Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176409 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zahrah Hana Maiesya
"Permasalahan pekerja anak di bidang pertanian masih terjadi di Indonesia dan membutuhkan penanggulangan secara strategis. Penelitian ini mendeskripsikan pelaksanaan dari Program KESEMPATAN (Kemitraan Strategis untuk Menanggulangi Pekerja Anak di Pertanian) oleh PAACLA Indonesia, di Desa Kesilir, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada tahun 2025 untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dari Program KESEMPATAN serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat pada pelaksanaan program. Desa Kesilir, Jawa Timur masih mempertahankan komitmennya untuk menanggulangi pekerja anak serta menjaga keberlanjutan dari Program KESEMPATAN yang dilakukan oleh PAACLA Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi deskriptif melalui studi literatur dan wawancara kualitatif kepada dua belas informan (termasuk anak) dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menemukan bahwa Program KESEMPATAN dilaksanakan di Desa Kesilir diawali dnegan membentuk Gugus Tugas Desa Layak Anak (GTDLA) dan Forum Anak Desa (FAD) sebagai aktor perlindungan anak yang berada di desa. Kemudian, melakukan advokasi peraturan mengenai perlindungan anak dan membangun Pusat Kegiatan Masyarakat (PKM) untuk mengisi waktu luang anak dalam melakukan kegiatan positif serta sebagai penyalur bakat dan minat anak. Terakhir, Program KESEMPATAN membangun konsep Desa Layak Anak. Program KESEMPATAN yang dilakukan juga memiliki keterkaitan dengan upaya perlindungan anak dan sebagai upaya memenuhi hak anak. Keberhasilan dari program terletak pada kesamaan visi misi dan tujuan, kemampuan berkomunikasi dari pihak pelaksana kepada pihak desa, dukungan dari pihak desa, dan dukungan dana dari donor dan desa. Faktor yang menghambat pelaksanaan program yakni isu pekerja anak yang sensitif, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap isu pekerja anak, luasnya wilayah desa yang diintervensi, kaderisasi dari Gugus Tugas Desa Layak Anak (GTDLA), dan kurangnya partisipasi masyarakat. Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada pelaksana program bahwa dibutuhkan keselerasan antara visi dan misi dengan komunitas sasaran dalam melakukan intervensi, agar program yang dilaksanakan dapat diterima dengan baik serta dijaga keberlanjutannya. Kemudian, pihak aparatur desa diharapkan terus menjaga komitmennya dan melakukan pengawasan terhadap perlindungan anak di desa. Lalu, GTDLA dan FAD sebagai aktor perlindungan anak, diharapkan terus mengawasi, mensosialisasikan, dan mengedukasi masyarakat mengenai perlindungan anak dan pekerja anak. Orang tua dan anak diharapkan untuk memperhatikan kesehatan, keselamatan, dan pemenuhan hak dan perlindungan anak. Sehingga, anak dapat tumbuh secara lebih optimal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pada program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial khususnya pada pengayaan mata kuliah Kesejahteraan Anak dan Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat.

