Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174197 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Malau, Koyo Alex Oka
"Jakarta merupakan kota besar dengan wilayah yang padat penduduknya, oleh karena itu penting untuk mengetahui potensi kebencanaan yang dapat terjadi di wilayah tersebut. Potensi kebencanaan seperti gempa bisa didapatkan dengan identifikasi adanya sesar atau patahan pada wilayah tersebut dan untuk mendapatkan informasi tersebut bisa dilakukan dengan metode gravitasi. Penelitian di lapangan telah dilakukan oleh Badan Informasi Geospasial dan didapatkan data gravitasi daerah Jakarta. Kemudian dilakukan identifikasi patahan dengan melakukan analisis data SVD dari data Simple Bouger Anomaly yang didapatkan pada data gravitasi di daerah Jakarta. Pengukuran ini dilakukan dengan jarak antar titik pengukuran sekitar 1-2 km. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa melalui analisa derivative metode gayaberat menunjukkan bahwa pada daerah penilitian yaitu daerah Jakarta memiliki struktur geologi yang teridentifikasi sebagai patahan naik dengan arah utara-selatan dan patahan normal dengan arah Barat-Timur.

Jakarta is a big city with a densely populated area, therefore it is important to know the potential for disasters that can occur in the region. The potential for disasters such as earthquakes can be obtained by identifying the presence of faults or faults in the region and to obtain this information can be done by the gravity method. Research in the field has been carried out by the Geospatial Information Agency and obtained gravity data in the Jakarta area. Then pata-han identification was carried out by analyzing SVD data from Simple Bouger Anomaly data obtained from gravity data in the Jakarta area. This measurement is carried out with a distance between measurement points of about 1-2 km. The results of the study show that through the gravity method derivative analysis shows that in the research area, the Jakarta area has a geological structure that is identified as an upward-rising north- south direction and a normal fault with the East-West direction."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Annisa
"Sesar Lembang dikategorikan sebagai sesar aktif dengan laju pergerakan 3-4 mm/tahun. Pergerakan sesar aktif dapat memicu terjadinya gempa bumi, yang dapat membahayakan penduduk yang tinggal sekitarnya. Bandung Barat merupakan salah satu daerah yang cukup padat penduduk, karenanya keberadaan Sesar Lembang ini berpotensi menimbulkan suatu bencana. Untuk meminimalisir efek bencana maka dilakukan karakterisasi Sesar Lembang dan identifikasi potensi bahaya Sesar Lembang. Penelitian ini menggunakan data satelit gravitasi (GGMPlus). Proses pengolahan data awal dilakukan dengan menjalankan upward continuation untuk menghasilkan peta CBA menjadi beberapa kedalaman, dan dilakukan proses SVD. Data slicing diambil dari peta SVD. Metode MS-SVD (Multi Scale-Second Vertical Derivative) digunakan untuk mengetahui karakteristik Sesar Lembang. Hasil slicing yang didapatkan terdapat 18 patahan dengan besar dan arah dip yang bervariasi. Selanjutnya dilakukan pemodelan dengan 2D forward yang bertujuan untuk mendapatkan model lapisan bawah permukaan agar kita dapat mengetahui potensi rawan bencana pada daerah penelitian. Dari hasil model bawah permukaan diketahui terdapat empat jenis estimasi batuan penyusun bawah permukan, yaitu tufa pasir dengan estimasi densitas sebesar 1.8 gr/cc, tufa batuapung dengan estimasi densitas 1.85 gr/cc, breksi lava dengan estimasi densitas sebesar 2.68 gr/cc, dan batu gamping massif dengan estimasi densitas sebesar 2.7 gr/cc.

