Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165001 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chapple, Simon
"Seorang anak yang pernah mengalami pengabaian emosional mungkin akan mengalami kesulitan untuk membentuk keterikatan yang kuat dan aman saat dewasa. Mereka mungkin merasa kosong, hampa, dan tidak berharga (atau malah terlalu penting), menilai diri sendiri dengan terlalu keras, dan berjuang melawan kecenderungan kecanduan (bisa minuman keras, makan, atau olahraga berlebihan). Jika ini menggambarkan diri Anda, berarti inner child Anda perlu dipulihkan. Pemulihan ini nantinya akan mengubah hidup Anda dan mengembalikan cinta, kasih sayang, dan keautentikan yang Anda butuhkan sebagai seorang anak, dan pantas Anda dapatkan sebagai orang dewasa. Melalui buku ini, Simon Chapple berdasarkan pengalamannya sendiri, akan membantu kita beralih dari pengabaian emosional masa kanak-kanak ke tempat yang bahagia dan bebas dari trauma masa lalu. How to Heal Your Inner Child merupakan pendekatan bertahap dan aman untuk menghadapi masa lalu, dengan ruang untuk strategi reflektif dan suportif yang akan membantu kita menumbuhkan rasa belas kasih dan melepaskan diri dari perilaku destruktif yang telah merusak hidup kita. Didukung secara klinis dan diverifikasi oleh seorang psikoterapis, eksplorasi yang sangat pribadi dan jujur ini dirancang untuk mengungkap pencerahan kita, dan mendukung kita dalam perjalanan menuju diri yang lebih bahagia, tidak terbeban masalah, dan lebih autentik."
Jakarta: PT Gramedia, 2024
152.4 CHA h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lemon Psychology
"Kebiasaan marah, membentak, maupun mengejek muncul saat suasana hati sedang
buruk dan akhirnya melukai orang lain. Hal ini terjadi karena dikendalikan oleh emosi.
Jika membiarkan emosi mengambil kendali, kita pun akan menjadi budak emosi. Jika
semua kemauan, perasaan, dan perbuatan seseorang dilakukan berdasarkan emosi,
lama-kelamaan hal itu pasti akan menghancurkan hidupnya.
Oleh karena itu, kita harus bisa belajar mengatur dan mengendalikan emosi sendiri,
juga memahami serta mengetahui emosi orang lain. Dengan begitu, tidak peduli kegagalan
apa pun yang dihadapi dalam hidup, kita dapat meresponsnya dengan rasional."
Jakarta: Haru Media, 2023
152.4 LEM d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bender, Mark
""Operation Excellence" shows readers how to harness the same strategies used to great effect by the Army, Air Force, Navy, and Marines in their own personal and professional lives. Using action-packed examples to deliver the message behind each lesson, the book reveals how a combination of discipline, confidence, and sacrifice can help anyone achieve superior results in leadership, teamwork, tactics, health, wealth, relationships and much more."
New York: [American Management Association, ], 2004
e20438378
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Canterucci, Jim
"Whatever your definition of success, you'll achieve it only when you apply four key habits to your life and work - not once in a while, or just "when the going gets tough," but every single day. Once you master that ability, you'll find that control, freedom of choice, and spectacular success are yours. "Personal Brilliance" helps you maximize your awareness, curiosity, focus, and initiative. These four traits we all have can be the catalysts for achieving your best."
New York: American Management Association;, 2005
e20441709
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Mayer, John D., 1953-
New Jersey: Scientific American / Farrar, Straus and Giroux, 2014
155.2 MAY p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Archer, Dale
""Why ADHD could be the key to your success For decades physicians delivered the diagnosis of ADHD to patients as bad news and warned them about a lifelong struggle of managing symptoms. But The ADHD Advantage explodes this outlook, showing that some of the most highly successful entrepreneurs, leaders, and entertainers have reached the pinnacle of success not in spite of their ADHD but because of it. Although the ADHD stereotype is someone who can't sit still, in reality people with ADHD are endlessly curious, often adventurous, willing to take smart risks, and unusually resilient. They are creative, visionary, and entrepreneurial. Sharing the stories of highly successful people with ADHD, Dr. Archer offers a vitally..."