The issue of child labor in agriculture persists in Indonesia and requires strategic solutions. This study describes the implementation of the KESEMPATAN Program (Strategic Partnership to Overcome Child Labor in Agriculture) by PAACLA Indonesia, in Kesilir Village, Jember Regency, East Java. The study was conducted in 2025 to determine the impact of implementing the KESEMPATAN Program and to identify factors that support and hinder its implementation. Kesilir Village, East Java, continues to maintain its commitment to combating child labor and ensuring the sustainability of the KESEMPATAN Program, carried out by PAACLA Indonesia. This study employs a qualitative approach, utilizing descriptive methods through literature reviews and qualitative interviews with twelve informants (including children), conducted using purposive sampling techniques. This study found that the KESEMPATAN Program was implemented in Kesilir Village, beginning with the formation of the Child-Friendly Village Task Force (GTDLA) and the Village Children’s Forum (FAD), which serve as key actors in child protection within the village. Then, advocate for regulations on child protection and establish Community Activity Centers (PKM) to fill children’s free time with positive activities and as a channel for showcasing children’s talents and interests. Finally, the KESEMPATAN Program builds the concept of a Child-Friendly Village. The KESEMPATAN Program, which is carried out, is also related to child protection efforts and an effort to fulfill children’s rights. The success of the program lies in the similarity of vision, mission, and goals, as well as the ability to communicate effectively from the implementer to the village, support from the village, and financial support from donors and the village. Factors that hinder the implementation of the program include the sensitive issue of child labor, a lack of public awareness about child labor, the vast area of the village that needs intervention, the formation of cadres from the Child-Friendly Village Task Force (GTDLA), and a lack of community participation. This study provides recommendations to program implementers that there needs to be harmony between the program’s vision and mission and the target community in order to carry out interventions effectively, ensuring that the implemented program is well-received and its sustainability is maintained. Then, the village apparatus is expected to continue maintaining its commitment and supervising child protection in the village. Then, GTDLA and FAD as child protection actors are expected to continue to supervise, socialize, and educate the community about child protection and child labor. Parents and children are expected to pay attention to the health, safety, and fulfillment of children’s rights and protection. So that children can grow more optimally. The results of this study are expected to contribute to the Social Welfare Science study program, particularly in enriching the Child Welfare, Community Intervention, and Community Development courses."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Davies, Douglas, 1942-
New York: Guilford Press, 1999
305.231 DAV c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Susilowati
"Penelitian ini membahas tentang upaya perlindungan anak melalui pelaksanaan pelayanan shelter anak di Rumah Peduli Anak Tenaga Kerja Indonesia (RPA-TKI). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan tentang perlindungan dan pelayanan yang diberikan oleh RPA-TKI kepada anak-anak TKI yang rentan terhadap penelantaran dan perdagangan anak. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini, mendiskripsikan bahwa pelayanan yang diberikan oleh RPA-TKI yaitu pelayanan perlindungan anak yang berbentuk shelter anak guna untuk memenuhi kebutuhan dasar anak-anak TKI. Pelayanan shelter anak yang dijalankan oleh RPA-TKI berjalan dengan baik meski belum menerapkan standar manual shelter anak.

This research discussed about the efforts of child protection through the implementation of shelter children service at Rumah Peduli Anak Tenaga Kerja Indonesia (RPA-TKI). The purpose of this research is to describe on the protection of and services provided by RPA-TKI to children who are vulnerable to the TKI neglect and child trafficking. This research is qualitative research with the kind of descriptive research. The results of this research described that the service which is provided by RPA-TKI is child protection services in the form of children's shelter in order to meet the basic needs of TKI’s children. The service of the children's shelter which is served by RPA-TKI is going well although it has not implemented the manual standard of children’s shelter."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fida Iyun Fi’il Islamie
"Skripsi ini membahas bagaimana peran yang dimiliki oleh pekerja sosial dalam menangani anak yang berhadapan dengan hukum dengan menggunakan metode pemberian bantuan di luar lembaga. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pada proses Sakti peksos merupakan bagian dari pekerja sosial selain menjalankan fungsi rehabilitator, sakti peksos juga menjadi mediator bagi ABH dan melakukan advokasi kepada anak yang berhadapan dengan hukum, baik untuk pelaku anak ataupun korban. Kesemua peran tersebut dilaksanakan oleh sakti peksos selama memberikan bimbingan sosial kepada ABH. Jadi dalam penelitian ini dijelaskan lebih dalam lagi mengenai peran dan pelaksanaan program serta kendala yang terjadi di lapangan.

This thesis discuss how the social workers dealing with children who have to face the law by using Outreach method. This research is qualitative descriptive interpretative. In fact, Satuan Bakti Pekerja Social (Sakti Peksos) as a social worker have an important role in addressing the child of being face to face with law outside the institute. These roles are being rehabilitator, advocating the quality of life of children and giving treatment for them. Thus, this reasearch will be explained more about the role and the implementation of the programme."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Ivan Martin
"Penelitian ini membahas tentang dukungan psikososial yang diberikan oleh Pekerja Sosial kepada anak berhadapan dengan hukum selama masa rehabilitasi. Hal ini menjadi upaya Pekerja Sosial untuk memulihkan keberfungsian sosial anak agar dapat berperan kembali dalam masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam secara semi terstruktur, studi literatur tersistematis, diskusi kelompok terpumpun, dan observasi. Penelitian ini melibatkan setidaknya 13 informan, yang terdiri dari 6 Pekerja Sosial, 6 anak berhadapan dengan hukum (ABH), dan Kepala Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial. Sebagai pendukung, peneliti turut melibatkan Psikolog dalam penggalian data. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat ragam bentuk dukungan psikososial yang diberikan oleh Pekerja Sosial kepada ABH selama masa rehabilitasi sosial. Bentuk dukungan psikososial dapat diberikan melalui kegiatan bermain bersama, pelantunan musik, dan kegiatan kesenian yang diperuntukkan bagi ABH berusia di bawah 15 tahun. Selain itu, layanan dukungan psikososial juga dapat diberikan melalui kegiatan terapi psikososial. Kegiatan vokasional dan konseling juga menjadi alternatif dukungan bagi ABH. Dari berbagai bentuk dukungan psikososial yang diberikan, diketahui berdampak positif terhadap perkembangan anak secara psikologis dan sosial selama masa rehabilitasi di Sentra Handayani. Mulai dari ABH memiliki keterampilan vokasional, manajemen emosi yang baik, kemampuan adaptasi dan sosialisasi yang optimal, hingga pulihnya dari rasa trauma dan stres yang dialami. Oleh sebab itu, ABH menjadi berfungsi kembali secara sosial dan dapat berperan dalam lingkungan masyarakat.

