Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abas
"Penelitian ini berangkat dari asumsi bahwa di era pemerintahan demokratis baru di bawah kepemimpinan sipil, menarik militer dari bisnis tampaknya masih merupakan masalah besar karena masih relatif kecilnya alokasi anggaran militer yang disediakan. Dengan demikian, fokus permasalahan yang dimunculkan adalah bagaimana bisnis militer beroperasi sekarang ini dan bagaimana kontrol sipil atas bisnis militer.
Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melihat studi kasus bisnis militer di Era Reformasi sekarang ini. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan informan kunci seperti perwira aktif di Mabes TNI, purnawirawan, Sekjen Departemen Pertahanan, pengamat militer, pengusaha, dan staf ahli Yayasan Kartika Eka Paksi. Landasan teoritik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kontrol sipil atas militer. Teori ini antara lain menyatakan bahwa bila pemerintahan sipil tidak mampu memberikan anggaran yang mencukupi, menentukan prioritas dan strategi pertahanan, maka kontrol sipil atas bisnis militer menjadi lemah. Bila pemerintahan sipil gagal meningkatkan perkembangan ekonomi serta memelihara ketertiban, dan pada saat yang bersamaan institusi politik lemah serta para pemimpin politik menarik militer ke wilayah kepentingannya, maka kontrol sipil atas bisnis militer menjadi tidak efektif. Bila pemerintahan sipil menghadapi ancaman internal yang tinggi, maka kontrol sipil atas bisnis militer menjadi lemah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berjalannya bisnis militer sejak dahulu hingga kini karena tidak adanya peraturan dan undang-undang yang melarang praktek bisnis tentara. Temuan lain menunjukkan bahwa lemahnya otoritas sipil dan kukuhnya kekuatan militer menyebabkan lemahnya posisi tawar sipil di hadapan militer sehingga praktek bisnis tentara tetap beroperasi.
Keterbatasan anggaran negara untuk memberikan budget anggaran pertahanan serta keterpurukan ekonomi menambah lemahnya posisi pemerintah sipil di hadapan tentara karena tidak dapat memberi anggaran yang cukup untuk mereka sehingga membuat mereka merasa benar ketika melakukan praktek bisnis. Temuan penelitian ini sekaligus mendukung proposisi teori tersebut.
Penelitian ini antara lain berkesimpulan bahwa membangun TNI sebagai kekuatan yang profesional dalam pertahanan negara, tidak pada tempatnya membiarkan TNI mencari dan mengalokasikan anggarannya sendiri tanpa kontrol otoritas sipil. Karena itu, penelitian ini antara menyarankan bahwa supremasi sipil atas militer perlu segera ditegakkan, terutama sekali dalam hubungannya dengan bentuk kontrol atas anggaran di mana seluruh pendanaan militer mesti sepengetahuan DPR."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13782
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abas
"Kabupaten Sambas merupakan daerah multietnis yang sangat rawan dengan konflik kekerasan horizontal. Konflik antar Dayak-Melayu dan Madura tahun 1999 merupakan fakta sosial yang memperlihatkan semakin rentannya hubungan sosial antar penduduk di daerah itu. Konflik dengan kekerasan, apapun latarbelakangnya akan berdampak terhadap terganggunya hubungan sosial antar masyarakat yang pada gilirannya akan menghambat fungsi sosial masyarakat. Karena itu penelitian ini berusaha untuk memahami latar belakang dan dampak sosial konflik etnik di kabupaten Sambas tahun 1999 tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menempatkan informan sebagai sumber data primer dan dokumen sebagai sumber data sekunder. Informasi dijaring melalui wawancara mendalam dengan informan kunci yang kemudian data tersebut ditranskrip dan dilakukan kategorisasi sesuai dengan pembabakannya yang kemudian dilakukan analisis dan interpretasi terhadap berbagai sumber informasi tersebut. Dalam upaya updating data dan informasi, peneliti juga melakukan diskusi dengan para ahli dalam rangka untuk menajamkan temuan lapangan.