Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184412 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isa Putri Adjani
"Penelitian ini mengkaji terkait perwujudan Respectful Workplace Policy di PT Pertamina Hulu Mahakam untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman menggunakan teori Quality of Work Life sebagai teori utama. Teori Quality of Work Life memiliki delapan dimensi, yaitu adequate and fair compensation, safety and healthy working conditions, development of human capacities, growth and security, social integration, constitutionalism, the total life space, dan social relevance. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data mixed method melalui survei dan wawancara mendalam. Responden dalam penelitian ini berjumlah 145 orang yang didapatkan dengan menyebarkan kuesioner secara daring kepada karyawan PT Pertamina Hulu Mahakam. Analisis data dilakukan menggunakan metode pemusatan modus dan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari delapan dimensi yang ada, dimensi Development of Human Capacities mendapatkan nilai terbaik dalam mewujudkan kualitas kehidupan kerja yang baik di PT Pertamina Hulu Mahakam. Temuan menunjukkan bahwa, dalam dimensi tersebut terdapat sistem People Review yang memungkinkan PT Pertamina Hulu Mahakam untuk melakukan pengelolaan sumber daya manusia melalui adanya evaluasi kinerja tahunan terhadap pekerjanya, yang didalamnya berisi penentuan Key Performance Index (KPI), Individual Goal Setting, AKHLAK Behaviour Survey, 360 Peer Review, dan rencana pelaksanaan pelatihan. Di lain sisi, dimensi Adequate and Fair Compensation menjadi dimensi dengan nilai baik terendah di mana terdapat beberapa pekerja, terutama para pekerja kontrak, yang merasa bahwa terdapat perbedaan dan dalam menerima upah dan tunjangan apabila dibandingkan dengan pekerja permanen. Respectful Workplace Policy di PT Pertamina Hulu Mahakam berdasarkan teori Quality of Work Life sudah dilaksanakan dengan baik, meskipun terdapat sejumlah catatan yang dapat menjadi perbaikan pada beberapa dimensi yang ada, antara lain perlunya pengkajian ulang sistem kerja sama dengan jasa penyedia pekerja kontrak agar sistem penggajian dapat terlaksana dengan lebih baik.

This research explores the implementation of the Respectful Workplace Policy at PT Pertamina Hulu Mahakam in its efforts to establish a safe and supportive work environment, utilizing the Quality of Work Life theory as its primary analytical framework. The theory outlines eight core dimensions: adequate and fair compensation, safe and healthy working conditions, development of human capacities, growth and security, social integration, constitutionalism, the total life space, and social relevance. This study utilizes a quantitative approach supported by a mixed-methods data collection strategy that incorporates both surveys and in-depth interviews. The data were obtained from 145 respondents through an online questionnaire distributed to employees of PT Pertamina Hulu Mahakam. The data were analyzed using the mode as a measure of central tendency. The results indicate that among the eight dimensions, the Development of Human Capacities received the highest evaluation, reflecting the company's commitment to fostering quality work life. This is evident in the implementation of the People Review system, which supports human resource management through annual performance evaluations that include Key Performance Indicators (KPI), Individual Goal Setting, the AKHLAK Behaviour Survey, 360 Peer Reviews, and training plans. On the other hand, the Adequate and Fair Compensation dimension received the lowest score among the positively rated dimensions due to concerns regarding disparities in wages and benefits between contract and permanent staff. Overall, the Respectful Workplace Policy at PT Pertamina Hulu Mahakam has been implemented effectively based on the Quality of Work Life theory, although several areas for improvement remain, such as reassessment of the collaboration system with contracted labour service providers is necessary to enhance the implementation of a more equitable payroll system."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Laksono
"Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas kampanye keselamatan cidera tangan akibat kerja di TOTAL E&P INDONESIE periode tahun 2008. Faktor-faktor yang diteliti mencakup media, sifat pesan, jangkauan target, dan keterlibatan target dalam perencanaan & seleksi bahan kampanye keselamatan cidera tangan akibat kerja. Hasilnya memberikan gambaran bahwa efektifnya kampanye keselamatan cidera tangan akibat kerja pada periode tahun 2008 yang dilakukan di aktifitas pekerjaan drilling dipengaruhi oleh penggunaan media video dan drama, pesan yang bersifat emosional, serta adanya keterlibatan target dalam perencanaan & seleksi bahan. Selain itu, untuk mencapai kampanye keselamatan cidera tangan akibat kerja yang efektif, tidak hanya cukup dengan seluruh target terjangkau oleh kampanye, melainkan harus memperhatikan unsurunsur lain kampanye (sumber, pesan, media, kondisi saringan pada target, keterlibatan target dalam perencanaan & seleksi bahan, dan keterlibatan pihak manajemen).

