Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 112872 Document(s) match with the query
cover
Bernadette Laura
"Latar Belakang. Lari menjadi aktivitas fisik yang semakin populer di kalangan masyarakat, namun memiliki risiko cedera, terutama cedera lutut yang mencapai 31% dari total cedera ekstremitas bawah. Dynamic Knee Valgus (DKV) adalah pergerakan lutut ke arah medial yang berlebihan, menunjukkan ketidakmampuan tubuh mempertahankan keselarasan lutut saat aktivitas weight bearing, dan dianggap sebagai faktor risiko cedera lutut. Studi ini mengeksplorasi hubungan antara DKV dan cedera lutut pada pelari rekreasional jarak jauh. Metode. Penelitian ini adalah studi desain potong lintang dengan menggunakan pemeriksaan single leg squat (SLS) untuk mengidentifikasi DKV, serta menggunakan kuesioner untuk mendapatkan informasi karakteristik pelari dan riwayat cedera lutut terkait lari. Subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah pelari rekreasional usia 18-60 tahun yang berlari minimal 10 km/minggu dan pernah mengikuti kompetisi lari maksimal 21 km. Hasil. Penelitian ini tidak menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik antara DKV dengan cedera lutut terkait lari pada pelari rekreasional jarak jauh. Data dalam penelitian ini membuktikan terdapat lebih dari separuh pelari memiliki DKV. Kesimpulan. Hubungan DKV dengan cedera lutut terkait lari tidak terbukti dalam penelitian ini, namun banyaknya kejadian DKV pada pelari rekreasional perlu mendapat perhatian lebih lanjut, terutama dalam tatalaksana latihan kekuatan kelompok otot-otot pinggul secara rutin pada pelari.

Background. Running has become an increasingly popular physical activity, but it carries a risk of injury, particularly knee injuries, which account for 31% of all lower extremity injuries. Dynamic Knee Valgus (DKV) is an excessive medial movement of the knee, indicating the body's inability to maintain proper knee alignment during weight-bearing activities, and is considered a risk factor for knee injuries. This study explores the relationship between DKV and knee injuries in recreational long-distance runners.. Methods. This cross-sectional study used the single leg squat (SLS) test to identify DKV and questionnaires to gather information on runners' characteristics and history of running-related knee injuries. The subjects were recreational runners aged 18-60 years, running at least 10 km per week, and having participated in races up to 21 km. Results. The study found no statistically significant relationship between DKV and running-related knee injuries in recreational runners. However, more than half of the runners showed signs of DKV. Conclusion. The relationship between DKV and knee injuries was not confirmed in this study. Nonetheless, the high prevalence of DKV among recreational runners requires further attention, particularly in the regular strengthening of hip muscles."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Mardhiyah
"Latar Belakang
Lama mengemudi lebih dari 8 jam per hari, serta berbagai faktor pekerjaan lain, seperti posisi kerja dapat menimbulkan nyeri lutut akul pada pengemudi taksi. Pada taimn 2000, di Taipei telah di lakukan penelitian kesehatan untuk pengemudi taksi, di dapatkan prevalensi nyert lutut pada yang mengemudi lebih dari I 0 jam sebesar 22%,
Mctode penclitian
Desain peneiitian ini adalah potong lintang. Pemilihan subyek dilakukan secara consecutive pada pekerja yang datang ke pool saat studi dilakukan. Terpilih 300 sampel dari populasi beijumlah 1349 orang. Variabel dependen adalah nyeri lutut akut, dan variabel independen adalah umur, pendidikan, status gizi, kebiasaan
olah raga, riwayat berhenti berolah raga, pekerjaan tambahan, lama rnengemudi, masa kerja, siklus kerja, proporsi macet, pencapaian target penghasiian, shift kerja, besar sudut fleksi lutut sewaktu menglnjak pedal. Pengumpulan data· dHakukan dengan pengisian kuisloner,logsheet dan body map, perneriksaan fisik, pengukuran kedua sudut lutut.