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa konflik antar etnik yang terjadi di kabupaten Sambas tahun 1999 dipicu oleh perkelahian antar warga dari etnik Melayu dan Madura yang diikuti dengan pembunuhan, Konflik tersebut merupakan konflik laten yang menjadi manifest ketika ada faktor pemicu tersebut. Hal ini kemudian berinterkasi dengan berbagai faktor Iainnya seperti stereotipe etnik, heterogenetis budaya, pertentangan elit politik dan perebutan sumber daya ekonomi sehingga konflik terbuka dengan kekerasan tak bisa terhindarkan. Konflik tersebut tidak hanya merusak tatanan sosial tetapi telah berdampak terhadap semakin retaknya hubungan sosial antar etnik. Melayu, Dayak dan Madura. Mereka terpaksa harus berpisah dimana orang Melayu dan Dayak tidak mau menerima lagi orang Madura untuk kembali ke wilayah Kabupaten Sambas. Hal tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa nilai-nilai sosial yang dianut masyarakat Melayu dan Dayak menjadi rapuh. Budaya menghargai tamu atau pendatang walaupun itu musuh yang selama ini dibanggakan oleh orang Melayu dan Dayak menjadi sebuah keniscayaan yang perlu dipertanyakan kembali.
Karena itu, dapat disimpulkan bahwa konflik etnik yang terjadi di kabupaten Sambas tahun 1999 disebabkan oleh berbagai faktor yang muitidemensional. Keragaman budaya merupakan faktor utama yang mempengaruhi terjadinya berbagai benturan antar warga Melayu, Dayak dan Madura yang kemudian berinteraksi dengan fakor ekanomi dan politik, sehingga konflik yang tadinya laten berubah menjadi konflik manifest dengan kekerasan. Penolakan orang Melayu dan Dayak Sambas terhadap warga Madura untuk kembali ke kabupaten Sambas merupakan bentuk ketidakmampuan pemerintah dalam memberikan jaminan rasa aman bagi masyarakatnya. Hal tersebut sekaligus merupakan pengingkaran terhadap pengakuan akan keberagaman masyarakat Indonesia. Dalam jangka panjang fenomena tersebut bisa melahirkan semangat etnisitas berbasis wilayah dominasi yang pada gilirannya bisa menghambat proses demokrasi dan tumbuhnya civil society di daerah tersebut. Untuk itu pemerintah bersama masyarakat sipil harus mengambil langkahlangkah dialogis dalam rangka mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sekaligus membangun semangat bare diantara warga yang berkonflik dengan tetap berpegang pada prinsip demokrasi. Selain itu juga perlunya dipikirkan upaya-upaya pencegahan secara dini dalam rangka mengantisipasi munculnya konflik kekerasan sekaligus membangun solidaritas diantara warga atas dasar semangat bhineka tungal ika."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T183
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman Abas
"E-commerce diartikan sebagai mekanisme bisnis dengan menggunakan media elektronik. Perkembangannya dari tahun ke tahun menunjukan peningkatan yang sangat signifikan seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Peluang untuk mengenakan pajak atas transaksi ini sangat besar terutama Pajak Konsumsi yaitu Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Namun sampai dengan saat ini, ketentuan perpajakan yang berlaku, yaitu UU PPN Tahun 2000, belum mengatur secara jelas tentang bagaimana sistem dan prosedur pengenaan PPN atas transaksi ini. Pada beberapa negara seperti Irlandia, Inggris, Australia dan Singapura secara khusus telah membuat aturan mengenai transaksi ini.
