Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154083 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amira Hasna Chalid
"Kepatuhan terhadap konsumsi obat antidiabetes memiliki peran penting dalam mencegah komplikasi dan memastikan pengelolaan diabetes yang efektif. Di Puskesmas Jatinegara, dilakukan inisiatif edukasi menggunakan leaflet yang dirancang untuk mendorong kesadaran pasien diabetes akan pentingnya kepatuhan konsumsi obat. Leaflet tersebut memuat informasi tentang diabetes, komplikasinya, manfaat kepatuhan, dan strategi peningkatan kepatuhan. Pasien diajak memahami materi ini melalui sesi interaktif yang menekankan pentingnya penggunaan obat secara konsisten untuk menjaga kontrol gula darah dan mencegah komplikasi jangka panjang. Hasil kegiatan menunjukkan potensi peningkatan kesadaran pasien dan praktik pengelolaan mandiri yang lebih baik. Evaluasi lebih lanjut disarankan untuk mengukur dampak jangka panjangnya terhadap tingkat kepatuhan dan hasil kesehatan pasien.

Adherence to antidiabetic medication plays a critical role in preventing complications and ensuring effective diabetes management. At Jatinegara Public Health Center, an educational initiative was conducted using a leaflet designed to promote the importance of medication adherence among diabetes patients. The leaflet provided information on diabetes, its complications, the benefits of compliance, and strategies to improve adherence. Patients were guided through this material during an interactive session, emphasizing the role of consistent medication use in maintaining glycemic control and preventing long-term complications. The initiative showed promise in increasing patients' awareness and fostering better self-management practices. Further evaluations are recommended to measure its long-term impact on adherence levels and health outcomes.   "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Ikhsani Putri
"Edukasi pasien mengenai penanganan mandiri demam dilakukan di Puskesmas Jatinegara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, mengurangi kunjungan medis yang tidak perlu, dan memberdayakan individu dalam mengelola kesehatan. Demam, yang sering disebabkan oleh infeksi, merupakan salah satu alasan umum konsultasi medis, meskipun sering kali dapat ditangani secara mandiri dengan pengetahuan yang tepat. Leaflet edukatif yang dirancang menggunakan Canva menyediakan konten yang jelas dan visual menarik untuk membantu pasien mengenali gejala, memahami penyebab, serta menerapkan pengobatan farmakologis atau non-farmakologis yang sesuai. Leaflet ini juga memberikan panduan mengenai kapan pasien perlu mencari bantuan medis profesional. Inisiatif ini secara efektif meningkatkan literasi kesehatan, mendorong praktik swamedikasi yang bijak, dan mengurangi beban fasilitas kesehatan, menunjukkan pentingnya peran leaflet dalam strategi kesehatan preventif.

Patient education on fever self-management was conducted at Jatinegara Community Health Center to enhance public awareness, reduce unnecessary medical visits, and empower individuals to manage their health. Fever, often caused by infections, is a common reason for seeking medical help, although it can frequently be managed independently with proper knowledge. Educational leaflets created using Canva provided visually engaging and clear content to help patients identify symptoms, understand causes, and apply appropriate pharmacological or non-pharmacological treatments. Additionally, the leaflets highlighted when to seek professional medical attention. This initiative effectively promoted health literacy, encouraged informed self-care practices, and reduced the burden on healthcare facilities, demonstrating the significant role of leaflets in preventive health strategies. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaini
"Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis yang membutuhkan pengelolaan dan terapi jangka panjang. Penyakit hipertensi tidak dapat disembuhkan tetapi harus selalu dikontrol. Kontrol tekanan darah sangat diperlukan untuk mencegah adanya komplikasi yang dapat terjadi akibat hipertensi yang tidak terkontrol. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pasien patuh minum obat, termasuk di dalamnya yaitu pengetahuan. Puskesmas berperan sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam penanganan awal dan kontrol pengobatan hipertensi. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Maka dari itu perlu dilakukan promosi kesehatan terkait pentingnya kepatuhan minum obat antihipertensi dalam upaya meningkatkan kepatuhan minum obat bagi penderita hipertensi. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan melakukan Pelayanan Informasi Obat (PIO) melalui media leaflet. Leaflet penyampaian mengenai Pentingnya Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Jatinegara terdiri dari beberapa point yang meliputi pengertian penyakit hipertensi, pengertian patuh minum obat, pentingnya minum antihipertensi secara teratur, faktor – faktor penyebab ketidakpatuhan minum obat, serta dampak yang diakibatkan oleh ketidakpatuhan minum obat antihipertensi. Isi leaflet juga menyertakan solusi yaitu beberapa cara untuk meningkatkan kepatuhan minum obat.

