Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51440 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ainul Fatha Isman
"Zakat is one of the essential instruments in sustainable development, and its implementation is considered relevant to the concept of Maqāṣid al-Sharī'ah, which aims to achieve benefit. The purpose of this study is to analyze the realization of Zakat on the achievement of SDGs from the perspective of Maqāṣid al-Sharī'ah, which includes hifẓ al-din, hifẓ al-nafs, hifẓ al-māl, hifẓ al-naṣl and hifẓ al-aql. This research is descriptive quantitative research with horizontal analysis and comparative analysis. The sampling technique in this study is purposive sampling. The research samples are BAZNAS, LAZ Rumah Zakat, LAZ Dompet Dhuafa, LAZ Inisiatif Zakat Indonesia, LAZ Yatim Mandiri, LAZ The Panti Yatim Indonesia Foundation, LAZ Baitulmal Muamalat and LAZ Mizan Amanah. The data collected in this study were from the Annual Report and the financial reports of zakat institutions from 2016-2019. The results show that all zakat institutions have realized Zakat on the achievement of SDGs from the Maqāṣid al-Sharī'ah perspective, which includes hifẓ al-dīn, hifẓ al-nafs, hifẓ al-māl, hifẓ al-naṣl and hifẓ al-aql. Zakat institutions have realized Zakat on the achievement of SDGs from a Maqāṣid al-Sharī'ah perspective which includes hifẓ al-dīn, hifẓ al-nafs, hifẓ al-māl, hifẓ al-naṣl, and hifẓ al-aql. Overall, the realization of Zakat on SDGs from the perspective of Maqāṣid al-Sharī'ah is most significant in the hifẓ al-māl dimension. The most dominant LAZ Rumah Zakat is the realization of Zakat from the hifẓ al-māl perspective on the SDGs. Meanwhile, from the standpoint of hifẓ al-naṣl, hifẓ al-nafs, and hifẓ al-aql towards SDGs is greatest at Laz Dompet Dhuafa. As for the realization of Zakat on the hifẓ al-din dimension, the highest is BAZNAS. Thus, the Zakat is allocated more to the SDGs to end poverty. This research implies that zakat institutions remain consistent in realizing their funds towards sustainable development goals from the perspective of Maqāṣid al-Sharī'ah and increasing their performance to make a significant contribution to welfare."
Depok: UIII Press, 2023
297 MUS 2:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eveline Ramadhini
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menganalisis implementasi program pendayagunaan Zakat Community Development (ZCD) di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), terutama untuk memahami modal sosio-kultural dalam pengembangan komunitas berbasis zakat, khususnya di Kelurahan Jayamekar, Kota Sukabumi, Jawa Barat. Untuk memahami implementasi program tersebut, perlu dilihat melalui perspektif sosiologi ekonomi karena akan lebih kompeherensif. Menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus, penelitian ini akan melakukan wawancara mendalam dan observasi terhadap mustahik mengenai pemaknaan terhadap bantuan program ZCD. Tesis ini membahas bagaimana modal sosio-kultural berperan dalam program pendayagunaan yang menyiratkan (1) kepercayaan (trust); (2) persahabatan (friendship); (3) keinginan untuk kolaborasi (willingness to collaborate); (4) tradisi komunitas (community tradition), dan (5) nilai (ideals or values) (Gonzalez, 2005). Tesis ini menemukan bahwa modal sosio-kultural memiliki peran yang penting dalam pengembangan komunitas. Modal sosio-kultural di Kelurahan Jayamekar, Kota Sukabumi, Jawa Barat mengalami peningkatan yang melesat semenjak adanya program; tidak hanya peningkatan ekonomi tetapi juga peningkatan implementasi dalam hal nilai-nilai Islami, khususnya cara pandang dalam meminjam uang ke bank keliling. Penelitian ini merekomendasikan analisis sosiologi terutama dalam aspek sosial budaya yang memiliki peran penting yang berdampak pada pengembangan komunitas. Temuan ini memperkaya kajian dari Gonzalez (2000; 2005) bahwa modal sosio-kultural perlu untuk disejajarkan dengan modal infrastruktur.