The Lembang Fault is categorized as an active fault with a movement rate of 3-4 mm/year. The movement of active faults can trigger earthquakes, which can endanger the people living in the vicinity. West Bandung is one of the areas that is quite densely populated, therefore the existence of the Lembang Fault’s has the potential to cause a disaster. To minimize the effects of the disaster, the Lembang Fault characterization and identification of the potential hazards of the Lembang Fault were carried out. This study uses satellite gravity data (GGMPlus). The initial data processing is carried out by running upward continuation to produce a CBA into several depths, and the SVD. The slicing is taken from the SVD. The MS-SVD (Multi Scale-Second Vertical Derivative) method is used to determine the characteristics of the Lembang Fault. The slicing obtained are 18 faults with dip varying modeling is carried out forward which aims to obtain a model of the subsurface layer so that we can find out the disaster-prone potential in the research area. From the results of the subsurface model, it is known that there are four types of estimated subsurface rocks, namely sand tuff with an estimated density of 1.8 gr/cc, pumice tuff with an estimated density of 1.85 gr/cc, lava breccia with an estimated density of 2.68 gr/cc, and massive limestone with an estimated density of 2.7 g/cc."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Jaidi
"ABSTRAK
Koulali et al. (2016) dalam penelitiannya mengidentifikasi laju patahan aktif di Pulau Jawa dan dikatakan bahwa Patahan Baribis melintasi bagian selatan Jakarta. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa Patahan Baribis melintasi Kota Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi patahan tersebut menggunakan Metode MS-SVD yang didukung dengan metode FHD pada data gravitasi. Untuk mengetahui lapisan batuan di bawah permukaan Kota Bekasi, permodelan secara forward 2D berdasarkan data geologi dan hasil MS-SVD dilakukan pada penelitian ini. Terdapat tiga lintasan arah selatan-utara yang dibuat pada penelitian ini dikarenakan Patahan Baribis memiliki arah strike timur-barat. Pengolahan dilakukan dengan cara membuat peta CBA kemudian dilakukan upward continuation. Metode SVD dilakukan pada setiap peta upward continuation dan dibuat grafik nilai SVD terhadap kedalaman upward continuation. Hasil grafik MS-SVD dapat menunjukan besar dan arah dip dari patahan dengan melihat pergeseran titik nol pada grafik tersebut. Hasil dari metode MS-SVD ini menunjukan beberapa patahan di Kota Bekasi dengan karakterisasinya masing-masing. Dengan didukung data geologi, ada atau tidaknya Patahan Baribis berdasarkan metode MS-SVD dapat diketahui. Potensi bahaya akibat getaran yang ditimbulkan oleh patahan dapat diketahui juga dengan melihat kontras densitas vertikal pada permodelan forward 2D.

ABSTRACT
Koulali et al. (2016) in his research identified the rate of active faults at Java Island and said that the Baribis Fault crossed the southern part of Jakarta. This raises the suspicion that the baribis fault crossed the city of Bekasi. This study aims to identify this fault using the MS-SVD method which is supported by the FHD method on gravity data. To find out the rock layers below the surface of Bekasi City, forward 2D modeling based on geological data and MS-SVD results was carried out in this study. There are three south-north direction line made in this study because the Baribis Fault has an east-west strike direction. Processing is done by making a CBA map then doing upward continuation. The SVD method is carried out on each map of upward continuation and graphs of SVD values are drawn against the depth of upward continuation. The MS-SVD graph results can show the magnitude and direction of the dip from the fault by looking at the zero point shift on the graph. The results of the MS-SVD method show several faults in Bekasi City with their respective characteristics. With the support of geological data, the presence or absence of the Baribis Fault based on the MS-SVD method can be known. Potential hazards due to vibrations caused by faults can also be seen by looking at vertical density contrast in 2D forward modeling.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amora Devi Larasati
"Ditemukannya keberadaan manifestasi panas bumi berupa sumber air panas dan fumarole di wilayah Gunung Api Seulawah Agam, serta adanya upaya pemerintah dalam mengembangkan energi alternatif, mendorong dilakukannya kegiatan penelitian guna mengetahui keberadaan dan sebaran struktur geologi di daerah tersebut. Kegiatan ini dilakukan dengan memanfaatkan penggunaan metode gravitasi dengan analisis derivatif berupa First Horizontal Derivative dan Second Vertical Derivative yang berguna sebagai penguat dugaan awal terkait keadaan bawah permukaan daerah penelitian. Data gravitasi yang digunakan berasal dari data satelit GGMplus. Hasil penelitian berhasil mengidentifikasikan sebanyak 7 struktur geologi berupa patahan dengan 1 (satu) sesar yang diduga berperan dalam mengontrol keberadaan manifestasi. Hasil ini selanjutnya dapat dikorelasikan dengan kenampakan di daerah penelitian guna dilakukannya tahap penelitian lebih lanjut.