Hypertension is one of the chronic diseases that requires long-term management and therapy. It cannot be cured but must always be controlled. Blood pressure control is crucial to prevent complications that can arise from uncontrolled hypertension. Several factors can affect patient adherence to medication, including knowledge. Community health centers (Puskesmas) play a role as primary healthcare facilities in the initial management and treatment control of hypertension. Puskesmas provides health services aimed at both community and individual health promotion and prevention efforts primarily in its operational area. Therefore, health promotion related to the importance of adherence to antihypertensive medication is essential to improve compliance among hypertensive patients. This effort can be achieved through Drug Information Services (DIS), using leaflets as a medium. The leaflet on the Importance of Adherence to Antihypertensive Medication among Hypertensive Patients at Jatinegara Community Health Center consists of several points, including understanding hypertension, the concept of medication adherence, the importance of regular intake of antihypertensive medication, factors contributing to non-adherence, and the impacts of non-adherence to antihypertensive medication. The leaflet also includes solutions such as strategies to enhance medication adherence.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika Harka Putri
"Pengelolaan obat di rumah tangga pada dasarnya mencakup tentang bagaimana mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan baik dan benar atau dikenal dengan program DAGUSIBU (BPOM, 2015). DAGUSIBU adalah singkatan dari DApatkan, GUnakan, SImpan, dan BUang. Gerakan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai bagaimana mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar (BPOM, 2015). Pengetahuan yang kurang mengenai pengelolaan obat di rumah dapat berisiko untuk pasien dalam penggunaan obat yang tidak rasional dan meningkatkan kemungkinan penyalahgunaan obat. Hal ini akan dijelaskan kepada pasien di Puskesmas Kecamatan Jatinegara melalui media promosi kesehatan berupa leaflet. Leaflet akan dibagikan dan dijelaskan pada pasien yang sedang menunggu antrian. Berdasarkan penelitian ini dapat diambil beberapa Kesimpulan, diantaranya adalah sebagai berikut. Pemberian informasi mengenai DAGUSIBU telah dilakukan dengan menggunakan alat bantu peraga sehinga lebih mudah dipahami. Selain itu, pemaparan informasi mengenai DAGUSIBU meningkatkan pengetahuan pasien terkait bagaimana mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan baik dan benar yang dilihat dari pemahaman pasien dan tidak adanya pertanyaan dari pasien.

Drug management in households basically includes how to obtain, use, store and dispose of drugs properly and correctly or known as the DAGUSIBU program (BPOM, 2015). DAGUSIBU stands for Get, Use, Store, and Dispose. This movement aims to educate the public on how to obtain, use, store, and dispose of drugs properly (BPOM, 2015). Lack of knowledge about home medicine management can put patients at risk for irrational drug use and increase the likelihood of drug abuse. This will be explained to patients at the Jatinegara District Health Center through health promotion media in the form of leaflets. Leaflets will be distributed and explained to patients who are waiting in line. Based on this study, several conclusions can be drawn, including the following. Providing information about DAGUSIBU has been done by using props so that it is easier to understand. In addition, exposure to information about DAGUSIBU increases patient knowledge related to how to get, use, store, and dispose of drugs properly and correctly as seen from patient understanding and the absence of questions from patients.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Felia Budijarto
"Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan salah satu kewajiban Apoteker yang berperan penting dalam upaya preventif, kuratif, rehabilitatif, dan promotif bagi kesehatan pasien dan masyarakat. Salah satu kegiatan PIO yang dapat dilakukan di Puskesmas adalah penyuluhan bagi pasien, serta pembuatan media edukasi, seperti buletin, leaflet, poster, atau media lainnya. Promosi kesehatan berupa edukasi mengenai penggunaan antibiotik secara bijak dan program "Tanya 5 O" telah dilakukan Penulis di Puskesmas Jatinegara. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasien terkait penggunaan antibiotik yang tepat serta mendorong pasien untuk bertanya kepada apoteker tentang obat yang mereka konsumsi. Edukasi dilakukan dengan menggunakan media leaflet sebagai alat komunikasi informasi obat. Program ini merupakan tanggapan atas tingginya angka resistensi antibiotik yang disebabkan oleh penggunaan yang tidak tepat. Dalam promosi kesehatan ini, disampaikan informasi mengenai bahaya resistensi antibiotik dan lima pertanyaan penting yang perlu diajukan pasien sebelum menggunakan obat, yaitu: nama obat, indikasi, dosis, cara penggunaan, dan efek samping. Sebanyak 30 pasien menerima leaflet yang memuat materi Bijak Antibiotik dan Tanya 5 O. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa meskipun beberapa pasien sudah memahami pentingnya menghabiskan antibiotik sesuai resep dokter, banyak yang masih belum mematuhinya. Selain itu, program ini mendapatkan tanggapan positif dari pasien, yang ditunjukkan dengan adanya pertanyaan dari tiga pasien terkait penggunaan obat selama sesi tanya jawab. Edukasi melalui promosi kesehatan ini telah berhasil meningkatkan pemahaman pasien terkait penggunaan antibiotik yang rasional dan tepat, yang diharapkan dapat membantu mengurangi risiko resistensi antibiotik di masa depan.

