Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132830 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Afrillia Budiyanti
"Kesehatan jiwa dibutuhkan individu untuk menjalankan kehidupannya sehingga dapat produktif. Gangguan jiwa berat diantaranya adalah skizofrenia. Kurang motivasi dan adanya penurunan kemampuan bersosialisasi yang menyebabkan isolasi sosial banyak dialami oleh pasien dengan skizofrenia. Asuhan keperawatan generalis memiliki tujuan untuk klien mampu mengenal masalah isolasi sosial, berkenalan dengan orang lain, bercakap-cakap, melakukan kegiatan harian, dan berbicara sosial. Intervensi lain yang dapat dilakukan pada klien dengan isolasi sosial dalam menggali pemikirannya salah satunya yaitu dengan expressive writing. Expressive writing merupakan aktivitas menulis yang digunakan sebagai sarana individu dalam merefleksikan atau mengeksplore pikiran dan perasaan terhadap peristiwa yang tidak menyenangkan hingga menimbulkan trauma. Penerapan expressive writing dapat diadaptasi untuk pengembangan standar asuhan keperawatan jiwa khususnya pada klien isolasi sosial dengan harapan dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan pada klien.

Mental health is needed by individuals to carry out their lives so that they can be productive. Severe mental disorders including schizophrenia. Lack of motivation and a decrease in social skills that cause social isolation are experienced by many patients with schizophrenia. Generalist nursing care has a goal for clients to be able to recognize the problem of social isolation, get to know other people, have conversations, carry out daily activities, and talk socially. Another intervention that can be done on clients with social isolation in exploring their thoughts is expressive writing. Expressive writing is a writing activity that is used as a means for individuals to reflect or explore thoughts and feelings about events that are unpleasant to cause trauma. The application of expressive writing can be adapted for the development of mental nursing care standards, especially for socially isolated clients in the hope of improving the quality of nursing care services for clients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqika Puspitasari
"Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan kronis yang menyebabkan psikosis disertai penurunan fungsi kognitif, afektif, dan psikososial. Masalah keperawatan yang sering muncul akibat gejala negatif skizofrenia yakni isolasi sosial. Isolasi sosial adalah kesendirian yang dialami oleh individu dan dianggap timbul karena orang lain serta sebagai suatu keadaan negatif yang mengancam. Seseorang dengan kondisi ini cenderung menarik diri dari lingkungan dan mengalami penurunan–bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menggambarkan proses asuhan keperawatan klien melalui penerapan asuhan keperawatan jiwa generalis, expressive writing, dan aktivitas bernyanyi pada klien dengan isolasi sosial. Metode penulisan yang digunakan adalah metode case report. Kombinasi expressive writing dan aktivitas bernyanyi ini berfungsi sebagai media bagi klien untuk mengungkapkan perasaan dan pemikirannya serta menstimulasi keinginan untuk berinteraksi. Asuhan keperawatan diberikan pada klien bernama Nn. W yang berusia 37 tahun dengan diagnosis skizofrenia. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan lembar evaluasi tanda dan gejala isolasi sosial serta kemampuan bersosialisasi klien yang dikembangkan oleh Departemen Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Hasil case report ini menunjukkan bahwa penerapan asuhan keperawatan jiwa generalis, expressive writing, dan aktivitas musik bernyanyi selama 7 hari efektif dalam menurunkan tanda gejala isolasi sosial pada klien, yakni dari skor 30 menjadi 6, serta mengalami peningkatan kemampuan bersosialisasi dari skor 0 menjadi skor 9. Oleh karena itu, penulis berharap expressive writing dan aktivitas musik bernyanyi dapat diterapkan sebagai intervensi tambahan dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan isolasi sosial di rumah sakit.
Schizophrenia is a chronic psychiatric disorder that causes psychosis accompanied by decreased cognitive, affective, and psychosocial functions. Nursing problems that often arise due to negative symptoms of schizophrenia are social isolation. Social isolation is loneliness experienced by individuals and is considered to arise because of other people and as a threatening negative situation. A person with this condition tends to withdraw from the environment and experience a decrease-even a complete inability-to interact with others. The purpose of writing this scientific work is to describe the client's nursing care process through the application of generalist mental nursing care, expressive writing, and singing activities for clients with social isolation. The writing method used is the case report method. The combination of expressive writing and singing activities serves as a medium for clients to express their feelings and thoughts and stimulate the desire to interact. Nursing care was provided to a 37-year-old client named Ms. W with a diagnosis of schizophrenia. The evaluation was carried out using an evaluation sheet for signs and symptoms of social isolation and client socialization skills developed by the Department of Mental Health Nursing, Faculty of Nursing, Universitas Indonesia. The results of this case report show that the application of generalist mental nursing care, expressive writing, and singing music activities for 7 days is effective in reducing signs and symptoms of social isolation in clients, namely from a score of 30 to 6, and experiencing an increase in socialization skills from a score of 0 to a score of 9. Therefore, the author hopes that expressive writing and singing music activities can be applied as additional interventions in providing nursing care to clients with social isolation in hospitals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, Duma
"Isolasi sosial merupakan keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain dianggap menyatakan sikap negatif dan mengancam bagi dirinya yang mengakibatkan individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir adalah memberikan gambaran pemberian asuhan keperawatan pada isolasi sosial melalui pendekatan model interpersonal Peplau dan modeling and role modeling model Erikson, Tomlin dan Swain di Ruang Bratasena Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Manajemen asuhan keperawatan spesialis jiwa ini dilakukan pada 15 klien isolasi sosial dengan pemberian terapi social skills training dan psikoedukasi keluarga.
Hasil pemberian terapi menunjukan adanya peningkatan kemampuan klien dalam bersosialisasi, penurunan tanda dan gejala isolasi sosial dan peningkatan kemampuan keluarga merawat klien dengan isolasi sosial. Efektifitas terapi menunjukan bahwa terapi social skills training efektif menurunkan gejala isolasi sosial khususnya pada gejala kognitif, sosial dan perilaku. Terapi social skills training dapat direkomendasikan sebagai standar terapi spesialis keperawatan pada klien isolasi sosial.

