Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Brittan, Arthur
London: Routledge & Kegan Paul, 1973
301.11 BRI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1978
302 QUE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: The Free Press, 1972
302 Stu
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Klopf, Donald W
Englewood: Morton Publishing Company, 1985
302.2 Klo i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Pitoyo Adhi
"Masalah penelitian ini adalah: bagaimana PT KOMPAS mengelola
budaya intra organisasinya sehingga dapat bertahan dan berkembang.
Terlebih dahulu ditentukan model penelitian dan paradigma budaya yang
dipakai dalam penelitian ini. Model penelitian seturut sifat pengamatan atas
budaya (Morgan 1986:139), menggunakan model interaktif (Ghauri,
1995:96). Paradigma budaya yang dipakai adalah antropologi kritis, hasil
upaya sintesis atas dua pandangan mengenai budaya yaitu pandangan
saintifik dan antropologis (Bate 1994). Mengikuti saran Hofstede (1991;1994)
Jankowicz (1991) dan Ghauri (1995), metode dan teknik penelitian adalah
pragmatis baik kuatitatif maupun kualitatif. Sampel sebanyak 25% atau 61
responden.
Alat analisis dan teori yang dipakai adalah The Compass Model/TCM
(Hall, 1995). Beberapa teori pendukung juga dipakai sebagai alat bantu dalam
analisis yaitu: Konstruksi Sosial (Peter Berger dalam Brouwer, 1984),
Historisitas Budaya (Bale, 1994), Adaptasi dan Integrasi (Schein, 1992), dan
Otoritas Politik dalam Industri Surat Kabar (Hofstede, 1994) TCM adalah suatu alat untuk mengukur interaksi budaya perusahaan dengan menggunakan dua sumbu yaitu asertif dan responsif. Teori-teori pendukung dipakai untuk menafsirkan hasil analisis tersebut dalam konteks yang Iebih luas yaitu ekonomi politik dan historisitas.
Dalam penelitian ini dipetakan interaksi tujuh-unit kerja dalam PT
Kompas Media Nusantara yaitu: Pimpinan, Redaksi, Iklan, Sirkulasi, SDM,
Teknik Informasi dan Litbang. Hasil analisis antara Iain menunjukkan (1)
kesesuaian antara gaya budaya unit kerja dengan peran/fungsi mereka dalam
keseluruhan manajemen perusahaan (2) fungsi sentral pimpinan dalam
proses integrasi dan adaptasi (3) mendukung teori budaya sebagai hasil dari
konstruksi sosial.
Disarankan bahwa strategi pengelolaan interaksi budaya yang
berorientasi bade perubahan budaya Iebih sulit dilaksanakan karena
menuntut perubahan peran unit kerja dalam perusahaan. Sedangkan strategi
pengeloiaan interaksi budaya yang berorientasi pada pemberdayaan gaya
budaya Iebih mungkin dijalankan."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Riswan
"Penelitian ini ingin membuktikan apakah kelelahan mempengaruhi seseorang dalam melakukan interaksi. Lebih jelasnya, peneliti ingin mengetahui bagaimana keramahan seseorang ketika melakukan interaksi setelah pengerjaan tugas deret angka dalam konteks agama. Diduga bahwa tingginya motivasi implisit mengendalikan prasangka dalam diri seseorang dapat membuat seseorang lebih ramah ketika melakukan interaksi antar agama, bahkan ketika ia mengalami kelelahan. Studi ini dilakukan pada 44 orang partisipan Muslim yang diinteraksikan dengan konfederat Islam atau Kristen sesuai pembagian kelompok.
Penelitian ini berhasil membuktikan adanya pengaruh kelelahan akibat pengerjaan tugas terhadap keramahan seseorang ketika melakukan interaksi. Dalam kondisi kelelahan, seseorang terbukti menunjukkan keramahan yang lebih rendah ketika melakukan interaksi. Akan tetapi, peneliti tidak menemukan adanya pengaruh interaksi antar agama dan motivasi implisit mengendalikan prasangka terhadap keramahan yang ditampilkan ketika berinteraksi.