Tesis ini disusun berdasarkan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk melukiskan substansi ekonomi transaksi e-commerce. Pengumpulan data untuk keperluan analisis diperoleh melalui penelitian dokumen meliputi studi kepustakaan dan wawancara dengan pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, yaitu staf Sub Direktorat PPN Jasa dan Kepala Sub Direktorat Aplikasi Politik Hukum dan Keamanan Direktorat E-Business pada Departemen Komunikasi dan Informatika. Kerangka teori yang digunakan adalah teori sistem dan pemungutan pajak, teori PPN, prinsip pemajakan, dan konsep penyerahan. Sebagai perbandingan, dilakukan studi pustaka terhadap beberapa negara untuk mengetahui bagaimana negara-negara tersebut memperlakukan transaksi e-commerce dalam ketentuan PPN-nya. Bagaimana negara tersebut melakukan identifikasi atas obyek, subyek dan saat terutangnya dan bagaimana prosedur administrasinya. Berdasarkan penelitian, Indonesia masih dimungkinkan melakukan pengenaan PPN atas transaksi e-commerce berdasarkan ketentuan Undang-undang perpajakan terutama UU PPN Tahun 2000 dan UU KUP Tahun 2007. Ketentuan pengenaan PPN diperkuat juga dengan dikeluarkannya aturan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU Nomor 11 Tahun 2008) yang intinya mengatur masalah penggunaan dokumen elektronik, tanda tangan elektronik dan pengaturan pelaku transaksi e-commerce. Untuk itu diharapkan Direktorat Jenderal Pajak agar membuat aturan yang jelas mengenai transaksi e-commerce terutama dalam membuat sistem dan prosedur pengenaan PPN atas transaksi e-commerce yang didasarkan atas asas kepastian hukum, asas kemudahan dan berbiaya rendah dengan menggunakan bantuan teknologi.
The term e-commerce is defined as a business mechanism using electronic media. It is shown that e-commerce develops significantly year by year along with the development of information technology. Although, the possibility to impose consumption tax namely Value Added Tax (VAT) on such transaction is very high. However, until now, the Indonesian VAT Law ( Law Number 18 Year 2000) has not clearly ruled the system and procedure of it. In some countries, as a comparison, such as Ireland, United Kingdom (UK), Australia and Singapore, VAT already apllied to this transaction. This thesis is drawn up pursuant to reseach by using qualitative approach with analyzes descriptive methode. The aim of this research is to describe the economic substance of e-commerce transaction for impose VAT purpose. Data collection for the purpose of analyzes was obtained through document evaluation comprising bibliography study and site research that shall cover interview with officials of Directorat General of Taxes and Sub Directorate of Politic, Law and Security Application on Departement of Information and telematics. Theoretical reference applied is tax collection and tax system theory, VAT theory, taxing principles, and supplies concept. As a comparison, bibliography study and site research is done to certain country to describe how their VAT regualation treating e-commerce taxation. How they identify the object, person, tax due and it?s administration procedure.
According to this research, Indonesia is still enable to impose VAT on e-commerce transaction pursuant to taxation law, that is VAT Law and The General Tax Provisions and Procedures Law, and trenghtened with The Law of Information and Electronic Transaction (Law Number 11 Year 2008) that arrange of using electronic document, digital signature, and the arrangement of the persons who involve in electronic transaction (e-commerce). Therefore, it is advisable to Directorate General of Taxes in order to make a clear and comprehensive regulation about e-commerce transaction, especially in making system and procedure for taxing VAT on e-commerce transaction base on certainty principle, ease of administration and low cost by using technology.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24560
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saleh Abas
"Situasi politik Indonesia pascapemilu 1955 ternyata melahirkan ketidakstabilan politik yang berkepanjangan dan menimbulkan ketidakpuasan dari beberapa kalangan masyarakat. Presiden Sukarno yang terasing secara politik melihat celah untuk kembali ke panggung politik dengan memanfaatkan ketidakpuasan beberapa kalangan di masyarakat terhadap tingkah lake partai politik dalam menangani beberapa. Salah satunya adalab intervensi pada urusan militer. Pada pertengahan 1957 Sukarno mengungkapkan keinginannya terhadap kehidupan demokrasi di Indonesia. la ingin satu situasi politik yang stabil yang disebutnya demokrasi terpimpin.1 Kemudian, presiden mengajukan konsep yang intinya pertama, dalam kabinet seharusnya terdapat semua golongan masyarakat atau pembentukan sebuah kabinet koalisi berkaki banyak. Hal ini didasarkan pads selalu ditolaknya Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk masuk dalam kabinet oleh partai yang dominan kala itu, yaitu partai yang berbasis agama (Islam) seperti Masyumi dan Nahdlatul Ulama (NU). Kedua, dibentuknya sebuah dewan nasional yang berdasarkan pada sifat-sifat fungsional dan akan dipimpin langsung oleh Sukarno? Usul Sukarno itu mendapat tanggapan positif dari kalangan militer...."
