Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56951 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabila Selma Herliani
"Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai angka 2.832.755 kasus dengan pertambahan sebanyak 51.952 kasus per 17 Juli 2021. Dengan 4,9% merupakan ibu hamil yang terkonfirmasi positif Covid-19. Pada masa pandemik Covid-19 pada ibu hamil terdapat masalah maternal diantaranya adalah kejadian Intrauterine Fetal Death sebanyak 17% kasus. Intrauterine Fetal Death merupakan kematian janin dalam Rahim pada usia janin lebih dari 20 minggu. Kematian janin ini dapat mempengaruhi kondisi psikologis dari seorang ibu untuk menghadapi fase berduka dan kehilangan anak yang masih dalam kandungannya. Pada studi ini menggunakan kasus tunggal dari seorang ibu berusia 27 tahun yang terkonfirmasi positif Covid19 dengan G2P1A0 dengan usia kandungan 31 minggu 5 hari yang datang kerumah sakit dengan berbagai keluhan. Studi ini merupakan case study yang menggunakan metode observasi, wawancara, dan mengisi kuesioner. Kesimpulan akhir pada Case Study ini merupakan gambaran proses psikologis kehilangan oleh ibu post partum dengan covid-19 yang mengalami Intrauterine Fetal Death.

The number of positive confirmed cases of Covid-19 reached 2,832,755 cases with an increase of 51,952 cases as of July 17, 2021. With 4.9% of pregnant women who were confirmed positive for Covid-19. During the Covid-19 pandemic, pregnant women had maternal problems, including the incidence of Intrauterine Fetal Death in 17% of cases. Intrauterine Fetal Death is the death of the fetus in the womb at the age of the fetus more than 20 weeks. This fetal death can affect the psychological condition of a mother to face the grieving phase and the loss of a child still in her womb. This study uses a single case of a 27-year-old mother who was confirmed positive for Covid19 with G2P1A0 with a gestational age of 31 weeks 5 days who came to the hospital with various complaints. This study is a case study using observation, interviews, and filling out questionnaires. The final conclusion in this case study is a description of the psychological process of loss by postpartum mothers with covid-19 who experienced Intrauterine Fetal Death. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yessi Andriani
"ABSTRAK
Intrauterine fetal death (IUFD) adalah janin yang mati dalam rahim dengan berat 500 gram atau lebih atau kematian janin dalam rahim pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Terdapat beberapa faktor penyebab IUFD yaitu maternal, fetal, dan plasenta. Kematian janin akan berdampak pada fisik maupun psikologis ibu sehingga dapat memengaruhi adaptasi mereka terhadap lingkungan. Teori adaptasi Roy dan Loss and Grieving Kubler  Ross  mengkaji  dan  menganalisa secara mendalam respon seseorang dalam beradaptasi terhadap perubahan serta membantu seseorang dalam mencapai adpatasinya baik secara fisiologis maupun psikologis. Penerapan teori  adaptasi Roy dan Kubler  Ross  dalam lima  kasus ini ditemukan masalah keperawatan berkaitan dengan fisik dan psikologis. Diagnosa yang muncul pada ibu post partum dengan IUFD sesuai dengan literatur diantara nya gangguan rasa nyaman nyeri, berduka dan kehilangan, gangguan istirahat dan tidur, defisit nutrisi, inefektif menyusui, resiko infeksi, gangguan keseimbangan volume cairan. Hasil intervensi yang dilakukan berdasarkan prinsip adaptasi Roy dan Loss and Grieving Klubler Ross pada kelima kasus menunjukkan bahwa aplikasi teori tersebut berhasil membantu menyelesaikan masalah keperawatan dan meningkatkan adaptasi dan mekanisme koping klien.

ABSTRACT
Intrauterine fetal death (IUFD) is a dead fetus in the womb with the weight 500 grams or more or death of the fetus in the womb at 20 weeks or more. There are several factors causing IUFD that is maternal, fetal, and placenta. Fetal death will have an impact on the physical and psychological mothers so as to influence their adaptation to the environment. Roy and Loss and Grieving's adaptation theory Kubler Ross examines and analyzes in depth a person's response to adaptation to change and helps one achieve his or her adaptation both physiologically and psychologically. The application of the theory of adaptation Roy and Kubler Ross in these five cases found nursing problems related to physical and psychological. Diagnosis that occurs in the post-partum mother with IUFD in accordance with the literature between the discomfort of pain,loss and grieving, rest and sleep disorders, nutritional deficits, inefective breastfeeding, infection risk, disturbance of fluid volume balance. The results of the intervention based on Roy's adaptation principle and Loss and Grieving Klubler Ross in the five cases indicate that the application of the theory successfully helped solve nursing problems and improve client's coping and adaptation mechanisms.

