Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Mulyono
Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2017
336 ITR 2:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arik Syifaul Khofifah
"Peningkatan fluktuasi nilai tukar mendorong perusahaan untuk membentuk kebijakan manajemen risiko yang optimal. Hedging merupakan salah satu bentuk kebijakan perusahaan untuk memitigasi risiko nilai tukar. Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh antara keputusan hedging dengan instrumen derivatif terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 71 perusahaan non-keuangan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2018 yang melakukan aktivitas hedging dengan instrumen derivatif. Penelitian ini menggunkan teknik penarikan sampel purposive sampling dan pengujian regresi data panel pada model model penelitian mengikuti Afza, T., & Alam, A. (2016). Hasil penelitian ini menemukan bahwa keputusan hedging dengan instrument derivatif tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

The increase in exchange rate fluctuations push companies to form the optimal risk management policies. Hedging is a form of company policy to mitigate exchange rate risk. This study aims to determine the effect of hedging decisions with derivative instruments on firm value measured by Tobins’Q variable. The sample used in the study were 71 non-financial firm that listing on Bursa Efek Indonesia in 2014 to 2018 which used hedging with derivative instrument. This study use purposive sampling and regression testing of panel data in the research model following Afza, T., & Alam, A. (2016). Results show that the corporate usage of hedging with derivative instrument does not affect the firm value."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutauruk, Nicky Bela Christian
"Konstanta waktu dan waktu tunda proses merupakan faktor yang tidak dapat dihindari pada pengendalian proses-proses industri, sehingga usaha penalaan parameter kendali menjadi rumit dan memerlukan waktu yang panjang. Untuk penalaan pengendali Proporsional-Integral-Derivatif (PID) konvensional biasanya digunakan metode penalaan Ziegler-Nichols, yang pada prakteknya memerlukan beberapa kali penalaan yang memerlukan waktu yang lama.
Tugas akhir ini membahas rancangan pengendali PID pada sistem kendali digital dimana parameter pengendali tersebut akan diubah dan diperbaiki berdasarkan mekanisme kendali fuzzy selama proses berlangsung untuk mencapai respons sistem yang lebih baik. Nilai awal parameter pengendali didapat melalui metode Sintesis yang dapat diaplikasikan untuk setiap kombinasilmodel proses, karena metode ini dibangun berdasarkan prinsip-prinsip dasar perhitungan sistem kendali.
Basis pengetahuan mekanisme kendali fuzzy disusun berdasarkan prinsip jika keluaran sistem sesuai dengan yang diinginkan (error sama dengan nol) dan perubahan error sama dengan nol, maka keluaran pengendali dibuat konstan. Jika keluaran berbeda dengan yang diinginkan, maka aksi yang dilakukan tergantung dari nilai error dan nilai perubahan error. Jika kondisi error menuju nol dengan sendirinya, maka keluaran pengendali dibuat konstan atau hampir konstan. Jika tidak (error tidak menuju nol), maka keluaran pengendali terus diperbaiki sampai sesuai dengan nilai yang diinginkan.
Hasil pengendalian dengan pengendali ini pada sistem yang disimulasikan dengan komputer pribadi menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel'97 dan Fuzzytech 5.12 menunjukkan perbaikan respons sistem, yaitu delay time, rise time dan settling time yang relatif lebih cepat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T2789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christovin Taniya
"Tesis ini membahas tentang Transaksi Derivatif yang diamini sebagai transaksi yang rumit dengan diferensiasi produk yang terus berkembang mulai dari yang paling sederhana sampai kepada yang paling canggih searah dengan inovasi dan kebutuhan pasar finansial. Jumlah Transaksi Derivatif cukup besar dalam transaksi perbankan di Indonesia, selayaknya Transaksi Derivatif mendapat perhatian dari otoritas pengatur dan pengawasan kegiatan perbankan, yaitu Bank Indonesia, agar tercipta kepastian hukum antara para pihak yang bertransaksi.
Dewasa ini, marak gugatan yang diajukan ke pengadilan sehubungan dengan Transaksi Derivatif antara bank dengan nasabah yang berakhir dengan hampir semua gugatan nasabah terhadap bank dimenangkan oleh Hakim, sebaliknya, bank selalu dalam posisi dikalahkan oleh Hakim. Oleh karenanya permasalahan yang dibahas oleh Penulis terkait dengan perlindungan hukum bagi bank dalam Transaksi Derivatif menurut ketentuan perbankan yang berlaku dan menyorot pertimbangan Hakim dalam Putusan nomor 24/Pdt.G/2009/PN.JKT.Sel antara PT. Permata Hijau Sawit melawan Citibank, N.A apakah telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian hukum normatif dengan menggunakan sumber primer, sekunder dan tersier serta analisis data secara kualitatif. Untuk menunjang penelitian ini, juga dilakukan wawancara dengan informan yang mengetahui materi yang ditulis.
Dalam pelaksanaan Transaksi Derivatif, Bank Indonesia memberikan perangkat hukum dalam ketentuan-ketentuan perbankan guna memberikan perlindungan hukum kepada bank dalam Transaksi Derivatif dan menjamin kepastian hukum bagi bank dalam melakukan Transaksi Derivatif, yaitu dalam ketentuan perbankan mengenai Pemenuhan Prinsip Kehati-hatian Dalam Melaksanakan Kegiatan Structured Product Bagi Bank Umum dan mengenai Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Namun jika bank telah mematuhi ketentuan-ketentuan perbankan tersebut namun tetap digugat oleh nasabahnya, yang mana memang nasabah memiliki hak untuk itu apabila rasa keadilannnya terusik, maka yang terpenting pada keadaan seperti ini adalah kesiapan Majelis Hakim dalam memenuhi rasa keadilan yang dimohonkan kepadanya dalam memutus perkara Transaksi Derivatif melalui pemahaman yang tinggi atas obyek perkara tersebut.