This study discusses at the type of psychosocial support that Social Workers typically provide to children who have run afoul of the law during their rehabilitation period. This is one of the Social Worker's efforts to restore their social functioning so that they can play a role in society once the process of social reintegration has begun. This study employs a qualitative approach with descriptive research. In-depth semi-structured interviews, systematic literature studies, focus group discussion, and observation are also used in this study to collect data. At least there 13 informants were involved in this study, including 6 Social Workers, 6 children in conflict with the law (CICL), and the Head of Social Rehabilitation Services. In addition to research data, researchers involve Psychologists in interview process. The study's findings concluded that various forms of psychosocial support were provided by Social Workers to CICL during the social rehabilitation period. For CICL under the age of 15, psychosocial support can be provided through activities such as playing together, singing music, and performing arts. Furthermore, psychosocial support can be provided through psychosocial therapy activities such as cognitive behavioral therapy, emotional freedom techniques, empty chair therapy, reality therapy, and meditation relaxation therapy. Counseling and vocational activities can also provide psychosocial support. It is known that the various types of psychosocial support provided have a positive impact on children's psychological and social development during their rehabilitation at the Sentra Handayani. From CICL to having vocational skills, good emotional management, optimal adaptability, and socialization, to recovering from trauma and stress. As a result, CICL is socially functional again and can contribute to the community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Sekar Sari
"ABSTRAK
Sebagaimana tugas suatu Negara, Pemerintah Indonesia memiliki kewajiban untuk memenuhi dan menjamin hak-hak setiap anak. Fakta menunjukkan bahwa saat ini masih terdapat permasalahan anak yang begitu beragam. Untuk itu Kementerian Sosial mendirikan layanan TePSA 1500-771 Kemensos diharapkan dapat membantu menangani permasalahan anak yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang kualitas layanan TePSA 1500-771 Kemensos dalam menangani permasalahan anak di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist, dengan teknik pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam dan analisis data sekunder. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa untuk dimensi responsiveness mayoritas sudah terpenuhi, untuk dimensi responsibility masih kurang terpenuhi, karena dari sisi penanganannya masih kurang baik, dan dimensi accountability masih tidak terpenuhi karena tidak adanya keterbukaan layanan TePSA 1500-771 Kemensos itu sendiri kepada stakeholder khususnya pengguna layanan tersebut mengenai perkembangan penanganan kasus.

ABSTRACT
As a duty of a country, the Indonesian Government have to fulfill and guarantee the rights of every child. Facts show that at this time there are still child problems that are so diverse. Therefore Ministry of Social Affairs setting up TePSA 1500-771 of The Ministry of Social Affairs service is expected to help handle the child problems in Indonesia. The study aims to analize the quality of TePSA 1500-771 of The Ministry of Social Affairs service to handling child problems in Indonesia. This study uses a post-positivist approach, with qualitative data collection techniques through in-depth interviews and analizes of secondary data. The results of this study indicates that responsiveness dimension has been fulfilled. While the dimensions of responsibility are still not fulfilled because the handling side is still not good. Then, the accountability dimension is still not fulfilled because there is no openness of the TePSA 1500-771 The Ministry of Social Affairs service to stakeholders, especially service users regarding the development of handling cases."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicolas, Joanna
New York: McGraw-Hill; Open University Press, 2012
362.7 NIC c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Merrick, Dave
London: Routledge, 1996
362.76 MER s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Davies, liz
Exeter: Learning Matters Ltd., 2008
361.3 DAV p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>