"
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Alifia Ramadianti
"Pandemi global COVID-19 memberikan dampak kesehatan pada berbagai rentang usia dan tahapan perkembangan manusia, salah satunya kesehatan maternal dan bayi baru lahir. Ibu post partum menyusui suspek atau terkonfirmasi COVID-19 yang mengalami hospitalisasi menjalani rawat pisah dengan bayinya, kondisi ini menyebabkan proses menyusui dan perlekatan terganggu. Pemberian terapi antiviral COVID-19 pada pasien menjadi alasan ASI tidak diberikan pada bayinya sehingga potensi kesehatan bayi dan ibu menjadi perhatian penulis. Case report ini mengangkat kasus Ny. D berusia 24 tahun yang melahirkan anak pertamanya di Rumah Sakit Universitas Indonesia dengan cara pervagina, pasien di rawat terpisah dengan anaknya pasca melahirkan karena hasil swab menunjukkan nilai positif. Keluhan utama yang pasien rasakan adalah ASI yang tidak keluar dari payudara dan kekhawatirannya pada kesehatan anaknya yang tidak dapat diberikan ASI. Penulis mengangkat intervensi keperawatan pijat payudara untuk menstimulasi pengosongan payudara agar ibu merasa lebih nyaman, dan untuk menghindari komplikasi seperti mastitis akibat ASI yang statis sebagai alternatif yang dapat dilakukan saat itu. Intervensi pijat payudara memberikan dampak yang positif ditandai produksi ASI yang meningkat setiap harinya dan pengosongan payudara dapat secara maksimal dirasakan pasien sehingga pasien merasa nyaman. Penulis merekomendasikan pasien untuk tetap menyusui anaknya secara langsung ketika pulang dengan menerapkan protokol yang ketat.

The global COVID-19 pandemic has had health impacts on various age ranges and stages of human development, one of which is maternal and newborn health. Post partum mothers who are breastfeeding with suspected or confirmed COVID-19 who are hospitalized are undergoing separate treatment from their babies, this condition causes the breastfeeding process and attachment to be disrupted. Giving COVID-19 antiviral therapy to patients is the reason why breast milk is not given to their babies so that the potential for the health of babies and mothers is the author's concern. This case report raises the case of Mrs. D, 24 years old, who gave birth to her first child at the University of Indonesia Hospital pervaginally, the patient was treated separately from her child after giving birth because the swab results showed a positive value. The main complaint that the patient feels is the milk that does not come out of the breast and his concern about the health of his child who cannot be breastfed. The author raises the nursing intervention of breast massage to stimulate breast emptying so that the mother feels more comfortable, and to avoid complications such as mastitis due to static breast milk as an alternative that can be done at that time. Breast massage intervention has a positive impact marked by increasing milk production every day and breast emptying can be maximally felt by the patient so that the patient feels comfortable. The author recommends that patients continue to breastfeed their children directly when they go home by following a strict protocol. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yayah
"COVID-19 dapat menyerang semua usia, termasuk anak-anak walaupun angka kejadiannya lebih sedikit dibandingkan dengan orang dewasa. Aspek kehidupan yang terpengaruh ketika anak terpapar penyakit di masa pandemi adalah aspek psikologis ibu sebagai pengasuh utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kronologi pengalaman ibu selama merawat anak yang terkonfirmasi positif COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan naratif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada 15 ibu yang memiliki anak terkonfirmasi positif COVID-19. Sepuluh anak mengalami perawatan isolasi di rumah sakit, sedangkan lima anak menjalani isolasi mandiri di rumah. Analisis data menggunakan analisis naratif dengan mengumpulkan cerita pengalaman ibu dalam merawat anak terkonfirmasi positif COVID-19 di rumah dan rumah sakit secara kronologi. Pada penelitian didapatkan tujuh tema, yaitu 1) merasa bersalah ketika anak terkonfirmasi positif COVID-19, 2) khawatir dengan kesehatan anak, 3) membangun koping, 4) bersyukur ketika dapat berkumpul menjalani isolasi bersama dengan anak, 5) mendapat banyak dukungan, 6) melakukan upaya agar anak cepat negatif; dan 7) lega karena anak mengalami gejala yang relatif ringan hingga selesai isolasi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa secara kronologi ibu dalam merawat anak yang terkomfirmasi positif COVID-19 mengalami masalah psikologis, diantaranya adalah rasa bersalah dan khawatir dengan kondisi kesehatan anak. Penting bagi perawat anak untuk memberikan pelayanan asuhan keperawatan dengan memperhatikan kondisi psikologis ibu selama anak menjalani perawatan dengan memberikan informasi yang relevan dan menenangkan dengan sikap empati.