ABSTRACT
The paper aims to analyze the implementation of utilization program in Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), especially to understanding the socio-cultural capital of Zakat Community Development, in West Java, Sukabumi, Jayamekar Village. To perceiving the implementation of the program, it requires to see with an economic-sociology perspective. Hence, it would be more comprehensive. Using qualitative methods and Study Case Approach, this research would do the depth-interview and make the observation to seeing the meaning of values from companion and mustahik about ZCD program intervention. This paper discusses how the socio-cultural occurs in utilization programs which imply (1) trust; (2) friendship; (3) willingness to collaborate; (4) community traditions; and (5) ideals or values (Gonzalez, 2005). This paper finds that socio-cultural capital has the role to community development. Socio-Cultural Capital in Jayamekar Village, Sukabumi, West Java, had good improvement, hence not only the improvement of mustahik's income but also the improvement of goods values about the perspective of borrowing money to mobile bank (bank keliling). This research recommends analytical sociology, especially in the Socio-Cultural aspect; which is, it has a significant role that impacts social change in community development. This finds enriches the study of Gonzalez (2005) that socio-cultural capital needs to be aligned with infrastructure capital."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathya Fikri Izzuddin
"Perkembangan teknologi yang ada saat ini telah memberikan manfaat di berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali sektor ekonomi dan keuangan, dengan adanya berbagai implementasi teknologi di bidang finansial (financial technology) termasuk dalam bidang Zakat Infak Sedekah. Keterbukaan informasi dan kemajuan teknologi membuat Muzaki pada saat menyalurkan dana ZIS (Zakat, Infak, Shodaqoh) nya memiliki keleluasaan dalam memilih cara menyalurkannya dan akan menjadi lebih rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi intensi seseorang pengguna media sosial dalam membayar ZIS digital (non tunai) melalui Lembaga Zakat. Intensi pengguna media sosial ini akan didasari kepada Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory of Planned Behavior (TPB). Sebanyak 234 responden yang dianalisa menggunakan metode regresi Probit dan Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil Analisa menggunakan metode Probit menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara umur, Jenis Kelamin, pendapatan, dan tingkat financial literacy terhadap intensi pengguna media sosial membayar Zakat, Infak, Sedekah dengan cara non tunai dan melalui Lembaga Zakat. Hasil analisa menggunakan SEM menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara variabel Persepsi Kemudahaan Penggunaan, Norma Subjektif, Persepsi Kontrol Perilaku terhadap intensi pengguna media sosial membayar Zakat, Infak, Sedekah dengan cara non tunai dan melalui Lembaga Zakat.

Technological developments have provided benefits for people at large by providing services in daily life. These services encompass wide-range of economic and financial activities thanks to the implementations of technology in the financial sector including Zakat, Infaq, Shodaqoh. The greater degree of information and technology adoption allowss Muzakis (the payers of zakat) to have flexibility in choosing how to distribute the payments. This study aims at determining the factors that influence the intension of a social media user in paying digital ZIS (non-cash) through the Zakat Institution. The intensions of social media users are evaluated based on the Technology Acceptance Model (TAM) and Theory of Planned Behavior (TPB). A total of 234 respondents were analyzed using the Probit regression method and Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). The results of the analysis using the Probit method show that there are significant and positive relationship between age, gender, income, and level of financial literacy on the intensions of social media users to pay Zakat, Infaq, Shodaqoh in a non-cash way and through the Zakat Institution. Moreover, the results of the analysis using SEM show that there is a significant and positive relationship between the variables of Perceived Ease of Use, Subjective Norms, Perceived Behavioral Control on the intensions of social media users to pay Zakat, Infaq, Shodaqoh through Zakat Institutions non cash services."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Fitria Wulaningtyas
"Penelitian ini membahas praktik pada program keuangan mikro Islam yang dilakukan oleh Organisasi Pengelola Zakat di Indonesia dengan menggunakan dana zakat serta amal Islam sebagai sumber pendanaan dan yang menjadi targetnya adalah mustahik. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada Dompet Dhuafa, LAZ Al-Azhar, dan LAZ Inisiatif Zakat Indonesia IZI . Data yang digunakan adalah data primer dari hasil wawancara mendalam yang dilakukan pada orang-orang yang terlibat secara langsung dalam praktik keuangan mikro Islam yang dilakukan oleh OPZ dan data sekunder yang berasal dari literatur-literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model bisnis keuangan mikro Islam yang dilakukan antara ketiga OPZ berbeda dengan keuangan mikro Islam yang berorientasi pada komersil, dimana dalam praktiknya tidak hanya diberikan pembiayaan namun pada program keuangan mikro Islam berbasis dana zakat yang dilakukan oleh OPZ terdapat aspek pemberdayaan bagi mustahik, dan terjadi perubahan dampak ekonomi yang signifikan bagi mustahik yang menerima.