Social isolation is a state of loneliness experienced by a person because of other people's negative attitudes and states considered threatening to the individual which resulted in decreased or even not at all able to interact with others around them. The purpose of the study was described an overview nursing management to the patients with social isolation using Peplau interpersonal model and modeling and role modeling Erikson,Tomlin & Swain approach at Bratasena Room Dr. H. Marzoeki Mahdi Hospital in Bogor. Social social skills training and family psychoeducation were recognize as a nursing specialists intervention provided 15 clients.
Results of therapy shown that increased client's ability to socialize, reduction of signs and symptoms of social isolation and increased the ability of families caring for clients with social isolation. Effectiveness of therapy showed that social skills training therapy was effective in reducing symptoms of social isolation particulary cognitive, social and behavioural. Social skills training therapy can be recommended as standard therapy nursing specialists on client social isolation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Anwar Fauziani
"ABSTRAK
Gangguan bipolar atau gangguan manik-depresif merupakan gangguan pada alam perasaan (mood), energi dan derajat aktivitas yang menghambat kemampuan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari yang diakibatkan oleh adanya gangguan pada otak.  Gangguan bipolar dapat disertai dengan gejala psikotik berupa halusinasi. Halusinasi pendengaran merupakan jenis halusinasi yang paling umum terjadi pada pasien gangguan bipolar.  Tujuan Karya Ilmiah ini adalah untuk memberikan analisis mengenai penerapan asuhan keperawatan halusinasi pada pasien gangguan bipolar melalui pemberian expressive writing. Penerapan expressive writing menunjukkan adanya pengaruh dalam menurunkan tingkat depresi, namun tidak memberikan pengaruh terhadap kejadian halusinasi pendengaran. Rekomendasi dari laporan kasus ini adalah perawat perlu mengidentifikasi kemampuan dan motivasi pasien dalam menerapkan suatu intervensi sebagai salah satu faktor internal tercapainya penerapan intervensi ini secara efektif. Perawat juga perlu memfasilitasi faktor eksternal yang mendukung keberhasilan intervensi, yaitu dengan menghadirkan sistem pendukung pasien, dan memastikan kepatuhan rejimen pengobatan.

ABSTRACT
Bipolar disorder or manic-depressive disorder is a disorder in the natural mood (mood), energy and degree of activity that inhibits the ability to do daily work caused by a disturbance in the brain. Bipolar disorder can be accompanied by psychotic symptoms such as hallucinations. Auditory hallucinations are the most common type of hallucinations in patients with bipolar disorder. The purpose of this research is to provide an analysis of the application of hallucinatory nursing care plan to patients with bipolar disorder through expressive writing therapy. The application of expressive writing therapy showed an influence in reducing the level of depression, but did not affect the incidence of auditory hallucinations. The recommendations of this case study are nurses need to identify the ability and motivation of patients in implementing an intervention as one of the internal factors for the effective application of this intervention. Nurses also need to facilitate external factors that support interventions, namely by presenting a patient support system, and ensuring treatment support.