New York: Avery, 2015
618.928 ARC a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Tando Natanegara
"Maraknya live streaming di ruang hiburan gim Indonesia melahirkan cara-cara baru untuk mengikat penonton. Riset ini mengobservasi dan menganalisis personal branding Windah Basudara beserta interaktivitasnya terhadap penonton, sekaligus proses gratifikasi yang dialami penonton. Selain itu, riset ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa metode pengumpulan data sekunder, khususnya dalam bentuk observasi postingan konten video digital pada platform YouTube. Ditemukan bahwa dalam live streaming yang dilakukan oleh Windah Basudara, personal branding yang dikonstruksi oleh dirinya efektif dalam meningkatkan interaksi dengan penonton. Proses interaktivitas yang berlangsung memberikan gratifikasi kepada penonton, persisnya secara kepuasan dan kesenangan penonton. Melalui personal branding dan interaktivitas, tercipta efek yang lebih dalam dengan penonton, yaitu loyalitas terhadap konten Windah Basudara.

The advent of live streaming in the Indonesian game space gave birth to new ways of engaging the audience. This research observes and analyzes Windah Basudara's personal branding and its interactivity toward his audience, as well as the gratification process that is experienced by his audience. Aside from that, this research utilizes a qualitative approach in the form of secondary data collection, specifically via observing videos on YouTube. It was found that in the live streaming conducted by Basudara, the personal branding constructed by him was effective in increasing interaction with his audience. The ongoing process of interactivity was effective in achieving audience gratification, precisely in terms of audience satisfaction and delight. Through personal branding and interactivity, a deeper effect was formed with the audience, and that effect was audience loyalty to Basudara’s content. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Information professionals are under constant stress. Libraries are ushering in sweeping changes that involve the closing of branches and reference desks, wholesale dumping of print, disappearing space, and employment of non-professional staff to fill what have traditionally been the roles of librarians. Increasing workloads, constant interruptions, ceaseless change, continual downsizing, budget cuts, repetitive work, and the pressures of public services have caused burnout in many information professionals.
Managing burnout in the workplace concentrates on the problem of burnout, what it is and how it differs from chronic stress, low morale, and depression. The book addresses burnout from psychological, legal, and human resources perspectives. Chapters also cover how burnout is defined, symptom recognition, managing and overcoming burnout, and how to avoid career derailment while coping with burnout."
Oxford, UK: Chando, 2013
e20427180
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Aqillah Ridha Parahita
"Bias atensi emosional merupakan suatu proses kognitif tidak disadari yang memengaruhi kelancaran pemrosesan informasi. Individu dengan bias atensi emosional positif cenderung memiliki efikasi diri tinggi. Pada remaja, efikasi diri tinggi dapat membantu mereka melewati berbagai situasi sulit. Penelitian ini berupaya mencari tahu hubungan antara efikasi diri dan bias atensi emosional pada remaja dengan menduga adanya peran mediasi dari afek positif. Hal ini dikarenakan tingkah laku dan pikiran remaja sangat dipengaruhi oleh afek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji afek positif sebagai mediator dalam hubungan antara efikasi diri dan bias atensi emosional terhadap kata terkait kebahagiaan dan ancaman pada remaja. Sebanyak 87 partisipan remaja yang merupakan siswa SMA/SMK sederajat (M= 16,5) berpartisipasi di dalam penelitian ini. Efikasi diri diukur menggunakan General Self-Efficacy Scale dan afek positif diukur menggunakan dimensi afek positif dari Positive Affect and Negative Affect Scale. Sementara itu, bias atensi emosional diukur menggunakan emotional Stroop task. Hasil analisis menggunakan mediation Jamovi menunjukkan bahwa hubungan antara efikasi diri dan bias atensi emosional terhadap kata terkait kebahagiaan maupun ancaman dimediasi penuh oleh afek positif. Penelitian ini berhasil menjelaskan peran proses kognitif yang bersifat otomatis dan tidak disadari di dalam hubungan antara efikasi diri dan bias atensi emosional pada remaja.

Emotional attention bias is an unconscious cognitive process that affects the processing of information. Individuals with positive emotional attention bias tend to have high self-efficacy (Karademas et al., 2007). In adolescents, high self-efficacy helps them to get through difficult situations. This study seeks to find out the relationship between self-efficacy and emotional attention bias in adolescents by assuming there is a mediating role of positive affect. This is because the behavior and thoughts of adolescents are strongly influenced by affect. The purpose of this study was to examine positive affect as a mediator in the relationship between self-efficacy and emotional attention bias towards happiness and threats related words in adolescents. A total of 87 adolescent participants who were also high school students (M= 16.5) participated in this study. Self-efficacy was measured using the General Self-Efficacy Scale and positive affect was measured using the positive affect dimensions of the Positive Affect and Negative Affect Scale. Meanwhile, emotional attention bias was measured using the emotional Stroop task. The results using Jamovi's mediation showed that the relationship between self-efficacy and emotional attention bias towards happiness and threats related words was fully mediated by positive affect. This study succeeded in explaining the role of automatic and unconscious cognitive processes in the relationship between self-efficacy and emotional attention bias in adolescents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>