Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80301 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anisa Dwi Yunianti
"Era digitalisasi telah mendorong kebutuhan akan pengelolaan informasi yang efektif dan aman, terutama pada lembaga hukum seperti Mahkamah Agung RI. Meningkatnya kompleksitas informasi dan ancaman terhadap data menjadikan penerapan model tata kelola informasi sangat krusial untuk menjamin keamanan, privasi, dan kepatuhan hukum terutama pada aplikasi informasi yang digunakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk menganalisis penerapan elemen-elemen Information Governance Reference Model (IGRM) pada aplikasi E-Sadewa di Mahkamah Agung RI. Penentuan informan peneltian dipilih melalui teknik purposive sampling dengan jumlah berjumlah 11 orang yang mencakup tim pengembang dan pengelola E-Sadewa. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara semi-terstruktur, dan studi dokumen. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan elemen IGRM, seperti elemen bisnis, teknologi informasi, privasi, keamanan, risiko, hukum, dan manajemen rekod dan informasi, telah mendukung efisiensi pengelolaan aset barang milik negara pada lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan dibawahnya melalui aplikasi E-Sadewa. Meskipun penerapan IGRM pada E-Sadewa menunjukkan potensi besar, tetapi untuk mencapai keberhasilan penuh masih dibutuhkan perhatian dan upaya yang berkelanjutan.

The digital age has necessitated the demand for robust and secure information management, especially within legal entities such as the Indonesian Supreme Court. The increasing complexity of information and threats to data have made the implementation of an information governance model crucial to ensure security, privacy, and legal compliance, especially for information applications. This qualitative study, employing a case study approach, analyzes the implementation of Information Governance Reference Model (IGRM) elements in the E-Sadewa application at the Supreme Court of the Republic of Indonesia. Informants were purposively selected with 11 informants in total comprising the E-Sadewa development and management team. Data was collected through observation, semi-structured interviews, and document analysis. The findings indicate that the implementation of IGRM elements, such as business, information technology, privacy, security, risk, legal, and records and information management, has supported the efficient management of state-owned assets within the Supreme Court and its subordinate courts through the E-Sadewa application. Although the implementation of IGRM in E-Sadewa shows great potential, continued attention and effort are required to achieve full success."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Izza Rabbani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana penerapan dan pencapaian tingkat kapabilitas tata kelola teknologi informasi pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Evaluasi yang dilakukan diberikan rekomendasi pada celah yang ditemukan pada hasil penilaian. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Metodologi yang digunakan untuk mengukur tingkat kapabilitas adalah kerangka COBIT 5 yang dikeluarkan oleh ISACA. Penelitian menghasilkan tingkat kapabilitas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebesar 2.027, yang artinya berada kisaran tingkat 2 (proses terkelola). Hasil tersebut telah sesuai dengan sasaran jangka pendek entitas. Kesimpulannya adalah bahwa DJBC telah dikelola dan diimplementasi dengan tepat, meskipun pencapaian tingkat kapabilitas masih berada pada posisi menengah karena kurangnya memadainya standar operasional prosedur.