The thesis is about Derivative Transaction which is concurred as a complex transaction with a keep growing variational products start from the simplest to the sophisticated ones, along the way of the innovation and financial market demands. The number of Derivative Transaction is generally high in Indonesian's transactional banking, reasonably it gets enough attention from the authority of the regulation and supervision of the banking activity, in this case Bank of Indonesia, to create a law assurance among those parties during transactions.
Nowadays, high amount of charges to the court related to the Derivative Transaction between the Bank with a customer which ends that almost all charges won by the judge. Therefore the problems being discussed by the Author are related to the law protection for Banks in Derivative Transaction according to the banking regulations apply and refers to the Judge's considerations in Verdict number 24/Pdt.G/2009/PN.JKT.Sel between PT. Permata Hijau Sawit againsts Citibank, N.A whether it is valid according to the law regulations.
The research methods used is a normative law research using primary, secondary and tertiary materials, also qualitative data analysis. In order to support the research, an interview with an informant who is familiar with the materials has also been done.
In the Derivative Transaction activity, Bank of Indonesia has given law's equipments into banking regulations to give law protection for the bank during Derivative Transaction and to guarantee the bank's law's assurance to do it, that is on banking regulations especially about Fulfillment of the Prudential Principal in Structured Product activity and the Application of Risk Management for the Commercial Bank. However if the Bank has followed the banking regulations but it is being charged by its customers, which they have the rights to do that when their sense of righteousness feel so, therefore the most important thing in this case is the readiness of the Judges to fulfill the sense of righteousness which is required to decide the case of Derivative Transaction with an understanding towards the object of the case.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T38161
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiyana Riyani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan derivatif terhadap penghindaran pajak pada bank umum di Indonesia. Penelitian dilakukan terhadap bank umum kecuali bank asing, bank daerah dan bank syariah dengan periode yang dilakukan selama tiga tahun yaitu 2014 hingga 2016. Proksi yang digunakan sebagai pengukur penghindaran pajak pada penelitian ini adalah book tax difference dan effective tax rate. Hasil penelitian dengan pengukuran book tax difference menunjukkan bahwa tingkat penggunaan transaksi derivatif berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak, sedangkan hasil penelitian dengan pengukuran effective tax rate menunjukkan bahwa tingkat penggunaan derivatif tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak pada bank umum yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan selama periode 2014-2016.

