Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160791 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aulia Anisya
"Latar Belakang: Rokok elektronik saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Selama 10 tahun terakhir terdapat peningkatan signifikan pengguna rokok elektronik di Indonesia antara tahun 2011 hingga 2021 yaitu dari 0,3% menjadi 3,0%. Penelitian terdahulu di Universitas Indonesia menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan rokok elektronik secara rutin mencapai 50%.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penggunaan rokok elektronik pada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan studi cross-sectional.
Latar Belakang: Rokok elektronik saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Selama 10 tahun terakhir terdapat peningkatan signifikan pengguna rokok elektronik di Indonesia antara tahun 2011 hingga 2021 yaitu dari 0,3% menjadi 3,0%. Penelitian terdahulu di Universitas Indonesia menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan rokok elektronik secara rutin mencapai 50%. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penggunaan rokok elektronik pada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan studi cross-sectional. Hasil: Hasil uji chi square menunjukkan adanya hubungan signifikan antara faktor-faktor jenis kelamin (p=0,021), pengetahuan (p=0,027), perceived susceptibility (p=<0,001), perceived severity (p=<0,001), perceived benefits (p=<0,001), perceived barriers (p=<0,001), self-efficacy (p=<0,001), dan cue to action (p=<0,001) dengan perilaku penggunaan rokok elektronik. Namun pada faktor umur ditemukan tidak ada hubungan yang signifikan (p=0,062). Diskusi: Faktor-faktor dalam Health Belief Model seperti faktor demografi (jenis kelamin dan pengetahuan), perceived susceptibility, perceived severity, benefits, barriers, self-efficacy, dan cue to action terbukti berpengaruh terhadap perilaku penggunaan rokok elektronik pada mahasiswa.

Background: Electronic cigarettes have now become part of the lifestyle. Over the past 10 years, there has been a significant increase in electronic cigarette users in Indonesia between 2011 and 2021, from 0.3% to 3.0%. Previous research at the University of Indonesia showed that the frequency of regular use of electronic cigarettes reached 50%. Objectives: This study aims to analyze the factors associated with electronic cigarette use behavior among students of the Faculty of Engineering, University of Indonesia. Methods: This research uses a quantitative design with a cross-sectional study. Results: The results of the chi-square test showed a significant relationship between the factors of gender (p = 0.021), knowledge (p = 0.027), perceived susceptibility (p = <0.001), perceived severity (p = <0.001), perceived benefits (p = <0.001), perceived barriers (p = <0.001), self-efficacy (p = <0.001), cue to action (p = <0.001) with the behavior of using electronic cigarettes. However, the age factor found no significant relationship (p=0.062). Conclusion: Factors in the HBM such as demographic factors, perceived susceptibility, perceived severity, benefits, barriers, self-efficacy, and cue to action are proven to influence the behavior of using electronic cigarettes in college students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aphroditha Emawati Nidia Kusumaning Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pola makan gizi seimbang pada mahasiswa Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tahun 2021. Studi ini menggunakan desain potong lintang menggunakan data primer. Data dikumpulkan melalui kuesioner daring dengan jumlah responden 178 orang. Pola makan gizi seimbang sebagai variabel dependen, jenis kelamin, pengetahuan gizi, sikap, ketersediaan makanan gizi seimbang, keterpaparan informasi, dukungan keluarga, dan dukungan teman sebaya sebagai variabel independen. Analisis data dengan uji chi-square. Hasil studi didapatkan 71,9% mahasiswa dengan pola makan gizi seimbang kurang, 81,5% jenis kelamin perempuan, 65,2% pengetahuan gizi rendah, 51,1% sikap negatif, 66,3% kurang tersedia makanan gizi seimbang, 77,5% terpapar informasi, 64,6% dukungan keluarga kurang, dan 98,9% dukungan teman sebaya kurang. Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan gizi (p=0,001), sikap (p=0,043), ketersediaan makanan gizi seimbang (p=0,019), keterpaparan informasi (p=0,002), dan dukungan keluarga (p=0,006) dengan pola makan gizi seimbang pada mahasiswa. Hasil penelitian menyarankan untuk optimalkan promosi penerapan pola makan gizi seimbang melalui pemasangan poster secara langsung maupun daring.