"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alifia Salsabhilla
"ABSTRAK
Harga diri rendah kronik merupakan perasaan tidak berharga dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pemberian asuhan keperawatan generalis dengan Penerapan expressive writing pada Tn. F (21 tahun) dengan harga diri rendah kronik dan diagnosa medis skizofrenia paranoid. Terapi generalis yang diberikan yaitu mengidentifikasi kemampuan, membantu memilih kemampuan yang bisa dilatih, melatih kemampuan, dan memasukkan latihan kemampuan ke dalam jadwal harian berikut dengan intervensi yang diberikan yaitu expressive writing. Penerapan expressive writing adalah latihan menulis kejadian traumatis yang pernah dialami dan merefleksikannya dengan kondisi di masa lalu, masa kini, dan masa depan. Intervensi ini sudah beberapa kali diterapkan pada pasien dengan skizofrenia. Hasil dari karya ilmiah ini menunjukkan klien mengalami penurunan tanda dan gejala harga diri rendah setelah berhasil mencapai semua kriteria evaluasi pada expressive writing. Penerapan expressive writing dapat diadaptasi untuk pengembangan standar asuhan keperawatan jiwa khususnya pada pasien dengan harga diri rendah kronik dengan harapan dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan pada klien.

ABSTRACT
Chronic low self-esteem is a feeling of worthlessness and low self-perception that is prolonged due to negative self-evaluation. This scientific writing aims to analyze the application of generalist nursing implementation with expressive writing therapy to Mr. F (21 years old) with chronic low self-esteem and medical diagnosis of paranoid schizophrenia. The generalist therapy given are identifying abilities, helping to choose abilities that can be trained, training abilities, and adding the ability training into the daily schedule following the therapy given which is expressive writing. Expressive writing therapy is the therapy of writing traumatic events that have been experienced and reflecting on conditions in the past, present, and future. This therapy has been applied several times in patients with schizophrenia. The results of this writing shows that client experienced a decrease in signs and symptoms of chronic low self-esteem after successfully achieving all the evaluation criteria on expressive writing. Expressive writing therapy can be adapted for the development of mental nursing care standards especially in patients with chronic low self-esteem in the hope of improving the quality of nursing care services to clients.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lizara Dhiaulhanif
"Skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang sering kali disertai gejala halusinasi pendengaran, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari serta menurunkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas terapi menulis ekspresif dalam menurunkan frekuensi dan intensitas halusinasi pada pasien skizofrenia paranoid. Metode penelitian menggunakan studi kasus pada seorang pasien yang menjalani terapi menulis ekspresif selama sembilan hari berturut-turut, dengan pengukuran menggunakan skala tanda dan gejala halusinasi PSYRATS dan kemampuan mengontrol halusinasi. Klien diberikan waktu 15-20 menit untuk menceritakan mulai dari perasaan dan harapan klien melalui tulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi ini mampu menurunkan skor frekuensi halusinasi dari 23 menjadi 2 dan meningkatkan kemampuan kontrol diri pasien dari skor 5 menjadi 12. Terapi menulis ekspresif dapat menjadi intervensi keperawatan yang efektif untuk membantu mengendalikan gejala halusinasi pada pasien skizofrenia.

Schizophrenia is a chronic mental disorder often accompanied by auditory hallucinations, which can disrupt daily activities and diminish the quality of life for patients. This study aims to evaluate the effectiveness of expressive writing therapy in reducing the frequency and intensity of hallucinations in patients with paranoid schizophrenia. The research method employed a case study on a patient who underwent expressive writing therapy for nine consecutive days, with measurements taken using the PSYRATS hallucination severity scale and the ability to control hallucinations. The client was given 15-20 minutes to express their feelings and hopes through writing. The results of the study showed that this intervention was able to reduce the frequency of hallucinations from a score of 23 to 2 and improve the patient’s self-control ability from a score of 5 to 12. Expressive writing therapy can be an effective nursing intervention to help manage hallucination symptoms in patients with schizophrenia. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sriyk H
"Isolasi sosial merupakan gejala negatif skizofrenia yang ditandai dengan defisiensi berpikir, persepsi, afek tidak wajar atau tumpul dan perilaku sosial baik penurunan atau ketidakmampuan berkomunikasi serta mengalami kesukaran dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Social skills training terhadap perubahan tanda gejala dan kemampuan sosialisasi pada pasien skizofrenia dengan masalah keperawatan isolasi sosial. Desain penelitian quasi experimental pre-post test with control group. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Kriteria sampel adalah pasien skizofrenia dengan masalah keperawatan isolasi sosial, laki-laki dan perempuan, dapat membaca dan menulis, dirawat di ruang rawat inap stabilisasi psikiatri RSJ Dr H Marzoeki Mahdi Bogor berjumlah 98 responden yang terdiri dari kelompok intervensi 49 responden dan kelompok kontrol 49 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi. Analisis data yaitu univariat dan bivariat dengan uji parametrik. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden terbanyak laki-laki, usia dewasa muda, SLTP, tidak bekerja, belum menikah, lama rawat 4 tahun, terapi psikofarmaka atipikal. Ada perubahan tanda gejala dan kemampuan sosialisasi sebelum dan sesudah diberikan tindakan keperawatan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p value < 0,05). Ada perbedaan tanda gejala dan kemampuan sosialisasi setelah mendapat tindakan keperawatan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p value < 0,05). Tidak ada hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, lama sakit dan terapi psikofarmaka dengan tanda gejala dan kemampuan sosialisasi (p value > 0,05), namun ada hubungan jenis kelamin dengan tanda gejala isolasi sosial (p value < 0,05) tetapi tidak ada hubungan dengan kemampuan sosialisasi (p value > 0,05) Tindakan keperawatan generalis dan social skills training direkomendasikan sebagai upaya penurunan tanda gejala dan kemampuan sosialisasi pada pasien skizofrenia dengan masalah keperawatan isolasi sosial.

