Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171113 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adia Reza Khaleda
"Remaja putri yang tinggal di panti sosial merupakan kelompok rentan yang berisiko tinggi terlibat dalam perilaku seksual berisiko, seperti kehamilan di luar nikah, infeksi menular seksual (IMS), dan kekerasan seksual. Kerentanan ini dipengaruhi oleh kurangnya dukungan keluarga, pengalaman trauma, keterbatasan akses informasi kesehatan reproduksi, serta pola asuh institusional yang kurang memberikan bimbingan emosional. Kehidupan setelah keluar dari panti yang tidak dipersiapkan dengan baik juga memperbesar risiko mereka mengalami masalah reproduksi. Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan intervensi kesehatan seksual dan reproduksi yang dirancang khusus untuk remaja putri di panti sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Comprehensive Sexuality Education (CSE) terhadap peningkatan pengetahuan, persepsi risiko (keparahan, kerentanan, efikasi diri), dan niat pencegahan perilaku seksual berisiko. Penelitian menggunakan desain kuasi-eksperimental dengan kelompok intervensi (n=55), kontrol (n=62), dan peer educator (n=14). Hasil uji Wilcoxon menunjukkan peningkatan yang signifikan pada seluruh variabel dalam kelompok intervensi dan peer educator (p < 0,05), sedangkan kelompok kontrol menunjukkan perubahan yang tidak bermakna secara statistik (p > 0,05). Intervensi CSE terbukti efektif dalam meningkatkan kesiapan remaja putri menghadapi risiko perilaku seksual. Penelitian ini merekomendasikan pelaksanaan CSE berbasis peer education secara berkelanjutan di panti sosial.

Adolescent girls living in child welfare institutions are a vulnerable group at high risk of engaging in risky sexual behavior, such as unintended pregnancy, sexually transmitted infections (STIs), and sexual violence. This vulnerability is influenced by a lack of family support, past trauma, limited access to reproductive health information, and institutional care that often lacks emotional guidance. Poor preparation for life after leaving the institution further increases their risk of reproductive health issues. Based on this situation, sexual and reproductive health interventions tailored specifically for adolescent girls in child welfare institutions are needed. This study aimed to assess the effect of Comprehensive Sexuality Education (CSE) on improving knowledge, risk perception (severity, vulnerability, self-efficacy), and the intention to prevent risky sexual behavior. A quasi-experimental design was used involving an intervention group (n=55), control group (n=62), and peer educator group (n=14). Wilcoxon tests showed significant improvements in all variables for the intervention and peer educator groups (p < 0.05), while the control group showed no statistically significant changes (p > 0.05). The CSE intervention proved effective in increasing adolescents’ preparedness to face risky sexual behavior. This study recommends the sustainable implementation of peer-based CSE in child welfare institutions."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Unggul Yudanira
"Tugas karya akhir ini membahas tentang analisis terhadap kebijakan/usaha pendidikan seksual yang sudah diupayakan baik melalui inisiatif lokal maupun pemerintah khususnya untuk para siswa SMA/sederajat. Membahas mengenai hambatan budaya yang mengakibatkan sulitnya penerapan pendidikan seksual komprehensif, termasuk anggapan bahwa pendidikan seksual itu adalah hal tabu, baik oleh orang tua, tokoh masyarakat/agama, maupun pemerintah. Penelitian ini diperlukan mengingat terdapat bukti kebutuhan pendidikan seksual baik dalam konteks nasional maupun global dilihat dari jumlah infeksi HIV, kasus pornografi, cybercrime, seks pranikah, dan pelecehan seksual pada remaja. Kemudian, belum ada regulasi khusus yang mengatur pendidikan seksualitas di Indonesia, serta belum siapnya tenaga pendidik dalam mengajarkan materi pendidikan seksual komprehensif secara tepat. Metode yang digunakan untuk melakukan analisis ini adalah metode tinjauan pustaka. CSE oleh UNESCO menjadi salah satu inspirasi kurikulum pendidikan seksual komprehensif yang dapat diterapkan di Indonesia. Dalam melaksanakan upaya pendidikan seksual komprehensif dapat menerapkan kompetensi budaya, salah satu konsep yang banyak dikenal dalam kajian ilmu kesejahteraan sosial. Merupakan upaya menghargai keberagaman, mengetahui norma dan tradisi yang ada di masyarakat.