The Drug Information Service (PIO) is one of the responsibilities of pharmacists, playing a crucial role in preventive, curative, rehabilitative, and promotive efforts for the health of patients and the community. One of the PIO activities that can be carried out at a Puskesmas (community health center) is patient education, as well as the creation of educational media such as bulletins, leaflets, posters, or other media. Health promotion in the form of education on the proper use of antibiotics and the "Tanya 5 O" program was conducted by the author at Puskesmas Jatinegara. The aim of this activity was to increase patients' knowledge and awareness about the correct use of antibiotics and encourage them to ask pharmacists about the medications they are taking. The education was delivered using leaflets as the primary communication tool for drug information.  This program responded to the high rate of antibiotic resistance caused by improper use. In this health promotion, information was provided on the dangers of antibiotic resistance and five key questions that patients should ask before taking medication: the name of the drug, its indication, dosage, method of use, and side effects. A total of 30 patients received leaflets containing the Bijak Antibiotik and Tanya 5 O materials. The results showed that although some patients understood the importance of finishing antibiotics as prescribed, many still did not comply. Additionally, the program received positive feedback, as evidenced by questions from three patients during the Q&A session. This educational initiative successfully increased patient understanding of rational and appropriate antibiotic use, which is expected to help reduce antibiotic resistance in the future. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Dewi
"Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme yang ditandai dengan adanya hiperglikemia kronis akibat terjadinya kecacatan dalam sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya. Perilaku tidak patuh pada umumnya akan meningkatkan risiko terjadinya hiperglikemia dan hipoglikemia serta dapat memperburuk penyakit penderita dan menimbulkan komplikasi. Ketidakpatuhan pasien diabetes melitus minum obat disebabkan karena kurangnya pengetahuan terkait obat. Puskesmas Kecamatan Jatinegara juga banyak melayani pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dan untuk mencegah terjadinya komplikasi akut maupun kronis, penting untuk dilakukan edukasi dan promosi kesehatan terkait bahaya diabetes melitus apabila tidak terkontrol. Edukasi dan promosi kesehatan dilakukan melalui video edukasi agar pasien menjadi lebih mengerti serta menyadari pentingnya kepatuhan dalam minum obat antihiperglikemia. Pembuatan video edukasi mengenai diabetes melitus dimulai dari tahapan studi literatur yang mencakup definisi, tanda dan gejala klinis, faktor resiko, komplikasi, pemantauan kadar gula darah, serta definisi, gejala, dan cara mengatasi kondisi hiperglikemia maupun hipoglikemia. Setelah melakukan studi literatur, informasi yang diperoleh diringkas dan dikemas dalam video animasi sehingga lebih menarik untuk dipahami serta lebih mudah dimengerti oleh masyarakat awam. Video edukasi “Bahaya Diabetes Melitus jika Tidak Terkontrol” berisikan informasi mengenai prevalensi diabetes melitus di Indonesia, gejala serta faktor risiko dari penyakit diabetes, apa yang harus dilakukan bila terdiagnosis penyakit diabetes melitus, komplikasi penyakit diabetes melitus dan pentingnya untuk menjaga agar kadar gula darah selalu terkontrol. Selain itu dimasukkan informasi terkait kadar glukosa darah, gejala apabila mengalami hiperglikemia maupun hipoglikemia, cara mengatasinya, serta tips hidup sehat untuk pasien diabetes melitus. Video untuk edukasi mengenai “Bahaya Diabetes Melitus jika Tidak Terkontrol” memiliki durasi 5 menit 12 detik dan telah diserahkan ke pihak Puskesmas Kecamatan Jatinegara untuk segera disebarluaskan kepada masyarakat dan pasien diabetes melitus di puskesmas.