2001
S12421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husen Abas
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985
R 499.2263 HUS k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Maydinna Zahira Abas
"Analisis Situasi
1. Chevron merupakan perusahaan pertambangan multinasional yang memiliki pertambangan di Indonesia, salah satunya Pekanbaru, Riau. Chevron telah lama mengadopsi pesan "Sistem Smith”.
2. "Sistem Smith” adalah tata cara berkendara yang baik dan benar yang telah diterapkan diluar negri. Poin-poin dalam Sistem Smith menjelaskan cara untuk membuat pengendara dapat menghindari penyebab kecelakaan.
3. Ibukota Provinsi Riau, yaitu Pekanbaru, memiliki jumlah kecelakaan yang cukup tinggi. Di tahun 2010 dan 2011 Riau menduduki posisi ke-10 sebagai provinsi di Indonesia dengan kecelakan terbanyak, dengan Pekanbaru sebagai kota yang cukup banyak mengalami kecelakaan di Riau. Mayotritas korban kecelakaan di Pekanbaru merupakan masyarakat usia produktif.
4. Masyarakat Pekanbaru membutuhkan informasi mengenai "Sistem Smith” dan diedukasi tentang bagaimana cara menerapkan "Sistem Smith” saat berkendara.
Tujuan
Meningkatkan awareness target khalayak tentang Sistem Smith dan merubah perilaku menjadi lebih mengutamakan keselamatan dalam berkendara, sehingga angka kecelakaan di Pekanbaru menjadi berkurang. Strategi Melaksanakan serangkaian kegiatan kampanye pemasaran sosial dengan cara yaitu dengan strategi Above The Line dan Below The Line Khalayak Sasaran Siswa dan mahasiswa aktif, usia 16-23 tahun, yang tidak aware terhadap keselamatan dalam berkendara.
Pesan Kunci
Lakukan dan Sampaikan Sistem Smtih
Program
Rangkaian kegiatan Above The Line (PSA & poster) dan Below The Line (Special event & online competition), yang rinciannya antara lain :
1. Membuat Akun Jejaring sosial Sistem Smith, pada Facebook, Twitter, dan Youtube
2. Membuat Public Service Advertising (PSA) dan poster berisi pesan Sistem Smith
3. Roadshow : Sistem Smith Goes To School and Campus
4. Lomba Ceritaku, Ceritamu
5. Lomba Pemilihan Duta Sistem Smith
6. Lomba Flashmob
7. Lomba Pembuatan Film Pendek
8. Lomba Band
9. Sistem Smith Week
Jadwal
1. Membuat PSA, Januari 2013
2. Membuat poster berisi pesan Sistem Smith 2013
3. Roadshow : Sistem Smith Goes To School and Campus, Desember - Januari 2013
4. Lomba Ceritaku, Ceritamu,
5. Lomba Pemilihan Duta Sistem Smith, Januari - Maret 2013
6. Lomba Flashmob, Maret - Juni 2013
7. Lomba Pembuatan Film Pendek, Juli - November 2013
8. Lomba Band, Juli - November 2013
9. Sistem Smith Week, Oktober 2013
Anggaran Total anggaran yang dikeluarkan dalam seluruh rangkaian kegiatan ini adalah Rp1.278.615.000,-
Evaluasi Metode Evaluasi yang digunakan adalah metode input - output - outcome.
