Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 985 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Geowisata merupakan suatu jenis komoditas pariwisata yang memanfaatkan keindahan,keunikan fenomena,daya tarik dan keindahan alam yang dinilai dapat memberikan kontribusi perkembangan pariwisata bagi suatu daerah....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinandus S. Nggao
"Kemiskinan merupakan masalah besar bagi Indonesia. Sebelum krisis pertengahan 1997, angka kemiskinan terjadi penurunan, namun sejak krisis meningkat lagi. Berbagai program telah dicanangkan baik pemerintah maupun non pemerintah seperti lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha. Supaya berbagai program tersebut makin efektif, maka diperlukan penelitian untuk mengevaluasi program. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program dan mengetahui fakor pendukung dan penghambat pelaksanaan program dengan studi kasus pada Program Pengembangan Keuangan Mikro Bina Swadaya Guswil DKI Jakarta di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan dan Kampung Melayu, Jakarta Timur dalam kurun waktu 2001 sampai pertengahan 2004. Evaluasi pelaksanaan program di lihat dari sisi input, process, dan outcome dengan menggunakan indikator yang disebar menurut kerangka penelitian. Untuk input indikator yang digunakan adalah ketersediaan, relevansi, upaya, kualitas, dan etisiensi. Sementara untuk process, indikator yang digunakan adalah pemanfaatan, kualitas, upaya, relevansi, dan keterjangkauan. Untuk mengevaluasi ourcome, peneliti menggunakan indikator dampak, yaitu pada pengembangan kapasitas SDM dan pengembangan usaha. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, pengamataan dan data sekunder berkaitan dengan program. Sementara teknik pemilihan informan dilakukan dengan purposive sampling. Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian adalah pengembangan masyarakar, karena program ini berkaitan dengan kedua konsep ini. Konsep lain, keuangan mikro dan usaha mikro, karena program ini berkaitan dengan pengusaha mikro dalan keuangan mikro.
Ada beberapa kesimpulan penting dari hasil penelitian ini. Pertama, Guswil DKI Jakarta telah berhasil menjangkau pengusaha mikro, mampu mengembangkan Sl KSM dengan anggota sebanyak 2.874 orang, terdiri dari 1.568 wanita dan 1.306 pria. Kedua, program ini sangat relevan dengan kebutuhan sasran program. Ketiga, program ini memiliki kendala dalam hal keterbatasan penyediaan dana, fasilitas, dan kapasitas staf Keempat, dari kelima aktivitas yang dilakukan, pengembangan KSM dan pengembangan administrasi KSM serta pengembangan permodalan Iebih banyak dilakukan, sementara dua aktivitas lain yaitu pengembangan usaha produktif dan pengembangan jejaring kurang diperhatikan. Kelima, program ini telah berhasil mengembangkan kapasitas individu anggota, namun hanya pada batas wawasan dan keterampilan yang relatif,sedikit. Sementara pengembangan usaha terjadi bukan karena intervensi yang dilakukan program tetapi lebih karena perjuangan individu anggota. Keenam, perubahan kebijakan terhadap fokus pelayanan telah membawa dampak yang tidak kondusif bagi para pelaksana lapangan dan menggagu pelaksanaan program di lapangan. Ketujuh, terjadi kredit macet yang menunjukkan terjadi penyelewengan dalam penyaluran dana dan juga sebagai dampak mengejar kemandirian guswil. Karena itu, sebaiknya upaya kemandirian guswil dilakukan tidak hanya dengan mengandalkan pendapatan dari pelayanan keuangan mikro, tetapi juga altematif sumber pendanaan lain, seperti mengembangkan usaha, menangani proyek.
Berdasarkan hasil evaluasi, peneliti menyarankan program ini diteruskan dengan beberapa perbaikan, seperti perlu lebih kreatif memobilisasi dana pihak lain untuk pelaksanaan program, monitoring lebih ketat, sehingga tidak terjadi Iagi penyelewengan penyaluran kredit dengan mengacu pada pedoman penyaluran kredit. Perbaikan Iainnya, pelayanan pengembangan usaha produktif perlu ditingkatkan, misalnya, guswil bisa menjadi trading house bagi pemasaran produk kelompok. Kapasitas para stafperlu ditingkatkan agar mampu melaksanakan tugasnya secara lebih optimal, misalnya melalui pelatihan-pelatihan di luar TPKS. Program ini perlu menerapkan secara jelas tahap terminasi, supaya ada kejelasan sampai batas mana sebuah kelompok atau anggota dilayani."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syaikhu
"Tesis ini membahas kebijakan pengembangan koleksi perpustakaan IAIN Ambon tahun 2006-2007. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif, dengan informan penelitian terdiri dari 5 orang yang terlibat langsung dalam proses pengambilan kebijakan tentang pengembangan koleksi perpustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan koleksi perpustakaan IAIN Ambon selama kurun waktu 2006-2007 tidak menggunakan acuan kebijakan tertulis. Kebijakan pengembangan koleksi didasarkan pada perintah lisan dari pimpinan perguruan tinggi kepada kepala perpustakaan, keputusan rapat tingkat pimpinan bersama kepala perpustakaan, Keputusan rapat kerja tahunan, dan keputusan pimpinan perguruan tinggi tentang buku sumbangan wajib bagi mahasiswa akhir studi, sehingga dibutuhkan kebijakan pengembangan koleksi tertulis.

