Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159896 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prita Adwi Minandarin Shamara
"Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan tidak langsung antara core-self evaluation dan kreativitas karyawan melalui perilaku berbagi pengetahuan, dan peran kepemimpinan partisipatif dalam memoderasi hubungan tidak langsung antara core-self evaluation dan kreativitas karyawan melalui perilaku berbagi pengetahuan. Teori approach/avoidance digunakan untuk menjelaskan peran perilaku berbagi pengetahuan sebagai mediator dan peran kepemimpinan partisipatif sebagai moderator. Penelitian ini menggunakan metode korelasional melalui survei daring pada karyawan di satu perusahaan BUMN yang telah bekerja selama lebih dari satu tahun (N = 203). Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, dan analisis data dilakukan dengan model mediatedmoderation menggunakan makro PROCESS dari Hayes pada SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan tidak langsung yang signifikan antara core selfevaluation dengan kreativitas karyawan melalui peran mediasi perilaku berbagi pengetahuan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kepemimpinan partisipatif memoderasi hubungan tidak langsung core self-evaluation dan kreativitas karyawan melalui perilaku berbagi pengetahuan, dimana hubungan tidak langsung menjadi tidak signifikan ketika kepemimpinan partisipatif dipersepsikan rendah dibandingkan ketika kepemimpinan partisipatif dipersepsikan tinggi.

This study aims to investigate the indirect effect of core self-evaluation on employee creativity through knowledge sharing behaviour, and the role of participative leadership as the moderator of the indirect relationship between core self-evaluation and employee creativity through knowledge sharing behaviour. Approach/avoidance framework is applied to explain the role of knowledge sharing behaviour as mediator and participative leadership as moderator. This research employs correlational design using online survey directed at employees in an Indonesian state-owned organization who have worked for more than one year (N = 203). The sampling technique in this research used convenience sampling, and data analysis was carried out by using mediated moderated model with Hayes’ PROCESS macro on SPSS software. Results show that there is a significant indirect effect of core self-evaluation on employee creativity through knowledge sharing behaviour. Results also exhibit that participative leadership moderates the indirect effect of core self-evaluation on employee creativity through knowledge sharing behaviour, wherein the indirect relationship become nonsignificant when the levels of perceived participative leadership are lower then when the levels of participative leadership are higher."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alia Shinta Dewi
"Teori Konstruksi Karir pada dasarnya menjelaskan bagaimana calling pada karyawan dapat terbentuk melalui proses adaptasi. Melalui penelitian ini, peneliti hendak menunjukkan bagaimana faktor individu, khususnya trait memiliki peran penting dalam mempengaruhi penemuan calling, juga peneliti ingin menunjukkan bahwa faktor situasional seperti gaya kepemimpinan turut berperan dalam memperkuat faktor individu dalam menemukan calling. Pada penelitian ini partisipan diperoleh melalui teknik sampling convenience dan partisipan merupakan karyawan yang bekerja dalam sebuah perusahaan consumer goods dengan masa kerja minimal 1 tahun (N=145). Data yang diperoleh, dianalisis menggunakan teknik Moderated Multiple Regression melalui program IBM SPSS versi 26. Hasil penelitian ini berkontribusi untuk menjelaskan mekanisme penemuan calling menggunakan teori konstruksi karir secara pararel, dimana core self-evaluation sebagai bentuk kesiapan individu menghadapi perubahan dapat mempengaruhi calling secara langsung. Selain itu, individu yang merespon perubahan dengan perilaku proaktif seperti job crafting juga dapat menemukan calling mereka secara langsung. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa dalam proses adaptasi individu, keterlibatan pemimpin yang transformasional juga mengambil bagian dalam upaya memperkuat hubungan antara core self-evaluation, job crafting dengan calling.

