku berhutang. FoMO mempengaruhi perilaku meminjam online pada mahasiswa dan berdampak negatif pada kesejahteraan psikologis mereka. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji hubungan antara FoMO dan kesejahteraan psikologis pada mahasiswa Universitas Indonesia pengguna pinjaman online. Metode analisis korelasi digunakan dalam penelitian ini dengan melibatkan sebanyak 120 partisipan yang merupakan mahasiswa aktif Universitas Indonesia dan saat ini menggunakan pinjaman online. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan bersifat negatif antara FoMO dan kesejahteraan psikologis (r= -0,900, p < 0,01). Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat FoMO pada mahasiswa, semakin rendah kesejahteraan psikologisnya. Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa tingkat FoMO dan kesejahteraan psikologis mahasiswa Universitas Indonesia pengguna pinjaman online berada dalam kategori sedang. Dari hasil penelitian, peningkatan literasi keuangan oleh institusi pendidikan dan pengurangan FoMO pada mahasiswa dengan self-regulation dan self-acceptance dapat membantu mahasiswa terhindar dari risiko pinjaman online dan meningkatkan kesejahteraan psikologis mereka.

University students, as part of Generation Z, are known for their main characteristic of Fear of Missing Out (FoMO), which impacts their behavior as consumers, including their borrowing behavior. The phenomenon of FoMO (Fear of Missing Out) influences online borrowing behavior among students and negatively impacts their psychological well- being. This study aims to examine the relationship between FoMO (Fear of Missing Out) and psychological well-being among University of Indonesia students who use online loans. The correlation analysis method was used in this study, involving 120 active University of Indonesia students who currently use online loans. The results reveal a significant negative relationship between FoMO and psychological well-being (r = - 0.900, p < 0.01). This indicates that the higher the level of FoMO among students, the lower their psychological well-being. The study also found that the levels of FoMO and psychological well-being among University of Indonesia students who use online loans are in the moderate category. Based on the research results, improving financial literacy through educational institutions and reducing FoMO among students through self- regulation and self-acceptance can help students avoid the risks of online loans and enhance their psychological well-being."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pinem, Meyka Septira Utami
"Lebih dari setengah populasi masyarakat Indonesia menggunakan media sosial pada kesehariannya. Media sosial bukan hanya membuat antar pengguna terhubung untuk bersosialisasi tetapi kini telah menjadi sarana bagi perusahaan untuk memasarkan produk yang dimilikinya, sehingga membuka kanal baru untuk perusahaan memicu pembelian konsumen. Dalam perkembangannya yang pesat, keterpaparan masyarakat dengan media sosial membuat kecenderungan masyarakat saat ini untuk mengalami fear of missing out (FOMO). Pada penelitian ini, dilakukan pengujian apakah FOMO menjadi mediator konten media sosial terhadap niat membeli konsumen serta menguji model theory of planned behavior untuk memprediksi perilaku konsumen. Penelitian dilakukan secara kuantitatif melalui survei secara online yang ditujukan kepada pengikut Instagram @keretacepat_id. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konten media sosial mempengaruhi FOMO secara signifikan, walaupun berdasarkan dari sampel yang ada, tingkat FOMO pengikut Instagram @keretacepat_id masih tergolong rendah, sehingga perlu adanya peningkatan pada formulasi konten di Instagram @keretacepat_id. Efek mediasi FOMO terbukti menjadi mediator antara konten pemasaran media sosial dengan attitude towards behavior, subjective norms, dan niat membeli.