This thesis describes the collection development policy of State Islamic Institute Ambon in the year of 2006-2007. This descriptive qualitative research has done by a case-study method that inspects deeply by means of any deep interview, observation, and document analysis. The informen of this thesis are 5 people who involve directly with the process of determining policies about developing library collections.
The result of this research shows us that to develop the collections of the library of State Islamic Institute Ambon in the year of2006-2007 was not use such a written policy. The collection development policy was based upon some rector’s jugment for the library, some consideration between rector, the head of the department and the head of the library about collection development. Therefore the library of State Islamic Institute Ambon needs a written collection development policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T26110
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jurianto
"Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis lingkungan internal dan eksternal yang ada pada perpustakaan STAIN Curup untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis SWOT. Dari hasil analisis SWOT diketahui bahwa perpustakaan STAIN Curup saat ini berada pada posisi kuadran I, yaitu mempunyai sedikit kekuatan internal dan peluang eksternal yang cukup besar. Maka strategi yang harus diterapkan perpustakaan STAIN Curup dalam pengembangannya adalah strategi pertumbuhan yang agresif dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk meraih peluang sebesar-besarnya. Konsep perencanaan strategis yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa rumusan program pengembangan perpustakaan STAIN Curup di masa yang akan datang.

This research is qualitative research with a descriptive approach. This research was conducted to analyze the internal and extemal environment in the STAIN Curup library to know the strengths, weaknesses, opportunities and threats. Analyzing in this research using a SWOT analysis. From the results of the SWOT analysis was known that the STAIN Curup library at this time is on the position of first quadrant, which have few internal strengths and extemal opportunities are quite large. So the strategy should be applied in the STAIN Curup library development is an aggressive growth strategy by using strength to take advantages the opportunities. The concept of strategic planning that resulted in the fotmulation of this research are the development of libraiy STAIN Curup program for the future."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T26197
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Putri Kussanti
"Kerjasama BIMP-EAGA merupakan sebuah realisasi dari regionalisme dalam bentuk institusi regional/sub-regional untuk mencapai kepentingan ekonomi, khususnya perdagangan, investasi dan pariwisata. Salah satu keunggulan kerjasama sub-regional adalah faktor kedekatan geografis antar wilayah negara-negara anggotanya. Dalam konteks pengembangan ekowisata di dalam kerjasama BIMP-EAGA para pemangku kepentingan pun memandatkan faktor geografis ini, selain juga keunggulan yang lain berupa kekayaan sumber daya alam dan keindahan alam, keragaman budaya daerah, termasuk budaya tradisional masyarakat yang dimiliki oleh hampir semua negara anggota BIMP- EAGA. Kerjasama sub-regional BIMP-EAGA di bidang pariwisata ingin mengembangkan konsep ekowisata atau community based ecotourism sebagai konsep yang memadukan sektor pariwisata, lingkungan hidup dan sektor ekonomi atau pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Keikutsertaan masyarakat lokal dalam pengelolaan ekowisata dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan mereka melalui pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM), maupun sebagai pemasok hasil-hasil pertanian serta kerajinan tradisional untuk keperluan para wisatawan, dan sebagainya. Sebagai fasilitator, pemerintah Indonesia berperan besar untuk menyediakan fasilitas utama maupun pendukung yang berkaitan dengan ketersediaan infrastruktur fisik serta regulasi dan kebijakan di bidang pariwisata, khususnya ekowisata. Meskipun peran dan kontribusi pemerintah masih relatif terbatas, bahkan kebijakan ekowisata pun belum diformulasikan secara jelas. Peran pihak swasta dalam mengelola ekowisata baik di Indonesia maupun di dalam kerjasama EAGA tidak atau belum dilakukan secara maksimal., selain karena kebijakan pemerintah yang tidak jelas, juga karena belum tersedianya infrastruktur yang memadai di kawasan ekowisata. Padahal ketersediaan infrastruktur yang baik menjadi daya tarik bagi pengusaha dan investor, Pengembangan kawasan ekowisata di Indonesia juga mendapat perhatian internasional berupa bantuan dari organisasi atau lembaga internasional maupun negara donor di daerah-daerah wisata, terutama berkaitan dengan tujuan dan program pelestarian alam. Selain keuntungan ekonomi, bagi Indonesia pengembangan ekowisata dapat membentuk citra politik Indonesia dalam upaya pelestarian alam dan lingkungan hidup secara global terutama dalam mencegah atau menanggulangi dampak lebih buruk dari global warming dan climate change.