Career Construction Theory (CCT) explains how employee’s calling can be discovered through an adaptation process. Through this study, we aims to prove how individual factors especially traits have an important role in affecting the discovery of calling, as well we wants to investigate the situation factor such as leadership style were play a role in support individuals to find their calling on work. In this study, participants were set using a convenience sampling technique. Participants were employees from a consumer goods company with minimum 1 year of working experience. Data were analyzed using the Moderated Multiple Regression technique on the IBM SPSS version 26 programme. The results of this study contribute to proving the calling discovery mechanism using CCT but in a pararel way, where core self-evaluation as a form of individual readiness can directly affect calling on employee. In addition, individual who did a job crafting as a response to adaptation can also find their calling directly. Moreover, the results of this study shows in the adaptation process, the involvement of transformational leaders also takes part in strengthening the relationship between core self-evaluation, job crafting and calling."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aviva Lutfiana
"Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) menjadi salah satu program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang paling diminati mahasiswa karena dapat membekali keterampilan nyata dunia kerja dengan konversi maksimal 20 SKS. Selain memberikan manfaat bagi mahasiswa, program tersebut juga memberikan tantangan baru bagi mereka. Mahasiswa dinilai membutuhkan kemampuan adaptabilitas karier agar dapat mengoptimalkan performanya dalam program tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran core self-evaluation dan kepribadian proaktif dalam memediasi hubungan dukungan sosial dengan adaptabilitas karier pada mahasiswa yang sedang menjalani program MSIB. Partisipan penelitian ini terdiri atas 175 orang mahasiswa Indonesia yang sedang menjalani program MSIB. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Career Adapt-Abilities Sca le International Form (CAAS-IF), Child and Adolescent Social Support Scale (CASSS), Core Self-Evaluation Scale (CSES), dan Proactive Personality Scale (PPS), yang sudah diadaptasi dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia serta dimodifikasi sesuai dengan konteks penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa core self-evaluation dan kepribadian proaktif memediasi secara parsial hubungan antara dukungan sosial dan adaptabilitas karier mahasiswa yang sedang menjalani program MSIB. Semakin tinggi dukungan sosial yang diperoleh mahasiswa, maka akan semakin meningkatkan core self-evaluation dan kepribadian proaktifnya, yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan adaptabilitas kariernya. Di sisi lain, dukungan sosial sendiri dapat memengaruhi adaptabilitas karier secara langsung, yaitu semakin tinggi dukungan sosial yang diperoleh mahasiswa, maka akan semakin meningkatkan kemampuan adaptabilitas kariernya.

Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) program is one of the Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) programs that most in demand by undergraduate students, because it can equip students with real skills needed by the world of work with maximum 20 credits conversion. Despite of the benefits, this program provides new challenges for them. Students are considered need career adaptability to optimize their performance in the program. In order to develop these abilities, social support, core self-evaluation, and proactive personality are factors that play an important role for students. This study aims to determine the role of core self-evaluation and proactive personality in establishing the relationship between social support and career adaptability in students who are undergoing the MSIB program. The participants of this study consisted of 175 Indonesian students who were undergoing the MSIB program. The instrument used in this study are the Career Adapt-Abilities Scale International Form (CAAS-IF), Child and Adolescent Social Support Scale (CASSS), Core Self-Evaluation Scale (CSES), and Proactive Personality Scale (PPS), which have been adapted and translated into Indonesian and modified according to the research context. The results showed that core self-evaluation and proactive personality partially mediated the relationship between social support and career adaptability of students undergoing the MSIB program. The higher the social support obtained by students, the more they will increase their core self-evaluation and proactive personality, which in turn will increase their career adaptability."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiyah Faiha Faisal
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan tidak langsung antara penilaian diri inti  dengan kreativitas karyawan melalui kepemimpinan diri, peran otonomi kerja dalam memoderasi hubungan antara kepemimpinan diri  dan kreativitas karyawan, dan peran moderasi otonomi kerja pada hubungan tidak langsung antara penilaian diri inti dengan kreativitas karyawan. Penelitian ini dilakukan secara time lagged pada 164 karyawan perusahaan rintisan. Analisis data menggunakan Hayes Process model 14 pada SPSS yang menunjukkan bahwa kepemimpinan diri  memediasi hubungan antara penilaian diri inti dengan kreativitas karyawan. Ditemukan juga bahwa otonomi kerja tidak memoderasi hubungan antara kepemimpinan diri dan kreativitas karyawan dan tidak memoderasi hubungan tidak langsung antara penilaian diri inti dengan kreativitas karyawan yang dimediasi oleh kepemimpinan diri. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan para manajer dapat merekrut karyawan dengan penilaian diri inti  yang tinggi dengan menggunakan tes-tes kepribadian yang dapat membantu menilai penilaian diri inti calon karyawan. Manajer juga diharapkan memperhatikan tingkat kepemimpinan diri  karyawan dengan melakukan pelatihan-pelatihan yang akan menunjang kepemimpinan diri.