Hasil
Dari 300 responden, didapatkan 95 orang (31,7%) mengalami nyeri lutut akut, diantaranya 14,7% nyeri lutut kanan saja, 27,37% nyeri lutut kiri saja dan 57,89% nyeri lutut kanan dan kiri. Pada analisis bivariat tidak ditemukan adanya hubungan bennakna dari 13 variabel tcrsebut dengan terjadinya nyeri lutut Ada 5 dari 13 variabel, yang diikutsertakan dalam analisis multivariat dan tidak didapatkan faktor dominan terjadinya nyeri lutut akut. Tetapi dari analisis antara besar sudut lutut kiri dengan nyeri lulut akut pada sendi lutut kiri, didapatkan hubungan yang bermakna (OR= 1,904 CI 1,028-3,530).

Backqround
Driving for more than 8 hours and other work factors, such as awkward position can cause acute knee pain among taxi drivers. A research conducted in Taipei (2000) found the prevalence of knee pain among drivers that drove more than 10 hours per day was 22%.
Research method:
This study used a cross sectional design. Subjects were selected consecutively among drivers that arrived in the pooL A sample of 300 drivers were selected from 1349. The dependent variable was acute knee pain, and independent variables were age, education, nutritional status, exercise habits, history of quitting exercising, extra work, period of driving working period, duty cycle, proportion of traffic jam, achievement of target, working shifts, knee flexion angle. Data collection was conducted using questionnaire. log sheet and body map, physical examination, and measurement of both the knee angles .
Result
Of the 300 respondents, 95 people (3l.7%) experienced acute knee pain, 14.7% of had only right knee pain, 27.37% left knee pain only and 57.89"/o right and left knee pain. Bivariate analysis did not reveal any significant relationship of 13 variables with the occurrence of knee pain. There are five of the 13 variables, which is included in multivariate analysis and no dominant factors of acute knee pain were found. But on the analysis of angle of the left knee with acute knee pain in the left knee joint, a significant relationship (OR 1.904 Cl 1.028 to 3.530)."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T31661
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This book reviews current knowledge on the diagnosis and treatment (surgical and non-surgical) of cartilage defects at the knee joint. In the discussion of diagnosis, the focus is primarily on imaging findings, particularly those obtained with MRI. The remainder of the book is devoted to the full range of current conservative and surgical treatments, with attention to both treatment indications and results as reported in the recent literature. In reviewing non-surgical treatment, oral and intra-articular medical management is evaluated and rehabilitation and physical therapy are also considered. The three main types of surgical technique, microfracture surgery and similar procedures, mosaicplasty and related techniques, and autologous chondrocyte transplantation, are then extensively discussed in a series of highly informative chapters. "
Milan: Springer, 2012
e20420988
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
North Ryde, New South Wales: McGraw-Hill Education , 2017
617.102 7 BRU
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Sarma Suryani
"Risiko cedera adalah permasalahan umum bagi atlet. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan risiko terjadinya cedera olahraga pada siswa sekolah khusus olahragawan DKI Jakarta. Desain penelitian menggunakan korelasional deskriptif (descriptive correlation). Penelitian cross sectional ini menggunakan teknik purposive sampling dalam memilih 66 partisipan dengan rentang usia 15-18 tahun. Hasil uji analisis mengatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan risiko terjadinya cedera olahraga pada siswa sekolah khusus olahragawan DKI Jakarta (p=0,156 dan α=0,05). 58,8% siswa dengan tingkat pengetahuan tinggi memiliki risiko tinggi mengalami cedera olahraga. Pemanasan dan pendinginan harus dilakukan sebelum dan sesudah olahraga untuk mengurangi risiko terjadinya cedera olahraga.