The discovery of geothermal manifestations in the form of hot springs and fumaroles in Seulawah Agam Volcano area, as well as the government's efforts to develop alternative energy, have encouraged research activities to determine the existence and distribution of geological structures in the area. This activity was carried out by utilizing the gravity method with derivative analysis in the form of First Horizontal Derivative and Second Vertical Derivative which are useful as reinforcement of initial assumptions regarding the subsurface conditions in the study area. The gravity data used comes from the GGMplus satellite data. The results of the study succeeded in identifying as many as 7 geological structures in the form of faults with 1 (one) fault which is thought to play a role in controlling the presence of manifestations. These results can then be correlated with the appearance in the study area for further research."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabil
"Metode gravitasi yang digunakan dalam dunia geofisika memiliki banyak manfaat seperti dalam mencari struktur geologi, kesediaan mineral dan banyak hal lainnya. Pada penelitian ini metode gravitasi digunakan untuk mendeteksi struktur yang terbentuk akibat terjadinya gempa Cianjur 21 November 2022. Pada penelitian ini juga digunakan metode InSAR demi meningkatkan akurasi keterdapatan struktur yang ada di daerah penelitian berdasarkan deformasi yang terjadi di sekitar area gempa. Dengan menggunakan berbagai parameter pengolahan data gravitasi seperti koreksi topografi, anomali bouger, FFT, FHD hingga SVD struktur berupa sesar yang terbentuk akibat gempa Cianjur tersebut dapat terlihat didukung dengan data InSAR yang menunjukkan perubahan deformasi permukaan yang signifikan. Pada wilayah Cianjur telah ditemukan sesar cugenang dimana sesar ini memilik kemenerusan kearah timur laut, sesar cugenang sendiri merupakan sesar geser yang dilihat berdasarkan metode InSar, sedangkan pada peta FHD dan SVD sesar cugenang tidak terdeteksi karena sesar cugenang yang berorientasi arah lateral dimana sangat sulit untuk menemukan sesar geser menggunakan analisa ini, selian itu terdapat patahan atau sesar lain yang ditemukan searah dengan adanya gempa susulan cianjur tanggal 21 november 2022.

The gravitational method used in the field of geophysics has many benefits, such as in searching for geological structures, mineral availability, and many other things. In this study, the gravitational method is used to detect structures formed due to the Cianjur earthquake on November 21, 2022. This study also used the InSAR method to increase the accuracy of the existing structure's detection in the research area based on the deformation that occurred around the earthquake area. By using various gravity data processing parameters such as topographic correction, Bouguer anomaly, FFT, FHD, and SVD, the structure in the form of a fault formed due to the Cianjur earthquake can be seen, supported by InSAR data showing significant surface deformation changes. In the Cianjur area, the Cugenang fault has been found, where this fault has continuity towards the northeast. The Cugenang fault itself is a strike-slip fault as seen based on the InSAR method, while on the FHD and SVD maps, the Cugenang fault is not detected because the Cugenang fault has a lateral orientation, making it very difficult to find strike-slip faults using this analysis. In addition, there are other faults or fractures found in line with the occurrence of the subsequent Cianjur earthquake on November 21, 2022."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M Ahganiya Naufal
"Tahap eksplorasi pada pengembangan lapangan geotermal merupakan tahap yang paling penting untuk memahami sistim geotermal. Pemahaman sistim geotermal yang baik dapat meminimalkan risiko kegagalan pada saat pemboran sumur produksi dilakukan. Eksplorasi geofisika yang digunakan penelitian ini adalah metode gravitasi. Metode gravitasi pada prinsipnya mengidentifikasi variasi densitas pada bawah permukaan sehingga dapat digunakan untuk delineasi struktur bawah permukaan. Kombinasi antara metode upward continuation dan second vertical derivative dilakukan untuk mengkarakterisasi struktur geologi baik arah kemiringan, perkiraan kedalaman, perkiraan sudut kemiringan dan jenis struktur.
Hasil ML-SVD menunjukan bahwa karakteristik struktur geologi daerah penelitian memiliki dip >60°, terdapat patahan normal maupun reverse dan mampu mengidentifikasi struktur pada kedalaman tertentu. Terdapat pola struktur melingkar yang didugga berasosiasi dengan kaldera Pangkalan. Pemodelan data gravitasi 2D dilakukan untuk mengetahui sebaran densitas bawah permukaan. Pemodelan densitas menunjukan bahwa densitas lapisan clay cap sebesar 2,28 g/cc dan lapisan reservoir sebesar 2,55 g/cc. Analisa geokimia gas menunjukan temperatur rata-rata reservoir sebesar 253 ºC. Zona upflow daerah penelitian berada didalam struktur melingkar.

