Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163808 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dessy Apriyani
"Menopause baik secara alami maupun tidak, menimbulkan gejala yang dapat mempengaruhi kesehatan, kehidupan seksual, dan berdampak pada kualitas hidup. Bahkan, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan terutama Cardiovascular Disease dan osteoporosis jika tidak dikelola dengan baik melalui perilaku hidup sehat dan meningkatkan sexual self-efficacy. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran perilaku hidup sehat dan sexual self-efficacy perempuan menopause. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif pada 110 orang responden berusia 45 hingga 65 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan dipilih menggunakan metode single cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Health Behaviors Scale-16 (HBS-16) dan Sexual Selfefficacy for Female Functioning (SSES-F). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar memiliki perilaku hidup sehat yang baik dan sexual self-efficacy yang rendah. Perempuan menopause harus memiliki kesadaran akan pentingnya menerapkan perilaku hidup sehat yang baik dan meningkatkan sexual self-efficacy. Dengan meningkatkan kesadaran, menerapkan perilaku hidup sehat serta meningkatkan keyakinan diri seksual, akan berdampak pada kualitas hidup.

Menopause, whether natural or not, causes symptoms that can affect health, sexual life, and impact quality of life. It can increase the risk of health problems, especially cardiovascular disease and osteoporosis if not managed properly through healthy living behaviors and enhance sexual self-efficacy. This study aims to identify the description of healthy living behaviors and sexual self-efficacy of menopausal women. The research method used was descriptive quantitative on 110 respondents aged 45 to 65 who met the inclusion criteria and were selected using the single cluster random sampling method. Data collection used the Health Behaviors Scale16 (HBS-16) and Sexual Self-efficacy for Female Functioning (SSES-F) questionnaires. The results showed that most had good health behaviors and low sexual self-efficacy. Menopausal women must be aware of the importance of implementing good healthy living behaviors and improving sexual self-efficacy. Raising awareness, implementing healthy living behaviors, and improving sexual self-efficacy will have an impact on quality of life. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur`aini
"ABSTRAK
Dorongan seksual yang menurun karena kemunduran organ-organ seksual pada masa menopause cenderung menyebabkan perempuan menopause menghindari atau menolak aktivitas seksual bersama pasangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara sexual self-efficacy dengan fungsi seksual pada perempuan menopause. Penelitian berbentuk deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di Kelurahan Curug Cimanggis, Jawa Barat, dari bulan April-Mei 2018 dengan metode consecutive sampling sebanyak 360 responden. Pengukuran menggunakan kuesioner Sexual Self-efficacy for Female SSE-F , Female Sexual Function Index FSFI , dan kuesioner data demografi. Hasil penelitian ini menjelaskan sebagian besar perempuan menopause mengalami disfungsi seksual 82,8 dan penurunan rerata skor efikasi diri 55,3 . Uji Chi Square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara sexual self-efficacy dengan fungsi seksual pada perempuan menopause p value < 0,001 . Sexual self-efficacy perlu dipertimbangkan untuk menjadi salah satu referensi dalam melengkapi instrumen pengkajian seksualitas pada perempuan menopause.

ABSTRACT
Sexual drive decreased due to the decline of sexual organs during menopause, is the reason to reject sexual activity of menopausal women. This study aims to analyze the relationship of sexual self efficacy with sexual function in menopausal women. This research is an analytical descriptive research with cross sectional approach, conducted in Curug Cimanggis Village, using consecutive sampling method of 360 respondents. Measurements were made using the Sexual Self efficacy for Female SSE F questionnaire, the Female Sexual Function Index FSFI , and the demographic data questionnaire. The results of this study explain most of menopausal women experience sexual dysfunction 82,8 and decreased self efficacy score 55,3 . Chi Square test showed a significant relationship between sexual self efficacy and sexual function in menopausal women p value "
2018
T50332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Ramadhina
"Periode menopause membawa berbagai perubahan fisik dan psikologis yang dapat memengaruhi hidup perempuan. Efikasi diri diyakini sebagai faktor yang signifikan dalam membantu perempuan menghadapi perubahan dalam aspek kesehatan selama fase menopause yang berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup perempuan menopause. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif deskriptif dengan total 229 perempuan menopause di Kelurahan Kramat, Jakarta Pusat sebagai responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner General Self-Efficacy Scale dan Menopause Specific Quality of Life Questionnaire. Perempuan dengan tingkat efikasi diri tinggi memiliki gangguan pada kualitas hidup dibandingkan perempuan dengan tingkat efikasi diri rendah. Hubungan ini signifikan secara statistik (p<0,05). Efikasi diri berkontribusi positif terhadap kualitas hidup perempuan menopause. Intervensi berbasis peningkatan efikasi diri direkomendasikan untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan menopause.