In their daily lives, more than half of Indonesians utilize social media. In addition to providing a platform for social interaction, social media has evolved into an instrument for businesses to advertise their goods, creating additional avenues by means of which they can encourage sales from customers. Social media's rapid growth and widespread use have made it more common for people to experience pain from FOMO, or the fear of missing out. To anticipate consumer behavior, we examined the role that FOMO might have as a mediator between social media content and purchasing intentions. We also evaluated the hypothesis of planned behavior. A quantitative study was conducted using an online survey targeting Instagram users who follow @keretacepat_id. The results of this research show that social media content significantly influences FOMO, although based on the existing sample, the level of FOMO for Instagram followers @keretacepat_id is still relatively low. So there needs to be an improvement in content formulation on Instagram @keretacepat_id. The mediation effect of FOMO, it is proven to be a mediator between social media marketing content and attitudes towards behavior, subjective norms and purchase intentions."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaira Klaradliya Putri
"TikTok telah muncul sebagai platform media sosial yang populer dan banyak digunakan saat ini. Popularitasnya mempunyai dampak positif dan negatif bagi individu. Penelitian ini menyelidiki hubungan antara rasa takut ketinggalan dan kepuasan tubuh serta konsumsi TikTok. Sebanyak 381 peserta dengan berbagai jenis kelamin dan rentang usia direkrut melalui penyebaran survei online untuk melengkapi kuesioner yang menilai tingkat FOMO, kepuasan tubuh, dan konsumsi TikTok. Peserta yang memiliki FOMO lebih besar cenderung lebih sering mengonsumsi TikTok sehingga menjadikan FOMO sebagai prediktor kuat konsumsi TikTok. Sebaliknya, konsumsi TikTok yang lebih tinggi mengakibatkan kepuasan tubuh yang lebih rendah. Mengingat popularitasnya, kita harus mempertimbangkan dampak TikTok terhadap masalah citra tubuh masyarakat.

TikTok has emerged as a popular and extensively used social media platform nowadays. Its popularity has both positive and negative effects in individuals. The present study investigated the relationship between fear of missing out (FOMO) and body satisfaction and TikTok consumption. A total of 381 participants varying in genders and age range were recruited through online survey dissemination to complete a questionnaire assessing their level of FOMO, body satisfaction, and TikTok consumption. Participants who had greater FOMO tended to consume TikTok more often which made FOMO a strong predictor of TikTok consumption. In contrast, higher TikTok consumption resulted in lower body satisfaction. Given its popularity, it should be taken into consideration the impact that TikTok has on people’s body image concerns."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Della Naurah Putri
"Masyarakat era digital menggunakan media sosial untuk berbagai tujuan dalam kehidupan sehari-harinya. Golongan usia emerging adult merupakan golongan usia yang paling aktif menggunakan media sosial di Indonesia. Tingginya aktivitas bermain media sosial dapat mengarah pada munculnya tingkah laku problematic social media use (PSMU) dan fear of missing out (FoMO) yang berkaitan dengan rendahnya tingkat mindfulness. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran variabel FoMO sebagai mediator dalam hubungan antara mindfulness dengan PSMU. Penelitian ini melibatkan 135 partisipan berusia 18-24 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mindful Attention Awareness Scale (MAAS), Bergen Social Media Addiction Scale (BSMAS), dan FoMO Scale. Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa FoMO berperan sebagai mediator secara parsial dalam hubungan antara mindfulness dengan PSMU (ab = -0,05, SE = 0,02, CI 95% = [-0,09, -0,01]). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika mindfulness tinggi, maka tingkat FoMO akan menurun, yang selanjutnya akan turut menurunkan tingkat PSMU.

People in the digital era use social media for various purposes in their daily lives. The emerging adult age group is the age group most actively using social media in Indonesia. The high activity on social media can lead to the emergence of problematic social media use (PSMU) behavior and fear of missing out (FoMO) which is related to low levels of mindfulness. This study aims to examine the role of the FoMO as a mediator variable in the relationship between mindfulness and PSMU. This study involved 135 participants aged 18-24 years. The measuring instruments used in this study are Mindful Attention Awareness Scale (MAAS), Bergen Social Media Addiction Scale (BSMAS), and FoMO Scale. The results of the mediation analysis indicate that FoMO partially mediates the relationship between mindfulness and PSMU (ab = -0.05, SE = 0.02, 95% CI = [-0.09, -0.01]). The results of this study show that when mindfulness is high, the level of FoMO will decrease, which in turn will also reduce the level of PSMU."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Early Melati Daliilah Putri
"Dengan total 1,5 milyar pengguna di tahun 2022, Instagram adalah salah satu media sosial yang paling banyak digunakan. Instagram memfasilitasi penggunanya untuk mengikuti kegiatan orang lain kapan saja dan dimana saja. Adapun, populasi yang paling banyak menggunakan Instagram adalah mahasiswa S1 yang berusia 18-25 tahun. Seiring dengan hal tersebut, muncul Fear of Missing Out (FoMO) yang membuat individu takut tidak mendapatkan pengalaman yang berharga ketimbang orang lain. Sehingga, individu semakin terdorong untuk menggunakan Instagram untuk melihat kegiatan orang lain. Temuan sebelumnya menunjukkan bahwa FoMO berdampak pada tiga aspek psikologis individu yaitu afektif, kognitif, dan perilaku. Salah satu dampak FoMO terhdadap aspek afektif dan kognitif individu adalah kepuasan hidup. Terdapat 373 responden mahasiswa S1 pengguna Instagram yang terlibat dalam penelitian. Adapun, alat ukur yang digunakan adalah FoMOs dari Przybylski et al. (2013) dan SWLS dari Diener (1985). Hasil analisis dengan Spearman Correlation menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara FoMO dan kepuasan hidup pada mahasiswa S1 pengguna Instagram. Untuk penelitian selanjutnya, hendaknya dapat mencoba melihat hubungan antara FoMO dan aspek kehidupan lainnya yang lebih spesifik terhadap mahasiswa, misalnya FoMO dan perilaku penggunaan media sosial yang mendistraksi pembelajaran.