Input: evaluasi terhadap segala proses yang berlangsung dalam rangka mengadakan kegiatan.
Output: evaluasi terhadap sesuatu yang nyata (produk) terkait hasil kegiatan.
Outcome: pengukuran dampak dan evaluasi hasil pelaksanan program.

Situation Analysis
1. "Smith System" is the way how to ride well that applied abroad. The points of Smith system explain how to avoid the rider from accident cause.
2. Chevron is multinational oil and gas company that has many fields in Indonesia. One of them is in Pekanbaru, Riau. Chevron has adopted "Smith System" for very long time.
3. The capital city of Riau province is Pekanbaru, has a quite big amount of accidents. On 2010 and 2011, Riau is in the 10th position as the biggest amount of accidents.
4. Pekanbaru society needs information about "Smith System" and educated about how to apply "Smith System" while riding.
Goal
To further develop target audience's awareness about Smith System in order to change their behavior to become safer drivers and consequently reduce the number of accidents in Pekanbaru. Strategy Do the series of social marketing campaign by special event, online completion, and PSA Target Audience The target audience is productive age category, 16 -23 years old, no awareness toward safety while riding
Key massage
Do and send a massage of "Smith System"
Programs
The special event of special event and online competitons contains:
1. Making Social media account for Sistem Smith, including Facebook, Twitter, and Youtube
2. Producing Public Service Advertising (PSA) and billboard about the key of Sistem Smith
3. Roadshow : Sistem Smith Goes To School and Campus Roadshow: "Smith System" Goes to School and Campus
4. Competition with theme "Your Story, My Story"
5. "System Smith" Ambassador Election
6. Flashmob Competition
7. Short Movie Competition
8. Band Competition
9. Smith System Week
Schedule
1. Making Social media account for Sistem Smith, including Facebook, Twitter, and Youtube, January 2013
2. Producing Public Service Advertising (PSA) and billboard about the key of Sistem Smith, January 2013
3. Roadshow : Sistem Smith Goes To School and Campus, Desember - Januari 2013
4. Competition with them "Your Story, My Story", January 2013
5. "Smith System" Ambassador Election, January - March 2013
6. Flashmob Competition, March - June 2013
7. Short Movie Competition, July - November 2013
8. Band Competition, July - November 2013
9. "Smith System" Week, October 2013
Budget
The total of budget for all the events in social marketing campaign is IDR 1.278.615.000,-
Evaluation
Evaluation methods that used here is input - output - outcome method.
Input: evaluation toward all on-going process in the events Output: evaluation toward real things (product) related to the result of event.
Outcome: the effect measurement and program result evaluation
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Abas
"Lansia yang terus meningkat populasinya diharapkan memiliki kualitas hidup yang baik. Salah satunya dengan memelihara fungsi kognitif. Senam GLO dilakukan tiga kali seminggu, 30 menit per sesi mampu meningkatkan fungsi kognitif. Lansia di panti Cibubur belum melakukan senam GLO tiga kali seminggu. Tujuan penelitian untuk melihat pengaruh senam GLO terhadap fungsi kognitif lansia. Metode penelitian ini adalah eksperimen semu tanpa kontrol dengan intervensi senam GLO 30 menit per sesi, tiga kali seminggu selama satu bulan. Fungsi kognitif dinilai dengan Mini Mental State Examination (MMSE). Besar sam pel 39 lansia dari populasi lansia di sasana sesuai kriteria inklusi. Uji statistik menggunakan paired t test. Hasil uji menunjukan ada pengaruh intervensi terhadap fungsi kognitif dari mean MMSE = 22,95 (SD = 1,413) menjadi 27,95 dengan SD = 1,297 (p value= 0,000 < a = 0,05). Kesimpulannya, senam GLO 30 menit per sesi, tiga kali seminggu meningkatkan fungsi kognitif.