This final project discusses the analysis of sexual education policies/efforts pursued through local and government initiatives, especially for high school students/equivalent. Discuss the cultural barriers that make it difficult to implement comprehensive sexual education, including the notion that sex education is taboo, both by parents, community/religious leaders, and the government. This research is needed considering that there is evidence of the need for sexual education in both national and global contexts seen from the number of HIV infections, cases of pornography, cybercrime, premarital sex, and sexual harassment in adolescents. Then, there is no special regulation that regulates sexuality education in Indonesia, and the educators are not yet ready to teach comprehensive sexual education materials appropriately. The method used to conduct this analysis is the literature review method. CSE by UNESCO is one of the inspirations for a comprehensive sexual education curriculum that can be applied in Indonesia. In carrying out comprehensive sexual education efforts, cultural competence can be applied, one of the concepts that is widely known in the study of social welfare science. It is an effort to respect diversity, to know the norms and traditions that exist in society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Wiwik Oktaviani
"[ABSTRAK
Remaja merupakan kelompok berisiko untuk perilaku seksual. Dampak perilaku
seksual berisiko remaja mengalami perasaan bersalah, depresi, putus sekolah,
kehamilan tidak diinginkan, sampai aborsi. Tujuan penelitian mengidentifikasi
hubungan fungsi afektif keluarga dengan perilaku seksual berisiko yang terjadi
pada remaja. Jumlah sampel penelitian 108 responden, rancangan menggunakan
cross sectional, dan tehnik pengambilan sampel secara simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan bermakna antara fungsi afektif keluarga
dengan perilaku seksual berisiko pada remaja (p value<0,05). Hasil penelitian
menjadi masukan bagi orang tua untuk meningkatkan fungsi afektif keluarga
dengan memberikan afektif fisik, membina keakraban serta komunikasi asertif
dalam menanamkan norma dan harapan keluarga untuk mencegah perilaku seksual
berisiko pada remaja.

ABSTRACT
Adolescents are at risk to risky sexual behavior. Risky sexual behavior may lead to
the feelings of guilt, depression, dropping out of school, unwanted pregnancy and
abortion. The purpose of this research was to identify the relationships between
affective function of families and risky sexual behavior in adolescents. This study
used cross sectional design. The number of 108 respondents were selected using
simple random sampling. The results showed that there was a significant
relationship between family affective functions and sexual risk behavior in
adolescents (p value < 0,05). This study recommends parents to stengthen their
family fuction through providing physical affective, improving family engagement,
and enhancing assertive communication in living the norm and creating the family
expectation, that eventually would protect adolescent from risky sexual behaviour., Adolescents are at risk to risky sexual behavior. Risky sexual behavior may lead to
the feelings of guilt, depression, dropping out of school, unwanted pregnancy and
abortion. The purpose of this research was to identify the relationships between
affective function of families and risky sexual behavior in adolescents. This study
used cross sectional design. The number of 108 respondents were selected using
simple random sampling. The results showed that there was a significant
relationship between family affective functions and sexual risk behavior in
adolescents (p value < 0,05). This study recommends parents to stengthen their
family fuction through providing physical affective, improving family engagement,
and enhancing assertive communication in living the norm and creating the family
expectation, that eventually would protect adolescent from risky sexual behaviour.]"
2015
T44623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Pangastuti
"Remaja merupakan tonggak suatu bangsa, jumlah remaja Indonesia mencapai seperempat jiwa penduduk Indonesia. Masa remaja terjadi banyak sekali perubahan karakteristik. Perubahan karakteristik ini jika tidak diimbangi dengan pengetahuan, maka akan menyebabkan masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang bisa muncul akibat perubahan karakteristik pada remaja adalah masalah kesehatan reproduksi yang mengarah pada seks pranikah. Maka diperlukan metode untuk meingkatkan pengetahuan mengenai seks dalam pencegahan perilaku seks pranikah remaja. Edukasi sebaya terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahua, sikap, dan perilaku pencegahan seks pranikah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui, perbedaan perilaku seks pranikah remaja yang melaksanakan program edukasi sebaya dan tidak. Metode descriptive komparatif dengan jumlah sampe 120 responden, menggunkan Teknik sampling purposive sampling. Analisa data menggunkan Chi Square. Kesimpulan terdapat perbedaan perilaku(pengetahuan, sikap, tindakan) seks pranikah. Rekomendasi Edukasi sabaya yang telah dilaksanakan bisa dilanjutkan, dengan metode yang lebih menyenangkan, serta materi yang disesuaikan dengan kebutuhan remaja.