ABSTRACT
This study aims to determine the use of derivatives against tax avoidance in commercial banks in Indonesia. The study was conducted on commercial banks except for foreign banks, regional banks and sharia banks with a period of three years from 2014 to 2016. Proxies used as tax avoidance measure in this study is the book tax difference and effective tax rate. The result of the research by using book tax difference measurement shows the level of the use of derivatives have a positive effect on tax avoidance, while the result of the research with the effective tax rate measurement indicates the level of the use of derivative has no effect on tax avoidance at commercial banks held and supervised by the Financial Services Authority during 2014 2016 . "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thierry Aditya Satiadhi
"Skripsi ini menganalisis pengaruh penggunaan derivatif sebagai instrumen dalam melakukan lindung nilai valuta asing pada perusahaan non keuangan terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhadap performa perusahaan secara pasar dan akuntasi, secara langung dan secara operasional perusahaan. Penggunaan derivatif dapat memberikan dampak positif bagi performa dalam meningkatkan efektifitas aset, mengurangi masalah underinvestment, dan mengurangi biaya kebangkrutan dan biaya agensi. Berkebalikan dengan hasil penelitian terdahulu di Indonesia yang hanya melakukan pengujian secara langsung, penelitian empiris menunjukan bahwa penggunaan derivatif sebagai instrumen lindung nilai memiliki dampak destruktif pada performa perusahaan secara langsung dan tidak memberikan dampak signifikan pada tingkatan operasional perusahaan.

This thesis analyzes the influence of the use of derivatives as an instrument to hedge foreign exchange on non financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange on the company performance based on market and accounting, directly and operationally to company. The use of derivatives can have a positive impact on performance in improving asset effectiveness, reducing underinvestment problems, bankruptcy and agency costs. Contrary to the results of previous research in Indonesia, empirical studies show that the use of derivatives as hedging instruments has a destructive impact on company performance directly and does not have a significant impact on the operational level of the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Diwantoro
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor spesifik perusahaan yang dapat mempengaruhi keputusan hedging dengan instrumen derivatif valuta asing pada perusahaan di Indonesia. Pengujian dilakukan pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2016. Data dikumpulkan dari laporan keuangan perusahaan dan Thomson Reuters Datastream yang terdiri dari 82 perusahaan hedgers sebagai sampel penelitian dan diuji melalui regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage, likuiditas, eksposur valas, dan volatilitas mata uang asing memberi pengaruh signifikan terhadap keputusan hedging perusahaan melalui penggunaan instrumen derivatif sehingga konsisten dengan teori yang ada. Selain itu, pengujian juga dilakukan secara simultan pada seluruh variabel yang diuji dan menemukan bahwa seluruh variabel secara bersama-sama memberi pengaruh yang signifikan terhadap keputusan hedging perusahaan melalui penggunaan instrumen derivatif.