This research discusses the practice of Islamic microfinance programs conducted by Zakat Management Organizations in Indonesia targeted to mustahiks by using zakat and Islamic charity as sources of fund. It uses a qualitative method with a case study approach on Dompet Dhuafa, LAZ Al Azhar, and LAZ Inisiatif Zakat Indonesia IZI . The data used are primary data from an in depth interview with the people who are directly involved in the practice, and the secondary data from relevant literatures. The result of this study shows that the business model of Islamic microfinance practiced by the three ZMOs is different from the other commercial oriented Islamic microfinance. The ZMOs provide not only the financing but also put forward an empowerment aspect using the zakat fund based Islamic microfinance program, it is also found that there is a significant impact on economic improvement from the mustahiks who received it.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novea Eka Candra Nuridha
"Pembangunan merupayakan sebuah upaya kolektif yang dilakukan oleh Negara Bangsa dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia-manusia yang menjadi warga negaranya, dengan prinsip keadilan, kesetaraan dan keberlanjutan dalam pengelolaan berbagai modalitas yang ada, khususnya sumber daya alam. Namun demikian, pembangunan yang hanya bertumpu pada paradigma pertumbuhan ekonomi semata pada faktanya tidak sepenuhnya mampu memenuhi tujuan kehidupan yang berkualitas bagi manusia, karena terabaikannya prinsip-prinsip keadilan dan perlindungan terhadap kelestarian lingkungan hidup dan sumber-sumber daya secara berkelanjutan. Paradigma Pembangunan Berkelanjutan akhirnya muncul dan menguat sejak penyelenggaraan World Conference in Sustainable Development (Earth Summit) tahun 1992 di Rio de Janeiro. Paradigma yang dikembangkan menjadi sebuah Agenda Pembangunan Global 2030 yang diberi nama Sustainable Development Goals (SDGs), dengan 17 Tujuan Pembangunan, diantaranya adalah SDGs 2 (zero hunger). Penelitian difokuskan untuk mengkritisi tantangan dalam upaya pencapaian target SDGs 2 (zero hunger) sebagai studi kasus, secara spesifik sub-target 2.1 dari lima sub-target utama dan tiga sub-target pendukung yang ada. Sub-target 2.1 bertujuan untuk mengurangi angka kelaparan dengan menjaminkan akses pangan aman, bernutrisi, dan cukup untuk golongan rentan. Target tersebut diukur dua indikator Prevalensi Kurang Pangan (PKP) dan Prevalensi Rawan Pangan (PRP) yang menitikberatkan akses pangan secara ekonomi, sosial budaya, dan fisik sebagai keberhasilannya. Melalui perspektif jender dan pembangunan sebagai kerangka analisis, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan berdasarkan jender dalam akses pangan yang disebabkan oleh subordinasi perempuan karena adanya budaya patriarki. Dari dua aspek subordinasi perempuan yaitu kondisi ekonomi dan status sosial, ditemukan bahwa terdapat sepuluh tantangan perempuan dalam melakukan akses pangan. Tantangan tersebut menekankan signifikansi budaya patriarki yang menyebabkan subordinasi perempuan sebagai tantangan sistemik yang harus diselesaikan. Peneliti merekomendasikan pemberdayaan perempuan dalam bentuk meningkatkan kualitas sumber daya perempuan melalui pelatihan tenaga kerja dan penyerapan unit usaha ramah perempuan sebagai salah satu upaya dalam menyelesaikan tantangan sistemik tersebut dalam pembangunan.