This is a qualitative research with descriptive design that was aimed to know about influencing factors for effectiveness of occupational hand injury safety campaign in TOTAL E&P INDONESIE in the year period 2008. The factors were examined in this study consist of the media, the message characteristic, the reach of target, and the target involvement in the material planning & selection of occupational hand injury safety campaign. The result give a description that its effective of occupational hand injury safety campaign was carried out in drilling work activity that was influenced by video and drama usage, emotional message, and the target involved in the material planning & selection. In addition, to be effective occupational hand injury safety campaign, is not only enough with all of targets reached by campaign, but also must consider other elements of the campaign (source, message, media, filter condition on the target, target involvement in the material planning & selection, and management involvement).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Palupi Maulia Andari
"Saat ini, kerja shift semakin diperlukan untuk memenuhi tuntutan pelayanan 24 jam duri masyarakat Di samping itu, kerja shift juga diperlukan dalam dunia industri. Pengertian kerja shift pada umumnya mengacu pada jadwal kerja di luar jam kerja normal (Grosswald, 2004). Kerja shift terbagi dua jenis yaitu yang bersifat permanen atau menetap dan kerja shift yang sifatnya bergilir atau rotasi. Pada sistem kerja shift rotasi, pekerja bekerja pada pagi bari, sore hari, dan mal am bari secara bergiliran. Hasil penelitian-penelitian mengenai kerja shift menyebutkan babwa sistem kerja shift memberikan dampak pada aspek fisik, psikologis, dan sosial pekerjanya. Berbagai dampak negatif dari kerja shift akan lebih dirasakan oleh pekerja dengan sistem shift rotasi dari pada pekerja dengan shift permanen (Berry,1998). Dengan demikian berbagai dampak negatif dati kerja shift dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup pekerjanya. Hal ini dikarenakan latar belakang kesehatan, latar belakang personal, dan faktor sosial merupakan aspek·aspek yang dapat mempengaruhi kualitas hidup individu. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk mengetahui gambaran kualitas hidup ibu yang bekerja shift dengan system rotasi. Pengukuran kualitas hidup dalam penelitian ini menggunakan alat ukur WHOQOL-BREF yang diadministrasikan terhadap 120 orang partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen ibu yang bekerja shift dengan system rotasi memprsepsikan kualitas hidup mereka secara umum tergolong baik. Sementara itu diketahui tidak ada partisipan yang mempersepsikan kualitas hidup mereka tergolong sangat buruk.

Nowadays, there are increasing needs of working shift hour. Society requires some services to be provided on the 24 hour basis, and some industrial processes need to operate continuously. Shift work refers to a job schedule in which employees work hours other than the standard hours. Shift work can be organized around fixed or rotating patterns. In a rotating, the employee may alternate between day, evening and night shifts. A number of studies found that shift work has negative effects on worker's physical health, psychological, and social life. Berty (1998) found that rotating shift have more adverse effects on workers than fixed shifts do. Futhennore. the negative impacts of shift work can affecting worker,s quality of life. This is beeause, physical, personal, and social background are all aspects that affect individual's quality of life. Based on that reason, this research discuss about quality of life mothers that works with shift rotating system. Using the WHOQOL-BREF, this studies measuring 120 participant?s quality of life. The research result show that more than 50 percent mothers that work with shift rotating system, perceive their quality of life in a good way. Futhermore there is no participant perceive their quality of life in bad way."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T20906
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Maulidya
"Skripsi ini membahas mengenai analisis at risk behaviour perilaku tidak aman pada pekerja di area furnacePT. X. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatifdengan menggunakan desain studi potong lintang cross sectional study dan total sampel sebanyak 78 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan model Cooper's Reciprocal Safety Culture dimensiBehavioural Approach.