COVID-19 might impact people of all ages, including children, although the incidence rate is lower than adults. The aspect that is most likely to be affected when children get exposed to pandemic disease is the psychological impact on mother as the primary caregiver. This study aimed to identify the chronology mothers’ experience while caring for confirmed positive COVID-19 children. This study employed qualitative method with narrative approach. Data were collected through in-depth interviews with 15 mothers whose children were confirmed positive for COVID-19. Ten children were isolated in the hospital, while five children had self-isolation at home. The data analysis used narrative analysis by collecting mothers’ experience stories of caring for confirmed positive COVID-19 children at home and in hospitals chronologically. This study revealed seven themes, namely 1) feel guilty when the child is confirmed positive forCOVID-19, 2) worried about the child’s health; 3) building coping skills; 4) grateful to be able to do the isolation together with the child; 5) receiving lots support; 6) making effort to help the child negative quickly; and 7) relieved because the child had relatively mild symptoms until the end of the isolation. This study has shown that chronologically, mothers in caring for children who are confirmed positive for COVID-19 experience psychological problems, including guilt and worry about children's health conditions. It is important for pediatric nurses to provide nursing care services by paying attention to the mother's psychological condition during the child's illness by providing relevant information and caring with empathy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. A. Windu Cahyaningrum Handayani Notonagoro S.
"ABSTRAK
Kematian janin dalam rahim (intrauterine fetal death) pada usia diatas 20 minggu
masih merupakan masalah dalam proses kehamilan. Kematian janin dapat
disebabkan oleh berbagai gangguan kehamilan, yang dapat berasal baik dari ibu,
janin dan/atau hubungan ibu-janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
prevalensi kematian janin di atas 20 minggu dan hubungannya dengan kadar gula
darah ibu. Dengan desain penelitian potong lintang, dikumpulkan data dari rekam
medis ibu hamil yang melahirkan di rumah sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)
pada tahun 2011 (n=1830). Didapatkan bahwa prevalensi kematian janin dalam
rahim di atas 20 minggu di RSCM tahun 2011 sebesar 4,4% (82 dari 1830). Uji
chi square untuk mengetahui perbedaan proporsi kematian janin pada ibu dengan
kadar gula darah tinggi (≥140 mg/dL) dan kadar gula darah normal (<140 mg/dL)
menunjukkan hasil yang bermakna, dengan rasio prevalensi sebesar 2,25.
Disimpulkan bahwa terdapat kematian janin di atas usia 20 minggu berhubungan
dengan kadar gula darah ibu. Ibu hamil dengan kadar gula darah tinggi beresiko
2,25 kali lebih tinggi untuk mengalami kematian janin pada usia 20 minggu.