Development is a collective effort carried out by the Nation State with the aim of improving the quality of life of the human beings who become its citizens, with the principles of justice, equality and sustainability in the management of various existing modalities, especially natural resources. However, development as a paradigm, only focused on economic growth alone, and it is in fact not fully capable of fulfilling the goal of a quality life for humans, due to the neglect of the principles of justice and protection of the environment and natural resources in a sustainable manner. The Sustainable Development Paradigm has finally emerged and strengthened since the 1992 World Conference on Sustainable Development (Earth Summit) in Rio de Janeiro. The paradigm that was developed became a 2030 Global Development Agenda called the Sustainable Development Goals (SDGs), with 17 Development Goals, including SDGs 2 (zero hunger). The research focused on criticizing the challenges in achieving SDGs 2 (zero hunger) as a case study, specifically in sub-target 2.1, as one of the five main sub-targets and three supporting sub-targets. Sub-target 2.1 aims to reduce hunger by ensuring access to safe, nutritious and sufficient food for vulnerable groups. This target is measured by two indicators of Prevalence of Undernourishment (PoU) and Prevalence of Food Insecurity Experience Scale (PFIES) which emphasizes access to food economically, socially and culturally as well as physically as its success indicators. Through the perspective of gender and development as analytical framework, the results of the study show that there are gaps existing based on gender in access to food caused by the subordination of women due to patriarchal culture. From the two aspects of women's subordination, namely economic conditions and social status, it was found that there were ten challenges for women in accessing food. This challenge emphasizes the significance of patriarchal culture as the cause of women subordination as a systemic challenge that must be resolved. Researchers recommend empowering women in the form of improving the quality of women's resources through workforce training and the absorption of women-friendly business units as one of the efforts to resolve these systemic challenges in development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Suci Sentia
"Penelitian ini mengkaji penerapan komponen pengendalian internal The Committee Of Sponsoring Organization Framework for Internal Control (COSO) di Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) terhadap pendistribusian zakatnya. Analisis dilakukan di empat OPZ nasional yang dipilih berdasarkan klasifikasi pembentuknya yaitu DD, BAZNAS, LAZ BSM, LAZISMU. Data primer diperoleh dari wawancara dengan pihak divisi pendistribusian dan divisi keuangan masing-masing OPZ. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar komponen pengendalian internal COSO telah diterapkan dengan baik. DD menerapkan sistem pengendalian internal distribusi zakat lebih baik dibandingkan yang lain. Secara umum, keempat OPZ memiliki kondisi yang berbeda-beda dalam menerapkan pengendalian internal sesuai dengan lembaga pembentuknya.

This research studies implementation of The Committee Of Sponsoring Organization Framework for Internal Control (COSO)s component over zakat distribution at national alms institution. The samplings are four Alms Institution which selected based on the forming institution classification, which are DD, BAZNAS, LAZ BSM, LAZISMU. The data was from the interviews to distribution division and finance division. The result of this research shows that most of the component of internal control was well performed. DD is the best among them. These four alms institution have different condition of their performance based on their forming institution.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wynnetta Yasmina Syahrizal
"Di Indonesia, menjalankan komitmen pada SDGs sejatinya menjalankan pelaksanaan dari Agenda Pembangunan Nasional. Keberhasilan SDGs memerlukan kontribusi dari berbagai pihak, salah satunya adalah korporasi melalui pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR). PT PLN Indonesia Power (PT PLN IP) mendukung pencapaian SDGs melalui CSR yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat. Dari sisi kesejahteraan sosial, perusahaan dapat mempertimbangkan isu-isu global sambil memahami dampak lokal untuk memenuhi kesejahteraan masyarakat sekitar. Pendekatan ini penting dalam penerapan Ilmu Kesejahteraan Sosial yang mengintegrasikan pembangunan sosial dan ekonomi dengan perhatian terhadap pembangunan berkelanjutan. PT PLN IP memiliki komitmen dan kesuksesan yang kuat dalam hal ini sehingga menjadikannya sebagai BUMN dengan kinerja CSR yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tahap implementasi CSR dan mengidentifikasi hambatan yang dihadapi dalam implementasinya untuk memastikan efektivitas CSR dan kontribusi yang lebih besar pada pencapaian SDGs. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi deskriptif. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, yang mana terdapat 7 informan sebagai narasumber. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Maret hingga Juni 2024. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen dan wawancara mendalam. Proses analisis data dilakukan dengan pemadatan data, penyajian data, serta penarikan dan verifikasi kesimpulan. Temuan penelitian menunjukan bahwa terdapat dukungan dari berbagai tingkat manajemen dan bidang. Dokumen operasional perusahaan dan regulasi standar sektoral menjadi acuan dalam pelaksanaanya, terutama dokumen PROPER. Pada tahap perencanaan, tim melakukan benchmarking dengan perusahaan BUMN lain, menyusun LFA dan Compass Sustainability. Roadmap Sustainability juga disusun untuk menentukan kelanjutan program. Tahap implementasi melibatkan kelompok kerja PROPER dan pengembangan wawasan karyawan melalui TNA yang kemudian diukur dengan KPI. Tim juga menyusun TOR ketika menerima proposal dari pihak eksternal. Pada tahap pemeriksaan dan evaluasi, tim menganalisis data kinerja CSR lalu melakakun pelaporan untuk identifikasi perbaikan. Adapun hambatan yang dihadapi termasuk keterbatasan sumber daya manusia, proses birokrasi yang panjang, permintaan bantuan di luar RKAP, kompleksitas permintaan dan kepentingan masyarakat, serta kurangnya dukungan dari pemerintah daerah. 