Exploration stage on geothermal development are the most important stage to understand the geothermal system of research area. A good understanding of geothermal system can minimize the risk of failure in drilling stage. Geophysical exploration method in this research is gravity method. The gravity method in principle identifies density variations below the surface so that it can be used to delineate subsurface structures. The combination of the upward continuation and second vertical derivative methods is carried out to characterize the geological structure both the slope direction, depth estimation, dip estimation and type of structure.
ML-SVD result show that fault structure at research area have value of dip > 60º, fault configuration and depth of fault under rock layers. Fault with circular pattern have been found that expected associate with Pangkalan caldera. 2D density model is done to determinate the distribution of subsurvace density. 2D density model show that clay cap have density value 2.28 g/cc and reservoir 2.55 g/cc. Gas geochemistry analysis show the temperatur at reservoir 253 ºC. The upflow zone estimated inside the circular structure of research area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Badrul Munir Habibulloh
"Sumatra Indonesia merupakan salah kerangka tektonik paling menarik di dunia untuk dipelajari saat ini. Termasuk di dalamnya terdapat sesar Semangko yang menjadi salah satu struktur geologi di sana. Identifikasi struktur bawah permukaan biasa dilakukan menggunakan metode seismik refraksi untuk mendapatkan data dengan resolusi tinggi. Di sisi lain, metode gravitasi juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kerapatan massa pada batuan penyusun kerak bumi. Pada penelitian kali ini, penulis mencoba mengidentifikasi karakter struktur sesar dengan studi kasus sesar Semangko di Sumatra Barat menggunakan metode gravitasi MS-SVD. Hasilnya, metode MS-SVD bekerja dalam mengidentifikasi sesar Semangko di mana memiliki orientasi Barat Laut–Tenggara dan dari 8 sesar putus-putus dengan masing-masing sesar dilakukan 2 slicing, didapatkan 17 slicing memiliki sudut dip mendekati 90° yang dapat ditafsirkan sebagai sesar strike slip dan sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Sumatra Indonesia is one of the most interesting tectonic frameworks in the world to study today. This includes the Semangko fault which is one of the geological structures there. Identification of subsurface structures is usually done using refractive seismic methods to obtain high resolution data. On the other hand, the gravity method can also be used to determine the level of mass density in the rocks that formed the earth's crust. In this study, the author tries to identify the structural character of the fault with a case study of the Semangko fault in West Sumatra using the MS-SVD gravity method. As a result, the MS-SVD method works in identifying the Semangko fault which has a Northwest – Southeast orientation and from 8 faults with 2 slicing each fault, 17 slicings have a dip angle close to 90° which can be interpreted as strike strike slip fault and in accordance with actual conditions."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aiyudina Mutiaranisa
"Daerah penelitian AM merupakan salah satu daerah prospek geotermal yang berlokasi di Kabupaten OKU Selatan, Provinsi Sumatera Selatan. Potensi geotermal pada daerah penelitian ditandai dengan kemunculan manifestasi berupa lima mata air panas bersuhu 44,4o – 92,5oC dan pH antara 8,19 – 9,43. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur geologi bawah permukaan melalui gravitasi satelit GGMplus serta data pendukung geologi dan geokimia. Struktur pada peta geologi didominasi oleh sesar regional berarah barat laut-tenggara. Hasil analisis slicing lintasan First Horizontal Derivative (FHD) dan Second Vertical Derivative (SVD) menunjukkan adanya enam patahan pada area penelitian dan dikonfirmasi dengan data geologi. Perkiraan temperatur reservoir daerah penelitian AM berdasarkan geotermometer geokimia Na-K berkisar antara 146o - 176oC.