Adolescents are the pillar of the nation which the number of Indonesian adolescents reaches a quarter of the Indonesian population nowadays. Adolescence occurs a lot of characteristic changes. Inadequacy of knowledge will cause health problems related to this phenomenon. One of the examples of health problems that can emerge due to characteristic changes in adolescents are reproductive health problems leading to premarital sex behavior. Therefore, peer education has been proven to be effective method in enriching knowledge, attitudes and behavior in preventing premarital sex. The purpose of this study is to determine the relationship between peer education and premarital sex behavior among adolescents implementing peer education programs. The method of this study is cross sectional design method and uses purposive sampling technique with the sample of 120 respondents. Data analysis uses Chi Square. In conclusion, there are differences in behavior including knowledge, attitudes, and actions. Peer education recommendations that have been implemented can be continued, with more fun methods, as well as materials adapted to the needs Adolescents of aso that information can be completely understandable."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Eka Pratiwi
"Skripsi ini membahas keterpaparan terhadap Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja PKPR Dan Perilaku Seksual Berisiko Pada Remaja Di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2017. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cohort retrospektif dan pengambilan sampel dilakukan dengan Simple Random Sampling.
Hasil penelitian menunjukan siswa yang perilaku seksual berisiko rendah sebanyak 99 70,7 dan perilaku seksual tinggi 41 29,3. Responden yang mempunyai perilaku seksual berisiko tinggi lebih banyak pada remaja pasien baru PKPR 29 41,4, keterpaparan program PKPR sebanyak 0 0 pada pasien baru, jenis kelamin laki-laki 48 34,3, usia remaja akhir 104 74,3, umur pubertas dini 25 17,9, pengetahuan kurang 63 45, sikap negatif 40 28,6, sikap orang tua yang negatif 66 47,1 dan sikap teman sebaya yang negatif 63 45, pernah/punya pacar 112 80, frekuensi pertemuan dengan pacar sering 62 44,3, Terdapat hubungan antara keterpaparan terhadap Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja PKPR Dan Perilaku Seksual Berisiko Pada Remaja Di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo p=0,00.

This thesis discusses the exposure of the Program Adolescent Friendly Health Services AFHS and risky sexual behavior in adolescents at Puskesmas Pasar Rebo. This study is a quantitative study with cohort retrospective research design and sampling carried out by the Simple Random Sampling.
The results showed that students 39 lowrisk sexual behavior 70,7 and sexual behavior is high 29,3 . Respondents who have high risk sexual behavior more on students who do not follow AFHS 37.1, male gender 34,3, age ge 17 years 74,3, early puberty age 17,9, lack of knowledge 45, negative attitude 28,6, and negative parents attitude 47,1 and negative peer group attitude 45, had have a girlfriend 80, the frequency of meetings with boyfriend often 44,3, There is a relationship between exposure to the Adolescent Friendly Health Services AFHS and risky sexual behavior in adolescents at Puskesmas Pasar Rebo p 0.00.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Remaja adalah masa transisi dari anak menuju kedewasaan,dimana pada masa ini terjadi perubahan besar dalam semua aspek kehidupan baik biologis, intelektual psikologis, dan ekonomi (Dennis & Roger, 1995). Adanya perubahan-perubahan yang berbeda Ierjadi, baik internal maupun eksternal tubuh, emosional, dan psikososial pada remaja putra dan remaja putri, membuat mereka berusaha untuk mengetahui penyebab dari perubahan tersebut dengan berbagai cara. Salah satu hal yang dilakukan remaja adalah mempelajari pendidikan sesuai Penelitian ini berupaya untuk mengidentifikasi perbedaan keingintahuan remaja putra dan remaja putri terhadap pendidikan seksual. Adapun desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif perbandingan. Data penelitian diperoleh dari pelajar Salah satu SMU Negeri di Jakarta