ABSTRACT
Intrauterine fetal death at gestational age more than 20 weeks is still a problem in
pregnancy. Fetal death can be caused by various disorders of pregnancy, which
can come either from the maternal, fetal and / or maternal-fetal relationship. This
study aims to investigate the prevalence of fetal death at over 20 weeks and the
relationship with the maternal blood sugar levels. This cross-sectional study
collected data from medical records of pregnant women who give birth in Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) year 2011 (n = 1830). It was found that the
prevalence of intrauterine fetal death at over 20 weeks in RSCM year 2011
amounted to 4.4% (82 of 1830). Chi-square test to determine differences in the
proportion of fetal death in women with high blood sugar levels (≥140 mg / dL)
and normal blood sugar levels (<140 mg / dL) showed significant results, with
prevalence ratio of 2.25. In conclusion, there is association between intrauterine
fetal death at over age of 20 weeks with the maternal blood sugar levels. Pregnant
women with high blood sugar levels has 2.25 times higher risk for fetal death at
20 weeks of age."
2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almaniera Athaya Lovita Zahra
"ASI eksklusif sebagai sumber nutrisi utama yang dibutuhkan untuk bayi baru lahir dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Pemberian ASI eksklusif pada bayi dengan ibu yang terkonfirmasi Covid 19 mengalami hambatan yang disebabkan prosedur rawat pisah dan terapi antiviral yang diberikan. Kondisi demikian dapat menimbulkan permasalahan dalam menyusui khususnya terkait produksi ASI seperti pengaruh kondisi kesehatan fisik yang terpapar Covid 19, stress yang dirasakan, dan frekuensi ASI yang diberikan berdampak pada ASI yang dikeluarkan sedikit, payudara terasa penuh, bengkak, serta nyeri. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis hasil intervensi yang berfokus untuk meningkatkan stimulus produksi ASI melalui kompres hangat dan masase payudara pada Ny. S postpartum isolasi ruang rawat inap Covid 19, RSUI. Hasil dari evaluasi intervensi menunjukkan dampak positif dengan peningkatan produksi ASI pada ibu dan pengosongan payudara menjadi maksimal sehingga dapat meningkatkan rasa nyaman, serta secara tidak langsung mengurangi rasa khawatir ibu terkait ketidakcukupan ASI dalam pemenuhan nutrisi bayi dan risiko komplikasi yang muncul. Berdasarkan manfaat yang diperoleh dapat dirasakan langsung oleh pasien, diharapkan asuhan keperawatan secara mandiri mampu dilakukan dan ditingkatkan dalam memberikan stimulus peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui.

Exclusive breastfeeding is the main nutrition for newborns for their development and growth. Exclusive breastfeeding for infants with mothers who are confirmed to have COVID-19 can be affected due to the separation procedures and antiviral regimen. This conditions can cause problems in breastfeeding, especially related to breast milk production, such as the influence of physical health conditions exposed to Covid 19, the stress felt, and the frequency of breast milk given which has an impact on the amount of milk that is secreted, breasts feel full, swollen, and painful. This case study aims to analyze the results of an intervention that focuses on increasing the stimulation of breast milk production through warm compresses and breast massage on Ny. S postpartum isolation of the Covid 19 . The results of the intervention evaluation showed a positive impact by increasing the mother's milk production and maximal emptying of the breast so that it could increase comfort, and indirectly reduce the mother's worry regarding insufficient breast milk in fulfilling infant nutrition and the risk of complications that arise. Based on the benefits obtained can be felt directly by the patient, it is hoped that independent nursing care can be carried out and improved in providing a stimulus to increase milk production for breastfeeding mothers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Putri Salsabila
"Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang sangat berisiko jika terpapar virus Covid-19 karena mengalami perubahan sistem imun dan fisiologis selama masa kehamilan. Akibat infeksi virus Covid-19 yang menyerang paru-paru dan kondisi ibu yang sedang hamil maka menambah keluhan sesak napas. Hal tersebut menyebabkan bayi yang berada dalam rahim ibu harus segera dilahirkan karena berpotensi tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Oleh karena itu, berisiko bayi lahir prematur. Kondisi bayi yang prematur menyebabkan organ bayi belum berfungsi dengan baik sehingga terdapat beberapa kondisi akibat dari bayi lahir prematur, salah satunya yaitu bayi berisiko mengalami hiperbilirubinemia. By. Ny. E merupakan bayi perempuan yang lahir dari ibu terkonfirmasi positif Covid-19 derajat berat ARDS dengan usia gestasi 32 minggu (prematur). Saat bayi berusia 3 hari, bayi mengalami ikterik dengan kadar bilirubin yang tinggi. Salah satu intervensi utama untuk menurunkan kadar bilirubin yaitu dengan fototerapi. Pada kasus ini, bayi diberikan fototerapi selama 1x24 jam. Peran perawat sangat penting dalam pemberian fototerapi neonatus. Pada kasus ini, asuhan keperawatan yang dilakukan selama pemberian fototerapi diantaranya yaitu setiap 3 jam sekali bayi dilakukan pemeriksaan tanda vital dan mengganti popok bayi, tanda vital bayi dalam batas normal, bayi tidak mengalami hipertermia, diare maupun ruam kulit akibat dari pemberian fototerapi, kulit bayi terpapar sinar fototerapi dan hanya memakai popok dan penutup mata selama pemberian fototerapi, selain itu kadar bilirubin bayi menurun setelah diberikan fototerapi selama 1x24 jam.