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder characterized by chronic hyperglycemia due to defects in insulin secretion, insulin action, or both. Noncompliant behavior will generally increase the risk of hyperglycemia and hypoglycemia and can exacerbate the patient's illness and cause complications. Non-adherence of patients with diabetes mellitus taking medication is caused by a lack of knowledge regarding drugs. The Jatinegara District Health Center also serves many Type 2 Diabetes Mellitus patients and to prevent acute and chronic complications, it is important to carry out health education and promotion regarding the risks of diabetes mellitus if it is not controlled. Health education and promotion is carried out through educational videos so that patients can better understand and realize the importance of adherence to taking antihyperglycemic drugs. Making an educational video about diabetes mellitus starts from the stage of studying the literature which includes definitions, clinical signs and symptoms, risk factors, complications, monitoring of blood sugar levels, as well as definitions, symptoms, and ways to treat hyperglycemia and hypoglycemia. After conducting a literature study, the information obtained is summarized and packaged in an animated video so that it is more interesting to understand and easier for ordinary people to understand. The educational video "Dangers of Diabetes Mellitus if Uncontrolled" contains information about the prevalence of diabetes mellitus in Indonesia, symptoms and risk factors for diabetes, what to do if diagnosed with diabetes mellitus, complications of diabetes mellitus and the importance of keeping blood sugar levels constant. controlled. In addition, information is included regarding blood glucose levels, symptoms when experiencing hyperglycemia or hypoglycemia, how to deal with them, as well as healthy living tips for diabetes mellitus patients. The video for education about "The Dangers of Diabetes Mellitus if Uncontrolled" has a duration of 5 minutes 12 seconds and has been submitted to the Jatinegara District Health Center to be immediately disseminated to the public and diabetes mellitus patients at the puskesmas."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aqqilla Rinanda Arenta Putri
"Antibiotik merupakan obat golongan antimikroba yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Prevalensi penyakit infeksi yang tinggi, meningkatkan penggunaan antibiotik di masyarakat. Penggunaan obat golongan ini harus dengan resep dokter. Penggunaan antibiotik di negara berkembang seperti Indonesia, seperti halnya di negara maju seperti Amerika Serikat, juga mengalami peningkatan, termasuk penggunaan antibiotik tanpa resep dokter, yang berpotensi terhadap terjadinya resistensi obat. Resistensi antibiotik merupakan kejadian dimana bakteri tidak lagi mempan terhadap pengobatan antibiotik sehingga bakteri masih bisa tumbuh dan berkembang untuk menginfeksi manusia. Resistensi merupakan kejadian yang cukup membahayakan untuk tubuh manusia. Dalam menggunakan obat antibiotik, diperlukan kepatuhan dalam penggunaannya. Hal ini disebabkan adanya resiko resistensi yang dapat terjadi jika penggunaannya tidak sesuai dengan aturan. Oleh karena itu, perlu diberikan penjelasan lebih lanjut kepada masyarakat terkait obat antibiotik, terutama aturan dan tata cara penggunaan obat antibiotik, hal yang harus diperhatikan saat mengkonsumsi obat antibiotik, dan risiko resistensi yang dapat terjadi. Oleh karena itu, perlu dilakukan promosi tentang pentingnya penggunaan antibiotik dengan bijak untuk mengurangi kejadian resistensi antibiotik.