BIMP-EAGA cooperation is a realization of regionalisme institutions in the form of regional / sub-regional to reach the interest of economy, particularly trade, investment and tourism. One of the benefits of sub-regional cooperation, including the BIMP-EAGA is among the factors of geographical proximity of countries members. In the context of the ecotourism development the stakeholders in this BIMP-EAGA cooporation can take the advantage of this geographical factors, in addition, they also can take the benefits in other forms such as weahh in natural resources, natural beauty, the diverse of culturals, including traditional community property which are owned by almost all of the members. The sub-regional BIMP-EAGA cooperation in the tourism field wants to develop the ecotourism concept or community-based ecotourism as a blend between the tourism sector, the environment (friendly environment) and the economic sector, namely, the empowerment of the local communities as active actors of ecotourism, Participation of the local communities in the ecotourism management can increase their income and welfare through the development of amali and medium enterprises (SMEs), as well as the results of traditional agriculture and handicrafts for the tourists, and so forth. As a facilitator, Indonesian government has a big role to provide the primary and supporting facilities associated with the availability of adequate physical infiastructure and regulatory and the policy in the tourism field, especially ecotourism. Although the role and contribution of the government is still relatively limited, even ecotourism policy is not formulated clearly yet The private party has a role in managing the ecotourism bolh in Indonesia and in the EAGA cooperation. However, the role can not be done property because of government policies are not clear, also because the availability of adequate infrastructures in the ecotourism area are not provided. Infrastructure restrietiveness become obstacles in the development of ecotourism because the businessmen and investors are not interested. The development in the ecotourism field in Indonesia has big potential in the future because of the international attention which organized as assistance fiom international organizations or agencies and donor countries in the tourism areas, especially whom related to the nature preservation. The benefits of ecotourism of developmental in Indonesia is to create good image of Indonesian politic in terms of nature conservation property and the environment, especially in preventing or tackling the worse impact of global warming and climate change."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T26398
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi , 2007
R 338.9 IND p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang polarisasi sosialisasi pengembangan KTSP, stratrgi penmge,bangan KTSP yang dilakukan oleh satuan pendidikan, dan hasil - hasil dokumen KTSP yang telah dikembangkan oleh satuan pendidikan serta kendala yang dalam mengembangkan KTSP
..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hyacintha Susanty Yahya
"ABSTRAK
Kebutuhan dan kelangkaan karyawan bertalenta bagi pertumbuhan perusahaan kini semakin dirasakan perusahaan-perusahaan di dunia. Pengembangan karyawan bertalenta pun kini menjadi pokok perhatian utama perusahaan, khususnya pada jenjang eksekutif sebagai pimpinan tingkat tinggi perusahaan. PT X pada dasarnya telah memiliki sistem pengembangan manajemen talenta yang baik, namun masih terdapat beberapa hal yang perlu disempurnakan dalam tataran praktek implementasinya. Tinjauan dan analisis tesis terbagi menjadi tiga: proses identifikasi, pengembangan dan evaluasi terhadap hasil pengembangan eksekutif bertalenta pada PT X. Dalam penelitian kualitatif diperoleh beberapa temuan menarik yang berasal dari responden dari peserta, observer dan penanggung jawab pelaksana. Dalam proses identifikasi eksekutif bertalenta, ditemukan bahwa proses seleksi yang ada ternyata belum mampu menghasilkan talent pool executive yang sesungguhnya. Dalam proses pengembangan ditemukan walau pengembangan secara in-class telah dilakukan dengan sangat baik, namun ternyata efektifitas pengembangan eksekutif justru terletak pada pengembangan non-in-class. Dan dalam proses evaluasi ditemukan bahwa eksekutif bertalenta yang dihasilkan selama ini ternyata belum memenuhi harapan manajemen terhadap mereka. Di akhir penulisan, integrasi dan penyempurnaan program-program pengembangan menjadi usulan rekomendasi terhadap pengembangan eksekutif bertalenta pada PT X.