Pregnant women are one of the groups who are very at risk if exposed to the Covid-19 virus because they experience changes in the immune and physiological systems during pregnancy. Due to the Covid-19 virus infection that attacks the lungs and the condition of the mother who is pregnant, it adds to the complaint of shortness of breath. This causes the baby in the mother's womb to be born immediately because it has the potential to not get enough oxygen. Therefore, the risk of the baby being born prematurely. The condition of premature babies causes the baby's organs to not function properly so that there are several conditions resulting from premature babies, one of which is that babies are at risk for hyperbilirubinemia.Mrs. E’s baby is a baby girl born to a mother who was confirmed positive for COVID-19 with severe ARDS with a gestational age of 32 weeks (premature). When the baby is 3 days old, the baby has jaundice with high levels of bilirubin. One of the main interventions to reduce bilirubin levels is phototherapy. In this case, the baby was given phototherapy for 1x24 hours. The nurse's role is very important in the provision of neonatal phototherapy. In this case, the nursing care carried out during the provision of phototherapy includes every 3 hours the baby is checked for vital signs and changes the baby's diaper, the baby's vital signs is within normal limits, the baby does not experience hyperthermia, diarrhea or skin rash as a result of giving phototherapy, the baby's skin is exposed to sunlight phototherapy and wearing only a diaper and an eye patch during phototherapy, besides that, the baby's bilirubin level decreased after being given phototherapy for 1x24 hours. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Puspita Sari
"Intra Uterine Fetal Death (IUFD) merupakan peristiwa kehilangan yang dapat memengaruhi kondisi emosional ibu secara signifikan, yang berpengaruh terhadap status kesehatan secara keseluruhan, sehingga dibutuhan asuhan keperawatan untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan ibu baik fisik, psikologis, sosiokultural dan spiritualnya. Karya ilmiah akhir spesialis ini membahas penerapan teori Health Care System dan Loss and Grieving pada ibu yang mengalami Intra Uterine Fetal Death (IUFD) pada kehamilan yang diharapkan, serta penerapan Evidence Based Nursing Practice yaitu Mindfulness-Based Spiritual Therapy sebagai salah satu alternatif intervensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan garis pertahan ibu dan memfasilitasi pemulihan emosional dan spiritual ibu.
Penelitian ini merupakan clinical case report pada 5 orang ibu yang mengalami IUFD di dua rumah sakit yang berbeda. Hasil studi didapatkan bahwa teori Health Care System dan Loss and Grieving dapat diintegrasikan untuk membantu memahami pengalaman ibu dan memberikan perawatan yang sesuai. Melalui terapi psikologis dan dukungan emosional yang adekuat, ibu dapat mengatasi kesedihan dan trauma yang terkait dengan kehilangan, dan melalui proses berduka dengan adaptif.

Intra Uterine Fetal Death (IUFD) is a loss event that can significantly affect the mother's emotional well-being, which in turn influences her overall health status. Therefore, nursing care is needed to achieve the physical, psychological, sociocultural, and spiritual health and well-being of the mother. This paper discusses the application of the Health Care System and Loss and Grieving theories in mothers experiencing Intra Uterine Fetal Death (IUFD) during expected pregnancies, as well as the implementation of Evidence- Based Nursing Practice, namely Mindfulness-Based Spiritual Therapy, as one of the alternative interventions that can be used to enhance maternal coping and facilitate emotional and spiritual recovery.
This study is a clinical case report of five mothers who experienced IUFD in two different hospitals. The study's findings revealed that the Health Care System and Loss and Grieving theories can be integrated to help understand mothers' experiences and provide appropriate care. Through psychological therapy and adequate emotional support, mothers can cope with the grief and trauma related to the loss and proceed with adaptive grieving.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Almaniera Athaya Lovita Zahra
"ASI eksklusif sebagai sumber nutrisi utama yang dibutuhkan untuk bayi baru lahir dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Pemberian ASI eksklusif pada bayi dengan ibu yang terkonfirmasi Covid 19 mengalami hambatan yang disebabkan prosedur rawat pisah dan terapi antiviral yang diberikan. Kondisi demikian dapat menimbulkan permasalahan dalam menyusui khususnya terkait produksi ASI seperti pengaruh kondisi kesehatan fisik yang terpapar Covid 19, stress yang dirasakan, dan frekuensi ASI yang diberikan berdampak pada ASI yang dikeluarkan sedikit, payudara terasa penuh, bengkak, serta nyeri. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis hasil intervensi yang berfokus untuk meningkatkan stimulus produksi ASI melalui kompres hangat dan masase payudara pada Ny. S postpartum isolasi ruang rawat inap Covid 19, RSUI. Hasil dari evaluasi intervensi menunjukkan dampak positif dengan peningkatan produksi ASI pada ibu dan pengosongan payudara menjadi maksimal sehingga dapat meningkatkan rasa nyaman, serta secara tidak langsung mengurangi rasa khawatir ibu terkait ketidakcukupan ASI dalam pemenuhan nutrisi bayi dan risiko komplikasi yang muncul. Berdasarkan manfaat yang diperoleh dapat dirasakan langsung oleh pasien, diharapkan asuhan keperawatan secara mandiri mampu dilakukan dan ditingkatkan dalam memberikan stimulus peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui.