Hasil: sebanyak 60 responden pekerja di area furnacemelakukan safe behaviourdan 40 lainnya melakukan at risk behaviour. Faktor individu yang berhubungan dengan at risk behaviouryang dilakukan oleh pekerja adalah pengetahuan terhadap keselamatan, motivasi terhadap keselamatan dan kepercayaan diri ketika bekerja. Faktor organisasi yang berhubungan dengan at risk behaviouryang dilakukan pekerja adalah komitmen manajemen, partisipasi terhadap keselamatan, dukungan rekan kerja dan komunikasi organisasi.

This thesis discusses about the analysis at risk behavior unsafe behavior on workers in the furnace area PT. X. This research is a quantitative research using cross sectional study design and total of 78 respondents. The data used in this research is primary data and secondary data. Primary data obtained from questionnaires filled by respondents while secondary data obtained through corporate documents. This research uses Coopers Reciprocal Safety Culture model of Behavioral Approach dimension.
Results: 60 respodents in the furnace area doing safe behavior and 40 other doing at risk behavior. Individual factors associated woth at risk behavior by workers are safety knowledge, safety motivation and self efficacy in safety. Organizational factors related to at risk behavior by workers are management commitment, safety participant, co worker support and organizational communication.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Amalia
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang implementasi pekerjaan layak (decent work) dan persepsi kualitas kehidupan kerja (quality of work life) yang dimiliki karyawan di perusahaan BUMD yang bergerak di bidang jasa transportasi, yakni PT. AG. Guna menggambarkan fenomena pekerjaan layak, penulis menggunakan 10 indikator pekerjaan layak sebagaimana disampaikan oleh ILO (2013), sementara dalam memberikan gambaran tentang kualitas kehidupan kerja, penulis menggunakan dimensi dari Bustillo (2009) dan Moos (1974, 1981, 1994). Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan metode wawancara bersama sembilan orang karyawan yang bekerja di PT. AG, di mana terdapat kelompok karyawan yang bekerja sebagai petugas operasional di lapangan dan karyawan yang bekerja di Kantor Pusat. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa indikator kesempatan kerja, pendapatan yang memadai dan pekerjaan yang produktif, pekerjaan yang harus dihapuskan, stabilitas dan jaminan pekerjaan, jaminan sosial, serta dialog sosial di tempat kerja telah dipenuhi sejalan dengan amanat ILO. Namun demikian manajemen PT. AG perlu memberikan perhatian lebih pada indikator jam kerja yang layak, keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan kehidupan pribadi, kesempatan dan perlakuan yang setara dalam pekerjaan, serta lingkungan kerja yang aman. Temuan terkait kualitas kehidupan kerja juga disampaikan oleh petugas operasional lapangan, khususnya terkait dimensi work quality. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para stakeholder dan manajemen terkait pentingnya implementasi pekerjaan layak bagi kehidupan pekerja dan kelangsungan bisnis perusahaan.

