Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181106 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farah Raihani
"kelahiran prematur merupakan kelahiran dengan usia gestasi sebelum 37 minggu. Angka kelahiran prematur terus meningkat secara global selama dua dekade terakhir. Setiap tahun, sekitar 15 juta bayi lahir prematur, yang merupakan lebih dari 1 dari setiap 10 bayi, dan hampir 1 juta anak meninggal akibat komplikasi yang terkait dengan kelahiran prematur. Persalinan prematur menghambat pasokan nutrisi melewati plasenta yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin sehingga bayi prematur juga berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka akan makanan oral hal ini juga disebabkan koordinasi fungsi menghisap, dan fungsi menelan pada bayi prematur masih rentan. Sering kali kita jumpai bayi prematur terpasang selang orogastric dikarenakan fungsi menghisap dan menelan belum sempurna namun penggunaan selang orogastric untuk nutrisi optimal dalam jangka waktu yang lama tidak dianjurkan. Untuk meningkatkan efektifitas pemberian makan oral pada bayi prematur dapat diberikan rangsangan motorik seperti premature infant oral motor intervention (PIOMI) yang terdiri dari berbagai stimulasi oral dan dapat membantu bayi mengembangkan menghisap atau sucking. PIOMI dilakukan selama dua kali sehari berturut-berturut selama perawatan bayi dengan durasi Tindakan selama lima menit. Hasil evaluasi menunjukkan PIOMI efektif dalam meningkatkan refleks hhisap dan menelan bayi sehingga bayi menunjukkan kesiapan minum asi peroral. Pengukurannya dilakukan melaui penilaian skor Premature Oral Feeding readiness Asessment Scale (POFRAS) dan didapatkan peningkatan skor tiap harinya. PIOMI mampu meningkatkan kesiapan makan/ minum bayi dari enteral ke oral setelah PIOMI dilakukan secara rutin.

Premature birth is any birth before 37 weeks. Preterm birth rates have continued to increase globally over the past two decades. Each year, approximately 15 million babies are born prematurely, which is more than 1 in every 10 babies, and nearly 1 million children die from complications related to premature birth. Premature birth hampers the supply of nutrients through the placenta which is important for the growth and development of the fetus so that premature babies also struggle to fulfill their basic life needs for oral food. This is also due to the coordination of sucking and swallowing functions in premature babies who are still vulnerable. We often find premature babies with orogastric tubes installed because their sucking and swallowing functions are not yet perfect, but the use of orogastric tubes for optimal nutrition for long periods of time is not recommended. To increase the effectiveness of oral feeding in premature babies, motor stimulation can be given, such as premature baby oral motor intervention (PIOMI), which consists of various oral stimulations and can help babies develop sucking or sucking. PIOMI is performed twice a day in a row during baby care with a duration of five minutes. The evaluation results show that PIOMI is effective in improving the baby's sucking and swallowing reflexes so that the baby shows readiness to drink breast milk orally. The measurement was carried out by assessing the Premature Oral Feeding Readiness Assessment Scale (POFRAS) score and an increase in the score was obtained every day. PIOMI is able to increase the baby's readiness to eat/drink from enteral to oral after PIOMI is carried out routinely. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Holivia Almira Jacinta
"Kelahiran bayi prematur atau bayi yang lahir sebelum usia 37 minggu merupakan penyebab tertinggi yang mempengaruhi morbiditas dan mortalitas bayi dalam fase perinatal di dunia. Kelahiran bayi prematur disertai dengan kondisi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan indikator kuat terjadinya gangguan makan pada bayi yang dikaitkan dengan refleks oral motor yang inadekuat dan koordinasi hisap-menelan-dan bernapas yang buruk. Gangguan pada proses makan bayi berisiko tinggi meningkatkan kejadian gagal tumbuh (failure to thrive), keterlambatan perkembangan, dan pemulangan bayi dengan menggunakan selang OGT. Premature Infant Oral Motor Intervention (PIOMI) merupakan salah satu stimulasi oro-motor yang dapat digunakan untuk meningkatkan refleks hisap dan menelan bayi dan meningkatkan kesiapan proses transisi makan bayi dari enteral ke oral. Karya ilmiah ini memuat gambaran mengenai pemberian asuhan keperawatan kepada bayi prematur dengan BBLR dan problem feeding berusia 36 minggu melalui penerapan PIOMI sebagai intervensi berbasis bukti. PIOMI dilakukan selama dua kali sehari dalam waktu sepuluh hari berturut-turut dengan durasi tindakan selama lima menit. Hasil evaluasi menunjukkan PIOMI efektif dalam meningkatkan refleks hisap bayi yang secara objektif pengukurannya dilakukan melalui penghitungan skor Premature Oral Feeding Readiness Asessment Scale (POFRAS) dan didapatkan peningkatan dari skor 15 menjadi 36. PIOMI pun mampu meningkatkan kesiapan makan bayi dari enteral ke oral setelah PIOMI dilakukan secara terus menerus selama sembilan hari.