Antibiotics are antimicrobial drugs used to treat bacterial infections. The high prevalence of infectious diseases increases the use of antibiotics in the community. The use of this class of drugs must be prescribed by a doctor. The use of antibiotics in developing countries such as Indonesia, as well as in developed countries such as the United States, is also increasing, including the use of antibiotics without a doctor's prescription, which has the potential for drug resistance. Antibiotic resistance is an event where bacteria are no longer resistant to antibiotic treatment so that bacteria can still grow and develop to infect humans. Resistance is quite a dangerous event for the human body. When using antibiotics, compliance is required in their use. This is due to the risk of resistance that could occur if its use is not in accordance with the regulations. Therefore, it is necessary to provide further explanation to the public regarding antibiotic drugs, especially the rules and procedures for using antibiotic drugs, things to pay attention to when consuming antibiotic drugs, and the risk of resistance that can occur. Therefore, it is necessary to promote the importance of using antibiotics wisely to reduce the incidence of antibiotic resistance.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Abdullah
"Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit sistem kardiovaskular yang memiliki tingkat prevalensi tinggi di Indonesia. Adanya peningkatan kasus penyakit hipertensi ini menyebabkan diperlukannya suatu upaya pencegahan dan pengendalian untuk mengatasi peningkatan kasus penyakit hipertensi ini terutama di Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah edukasi penyakit hipertensi menggunakan leaflet sebagai media edukasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai pemberian edukasi mengenai penyakit hipertensi dengan menggunakan leaflet dan juga peran apoteker dalam tatalaksana penyakit hipertensi. Penyusunan laporan ini dilakukan melalui hasil pencarian studi literatur dan juga pembuatan design leafletnya menggunakan Canva, yaitu sebuah aplikasi desain grafis online. Hasil penyusunan laporan ini menunjukkan bahwa leaflet dapat digunakan sebagai media yang efektif oleh tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Kecamatan Makasar dalam rangka edukasi mengenai penyakit hipertensi, pencegahan dan pengendalian, serta pengobatan penyakit hipertensi kepada pasien dan keluarga pasien yang berkunjung ke Puskesmas. Selain itu, apoteker sebagai tenaga kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam membantu penatalaksaan pasien hipertensi, tidak hanya dalam proses pemberian terapi pengobatan hipertensi saja, melainkan juga dalam kegiatan pelayanan informasi obat (PIO) terkait hipertensi, yang mana salah satu dari bentuk PIO tersebut adalah membuat leaflet mengenai penyakit hipertensi. Hasil laporan ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk apoteker dalam melakukan proses edukasi mengenai penyakit hipertensi kepada masyarakat.

Hypertension or high blood pressure is a disease of the cardiovascular system that has a high prevalence rate in Indonesia. The increase in cases of hypertension causes the need for prevention and control efforts to overcome the increase in cases of hypertension, especially in Indonesia. One effort that can be made is education about hypertension using leaflets as an educational medium. This study aims to provide an explanation regarding providing education about hypertension using leaflets and also the role of pharmacists in managing hypertension. This report was prepared using the results of a literature study search and also creating a leaflet design using Canva, an online graphic design application. The results of preparing this report show that leaflets can be used as an effective medium by health workers at the Makasar District Health Center in the context of education about hypertension, prevention and control, as well as treatment of hypertension for patients and their families who visit the Community Health Center. Apart from that, pharmacists as health workers have a very important role in assisting the management of hypertensive patients, not only in the process of providing hypertension treatment therapy, but also in drug information service activities (PIO) related to hypertension, of which one form of PIO is make leaflets about hypertension. The results of this report can be used as a source of information for pharmacists in carrying out the educational process regarding hypertension to the public."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edenia Saumi
"Streptococcus pneumoniae (pneumokokus) merupakan bakteri patogen yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, berkisar dari infeksi mukosa saluran pernapasan ringan hingga pneumonia. Menurut WHO, pneumonia merupakan penyebab kematian akibat infeksi tunggal terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Oleh karena itu, pencegahan pneumonia merupakan hal yang penting. Imunisasi merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah pneumonia, sehingga WHO merekomendasikan imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) untuk dimasukkan ke dalam Program Imunisasi Nasional. Edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya imunisasi PCV pada anak-anak di Indonesia merupakan hal yang penting dilakukan oleh tenaga kesehatan di puskesmas, salah satunya farmasis, dalam rangka mencegah dan menurunkan angka mortalitas akibat pneumonia di Indonesia. Edukasi pada masyarakat dapat dilakukan salah satunya dengan melalui media leaflet. Berdasarkan hal tersebut, dibuat leaflet mengenai PCV untuk mengedukasi masyarakat di Puskesmas Kecamatan Makasar Jakarta Timur. Penulisan tugas khusus ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat di Puskesmas Kecamatan Makasar Jakarta Timur mengenai PCV melalui media leaflet, serta menjabarkan materi edukasi yang tertera pada leaflet PCV. Penulisan ini dilakukan dengan melakukan studi literatur, pengumpulan materi, melakukan diskusi mengenai materi, serta pembuatan leaflet. Berdasarkan hal tersebut, materi edukasi yang tertera pada leaflet PCV yang dibuat oleh Puskesmas Kecamatan Makasar Jakarta Timur terdiri dari definisi mengenai pneumonia, prevalensi dan gejala pneumonia pada balita, kegiatan imunisasi PCV, serta kandungan, karakteristik, wujud, isi, efek samping, dan penyimpanan vaksin PCV.