This study aimed to verify whether fatigue affect people in the interaction. More specifically, researchers wanted to know how a person's friendliness when interacting in a religious context after the sequence of numbers task execution. It was hypothesized that the higher implicit motivation to control prejudice can made a person friendlier when doing inter-religious interaction, even when he experience fatigue. This study was conducted on 44 Moslem participants. Half of the group was interacted with Moslem confederate, and the other half were interacted with Christian.
This study was able to prove the influence of fatigue due to work duties towards one's friendliness when interacting. People who were under a fatigue condition showed a lower level of friendliness in their interaction performance then those who were not. However, the researchers found no effect of interaction between religion and implicit motivation to control prejudice against the friendliness when interacting.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sisca Kezia Puspita
"Orangtua yang memiliki anak dengan penyakit kanker memiliki berbagai kesulitan biopsikososial sejalan dengan fase pengobatan yang dilalui anak mereka. Hal tersebut dapat diidentifikasi sebagai kondisi yang dapat mempengaruhi fungsi sosial orangtua. Penelitian ini menggambarkan kondisi biopsikososial orangtua dan apa saja manfaat yang ditemukan orangtua ketika menjadi bagian dari support group mulai dari fase diagnosis, permulaan pengobatan, dan fase stabilisasi. Dalam penelitian kualitatif yang bersumber dari wawancara menemukan bahwa orang tua mengalami kondisi biopsikososial yang berubah-ubah dalam setiap fase pengobatan dan merasakan bantuan yang diberikan kelompok melalui dukungan, informasi, dan pengetahuan yang didapat dari kedua sumber yaitu pengalaman dari orangtua pendekatan ilmiah yang diberikan professional.

Orangtua yang memiliki anak dengan penyakit kanker memiliki berbagai kesulitan biopsikososial sejalan dengan fase pengobatan yang dilalui anak mereka. Hal tersebut dapat diidentifikasi sebagai kondisi yang dapat mempengaruhi fungsi sosial orangtua. Penelitian ini menggambarkan kondisi biopsikososial orangtua dan apa saja manfaat yang ditemukan orangtua ketika menjadi bagian dari support group mulai dari fase diagnosis, permulaan pengobatan, dan fase stabilisasi. Dalam penelitian kualitatif yang bersumber dari wawancara menemukan bahwa orang tua mengalami kondisi biopsikososial yang berubah-ubah dalam setiap fase pengobatan dan merasakan bantuan yang diberikan kelompok melalui dukungan, informasi, dan pengetahuan yang didapat dari kedua sumber yaitu pengalaman dari orangtua pendekatan ilmiah yang diberikan professional."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najat
"Kemampuan interaksi sosial dapat membantu dalam meningkatkan fungsi otak Tunagrahita yang merupakan salah satu tipe anak keterbelakangan mental dan dengan skor social quotient yang rendah. Meningkatkan kemampuan interaksi sosial anak tunagrahita dapat melalui salah satu sarana, yaitu Pramuka. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kemampuan interaksi sosial anak tunagrahita yang ikut Pramuka dengan yang tidak melalui desain penelitian komparatif, sehingga hasil akhir penelitian ini dapat membantu dalam melakukan peningkatan kemampuan interaksi sosial anak di masyarakat nantinya.
Penelitian ini mengkaji pengaruh antara variabel independen (Pembinaan Pramuka) terhadap variabel dependen (Kemampuan interaksi sosial anak Tunagrahita). Penelitian dilaksanakan pada 27 anak siaga SLB Nusantara dan SLBN Depok secara total sampling, menggunakan lembar observasi yang valid dan reliable diisi oleh enumerator yang sebelumnya dilakukan diskusi kecil untuk menyamakan persepsi.Uji yang digunakan adalah uji T-independen dan menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kemampuan interakasi sosial anak yang ikut pembinaan dengan yang tidak.