The birth of premature infants or infants born before 37 weeks of age is the leading cause of infant morbidity and mortality in the perinatal phase worldwide. Premature birth accompanied by low birth weight (LBW) is a strong indicator of infant feeding disorders associated with inadequate oral-motor reflexes and poor suction-swallowing-and-breathing coordination. Infant feeding disorders have a high risk of increasing the incidence of failure to thrive, developmental delay, and discharge with the use of Orogastric Tube (OGT). Premature Infant Oral Motor Intervention (PIOMI) is one of the oral motor stimulations that can be used to improve infant suction and swallowing reflexes and increase readiness for the transition of infant feeding from enteral to oral. This scientific work contains a description of the provision of nursing care to premature infants with LBW and feeding problems aged 36 weeks through the application of PIOMI as an evidence-based review intervention. PIOMI was performed twice a day for ten consecutive days with a duration of five minutes. The results of the evaluation showed that PIOMI was effective in improving infants' suction reflexes, objectively measured through the calculation of the Premature Oral Feeding Readiness Assessment Scale (POFRAS) score and an increase from a score of 15 to 36. PIOMI was also able to improve infants' feeding readiness from enteral to oral after nine days of continuous PIOMI treatment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asyifa
"Bayi prematur dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) lahir dengan berbagai masalah kesehatan. Masalah yang sering terjadi adalah terkait dengan lemahnya refleks hisap dan menelan sehingga mengakibatkan masalah pada pemberian nutrisi. Masalah pemberian nutrisi pada kelahiran bayi prematur akan menyebabkan nutrisi tidak adekuat sehingga terjadi malnutrisi, gagal tumbuh, dan kegagalan perkembangan otak. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis intervensi Premature Infant Oral Motor Intervention (PIOMI) untuk meningkatkan kemampuan menghisap dan menelan pada bayi Ny. A I. PIOMI merupakan salah satu metode baru dengan metode pijitan untuk meningkatkan kemampuan motorik pada bayi prematur. PIOMI bertujuan untuk meniru pengalaman oral in-utero yang memperkuat dan mengembangkan mekanisme makan. Delapan langkah memberikan gerakan yang dibantu untuk mengaktifkan kontraksi otot dan memberikan gerakan melawan resistensi untuk membangun kekuatan pada area yang dibutuhkan untuk minum secara oral. Hasil dari intervensi ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menghisap dan menelan setelah 2 kali diberikan intervensi. Oleh karena itu, karya tulis ini merekomendasikan intervensi PIOMI pada bayi prematur dengan BBLR yang memiliki masalah menghisap.

Premature babies with Low Birth Weight (LBW) are born with various health problems. Problems that often occur are related to weak sucking and swallowing reflexes, resulting in problems with feeding. Problems with nutrition in premature babies will cause inadequate nutrition, resulting in malnutrition, failure to thrive, and failure of brain development. This paper aims to analyze the Premature Infant Oral Motor Intervention (PIOMI) intervention to improve the sucking and swallowing ability of Ny. A I. PIOMI is a new method with massage method to improve motor skills in premature babies. PIOMI aims to mimic the in-utero oral experience that reinforces and develops feeding mechanisms. Eight steps provide assisted movement to activate muscle contractions and provide movement against resistance to build strength in the areas required for oral drinking. The results of this intervention showed an increase in the ability to suck and swallow after 2 times the intervention was given. Therefore, this paper recommends PIOMI intervention in premature infants with low birth weight who have sucking problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahla Syifa
"Air susu ibu (ASI) adalah makanan alami dengan nutrisi tinggi yang sesuai perkembangan bayi yang disekresikan kelenjar payudara dan diproduksi sejak kehamilan. Pada ibu yang memiliki bayi yang prematur memiliki masalah dalam menyusui dan kecemasan terkait kondisi bayinya. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan asuhan keperawatan pada ibu dengan bayi prematur yang mengalami masalah menyusui tidak efektif dan kecemasan beserta dengan pengaruh penerapan pijat oksitosin dan terapi musik untuk meningkatkan produksi asi dan menurunkan ansietas. Metode studi kasus dengan melakukan intervensi pijat oksitosin dan terapi musik selama tiga hari. Hasil analisis setelah dilakukan intervensi pijat oksitosin dan terapi musik yaitu terjadi peningkatan produksi ASI yang dilihat dari jumlah pengeluaran ASI dan menurunnya tingkat ansietas dinilai menggunakan kuesioner STAI (State Trait Anxiety Inventory).