The increasing number of elderly population is expected to have a good quality of life. One of them is maintaining cognitive function. GLO exercises that is done three times a week, 30 minutes per session can improve cognitive function. Elderly in nursing home Cibubur do not gymnastics GLO three times a week. The purpose of research was to look at the effect of exercise GLO on cognitive function of elderly. Methods this was a quasi-experimental study without control by GLO exercise 30 minutes per session, three times a wee~ for one month. On Cognitive function was assessed by the Mini Mental State Examination (MMSE). A total number of 39 elderly is of in the nursing home fit the inclusion criteria. Statistical test using paired t test. The test results showed effect of the intervention on cognitive function of the mean MMSE = 22.95 (SD = 1.413) to 27.95 with SD = 1.297 (p value= 0.001 < a= 5%). Conclusion, gymnastics GLO 30 minutes per session, three times a week improves cognitive function.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T42862
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Abas
"ABSTRAK
Prevalensi lansia penyandang demensia terus bertambah, sehingga lansia dengan risiko
demensia harus dicegah agar tidak menjadi demensia. Senam GLO 30 menit tiga kali seminggu,
aktifitas hobi, interaksi sosial dan dukungan keluarga mampu memelihara fungsi kognitif
lansia. Tujuan inovasi CERDIK ASIK adalah untuk melihat pengaruh Aktifitas hobi, Senam
GLO, Interaksi sosial dan dukungan Keluarga terhadap fungsi kognitif lansia. Metode yang
dipilih adalah eksperimen semu tanpa kontrol dengan intervensi senam GLO, asuhan
keperawatan komunitas dan keluarga selama 3 bulan. Sampel 20 lansia dari populasi 59 lansia
dengan risiko, 10 keluarga lansia, kader kesehatan dan penanggungjawab program lansia di
Puskesmas. Uji statistik menggunakan paired t test. Hasil uji menunjukan ada peningkatan
pengetahuan, sikap dan keterampilan kader, keluarga dan tenaga kesehatan tentang demensia,
serta pengaruh intervensi terhadap fungsi kognitif. Rerata MMSE pre intervensi = 22.30 (SD =
1.34) dan pot intervensi menjadi 27.10, SD = 1.83 (p value = 0,000 < α = 5%). Perbedaan
mean MMSE pre dan pos 4.8, SD=1.28 (p value = 0,000 < α = 5%). Implikasi; Program
CERDIK ASIK menjadi pilihan intervensi untuk lansia risiko demensia di masyarakat dan
dasar penelitian selanjutnya. Kesimpulannya, implementasi program CERDIK ASIK
meningkatkan fungsi kognitif secara signifikan. ABSTRACT
The prevalence of older people with dementia continues to grow , so seniors with the risk of dementia
must be prevented so not become dementia. GLO Gymnastics for 30 minutes three times a week,
combined with hobby activities, social interaction and support of family is able to maintain
cognitive functions of the elderly. The purpose of the innovation project was to see the
influence of CERDIK ASIK Activities, GLO gymnastics , social interaction and support of
Families on elderlies? cognitive function. The method selected was quasi experiments without
control by intervention of gymnastic GLO, nursing care of the community and the family for 3
months. A sample of 20 elderly population from 59 at risk elderly, 10 families, elderly cadres
responsible for the health and elderly program at the clinic. Statistical tests using the paired t
test showed there was is an increase in knowledge, attitudes and skills cadres, family and
paramedics about dementia , as well as the influence interventions affecting cognitive function.
Pre intervention average MMSE = 22.30 (SD = 1.34) to 27.10, SD = 1.83 (p value = 0.000 < α
= 5%). The difference in MMSE mean pre and post 3.0, SD = 1.28 (p value = 0.000 < α = 5%).