This study aims to determine the factors associated with balanced nutrition eating pattern in students of Public Health Bachelor Program of the Faculty of Public Health, Universitas Indonesia in 2021. The study used a cross-sectional design using primary data. The data was collected through an online questionnaire with 178 respondents. A balanced nutrition eating pattern as a dependent variable, gender, nutritional knowledge, attitudes, availability of balanced nutritional foods, exposure to information, family support, and peer support are independent variables. Analyzed data with chi-square test. The results of this study found 71.9% of students who had less balanced nutritional diet, 81.5% are the female sex, 65.2% low knowledge of nutrition, 51.1% negative attitudes, 66.3% less available balanced nutritional foods, 77.5% exposed to information, 64.6% less family support, and 98.9% less peer support. There was a significant relationship between nutritional knowledge (p=0.001), attitude (p=0.043), availability of balanced nutritional foods (p=0.019), exposure to information (p=0.002), and family support (p=0.006) with a balanced nutritional diet pattern in college students. The results of the study suggest to optimize the promotion of the implementation of a balanced nutritional diet pattern through the installation of posters offline or online."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Huwaida
"Aktivitas fisik dapat mencegah berbagai macam penyakit menular dan meningkatkan kesehatan seseorang, baik pada usia muda, maupun tua. Proporsi aktivitas fisik di Kota Depok memasuki peringkat 10 besar dengan aktivits fisik terendah di Jawa Barat, dengan angka 60,55%. Di Universitas Indonesia (UI) sendiri sebagai salah satu universitas di Kota Depok, angka aktivitas fisik pada mahasiswa masih menjadi masalah dilihat dari adanya peningkatan proporsi aktivitas fisik rendah dari tahun 2018 (28,2%) ke tahun 2022 (47,4%) serta masih tingginya angka PTM (obesitas dan hipertensi) pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku aktivitas fisik pada mahasiswa UI tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data penelitian dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara daring oleh 237 mahasiswa UI. Data dianalisis menggunakan uji chi-square untuk melihat hubungan antara variabel independen dan dependen. Hasil penelitian menunjukkan 142 mahasiswa (59,9%) aktif secara fisik. Penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan signifikan antara status tempat tinggal (p=0,028; OR=2,145; 95% CI 1,124 – 4,090), sikap (p=0,042; OR=1,789; 95% CI 1,056 – 3,029), dan dukungan teman (p=0,021; OR=1,923; 95% CI 1,134 – 3,261) dengan perilaku aktivitas fisik mahasiswa. Status tempat tinggal dan dukungan teman merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan aktivitas fisik, mahasiswa yang tidak tinggal bersama keluarga inti atau tinggal sendiri serta memiliki dukungan teman yang baik berpeluang 2 kali lebih besar untuk aktif secara fisik. Maka dari itu, peningkatan fasilitas olahraga, pengembangan program intervensi promosi kesehatan terkait aktivitas fisik, dan anjuran untuk beraktivitas fisik perlu dilakukan sebagai upaya mendorong mahasiswa untuk menjadi lebih aktif.