This study aims to investigate the indirect relationship between core self-evaluation  and employee creativity through self-leadership, the role of job autonomy in moderating the relationship between self-leadership and employee creativity, and the moderating role of job autonomy on the indirect relationship between core self-evaluation and employee creativity. This time-lagged study was conducted on 164 Startup employees. Data analysis using Hayes Process model 14 in SPSS showed that self-leadership mediates the relationship between core self-evaluation and employee creativity. It was also found that job autonomy does not moderate the relationship between self-leadership and employee creativity, nor does it moderate the indirect relationship between core self-evaluation and employee creativity mediated by self-leadership. Based on the results of this study, it is recommended that managers recruit employees with high core self-evaluation using personality tests that can help assess the core self-evaluation of potential employees. Managers are also encouraged to pay attention to the level of self-leadership among employees by conducting training that will support self-leadership."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellen
"Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk meneliti peran evaluasi diri inti sebagai mediator dalam hubungan antara kesadaran penuh dan keseimbangan pekerjaan-keluarga. Tingkat kebutuhan dan biaya hidup yang tinggi di kota-kota besar menuntut istri untuk bekerja guna membantu suami dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, ibu yang bekerja seringkali merasa sulit untuk menyeimbangkan antara perannya sebagai ibu di keluarga dan perannya di dalam pekerjaan. Responden dalam penelitian ini adalah 305 ibu bekerja waktu penuh 40 jam/minggu yang minimal memiliki 1 anak berusia di bawah atau sampai dengan enam tahun le; 6 tahun di Jabodetabek. Hasil perhitungan analisis korelasi dan uji mediasi model sederhana Hayes 2013 menunjukkan bahwa 1 terdapat hubungan antara kesadaran penuh dan keseimbangan pekerjaan-keluarga r = 0.33, p = 0.000, p.

This research is a correlational research which aim to investigate the role of core self evaluation as a mediator in the relationship between trait mindfulness and working family balance. High need and cost of living in urban areas demanding wife to participate in working to help her husbands to meet their needs. However, a working mother often find it difficult to balance between her role as a mother in the family and her role in the job. Respondents in this study were 305 full time working mothers 40 hours week who had at least 1 child and aged under or up to six years old le 6 years old in Jabodetabek. The results of the calculation of correlational analysis and simple mediation model show that 1 there is the effect of trait mindfulness on work family balance r 0.33, p 0.000, p "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Cania Putri Rira
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran mediasi creative self-efficacy dan moderasi openness to experience pada hubungan antara empowering leadership dan kreativitas karyawan. Mengacu pada saran-saran penelitian sebelumnya, hubungan antara empowering leadership dengan kreativitas karyawan perlu diteliti kembali pada negara-negara dengan budaya kolektivis. Data diambil menggunakan survei daring dari tiga BUMN di Jakarta (N = 161) menggunakan teknik convenience sampling. Data dianalisis menggunakan model 7 (moderated mediation) pada Macro PROCESS dari Hayes pada software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan tidak langsung antara empowering leadership dengan kreativitas karyawan melalui creative self-efficacy. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa openness to experience secara signifikan memoderasi hubungan antara empowering leadership dan creative self-efficacy. Akhirnya, openness to experience secara signifikan memoderasi hubungan tidak langsung antara empowering leadership dan kreativitas karyawan melalui creative self-efficacy. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah para manajer di organisasi menampilkan gaya empowering leadership untuk meningkatkan kreativitas karyawan, jika karyawan tidak memiliki tingkat openness to experiene yang tinggi.