Self-efficacy is believed to be a significant factor in helping women cope with health-related changes during the menopausal phase, influencing their quality of life. This study employed a descriptive quantitative design with a total of 229 menopausal women in Kramat Subdistrict, Central Jakarta, as respondents. Data were collected using the General Self-Efficacy Scale and the Menopause-Specific Quality of Life Questionnaire. Women with high levels of self-efficacy exhibited better quality of life compared to those with low levels of self-efficacy. This relationship was statistically significant (p<0.05). Self-efficacy positively contributes to the quality of life of menopausal women. Self-efficacy enhancement-based interventions are recommended to improve the well-being of menopausal women.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Fatimah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara self-efficacy dan perilaku sehat pada individu usia dewasa awal dengan ibu yang terdiagnosa kanker payudara. Partisipan penelitian ini adalah individu yang berusia 18 ? 40 tahun dengan ibu yang terdiagnosa kanker payudara, sebanyak 84 orang. Self-efficacy diukur dengan menggunakan alat ukur The Health Behavior Spesific Behavior Self-Efficacy Scale (HSBSES) yang sudah diadaptasi oleh Penney (2006). Perilaku sehat diukur dengan menggunakan alat ukur yang berdasarkan indikator perilaku sehat oleh Sarafino dan Smith (2011). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis null ditolak (F = 14,196, p<0,05) yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan self-efficacy terhadap perilaku sehat. Selain itu data demografi berupa jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, waktu tidur, mempunyai riwayat penyakit, tergabung dalam komunitas/klub kesehatan, status ibu terdiagnosa kanker payudara dan dukungan sosial mempunyai pengaruh bersama-sama yang signifikan terhadap perilaku sehat.

ABSTRACT
The objective of this study was to examine wether self-efficacy and health behavior in young adults that have a mother who was diagnosed with breast cancer. The age of participants on the research are between 18 ? 40 years old that have a mother who diagnosed with breast cancer, amount 84 people. Self-efficacy is measured by measurement tools The Health Behavior Spesific Behavior Self-Efficacy Scale (HSBSES) which was adopted by Penney (2006). Health behavior is measured by measurement tools from health behavior indicator by Sarafino and Smith (2011). The results showed that the null hypothesis is rejected (F=14,196, p < 0,05), which means there was a significant impact of self-efficacy toward health behavior. Moreover, demographic data such as gender, age, the last education, time of sleep, history of illness, member of health community/club, a mother diagnosed with breast cancer status and social support have a significant impact toward health behavior.;;;"
2016
S64663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meudia Syahidah
"Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS di rumah tangga merupakan upaya pemberdayaan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh RISKESDAS 2013 disebutkan bahwa angka PHBS yang masih kurang maksimal berbanding terbalik dengan jumlah posyandu yang ada di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara praktik kehadiran ibu ke posyandu dengan pencapaian PHBS di rumah tangga. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan responden sebanyak 106 orang yang dipilih dengan teknik consecutive random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 74,5 responden memiliki capaian PHBS yang sangat baik. Sebanyak 81,1 responden memiliki tingkat kehadiran ke posyandu secara rutin. Namun, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara praktik kehadiran ibu ke posyandu dengan pencapaian PHBS di rumah tangga p=0,423 . Diperlukan adanya edukasi berkelanjutan mengenai PHBS kepada warga melalui metode lain, seperti media publikasi cetak atau iklan layanan masyarakat. Pada penelitian selanjutnya perlu diteliti mengenai faktor-faktor yang menyebabkan masih adanya warga yang tidak melakukan PHBS dengan baik.