Risk injury was a common problem in athlete. Aim of this study was to determine the correlation between level of knowledge and sport risk injury in DKI Jakarta Sport School. Cross sectional study was conducted among 66 participants aged 15-18 years whom selected by purposive sampling technique. The data were analyzed descriptive correlational methods. The result shows that knowledge has no significant correlation with risk injury (p = 0.156 and α = 0.05). Meanwhile 58,8 % participants with high knowledge caterogy were also high in risk injury. Warming up and cooling down should be conducted to reduce sport risk injury.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Nugroho Wattimury
"ABSTRAK
Tesis ini membahas gambaran cedera pada cabang olahraga atletik dan hubungannya dengan faktor risiko atlet. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dan dilakukan pada Pekan Olahraga Nasional ke XIX di Stadion Pakansari Cibinong Indonesia. Insiden cedera dalam cabang olahraga atletik sebesar 97.5/1000 atlet dengan cedera yang terbanyak bersifat eksaserbasi akut, jenis strain, lokasi tersering tungkai atas dan derajat cedera ringan. Insiden ini lebih rendah dibandingkan dengan kejuaraan atletik di dunia. Faktor-faktor risiko yang mungkin berhubungan dengan terjadinya cedera adalah usia 21 ndash; 25 tahun, jenis kelamin laki-laki, jenis nomor pertandingan lari jarak 100 m, marathon dan hanya mengikuti 1 nomor saja.

ABSTRACT
The focus of this study is to acquire description of athletic sports injuries and its relation to athlete risk factors. This research used cross sectional method and conducted at Pekan Olahraga Nasional XIX at Pakansari Cibinong Stadium Indonesia. The incidence of injuries in athletic sports is 97.5 1000 athletes with the most acute exacerbation injuries, strain type, the most common location of the upper limb and the degree of minor injury. This incident is lower than the athletic championship in the world. Risk factors that may be associated with the occurrence of injuries are 21 25 years of age, male sex, type of matches like running distance 100 m, marathon and participate in 1 event only."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Andri Maruli Tua
Jakarta: UI Publishing, 2024
617.102 AND t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Suriadi Halim
"ABSTRACT
Background Student athletes are prone to sport injuries however, epidemiological information of sport injuries available in Indonesia is insufficient. Solution to the problem is to initiate the recording of sport injuries in events, such as the medical and dental students rsquo annual sports games gathering. If injury recordings are done regularly, injury surveillance system can be developed to prevent sport injuries in the future.Aims This study was an initiation study to know the sports injuries among student athletes during 2016 medical and dental students rsquo annual sports games gathering, i.e. determination the type and location of injuries across different sports, quantification the number of games per day and the number of total injuries per sport, finding the incidence rate of injuries per sport and distinguishing the distribution of injuries between pre clinical and clinical stage of study.Methods This was a cross sectional study using secondary data collected during the event. Research subjects were divided into genders and stage of study to observe the distribution of injury locations, types and incidence, then statistically determined by chi square test and relative risk calculation.Results Most frequent injury location was lower extremities and most common type was sprain. Mini soccer had the most number of participants and therefore the most number of games day. However, mens basketball had the highest number of injuries and womens basketball had the highest incidence rate. More injuries occurred in women than men and in clinical stage than pre clinical stage. Conclusion The most prevalent injury location and type were lower extremities and sprain, respectively. Number of games per day was not proven to be associated to the occurrence and rate of injury, however the nature of sports contact or non contact and the level of competitiveness may actually be the contributing factors. Women were shown to be relatively more prone to injury than men. Student athletes in their clinical stage of their studies were more susceptible to injury than those in the pre clinical stage.