Implication; program cerdikasik be an option intervention to elderly risk dementia in the
community and the base of the next research.In conclusion, the implementation of CERDIK
ASIK program improved cognitive function significantly.;The prevalence of older people with dementia continues to grow , so seniors with the risk of dementia
must be prevented so not become dementia. GLO Gymnastics for 30 minutes three times a week,
combined with hobby activities, social interaction and support of family is able to maintain
cognitive functions of the elderly. The purpose of the innovation project was to see the
influence of CERDIK ASIK Activities, GLO gymnastics , social interaction and support of
Families on elderlies? cognitive function. The method selected was quasi experiments without
control by intervention of gymnastic GLO, nursing care of the community and the family for 3
months. A sample of 20 elderly population from 59 at risk elderly, 10 families, elderly cadres
responsible for the health and elderly program at the clinic. Statistical tests using the paired t
test showed there was is an increase in knowledge, attitudes and skills cadres, family and
paramedics about dementia , as well as the influence interventions affecting cognitive function.
Pre intervention average MMSE = 22.30 (SD = 1.34) to 27.10, SD = 1.83 (p value = 0.000 < α
= 5%). The difference in MMSE mean pre and post 3.0, SD = 1.28 (p value = 0.000 < α = 5%).
Implication; program cerdikasik be an option intervention to elderly risk dementia in the
community and the base of the next research.In conclusion, the implementation of CERDIK
ASIK program improved cognitive function significantly.;The prevalence of older people with dementia continues to grow , so seniors with the risk of dementia
must be prevented so not become dementia. GLO Gymnastics for 30 minutes three times a week,
combined with hobby activities, social interaction and support of family is able to maintain
cognitive functions of the elderly. The purpose of the innovation project was to see the
influence of CERDIK ASIK Activities, GLO gymnastics , social interaction and support of
Families on elderlies? cognitive function. The method selected was quasi experiments without
control by intervention of gymnastic GLO, nursing care of the community and the family for 3
months. A sample of 20 elderly population from 59 at risk elderly, 10 families, elderly cadres
responsible for the health and elderly program at the clinic. Statistical tests using the paired t
test showed there was is an increase in knowledge, attitudes and skills cadres, family and
paramedics about dementia , as well as the influence interventions affecting cognitive function.
Pre intervention average MMSE = 22.30 (SD = 1.34) to 27.10, SD = 1.83 (p value = 0.000 < α
= 5%). The difference in MMSE mean pre and post 3.0, SD = 1.28 (p value = 0.000 < α = 5%).
Implication; program cerdikasik be an option intervention to elderly risk dementia in the
community and the base of the next research.In conclusion, the implementation of CERDIK
ASIK program improved cognitive function significantly.;The prevalence of older people with dementia continues to grow , so seniors with the risk of dementia
must be prevented so not become dementia. GLO Gymnastics for 30 minutes three times a week,
combined with hobby activities, social interaction and support of family is able to maintain
cognitive functions of the elderly. The purpose of the innovation project was to see the
influence of CERDIK ASIK Activities, GLO gymnastics , social interaction and support of
Families on elderlies? cognitive function. The method selected was quasi experiments without
control by intervention of gymnastic GLO, nursing care of the community and the family for 3
months. A sample of 20 elderly population from 59 at risk elderly, 10 families, elderly cadres
responsible for the health and elderly program at the clinic. Statistical tests using the paired t
test showed there was is an increase in knowledge, attitudes and skills cadres, family and
paramedics about dementia , as well as the influence interventions affecting cognitive function.
Pre intervention average MMSE = 22.30 (SD = 1.34) to 27.10, SD = 1.83 (p value = 0.000 < α
= 5%). The difference in MMSE mean pre and post 3.0, SD = 1.28 (p value = 0.000 < α = 5%).
Implication; program cerdikasik be an option intervention to elderly risk dementia in the
community and the base of the next research.In conclusion, the implementation of CERDIK
ASIK program improved cognitive function significantly.;The prevalence of older people with dementia continues to grow , so seniors with the risk of dementia
must be prevented so not become dementia. GLO Gymnastics for 30 minutes three times a week,
combined with hobby activities, social interaction and support of family is able to maintain
cognitive functions of the elderly. The purpose of the innovation project was to see the
influence of CERDIK ASIK Activities, GLO gymnastics , social interaction and support of
Families on elderlies? cognitive function. The method selected was quasi experiments without
control by intervention of gymnastic GLO, nursing care of the community and the family for 3
months. A sample of 20 elderly population from 59 at risk elderly, 10 families, elderly cadres
responsible for the health and elderly program at the clinic. Statistical tests using the paired t
test showed there was is an increase in knowledge, attitudes and skills cadres, family and
paramedics about dementia , as well as the influence interventions affecting cognitive function.