This study aims to determine the influence of firms specific factor through hedging decision using foreign currency derivative instruments in the Indonesian capital market. The test is performed for the constituents of the non financial companies listed in the Indonesian Stock Exchange BEI during 2016. Hypotheses regarding the determinants are tested on a sample of 82 hedgers companies using logistic regression. The results are consistent with the concurrence theories as leverage, liquidity, forex exposure, and forex volatility affect significantly for the firms that hedged their exposure using derivative contract. It is also found that all determinants simultaneously affect the firms hedging decision.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Trisna Sari Dewi
"ABSTRAK
Transaksi derivatif di Indonesia cukup berkembang sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha yang mengandung risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko
fluktuasi harga saham atau risiko fluktuasi harga komoditas. Transaksi derivatif memiliki sisi positif yaitu berpihak pada. Namun di sisi lain, ada risiko kerugian juga cukup tinggi. Oleh karena itu, skripsi ini mengkaji perlindungan bagi nasabah dan bank dalam transaksi derivatif, dalam bentuk
penelitian yuridis normatif, dengan metode penelitian kepustakaan dengan menggunakan data sekunder. Transaksi derivatif diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor: 31/7 / PBI / 2005 tentang Transaksi Derivatif jo. Peraturan Bank Indonesia Nomor: 10/38 / PBI / 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/31 / PBI / 2005 tentang Transaksi Derivatif. Pada tahun 2008, ketika terjadi krisis ekonomi, Ada banyak masalah yang muncul terkait dengan transaksi derivatif. Menjadi sebuah pertanyaannya adalah bagaimana melindungi nasabah dan bank sebagai pelaku
transaksi derivatif. Salah satu pihak yang bersengketa adalah PT. Industri Toba Surimi melawan HSBC. Sengketa ini menekankan pentingnya transaksi derivatif sebagai kontrak. Kontrak merupakan salah satu pengaman bagi pelaku transaksi derivatif. Prinsip kontrak penting dalam perjanjian derivatif. Beberapa regulasi yang mewadahi perlindungan bagi nasabah dan bank dalam bertransaksi derivatif, termasuk Ketentuan Bank Indonesia tentang Perubahan Ketentuan.
Bank Indonesia Nomor 7/31 / PBI / 2005 tentang Transaksi Derivatif. Jumlah: 10/38 / PBI / 2008, POJK tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Nomor, POJK No.18 /POJK.03/2016, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.7
/POJK.03/2016 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Melaksanakan Kegiatan Produk Terstruktur untuk Bank Umum. Menurut pembahasan penulis, pertimbangan hakim terhadap putusan sengketa PT. Coba dengan HSBC harus tetap berpegang pada persetujuan. Sehingga meski regulasi sudah berubah, itu karena prinsip kontrak, kemudian menjadi aturan yang mengikat bagi para pihak dan harus tetap dilakukan selama tidak melanggar hukum.

ABSTRACT
Derivative transactions in Indonesia have developed sufficiently in line with the increase in business activities that carry foreign exchange rate risk, interest rate risk, and risk
stock price fluctuation or the risk of commodity price fluctuation. Derivative transactions have a positive side, namely in favor of. But on the other hand, there is also a high risk of loss. Therefore, this thesis examines the protection for customers and banks in derivative transactions, in the form of normative juridical research, with the library research method using secondary data. Derivative transactions are regulated in Bank Indonesia Regulation Number: 31/7 / PBI / 2005 concerning Derivative Transactions jo. Bank Indonesia Regulation Number 10/38 / PBI / 2008 concerning Amendments to Bank Indonesia Regulation Number 7/31 / PBI / 2005 concerning Derivative Transactions. In 2008, when there was an economic crisis, there were many problems related to derivative transactions. The question is how to protect customers and banks as actors derivative transactions. One of the disputing parties is PT. The Toba Surimi Industry against HSBC. This dispute emphasizes the importance of derivative transactions as contracts. Contracts are one of the safeguards for derivative transaction actors. Important contract principles in derivative agreements. Several regulations provide protection for customers and banks in derivative transactions, including Bank Indonesia Regulations concerning Amendments to Terms. Bank Indonesia Number 7/31 / PBI / 2005 concerning Derivative Transactions. Total: 10/38 / PBI / 2008, POJK concerning Implementation of Risk Management for Commercial Banks Number, POJK No.18 /POJK.03/2016, and Financial Services Authority Regulation No.7 /POJK.03/2016 concerning Prudential Principles in Implementing Structured Product Activities for Commercial Banks. According to the author's discussion, the judge's consideration of the PT. Try with HSBC must stick to the approval. So even though the regulations have changed, it is because of the principle of the contract, then it becomes a binding rule for the parties and must be carried out as long as it does not violate the law."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pranata Rahajie Putranto
"

Maraknya perdagangan Transaksi Derivatif jenis Contract For Difference dengan underlying asset Mata Uang Asing, Nilai Indeks Komoditi, dan Nilai Indeks Saham mempengaruhi iklim bisnis dalam aspek ekonomi global, khususnya pada Sistem Perdagangan Alternatif. Contract for Difference pada dasarnya adalah perdagangan, sehingga jenis kontrak ini perlu dikaji menurut perjanjian jual beli sebagaimana secara umum diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Penelitian ini akan membahas dua pokok permasalahan. Pertama,  bagaimana analisis transaksi derivatif Contract For Difference yang diatur di dalam Surat Keputusan Kepala Bappebti No.109/BAPPEBTI/Per/01/2014 berdasarkan Pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Kedua, Bagaimana akibat hukum yang dapat ditimbulkan dari Contract For Difference yang diatur di dalam Surat Keputusan Kepala Bappebti No.109/BAPPEBTI/Per/01/2014 berdasarkan Pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif, dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach). Penelitian ini menemukan bahwa penentuan selisih harga yang menjadi unsur contract for difference berbeda dengan unsur-unsur perjanjian jual beli, sehingga bukan merupakan perjanjian jual beli.