ABSTRAK
Latar Belakang: Atlet mahasiswa student-athlete rentan terhadap cedera olahraga, tetapi masih sedikit informasi yang tersedia tentang cedera olahraga di Indonesia. Masalah ini dapat diatasi dengan memulai pencatatan cedera olahraga pada kegiatan seperti pertandingan olahraga tahunan antar mahasiswa fakultas kedokteran dan kedokteran gigi. Jika pencatatan cedera dilakukan secara teratur, dapat dikembangkan sistem surveilans cedera yang dapat digunakan dalam pencegahan di kemudian hari. Tujuan: Untuk menentukan jenis dan lokasi cedera pada setiap olahraga, menghitung jumlah permainan per hari dan jumlah total cedera per olahraga, menemukan tingkat insiden cedera per olahraga dan membedakan distribusi cedera antara tahap pre-klinik dan klinik. Metode: Penelitian ini menggunakan design cross-sectionaldengan data sekunder yang dikumpulkan selama acara tersebut. Subyek penelitian dibagi menurut jenis kelamin dan tahap studi untuk mengamati distribusi lokasi, jenis dan insiden cedera, kemudian secara statistik ditentukan dengan uji chi-square dan perhitungan risiko relatif. Hasil: Lokasi cedera yang paling sering terjadi adalah pada ekstremitas bawah dan jenis cedera yang paling banyak terjadi adalah sprain. Mini-Soccer memiliki jumlah pertandingan/hari dan jumlah peserta terbanyak, namun cedera terbanyak terjadi pada basket putra dan basket putri memiliki tingkat kejadian cedera injury rate tertinggi. Cedera lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki dan pada atlet mahasiswa tahap klinik dibandingkan tahap pra-klinik. Kesimpulan: Lokasi cedera yang paling umum adalah ekstremitas bawah dan jenis cedera yang paling sering terjadi adalah sprain. Jumlah pertandingan per hari tidak terbukti berhubungan dengan jumlah dan tingkat kejadian cedera, namun sifat cabang olahraga kontak atau non-kontak dan tingkat persaingan pada cabang olahraga mungkin dapat merupakan faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya cedera. Perempuan terbukti relatif lebih rentan terhadap cedera dibanding laki-laki. Atlet mahasiswa dalam tahap studi klinik lebih rentan terhadap cedera daripada atlet mahasiswa tahap pra-klinik."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rolf, Christer
"A practical handbook on diagnosis and management of common sports injuries. Written for GPs, physiotherapists and sports therapists to tailor diagnosis and suggested therapy, as well as for coaches and athletes, and for keen amateur sports people who want to know what to do if they injure themselve"
London : A & C Black, 2007
R 617.102 7 ROL s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirunnisa Meilinda
"Olahraga merupakan aktivitas fisik yang berpotensi menimbulkan cedera. Kejadian cedera olahraga khususnya pada sistem muskuloskeletal tidak dapat diprediksi dan dihindari, namun untuk memaksimalkan proses pemulihan dibutuhkan penatalaksanaan yang cepat dan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan tim kesehatan Olimpiade Universitas Indonesia tentang penatalaksanaan cedera muskuloskeletal pada ekstremitas bawah. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross-sectional pada 46 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan mengenai cedera muskuloskeletal pada ekstremitas bawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan tim kesehatan berada pada kategori cukup sebesar 58,7 . Berdasarkan hasil penelitian tersebut, panitia Olimpiade Universitas Indonesia dapat melibatkan Klinik Satelit Makara Universitas Indonesia dan perawat untuk pendampingan selama di lapangan dan memberikan materi serta praktik sebagai pembekalan.

Sports is a physical activity that have high potential to cause injury, especially in musculoskeletal systems. These injuries cannot be predict nor avoid, but it can be minimalized by doing a good and rapid treatments. The aim of this study was to describe Olimpiade UI 39 s health teams rsquo knowledge about managing musculoskeletal injuries in lower extremities. This study used cross sectional design with 46 samples. This study showed 58,7 respondents had a moderate knowledge. This study recommends the Olimpiade UI 39 s health team to collaborating with Klinik Satelit Makara University of Indonesia and community nurse to give assistance during treatment and give a training about handling an injury in order to increase Olimpiade UI 39 s health teams rsquo knowledge.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>