Pre intervention average MMSE = 22.30 (SD = 1.34) to 27.10, SD = 1.83 (p value = 0.000 < α
= 5%). The difference in MMSE mean pre and post 3.0, SD = 1.28 (p value = 0.000 < α = 5%).
Implication; program cerdikasik be an option intervention to elderly risk dementia in the
community and the base of the next research.In conclusion, the implementation of CERDIK
ASIK program improved cognitive function significantly."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Perdana Abas
"ABSTRAK
Metoda pemodelan data petrofisika dilakukan untuk memberikan cara yang lebih
akurat dalam penentuan reservoar. Pemodelan yang diaplikasikan pada penelitian
ini adalah substitusi fluida Gassmann yang dilakukan pada reservoar batupasir
untuk melihat prilaku fluida pada kondisi tersaturasi air dan tersaturasi
hidrokarbon terhadap gelombang seismik. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan data yang sudah dipublikasikan dari Lapangan Penobscot,
Cekungan Scotia Canada pada reservoar batupasir Formasi Mississauga, pada dua
data sumur yaitu L30 dan B41 serta data seismik 3D,
Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisa parameter
petrofisika, analisa crossplot, substitusi fluida, pengikatan seismik dengan data
sumur dan perbandingan amplitudo data seismik. Substitusi fluida sendiri
melibatkan data log p-wave, s-wave dan densitas batuan karena ketiga log tersebut
sensitif terhadap pengaruh fluida yang berbeda dalam mengisi ruang dan pori,
Tiga elemen penting dalam metoda ini adalah fluida itu sendiri, rock frame dan
matrik pada mineral. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan adalah
Hampson-Russel
Karakteristik pada kasus brine didapatkan nilai vp dan vs mengalami kenaikan
sedangkan nilai densitasnya turun terhadap kedaan awalnya. Pada kasus minyak
dan gas nilai densitasnya naik tetapi nilai vp dan vs-nya trurun terhadap keadaan
awalnya. Kemudian perbandingan antara data seismik real dan sintetik
menunjukan trend yang sama tetapi pada data real seismik memiliki noise yang
lebih besar. Perubahan prilaku amplitudo seismik pun terbukti pada sintetik untuk
kasus brine, kasus minyak dan kasus gas seiring dengan bertambahnya offset.

ABSTRACT
Petrophysical method of modeling data is done to provide reservoir determination
accurately. Gassmann fluids substitution is consider modeling to predict fluids
behavior on wet case and hydrocarbon saturated attached to seismic response for
the sand reservoir condition.. The study was conducted using published data from
the sands reservoir Missisauga Formation on Penobscot Field, Scotia Basin in
Canada, involving two wells available L30 and B41, also 3D seismic data
The analysis on this research include sensitivity analysis, crossplot analysis,
fluids substitution, well seismic tying, and comparison of amplitude. Fluids
substitution involves p-wave, s-wave and rocks density, because these three are
very sensitive on different fluids which fill pore and space. The most important
elements in this method is the fluids itself, rocks frame and minerals matrix.
Hampson-Russell software program is used to perform the fluids substitution
Characteristic of the brine case p-wave and s-wave values were increased while
the value of its density decreased. For oil and gas cases, the density value were
increased while the p-wave and s-wave values were decreased compare with the
insitu condition. Comparison between real-seismic and synthetics picking shows
the same trend although on real-seismic there were much noise than synthetics.
The amplitude changes performed on synthetic brine case, oil case and gas case
were proven with increasing offset"
2013
T44756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library