Clean and Healthy Behaviors in Household is a cluster of activities that aims to empower members of household to increase their knowledge, willingness, and capability in doing clean and healthy behaviors. A recent study done by RISKESDAS 2013 showed poor Clean and Healthy Behaviors score which is inversely proportional to the number of Posyandu in DKI Jakarta. This study aimed to identify the relationship between mother rsquo s attendance in Posyandu with Clean and Healthy Behaviors score in household. This study used cross sectional method with 106 subjects that were chosen by consecutive random sampling. The result showed that 74.5 subjects got a very good Clean and Healthy Behaviors score. Furthermore, 81.1 of the subjects showed routine attendance to Posyandu. However, there is no statistically significant relationship between Clean and Healthy Behaviors score with mother rsquo s attendance to Posyandu p 0.423 . Sustainable education about Clean and Healthy Behaviors in household is needed to be delivered by other methods, such as printed publication media or public service advertisement. Further studies need to consider other factors that can cause people not to perform Clean and Healthy Behaviors well.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Yuliati
"Perilaku seksual berisiko merupakan perilaku seksual yang dapat menimbulkan dampak negatif seperti kehamilan, aborsi dan penyakit menular seksual. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pola asuh orang tua dan general self-efficacy dengan perilaku seksual berisiko. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Penelitian ini melibatkan 92 partisipan remaja di Sekolah Master Depok yang diseleksi dengan teknik quota sampling. Instrumen yang digunakan adalah The Parental Care Style Questionnaire, New General Self-Efficacy Scale dan Sexual Risk Survey: Instrument Development and Psychometrics. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara pola asuh orang tua dengan perilaku seksual berisiko remaja dan general self-efficacy dengan aktivitas seksual. Untuk menangani masalah seksual remaja, perlu diadakan program kesehatan reproduksi yang tidak hanya ditujukan kepada remaja, namun juga orang tua dan masyarakat.

Risky sexual behavior is sexual behavior which cause various negative impacts such as pregnancy, abortion, and sexually transmitted diseases. The purpose of this study was to identify the correlation between parenting style and adolescents? sexual behavior, as well as general self-efficacy and adolescents? sexual behavior. Design of this study was descriptive correlative. This study included 92 participants of adolescent in Sekolah Master Depok which were selected by quota sampling technique. This study used The Parental Care Style Questionnaire, New General Self-Efficacy Scale and Sexual Risk Survey: Instrument Development and Psychometrics as instruments. The result showed there were a significant correlation between parenting styles and adolescents? sexual behavior, also between general self-efficacy and adolescents? sexual activity. To overcome adolescents? sexual problem, it is recommended to implement reproductive health programs not only for adolescents but also parents and community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prathama Gilang Wagiono Putera
"Saat ini Indonesia mengalami perubahan pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular (PTM) salah satunya penyakit kanker yang berdampak membengkaknya biaya pelayanan kesehatan yang ditanggung oleh masyarakat dan pemerintah, serta menurunnya produktivitas masyarakat dan daya saing negara, sehingga akan berdampak kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Sehingga diperlukan perubahan perilaku dan perbaikan lingkungan yang sistematis dan terencana agar tujuan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dapat tercapai sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang pedoman pelaksanannnya diatur dalam Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017, dan Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 161 Tahun 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas dan implementasi peraturan perundang-undangan tersebut. Analisis efektivitas perundang-undangan tentang GERMAS dilaksanakan dengan metode yuridis normative, sedangan desain cross sectional digunakan untuk menilai implementasi pelaksanaan GERMAS. Sebanyak 102 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dianalisis melalui kuesioner yang sudah dilakukan uji validitas dan uji reabilitas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peraturan perundang-undangan GERMAS adalah valid namun tidak efektif menurut Teori Hans Kalsen. Sedangkan hasil analisis implementasi perundang-undangan GERMAS di DKI Jakarta masih belum berjalan dengan baik.