ABSTRACT
The needs and scarcity of talent employee to grow the company become urgent and important matters in the world. Nowadays talent development becomes the company focus in human resource area. Basically PT X already has a good talent development system, but there are some items to be improved according to the implementation practices. The analysis is divided into three process: identification, development, and evaluation to the executive development in PT X. Some interesting things were found in the qualitative research that has been done with the respondent from the participants, observers and person in charge for the development process. In the identification process, it was found that the current selection process still could not produce the real executive talent pool. In the development process, although PT X was already very good in running the in-class program approach, but the executive development effectiveness did not depend on the in-class program, but on the non-in-class program. In the evaluation process, it was found that the executive talent development result has not met management expectation. At the end, a systematic program integration approach was recommended for the improvement of the current executive talent development in PT X.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27207
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Uguy, Mediana Johanna Hendriette
"ABSTRAK
Suburbanisasi dalam pengembangan wilayah jabotabek, ditandai dengan pembangunan jalan raya bebas hambatan yang memencar dari Jakarta hampir ke segal arah, yang menghasilkan pola perkembangan sprawl. Berpindahnya fungsi hunian ke pinggi kota Jakarta mendorong pula timbulnya fungsi-fungsi lain yang mengikutinya yaitu kesehatan, pendidikan, perbelanjaan, dan lain-lain. Pembangunan kawasan pinggir kota yang sangat pesat ini telah menimbulkan juga berbagai permasalahan lingkungan hidup.
Timbulnya permasalahan lingkungan hidup di kawasan peri-urban antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Fungsi daerah-daerah resapan dan tangkapan air berkurang, digantikan oleh fungsi permukiman, baik untuk hunian maupun usaha komersial; (2) Kapasitas infrastruktur jalan raya dan jaringan transportasi massal tidak memadai untuk melayani penduduk ulang-alik; (3) Arus ulang-alik yang tinggi juga menunjukkan mata pencarian penduduk yang tinggal di luar kota berada di dalam Kota Jakarta; (4) Harga lahan relatif murah di luar jakarta merupakan salah satu pendorong pembangunan fasilitas hunian besar-besaran di kawasan peri-urban; (5) Kapasitas pelayanan publik tidak sepadan dengan pertumbuhan populasi dan kompleksitas pembangunan di peri0urban. Kualitas lingkungan buruk seperti kekumuhan, jalan rusak, limbah yang tidak teratasi dengan baik, dan tata ruang semrawut merupakan indikasi dari fungsi pelayanan publik yang tidak berjalan dengan baik.
Berdasarkan pengenalan permasalahan di atas, saya mengembangkan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
(1) Apakah kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan perkotaan yang ada telah mengarahkan pembangunan menuju tujuan keberlanjutan, yaitu telah mempertimbangkan keseimbangan tujuan-tujuan ekologi, ekonomi, dan sosial? Pada implementasi dari kebijakan tersebut, aspek-aspek apa saja yang menjadi penghambat tercapainya tujuan keberlanjutan dimaksud.
(2) Faktor-faktor apa saja yang menentukan pengembangan lingkungan peri-urban?
(3) Konsep apa yang dapat diusulkan bagi pengembangan lingkungan peri-urban yang menuju keberlanjutan?
Tujuan dan Manfaat
Tujuan utama penelitian ini adalah menemukan konsep baru bagi pengembangan lingkungan peri-urban yang menuju keberlanjutan. Upaya membangun konsep dimaksud, antara lain dengan: (1) Mengevaluasi kebijakan pembangunan perkotaan dan mengenali aspek-aspek apa saja yang menjadi pendorong maupun penghambat dalam pencapaian tujuan berkelanjutan;
(2) Menemukan faktor-faktor yang membentuk kawasan peri-urban, baik eksternal maupun internal; dan (3) Mengajukan konsep berkelanjutan perkotaan sebagai tujuan pengembangan.
Manfaat studi ini adalah turut mengisi khazanah Ilmu Lingkungan, sebagai body of knowledge, menyangkut aktivitas manusia dalam mengintervensi kawasan peri-urban dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ekologi dalam perencanaan. Pemanfaatan ruang dan pengelolaan kota. Dalam konteks ini ditekankan bahwa manusia adalah bagian dari lingkungan hidup kotanya yang saling berinteraksi secara interdependen dengan komponen lainnya menuju suatu keadaan homeostasis atau keseimbangan.
manfaat praktis bagi pemerintah adalah tersedianya salah satu referensi, untuk mengevaluasi serta mengembangkan pembangunan dan pengelolaan kotanya, mengenal dan memahami lingkungan hidup lokalnya, baik potensi maupun ancaman yang terkandung di dalamnya. Bagi masyarakat umum, perorangan, atau lembaga swadaya, atau badan-badan perwkilannya, hasil studi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan hidupnya secara lokal maupun dalam pengertian yang luas; guna berpartisipasi scara lebih cerdas dan efektif dalam penentuan kebijakan, perencanaan, dn pengelolaan kota tempat tinggalnya. Kita membentuk lingkungan kita dan kemudianlingkungan yang kita bentuk itu membentuk kita. Pilihan ada pada kita."
2006
D642
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilbert, Scott F.
Massachusetts: Sinauer Associattes, 2000
571.8 GIL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>