Physical activity can prevent various infectious diseases and improve one's health, both in young and old age. The proportion of physical activity in Depok City ranks among the top 10 with the lowest physical activity rates in West Java, which reach 60.55%. At the University of Indonesia (UI), which is one of the universities in Depok, the level of physical activity among students is still a concern, as evidenced by the increasing proportion of low physical activity from 28.2% in 2018 to 47.4% in 2022, as well as the high prevalence of non-communicable diseases (obesity and hypertension) among students. This research aims to identify the factors associated with physical activity behavior among UI students in 2023. The study adopts a cross-sectional design, which the data were collected through online questionnaires completed by 237 students. The data were analyzed using chi-square test and independent t-test to examine the relationship between independent and dependent variables. The results of the study indicate that 142 students (59.9%) are physically active. The research also shows a significant relationship between residential status (p=0.028; OR=2.145; 95% CI 1.124 – 4.090), attitude (p=0.042; OR=1.789; 95% CI 1.056 – 3.029), and friends’ support (p=0.021; OR=1.923; 95% CI 1.134 – 3.261) with students' physical activity behavior. Residential status and friends’ support are the dominant factors associated with physical activity. Students who do not live with their nuclear family or live alone and have good social support from friends are twice as likely to be physically active. Therefore, improving sports facilities, develop health promotion intervention programs related to physical activity, and encourage students to engage in physical activities should be made as efforts for the students to be more active."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedicta Cindy Delphinia
"Pandemi COVID-19 merupakan masa-masa stress bagi masyarakat, kecemasan dan rasa takut akan adanya penyakit baru menimbulkan stigma sosial. Stigma sosial dapat berdampak buruk bagi penanganan dan pengendalian wabah. Mahasiswa memiliki peran sebagai pembawa dan pelaku perubahan serta contoh nyata. Salah satu bentuk nyata dapat diwujudkan melalui upaya pencegahan dan mengatasi stigma sosial COVID-19 di masyarakat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stigma sosial COVID-19 di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia dan faktor yang berpotensi menyebabkan stigma sosial COVID-19 tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi potong lintang. Populasi penelitian ini merupakan seluruh mahasiswa jenjang studi strata 1 (S1) dengan sampel sebanyak 373 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner daring yang diisi mandiri oleh responden. Analisis yang dilakukan meliputi analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 31,1% responden masih memiliki stigma sosial. Analisis bivariat yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara variabel jenis kelamin, pengetahuan dan keterpaparan informasi dengan stigma sosial COVID-19. Meskipun secara statistik tidak terdapat hubungan yang signifikan namun ditemukan kecenderungan pada variabel asal fakultas non-kesehatan, sikap, peran tokoh masyarakat, dan peran petugas kesehatan.

The COVID-19 pandemic is a stressful time for the community, anxiety and fear of a new disease causing social stigma. Social stigma can have a negative impact on the handling and control of the outbreaks. Students have a role as agents of change as well as the real examples in society. One of the real action of this role can be realized through the efforts to prevent and overcome the social stigma of COVID-19 in society.This study aims to determine the social stigma of COVID-19 among University of Indonesia students and the factors that potentially causing the social stigma of COVID-19. The method used in this research is descriptive analysis with a cross-sectional study design. The population of this study were all undergraduate students (S1) and minimum sample of 373 respondents was obtained. Data were collected through online questionnaires and filled out independently by respondents. The analysis carried out includes univariate and bivariate analysis using the chi square test.The results showed that 31.1% of respondents still had COVID-19 social stigma. The bivariate analysis conducted showed that there was no statistically significant relationship between the variables of gender, knowledge and information exposure with the social stigma of COVID-19. Although there is no statistically significant relationship, a trend was found in the non-health faculty origin variables, attitudes, the role of community leaders, and the role of health workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Rishandayani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku gizi seimbang pada mahasiswa FIK UNJ. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada April - Mei 2016 kepada 146 mahasiswa FIK UNJ yang berusia 19-23 tahun. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 19,9% mahasiswa berperilaku gizi seimbang yang baik. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang (pvalue=0,026).