The research area AM is one of the geothermal prospect area located in South OKU Districts, South Sumatera. The existence of the geothermal system in the research area is indicated by the presence of five hot springs with a temperature of 44.4 – 92.5°C and a pH between 8.19 – 9.43. This study aims to be able to identify the subsurface geological structures through GGMplus satellite gravity, as well as geological and geochemical supporting data. The structures on the geological map are dominated by northwest – southeast regional fault. The results of the First Horizontal Derivative (FHD) and Second Vertical Derivative (SVD) slicing analysis indicate six faults in the research area and confirmed with geological data. The reservoir temperature in the research area AM is estimated around 146o – 176°C based on Na-K geothermometer."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Syamsu Rosid
"Suatu kajian tentang kemungkinan adanya struktur patahan dengan menggunakan data gravitasi telah dilakukan. Parameter struktur patahan dua dimensi dengan bidang permukaan horizontal dapat ditentukan secara langsung dengan menggunakan Metoda Interpretasi Langsung Struktur Patahan Dua Dimensi dimana Metoda Kontinuasi Keatas sangat dominan berperan. Metoda ini telah diterapkan pads data anomaly Bouguer daerah Sumatra Utara di sekitar Danau Toba yang meliputi wilayah 1° - 4° Lintang Utara dan 97° - 100° Bujur Timur. Dari lima buah profil yang dibuat memotong daerah penelitian, diperoleh hasil tiga bush patahanlsesar jenis gravity (normal fault) dengan kedalaman kurang dari lima kilometer, ketebalan sekitar satu kilometer dan kontras rapat massa berkisar 0.2 gr/cc."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ullil Gunadi Putra
"Penelitian dilakukan di Bittuang, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai salah satu wilayah prospek panas bumi dan menjadi salah satu target tahap awal kegiatan pengeboran yang dilakukan oleh Pemerintah untuk periode tahun 2020-2024. Penelitian menggunakan metode gravitasi satelit GGMplus yang memiliki spasi grid kurang lebih 200 meter dengan wilayah 14 Km x 18 Km. Salah satu aspek yang terdapat di panas bumi adalah struktur pengontrol manifestasi sebagai jalur migrasi fluida dari bawah permukaan. Oleh karena itu, dilakukan identifikasi struktur yang ada di wilayah panas bumi Bittuang, selain itu juga untuk mengkonfirmasi struktur geologi permukaan yang terdapat pada peta geologi panas bumi Bittuang. Metode gravitasi dapat mengidentifikasi patahan berdasarkan parameter kontras anomali gravitasi yang diindikasikan sebagai kontras densitas bawah permukaan. Dalam menentukan keberadaan patahan dan mengetahui karakteristiknya seperti jenis patahan, arah dip, dan besar dip dari patahan, data gravitasi diolah menggunakan metode Multi Scale-Second Vertical Derivative (MS-SVD). Untuk memperkuat interpretasi, hasil dari MS-SVD dicocokkan dengan data hasil dari metode First Horizontal Derivative (FHD) dan data geologi struktur daerah penelitian. Dari proses tersebut, terdapat 27 patahan yang ada di wilayah panas bumi Bittuang dimana 2 diantaranya diindikasikan sebagai patahan pengontrol manifestasi kelompok Balla dan kelompok Cepeng. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menyediakan informasi patahan yang ada di wilayah panas bumi Bittuang. Sedangkan karakteristik dari struktur pengontrol manifestasi panas bumi dapat menjadi pertimbangan nantinya dalam menentukan lokasi dan kedalaman pemboran yang akan dilakukan.

The research was conducted in Bittuang, Tana Toraja Regency, South Sulawesi Province, as one of the geothermal prospect areas and became one of the targets for the initial stage of drilling activities carried out by the Government for the 2020-2024 period. The research uses the GGMplus satellite gravity method which has a grid space of approximately 200 meters with an area of ​​14 km x 18 km. One of the aspects contained in geothermal is the manifestation control structure as a fluid migration pathway from below the surface. Therefore, identification of existing structures in the Bittuang geothermal area was carried out, in addition to confirming the surface geological structure contained in the Bittuang geothermal geological map. The gravity method can identify faults based on the gravity anomaly contrast parameter which is indicated as subsurface density contrast. In determining the presence of a fault and knowing its characteristics such as the type of fault, the direction of the dip, and the magnitude of the dip of the fault, the gravity data was processed using the Multi Scale-Second Vertical Derivative (MS-SVD) method. To strengthen the interpretation, the results from the MS-SVD were matched with the data from the First Horizontal Derivative (FHD) method and the geological data of the structure of the study area. From this process, there are 27 faults in the Bittuang geothermal area where 2 of them are indicated as controlling faults for the manifestation of the Balla group and the Cepeng group. This research is expected to assist the government in providing fault information in the Bittuang geothermal area. While the characteristics of the structure controlling geothermal manifestations can be considered later in determining the location and depth of drilling to be carried out."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>