Mother's milk (ASI) is a natural food with high nutrition that is suitable for the baby's development, which is secreted by the breast glands and produced since pregnancy. Mothers who have premature babies have problems breastfeeding and worry about their baby's condition. The aim of writing this scientific work is to report nursing care for mothers with premature babies who experience problems with ineffective breastfeeding and anxiety along with the effect of applying oxytocin massage and music therapy to increase breast milk production and reduce anxiety. The case study method involved intervention with oxytocin massage and music therapy for three days. The results of the analysis after the oxytocin massage and music therapy intervention were an increase in breast milk production as seen from the amount of breast milk excreted and a decrease in anxiety levels assessed using the STAI (State Trait Anxiety Inventory) questionnaire."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zubaidah
"Intoleransi minum merupakan masalah yang umum terjadi pada bayi prematur Tujuan penulisan Karya Ilmiah Akhir ini adalah memberikan gambaran penerapan Model Konservasi Levine pada bayi prematur dengan intoleransi minum dan gambaran pelaksanaan Praktik Residensi Keperawatan Anak Model Konservasi Levine berfokus pada peningkatan adaptasi melalui prinsip konservasi untuk mencapai integritas diri Penerapan Model Konservasi Levine tertuang dalam lima kasus terpilih Pada lima kasus terpilih tersebut ditemukan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh intoleransi minum Adapun masalah keperawatan lainnya adalah bersihan jalan napas tidak efektif gangguan pola napas gangguan termoregulasi risiko infeksi risiko gangguan perkembangan dan gangguan proses keluarga Masalah masalah tersebut dapat memperberat intoleransi minum dan menghambat proses pemulihan pada bayi prematur Asuhan keperawatan pada kasus terpilih diberikan oleh residen dengan melaksanakan perannya sebagai pemberi asuhan pendidik konsultan koordinator pengambil keputusan etik legal dan sebagai peneliti.

Feeding intolerance is a common problem in premature infants The purpose of this Final Scientific Work is to describe the application of Levine Conservation Model in preterm infants with feeding intolerance and the implementation of Pediatric Nursing Residency Practice Levine Conservation Model focuses on the adaptation improvement through conservation principles to achieve wholeness Levine Conservation Model was implemented in five selected cases In the five selected cases there was a nutritional intake problem caused by feeding intolerance The other problems were ineffective airway clearance ineffective breathing pattern ineffective thermoregulation risk for infection risk for developmental disorder and altered family process These problems can aggravate the feeding intolerance and inhibit the healing process of premature infants The nursing care to selected cases was given by the resident by implementing the roles as a caregiver an educator a consultant a coordinator an ethical and legal decision maker and a researcher"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asmelya Dini Nurjannah
"Kelahiran prematur atau bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu merupakan masalah kesehatan global yang memiliki risiko tinggi terhadap morbiditas dan mortalitas bayi. Bayi prematur yang lahir kurang dari usia kehamilan 34 minggu memiliki pola menghisap-menelan-bernafas yang tidak terkoordinasi dengan sempurna. Koordinasi dan keterampilan menghisap merupakan faktor penting dalam mencapai pemberian oral yang aman dan sukses pada bayi prematur. Intervensi stimulasi oral dapat diterapkan untuk mendukung perkembangan refleks menghisap dan menelan serta mengurangi lama waktu transisi dari pemberian minum melalui enteral ke oral. Karya ilmiah ini memberikan gambaran mengenai proses asuhan keperawatan pada bayi prematur dan efektifitas penerapan Oromotor Stimulation (OMS) selama 8 hari perawatan. Pemberian stimulasi dilakukan 15-30 menit sebelum pemberian minum dengan durasi selama 15 menit. Hasil evaluasi menunjukkan Oromotor Stimulation (OMS) efektif dalam meningkatkan berat badan dan kesiapan minum secara oral. Setelah diberikan intervensi, berat badan bayi meningkat dengan rata-rata kenaikan 24,2 gram/hari. Hasil evaluasi objektif menggunakan instrumen Premature Oral Feeding Readiness Assessment Scale (POFRAS) menunjukkan peningkatan skor dari 23 menjadi 34 yang berarti bayi memiliki kesiapan minum per- oral yang baik.