This purpose of this study is to determine the factors related to the behavior of balanced nutrition in Faculty of Sport Science, State University of Jakarta students. This study used a cross-sectional design. Data were collected in April-May 2016 to 146 students aged 19-23 years. The instrument of this study is a questionnaire. The results showed that 19,9% of the students behaved well balanced nutrition. Statistical analysis showed that there was a significant relationship between knowledge about balanced nutrition with balanced nutrition behavior (p-value = 0.026).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Hanan
"Perilaku kesehatan merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan kesehatan, Munculnya infeksi COVID-19 yang meningkat memerlukan adanya tindakan pencegahan sehingga penting untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi COVID-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada mahasiswa tingkat akhir S1 Reguler Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) tahun 2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods. Disain cross sectional pada studi kuantitatif dilakukan pada 98 responden yang diambil dengan quota sampling serta dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Untuk memperkuat hasil penelitian dilakukan studi kualitatif dengan disain studi kasus pada 6 orang informan yang meliputi: mahasiswa, orang tua mahasiswa dan petugas K3L FKMUI. Hasil penelitian menunjukkan 51,2% responden berperilaku kurang baik dalam pencegahan COVID-19. COVID-19 dengan menyediakan sarana yang dibutuhkan, namun tidak menghimbau anaknya untuk berperilaku. K3L juga sudah membuat aturan dan himabaun bagi warga FKM UI tetapi sarana cuci tangan ada yang rusak dan tidak menyediakan masker bagi mahasiswa. Untuk itu, perlu adanya peningkatan fasilitas dan jadwal monitoring sarana prasarana pencegahan COVID-19 secara rutin oleh K3L FKM UI agar perilaku pencegahan COVID-19 Mahasiswa dapat meningkat.

Health behavior is an activity carried out to maintain or improve health. The emergence of an increased COVID-19 infection requires preventive measures so it is important to know the factors that influence COVID-19. The purpose of this study was to determine the factors associated with the behavior of preventing COVID-19 in final year Regular Undergraduate students at the Faculty of Public Health, University of Indonesia (FKM UI) in 2022. This study used a mixed methods approach. The cross-sectional design of the quantitative study was conducted on 98 respondents who were taken by quota sampling and analyzed using the Chi-Square test. To strengthen the research results, a qualitative study was carried out with a case study design on 6 informants which included: students, parents of students and K3L FKMUI officers. The results showed that 51.2% of respondents behaved badly in preventing COVID-19. COVID-19 by providing the necessary facilities, but not urging their children to behave. K3L has also made rules and appeals for FKM UI residents but there are hand washing facilities that are damaged and do not provide masks for students. For this reason, it is necessary to improve facilities and schedule regular monitoring of COVID-19 prevention infrastructure by K3L FKM UI so that students' COVID-19 prevention behavior can increase.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Romauli
"Emotional eating merupakan kecenderungan mengkonsumsi makanan secara belebih sebagai respon terhadap emosi negatif. Emotional eating dapat menyebabkan obesitas, eating disorder, diabetes melitus, dan penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara stres, jenis kelamin, premenstrual syndrome (PMS), aktivitas fisik, citra tubuh, harga diri, kualitas tidur, penggunaan media sosial, tempat tinggal, dan culture shock dengan perilaku emotional eating pada mahasiswa UI angkatan 2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2023 melaui kuesioner online, dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan menggunakan chi-square dan uji t-independent. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sebanyak 19% responden mengalami emotional eating. Terdapat hubungan yang signifikan antara emotional eating dengan stres (p-value = 0,003), dan terdapat perbedaan rata-rata skor citra tubuh yang signifikan pada kelompok dengan dan tanpa emotional eating (p-value = 0,005). Pada penelitian ini, terdapat 7 variabel yang berhubungan signifikan dan 3 varibel yang tidak berhubungan signifikan dengan perilaku emotional eating. Harapannya mahasiswa UI maupun kelompok usia dewasa muda mampu memperhatikan jenis stressor yang dialami dan mencari coping stres yang sesuai dengan karakteristik masing-masing individu.