This study aims to investigate the mediating role of creative self-efficacy and moderating role of openness to experience in the relationship between empowering leadership and employee creativity. Referring to prior research suggestions, the relationship between empowering leadership and employee creativity needs to be re-investigated in collectivist culture countries. Data were collected using online survey from 3 state-owned enterprises (BUMN organizations) in Jakarta (N = 161), by employing convenience sampling technique. Data were analyzed using moderated mediation (model 7) on Hayes’ PROCESS macro on SPSS software. Results showed that there was an indirect relationship between empowering leadership and employee creativity via creative self-efficacy. Results also showerd that openness to experience significantly moderated the relationship between empowering leadership and creative self-efficacy. Finally, openness to experience significantly moderated the indirect relationship between empowering leadership and employee creativity via creative self-efficacy. As a practical implication, this study suggests organizations to consider applying empowering leadership style to increase employee creativity by increasing creative self-efficacy on employees with lower openness to experience."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Cania Putri Rira
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran mediasi creative self-efficacy dan moderasi openness to experience pada hubungan antara empowering leadership dan kreativitas karyawan. Mengacu pada saran-saran penelitian sebelumnya, hubungan antara empowering leadership dengan kreativitas karyawan perlu diteliti kembali pada negara-negara dengan budaya kolektivis. Data diambil menggunakan survei daring dari tiga BUMN di Jakarta (N = 161) menggunakan teknik convenience sampling. Data dianalisis menggunakan model 7 (moderated mediation) pada Macro PROCESS dari Hayes pada software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan tidak langsung antara empowering leadership dengan kreativitas karyawan melalui creative self-efficacy. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa openness to experience secara signifikan memoderasi hubungan antara empowering leadership dan creative self-efficacy. Akhirnya, openness to experience secara signifikan memoderasi hubungan tidak langsung antara empowering leadership dan kreativitas karyawan melalui creative self-efficacy. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah para manajer di organisasi menampilkan gaya empowering leadership untuk meningkatkan kreativitas karyawan, jika karyawan tidak memiliki tingkat openness to experiene yang tinggi.

This study aims to investigate the mediating role of creative self-efficacy and moderating role of openness to experience in the relationship between empowering leadership and employee creativity. Referring to prior research suggestions, the relationship between empowering leadership and employee creativity needs to be re-investigated in collectivist culture countries. Data were collected using online survey from 3 state-owned enterprises (BUMN organizations) in Jakarta (N = 161), by employing convenience sampling technique. Data were analyzed using moderated mediation (model 7) on Hayes’ PROCESS macro on SPSS software. Results showed that there was an indirect relationship between empowering leadership and employee creativity via creative self-efficacy. Results also showerd that openness to experience significantly moderated the relationship between empowering leadership and creative self-efficacy. Finally, openness to experience significantly moderated the indirect relationship between empowering leadership and employee creativity via creative self-efficacy. As a practical implication, this study suggests organizations to consider applying empowering leadership style to increase employee creativity by increasing creative self-efficacy on employees with lower openness to experience"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Febrie Sani
"Perilaku berbagi pengetahuan merupakan salah satu perilaku yang perlu ditampilkan oleh karyawan dimanapun tanpa memandang organisasi maupun profesi. Hal ini dikarenakan perilaku berbagi pengetahuan memiliki pengaruh positif terhadap penerima informasi maupun pemberi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran efikasi diri sebagai mediator, dan kepercayaan pada tim sebagai moderator pada hubungan tidak langsung kepemimpinan yang memberdayakan dan berbagi pengetahuan melalui efikasi diri. Penelitian dilakukan menggunakan survei daring dengan teknik convenience sampling (N = 154). Hasil penelitian menunjukkan efikasi diri memediasi hubungan antara kepemimpinan yang memberdayakan dan perilaku berbagi pengetahuan. Penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan pada tim tidak memoderasi hubungan antara efikasi diri dan berbagi pengetahuan secara signifikan. Dengan demikian, kepercayaan pada tim juga tidak signifikan memoderasi interaksi kepercayaan pada tim terhadap perilaku berbagi pengetahuan melalui efikasi diri. Implikasi dari penelitian ini adalah penggunaan teori personal mastery dalam menjelaskan peran efikasi diri sebagai mediator. Secara praktis, penelitian ini memberikan saran bagi organisasi untuk meningkatkan kapasitas manajer agar dapat menampilkan gaya kepemimpinan yang memberdayakan.