Social isolation is a negative symptom of schizophrenia which is characterized by deficiencies in thinking, perception, unnatural or blunted affect and decreased social behavior or communication as well as experiencing difficulty in carrying out daily activities. The aim of the research was to determine the effect of social skills training on changes in signs and socialization abilities in schizophrenia patients with social isolation treatment problems. Pre-post test quasi-experimental research design with a control group. Sampling was taken using a purposive sampling technique. The sample criteria were schizophrenic patients with social isolation treatment problems, male and female, able to read and write, treated in the psychiatric stabilization inpatient ward of RSJ Dr H Marzoeki Mahdi Bogor totaling 98 respondents consisting of the intervention group 49 respondents and the control group 49 respondents. Data collection uses questionnaires and observations. Data analysis is univariate and bivariate with parametric tests. The research results showed that the characteristics of the respondents were mostly male, young adults, junior high school, not working, not married, length of stay 4 years, atypical psychopharmaceutical therapy. There were changes in signs and symptoms and socialization abilities before and after being given a dangerous action in the intervention group and control group (p value < 0.05). There were differences in signs of symptoms and socialization abilities after receiving cessation measures in the intervention group and the control group (p value < 0.05). There is no relationship between age, education, employment, marital status, length of illness and psychopharmaceutical therapy with signs of symptoms and socialization abilities (p value > 0.05), but there is a relationship between gender and signs of symptoms of social isolation (p value < 0.05 ) but there is no relationship with socialization abilities (p value > 0.05). Generalist killing measures and social skills training are recommended as efforts to reduce signs of symptoms and socialization abilities in schizophrenia patients with social isolation protection problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Caroline
"Gejala negatif yang muncul pada klien skizorenia adalah isolasi sosial. Isolasi sosial merupakan kesendirian yang dialami individu dan dipersepsikan oleh orang lain, serta sebagai kondisi negatif atau mengancam. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menganalisis interaksi yang dilakukam melalui aktivitas mewarnai pada klien dengan masalah keperawatan isolasi sosial. Implementasi secara khusus dilakukan selama tiga hari pada 28-30 Juni 2021, kemudian dilanjutkan dengan intervensi kepada keluarga dan klien di bulan berikutnya secara daring. Aktivitas mewarnai dilakukan di ruang makan Dewi Amba RSJ Marzoeki Mahdi Bogor. Klien secara bertahap dimotivasi untuk berinteraksi dengan pasien lain yang juga melakukan aktivitas mewarnai. Penerapan aktivitas mewarnai menunjukkan adanya peningkatan minat klien untuk berinteraksi dengan pasien dan perawat lain di ruangan.