Premature birth or infants born before 37 weeks of gestation is a global health problem that has a high risk of infant morbidity and mortality. Premature infants born less than 34 weeks of gestation have a pattern of sucking-swallowing-breathing that is not perfectly coordinated. Coordination and sucking skills are important factors in achieving safe and successful oral administration of preterm infants. Oral stimulation interventions can be used to support the development of sucking and swallowing reflexes and to reduce the transition time from enteral to oral feeding. This scientific work provides an overview of the process of nursing care for premature infants and the effectiveness of Oromotor Stimulation (OMS) for 8 days. Stimulation is given 15-30 minutes before feeding with a duration of 15 minutes. Evaluation results show that Oromotor Stimulation (OMS) is effective in increasing body weight and readiness to oral feeding. After being given the intervention, the baby's weight increased with an average increase of 24.2 grams/day. The results of an objective evaluation using the Premature Oral Feeding Readiness Assessment Scale (POFRAS) instrument showed an increase in score from 23 to 34 which means that the infant has good oral feeding readiness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Anastasya Riwu Prasetya
"Memandikan bayi merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan perkembangan neurofisiologis dan kebersihan tubuh untuk mencegah infeksi. Namun, mandi juga dapat menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh bayi, seperti hipotermia. Sekitar 40% dari total 2,4 juta kematian bayi baru lahir di dunia disebabkan oleh hipotermia. Pada bayi prematur atau bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu, pusat pengaturan suhu tubuh di hipotalamus belum berkembang sempurna untuk dapat menghindari kehilangan panas dalam mencegah hipotermia setelah mandi. Intervensi dapat diterapkan untuk tetap mempertahankan suhu tubuh pada bayi prematur. Karya ilmiah ini memberikan gambaran mengenai proses asuhan keperawatan pada bayi prematur dan efektivitas penerapan selama empat hari perawatan dilakukan selama ± 5 menit setiap harinya dengan mengikuti standar prosedur yang ada. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa efektif dalam mempertahankan suhu tubuh pada bayi prematur dengan nilai maksimal suhu satu menit setelah mandi sebesar 36,3° C. Tidak ditemukan komplikasi seperti sesak napas atau sianosis selama intervensi diberikan.
Bathing in infants is important in improving neurophysiological development and body hygiene to prevent infection. However, bathing can also cause physiological changes in the infants' body, such as hypothermia. Approximately, 40% of the total 2.4 million infant deaths in the world are caused by hypothermia. Premature birth or birth that occurs before 37 weeks of gestation contributes to incomplete development of the body temperature regulation center in the hypothalamus that causes incapability to avoid heat loss in terms to prevent hypothermia after bathing. Swaddle bath intervention can be applied to maintain body temperature in premature infants. This study provides an overview of the nursing care process for premature infant and the effectiveness of applying swaddle bath during four days of care. Swaddle baths are carried out for ± 5 minutes every day following existing standard procedures. The evaluation results showed that the swaddle bath was effective in maintaining body temperature in premature infant with a maximum temperature value one minute after bathing of 36,3° C. No complications such as shortness of breath or cyanosis were found during the intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nopi Nur Khasanah
"Karya ilmiah ini merupakan analisis pelaksanaan praktik residensi keperawatan anak selama dua semester. Kegiatan utama yang dilakukan antara lain memberikan asuhan keperawatan pada bayi prematur dan praktik keperawatan berbasis pembuktian. Asuhan keperawatan pada bayi prematur menggunakan teori comfort Kolcaba. Diagnosis keperawatan yang sering muncul pada bayi prematur adalah nyeri prosedural, gangguan termoregulasi, nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan risiko infeksi. Intervensi dengan teknik mengukur kenyamanan, edukasi pada orangtua, dan melalui tindakan menenangkan jiwa. Praktik keperawatan berbasis pembuktian dilakukan melalui facilitated tucking disertai "hadir-berbicara" untuk menurunkan skor nyeri prosedural. Hasil menunjukkan bahwa intervensi berbasis teori comfort Kolcaba efektif untuk meningkatkan kenyamanan. Disarankan agar teori comfort Kolcaba dapat diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan pada bayi prematur.