This research aims to evaluate how the implementation and achievement capability level of information technology governance at Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Evaluation was also conducted to give recommendations to the gap that found in IT governance assessment results. This research is qualitative descriptive design. The methodology used to measure the level of capability is COBIT 5 framework issued by ISACA. The research indicate that the level of capability DJBC is 2,027, which means still at the level 2 (managed process). This result has been in accordance with the company?s short-term target. The conclusion is IT governance at DJBC has been implemented quite well and managed appropriately, although the achievement of capability level is still at intermediate level because of lack of inadequate standard operating procedure.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arfiani Haryanti
"Kemajuan TI merupakan solusi bagi penyelenggara pelayanan publik dalam memenuhi aspek transparansi akuntabilitas dan partisipasi masyarakat Penyelenggaraan layanan publik berbasis TI perlu terus dikembangkan terutama dalam penyelenggaraan pelayanan sehingga memungkinkan tersedianya data dan informasi pada Instansi Pemerintah yang dapat dianalisis dan dimanfaatkan secara cepat akurat dan aman Badan Kepegawaian Negara BKN merupakan salah satu organisasi pemerintahan yang telah menerapkan TI dalam memberikan pelayanan kepada publik Untuk menghadirkan layanan TI yang mendukung tujuan penyelenggaraan pemerintahan diperlukan pemanfaatan TI yang tepat sehingga keberadaan TI menjadi faktor penentu keberhasilan BKN dalam memberikan pelayanan kepegawaian kepada publik
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pengukuran tingkat kapabilitas tata kelola TI pada Badan Kepegawaian Negara Pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode Process Assesment Model PAM pada COBIT 5 Pendekatan pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan data primer yang didapat dari wawancara serta data sekunder melalui observasi lapangan dan dokumenDari hasil pengukuran dapat diketahui bahwa sebagian besar tingkat kapabilitas proses proses tata kelola TI di BKN masih berada pada kapabilitas level 0 incomplete
Rekomendasi terhadap perbaikan proses proses tersebut dibuat dengan mengacu terhadap best practise yang disarankan oleh COBIT 5 Rekomendasi utama meliputi pembuatan kebijakan terkait TI pembuatan Standar Operating Procedure SOP untuk aktivitas operasional TI melakukan monitoring dan pelaporan berkala serta mendokumentasikan seluruh aktivitas terkait TI ke dalam bentuk dokumen tertulis

IT progress is a solution for public service providers in meeting the aspects of transparency accountability and community participation Implementation of IT based public services need to be developed especially in the provision of services thus enabling the availability of data and information on Government Agencies which can be analyzed and used quickly accurately and safely Badan Kepegawaian Negara BKN is a government organization that has been implementing IT in providing services to the public To deliver IT services that support the objectives required the use of IT governance right so where IT becomes a critical success factor BKN in providing services to the public employment
The purpose of this research is to evaluate the management of information technology within BKN Measurements were made by using the Process Assessment Model PAM on COBIT 5 Approach to data collection in this research using primary data obtained from interviews and secondary data through observation documents and field observation From the measurement results it can be seen that most of the processes capability levels of IT governance in BKN still at the capability level 0 incomplete
Recommendations for the improvement of these processes was made with reference to the best practices recommended by COBIT 5 The main recommendations include making plans for all IT activities creation of Standard Operating Procedure SOP for IT operational activities making performance measurement monitoring periodically reporting and documenting all activities related to IT in the form of a written document.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Shindy Prafita Utami
"Visi PT Bank XYZ untuk menjadi bank terbaik di ASEAN menandai era baru perluasan jangkauan layanan perbankan PT Bank XYZ untuk berkompetisi pada tingkat regional Untuk memenangkan persaingan pada tingkat regional tersebut tentunya PT Bank XYZ perlu untuk menyiapkan kapabilitas dan kapasitas sumber dayanya Aspek teknologi informasi TI merupakan salah satu kapabilitas penting yang diperlukan untuk menciptakan keunggulan kompetitif Setiap tahunnya terdapat peningkatan anggaran investasi TI yang disertai dengan peningkatan jumlah kebutuhan layanan TI dari unit bisnis Oleh karena itu diperlukan sebuah mekanisme yang dapat membantu pemilihan investasi yang tepat dari semua peluang yang tersedia Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan proses pemilihan investasi TI yang dapat mengoptimalkan realisasi anggaran inisiatif strategis sebuah perusahaan perbankan
Untuk menentukan proses penentuan prioritas investasi yang tepat untuk Bank XYZ diperlukan informasi terkait tingkat maturitas manajemen investasi perusahaan Pada penelitian ini digunakan kerangka pikir Information Technology Investment Management ITIM untuk menentukan tingkat maturitas investasi perusahaan Berdasarkan hasil tingkat maturitas yang kemudian dipetakan berdasarkan kerangka ITIM dan COBIT 5 dirumuskan usulan perbaikan proses penentuan prioritas investasi TI dengan menggunakan metode multi objective decision making Penelitian ini menghasilkan tingkat maturitas proses manajemen investasi Bank XYZ dan identifikasi struktur kriteria untuk proses penentuan prioritas investasi TI.

PT. Bank XYZ's vision to be the best bank in ASEAN marked the new era of the expansion of the bank's financial service coverage to compete in the regional level. In order to win the competition in the regional level, PT. Bank XYZ need to prepare the capability & the capacity of the bank's resource. Information technology is one of the most important capabilities needed to achieve the competitive advantage. There are increasing numbers of IT investment and accompanied by the increasing numbers in demand for IT services from business units. Therefore, mechanism that is able to choose the optimal investment from the available opportunities is needed. This study is aimed to find investment process that will optimalize the realization of strategic IT investment in a state-owned bank.