Selatan yang memenuhi kriteria dan bersedia menjadi responden. Responden berjumlah 96 orang clengan pembagian 48 remaja putra dan 48 remaja putri. Metode pengolahan data yang digunakan adalah melode Z-fesi. Hasil penelitian menyarankan bahwa tidak ada perbedaan keingintahuan remaja putra dan remaja putri terhadap pendidikan seksual sehingga materi pendidikan seksual yang diberikan dapat digeneralisir tanpa membedakan jenis kelamin. Berdasarkan hasil penelitian ini maka perlu merekomendasikan agar materi pendidikan seksual yang terdapat pada penelitian ini dimasukkan pada materi pendidikan seksual yang akan diberikan pada remaja."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5128
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rieska Dwi Mayasari
"The objective of this research is to explore what types of interpretations exist regarding premarital sexual intercourse in Virgin among its female late teenagers audience. This research also aims to describe the cultural contexts, social settings, and personal experiences that surround those interpretations. Reception studies theory and the encoding -decoding model were used in this research. Employing the constructivist paradigm., it applied the qualitative approach, ethnographic method, and it is therefore descriptive in nature. Findings of this research suggests that female late teenagers possess different interpretations toward the contents of Virgin, and those interpretations are based upon cultural contexts, social settings and personal experiences."
2006
TJPI-V-2-MeiAugust2006-15
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hinton, Gertrude D.M.
California: Fearon Publ., 1969
301 HIN t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Penny Handayani
"Abstrak
Yayasan Wahana Inklusif Indonesia (YWII) adalah lembaga yang bergerak di bidang pelayanan anak berkebutuhan khusus, penyandang disabilitas, dan masyarakat yang inklusif. Kegiatan yang dilakukan oleh YWII adalah memberikan layanan yang meliputi layanan konseling, pengembangan program pembelajaran individual (PPI), layanan pendukung pendidikan anak berkebutuhan khusus, pemberian pelatihan kepada pendidik, sekolah, orang tua, dan masyarakat. Kegiatan pendidikan dan pelatihan diberikan dengan memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Magister Profesi Psikologi Anak dan Remaja Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya membantu memberikan intervensi berbasis pelatihan guna meningkatkan pengetahuan siswa, guru, dan orang tua mengenai perilaku seksual pada lingkungan YWII. Sebelum memberikan intervensi, penulis melakukan asesmen guna mengetahui penyebab masalah perilaku seksual tidak sopan yang terjadi di lingkungan YWII. Metode pengambilan data yang digunakan adalah metode asesmen yang meliputi wawancara, observasi, dan FGDyang dilakukan kepada seluruh guru YWII dan beberapa perwakilan orang tua siswa YWII secara terpisah. Metode analisis data yang digunakan adalah pohon masalah dan pohon tujuanguna memetakan kebutuhan berdasarkan data primer. Berdasarkan hasil asesmen, dapat disimpulkan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi oleh pihak YWII saat ini terkait dengan pemberian pendidikan seksual kepada siswa/anak. Siswa remaja ABK belum memiliki kesadaran mengenai perkembangan mereka dari anak-anak menjadi remaja yang diikuti dengan perubahan atau perkembangan seksual dan bagaimana sikap yang tepat terkait perubahan yang mereka rasakan. Hal itu menyebabkan perilaku mereka sering kali dianggap tidak sopan dan rentan terhadap pelecehan seksual. Intervensi berbasis pelatihan diberikan kepada lima belasorang tua siswa dan enam guru di YWII guna memberikan pengarahan dan pendampingan bagi siswa ABK yang bersekolah di YWII
"
Jakarta: Pusat Pemberdayaan Masyarakat - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2019
300 JPM 3:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian berjudul Peran Keluarga dalam Pendidikan Seks pada Anak Pra Remaja untuk menghadapi Menstruasi awal bertujuan untuk mengetahui peran keluarga dalam pendidikan seks pada anak pra-remaja dalam menghadapi menstruasi awal....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>