Currently, Indonesia is experiencing a change in disease patterns from communicable diseases to non-communicable diseases (NCDs), one of which is cancer, which has an impact on increasing health service costs borne by the community and the government, as well as decreasing community productivity and the country's competitiveness, which will have an impact on socio-economic conditions. public. So systematic and planned behavioral changes and environmental improvements are needed so that the goals of the Healthy Living Community Movement (GERMAS) can be achieved in accordance with the Instruction of the President of the Republic of Indonesia Number 1 of 2017 concerning the Healthy Living Community Movement, the implementation guidelines of which are regulated in the Regulation of the Minister of National Development Planning/Head of Division National Development Planning of the Republic of Indonesia Number 11 of 2017, and Regulation of the Governor of the Special Capital Region of Jakarta Number 161 of 2019. The aim of this research is to analyze the effectiveness and implementation of these laws and regulations. Analysis of the effectiveness of legislation regarding GERMAS was carried out using normative juridical methods, while a cross sectional design was used to assess the implementation of GERMAS. A total of 102 respondents who met the inclusion and exclusion criteria were analyzed through a questionnaire that had been tested for validity and reliability. The results of this research show that GERMAS legislation is valid but not effective according to Hans Kalsen's theory. Meanwhile, the results of the analysis of the implementation of GERMAS legislation in DKI Jakarta are still not going well."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krismanur Setiagi Prayitno
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh family supportive organizational perception terhadap self efficacy demands dan self efficacy challenges dengan  work family conflict dan perceived managerial support sebagai mediatornya. Penelitian ini berjenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian konklusif. Metode pengambilan sampel berjenis purposive sampling. Sejumlah 307 responden karyawan perempuan industri teknologi dan informasi di Jabodetabek menjadi sampel pada penelitian ini. Dalam pengolahan data, peneliti  menggunakan SPSS 25 dan Lisrel 8.80 untuk melakukan deskriptif analisis dan pengujian hipotesis menggunakan SEM. Temuan penelitian telah melaporkan bahwa work family conflict berhasil memediasi pengaruh family supportive organizational perception terhadap self efficacy demands dan self efficacy challenges. Akan tetapi work family conflict dan perceived managerial support tidak dapat memediasi pengaruh family supportive organizational perception terhadap self efficacy challenges. Dengan menggunakan hasil analisis penelitian ini, praktisi dapat mempertimbangkan untuk memiliki mekanisme kemudahan prosedur dan birokrasi kebutuhan cuti pribadi bagi karyawan. Selain itu, organisasi dapat mempertimbangkan untuk memberikan jadwal kerja dan benefit yang sesuai bagi karyawan apabila diharuskan bagi mereka untuk bekerja di luar jadwal yang sebelumnya telah disepakati. Kemudian, bagi para team leader dapat menyediakan sesi diskusi one on one secara berkala sebagai sarana bonding bagi anggotanya.