ABSTRACT
This thesis discusses the implementation of decent work and the perception of work life quality owned by employees in Regionally-Owned Enterprise in transportation services sector, namely PT. AG. To describe the phenomenon of decent work, the author uses 10 decent work indicators conveyed by ILO (2013), while in providing an overview of the quality of work life, the author uses indicators from Bustillo (2009) and Moos (1974, 1981, 1994). Data and information are obtained by interviews with nine employees who works at PT. AG, where there is a group of employees who work as field workers and head office workers. The findings of this study indicate that indicators of employment opportunities, adequate earnings and productive work, work that should be abolished, stability and job security, social security, and social dialogue at work have been fulfilled according to the mandate of the ILO. However, PT. AG's management needs to pay more attention to decent working hour indicator, combining work, family and personal life, equal opportunities and treatment in employment, and safe work environment. Findings related to the work-life quality are also illustrated by the field workers, specifically related to work quality issues. These findings can be an input for stakeholders and management related to the implementation of decent work that is substantial for the lives of workers and business continuity of the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Putri Khaerani
"Fenomena migrasi tenaga kerja Indonesia ke luar negeri, termasuk sebagai Anak Buah Kapal menunjukkan rendahnya lapangan kerja di dalam negeri. Anak Buah Kapal Indonesia yang bekerja di kapal laut rentan mengalami kecelakaan kerja. Penelitian ini memiliki rumusan masalah yaitu: Bagaimana pengaturan perlindungan hukum terhadap kecelakaan kerja dalam hubungan kerja antara pengusaha kapal dengan Anak Buah Kapal?; Bagaimana perlindungan hukum terhadap Anak Buah Kapal yang mengalami kecelakaan kerja?; Bagaimana efektifitas pengaturan perlindungan hukum Anak Buah Kapal apabila terjadi kecelakaan kerja?. Metode penelitian yang digunakan yaitu yuridis-normatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hukum terhadap pelaut, termasuk Anak Buah Kapal, diatur dalam perjanjian kerja laut dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Buruh Migran Indonesia yangmana untuk menciptakan hubungan kerja yang adil, memastikan keselamatan kerja, serta tidak melanggar peraturan perundang-undangan. Koordinasi antar kementerian seperti Kementerian Perhubungan, Luar Negeri, Kelautan dan Perikanan, serta Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia sangat penting untuk memastikan perlindungan yang efektif bagi Anak Buah Kapal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlindungan hukum yang komprehensif dan efektif bagi Anak Buah Kapal memerlukan komitmen bersama pemerintah, pengusaha, dan berbagai pihak terkait. Hal ini bertujuan untuk memastikan kesejahteraan, keamanan, serta pertumbuhan industri maritim yang bertanggung jawab dan berkelanjutan bagi Anak Buah Kapal. Saran dalam penelitian ini yaitu penerapan standar keselamatan yang ketat, koordinasi antar instansi yang lebih baik, dan edukasi yang lebih intensif untuk meningkatkan keamanan dan kepatuhan dalam industri pelayaran. Implementasi langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi kecelakaan kerja dan meningkatkan keberlanjutan industri maritim secara keseluruhan.

The phenomenon of Indonesian labor migration abroad, including as Crew Members, highlights the lack of job opportunities within the country. Indonesian Crew Members working on ships are vulnerable to workplace accidents. This study addresses the following research questions: How is legal protection regulated for workplace accidents in the employment relationship between shipowners and Crew Members? How is legal protection provided to Crew Members who experience workplace accidents? How effective is the regulation of legal protection for Crew Members in the event of a workplace accident? The research method used is juridical-normative with a descriptive-analytical approach. The results indicate that legal protection for seafarers, including Crew Members, is governed by maritime labor agreements and Law No. 18 of 2017 concerning the Protection of Indonesian Migrant Workers, which aims to create fair employment relationships, ensure workplace safety, and comply with regulations. Coordination among ministries, such as the Ministry of Transportation, Foreign Affairs, Marine Affairs and Fisheries, and the Indonesian Migrant Worker Protection Agency, is crucial to ensure effective protection for Crew Members. The conclusion of this research is that comprehensive and effective legal protection for Crew Members requires a joint commitment from the government, employers, and various related parties. This is to ensure the welfare, safety, and responsible and sustainable growth of the maritime industry for Crew Members. The study suggests implementing strict safety standards, improving inter-agency coordination, and providing more intensive education to enhance safety and compliance in the shipping industry. The implementation of these measures is expected to reduce workplace accidents and improve the overall sustainability of the maritime industry."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Mahdiyyah
"Skripsi ini membahas mengenai bagaimana dampak flexible working hours terhadap work-life balance dan work-life conflict terhadap 3 peneliti perempuan yang sudah menikah dan memiliki anak dengan rentang usia 0-5 tahun di Lembaga Demografi FEB UI. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang telah dilaksanakan pada bulan April 2020-Juni 2021. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan flexible working hours memiliki dampak positif terhadap work-life balance dan negatif terhadap work-life conflict khususnya pada peneliti perempuan yang sudah menikah dan memiliki anak dengan rentang usia 0-5 tahun. Hasil ini didukung dengan temuan penelitian yang memperlihatkan bahwa para peneliti perempuan ini memiliki lingkungan yang suportif dan kondisi pekerjaan dengan prinsip output based.