In order to determine the most suitable investment process for Bank XYZ, information of the maturity level for the investment management process is needed. This study use Information Technology Investment Management (ITIM) framework to determine the maturity level of investment process in the company. Based on the maturity assessment result completed with the mapping process of ITIM and COBIT 5 framework, the proposed IT investment prioritization framework by using the multi objective decision making is defined. This result of this study is the maturity level of IT investment process in Bank XYZ and idenfication of criteria's structure to prioritize IT investment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
O`Brien, James A., 1936-
New York: McGraw-Hill, 2002
658.403 8 OBR m (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kancerio Chalvari
"Tata kelola Teknologi Informasi (TI) telah menjadi topik penting dalam manajemen sistem informasi karena dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan/organisasi maupun instansi pemerintah dalam mencapai tujuan. Penilaian tingkat kematangan di satuan kerja Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (Div TIK) perlu dilakukan guna mengetahui kondisi tata kelola TI saat ini. Pengukuran tingkat kematangan dilakukan menggunakan kerangka kerja COBIT 2019 yaitu dengan memetakan tujuan organisasi ke dalam COBIT 2019 sehingga didapatkan Domain-domain yang berkaitan. Pengukuran tingkat kematangan pada satker Div TIK menunjukkan terdapat 8 Domain proses. Domain EDM01, APO07, APO08, BAI01, dan MEA04 berada pada level 3 sedangkan domain APO04, BAI11, dan DSS04 berada pada level 4. Pengukuran nilai kesenjangan antara tingkat kematangan saat ini dengan tingkat kematangan yang diharapkan juga dilakukan. Nilai kesenjangan terbesar terdapat pada domain APO04 dengan nilai 1,48, dan yang terkecil terdapat pada domain APO07 dengan nilai 0,59. Analisis perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan level kematangan diantaranya adalah dengan menilai secara berkala apakah mekanisme tata kelola TI yang disepakati beroperasi secara efektif; melakukan tinjauan rutin untuk menilai evolusi keterampilan; dan mengontrol layanan, aset, dan sumber daya TI.

Information Technology (IT) governance has become an important topic in information system management because it can affect the ability of companies/organizations and government agencies to achieve goals. Maturity level assessment in the Information and Communication Technology Division (Div TIK) work unit needs to be carried out in order to determine the current condition of IT governance. Maturity level measurement is carried out using the COBIT 2019 framework, namely by mapping organizational goals into COBIT 2019 so that related domains are obtained. Measuring the level of maturity in the Div TIK work unit shows that there are 8 process domains. The EDM01, APO07, APO08, BAI01, and MEA04 domains are at level 3 while the APO04, BAI11, and DSS04 domains are at level 4. Measuring the value of the gap between the current maturity level and the expected maturity level is also carried out. The biggest discrepancy value is in the APO04 domain with a value of 1.48, and the smallest is in the APO07 domain with a value of 0.59. Analysis of improvements that can be carried out to increase the maturity level include periodically assessing whether the agreed IT governance mechanisms are operating effectively; conducting regular reviews to assess skills evolution; and controlling IT services, assets and resources."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Riadi
"Teknologi Informasi (TI) memiliki peranan penting bagi setiap organisasi baik lembaga pemerintah maupun perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi pada kegiatan bisnisnya, serta merupakan salah satu faktor dalam mencapai tujuan organisasi. Peran TI akan optimal jika pengelolaan TI maksimal. Pengelolaan TI yang maksimal akan terlaksana baik dengan menilai keselarasan antara penerapan TI dengan kebutuhan organisasi sendiri. Semua kegiatan yang dilakukan pasti memiliki risiko, begitu juga dengan pengelolaan TI. Pengelolaan TI yang baik pasti mengidentifikasikan segala bentuk risiko dari penerapan TI dan penanganan dari risiko-risiko yang akan dihadapi. Untuk itu organisasi memerlukan adanya suatu penerapan berupa tata kelola TI (IT Governance).