Emotional eating is the tendency to overeat in response to negative emotions. Emotional eating can lead to obesity, eating disorders, diabetes mellitus, and cardiovascular disease. This study aims to look at the relationship between stress, gender, premenstrual syndrome (PMS), physical activity, body image, self-esteem, sleep quality, social media use, residence, and culture shock with emotional eating behavior in UI student batch 2022. This study uses a quantitative approach with a cross-sectional design. Data collection was carried out in June 2023 through an online questionnaire, with purposive sampling technique. Data analysis was performed using chi-square and independent t-test. The results of this study showed that 19% of respondents experienced emotional eating. There is a significant relationship between emotional eating and stress (p-value = 0.003), and there is a significant difference in average body image scores in groups with and without emotional eating (p-value = 0.005). In this study, there are 7 variables that are significantly related and 3 variables that are not significantly related to emotional eating behavior. It is hoped that UI students and young adults will be able to pay attention to the types of stressors experienced and find stress coping that suits the characteristics of each individual."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenindra Anggi Alifta
"Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan tapi juga pendidikan. Pembelajaran daring dianggap sebagai salah satu solusi agar aktivitas akademik dapat terus berjalan. Nyatanya sistem baru ini mengakibatkan stres bagi beberapa mahasiswa. Selain faktor yang berhubungan langsung dalam proses perkuliahan, terdapat pula permasalahan dari kehidupan sehari-hari yang beresiko mengakibatkan munculnya stres khususnya pada mahasiswa Ekstensi yang tidak jarang beberapa dari mereka sudah bekerja dan berumah tangga. Hal ini menambah beban tugasnya dalam menjalani tanggung jawabnya sehari-harinya serta berdampingan memaksimalkan tugasnya sebagai seorang mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat stres mahasiswa selama masa pandemi Covid-19 pada mahasiswa Program Ekstensi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Penelitian ini cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Ekstensi FKM UI yang berjumlah 176 responden dengan kriteria inklusi mahasiswa dengan status akademis aktif dan kriteria eksklusi mahasiswa yang tidak bersedia menjadi responden ketika penelitian berlangsung. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada responden. Dari hasil penelitian didapatkan 5,7% responden mengalami stres berat. Hasil analisis bivariat diperoleh dua faktor yang berhubungan dengan tingkat stres mahasiswa yaitu jadwal perkuliahan dengan p-value 0,005 dan metode pembelajaran dengan p-value 0,01. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar untuk mengambil tindakan dalam pencegahan dan pengendalian stres pada mahasiswa.

The Covid-19 pandemic has not only impacted the health sector but also education. Online learning is considered one of the solutions so that academic activities can continue to run. But, this new system caused stress for some students. In addition to factors that are directly related to the lecture process, there are also problems from everyday life that are at risk of causing stress, especially for Extension students, some of whom are already working and having families. This adds to the burden of his duties in carrying out his daily responsibilities and side by side maximizing his duties as a student. This study aims to determine the factors associated with student stress levels during the Covid-19 pandemic in students of the Extension Program of the Faculty of Public Health, University of Indonesia. This study is a quantitative study with a cross-sectional study. The sample in this study were all Extension FKM UI students totaling 176 respondents with inclusion criteria of students with active academic status and exclusion criteria of students who were not willing to be respondents when the research took place. The data used in this study are primary data obtained through questionnaires given to respondents. From the results of the study, it was found that 5.7% of respondents experienced severe stress. The results of the bivariate analysis obtained two factors related to the stress level of students, namely the lecture schedule with a p-value of 0.005 and the learning method with a p-value of 0.01. From the results of this study, it is hoped that it can be used as basic data to take action in preventing and controlling stress in students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Berlian Aderisa
"Konsumsi sugar sweetened beverages secara rutin dapat menyebabkan terjadinya obesitas, diabetes, penyakit kronis, dan kematian dini. Di Indonesia terjadi peningkatan perkembangan industri sugar sweetened beverages secara khusus untuk jenis minuman boba drinks yang mengalami peningkatan pemesanan sampai lebih dari 8.500% pada tahun 2018. Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk melihat gambaran frekuensi konsumsi boba drinks dan menganalisis faktor yang berhubungan khususnya pada remaja akhir. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Data penelitian dikumpulkan secara primer pada bulan Mei hingga Juni tahun 2020 pada Mahasiswa FKM UI, Depok, Jawa Barat dengan jumlah responden 262 orang. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square dengan bantuan perangkat lunak IBM SPSS Statistics 20. Hasil penelitian menemukan adanya hubungan signifikan antara konsumsi boba drinks dengan aksesibilitas online, pengetahuan terkait sugar sweetened beverages, sikap terhadap sugar sweetened beverages, pengaruh teman, dan pengaruh keluarga namun belum dapat menunjukkan hubungan signifikan antara konsumsi boba drinks dengan jenis kelamin, pengeluaran untuk konsumsi, aksesibilitas langsung, pengaruh media massa, dan status gizi. Hasil penilitian menyarankan dilakukannya edukasi gizi serta penyediaan informasi gizi jajanan yang tersedia di lingkungan FKM UI. Peneliti juga menyarankan dilakukannya kampanye gizi yang melibatkan mahasiswa secara langsung.