With a total of 1.5 billion users in 2022, Instagram is one of the most used social media. Instagram facilitates users to see other people's activities anytime and anywhere. Meanwhile, the population that uses Instagram the most is undergraduate students aged 18-25 years. Along with this, there is a Fear of Missing Out (FoMO) where individuals are afraid of not getting valuable experience compared to others. Thus, individuals are increasingly encouraged to use Instagram to view other people's activities. Previous findings show that FoMO impacts three individual psychological aspects: affective, cognitive, and behavioral. One of the impacts of FoMO on individuals affective and cognitive aspects is life satisfaction. There were 373 respondents from undergraduate students using Instagram who were involved in the research. The measuring tools used are FoMOs from Przybylski et al. (2013) and SWLS from Diener (1985). The Spearman Correlation analysis shows no significant relationship between FoMO and life satisfaction in undergraduate students who use Instagram. For the upcoming research, researchers should outlook the relationship between FoMO and other aspects of life that are more specific to undergraduate students, such as between FoMO and the problematic usage of social media that distracts learning."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azalia Syafitri Farisah Nabila
"Jaringan sosial seperti Facebook membuat para penggunanya untuk dapat berkomunikasi secara inovatif dengan membagikan informasi profil, foto, hingga mengirimkan pesan online secara publik dan pribadi melalui internet. Studi survei ini bertujuan untuk meneliti faktor psikologis yang mendasari penggunaan Facebook (FB) dan korelasi di antaranya. Faktor psikologis yang diteliti antara lain adalah fear of missing out (FoMO), rasa kesepian, dan social belonging. Penyebaran survei online digunakan untuk memperoleh 852 partisipan melalui convenience sampling. Para partisipan diminta untuk melengkapi kuesioner yang menilai penggunaan Facebook, FoMO, Kesepian, dan Social Belonging. Analisis korelasi Pearson menemukan tidak adanya korelasi yang signifikan antara penggunaan FB dan FoMO, tetapi, korelasi negatif yang signifikan ditemukan antara kesepian dan penggunaan FB, dan social belonging ditemukan berkorelasi secara positif dengan penggunaan FB. Keterbatasan dari studi ini dibahas lebih lanjut untuk dipertimbangkan di penelitian masa depan.