Pengukuran tingkat kematangan proses tata kelola TI ini dilakukan dengan menggunakan COBIT 4.1. Proses TI yang kemudian dipetakan ke penilaian control objectives dan statements COBIT 4.1 Maturity Model. Hasil pengukuran tersebut kemudian dipadukan untuk memperoleh tingkat kematangan proses TI. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh ada 28 proses TI, 173 detailed control objectives, 880 statements yang relevan dengan proses TI pada tahap awal inisialisasi 1(Initial/Ad Hoc) yang terdiri dari 11 proses, proses TI pada tahap mengulang tetapi intuitif 2(Repeatable but Intuitive) terdiri dari 15 proses, dan terakhir proses TI pada tahap dapat ditetapkan 3(Defined Process) yang terdiri atas 2 proses.

Information Technology (IT) has an important role in every organization both government and companies that use information technology in their business activities, as well as a factor in achieving organizational goals. The role of IT will be optimal if the IT management is maximum. The maximum IT management carried out well by assessing the alignment between the application of IT and the needs of the organization itself. All activities are performed must have a risk, as well as IT management. Definitely good IT management identifies any risk of IT implementation and management of risks to be faced so that organizations should require the existence of a form of application of IT governance.
Measuring maturity level of IT governance process is performed using COBIT 4.1. IT Process are then mapped to the assessment of control objectives and statements COBIT 4.1 Maturity Model. The measurement results are then combined to obtain the level of maturity of IT processes. From the results obtained by the research conducted there were 28 IT processes, 173 detailed control objectives, 880 statements were relevant to IT processes at an early level 1 Initialization/Ad Hoc which consists of 11 processes, IT processes at the level 2 Repeatable but intuitive consists of 15 processes, and IT processes in the last level 3 Defined Process, which consists of 2 processes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arliyana
"Peran teknologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan di banyak bidang pekerjaan. Hal ini juga sejalan dengan tuntutan atan untuk menyelesaikan masalah dengan lebih efektif dan efisien. Penerapan teknologi informasi dalam sistem pendidikan tinggi ukan untuk mengakses informasi dengan cepat, tepat dan akurat. Kualitas sistem teknologi informasi dan komunikasi merupakan penting untuk mendukung berbagai kebutuhan pengajaran dan pelayanan administrasi bagi civitas masyarakat perguruan tinggi. n begitu, munculnya berbagai faktor dapat menyebabkan kualitas sistem teknologi informasi dan komunikasi menjadi tidak stabil ak kornpatibel, sehingga diperlukan identifikasi berbagai faktor penyebab dan pemecahan masalah. Dalam memproduksi sistem gl informasi dan komunikasi sistem yang menjadi nilai di perguruan tinggi, maka diperlukan adanya tata kelola perusahaan aSI dan sistem teknologi komunikasi perguruan tinggi sehingga emua faktor yang berhubungan dengan teknologi informasi dapat mendukung dan dapat memberikan dampak positif terhadap civitas masyarakat perguruan tinggi. Hasil dari penelitian ini adalah pSI pelaksanaan informasi tata kelola audit sistem teknologi informasi dan komunikasi Perguruan Tinggi dengan menggunakan gka COBIT 4.1. Kerangka ini mengatur tujuan yang ingin dicapai oleh Perguruan Tinggi dalam memberikan pelayanan informasi knologi komunikasi."
Program Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, 2016
384 JPPKI 7:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Excellent business communication skills are especially important for information management professionals, particularly records managers, who have to communicate a complex idea: how an effective program can help the organization be better prepared for litigation, and do it in a way that is persuasive in order to win records program support and budget. Six key communication skills for records and information managers explores those skills that enable records and information to have a better chance of advancing their programs and their careers. Following an introduction from the author, this book will focus on six key communication skills: be brief, be clear, be receptive, be strategic, be credible and be persuasive. Honing these skills will enable readers to more effectively obtain support for strategic programs, communicate more effectively with senior management, IT personnel and staff, and master key forms of business communication including written, verbal and formal presentations. The final chapter will highlight one of the most practical applications of applying the skills for records and information managers: the business case. Based on real events, the business cases spotlighted involve executives who persuaded organizations to adopt new programs. These case histories bring to life many of the six keys to effective communication."
Oxford, UK: Chandos, 2014
e20427694
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>