This scientific paper is an analysis of the implementation of pediatric nursing practice residency during two semesters. Main activities were providing nursing care to premature`s infant and doing evidence based nursing practice. Nursing care had been premature`s infant using a Kolcaba comfort`s theory. Nursing problem usually occured in premature`s infant were acute procedural pain, ineffective thermoregulation, imbalanced nutrition: less than body, risk for infection. Intervention done by technical comfort measures, parent`s coaching, and comfort food the soul. Evidence done by doing facilitated tucking and "talking to-being with" to decrease score of acute procedural pain. The result showed the evidence based on Kolcaba comfort`s theory effective to increase comfort. It is suggested that Kolcaba comfort`s theory can applied in the provision of nursing care to premature`s infant."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Hasanul Huda
"ABSTRAK
Bayi prematur sangat sensitif terhadap stimulus nyeri. Tujuan dari studi kasus ini adalah menganalisis efektivitas penerapan asuhan keperawatan pada bayi dengan gangguan pemenuhan kebutuhan kenyamanan melalui intervensi stimulasi multisensori menggunakan model Comfort Kolcaba di ruang perinatologi. Lima kasus terpilih menunjukkan terjadinya gangguan kenyamanan dan nyeri akut pada bayi prematur akibat terpapar dengan prosedur invasif. Intervensi dilakukan dengan mengkaji skor nyeri, pemberian stimulasi multisensori, serta perlibatan orang tua dalam intervensi melalui sentuhan dan kontak kulit ke kulit. Intervensi keperawatan berdasarkan evidence based nursing melalui tindakan stimulasi multisensori dilakukan untuk menurunkan skor nyeri. Hasil menunjukkan bahwa intervensi berbasis teori Comfort Kolcaba efektif untuk meningkatkan kenyamanan. Disarankan agar teori Comfort Kolcaba dapat diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan pada bayi prematur.

ABSTRACT
Premature infants are particularly sensitive to pain stimulus. The purpose of this case study is to analyze the effectiveness of nursing care in infants with impaired fulfillment of comfort through multisensory stimulation intervention in the perinatology room using Comfort Kolcaba model. Five cases selected show disruption of comfort and acute pain in preterm infants from exposure to invasive procedures. The intervention is done by assessing pain scores, multisensory stimulation, as well as the involvement of parents in the intervention through touch and skin-to-skin contact. Nursing interventions based on evidence based nursing through multisensory stimulation measures taken to decrease the pain score. The results show that the theory-based intervention Comfort Kolcaba effective to increase comfort. Application of Comfort Kolcaba theory can be applied in the provision of nursing care in premature infants. ;;"
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati
"Kemampuan menghisap bayi prematur dapat ditingkatkan dengan pemberian stimulasi non nutritive sucking (NNS) dengan menggunakan empeng. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh stimulasi NNS menggunakan empeng terhadap lama penggunaan sonde dalam pemberian minum bayi prematur.
Desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan post test only with control group design denan sampel 20 responden untuk 2 kelompok yang dipilih secara purposive sampling di salah satu rumah sakit daerah di Tangerang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan instrumen lembar observasi indikator pelepasan sonde dan dianalisis dengan independent t test.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh stimulasi NNS dengan menggunakan empeng terhadap lama penggunaan sonde dalam pemberian minum bayi prematur (p=0,379, α=0,05), namun, masa penggunaan sonde lebih pendek. Peneliti merekomendasikan agar stimulasi NNS dengan menggunakan empeng tetap dijadikan prosedur alternatif untuk meningkatkan refleks menghisap pada bayi prematur.

An adequate sucking can be improved a premature infant's sucking reflex with non nutritive sucking stimulation (NNS) with pacifier. The purpose of this research was to identify the influence of NNS stimulation with pacifier towards the duration of gastric tube usage during premature infant feeding.
The design of this research was quasi experimental with post test only control group design with 20 respondents for two groups, then were chosen by purposive sampling in one of Tangerang District Hospital. The data were collected using a questionnaire and an observation form. Data were analized using independent t test.
The result of this research showed that there was no influence of NNS with pacifier towards the duration of gastric tube usage (p=0,379; α=0,05), however the duration of gastric tube usage was shortened. This research recommends that non nutritive sucking stimulation with pacifier is an alternative procedures to improve a premature infant's sucking reflex.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>