Streptococcus pneumoniae (pneumococcus) is a pathogenic bacteria that can cause various diseases, from mild respiratory tract mucosal infections to pneumonia. According to the WHO, pneumonia is the single largest cause of death due to infection in children worldwide. Therefore, preventing pneumonia is important. Immunization is the most effective way to prevent pneumonia, so WHO recommends Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) immunization to be included in the National Immunization Program. Educating people regarding the importance of PCV immunization for children in Indonesia is an important thing for health workers at public health centers, one of whom is a pharmacist, in order to prevent and reduce the mortality rate due to pneumonia in Indonesia. One way to educate the public is through leaflets. Based on this, a leaflet regarding PCV was created to educate people at Makasar District Health Center, East Jakarta. The aim of this writing is to educate people at Makasar District Health Center, East Jakarta, about PCV through leaflet media, as well as explain the educational material listed on the PCV leaflet. This writing was carried out by conducting literature studies, collecting material, holding discussions about the material, and making leaflets. Based on this, the educational material listed on the PCV leaflet made by the Makasar District Health Center, East Jakarta, consists of definitions regarding pneumonia, prevalence and symptoms of pneumonia in toddlers, PCV immunization activities, as well as the content, characteristics, form, side effects, and storage of the PCV vaccine."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Syaharani Putri Kusumowardhani
"Pasien dengan HIV positif memiliki risiko 30 kali lebih besar terkena tuberkulosis. Terapi Pencegahan Tuberkulosis adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah orang yang berisiko terinfeksi bakteri tuberkulosis yang dapat berkembang menjadi TB positif. Puskesmas Kecamatan Ciracas memfasilitasi pelayanan kesehatan bagi penderita HIV/AIDS dan penderita infeksi TB yang meliputi pelayanan klinis berupa penyuluhan. Informasi data obat TPT diperoleh dari Pedoman Teknis Penanganan Infeksi Tuberkulosis Laten (ILTB), Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 67 Tahun 2016 tentang Pengendalian Tuberkulosis, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 67 Tahun Tahun 2021 tentang Pengendalian Tuberkulosis, dan Pharmaceutical Care untuk Tuberkulosis yang telah dibandingkan dengan daftar obat TPT yang digunakan di Puskesmas Kabupaten Ciracas. Penggunaan media booklet sebagai media penyuluhan dipilih karena dapat membantu pasien HIV memahami tuberkulosis dan pentingnya mengkonsumsi TPT. Media booklet yang dirancang khusus berisi materi tentang TPT yang disusun secara sistematis dengan gambar ilustrasi yang mudah dipahami, sehingga dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat TPT.

Patients with HIV positive have a 30 times greater risk of developing tuberculosis. Tuberculosis Prevention Therapy is an effort made to prevent people who are at risk of being infected with tuberculosis bacteria which can develop into positive TB. The Ciracas District Health Center facilitates health services for people with HIV/AIDS and people with TB infection which includes clinical services in the form of counseling. TPT drug data information was obtained from the Technical Guidelines for Handling Latent Tuberculosis Infection (ILTB), Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 67 of 2016 concerning Tuberculosis Control, Presidential Regulation of the Republic of Indonesia Number 67 of 2021 concerning Tuberculosis Control, and Pharmaceutical Care for Tuberculosis which has been compared to the list of TPT drugs used at the Ciracas District Health Center. The use of booklet media as an educational medium was chosen because it can help HIV patients understand tuberculosis and the importance of consuming TPT. A specially designed media booklet contains material about TPT which is systematically arranged with easy-to-understand illustrations, to increase patient compliance in taking TPT drugs."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>