Social networking websites such as Facebook allow users to communicate with others innovatively by sharing profile information, posting photographs, and sending public and private online messages through the internet. This survey study aims to investigate the underlying psychological factors that are correlated with Facebook (FB) use. The psychological factors examined in this study are the fear of missing out (FoMO), loneliness, and social belonging. An online survey dissemination was used to recruit 852 participants through convenience sampling. Participants were asked to complete a set of questionnaires that measure Facebook use, FoMO, Loneliness, and Social Belongingness. Pearson’s correlation analyses found no significant correlation between FB use and FoMO, but significant negative correlation was found between loneliness and FB use, and social belonging was revealed to be positively correlated with FB use. Limitations of the study that need to be taken into account in future research are further discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Haniya Mufida Zahra
"Dalam dinamika media sosial, tekanan mempertahankan citra positif dapat memicu perasaan rendah diri, sementara ketakutan tertinggal mendorong keterlibatan berlebihan, berpotensi memengaruhi kesejahteraan mental pengguna. Pemahaman mendalam terhadap interaksi kompleks ini esensial untuk mengembangkan pendekatan yang seimbang dan positif terhadap penggunaan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara Fear of Missing Out (FoMO) dengan harga diri pada dewasa awal (usia 18-25 tahun) pengguna media sosial di DKI Jakarta. Desain penelitian menggunakan metode cross-sectional dengan sampel sebanyak 108 responden dewasa awal pengguna media sosial di DKI Jakarta, yang dipilih secara purposive sampling melalui media social. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) dan Fear of Missing Out Scale (FoMOs). Analisis statistik chi-square pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat harga diri dengan perasaan FoMO dalam konteks penggunaan media sosial kelompok dewasa awal di wilayah DKI Jakarta (p = 0,120; α = 0,05). Penelitian selanjutnya disarankan untuk lebih mengidentifikasi faktor yang berkaitan dengan FoMO seperti alasan penggunaan media sosial, jenjang pendidikan terakhir, status ekonomi dan sosial, ketergantungan pada penilaian orang lain, dan keterbatasan dalam penggunaan media sosial.

In social media, efforts to maintain a positive image can lead to low self-esteem, while the fear of missing out (FoMO) may drive excessive usage, potentially affecting mental well-being. This study aims to explore the relationship between FoMO and self-esteem in early adults using social media in DKI Jakarta (ages 18-25). A cross-sectional method was employed with a sample of 108 respondents, selected through purposive sampling on social media. The research instruments included the Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) and Fear of Missing Out Scale (FoMOs). Chi-square analysis indicates no significant influence between self-esteem and FoMO levels among early adult social media users in DKI Jakarta (p = 0.120; α = 0.05). The subsequent research is suggested to delve into the respondents' identities, such as occupation, education level, and reasons for using social media, as well as exploring the extent to which variables may be interconnected."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karima Septiani Kristyaningsih
"Unggahan media sosial mengenai kegiatan magang atau bekerja sebelum lulus yang dianggap rewarding dapat berujung pada fenomena fear of missing out (FoMO) pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran social comparison orientation (SCO) sebagai mediator dalam hubungan antara self-esteem dan FoMO pada mahasiswa pencari lowongan magang dan kerja. Pada penelitian sebelumnya, FoMO cenderung dirasakan oleh individu yang memiliki self-esteem rendah dan SCO yang tinggi. Di saat yang sama, individu dengan SCO tinggi diketahui memiliki karakteristik self-esteem yang rendah. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah RSES (Rosenberg, 1965), FoMO (Crumby dkk., 2019), dan INCOM Scale (Gibbons & Buunk, 1999). Data diambil dari 112 mahasiswa aktif yang sedang tidak mengikuti kegiatan magang/bekerja dan sedang mencari lowongan magang/pekerjaan. Hasil analisis PROCESS Macro simple mediation (Model 4) menunjukkan bahwa SCO secara penuh memediasi hubungan antara self-esteem dan FoMO (B = -0,589, 95%CI [-0,941/-0,238], p = 0,001). Penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa pencari lowongan magang/pekerjaan yang memiliki self-esteem rendah lebih mungkin untuk mengalami FoMO karena kecenderungannya untuk membandingkan diri dengan orang lain.

Social media uploads regarding internship or work activities before graduation which considered to be rewarding may lead to the Fear of Missing Out (FoMO) phenomenon among undergraduate students. This study aims to examine the role of Social Comparison Orientation (SCO) on the relationship between self-esteem and Fear of Missing Out (FoMO) on internship and job-seeking undergraduate students. In previous research, FoMO tended to be experienced by individuals with lower self-esteem and higher SCO. At the same time, individuals with higher SCO are known to be characterized by having lower self-esteem. The measuring instruments used in this study are RSES (Rosenberg, 1965), FoMO (Crumby et al., 2019), and INCOM Scale (Gibbons & Buunk, 1999). Data were collected from 112 active undergraduate students who were not participating in internship/work activities and were looking for internship/job vacancies. The result of PROCESS Macro Simple Mediation (Model 4) showed that SCO fully mediated the relationship between self-esteem and FoMO (B = -0,589, 95%CI [-0,941/-0,238], p = 0,001). This study provides evidence that internship and job-seeking undergraduate students with lower self-esteem are more likely to experience FoMO due to their tendency to compare themselves with others."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>