This bachelor thesis discusses about how flexible working hours impacts to work-life balance and work-life conflict toward 3 female researcher that has been married and having child with age 0-5 in Lembaga Demografi FEB UI. This research was conducted with qualitative approach and descriptive research type and conducted in April 2020 – June 2021. This research shows that flexible working hours has positive impact towards work-life balance dan negative impact towards work-life conflict especially in female researchers that has been married and having child with 0-5 age. This result supported with research find that shown that they have supportive environment and working in output-based principles condition."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayuni Dwi Resita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari dimensi quality of work life terhadap turnover intention. Terdapat empat dimensi yang digunakan untuk variabel quality of work life yaitu supervisory behavior, compensation & benefit, job characteristics dan work life balance. Responden dari penelitian ini adalah 125 orang karyawan kantor pusat PT. XYZ yang merupakan karyawan tetap di perusahaan tersebut. Metode yang digunakan untuk mengelola data dalam penelitian ini adalah Multiple Regression. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari empat dimensi quality of work life, hanya dua dimensi yang terbukti memiliki pengaruh negatif terhadap turnover intention yaitu compensation & benefit dan work life balance. Sedangkan dua dimensi lainnya yaitu supervisory behavior dan job characteristics tidak terbukti memiliki pengaruh negatif terhadap turnover inetention.

This study aims to determine the quality of work life dimensions toward turnover intention. There are four dimensions used for the variable quality of work life, those are supervisory behavior, compensation & benefit, job characteristics and work life balance. The respondents of this study are 125 permanent employees of PT. XYZ head office. This study uses Multiple Regression to process the data. The result of this study shows that only two out of four dimensions have effects toward turnover intention those are compensation & benefit and work life balance. While the other two dimensions, supervisory behavior and job characteristics have no effects toward turnover intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63025
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellen Rismah Rivani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh quality of work life terhadap employee engagemet pada BNI Margonda Depok. Skala pengukuran yang digunakan untuk quality of work life diadopsi dari Walton (1975) yang terdiri dari 28 item pernyataan. Sedangkan employee engagement menggunakan skala pengukuran yang diadopsi dari Schaufeli, Salanova, Gonzalez-Roma & Bakker (2002) dengan menggunakan UWES yang terdiri dari 17 item pernyataan, Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 karyawan tetap level non-managerial BNI Margonda Depok yang telah bekerja minimal satu tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada quality of work life terhadap employee engagement pada BNI Margonda Depok.

The purpose of this research is to analyze the influence between quality of work life on employee engagement in BNI Margonda Depok. The measurement scale of quality of work life is adopted from Walton (1975) consisting of 28 statements and employee engagement scale adopted from Schaufeli, Salanova, Gonzalesz-Roma & Bakker (2002) consisting of 17 statements. This research uses quantitative methods with data collection technique is conducted through questionnaires. The sample of this research are permanent employees (level non managerial) in BNI Margonda Depok who have worked at least one year. The results of this study indicate that there is a positive and significant influence of quality of work life on employee engagement in BNI Margonda Depok.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunar Kussetiarso
"Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh antara komponen-komponen QWL terhadap motivasi kerja karyawan? Adapun tujuan dan penelitian mi adalah untuk mengetahui penganth komponen-komponen QWL terhadap motivasi kerja karyawan baik secara parsial maupun simultan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kausal dengan objek seluruh karyawan PT. YKK Alumico Indonesia pada Bagian Ready Made dan Order Made. Penelitian ini berlokasi di PT. YKK Alumico Indonesia Tangerang. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan Instrumen kuesioner, wawancara, observasi dan studi pustaka. Untuk mengetahui pengaruh vaniabel-variabel QWL terhadap motivasi kerja karyawan digunakan analisis regresi berganda (multiple regression).