Regular consumption of sugar sweetened beverages contribute to the development of obesity, diabetes, chronic disease, and early death. In Indonesia, the sugar sweetened beverages industry has been developing drastically, especially for boba drinks which sales increase for more than 8.500% on 2018. The purpose of this study is to see the consumption pattern of boba drinks and associated factors especially on late adolescent. This study is a quantitative study using cross-sectional design. The data for this study was collected from May until June, 2020 on Student of Public Health Faculty, Universitas Indonesia, Depok, West Java with 262 sample. The data was statistically analyzed in univariate and bivariate with the help of IBM SPSS Statistics 20 software. This study found a significant relation between boba drinks consumption with online accessibility, knowledge regarding sugar sweetened beverages, attitude towards sugar sweetened bevarages, friends/peers influence, and family influence but can’t find any significant relation between boba drinks consumption with sex, food expenses, direct accessibility, mass media influence, and nutritional status. The result from this study suggests to hold nutrition education and providing nutritional information for snacks sold around Public Health Faculty Universitas Indonesia. Researcher also suggests to hold a nutrition campaign involving students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mazziyatul Fuadah
"Konsumsi rokok di kalangan mahasiswa Indonesia meningkat setiap tahunnya. Sebuah penelitian menunjukan frekuensi perokok pada mahasiswa meningkat cukup signifikan pada tahun 2009, yakni 24,5% mahasiswa dan 2,3% mahasiswi. Faktor- faktor yang mempengaruhi kondisi ini adalah orang tua, teman, kepribadian dan iklan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2009. Penelitian deskriptif ini yang menggunakan cluster sampling ini dilakukan pada 98 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 69,4% perokok mahasiswa berpengetahuan tinggi terhadap bahaya merokok. Faktor orang tua, teman sebaya, kepribadian, dan iklan memiliki peran yang besar dalam perilaku merokok mahasiswa dan berada sangat dekat dengan para mahasiswa. Maka, promosi kesehatan yang lebih intensif dan kreatif terkait perilaku merokok perlu dilakukan untuk kalangan mahasiswa.

The consumption of cigarette among university student is getting increase every year. A research showed that the frequency of smoker among university student was increasing quiet significant in 2009, 24,5% in male student and 2,3% in female student. The factors that influencing this condition are parent, friend, personality, and advertisement.
The purpose of this research was to describe the factors that influencing smoking behavior in male student of Technical Faculty of Jakarta State University class of 2009. This descriptive research conducted with a cluster sampling method of 98 respondents.
The result showed that 69,4% student have a good knowledge about the danger of smoking. Parent, friend, personality and advertisement factors take a big role in influencing smoking behavior among university student and that are so closed with university student. So, a creative and intensive health promotion related smoking behavior need to be hold for university student.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
S42787
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>