 


Increasing volume of trading on derivative transaction of contract for difference which underlying asset are foreign exchange, commodity index, and shares index have impacted the global business environment, particularly in Over The Counter market sector. Contract for Difference is basically trade, then should be analyzed by sale and purchase agreement which is generally regulated by Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. This research discuss two legal issues concerning contract for difference based on Indonesian private law. The first issue is how derivative transaction of contract for difference in Surat Keputusan Kepala Bappebti No.109/BAPPEBTI/Per/01/2014 reviewed based on Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Another issue is about the legal consequences arising from it. Those legal issues will be solved by conducting normative juridical research with statute approach. The end of this research found out that price difference determination which essential in this kind of contract is different from essentials in sale and purchase agreement, therefore that is not a sale and purchase agreement.

 

"
2020
T54746
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Khairi Akhdan
"Karya derivatif merupakan karya ciptaan baru yang diciptakan berdasarkan atas karya yang telah ada sebelumnya. Karya ini termasuk ke dalam jenis ciptaan yang dilindungi oleh UU Nomor 28 Tahun 2014. Salah satu contoh karya derivatif adalah fan art, sebuah karya gambar yang diciptakan penggemar di mana gambar tersebut menyerupai atau merujuk pada suatu tokoh atau karakter tertentu yang sudah ada atau pernah diciptakan sebelumnya. Permasalahan timbul ketika suatu penciptaan fanart melanggar hak moral dan hak ekonomi karena penggunaannya dilakukan tanpa izin (lisensi) dari pemegang hak cipta karakter tersebut. Adapun, penggunaan hak cipta oleh pihak ketiga dapat dilakukan tanpa izin dengan doktrin fair use/fair dealing di mana di Indonesia ketentuan doktrin tersebut berbeda dengan Amerika Serikat dan Perancis. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status hukum penciptaan karya gambar fan art menurut UU Nomor 28 Tahun 2014 dengan pendekatan doktrin fair use. Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum normatif yang bersifat deskriptif kualitatif, yakni pendekatan dengan menelaah peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, Amerika Serikat, dan Perancis disertai dengan penelitian kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa fanart (tanpa izin) melanggar hak moral atas karakter apabila terjadi modifikasi terhadap ciptaan karakternya dan melanggar hak ekonomi ketika terjadi transformasi (pengubahan format) apalagi ketika bersifat komersial. Hal ini dapat dikatakan tidak melanggar hak cipta ketika fan art ditentukan sebagai penggunaan yang wajar (fair use) berdasarkan analisis terhadap fakta-fakta dengan faktor-faktor fair use yang dilakukan Pengadilan.

A derivative work is a new work created based on a pre-existing work. This work is included in the types of creations protected by Law Number 28 Year 2014. One example of a derivative work is fan art, a drawing created by a fan in which the drawing resembles or refers to an existing or previously created character. Problems arise when a fanart creation violates moral rights and economic rights because its use is done without the permission (license) of the character's copyright holder. Meanwhile, the use of copyright by third parties can be done without permission with the doctrine of fair use/fair dealing where in Indonesia the provisions of the doctrine are different from the United States and France. Thus, this study aims to determine the legal status of the creation of fan art image works according to Law Number 28 of 2014 with the fair use doctrine approach. This research uses a normative legal approach that is descriptive qualitative in nature, namely an approach by examining the applicable laws and regulations in Indonesia, the United States, and France accompanied by library research. The results of this study show that fanart (without permission) violates the moral rights of the character when there is a modification of the character's creation and violates economic rights when there is a transformation (change of format) especially when it is commercial. It can be argued that it does not infringe copyright when fan art is determined to be fair use based on an analysis of the facts with fair use factors by the Court."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>