The purpose of this research is to examine the influence of family supportive organizational perception on self efficacy demands and self efficacy challenges with work family conflict and perceived managerial support as mediators. This research is a quantitative research type with a conclusive research design. The sampling method is purposive sampling. A total of 307 female respondents from the technology and information industry in Jabodetabek were the samples for this research. In data processing, researchers used SPSS 25 and Lisrel 8.80 to carry out descriptive analysis and hypothesis testing using SEM. Research findings have reported that work family conflict successfully mediates the influence of family supportive organizational perception on self-efficacy demands and self-efficacy challenges. However, work family conflict and perceived managerial support cannot mediate the influence of family supportive organizational perception on self efficacy challenges. By using the results of this research analysis, practitioners can consider having a mechanism to facilitate procedures and bureaucratic personal leave requirements for employees. In addition, organizations can consider providing appropriate work schedules and benefits for employees if they are required to work outside the previously agreed schedule. Then, team leaders can provide regular one-on-one discussion sessions as a means of bonding for their members.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Nurul Aisha
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh self-efficacy dan occupational stress terhadap perilaku sehat perawat. Partisipan penelitian ini adalah perawat yang bekerja di rumah sakit sebanyak 111 orang. Variabel perilaku sehat diukur dengan menggunakan alat ukur yang berdasarkan indikator perilaku sehat oleh Sarafino dan Smith 2011 , self-efficacy diukur dengan menggunakan alat ukur The Health Behavior Spesific Behavior Self-Efficacy Scale HSBSES yang sudah diadaptasi oleh Penney 2006 , sedangkan occupational stress diukur dengan menggunakan alat ukur Nurse Stress Scale NSS oleh Gray-Toft dan Anderson 1981 . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis null ditolak F= 8,806, p < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh self-efficacy dan occupational stress yang signifikan terhadap perilaku sehat pada perawat. Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa terdapat korelasi yang positif antar self-efficacy dan perilaku sehat yang berarti semakin tinggi self-efficacy yang dimiliki perawat makan semakin tinggi perilaku sehat yang dijalankan sedangkan korelasi antara occupational stress dan perilaku sehat adalah negatif yang berarti semakin tinggi tingkat occupational stress yang dirasakan perawat makan akan semakin menurunkan perilaku sehatnya.Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh self-efficacy dan occupational stress terhadap perilaku sehat perawat. Partisipan penelitian ini adalah perawat yang bekerja di rumah sakit sebanyak 111 orang. Variabel perilaku sehat diukur dengan menggunakan alat ukur yang berdasarkan indikator perilaku sehat oleh Sarafino dan Smith 2011 , self-efficacy diukur dengan menggunakan alat ukur The Health Behavior Spesific Behavior Self-Efficacy Scale HSBSES yang sudah diadaptasi oleh Penney 2006 , sedangkan occupational stress diukur dengan menggunakan alat ukur Nurse Stress Scale NSS oleh Gray-Toft dan Anderson 1981 . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis null ditolak F= 8,806, p < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh self-efficacy dan occupational stress yang signifikan terhadap perilaku sehat pada perawat. Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa terdapat korelasi yang positif antar self-efficacy dan perilaku sehat yang berarti semakin tinggi self-efficacy yang dimiliki perawat makan semakin tinggi perilaku sehat yang dijalankan sedangkan korelasi antara occupational stress dan perilaku sehat adalah negatif yang berarti semakin tinggi tingkat occupational stress yang dirasakan perawat makan akan semakin menurunkan perilaku sehatnya.

ABSTRACT
The objective of this study was to examine the influence of self efficacy and occupational stress towards health behavior among nurses. Respondents counted 111 nurses who work at the hospital in Jabodetabek. Measurement of health behavior was using health behavior indicator by Sarafino and Smith 2011 , measurement of self efficacy was using The Health Behavior Spesific Behavior Self Efficacy Scale HSBSES which was adopted by Penney 2006 , and measurement of occupational stress was using Nurse Stress Scale by Gray Toft and Anderson 1981 . The results showed that the null hypothesis is rejected F 8,806, p 0,05 , which means there was a significant influence of self efficacy and occupational stress together on health behavior among nurses. The correlation of self efficacy and health behavior is positive which means, the higher the level of self efficacy, the higher the level of health behavior, while the correlation of occupational stress and health behavior is negative which means the higher the level of occupational stress, the lower the level of health behavior."
2016
S65919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanaria Alkai
"ABSTRAK
Fungsi seksual pada perempuan merupakan suatu kondisi yang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah efikasi seksual diri. Perempuan dengan kondisi infertil rentan mengalami disfungsi seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi seksual diri dengan fungsi seksual pada perempuan infertil. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan jumlah responden 89 orang perempuan infertil. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Female sexual Function Index dan kuesioner Sexual Self Efficacy for Female. Hasil penelitian adalah adanya hubungan antara domain sensualitas, komunikasi, penerimaan diri pada efikasi seksual diri dengan fungsi seksual pada perempuan infertil, dengan p value < 0,05. Penelitian ini merekomendasikan penelitian lanjutan tentang pengalaman dan mekanisme koping pada perempuan infertil dalam menghadapi kondisinya.

ABSTRACT
Sexual function in women is a condition that can be influenced by many factors, one of which is self sexual efficacy. Women with infertile conditions are susceptible to sexual dysfunction. This study aims to determine the relationship of sexual self efficacy with sexual function in infertile women. The design of the study was cross sectional with 89 infertile women. The instruments used were Female Sexual Function Index questionnaire and Sexual Self Efficacy for Female questionnaire. The result of the research is the relationship between sensuality domain, communication, self acceptance and sexual function in infertile women, with p value "
2018
T50584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>