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai intercept (a), yang dalam hal ini dapat diinterprestasikan bahwa jika koefisien regresi X1,X2, X3 dan X4 dianggap tidak ada, maka persepsi karyawan mengenai motivasi kerja sebesar nilai intercept tersebut. Sedangkan koefisien regresi untuk variabel keterlibatan karyawan mempunyai anti bahwa apabila terjadi kenaikan tingkat persepsi karyawan terhadap keterlibatan karyawan sebesar satu, sedangkan variabel-variabel lain dianggap tetap, maka persepsi karyawan terhadap tingkat motivasi dìharapkan naik sebesar nilai koefisien tersebut. Nilai t yang lebih besar dan t tal1 menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh keterlibatan karyawan terhadap motivasi kerja dapat diterima.
Nilai koetisien regresi sistcm imbalan yang inovatif dapat di interprestasikan apabila terjadi kenaikan tingkat persepsi karyawan terhadap sistem imbalan yang inovatif sebesar satu sedangkan nilai variabel-variabel lain dianggap tetap, maka persepsi karyawan terhadap tingkat motivasi kerja diharapkan naik sebesar miai koefisien tersebut, Nilai t hitung yang lebih besar dan t menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh variabel sistem imbalan yang inovatif terhadap motivasi kerja dapat diterima.
Sedangkan nilai koefisien regresi konfigurasi kerja dapat diinterprestasikan bahwa apabila terjadi kenaikan tingkat persepsi karyawan terhadap konfigurasi kerja sebesar satu, sedangkan variabel-variabel lain dianggap tetap maka persepsi karyawan terhadap motivasi kerja karyawan turun sebesar nilai koefisien tersebut. Nilai t variabel konfigurasi kerja yang lebih besar dan tabel menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh konfigurasi kerja terhadap motivasi kerja karyawan ditolak.
Diperoleh juga nilai koefisien regresi untuk perbaikan lingkungan kerja dapat diinterprestasikan apabila terjadi kenaikan tingkat persepsi karyawan terhadap perbaikan-perbaikan lingkungan kerja sebesar satu sedangkan variabel-variabel lain dianggap tetap, maka persepsi karyawan terhadap motivasi kerja diharapkan naik sebesar nilai koefisien tersebut. Diperoleh t untuk variabel perbaikan-perbaikan Iingkungan kerja yang lebih besar dari t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh perbaikan-perbaikan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja diterima.
Diperoleh juga nilai F yang lebih besar dari F tabel. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan vaniabel-variabel QWL berpengaruh secara bersama-sama terhadap motivasi kerja karyawan dapat diterima. Selain ini diperoleh juga bahwa perbaikan-perbaikan lingkungan kerja memiliki pengaruh yang paling besar terhadap motivasi kerja karyawan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterlibatan karyawan berpengaruh yang berarti terbadap motivasi kerja karyawan, dìberlakukannya sistem imbalan yang inovatifakan memberikan tingkat motivasi yang tinggi pada karyawan, konfigurasi kerja kurang memberikan pengaruh yang berarti terhadap motivasi kerja karyawan dan perbaikan-perbaikan lingkungan kerja memberikan pengaruh yang berarti terhadap motivasi kerja karyawan serta secara bersama-sama variabel-variabel QWL berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan.
Saran yang diberikan dari kesimpulan tersebut adalah bahwa dalam melaksanakan suatu kebijakan terutama kebijakan yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan, memperlakukan karyawan sebagai manusia dan perlu adanya suatu usaha ke arah pemahaman-pernahaman mengenai komponen komponen QWL."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>