Knowledge sharing is a behavior that employees must demonstrate regardless of the organization or profession. Because knowledge sharing positively influences the recipient and the giver of information. This study examines the role of self-efficacy as a mediator and team trust as a moderator in the indirect relationship of leadership that empowers and shares knowledge through self-efficacy. The study was conducted using an online survey using a convenience sampling technique (N = 154). The results show that self-efficacy mediates the relationship between empowering leadership and knowledge-sharing behavior. Research shows that team trust does not significantly moderate the relationship between self-efficacy and knowledge sharing. Thus, team trust also does not significantly moderate the interaction of team trust on knowledge sharing via self-efficacy. The implication of this research is the use of personal mastery theory in explaining the role of self-efficacy as a mediator. Practically, this research offers recommendations for organizations to improve managers' ability to demonstrate an empowering leadership style."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Veronika
"Penelitian ini bertujuan untuk untuk melihat peran Leader-member Exchange dalam hubungan antara kepribadian dan berbagi pengetahuan pada guru. Partisipan penelitian ini berjumlah 219 Guru SMA di Jabodetabek. Perilaku berbagi pengetahuan diukur dengan skala perilaku berbagi pengetahuan khusus guru (2018), trait conscientiousness dengan alat ukur NEO-4 (Seniati, 2002), serta leader-member exchange dengan LMX-MDM (Istono, 2018). Hasil penelitian menunjukkan t = -0,13, p = 0,89, LLCI -0,01 ULCI 0,01. Dapat disimpulkan bahwa peran leader-member exchange tidak memengaruhi hubungan trait conscientiousness dengan berbagi pengetahuan. Dengan kata lain, hubungan kepribadian individu yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, gigih, tepat waktu, pekerja keras dan berorientasi pada pekerjaan dengan perilaku berbagi pengetahuan tidak tergantung pada kualitas hubungan antara guru dengan kepala sekolah. Hal ini terjadi karena karakteristik struktur organisasi sekolah dan struktur organisasi di bidang bisnis berbeda yang memengaruhi hubungan guru dengan kepala sekolah yang tidak seperti hubungan karyawan dengan atasan pada perusahaan. 

This research aims to know the role of Exchange Leaders in the relationship between personality and knowledge sharing with the teacher. The participants of this study were 219 high school teachers in Jabodetabek. Knowledge sharing behavior is measured by the knowledge sharing scale specifically for teachers (2018), trait conscientiousness with NEO4 (Seniati, 2002), and leader-member exchange with LMX-MDM (Istono, 2018). The results showed t = -0.13, p = 0.89, LLCI -0.01 ULCI 0.01. It can be concluded that the role of leadermember exchange does not affect the relationship between trait conscientiousness and knowledge sharing. In other words, the personality relationship of individuals who are responsible, reliable, persistent, hard-working and work-oriented with knowledge sharing behavior does not depend on the quality of the relationship between the teacher and the principal. This happens because the characteristics of the schools organizational structure and organizational structure in the business field are different which affect the relationship between the teacher and the principal, unlike employee relations with leader in the company.   "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T55238
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradita Sita Devi Normasari
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh efikasi guru pada perilaku berbagi pengetahuan dan menguji pengaruh interaksi efikasi guru dan kepercayaan interpersonal pada perilaku berbagi pengetahuan. Penelitian dilakukan pada 269 guru Sekolah Menengah Atas yang mengajar di wilayah Jakarta dan Bekasi dan telah mengajar selama lebih dari 1 (satu) tahun. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis moderasi dengan menggunakan PROCESS dari Hayess. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling. Perilaku berbagi pengetahuan diukur dengan menggunakan Skala Perilaku Berbagi Pengetahuan, efikasi guru diukur dengan Teacher's Sense of Efficacy Scale (TSES)-short form dan kepercayaan interpersonal diukur dengan Skala Kepercayaan Interpersonal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efikasi guru berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku berbagi pengetahuan, namu, kepercayaan interpersonal tidak berperan sebagai moderator antara efikasi guru dan perilaku berbagi pengetahuan.

This study aims to examine the effect of teacher efficacy on knowledge sharing behavior and examine the interaction effect of teacher efficacy and interpersonal trust on knowledge sharing behavior. The study was conducted on 269 high school teachers who taught in the Jakarta and Bekasi area and had taught for more than 1 (one) year. The analysis technique in this study uses moderation analysis using PROCESS from Hayess. The sampling technique in this study used accidental sampling. Knowledge sharing behavior is measured using the Knowledge Sharing Behavior Scale, teacher efficacy is measured by the Teacher's Sense of Efficacy Scale (TSES)-short form and interpersonal trust are measured by the Interpersonal Trust Scale. The results of this study indicate that teacher efficacy has a significant effect on knowledge sharing behavior, however, interpersonal trust does not act as a moderator between teacher efficacy and knowledge sharing behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>