The ability of social interaction could help in improving brain function of children with mental retardation and social quotient scores were low. Improve social interaction skills of children with mental retardation could be through one means, namely Scouts. This study aimed to see differences in the ability of social interaction children with mental retardation who were not Scouts through comparative research design, so that the final results of this study could help in making a child's social interaction skills enhancement in public later.
This study examined the influence of the independent variable (Coaching Scouting) on the dependent variable (social interaction ability of children with mental retardation). The experiment was conducted on 27 children stand in SLB Nusantara and SLBN Depok in total sampling, used a sheet of valid and reliable observation by enumerators who had previously filled a small discussion to follow the same perception. Test used the T-independent test and lead to the conclusion that there were differences in the interaction of social skills training with children who did not participate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapta Dwi Putri
"Studi ini menggambarkan makna perkawinan oleh informan remaja perempuan yang sudah menikah dan yang belum menikah. Menggunakan pendekatan interaksionisme simbolik, untuk melihat konstruksi nilai dan norma melalui proses sosialisasi dari significant others kepada remaja perempuan. Makna perkawinan bagi informan sudah menikah yakni membuat hidup menjadi bahagia, telah dapat memiliki anak, dan membuat hidup lebih mandiri. Sedangkan makna perkawinan bagi informan belum menikah yakni dapat memiliki keturunan, perkawinan dianggap sakral dan merupakan ibadah, pelegalan hubungan seks, tempat penyaluran kasih sayang, dan dapat membangun keluarga harmonis. Makna perkawinan yang dikonstruksikan pada informan belum menikah dan sudah menikah berbeda. Makna perkawinan pada informan sudah menikah merupakan penggabungan makna normatif dan hasil pengalaman subjektif. Sedangkan Informan belum menikah, dihasilkan melalui proses internalisasi dari significant others melalui interaksi dan sosialisasi.

This study describes the meaning of marriage by informants adolescent women are married and unmarried. Using symbolic interactionism approach, to see the construction of values and norms through the socialization process of women's significant others to adolescents. The meaning of marriage from married informant that make life happier, have been able to have children, and make life more independently. While, the meaning of marriage for unmarried informants that can have children, marriage is considered sacred and was worship, legalized sex, the distribution affection, and can build a harmonious family. The meaning of marriage which is constructed on the married and married informant is different. Meaning of marriage on married informant which is combination of normative meaning and subjective experience. While, for unmarried informants, the meaning is produced through a process of internalization of significant others through interaction and socialization."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah Afiffah
"Melihat maraknya berita di media massa terkait tindak kekerasan majikan terhadap TKW-PRT, studi ini bertujuan untuk mengetahui relasi kekuasaan yang terjadi antara majikan dan TKW-PRT di Malaysia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan pada penelitian ini adalah majikan berwarganegara Malaysia dan TKWPRT Indonesia yang bekerja di Malaysia. Relasi kekuasaan yang terjadi antara majikan dan TKW-PRT bersifat eksploitatif. Faktor budaya, karakter individu, stereotipe, dan pengalaman mempengaruhi terjadinya relasi kekuasaan Pekerjaan sebagai TKW-PRT mengalienasi individu dari produk kerjanya dan masyarakat luas. Adanya kecenderungan terjadinya kesadaran palsu pada TKW-PRT sehingga mengorbankan pemenuhan kebutuhan dirinya. Konflik terjadi terkait hak-hak TKWPRT yang tidak dipenuhi majikan. Hubungan emosional berfungsi meredam konflik majikan dan TKW-PRT. Kesadaran kelas (class struggle) antara TKW-PRT belum terealisasi disebabkan oleh ketergantungan akan upah dari majikan.

As the news rampant in mass media related to the act of violence towards the Indonesian domestic workers (TKW-PRT), this study is intended to know the power relations that occur between employees and Indonesian domestic workers in Malaysia. This research is currently using the qualitative method. The informers in this study is the employee of Malaysian citizens and Indonesian domestic workers (TKW-PRT) from Indonesia works in Malaysia in order to view the power relations. Power relations that occur between employee and Indonesian domestic workers (TKW-PRT) is nature exploitative. The factor of culture, individual character, stereotype and experiences influence the occurrence of power relations of employment as the Indonesian domestic workers (TKW-PRT). Therefore, it will alienated the individual from her work product and societies. The occurrence of false consciousness towards the Indonesian domestic workers (TKW-PRT) until she sacrifice her self-fulfillment. Conflicts occur related to the rights of Indonesian domestic workers (TKW-PRT) that is not filled by the employee. Emotional relationship is functionate on muffling the conflict of the employee and the Indonesian domestic workers (TKW-PRT). Class consciousness (class struggle) between the domestic workers is still not being realised due to the demands of salary from employee."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>