One of the negative symptoms which appear on the client with schizophrenia is social isolation. Social isolation is loneliness experienced by individuals and perceived by others, as well as a negative or threatening condition. The purpose of this paper is to analyze the interactions carried out through coloring activities on client with social isolation nursing diagnosis. The implementation is specifically done out for three days on June, 28-30 2021, then continued with online interventions for families and client the following month. The coloring activity was carried out in the Dewi Amba dining room of the Marzoeki Mahdi Hospital, Bogor. Client is gradually motivated to interact with other patients who are also doing coloring activities. The application of coloring activities shows an increase in the client's interest in interacting with other patients and nurses in the room."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Kusuma Wardani
"Skizofrenia merupakan salah satu masalah gangguan jiwa yang paling banyak penderitanya di dunia. Isolasi sosial menjadi salah satu gejala negatif yang muncul pada penderita skizofrenia. Isolasi sosial merupakan penurunan bahkan tidak adanya sosialisasi bagi penderitanya. Tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk menganalisis proses asuhan keperawatan pada klien yang mengalami isolasi sosial melalui penerapan terapi musik. Metode penulisan yang digunakan adalah case-report. Terapi musik ini diterapkan dengan tujuan sebagai media bagi klien untuk mengungkapkan emosi dan perasaan yang dialami oleh klien. Asuhan keperawatan diberikan pada Tn. Z yang berusia 28 tahun dengan diagnosis keperawatan utama isolasi sosial. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan sosialisasi klien dengan tindakan keperawatan generalis dan terapi musik. Intervensi keperawatan generalis tetap diberikan kepada klien namun ditambah terapi musik. Asuhan keperawatan diberikan selama 8 hari dan terapi musik selama 4 hari. Hasil penerapan terapi musik menunjukkan adanya penurunan tanda gejala isolasi sosial dari skor 20 menjadi 4, serta peningkatan kemampuan pada klien dari skor 0 menjadi 7. Melalui hasil tersebut diharapkan terapi musik dapat diterapkan sebagai intervensi tambahan dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan isolasi sosial di rumah sakit.

Schizophrenia is one of the most common mental disorders in the world. Social isolation is one of the negative symptoms that appear in people with schizophrenia. Social isolation is a decrease or even no socialization for sufferers. The purpose of writing this scientific paper is to analyze the process of nursing care for clients who experience social isolation through the application of music therapy. The writing method used is case-report. Music therapy is applied with the aim of being a medium for clients to express emotions and feelings experienced by clients. Nursing care was given to Mr. Z who is 28 years old with a primary nursing diagnosis of social isolation. Efforts are being made to improve the client's socialization skills with generalist nursing actions and music therapy. Generalist nursing interventions are still given to clients, but music therapy is added. Nursing care was given for 8 days and music therapy for 4 days. The results of the application of music therapy show a decrease in the symptoms of social isolation from a score of 20 to 4, as well as an increase in the ability of the client from a score of 0 to 7. Through these results it is hoped that music therapy can be applied as an additional intervention in providing nursing care to clients with social isolation at hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setiawan
"ABSTRAK
Letak geografi dan lingkungan mempengaruhi seseorang. Isolasi sosial merupakan salah satu gejala negatif dari skizofrenia. Asuhan keperawatan yang holistik memperhatikan bio, psiko, sosio dan budaya. Gangguan isolasi sosial jika tidak diintervensi dengan segera akan menyebabkan perubahan sensori persepsi: halusinasi dan risiko tinggi mencederai diri, orang lain bahkan lingkungan. Penulisan karya ilmiah ners ini bertujuan untuk mengetahui intervensi yang dilakukan berfokus pada tindakan generalis pasien isolasi sosial dengan pendekatan budaya Sunda. Metode yang digunakan dengan analisis kasus dalam pemberian asuhan keperawatan terhadap Ny. S (43 tahun) yang dirawat di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, dengan diagnosis keperawatan utama isolasi sosial. Hasil pemberian tindakan keperawatan dengan pendekatan budaya Sunda selama 7 hari perawatan adalah pasien mengalami peningkatan kemampuan kognitif 33%, afektif 16,6%, dan perilaku klien dalam berinteraksi 33%. Kesimpulan pendekatan budaya dalam memberikan intervensi keperawatan dapat menurunkan tanda dan gejala isolasi sosial dan meningkatkan kemampuan sosialisasi.

ABSTRACT
The location of geography and environment affects a person. Social isolation is one of the negative symptoms of schizophrenia. Holistic nursing care concerns about bio, psycho, socio and culture. Disorders of social isolation if it is not intervened immediately will cause the change of sensory in perception: hallucinations and high risk of injuring oneself, others and even the environment. The writing of this scientific paper aims to find out which intervention was carried out focusing on the generalist therapy of patients with social isolation with a Sundanese cultural approach. The method which is used with case analysis in the provision of nursing care to Mrs. S (43 years) who was admitted to the hospital. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor is the main nursing diagnosis of social isolation. The results of giving nursing actions with a Sundanese culture approach for 7 days of care are, patients have improved 33% in cognitive abilities, 16.6% affective, and 33% interacting client behavior. The conclusion of this paper is the cultural approach in providing nursing interventions can reduce the signs and symptoms of social isolation and improve socialization skills.
"
2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>