Exclusive breastfeeding is the main nutrition for newborns for their development and growth. Exclusive breastfeeding for infants with mothers who are confirmed to have COVID-19 can be affected due to the separation procedures and antiviral regimen. This conditions can cause problems in breastfeeding, especially related to breast milk production, such as the influence of physical health conditions exposed to Covid 19, the stress felt, and the frequency of breast milk given which has an impact on the amount of milk that is secreted, breasts feel full, swollen, and painful. This case study aims to analyze the results of an intervention that focuses on increasing the stimulation of breast milk production through warm compresses and breast massage on Ny. S postpartum isolation of the Covid 19 . The results of the intervention evaluation showed a positive impact by increasing the mother's milk production and maximal emptying of the breast so that it could increase comfort, and indirectly reduce the mother's worry regarding insufficient breast milk in fulfilling infant nutrition and the risk of complications that arise. Based on the benefits obtained can be felt directly by the patient, it is hoped that independent nursing care can be carried out and improved in providing a stimulus to increase milk production for breastfeeding mothers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Budi Rahayu
"ABSTRAK
Intra Uterine Fetal Death (IUFD) atau kematian janin merupakan salah satu dari peristiwa kehilangan yang menimbulkan respon berduka, bahkan jika berkepanjangan respon tersebut dapat menjadi bersifat patologis sehingga menimbulkan dampak negatif baik fisik maupun psikologis ibu. Sementara belum ada penelitian yang spesifik tentang respon dan koping ibu dengan IUFD tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu konsep tentang respon dan pola koping ibu dengan IUFD. Jumlah partisipan yang berpartisipasi dalam penelitian ini sampai dengan terjadi saturasi data sebanyak 7 orang. Prosedur sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Prosedur pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan langkah - langkah analisis Hutchinson (2001 dalam Streubert & Carpenter, 2003).
Hasil penelitian menunjukkan tiga bentuk respon ditunjukkan oleh ibu dalam menjalani proses berduka yaitu menolak untuk menerima kehilangan, tawar menawar dan kesedihan yang mendalam. Ibu melakukan berbagai upaya dalam bentuk koping yang adaptif dan maladaptif. Ibu dengan IUFD dalam berespon dan membentuk koping terhadap peristiwa kehilangan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Rekomendasi untuk pelayanan keperawatan agar menjadikan hasil penelitian sebagai pedoman dan strategi dalam memberikan asuhan keperawatan khususnya dukungan kepada ibu dengan IUFD. Rekomendasi juga ditujukan pada penelitian selanjutnya agar menggunakan partisipan yang lebih banyak.

ABSTRACT
Intra Uterine Fetal Death (IUFD) is loss of fetus that consider as a grieving loss event of the mother. Prolonged reactions following a fetal loss or gradually increase in intensity overtime are labeled as pathological grief process and it can potentially have a negative impact on physical and mental health on mother. This research is using a qualitative research design with grounded theory method.
The aim of this research is to develop a concept of mother’s response and coping mechanism with IUFD. Mothers who involved to this research until saturated data processes and participating as participant are 7 people. Sampling procedure utilized is purposive sampling. Collecting data procedures using in-depth interview techniques and observationall. Data analyzing using the Hutchinson (2001) cited in Streubert & Carpenter, 2003).
Research result shown that the grief responses of mothers with IUFD consist of the three levels, those are denial, bargaining and circumstantial sadness. Some of them used an adaptive coping mechanism while another group used a maladaptive coping mechanism. Internal and external factors influence the response and coping mechanism that they used. Research recommended to nursing professionals to used this result as a guidance and strategy in giving support in nursing care to mothers with IUFD, further research with more participants are also recommended."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>