In Indonesia, fulfilling the commitment to the Sustainable Development Goals (SDGs) essentially aligns with the implementation of the National Development Agenda. The success of the SDGs necessitates contributions from various stakeholders, including corporations through the execution of Corporate Social Responsibility (CSR). PT PLN Indonesia Power (PT PLN IP) contributes to the attainment of the SDGs by focusing its CSR initiatives on community empowerment. From a social welfare perspective, corporations can address global issues while understanding local impacts to enhance the well-being of surrounding communities. This approach is crucial in the application of Social Welfare Science, which integrates social and economic development with a focus on sustainable development. PT PLN IP's strong commitment and successful CSR efforts position it as a state-owned enterprise (SOE) with exemplary CSR performance that must be maintained and enhanced. Therefore, this study aims to describe the CSR implementation stages and identify obstacles to ensure CSR effectiveness and greater contribution to the SDGs. The research employs a qualitative approach with a descriptive study design. Informants were selected using purposive sampling, comprising seven key informants. The research was conducted from March to June 2024. Data collection methods included document analysis and in-depth interviews. The data analysis process involved data condensation, data presentation, and drawing and verifying conclusions. The findings indicate support from various levels of management and departments. The company’s operational documents and sectoral standard regulations, particularly the PROPER document, serve as references for implementation. During the planning stage, the team conducts benchmarking with other state-owned enterprises and prepares Logical Framework Approach (LFA) and Compass Sustainability. A Sustainability Roadmap is also developed to ensure the program's continuity. The implementation stage involves the PROPER working group and employee capacity building through Training Needs Analysis (TNA), which is then measured using Key Performance Indicators (KPIs). The team also prepares Terms of Reference (TOR) when receiving proposals from external parties. During the review and evaluation stage, the team analyzes CSR performance data and reports to identify areas for improvement. The challenges encountered include limited human resources, lengthy bureaucratic processes, requests for assistance beyond the RKAP, the complexity of community demands and interests, and a lack of support from local governments."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Tridjoko Prabowo
"Keuangan mikro merupakan alat yang efektif untuk melawan kemiskinan. Adanya riba dalam sistem keuangan mikro konvensional mendorong tumbuhnya institusi keuangan mikro Islam dengan misi sosial maupun komersial. Institusi keuangan mikro Islam dengan misi sosial dapat memanfaatkan dana sosial Islam berupa zakat dan shodaqoh. Analisa praktek oleh 5 Lembaga Amil Zakat di Indonesia menunjukkan bahwa keberlanjutan organisasi terjadi karena adanya kepercayaan atas operasi LAZ sehingga mampu melakukan penghimpunan zakat yang lebih banyak dan penghimpunan infaq dari program event ataupun CSR. LAZ mampu menjadi alternatif untuk menyediakan keuangan mikro bagi segmen masyarakat miskin terbawah guna pengentasan kemiskinan.

Microfinance is an effective tool to fight poverty. The existence of usury in conventional microfinance system boosting the growth of Islamic microfinance institutions with social and commercial missions. Islamic microfinance institution with a social mission may utilize Islamic charity in the form of zakah and shodaqoh. Analysis of the practice by 5 Zakah Institutions in Indonesia shows that its sustainability is due to the reliability of the LAZ operations so it may collect more zakah and infaq of special events or CSR program. LAZ capable of being an alternative to providing microfinance to the poorest of the poor segments in order to alleviate poverty.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34724
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saunders, Anthony
Boston: McGraw-Hill, 1997
332.1 SAU f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Saunders, Anthony
Boston: McGraw-Hill, 2001
332.1 SAU f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>